bayu tugas.pdf

8
154 VALUASI EKONOMI EROSI LAHAN PERTANIAN DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI KEDUANG KABUPATEN WONOGIRI JOKO SUTRISNO 1 , BUNASOR SANIM 2 , ASEP SAEFUDDIN 3 , SANTUN R.P. SITORUS 4 1 Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan IPB, 2 Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, 3 Departemen Statistik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB, 4 Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB ABSTRACT Natural resources management especially agriculture land management at Keduang Sub- Watershed will be influence of environment quality, physic (erosion, sedimentation, and debit Keduang River), chemistry (water quality) and socio economic aspect. This research aim to know the level of erosion that happened in Keduang Sub-Watershed and to know the economic value of erosion in Keduang Sub-Watershed, Wonogiri Regency. Research method which is used is descriptive. Data types which are primary and secondary data from Centre of Research and Development Technology of Watershed Management Forestry Department, BPS-Statistic of Wonogiri and Agriculture Department of Wonogiri. Method of analysis’s data which is used in this research is Universal Soil Loss Equation (USLE) Method to predict the soil erosion and to calculate the economic value of erosion, this research used Replacement Cost. Results of this research are: the level of erosion in Keduang Sub-Watershed is 44 ton/ha/year and the economic value of erosion in Keduang Sub-Watershed is equal to Rp. 138 billion/year in upper sub-watershed (on-site impact) which consist of replacement cost of soil equal to Rp. 38 billion/year and replacement cost of nutrient content equal to Rp. 100 billion/year. In off-site of the sub-watershed is equal to Rp 2 billion/year but up to Rp 1.260 billion in a long time. . Keywords :land resources management, erosion, sedimentation, economic value PENDAHULUAN Daerah Aliran Sungai (DAS) Solo merupakan salah satu DAS superprioritas di Indonesia yang segera memerlukan penanganan. Kategori superprioritas diberikan dengan pertimbangan bahwa kondisi daerah aliran sungainya sudah memprihatinkan, terutama besarnya laju erosi yang cukup tinggi serta produktivitas lahan yang dinilai semakin menurun. Kondisi demikian terjadi baik di wilayah hulu maupun di hilir. Oleh sebab itu, dibangunnya Waduk Serbaguna Wonogiri pada tahun 1980-an, diharapkan membuat hubungan yang selaras dan serasi antara waduk dengan lingkungan alami di sekitarnya. Salah satu masalah yang dihadapi untuk menjaga kelestarian Waduk Wonogiri adalah adanya sedimentasi yang disebabkan oleh erosi dari DAS Waduk Wonogiri. Adanya sedimentasi akan mempengaruhi umur ekonomis waduk. Selain menyebabkan sedimentasi, erosi juga akan menyebabkan berkurangnya ketebalan tanah (solum) dan berkurangnya tingkat kesuburan tanah di wilayah hulu (on site). Masalah erosi dan sedimentasi diperkirakan dipengaruhi oleh cara pengelolaan sumberdaya lahan yang kurang memperhitungkan kaidah-kaidah konservasi. Oleh sebab itu, permasalahan dalam pengelolaan DAS sangat kompleks karena menyangkut berbagai aspek, baik fisik, biologis maupun sosial ekonomi, serta melibatkan SEPA : Vol. 8 No. 2 Pebruari 2012 : 51 – 182 ISSN : 1829-9946

Upload: bayu-nugraha

Post on 16-Aug-2015

259 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

154 VALUASI EKONOMI EROSI LAHAN PERTANIAN DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI KEDUANG KABUPATEN WONOGIRI JOKO SUTRISNO1, BUNASOR SANIM2, ASEP SAEFUDDIN3,SANTUN R.P. SITORUS4 1Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan IPB,2Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB,3Departemen Statistik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB,4Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB ABSTRACT NaturalresourcesmanagementespeciallyagriculturelandmanagementatKeduangSub-Watershedwillbeinfluenceofenvironmentquality,physic(erosion,sedimentation,anddebit Keduang River), chemistry (water quality) and socio economic aspect. This research aim to know the level of erosion that happened in Keduang Sub-Watershed and to know the economic value of erosion in Keduang Sub-Watershed, Wonogiri Regency.Researchmethodwhichisusedisdescriptive.Datatypeswhichareprimaryandsecondary datafromCentreofResearchandDevelopmentTechnologyofWatershedManagementForestry Department,BPS-StatisticofWonogiriandAgricultureDepartmentofWonogiri.MethodofanalysissdatawhichisusedinthisresearchisUniversalSoilLossEquation(USLE)Methodto predictthesoilerosionandtocalculatetheeconomicvalueoferosion,thisresearchused Replacement Cost.Results of this research are: the level of erosion in Keduang Sub-Watershed is 44 ton/ha/year andtheeconomicvalueoferosioninKeduangSub-WatershedisequaltoRp.138billion/yearin uppersub-watershed(on-siteimpact)whichconsistofreplacementcostofsoilequaltoRp.38 billion/year and replacement cost of nutrient content equal to Rp. 100 billion/year. In off-site of the sub-watershed is equal to Rp 2 billion/year but up to Rp 1.260 billion in a long time. .Keywords :land resources management, erosion, sedimentation, economic value PENDAHULUAN DaerahAliranSungai(DAS)Solo merupakansalahsatuDASsuperprioritasdi Indonesiayangsegeramemerlukan penanganan.Kategorisuperprioritasdiberikan denganpertimbanganbahwakondisidaerah aliransungainyasudahmemprihatinkan, terutamabesarnyalajuerosiyangcukuptinggi sertaproduktivitaslahanyangdinilaisemakin menurun.Kondisidemikianterjadibaikdi wilayahhulumaupundihilir.Olehsebabitu, dibangunnya Waduk Serbaguna Wonogiri pada tahun1980-an,diharapkanmembuathubungan yangselarasdanserasiantarawadukdengan lingkungan alami di sekitarnya. Salahsatumasalahyangdihadapiuntuk menjagakelestarianWadukWonogiriadalah adanya sedimentasi yang disebabkan oleh erosi dariDASWadukWonogiri.Adanya sedimentasiakanmempengaruhiumur ekonomis waduk.Selainmenyebabkansedimentasi,erosi jugaakanmenyebabkanberkurangnya ketebalantanah(solum)danberkurangnya tingkatkesuburantanahdiwilayahhulu(on site).Masalaherosidansedimentasi diperkirakan dipengaruhi oleh cara pengelolaan sumberdayalahanyangkurang memperhitungkankaidah-kaidahkonservasi. Olehsebabitu,permasalahandalam pengelolaanDASsangatkomplekskarena menyangkut berbagai aspek, baik fisik, biologis maupunsosialekonomi,sertamelibatkan SEPA : Vol. 8 No. 2 Pebruari 2012 : 51 182 I SSN : 1829-9946155 berbagaipihakdengantujuandankepentingan yangberbeda.Olehsebabitu,perluadanya sistempenilaian(valuationmethod),yang mudahdiukur,yangdapatdigunakansebagai pedomanbagisemuapihakdalammenilai setiap program dan kegiatan pengelolaan DAS, termasuk masalah erosi dan sedimentasi. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1.MengetahuibesarnyaerosidiwilayahSub-DASKeduangdanbesarnyasedimentasidi WadukWonogiriyangberasaldariSub-DAS Keduang. 2.Mengetahui nilai ekonomi (economic value) erosiyangterjadidiwilayahSubDAS Keduang Kabupaten Wonogiri. METODOLOGI PENELITIAN PenelitiandilakukandiSubDASKeduang KabupatenWonogiri.SubDASKeduang dipilihkarenawilayahnyapalingluas dibandingkandengansubDASyanglaindi wilayah DAS Waduk Wonogiri. Disamping itu, lokasimuaraSungaiKeduangberadadidekat tempatpengambilanair(intake)bendungan, sehinggasedimentasiyangdihasilkansungai Keduangakansangatmenggangguoperasional waduk..Pengambilandatalapangan dilaksanakan pada bulan April Oktober 2009.Datayangdikumpulkanmeliputidata primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukandenganwawancaradenganpetanidi SubDASKeduangdannelayandiWaduk Wonogiri.Penentuansampeldilakukansecara sengaja(purposivesampling),dengandasar pertimbangankhusussesuaidenganjenis analisisnya.Datasekunderberupadatacurah hujan, erodibilitas tanah, kandungan unsur hara tanah,hargapupuk,nilaiproduksilistrik, kehilanganproduksilistrikakibattidak berproduksi,nilaiproduksiairminum,biaya penyediaanairminum,luaslahanirigasi,dan lain-lain dikumpulkan dari instansi yang terkait sepertiSubDinasPengairan,PerumJasaTirta I, BP2TPDAS Surakarta, Badan Pusat Statistik, DinasPertanian,DinasKehewanan,Perikanan danKelautan,DinasPerhubungan,Pariwisata dan Seni Budaya dan Dinas Lingkungan Hidup, KehutanandanPertambanganPemerintah Kabupaten Wonogiri.Prediksierosidilakukandengan menggunakanpersamaanUniversalSoilLoss Equation(USLE)yangdikembangkanoleh WischmeierdanSmith(1978),yang dirumuskan sebagai berikut : A = R * K * L * S * C * P Keterangan : A =banyaknya tanah tererosi (ton/ha/tahun) R= faktor erosivitas hujan K= faktor erodibilitas tanah L= faktor panjang lereng (m) S= faktor kecuraman lereng C= faktor vegetasi penutup dan pengelolaan tanamanP= faktortindakan-tindakankhusus konservasi tanah Metodeyangdigunakanuntuk memprakirakanbesarnyahasilsedimen (sedimentyield)denganmenghitungbesarnya SedimentDeliveryRatio/SDRsubDAS Keduang,denganrumussebagaiberikut (Asdak, 2004) : Y= E (SDR) Ws Keterangan : Y= hasil sedimen per satuan luas E= jumlah erosi SDR= nisbah pelepasan sedimen Metode valuasi ekonomi yang digunakan terdiri atas 2 cara :1.Penilaiandihulu(on-site),yangdinilai denganpendekatanbiayapengganti (replacementcost)unsurharayanghilang akibat erosi. 2.PenilaiandiHilir(Off-site),yangdinilai denganpendekatanbiayapengerukan sedimen dan nilai ekonomi total keberadaan waduk. HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Daerah Penelitian WadukWonogirimempunyaidaerah aliransungai(DAS)sekitar135.000hektar, dimana121.073hektarberupalahandan sisanyaberupagenangan(BTPDAS,1995).Di dalamDASWadukWonogirimengalirSungai Keduang,SungaiTirtomoyo,SungaiTemon, SungaiAlangUnggahan,SungaiWuryantoro danSungaiBengawanSoloHulu(sebagai J oko Sutrisno1, Bunasor Sanim2, Asep Saefuddin3, Santun R.P. Sitorus4: Valuasi Ekonomi. 156 sungai utama), yang bermuara ke dalam Waduk Wonogiri,sehinggawilayahDASWaduk Wonogiriinimeliputi6Sub-DAS,yaitu:Sub-DAS Keduang, Sub-DAS Tirtomoyo, Sub-DAS Temon,Sub-DASAlangUnggahan,Sub-DAS Wuryantoro, dan Sub-DAS Solo Hulu. SubDASKeduangadalahSubDAS terbesardalamDASWonogiridenganaliran sungaidarielevasi+1.740mmenuju+139m padapertemuanantaraWadukWonogiri denganSungaiKeduang.Panjangsungai sekitar45kmdengankemiringansungairata-rata 35/1000. Muara Sungai Keduang berada di WadukWonogiribagiantimurlaut,yang termasukdalamwilayahKecamatanWonogiri. LokasimuaraSungaiKeduangtersebutberada dekatdenganpintumasuk(intake)bendungan, sehinggasedimentasiyangterjadidimuara SungaiKeduangakansangatmengganggu operasional waduk (Gambar 1). Gambar 1. Peta lokasi Sub-DAS Keduang Secarageografis,SubDASKeduang terletakdiantara7o42297o5539Lintang Selatandan111o1101111o2454Bujur Timur.AtasdasarPetaRupaBumiDigital Indonesia,lahandiSubDASKeduang mempunyaikemiringanantara3sampai73% denganrata-ratakelerenganmencapai34,7%. SubDASKeduangsecaraadministratifberada diwilayahKabupatenWonogiridan Karanganyar,PropinsiJawaTengah.Di KabupatenWonogirimeliputisembilan kecamatan,yaituKecamatanNguntoronadi, Wonogiri,Ngadirojo,Sidoharjo,Jatiroto, Slogohimo, Jatisrono, Jatipurno dan Kecamatan Girimarto.SubDASKeduangyangmasuk wilayahKabupatenKaranganyarhanyaterdiri dari1kecamatan,yaituKecamatanJatiyoso (Gambar 2). Gambar 2. Peta Pembagian Wilayah Administrasi Sub-DAS Keduang LuaswilayahSub-DASKeduang menurut hasil analisis digital sekitar 42.261 ha, dengan rincian di wilayah Kabupaten Wonogiri 41.563hadanyangmasukkedalamwilayah Kabupaten Karanganyar 698 ha. SubDASKeduangmempunyaijenis tanah,bentuktopografidantingkatkelerengan yangbervariasi.BerdasarkanPetaTanah TinjauKabupatenWonogiridanKabupaten KaranganyarSkala1:250.000,wilayahSub-DASKeduangmemiliki5(lima)jenistanah yaitumeliputi:(a)Litosolseluas6.736ha (15,9%);(b)AsosiasiLitosoldanMediteran Coklatseluas837ha(2,0%);(c)Kompleks AndosolCoklat,AndosolCoklatKekuningan, danLitosolseluas3.107ha(7,4%);(d) AsosiasiMediteranCoklatKemerahandan MediteranCoklatseluas1.969ha(4,7%);dan (e) Latosol Coklat Kemerahan seluas 29.613 ha (70,1%). Kemiringandanpanjanglerengadalah duasifattopografiyangpalingberpengaruh terhadapaliranpermukaandanerosi. KemiringanlerengdiwilayahSub-DAS Keduang,dibagimenjadienamkelas kemiringanlerengyaitu:(a)datar(0-3%) seluas10.529ha(24,9%),(b)berombak(>3- 8%)seluas12.245ha(29,0%),(c) bergelombang(>8-15%)seluas5.950ha (14,1%), (d) berbukit (>15 - 30%) seluas 2.398 ha(5,7%),(e)agakcuram(>30-45%)seluas 5.901 ha (14,0%), dan (f) curam (>45%) seluas 5.238ha(12,4%).Adapunpenyebarandaerah kelaskemiringanlerengdiwilayahSub-DAS Keduang disajikan pada Gambar 3. J oko Sutrisno1, Bunasor Sanim2, Asep Saefuddin3, Santun R.P. Sitorus4: Valuasi Ekonomi. 157 Gambar 3.Peta kemiringan lereng di wilayah Sub-DAS Keduang Penggunaan lahan merupakan perpaduan dariaktivitasmanusiapenghuniwilayahyang bersangkutandengantingkatteknologi usahataniyangdigunakandanjumlah kebutuhanhidupyangharusdipenuhi.Setiap polapenggunaanlahanmempengaruhitingkat produktivitas lahan dan pendapatan, serta dapat menimbulkandampaklingkungan.Distribusi luasmasing-masingjenispenggunaanlahandi SubDASKeduangadalahhutan2.725ha (6,5%),kebuncampuran6.483ha(15,3%), sawahirigasi8.166ha(19,3%),sawahtadah hujan7.357ha(17,4%),tegalan6.243ha (14,8%),pemukiman/bangunan11.118ha (26,3%) dan penggunaan lain 170 ha (0,4%). Kawasanhutanmempunyailuassekitar 2.725ha(6,5%),berupahutanpinus,hutan semakdanhutanjati.Kawasanhutanyang hanya6,5%inisebenarnyakurangbaikdalam upayamenjaminretensiDASyangideal. RetensiDASdiartikansebagaiketahanandan kemampuankonservasiairolehDAS,agarair hujanyangjatuhdapatditampung,diresapkan dandisimpandalamtanah,selanjutnyasecara perlahandilepaskankesistemjaringansungai dengandistribusimeratasepanjangtahun, denganfluktuasidebitantaramusimhujandan musimkemaraurelatifkecil.RetensiDAS dipengaruhi oleh keadaan vegetasi, penggunaan lahan,kondisitopografi,tanah,dangeologi. Vegetasidanpenggunaanlahanrelatifdapat diubaholehperilakudanulahmanusia.Secara idealuntukmenjagaretensiDAStetapbaik diperlukanluasanvegetasihutanminimal30% dariluasDASyangberadadiwilayahhulu (Tim Studi JICA, 2007). Besar Erosi ErosiyangterjadidiSubDASKeduang disebabkanolehadanyahubungandari beberapafaktorpenyebaberosi.Lahan pertanian(sawah,sawahtadahhujan,tegalan dankebuncampuran)merupakanpenyumbang erosiyangutamadiwilayahSubDAS Keduang.Besarnyaerosiyangterjadi diprediksidenganpersamaanUSLE.Adapun besaranmasing-masingfaktoryangdigunakan untuk memprediksi besar erosi tersebut adalah : 1.Faktor erosivitas hujan (R)BesarnyanilaifaktorRrata-ratadiSub DASKeduangdihitungberdasarkandata curahhujanbulanan,harihujandancurah hujanmaximumbulananselama10tahun daristasiunklimatologidiKecamatan Jatisrono.Darihasilperhitungandiperoleh nilai R sebesar 1.843. 2.Faktor erodibilitas tanah (K) NilaifaktorKrata-ratadiSubDAS Keduangdihitungberdasarkannilaifaktor Kuntukmasing-masingjenistanah dikalikan dengan proporsi luas dari masing-masingjenistanahtersebut.Darihasil perhitungandiperolehnilaifaktorKrata-rata sebesar 0,2764. 3.Faktor panjang dan kecuraman lereng (LS) Nilairata-ratatimbangfaktorLSdiambil dariBalaiPenelitiandanPengembangan TeknologiPengelolaanDaerahAliran SungaiWilayahIndonesiaBagianBarat (BP2TPDAS-IBB),yangmembagiSub DASKeduangkedalam81SatuanLahan Homogen. Nilai rata-rata timbang faktor LS tersebut adalah 3,69. 4.Faktorvegetasipenutupdanpengelolaan tanaman (C) NilaifaktorCrata-ratadiSubDAS KeduangdihitungberdasarkanTabelNilai C (Arsyad, 2010) dikalikan dengan proporsi dariluasmasing-masingjenispenggunaan lahandiSubDASKeduang.Darihasil perhitungandiperolehnilaifaktorCrata-rata di Sub DAS Keduang sebesar 0,13. 5.Faktortindakan-tindakankhususkonservasi tanah (P) NilaiPrata-ratadiSubDASKeduang dihitung berdasarkan Tabel Nilai P (Arsyad, 2010) dikalikan dengan proporsi dari luasJ oko Sutrisno1, Bunasor Sanim2, Asep Saefuddin3, Santun R.P. Sitorus4: Valuasi Ekonomi. 158 Tabel 1.Penghitungan Prediksi Erosi di Sub DAS Keduang dengan Metode USLENilai Faktor-faktor Penyebab ErosiPrediksi Erosirata-rata (ton/ha/th) Prediksi Erosi Total (ton/th)RKLSCP 1.8430,27643,690,13 0,1789 441.859.454 Sumber: Analisis Data Sekunder masing-masingjenistindakankonservasi tanahdiSubDASKeduang.Darihasil perhitungan diperoleh nilai faktor P rata-rata di Sub DAS Keduang sebesar 0,1789 Daripenghitunganmenggunakan persamaanUniversalSoilLossEquation (USLE),dapatdiketahuibesarnyaerosirata-ratadiSubDASKeduangadalahsebesar44 ton/ha/thn,sehinggaerositotaldiwilayahSub DASKeduangadalahsebesar1,9jutaton/th (Tabel1).Besarnyahasilsedimen(sedimen yield)darisubDASKeduangadalah163.635 ton/tahun.HasilpenelitianBalaiTeknologi PengelolaanDaerahAliranSungaiSurakarta, BadanPenelitiandanPengembangan Kehutanan, DepartemenKehutanan pada tahun 1994menunjukkanbesarnyalajuerosiaktual SubDASKeduangadalah29,0ton/ha/thn dengan jumlah sedimen 119.710 ton/thn (BTP-DASSurakarta,1995).MenurutTimStudi JICA(2007),besarnyasumbangansedimen dariSub-DASKeduangyangmasukkedalam WadukWonogirisekitar1.218.580m3per tahun.Sumbererosipenyebabsedimentasi WadukSerbagunaWonogiripalingdominan berasaldarierosipermukaanlahanyaitu93%, dan sisanya 7% dari erosi jurang, erosi longsor, erosi tebing sungai dan erosi tebing jalan. Daridatadiatasdapatdiketahuitelah terjadipenurunanjumlaherosidanjumlah sedimenpertahunyangberasaldariSubDAS Keduang, dibandingkan dengan hasil Tim Studi JICA.Namundemikian,dikarenakan kemampuanpengelolawadukdalam melakukanpengerukansedimensangat terbatas,makaerosiyangterjaditetapsaja meningkatkanjumlahsedimenyangmasuk kedalamwaduk,yangselanjutnyaakan berdampakpadapengurangankapasitas tampungwaduk.Berkurangnyakapasitas tampungwadukmengakibatkanberkurangnya jumlahairyangdapatditampung,sehingga menyebabkanaturan-aturanoperasiwaduk yangada(existingreservoiroperationrules) menjadikurangefisiendalammenjalankan fungsinya,baiksebagaipengendalibanjir, penyediaairbaku,pariwisata,maupunfungsi-fungsi yang lain. Gambar 4. Kondisi Waduk Wonogiri Ketika Musim Kemarau (2009) Sedimentasiyangterjaditerlihatjelas ketikamusimkemarautiba,yaituketikadebit airmenurun.Daerahtampunganwadukyang waktumusimpenghujanterisiair,padamusim kemarauberubahmenjadidaratanyangdapat digunakanuntukbudidayapalawija(jagung dankedelai).Berhubungtebalnyasedimentasi, wilayahgenangantersebutbisadilalui kendaraan bermotor roda dua menuju ke tengah waduk.Gambaranhasilsedimentasiyang terjadidiWadukWonogiridapatdilihatpada Gambar 4. Valuasi Ekonomi Erosi dan Sedimentasi 1.Penilaian di hulu (on-site) dengan biaya pengganti(replacement cost)kehilangan tanahdanunsurharayanghilang akibat erosi a.Biaya Ganti Kehilangan Tanah Banyaknyakehilangantanahakibat erosidapatdigantidenganmenghitung biayaangkut(sewatruk)danupah tenagakerjauntukmeratakantanah J oko Sutrisno1, Bunasor Sanim2, Asep Saefuddin3, Santun R.P. Sitorus4: Valuasi Ekonomi. 159 dengananggapanbahwatanahyang tererosidanterendapdiwadukdapat dikembalikankedaerahsemuladan diratakansesuaidengankeadaan sebelumterjadinyaerosi.Besarnya biayagantiataskehilangantanahpada daerahpenelitianadalahRp38milyar pertahunatauRp.900ribuperhektar per tahun. b.Biaya Ganti Kehilangan Unsur Hara Erosiselainmengakibatkan perpindahanpartikeltanahjuga menyebabkanhilangnyaunsurhara yangadadalamtanah.Kandungan unsurharaN,P,K,danbahanorganik tanahdiSubDASKeduangdisajikan pada Tabel 2. Besarnyaunsurharayanghilang karenaerosimerupakanperkalian antarabesarnyajumlahtanahyang tererosidenganproporsikandungan unsurharadarisatutontanahyang tererositersebut.Adapunbesarnya kehilanganunsurharaN,P,K,dan bahan organik akibat terjadinya erosi di SubDASKeduangdisajikanpada Tabel 3 Erosimenyebabkanunsurharadalam tanahikutterbawa,sehingga produktivitastanahberkurang.Unsur harayanghilangdiperhitungkan denganmenggunakanbiayapembelian pupukuntukmengembalikan kesuburantanah.Unsurharayang dianalisisadalahunsurN,P,Kdan bahanorganik.Biayagantikehilangan unsurharaN,P,K,danbahanorganik didekatidenganbiayagantipembelian pupukUrea,SP36,KCl,danpupuk kandang.Besarnyabiayaganti kehilanganunsurharapadadaerah penelitian disajikan dalam Tabel 4. DariTabel4dapatdiketahuibahwa besarnyabiayagantikehilanganunsur haraperluasareaSubDASKeduang secarakeseluruhanadalahsebesarRp. Tabel 2.Hasil Analisis Tanah di Sub DAS Keduang No.Parameter AnalisisNilaiHarkat 1.N-Total (%)0,24 Sedang 2.P-tersedia (ppm)16,26 Sedang 3.K-dapat ditukar (me/100g)0,39 Sedang 4.Bahan organik (%)5,04 Tinggi Sumber : Nippon Koei Co Ltd & PPLH Lemlit UNS (2002) Tabel 3. Jumlah unsur hara yang hilang tiap hektar lahan No. JenisUnsur Hara yang Hilang Jumlah unsur hara setiap 1 ton tanah Jumlah unsur hara yang hilang tiap hektar lahan 1.N (Kg)2,4 105,2 2.P (g)16,26 712,5 3.K (g)39 1.710,0 4.Bahan organik (Kg)50,4 2.210,0 Sumber: Analisis Data Sekunder Tabel 4.Biaya Ganti Kehilangan Unsur Hara di Sub DAS Keduang Unsur Hara Yang Hilang Biaya Ganti per Hektar (Rp/ha) Biaya Gantiper Luas Area Keseluruhan (juta Rp) Unsur N1.250.00052.000Unsur P 10.000350Unsur K20.000850Bahan Organik 1.120.00046.800Jumlah2.400.000 100.000Sumber : Analisis Data Sekunder J oko Sutrisno1, Bunasor Sanim2, Asep Saefuddin3, Santun R.P. Sitorus4: Valuasi Ekonomi. 160 100milyarpertahunatausebesarRp. 2,4juta/ha/tahun.BiayagantiunsurN danbahanorganikmerupakanbiaya gantiterbesarkarenakandunganunsur Ndanbahanorganikdalamtanahdi SubDASKeduangtergolongpaling besardibandingkankandunganunsur-unsur hara lainnya. NilaiekonomierosidihuluSubDAS Keduangmerupakanpenjumlahandari biayagantitanahdanbiayaunsurhara yanghilangakibaterosi.Darihasil analisisdapatdiketahuibahwanilai ekonomierosidiSubDASKeduang adalahsebesarRp.138milyarper tahunatauRp.3,3jutaperhektarper tahun.Ada kemungkinan sebagian masyarakat tidakmengetahuibahwasecara ekonomikerugianyangdiakibatkan oleherosiadalahsangatbesar.Nilai ekonomierosiinidiharapkandapat dijadikansebagaibahaninformasibagi masyarakatdidaerahpenelitiandan PemerintahKabupatenWonogiriagar lebihseriusdankonsistendalam melakukantindakankonservasiDAS. PengelolaanDASyanglebihserius melaluipengendalianfaktor-faktor penyebaberosiperluterusdilakukan agarterciptakelestariansumberdaya lahan, sehingga keberlanjutan usahatani dapat terjaga. 2.Penilaian di Hilir (Off-site)a.Biaya pengerukan sedimen Sedimentasi yang terjadi terus menerus dapatmengancamkeberadaanWaduk Wonogiri.Adanyasedimentasiakan mengurangiumurekonomiswaduk. Metodevaluasiekonomiyang digunakanadalahdenganpendekatan biayaperbaikanmelaluipengerukan sedimen.Darihasilanalisisdiketahui besarnyabiayapengerukansedimen akibaterosidiSubDASKeduang adalah Rp2 milyar per tahun. b.NilaiEkonomiTotalKeberadaan Waduk Metodevaluasiekonomiyang digunakanadalahdenganpendekatan nilaimanfaatmultifungsiwaduk. Adanyasedimentasiyangterus menerusdapatmengancamkeberadaan waduk,sehinggamanfaatmultifungsi wadukdapathilang.Besarnyanilai ekonomitotaldarikeberadaanWaduk Wonogirimerupakanpenjumlahandari nilaiekonomipencegahbanjir,nilai ekonomi produksi listrik, nilai ekonomi airminum,nilaiekonomiairuntuk kebutuhanindustri,nilaiekonomiair untukirigasi,nilaiekonomiperikanan dan nilai ekonomi rekreasi. Nilaiekonomipencegahbanjir dihitungberdasarkanrata-ratanilai kerugian setiap tahun apabila terjadi banjirdisepanjangaliranSungai Bengawan Solo. Nilaiekonomiproduksilistrik (NEPL)dihitungberdasarkannilai produksilistrikpertahundikurangi denganbiayapengerukansedimen pertahundannilaikehilangan kehilanganproduksilistrikper tahun. Nilaiekonomiairminum(NEAM) dihitungberdasarkannilaikebutuhanuntuk airminumdikurangidenganbiaya penyediaan air minum. Nilaiekonomiairuntukkebutuhan industri(NEAKI)dihitung berdasarkan nilai ekonomi air untuk industridikurangidenganbiaya penyediaan air untuk industri. Nilaiekonomiairuntukirigasi (NEI)dihitungberdasarkan perbedaannilaiproduksipertanian jika dengan irigasi dan tanpa irigasi. Nilaiekonomiperikanan(NEP) dihitungdenganmenjumlahkan nilaiekonomiperikananbudidaya dannilaiekonomiperikanan tangkap.Nilaiekonomirekreasi(NER) dihitungberdasarkannilaimanfaat yanghilangakibattidak berfungsinya waduk untuk rekreasi. J oko Sutrisno1, Bunasor Sanim2, Asep Saefuddin3, Santun R.P. Sitorus4: Valuasi Ekonomi. 161 Tabel 5. Nilai Ekonomi Total Keberadaan Waduk Wonogiri UraianNilai (juta Rp) Nilai Ekonomi Pencegah Banjir (NPB) Nilai Ekonomi Produksi Listrik (NEPL) 500.000,- 15.400,- Nilai Ekonomi Air Minum (NEAM)5.300,- Nilai Ekonomi Air untuk Kebutuhan Industri (NEAKI)37.500,- Nilai Ekonomi Air untuk Irigasi (NEI)685.700,- Nilai Ekonomi Perikanan (NEP)15.500,- Nilai Ekonomi Rekreasi (NER) 600,- Nilai Ekonomi Total Waduk (NEW)1.260.000,- Darihasilperhitungandiketahuinilai ekonomitotaldarikeberadaanwaduk adalahsebesarRp1,26triliun.Rincian nilaiekonomitotaldarikeberadaan waduk dapat dilihat pada Tabel 5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Tingkat erosi dan sedimentasi di Sub DAS Keduangtermasukkategorisedang.Namun dikarenakankemampuanpengelolawadukdalam melakukanpengerukanhasilsedimentasijauh dibawah laju sedimentasi yang terjadi, maka erosi dansedimentasiyangberasaldariwilayahSub DASKeduangdapatmembahayakanumur ekonomis waduk.NilaiekonomierosidiSubDASKeduang sangattinggi,baikitunilaiekonomidihulu(on-site) maupun di hilir (off-site). Saran Besarnyaerosidannilaiekonomierosidi SubDASKeduangdisarankanperlu disosialisasikansebagaibahaninformasidan pertimbangandalamhalpenggunaanlahanbagi masyarakatsertapemerintahsetempat.Penelitian lebihlanjutyanglebihkomprehensifdalam melakukanpenilaianekonomierosidisarankan perludilakukan,baikdampaklangsungmaupun tidaklangsungditempatkejadianerosi(on-site), maupundampakdiluartempatkejadianerosi (off-site). DAFTAR PUSTAKA Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Edisi Kedua. IPB-Press. Bogor. Asdak,C.2004.HidrologidanPengelolaan DaerahAliranSungai.GadjahMada University Press. Yogyakarta. [BTPDAS]BalaiTeknologiPengelolaanDaerah AliranSungai.1995.LaporanEvaluasi PengelolaanDASWonogiri.Badan PenelitiandanPengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. [BP2TPDAS]BalaiPenelitiandan PengembanganTeknologiPengelolaan DaerahAliranSungai.2003.Laporan KajianNilaiEkonomiPengelolaanDAS DalamPengendalianErosi-Sedimentasi. BadanPenelitiandanPengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Hufschmidt,M.M.,James,D.E.,Meister,AD., Bower, B.T., dan Dixon, J.A., 1996. Lingkungan,SistemAlami,dan Pembangunan(PedomanPenilaian Ekonomis).GadjahMadaUniversity Press. Yogyakarta. NipponKoeiCo.LtddanPusatPenelitian LingkunganHidupLembagaPenelitian UniversitasSebelasMaret.2002. AnalisisMengenaiDampakLingkungan Pengerukan Waduk Serbaguna Wonogiri. DepartemenPermukimandanPrasarana Wilayah. Suparmoko,M.2006.Panduan&Analisis ValuasiEkonomiSumberdayaAlamdan Lingkungan(Konsep,Metode PenghitungandanAplikasi).Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta. TimStudiJICA.2007.StudiPenanganan SedimentasiWadukSerbaguna Wonogiri.LaporanAkhirSementara, VolumeII.NipponKoeiandYachiyo Engineering Co. Ltd. J oko Sutrisno1, Bunasor Sanim2, Asep Saefuddin3, Santun R.P. Sitorus4: Valuasi Ekonomi.