basuki.docx

6

Click here to load reader

Upload: aditya-iqbal-maulana

Post on 29-Oct-2015

120 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: basuki.docx

ANALISIS FUNGSI SOSIAL BUDAYA

LUKISAN “KAKAK DAN ADIK”

KARYA BASUKI ABDULLAH

Disusun guna memenuhi

Tugas Mata Kuliah Filsafat Seni

Pengampu : Drs. Slamet Subiyantoro, M.Si

Disusun oleh :

Nama : Prima Ulya Sakinata

NIM : K3211049

PROGRAM S1 PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: basuki.docx

1. MATERIALLukisan Basuki Abdullah mengunakan media minyak di atas kanvas. Lukisan

tersebut selesai dibuat pada tahun 1978. Ketika peristiwa penangkapan Pangeran Diponegoro (1830), Raden Saleh tengah berada di Eropa. Setelah tinggal beberapa tahun, kemudian ia pulang ke Hindia dan mulai memburu informasi tentang penangkapan sang pangeran melalui kerabat-kerabat dekat kerajaan, lalu menuangkannya di atas kanvas. Lukisan tersebut kemudian diberikan Raden Saleh untuk Raja Belanda, Willem III, sebagai hadiah.

Setelah lebih dari seratus tahun berada di Belanda, pada 1976 lewat kunjungannya, Ratu Juliana mengembalikan lukisan ini ke pihak Indonesia. Sejak saat itu lukisan tersebut berada di Istana Negara, tepatnya di Museum Istana .

Basuki Abdullah berbakat menjadi seorang pelukis dan seorang penari karena diwariskan oleh ayahnya yang seorang pelukis dan seorang penari juga yaitu bernama Abdullah Suriosubroto.

2. MANIPULASILukisan tersebut dibuat melalui media oil on canvas pada tahun 1978.

Menggunakan teknik realis yang dapat dilihat dan dan kesempurnaan proporsi anatomi yang menghasilkan nuansa ritme drama kehidupan. Lukisan tersebut menggunakan pewarnaan dengan nuansa klasik.

3. CARABasuki Abdullah mencoba mengekspresikan dan menyampaikan pesannya

melalui karya yang berjudul “Kakak dan Adik”. Basuki Abdullah menggambarkan objek itu dengan gaya yang realis dan dipengaruhi oleh aliran romantisme. Disini terlihat bahwa Basuki Abdullah memiliki pengamatan yang baik dalam menggambarkan bentuk anatomi manusia dan ekspresi wajah pada objek tersebut.

4. ESTETIKBasuki Abdullah merupakan salah satu pelukis yang beraliran realisme dan

bergaya natural. Hal itu dapat dilihat dari perwujudan corak pada lukisan yang bergaya realis dan mendekati aslinya. Karakter Basuki Abdullah ini dipengaruhi dengan kuat oleh pengaruh romantisme di Eropa selama beliau menimba ilmu di sana

5. FILOSOFILukisan Basuki Abdullah pernah mendapat kritikan tajam dari Sudjojono.

Lukisan Basuki Abdullah dikatakan sarat dengan semangat Mooi Indie yang hanya berurusan dengan kecantikan dan keindahan saja. Padahal pada masa itu, bangsa Indonesia sedang menghadapi penjajahan, sehingga realitas kehidupannya sangat pahit yang dibut dalam perspektif kolonial..

Page 3: basuki.docx

Dengan pencahayaan dari samping, figur kakak dan adik yang dalam gendongan terasa mengandung ritme drama kehidupan. Selain itu, dengan penguasaan proporsi dan anatomi, pelukis ini menggambarkan gerak tubuh mereka yang mengalunkan perjalanan sunyi. Suasana itu, seperti ekspresi wajah mereka yeng jernih tetapi matanya menatap kosong. Apalagi pakaian mereka yang bersahaja dan berwarna gelap, sosok kakak beradik ini dalam selubung keharuan. Dari berbagai fakta tekstual ini, Basuki Abdullah ingin mengungkapkan empatinya pada kasih sayang dan kemanusiaan. peristiwa penangkapan itu. Tentulah hal itu memiliki makna tersendiri. Yaitu Raden Saleh mendukung perlawanan ini (Winaya:112, 2008)

6. HARAPANLukisan Basuki Abdullah yang berjudul “Kakak dan Adik” secara tidak

langsung menyerukan spirit keharuan kemanusiaan terhadap sesama. Selain itu, lukisan “Kakak dan Adik” juga sarat seruan empati kasih sayang.

Seperti digambarkan oleh Kraus (2005:285– 6) dengan sangat hidup, wajah De Kock dan perwira Belanda lain tampak kosong seolah-olah menatap ke kejauhan.”

Namun demikian, spirit keharuan kemanusiaan dalam lukisan ini tetap dalam bingkai romantisisme. Oleh karena itu, figur kakak beradik lebih hadir sebab bagi idealisme dunia utuh atau bahkan manis, daripada ketajaman realitas kemanusiaan yang menyakitkan. Pilihan konsep estetis yang demikian dapat dikonfirmasikan pada semua karya Basuki Abdullah yang lain. Dari beberapa mitologi, sosok-sosok tubuh yang telanjang, sosok binatang, potret-potret orang terkenal, ataupun hamparan pemandangan, walaupun dibangun dengan dramatisasi namun semua hadir sebagai dunia ideal yang cantik dengan penuh warna dan cahaya

7. KOMPLEK SIFAT FUNGSI SOSIAL BUDAYAMelalui berbagai unsur dan media yang telah dipaparka di atas, karya Basuki

Abdullah yang berjudul “Kakak dan Adik” pada awalnya bertujuan mengungkapkan empatinya pada kasih sayang dan kemanusiaan yang berjudul “Kakak dan Adik”. Basuki Abdullah membuat lukisan pada peristiwa yang sama namun dengan versi yang berbeda. Hal tersebut menunjukkan nasionalisme Raden Saleh melalui karya-karyanya.

Dalam kehidupan sosial budaya, diharapkan lukisan Basuki Abdullah mampu menggugah rasa kemanusiaan yang beliau coba tuangkan melalui karyanya. Melalui karyanya, Basuki Abdullah menunjukkan rasa kasih sayang yang ada pada dirinya melalui berbagai makna dan simbol yang tergambar dalam lukisannya tersebut. Selain itu, siapapun yang melihat lukisan Basuki Abdullah akan tergugah rasa empati dan kemanusiaannya. Lukisan tersebut juga sebagai memori atas peristiwa sejarah yang telah terjadi yang akan mampu membuat para penikmat lukisan tersebut kembali mengingat kejadian pada masa tahun 1830 silam. Hal inilah yang menjadi pesan dan maksud yang ingin disampaikan Raden Saleh kepada siapapun yang melihat lukisan “Penangkapan Diponegoro”.

Page 4: basuki.docx

Sebuah situasi yang bisa dikatakan akan sangat sulit ditemui di kehidupan keluarga muda yang tinggal di kota-kota di Indonesia saat ini. Pembantu dan ‘suster’ telah menggantikan peran keluarga dalam menjaga anak yang masih kecil.

DAFTAR PUSTAKA

Winaya, Lukisan Maestro Basuki Abdullah, “Ekspresi Rasa Kemanusiaan”. 2007. Bali : Galeri Nasional

Kraus, Werner. 2004. “Raden Saleh di Jerman”. Jurnal Kalam, No 21

Dermawan T.Agus. 1985 (cetakan pertama). " R. Basoeki Abdullah RA: Duta Seni Lukis Indonesia". Bandung: PT. Gramedia.