bayi post matur (ridho)

7
Pengertian Persalinan postmatur adalah persalinan dari kehamilan yang melewati 294 hari atau42 minggu. Diagnosa usia kehamilan didapatkan dengan perhitungn usia kehamilan denganrumus Naegele atau dengan penghitungan tinggi fundus uteri ( Kapita Selekta Kedokteran jilid 1 ). Etiologi Etiologi belum diketahui secara pasti namun faktor yang dikemukaan adalah Masalah ibu 1. Teori Progesteron, yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang (Rustam, 1998). 2. Servik belum matang dan kecemasan ibu : pada kehamilan lewat waktu , otot rahim tidak sensitif terhadap rangsangan, karena ketegangan psikologis atau kelainan pada rahim (Manuaba, 1998). 3. Teori oksitosin : pelepasan oksitosin dari neurohipofisis ibu hamil yang kurang pada usia

Upload: fajar-muhammad

Post on 25-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PengertianPersalinan postmatur adalah persalinan dari kehamilan yang melewati 294 hari atau42 minggu. Diagnosa usia kehamilan didapatkan dengan perhitungn usia kehamilan denganrumus Naegele atau dengan penghitungan tinggi fundus uteri ( Kapita Selekta Kedokteranjilid 1 ).Etiologi Etiologi belum diketahui secara pasti namun faktor yang dikemukaan adalah Masalah ibu

1. Teori Progesteron, yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang (Rustam, 1998).2. Servik belum matang dan kecemasan ibu : pada kehamilan lewat waktu , otot rahim tidak sensitif terhadap rangsangan, karena ketegangan psikologis atau kelainan pada rahim (Manuaba, 1998).3. Teori oksitosin : pelepasan oksitosin dari neurohipofisis ibu hamil yang kurang pada usia kehamilan lanjut diduga sebagai salah satu faktor penyebab kehamilan postterm4. Faktor hereditas : bilamana seorang ibu mengalami kehamilan postterm saat melahirkan anak perempuan , maka besar kemungkinan anak perempuannya akan mengalami kehamilan postterm5. Insufisiensi plasenta

Masalah bayi

1. Kelainan pertumbuhan janin : tekanan ganglion servikalis akan membangkitkan kontraksi uterus. Pada keaadaan dimana tidak ada tekana pada fleksus ini, seperti kelainan letak , tali pusat pendek dan bagian bawah masih tinggi semuanya diduga penyebab terjadinya kehamilan post termPetofisiologi

Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala tidak terlalu dirasakan, hanya dilihat dari tuanya kehamilan. Biasanya terjadi pada masyarakat di pedesaan yang lupa akan hari pertama haid terakhir. Bila tanggal hari pertama haid terakhir di catat dan diketahui wanita hamil, diagnosis tidak sukar, namun bila wanita hamil lupa atau tidak tahu, hal ini akan sukar memastikan diagnosis. Pada pemeriksaan USG dilakukan untuk memeriksa ukuran diameter biparietal, gerakan janin dan jumlah air ketuban (Muchtar, 1998). Gerakan janin jarang ( secara subjektif kurang dari 7x / 20 menit atau secara objektifkurang dari 10x / menitMenurut Achdiat (2004), umur kehamilan melewati 294 hari/ genap 42 minggu palpasi bagian bagian janin lebih jelas karena berkurangnya air ketuban. Kemungkinan dijumpai abnormalitas detak jantung janin, dengan pemeriksaan auskultasi maupun kardiotokografi (KTG). Air ketuban berkurang dengan atau tanpa pengapuran (klasifikasi) plasenta diketahui dengan pemeriksaan USG.Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan penunjang yaitu USG untuk menilai usia kehamilan, oligohidramnion, derajat maturitas plasenta. KTG untuk menilai ada atau tidaknya gawat janin. Penilaian warna air ketuban dengan amnioskopi atau amniotomi (tes tanpa tekanan dinilai apakah reaktif atau tidak ada dan tes tekanan oksitosin). Pemeriksaan sitologi vagina dengan indeks kariopiknotik.Menurut Mochtar (1998), pemeriksaan penunjang sangat penting dilakukan, seperti pemeriksaan berat badan ibu, diikuti kapan berkurangnya berat badan, lingkaran perut dan jumlah air ketuban. Pemeriksaan yang dilakukan seperti:a) Bila wanita hamil tidak tahu atau lupa dengan haid terakhir setelah persalinan yang lalu, dan ibu menjadi hamil maka ibu harus memeriksakan kehamilannya dengan teratur, dapat diikuti dengan tinggi fundus uteri, mulainya gerakan janin dan besarnya janin dapat membantu diagnosis.b) Pemeriksaan Ultrasonografi dilakukan untuk memeriksa ukuran diameter biparietal, gerakan janin dan jumlah air ketuban.c) Pemeriksaan berat badan ibu, dengan memantau kenaikan berat badan setiap kali periksa, terjadi penurunan atau kenaikan berat badan ibu.d) Pemeriksaan Amnioskopi dilakukan untuk melihat derajat kekeruhan air ketuban menurut warnanya yaitu bila keruh dan kehitaman berarti air ketuban bercampur mekonium dan bisa mengakibatkan gawat janin (Prawirohardjo, 2005).

Tanda Bayi PostmaturTanda postterm dapat di bagi dalam 3 stadium (Sarwono Prawirohardjo) : Stadium IKulit menunjukkan kehilangan verniks kaseosa dan maserasi berupa kulit kering, rapuh dan mudah mengelupas. Stadium IIGejala di atas disertai pewarnaan mekonium (kehijauan) pada kulit Stadium IIITerdapat pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit dan tali pusat

PenatalaksanaanPengelolaan kehamilan lewat waktu diawali dari umur kehamilan 41 minggu disebabkan meningkatnya pengaruh buruk pada keadaan perinatal setelah umur kehamilan 40 minggu dan meningkatnya insiden janin besar.Pengelolaan persalinan : Bila sudah dipastikan umur kehamilan 41 minggu, pengelolaan tergantung dari derajat kematangan serviks. Bila serviks matang (skor bishob > 5) dilakukan induksi persalinan asal tidak ada janin besar. Jika janin > 4000 gram dilakukan secetio saesaria. Pemantauan intra partum dengan menggunakan KTG dan kehadiran dokter spesialis anak, apalagi bila ditemukan mekonium mutlak diperlukan. NST dan penilaian volume kantong amnion. Bila keduanya normal, kehamilan dibiarkan berlanjut dan penilaian janin dilanjutkan seminggu 2 kali. Bila volume cairan amnion normal dan NST tidak reaktif, tes dnegan kontraksi (CST) harus dilakukan. Hasil CST positif janin perlu dilahirkan. CST begatif kehamilan dibiarkan berlangsung dan penilaian dilakukan 3 hari lagi kemudian. Keadaan serviks (ekor bishop) harus dinilai ulang setiap kunjungan pasien dan kehamilan harus diakhiri bila serviks matang. Kehamilan lewat waktu dengankomplikasi seperti DM, Preeklamsia, kehamilan harus diakhiri tanpa harus memandang keadaan serviks. Pengelolaan Intrapartum Pasien tidur miring sebelah kiri Pergunakan pemantauan elektronik jantung janin Berikan oksigen bila ditemukan keadaan jantung yang abnormal Perhatikan jalannya persalinan Segera setelah lahir bayi harus segera diperiksa terhadap kemungkinan hipolikemi, hipovolemi, hipotermi dan polisitemi.KomplikasiKomplikasi yang terjadi pada kehamilan serotinus yaitu:a) Komplikasi pada IbuKomplikasi yang terjadi pada ibu dapat menyebabkan partus lama, inersia uteri, atonia uteri dan perdarahan postpartum.b) Komplikasi pada JaninKomplikasi yang terjadi pada bayi seperti berat badan janin bertambah besar, tetap atau berkurang, serta dapat terjadi kematian janin dalam kandungan