basilica

7
Basilica Awal terbentuknya Basilica Bangsa Romawi yang senang membuat bangunan monumental menyebabkan bangsa ini kaya dengan hasil-hasil bangunan berupa monument dan kuil. Monumen yang dibuat oleh bangsa romawi berupa pintu gerbang kemenangan atau tiang kemenangan. Bangunan monumen ini digunaakn untukmemperingati suatu peristiwa sejarah. Pada banguan monumen itu diberi relief yang menggambarkan peristiwa kemenangan. Peninggalan seni monumen initerdapat di Roma dan dibeberapa daerah jajahanRomawi. Pada awal dari budaya Nasrani , tempat beribadah nya belum dapat diketahui secara jelas karena peninggalan yang termuda berasal dari sekitar tahun 200M. Peninggalannya pun belum berbentuk gereja. Bentuk gereja baru ditemukan setelah raja Constantin berkuasa dan menetapkan agama nasrani sebagai resmi. Sebelumnya, masyarakat kristiani yang ingin beribadah harus berkumpul di rumah-rumah yang dijadikan tempat ibadah (biasanya yang digunakan adalah rumah pengikut yang kaya). Dengan pengakuan agama Kristen sebagai agama negara, maka kebutuhan untuk menciptakan sebuah bangunan khusus sebagai tempat beribadah tiba- tiba sangat diperlukan. Dalam mencari bentuk bangunan yang sesuai, ilhamnya didapatkan dari bentuk bagunan sebelumnya. Bentuk yang paling sesuai saat itu adalah Basilica. Bentuk gereja yang berasal dan Basilika dengan denah panjang berbentuk silang latin dijadikan bentuk dasar yang akan dipakai untuk gereja selanjutnya.Tempat babtis dan Mouseleum dengan bentuk denah bulat, segi banyak bersifat konsentnis dan lebih mengutamakan bagian interior (introspeksi), sedangkan ruang luar tidak diperhatikan karena tidak ada hubungannya dengan ruang dalam. Ornamen sederhana yang hanya ditempatkan pada bagian interior seperti pada tampilan mozaik dinding dengan pola gambar naturalis.

Upload: patricia-kamajaya

Post on 01-Jan-2016

34 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Basilica

BasilicaAwal terbentuknya Basilica

Bangsa Romawi yang senang membuat bangunan monumental menyebabkan bangsa ini kaya dengan hasil-hasil bangunan berupa monument dan kuil. Monumen yang dibuat oleh bangsa romawi berupa pintu gerbang kemenangan atau tiang kemenangan. Bangunan monumen ini digunaakn untukmemperingati suatu peristiwa sejarah. Pada banguan monumen itu diberi relief yang menggambarkan peristiwa kemenangan. Peninggalan seni monumen initerdapat di Roma dan dibeberapa daerah jajahanRomawi.

Pada awal dari budaya Nasrani , tempat beribadah nya belum dapat diketahui secara jelas karena peninggalan yang termuda berasal dari sekitar tahun 200M. Peninggalannya pun belum berbentuk gereja. Bentuk gereja baru ditemukan setelah raja Constantin berkuasa dan menetapkan agama nasrani sebagai resmi. Sebelumnya, masyarakat kristiani yang ingin beribadah harus berkumpul di rumah-rumah yang dijadikan tempat ibadah (biasanya yang digunakan adalah rumah pengikut yang kaya).

Dengan pengakuan agama Kristen sebagai agama negara, maka kebutuhan untuk menciptakan sebuah bangunan khusus sebagai tempat beribadah tiba-tiba sangat diperlukan. Dalam mencari bentuk bangunan yang sesuai, ilhamnya didapatkan dari bentuk bagunan sebelumnya. Bentuk yang paling sesuai saat itu adalah Basilica.

Bentuk gereja yang berasal dan Basilika dengan denah panjang berbentuk silang latin dijadikan bentuk dasar yang akan dipakai untuk gereja selanjutnya.Tempat babtis dan Mouseleum dengan bentuk denah bulat, segi banyak bersifat konsentnis dan lebih mengutamakan bagian interior (introspeksi), sedangkan ruang luar tidak diperhatikan karena tidak ada hubungannya dengan ruang dalam. Ornamen sederhana yang hanya ditempatkan pada bagian interior seperti pada tampilan mozaik dinding dengan pola gambar naturalis.

Potongan dari awal Basilica

Page 2: Basilica

Basilika asalnya merupakan sebuah ruang pengadilan di zaman Romawi yang kemudian dirubah untuk disesuaikan fungsinya dan dijadikan tempat ibadah atau gereja. Maka lahirlah Basilika Nasrani.

Kegiatan itu meliputi pengadilan, perdagangan, dengan tata ruangan tersendiri yang kemudian dipakai juga oleh gereja. Hal ini menggantikan peran katakomba atau kuburan bawah tanah yang menjadi tempat ibadah jemaat Kristen perdana, terlebih ketika mengalami penganiayaan dari penguasa Romawi.

Tampak bagian atas altar dari gereja St. Peter, Roma.

Bentuk lain dari bangunan peninggalan zaman romawi yang dijadikan inspirasi pada masa pemerintahan Constantin adalah bentuk bulat atau polygonal yang bagian atasnya diberi atap kubah menyerupai mahkota. (Pada masa Romawi bentuk ini disebut bangunan Pantheon).

Page 3: Basilica
Page 4: Basilica

Aqueduct

Saluran air yang dibangun untuk menyalurkan air dari satu tempat ke tempat lain dikenal sebagai aqueduct. Kekaisaran Romawi kuno memiliki sistem saluran air canggih yang dianggap sebagai salah satu peninggalan kebesaran Romawi. Aqueduct Romawi kuno merupakan bukti keunggulan teknik Romawi. Banyak diantara saluran air tersebut masih digunakan hingga saat ini. Material seperti batu, batu bata, dan semen yang terbuat dari bahan-bahan vulkanik (dikenal sebagai “pozzuolana”) digunakan bersama-sama untuk membangun aqueduct.

Bukti sejarah mengungkapkan dari 260 mil struktur saluran air hanya 30 mil yang berada diatas permukaan tanah. Saluran air dibuat terutama di daerah yang memiliki keterbatasan cadangan air. Aqueduct tidak hanya digunakan untuk mengalirkan air minum melainkan juga air untuk mandi, untuk pemandian umum, serta untuk menyuplai air mancur di berbagai kota di Kekaisaran Romawi.

Saluran air ini juga dilengkapi dengan fasilitas untuk membuang air kotor ke selokan. Aqueduct Romawi kuno bergantung pada berbagai aspek seperti gravitasi untuk membuat air mengalir secara kontinu.

Saluran air kuno dapat dilihat di seluruh Kekaisaran Romawi. Ukuran kota dapat diprediksi dari rumit tidaknya sistem saluran air yang dibangun.

Page 5: Basilica

Vitruvius, seorang cendekiawan Romawi menuliskan metode pembangunan aqueduct di bukunya yang berjudul De Architectura.

Buku tersebut ditulis pada abad-1 SM dan itu digunakan oleh seorang jenderal Romawi, Frontinus, untuk mengatur pengelolaan air di Roma

Aqueduct of Nerja

Penggunaan dari bangunan lengkung Roma dan peningkatan mereka pada penggunaan beton memudahkan pembangunan saluran air sepanjang wilayah kerajaan, yang sangat bagus seperti Aqueduct Segovia dan sebelas saluran air di Roma, seperti Anio Novus dan Aqua Claudia. Pengizinan konstruksi langit-langit kubah yang melengkung dan memungkinkan menutupi ruang terbuka seperti pemandian umum dan basilika. Orang-Orang Roma mendasarkan banyak bangunan arsitektur mereka pada bentuk kubah, seperti Hadrian's Pantheon di kota Roma, dan Pemandian di Diocletian

Page 6: Basilica

Aqueduct zaman Romanik Aqueduct zaman Modern