bd03sampling
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
TEKNIK TEKNIK SAMPLINGSAMPLING
Mengapa perlu sample ?
• Populasi yang besar• Pertimbangan keterbatasan peneliti,
seperti biaya, waktu, tenaga• Perlu sampel yang representatif (benar-
benar bisa mewakili populasi); sehingga hasil di sampel bisa digeneralisasikan untuk populasi.
• Perlu teknik sampling (pengambilan sampel)
Non Probability Sampling
Probability Sampling
1. Besar sampel, tanpa rumus
2. Gambaran populasi kasar
3. Tidak dimaksudkan untuk Generalisasi
4. Sampel tdk representatif
5. Tanpa menggunakan konsep peluang
6. Analisis, deskriptif (tanpa uji statistika)
1. Besar sampel, dengan rumus
2. Gambaran populasi akurat
3. Dimaksudkan untuk Generalisasi
4. Sampel representatif
5. Menggunakan konsep peluang
6. Analisis, Inferensial (dg uji statistika)
Teknik Sampling
Probability Sampling NonProbability Sampling
1.Simple random sampling
2.Proportinate stratified random sampling
3.Disproportianate stratified random sampling
4.Cluster random sampling
1.Systematic sampling
2.Quota sampling
3.accidental sampling
4.Purposive sampling
5.Snowball sampling
6.Sensus
Simple Random SamplingUntuk populasi yang relatif homogenMudah dikerjakanHarus ada daftar semua unitJika sampel menyebar, biaya besar
Stratified Random Sampling Populasi relatif heterogen Membutuhkan data yang lebih terinci
tentang :
- Kriteria pembagian strata
- Informasi dasar dari strata Ciri-ciri populasi dapat terwakili Waktu dan biaya besar (sampel mungkin
menyebar)
Cluster Random Sampling
Untuk populasi yang relatif heterogen Tidak perlu daftar semua unit sampel Biaya lebih murah, penyebaran unit populasi dapat
ditekan
Systematic Sampling
Lebih efisien dibanding simple random sampling N populasi tidak pasti (diperkirakan) Sampel tersebar secara uniform
Sampling Kuota (Quota Sampling)
Memperhitungkan karakteristik di populasiDasar kuota : umur, sex, pendidikan, letak
geografis, dll
Sampling Aksidental (Accidental Sampling)
Pengambilan sampel yang sudah tersedia dihadapan peneliti
Jumlah sampel cukup menurut peneliti
Sampling Purposif (Purposive Sampling)
Berdasarkan asumsi / pertimbangan / tujuan tertentu (memerlukan dasar yang obyektif untuk membuat ketetapan)
Snowball Sampling
• Sampel awal kecil
• Bergerak tambah besar sesuai dng informasi dari informasi sampel sebelumnya
• Dianggap cukup jika sudah tidak ada informasi baru.
Sensus
• Semua anggota populasi dijadikan sampel
Ukuran sample ?
• Jumlah sampel makin besar (makin mendekatai populasi); peluang kesalahan makin kecil
• Gunakan Tabel Krecjie atau Nomogram Harry King
(lihat : Sugiyanto, Statistika utk Penelitian)