bbdm skenario 2

7
Skenario 2 : “Sakit telan” Ilustrasi kasus : Budi kelas II SD pulang dari sekolah mengeluh lelah dan tenggorokannya sakit untuk menelan. Sore harinya tubuhnya demam, sakit kepala, mual, dan muntah. Oleh orangtuanya di bawa ke dokter Hasil Pemerikasaan didapatkan suhu aksiler 39 0 C, faring dan tonsil membengkak (T2-2) berwarna merah. Penderita diminta melakukan pemeriksaan laboratorium usap tenggorokan dan pemeriksaan darah rutin. Hasil Pemeriksaan darah didapatkan 15000/ml, usap langsung tenggorok didapatkan kuman berbentuk kokus Gram positif bergandengan seperti rantai. Dokter memberikan terapi simtomatik dan amoksilin. Setelah 3 hari panas Budi belum turun, sendi – sendinya terasa sakit yang berpindah – pindah, nafas terasa berat (“ampeg”). Setelah ditanyakan ternyata obat yang dari dokter tidak minum secara teratur. Dokter memerlukan beberapa pemeriksaan penunjang lebih lanjut untuk diagnosis dan pencegahan komplikasi. Referensi : a) General and Systematic Pathology. Underwood JCE, Cross SS. 5th ed. Churchill Livingstone. Philadelphia, 2009 b) Robbins Basic Pathology. Kumar, Abbas, Aster. 9th ed. Elsevier Saunders. Philadelphia, 2013 c) Indranila KS. Hematologi Rutin. Diktat Patologi Klinik I FK UNDIP. 2013 d) McPherson RA, Pincus MR. Henry’s Clinical Diagnostic and Management by Laboratory Methods. 21st Ed. 2007. Elsevier Saunders: 1353-81 e) Wilson DD. Manual of Laboratory & Diagnostic Tests. 2008. New York:The McGraw-Hill Companies, Inc f) Wu JT, Nakamura RM. Human Circulating Tumor Markers_Current Consepts and Clinical Applications. 1997. Chicago:ASCP Press g) Mims CA, Playfair JHL, Roitt IM, Wakelin DW, Williams R, Anderson RM. Medical microbiology. Mosby. London. 1995. h) Katzung,BG. Basic & Clinical Pharmacology 10th Ed. McGraw Hill. 2010. i) Atkinson AJ. Principles of Clinical Pharmacology. 2nd ed; 2007.

Upload: fadhilakp

Post on 11-Dec-2015

47 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

modul 3.1

TRANSCRIPT

Page 1: bbdm Skenario 2

Skenario 2 : “Sakit telan”

Ilustrasi kasus :

Budi kelas II SD pulang dari sekolah mengeluh lelah dan tenggorokannya sakit untuk menelan. Sore harinya tubuhnya demam, sakit kepala, mual, dan muntah. Oleh orangtuanya di bawa ke dokter Hasil Pemerikasaan didapatkan suhu aksiler 390C, faring dan tonsil membengkak (T2-2) berwarna merah. Penderita diminta melakukan pemeriksaan laboratorium usap tenggorokan dan pemeriksaan darah rutin. Hasil Pemeriksaan darah didapatkan 15000/ml, usap langsung tenggorok didapatkan kuman berbentuk kokus Gram positif bergandengan seperti rantai. Dokter memberikan terapi simtomatik dan amoksilin. Setelah 3 hari panas Budi belum turun, sendi – sendinya terasa sakit yang berpindah – pindah, nafas terasa berat (“ampeg”). Setelah ditanyakan ternyata obat yang dari dokter tidak minum secara teratur. Dokter memerlukan beberapa pemeriksaan penunjang lebih lanjut untuk diagnosis dan pencegahan komplikasi.

Referensi :

a) General and Systematic Pathology. Underwood JCE, Cross SS. 5th ed. Churchill Livingstone. Philadelphia, 2009

b)Robbins Basic Pathology. Kumar, Abbas, Aster. 9th ed. Elsevier Saunders. Philadelphia, 2013

c) Indranila KS. Hematologi Rutin. Diktat Patologi Klinik I FK UNDIP. 2013d)McPherson RA, Pincus MR. Henry’s Clinical Diagnostic and Management

by Laboratory Methods. 21st Ed. 2007. Elsevier Saunders: 1353-81e) Wilson DD. Manual of Laboratory & Diagnostic Tests. 2008. New York:The

McGraw-Hill Companies, Incf) Wu JT, Nakamura RM. Human Circulating Tumor Markers_Current

Consepts and Clinical Applications. 1997. Chicago:ASCP Pressg)Mims CA, Playfair JHL, Roitt IM, Wakelin DW, Williams R, Anderson RM.

Medical microbiology. Mosby. London. 1995. h)Katzung,BG. Basic & Clinical Pharmacology 10th Ed. McGraw Hill. 2010. i) Atkinson AJ. Principles of Clinical Pharmacology. 2nd ed; 2007.

Page 2: bbdm Skenario 2

Faringitis dan tonsilitis akut terjadi apabila faring dan tonsil terinfeksi oleh virus atau bakteri. Keduanya merupakan penyakit umum yang menyebabkan tenggorokan perih dan tonsil menjadi bengkak serta menyakitkan.

Penyebab-Faring dan tonsil memiliki jaringan limpoid (sel darah putih) yang membentuk bagian dari mekanisme pertahanan terhadap virus dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh melalui hidung atau mulut. -Faringitis dan tonsilitis pada umumnya disebabkan oleh virus. Meskipun lebih jarang, faringitis dan tonsilitis juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri sehingga antibiotik diperlukan. -Kebanyakan kasus sakit tenggorokan adalah akibat dari faringitis akut. Tonsilitis terjadi apabila infeksi menjadi semakin parah, dan tonsil semakin menyakitkan dan meradang. 

Tonsilitis yang disebabkan oleh Virus - Sebagian besar tonsilitis disebabkan oleh virus (seperti, Adenovirus, virus Influenza, virus Parainfluenza, Respiratory Syncytial Virus, dll) yang dapat mempengaruhi saluran pernapasan bagian atas, termasuk virus yang menyebabkan mononukleosis menular [infectious mononucleosis (virus Epstein- Barr)]. Tonsilitis juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri (seperti spesies Streptococcus, spesies Staphylococcus). - Tonsilitis akut yang disebabkan oleh virus Epstein–Barr dapat menyebabkan mononukleosis menular. Ini juga disebut ‘kissing disease’ (penyakit ciuman), karena penyebarannya melalui air liur (saliva) dan pada umumnya mempengaruhi remaja dan kawula muda. -Ini dicirikan oleh:

Sakit tenggorokan Demam Pembesaran nodi getah bening servikal Pembesaran tonsil dan rasa lelah Manifestasi klinikal lainnya adalah splenomegaly (pembesaran limpa), hepatomegaly

dan hepatitis (pembesaran dan peradangan liver/hati), serta jumlah platelet dan darah putih yang rendah.

Tonsilitis yang disebabkan oleh Bakteri Tonsilitis akut akibat jenis bakteri spesifik (Streptococci Grup A) disebut ‘strept throat’.  Gejala-gejala yang disebabkan oleh infeksi leher mencakup:

Serangan nyeri yang tiba-tiba dan sakit saat menelan Lunaknya kelenjar getah bening di leher Demam yang sangat tinggi Tidak ada gejala pada saluran pernapasan bagian atas (seperti hidung beringus,

penyumbatan hidung) :Anak-anak yang bersekolah mudah terkena virus dan bakteri yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian atas dan tonsilitis. Kondisi ini cenderung tersebar di pusat penitipan anak dan sekolah, di mana anak-anak saling berdekatan.

GejalaTanda-tanda dan gejala faringitis mencakup:

Sakit tenggorokan Demam

Jika terjadi tonsilitis, Anda akan mengalami: Sakit tenggorokan yang parah

Page 3: bbdm Skenario 2

Sakit dan sulit menelan Sakit yang terasa di telinga Demam dan menggigil Gangguan suara (akibat peradangan kotak suara atau laring) Sakit kepala Kelenjar getah bening yang lunak dan membesar di leher Tonsil menjadi merah serta bengkak dan terdapat bercak putih pada tonsil

Komplikasi -Tonsilitis akut itu sendiri biasanya tidak serius, tetapi dapat menyebabkan komplikasi jika tidak diobati. Tonsil yang bengkak dapat memblokir saluran udara dan menyebabkan penghambatan saluran udara yang mengakibatkan terhentinya napas saat tidur (sleep apnoea). -Infeksi dapat menyebar ke jaringan di sekitarnya serta leher, dan menyebabkan pengumpulan nanah di antara tonsil dan jaringan di sekelilingnya (infeksi dan abses peritonsillar). Ini dapat juga menyebar ke leher yang menyebabkan pengumpulan nanah di leher (abses parafaringeal dan abses ruang retrofaringeal). Anda akan mengalami kesulitan menelan, meneteskan air liur, leher pegal atau nyeri dan sulit bernapas.

DiagnosisDiagnosis tonsilitis dan komplikasinya dapat dibuat berdasarkan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan penyelidikan radiologis yang relevan. Dokter mungkin menyuruh melakukan penghitungan jumlah darah lengkap atau pengambilan contoh jaringan tenggorokan.

PengobatanTonsilitis akut yang disebabkan oleh virus biasanya tidak menyebar dan mengobati gejalanya sudah memadai. Namun, jika tonsilitis disebabkan oleh infeksi bakteri, antibiotik dapat diberikan oleh dokter untuk diminum sampai habis. Menghentikan antibiotik secara dini dapat menyebabkan bakteri membangun daya tahan terhadap antibiotik tersebut.Perawatan sendiri Sebagian besar kasus tonsilitis disebabkan oleh infeksi virus, dan tidak memerlukan antibiotik. Biasanya, penyakit ini tidak menyebar dan mengobati gejala nyeri dan peradangan sudah cukup. Diperlukan sekitar seminggu sampai pulih sepenuhnya. Sebaiknya minum banyak air untuk mencegah dehidrasi.

Minum cairan hangat yang menenangkan – seperti sup, kaldu dan teh. Berkumur dengan air garam yang hangat. Minum paracetamol atau ibuprofen untuk membantu menurunkan demam dan mengurangi

nyeri.Anak-anak tidak boleh diberi resep aspirin, karena risiko sindroma Reye – penyakit yang berpotensi mengancam jiwa, menyebabkan encephalopathy (kerusakan otak) dan liver berlemak. Orang yang didiagnosis mengidap mononukleosis menular tidak boleh memaksa diri atau melakukan aktivitas yang melelahkan selama satu bulan, karena bisa merobek limpa. Bedah Pembedahan pengangkatan tonsil (tonsilektomi) untuk tonsilitis dapat dianjurkan apabila pasien mengalami:

Infeksi tenggorokan berat sebanyak tujuh kali atau lebih dalam satu tahun Infeksi tenggorokan berat sebanyak lima kali atau lebih setiap tahun selama jangka waktu

dua tahun Infeksi tenggorokan berat sebanyak tiga kali atau lebih setiap tahun selama jangka waktu

tiga tahun Tonsilitis kronis

-Tonsililektomi dapat juga direkomendasikan untuk mengobati abses yang tidak membaik dengan pengobatan antibiotik, atau jika pernapasan terhalang oleh tonsil yang bengkak. -Tonsilektomi biasanya dilakukan sebagai prosedur bedah tanpa rawat-inap. Ini berarti bahwa Anda

Page 4: bbdm Skenario 2

akan dapat pulang pada hari yang sama setelah dilakukan pembedahan. Diperlukan hingga dua minggu untuk pulih sepenuhnya.---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tonsilitis adalah istilah untuk peradangan yang terjadi pada tonsil. Tonsil sendiri adalah susunan kelenjar limfoid yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh manusia.  Tonsil terletak di faring atau mulut bagian belakang dan melingkari pangkal lidah. Kesatuan sistem kekebalan tubuh ini, yang disebut cincin Waldeyer, terdiri atas tonsil faringeal (adenoid) yang terletak di bagian atas, tonsil palatine (faucial) yang terletak di bagian kanan dan kiri bawah, tonsil lingual yang berada di pangkal lidah, serta tonsil tuba Eustachius (lateral band dinding faring / Gerlach’s tonsil). Orang awam menyebut tonsil palatine dengan sebutan amandel. 

Gejala tonsilitis sering berupa rasa nyeri saat menelan (odinofagi) atau sering disebut radang tenggorok. Namun demikian, tonsillitis berbeda dengan radang tenggorokan biasa. Hal ini akan terlihat pada pemeriksaan lebih lanjut. Pada pemeriksaan secara fisik, tonsilitis akan terlihat dari amandel yang merah, bengkak, dan bernanah.

Gejala lain yang menyertai tonsilitis adalah nafas bau (halitosis), tidur mendengkur, sulit makan, dan kegagalan penambahan berat badan pada anak-anak. Penderita juga sering bersuara muffle, seperti bicara sambil makan makanan panas.

Mikroorganisme-mikroorganisme patogen atau flora normal di naso/orofaring yang menjadi patogen dapat menyebabkan infeksi tonsil dan adenoid. Streptococcus beta hemolyticus grup A merupakan patogen yang paling sering ditemukan dan sering dikaitkan dengan peningkatan resiko demam reumatik serta terjadinya glomerulonephritis (peradangan ginjal). 

Sekarang diketahui bahwa penyebab inflamasi pada tonsil dan adenoid adalah berbagai macam patogen dan kebanyakan infeksi tersebut adalah polimikrobial.  Virus Epstein Barr (EBV) ditemukan pada individu-individu yang mengalami tonsilitis berulang (rekuren) dan hipertrofi tonsil (pembesaran amandel). Ini menunjukkan bahwa tonsil dapat menjadi tempat kolonisasi dari EBV dan terlibat dalam patogenesis tonsilitis rekuren

Tonsilitis dapat terjadi pada siapa saja, baik anak-anak, remaja, dewasa muda, maupun dewasa tua. Kasus radang amandel yang paling banyak dialami anak-anak adalah adenotonsilitis. Jumlahnya cukup banyak. Kabar baiknya, tren Tonsilitis mulai menurun karena kualitas obat anti infeksi semakin baik. Namun demikian, kendati menurun, kita tetap harus waspada. 

Lantas, apa yang harus dilakukan apabila tonsil/amandel terlanjur meradang? Tindakan pengobatan dilakukan sesuai tingkat keparahannya, mulai dari pengobatan dengan medikamentosa (non operasi)  hingga operasi.

Untuk gejala awal, penderita harus diberikan pertolongan pertama dengan menggunakan obat-obatan yang ada di rumah, seperti pereda nyeri /analgesik antipiretik, tablet hisap tenggorokan (lozanges). Penderita juga harus beristirahat, meningkatkan asupan cairan adekuat, makan makanan lunak dan bergizi (seperti sup).

Bila dalam tiga hari kondisinya tak kunjung membaik, penderita sebaiknya berobat ke dokter. Pemeriksaan dan penatalaksanaan yang lebih komprehensif oleh dokter akan mengurangi penyebaran penyakit pada lingkungan sekitar. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Throat swabs

*Bakteri patogen penting :   -Diphtheria   -Strep throat*Kultur usap tenggorokan adalah tes laboratorium yang dilakukan untuk mengisolasi dan meng identifikasi organisme yang dapat menyebabkan infeksi di tenggorokan.

Page 5: bbdm Skenario 2

*Bagaimana Test Dilakukan ?Anda akan diminta untuk memiringkan kepala ke belakang dan buka mulut lebar-lebar. Petugas kesehatan mengusapkan kapas yang steril di sepanjang bagian belakang tenggorokan anda dekat amandel.  Petugas kesehatan mungkin harus mengikis bagian belakang tenggorokan dengan mengusapnya beberapa kali. Ini membantu meningkatkan kemungkinan untuk dapat mendeteksi bakteri.*Bagaimana Mempersiapkan Test ?Tidak boleh menggunakan antiseptik pencuci mulut sebelum tes.*Bagaimana rasanya?Anda mungkin merasakan sakit di tenggorokan pada saat tes dilakukan. Anda mungkin mengalami sensasi mual ketika bagian belakang tenggorokan anda disentuh dengan kapas, tapi tes hanya berlangsung beberapa detik.*Mengapa Test Dilakukan ?Tes ini dilakukan bila dicurigai adanya infeksi tenggorokan, khususnya radang tenggorokan. Kultur tenggorokan juga dapat membantu dokter Anda dalam menentukan antibiotik yang terbaik/sesuai bagi Anda.*Hasil Normal Ditemukannya bakteri mulut dan tenggorokan yang biasa (flora normal) adalah normal.*Apa Makna Hasil AbnormalHasil abnormal berarti ditemukannya bakteri atau organisme lain. Ini biasanya merupakan tanda infeksi.