bayi sepsis

9
LAPORAN PENDAHULUAN A.Pengertiang Sepsi Neonatorum merupakan sindrom klinik yang ditandai dengan adanya gejala sistemik disertai bakterimia Gejala: 1. Keadaam umum menurun, malas minum, hiper/hipotermi 2. Sistim saraf: Hipotoni otot, iritebel, kejang, alergi 3. Saluran napas: sesak, tidak teratur, apnea, takhipnea, sionosis 4. Kardiovaskuler: Takhikardi > 160/menit), sirkulasi perifer jelek, 5. Saluran cerna: Retensi lambung, hepatomegali, menceret, muntah perut kembung 6. Manifestasi hematology: Pucat, kunin, Splenomegali, tenedensi perdarahan, trombopeni ( < 100.000/mm3 Penyebab: Kuman dari Ibu, dan lingkungan Sepsis Ibu Lingkungan Pola kebesihan vagina dan Tidak mencuci tanga sebelum dan perineum yang kurang baik sesudah melakukan pemeriksaan bayi Masuk kavum uteri Pasi Kontaminasi dengan bayi di jalan lahir Semua bayi yang mendapat resusitasi dengan alat pulmonator Partus buatan Pemberia infus Gangguan peningkatan suhu tubuh Devisit cairan dan elektrolit

Upload: herushima

Post on 04-Aug-2015

92 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bayi Sepsis

LAPORAN PENDAHULUAN

A.PengertiangSepsi Neonatorum merupakan sindrom klinik yang ditandai dengan adanya gejala

sistemik disertai bakterimia

Gejala:

1. Keadaam umum menurun, malas minum, hiper/hipotermi2. Sistim saraf: Hipotoni otot, iritebel, kejang, alergi3. Saluran napas: sesak, tidak teratur, apnea, takhipnea, sionosis4. Kardiovaskuler: Takhikardi > 160/menit), sirkulasi perifer jelek,5. Saluran cerna: Retensi lambung, hepatomegali, menceret, muntah perut kembung6. Manifestasi hematology: Pucat, kunin, Splenomegali, tenedensi perdarahan,

trombopeni ( < 100.000/mm3

Penyebab:Kuman dari Ibu, dan lingkungan

Sepsis

Ibu Lingkungan

Pola kebesihan vagina dan Tidak mencuci tanga sebelum dan perineum yang kurang baik sesudah melakukan pemeriksaan bayi

Masuk kavum uteri Pasi

Kontaminasi dengan bayi di jalan lahir Semua bayi yang mendapat resusitasi dengan alat pulmonatorPartus buatanPemberia infus

Gangguan peningkatan suhu tubuhDevisit cairan dan elektrolit

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

Page 2: Bayi Sepsis

Fokus Pengkajian:1. Riwayat

ANC Perinatal Postnatal Imunisasi

2. Data focus: Pola kebersihan pada ibu, peningkatan suhu tubuh, Bengkak, Merah

Diagnosa dan intervensi

Gangguan Peningkatan suhu tubuh b.d proses infeksi neotanal pada bayiRencana tindakan:

Monitor tanda-tanda infeksi Monitor pola pemberian minum pada bayi Monitoe keadaa lingkungan Kolaborasi tentang pemerikasaan DL.FL.UL

Resiko Devisi cairan dan elektroli b.d. peningkatan kehilangan tak-tampak sekunder tergdapa tachipnea, demamt.

Intervensi :- Pantaau masukan dan haluaran- Timbang BB pasien setiap hari dan catatat BB serta laporkan- Pertahankan terapi cairan sesuai program- Tingkatkan higienes

Perubahan nutris kurang dari kebutuhan tubuh b.d Anoreksi, tidak maumami, daya isap lemah.

Intervensi dan rasional :- Berikan minum sedikit tapi sering- Pantau dan catat cairan yang masuk- Pastikan bayi mendapat kalori yang diprogramkan- Pemebrian formula sesuai program

Page 3: Bayi Sepsis

LAPORAN KEPERAWATAN ANAKDENGAN SEPSIS

PENGKAJIAN Nama Mahasiswa : Yustinus Rindu

Tempat Praktek: Ruang Neonatus RSUD Dr Soetomo SurabayaTanggal Praktek : 26 – 30 April 2004

Identitas DataNama : an YogiTTL : Surabaya, 16 Maret 2004 Jenis Kelamin : Laki-lakiTanggal MRS : 16 April 2004Alamat : Sukomunggu Gang 1 No 19Diagnosa Medias : BBLR/SMK + SepsisSumber informasi : IbuNama Ayah : Tn RitwanNama Ibu : Ny.SriPekerjaanAyah/Ibu : Swasta/IRTPendidikan Ayah/Ibu : SLTP/SLTAAgama : IslamSuku/Bangsa : Jawa/IndonesiaAlamat : Sukomunggu Gang 1 No 19

Keluhan UtamaBayi biru, merintih dan sesak setelah lahir, Uraian Data FokusRiwayat Pasien :

Bayi Lahot tanggal 16 April 2004 jenis kelamin laki-laki, anak ke II, masa gestasi 32 minggu ( 8 bln ), BBL 1.900 gram, lahir tidak langsung menangis., ada sesak dan merintih dan malsa minum kemudian dirawat di Ruang Neonatus

Pemeriksaan Fisik (27 April 2004 jam 13.00 ))KU sakit sedang, lemah, kesadaran CM, daya hisap lemah, minum habis hanya 30 personde cc. S 37,2 C, N 139 x/menit, R 42 x/menit, terdapat luka iritasilecet pada area bokong, Ikterik (-), BAB 5 cc warna kering, perut kembung (-), muntah (-). BB .1.650 pada hari ke-11 ini. Lingkar panjang badan,46 cm, LK 28 cm, LD 12 cm, LD 12 cm

Therapi:1. Asi dan pasi 12 x 30 cc/ ad lib2. Vit E 1 x ½ tab3. Multivitami.4. Termoregulasi

Data Penunjang;Data laboratorium (16 April 2004)

Lecosit : 22,8 ( N;10,3) Trombosit : 427 ( 150-350 ) PCV : 0,75 ( N 0,40-0,47 ) GDA : 190 mg/dl ( N < 200 )

Data laboratorium (19 April 2004 Imunologi (CRP) : Negatif

Page 4: Bayi Sepsis

Hemoglobin : 14,0 gr% Lecosit hitung jenis : 3 GDA : 320 mg.

Analisa Data

Data Masalah KeperawatanS : Ibu mengatakan anaknya minum hanya sedikit sajaO : KU lemah, daya hisap lemah, minum hanya habis 30 ccPersode, BB hari ke 11 :1.650 garam.

Resiko tinggi gangguan pemenuhan nutrisi

S : Ibu mengatakan bokong anaknya kemerahan O : Terdapat luka lecet pada Bokong, kemerahan (+) Terpasang magslang pada hidung.

Gangguan integritas kulit

B. PERENCANAAN

Diagnosa dan rencana keperawatan

Resiko tinggi gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan daya hisap lemah, turunnya level energi bayi ditandai dengan KU lemah, daya hisap lemah, minum hanya habis 30 cc, BB hari ke-11, 1650 gram.

Tujuan : Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi tidak terjadiIntervensi dan rasional :- Berikan minum melalui sonde lambung dengan susu formula (bila produksi

ASI tidak memadai) dalam keadaan hangat. Untuk memenuhi kebutuhan bayi- Setiap memberi makan per sonde, cek posisi sonde. Mencegah aspirasi.- Berikan makanan dengan prinsip gravitasi. Mencegah muntah dan kepenuhan

pada bayi serta iritasi lambung.- Anjurkan ibu untuk memberikan ASI langsung pada anaknya. Merupakan

stimulus hisap dan mendukung bounding.

Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi urine, tindakan invasif ditandai dengan adanya luka lecet pada area anus, phlebitis pada area penflon di kepala, benjolan kemerahan pada kaki.

Tujuan : Gangguan integritas kulit teratasi dengan kriteria lecet hilang, plebitis hilang.Intervensi :- Ganti popok tiap BAB dan BAK. Menghindarkan iritasi dalam jangka waktu

lama- Ganti lokasi infus. Mencegah phlebitis semakin meluas- Berikan perawatan infus dengan betadine setiap hari. Mencegah kontaminasi

kuman kedalam lokasi infus.

Infeksi aktual berhubungan dengan invasi kuman kedalam tubuh bayi ditandai dengan nilai trombosit 97.000 dan leukosit 14.900.

Tujuan : Infeksi teratasi dengan kriteria nilai lab. NormalIntervensi dan rasional :- Berikan bayi istirahat dengan touching time dibatasi 3 jam sekali.

Mempertahankan level energi bayi sehingga memperkuat dya tahan tubuh melawan kuman

- Amati tanda-tanda perluasan infeksi. Adanya tanda untuk intervensi secepatnya- Kolaborasi : berikan therapi antibiotik Claforan 2 x 150 mg. Untuk

Page 5: Bayi Sepsis

menghancurkan kuman parasit.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No. Waktu/Tanggal Dx. Implementasi Evaluasi

1. 27 April 2004Pk. 14.00 WIB

1. - Mengganti popok bayi

- Memberikan sinz zalf pada area lecet

- Memberi minum personed 30 cc

S : -O : Bokong kemerahan Susu masuk 30 ccA : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi

2. 27 April 2004Pk. 14.30 WIB

2. - Menganjurkan ibu untuk menyusui anaknya

- Menggantikan pokpok yang basah

- Mengukur suhu- Memandikan

bayi

S : -Ibu mengatakan ia akan menyusi anaknya sesuai kebutuhan.O : Popok kerig dan bersih Bayi segar.A : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi

3. 27 April 2004 Pk. 14.45 WIB

3. - Mengamati tanda perluasan infeksi

S : -O : Data lab belum diketahuiA : Masalah belum teratasiP : Lanjutkan intervensi

Page 6: Bayi Sepsis

SYARAT:

ttd

Kepala Ruangan Neonatologi

JAGALAH KEBERSIHAN

Page 7: Bayi Sepsis

DENGAN

MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPAT YANG TELAH TERSEDIA

LINGKUNGAN BERSIH

BAYI ANDA SEHAT

KAMI SENANG