banyak faktor penyebab gangguan jiwa.docx

21
F A K T O R PENYEBAB DAN PROSES TERJADINYA GANGGUAN JIWA A.Penyebab umum gangguan jiwa 1. Faktor-faktor somatik (somatogenik) atau organobiologis a. Neuroanatomi b. Neurofisiologi c. neurokimia d. tingkat kematangan dan perkembangan organik e. faktor-faktor pre dan peri - natal 2. Faktor-faktor psikologik ( psikogenik) atau psikoeduktif a.Interaksi ibu –anak : normal (rasa percaya dan rasa aman) atau abnormal berdasarkan kekurangan, distorsi dan keadaan yang terputus (perasaan tak percaya dan kebimbangan) b. Peranan ayah c. Persaingan antara saudara kandung d. inteligensi e. hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan dan masyarakat f. kehilangan yang mengakibatkan kecemasan, depresi, rasa malu atau rasa salah g. Konsep diri : pengertian identitas diri sendiri lawan peranan yang tidak menentu h. Keterampilan, bakat dan kreativitas i. Pola adaptasi dan pembelaan sebagai reaksi terhadap bahaya j. Tingkat perkembangan emosi 3. Faktor-faktor sosio-budaya (sosiogenik) atau sosiokultural. a. Kestabilan keluarga b. Pola mengasuh anak c. Tingkat ekonomi d. Perumahan : perkotaan lawan pedesaan e. Masalah kelompok minoritas yang meliputi prasangka dan fasilitas kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan yang tidak memadai. F. Pengaruh rasial dan keagamaan g. Nilai-nilai B.Proses Perjalanan Penyakit Gejala mulai timbul biasanya pada masa remaja atau dewasa awal sampai dengan umur pertengahan dengan melalui beberapa fase antara lain :

Upload: indah-keyens

Post on 30-Nov-2015

70 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Banyak faktor penyebab gangguan jiwa.docx

F A K T O R PENYEBABDAN PROSES TERJADINYA GANGGUAN JIWA A.Penyebab umum gangguan     jiwa 1. Faktor-faktor somatik (somatogenik) atau organobiologis   a. Neuroanatomi   b. Neurofisiologi   c. neurokimia   d. tingkat kematangan dan      perkembangan organik   e. faktor-faktor pre dan peri - natal2. Faktor-faktor psikologik ( psikogenik) atau psikoeduktif      

a.Interaksi ibu –anak : normal (rasa percaya dan rasa aman) atau abnormal berdasarkan kekurangan, distorsi dan keadaan yang terputus (perasaan tak percaya dan kebimbangan)

  b. Peranan ayah  c. Persaingan antara saudara kandung   d. inteligensi   e. hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan dan masyarakat   f. kehilangan yang mengakibatkan kecemasan, depresi, rasa malu

atau rasa salah  g. Konsep diri : pengertian identitas diri sendiri lawan peranan

yang tidak menentu   h. Keterampilan, bakat dan kreativitas   i. Pola adaptasi dan pembelaan sebagai reaksi terhadap bahaya   j. Tingkat perkembangan emosi  3. Faktor-faktor sosio-budaya (sosiogenik) atau sosiokultural.  a. Kestabilan keluarga   b. Pola mengasuh anak   c. Tingkat ekonomi   d. Perumahan : perkotaan lawan pedesaan  e.  Masalah kelompok minoritas yang meliputi prasangka dan

fasilitas kesehatan,   pendidikan dan kesejahteraan yang tidak memadai.

  F. Pengaruh rasial dan keagamaan   g. Nilai-nilai B.Proses Perjalanan Penyakit Gejala mulai timbul biasanya pada masa remaja atau dewasa awal

sampai dengan umur pertengahan dengan melalui beberapa fase antara lain :

1.   Fase Prodomal Berlangsung antara 6 bulan sampai 1 tahun Gangguan dapat berupa Self care, gangguan dalam akademik, gangguan

dalam pekerjaan,gangguan fungsi sosial, gangguan pikiran dan persepsi.

2. Fase Aktif Berlangsung kurang lebih 1 bulan

Page 2: Banyak faktor penyebab gangguan jiwa.docx

Gangguan dapat berupa gejala psikotik; Halusinasi, delusi, disorganisasi proses berfikir,

gangguan bicara, gangguan perilaku, disertai kelainan neurokimiawi

3. Fase ResidualKien mengalami minimal 2 gejala; gangguan afek dan gangguan peran,

serangan biasanya berulang.

1. Tahapan halusinasi dan Delusi yang Biasa Menyerai Gangguan Jiwa Menurut Janice Clack,1962 klien yang mengalami gangguan jiwa

sebagian besar disertai Halusinasi dan Delusi yang meliputi beberapa tahapan antara lain :

§ 1. Tahap Comforting :Timbul kecemasan ringan disertai gejala kesepian, perasaan berdosa,

klien biasanya mengkompensasikan stressornya dengan coping imajinasi sehingga merasa senang dan terhindar dari ancaman.

§ 2. Tahap Condeming :Timbul kecemasan moderate , cemas biasanya makin meninggi

selanjutnya klien merasa mendengarkan sesuatu, klien merasa takut apabila orang lain ikut mendengarkan apa-apa yang ia rasakan sehingga timbul perilaku menarik diri (With drawl)

§ 3. Tahap Controling :Timbul kecemasan berat, klien berusaha memerangi suara yang timbul

tetapi suara tersebut terus-menerus mengikuti, sehingga menyebabkan klien susah berhubungan dengan orang lain. Apabila suara tersebut hilang klien merasa sangat kesepian/sedih

§ 4. Tahap Conquering :Klien merasa panik , suara atau ide yang datang mengancam apabila

tidak diikuti perilaku klien dapat bersipat merusak atau dapat timbul perilaku suicide.

Banyak faktor penyebab gangguan jiwa. Gangguan jiwa bisa disebabkan karena

pengaruh fisik, fisiologis, psikologis, sosial dan budaya. Menurut Steaward dalam Sheila

L. Videbeck ( 2008 ) faktor penyebab gangguan jiwa diantaranya:

FAKTOR INDIVIDUAL

Struktur biologis

Gangguan jiwa juga tergolong ilmu kedokteran, dalam beberapa penelitian yang

dilakukan oleh para psikiater mengenahi neutransmiter, anatomi dan faktor genetik juga

Page 3: Banyak faktor penyebab gangguan jiwa.docx

ada hubungannya dengan terjadinya gangguan jiwa. Dalam setiap individu berbeda-

beda struktur anatominya dan bagaimana menerima reseptor ke hipotalamus sebagai

respon dan reaksinya dari rangsangan tersebut hingga menyebabkan gangguan jiwa.

Ansietas dan ketakutan

Kekhawatiran pada sesuatu hal yang tidak jelas dan perasaan yang tidak

menentu akan sesuatu hal menyebabkan individu merasa terancam, ketakutan hingga

terkadang mempersepsikan dirinya terancam.

FAKTOR PSIKOLOGIS

Hubungan antara peristiwa hidup yang mengancam dan gangguan mental

sangat kompleks tergantung dari situasi, individu dan bagaimana setiap orang mampu

berkomunikasi secara efektif. Hal ini sangat tergantung pada bantuan teman, dan

tetangga selama periode stres. Struktur sosial, perubahan sosial dan tigkat sosial yang

dicapai sangat bermakna dalam pengalaman hidup seseorang hingga terkadang

samapi menarik diri dari buhungan social. Kepribadian merupakan bentuk ketahanan

relatif dari situasi interpersonal yang berulang-ulang yang khas untuk kehidupan

manusia. Perilaku yang sekarang bukan merupakan ulangan impulsif dari riwayat waktu

kecil, tetapi merupakan retensi pengumpulan dan pengambilan kembali. Setiap

penderita yang mengalami gangguan jiwa fungsional memperlihatkan kegagalan yang

mencolok dalam satu atau beberapa fase perkembangan akibat tidak kuatnya

hubungan personal dengan keluarga, lingkungan sekolah atau dengan masyarakat

sekitarnya. Bagaimana setiap individu mampu mengontrol emosionalnya dalam

kehidupan sehari-hari.

FAKTOR BUDAYA DAN SOSIAL

Gangguan jiwa yang terjadi di berbagai negara mempunyai perbedaan terutama

mengenai pola perilakunya. Karakteristik suatu psikosis dalam suatu sosiobudaya

tertentu berbeda dengan budaya lainnya. Perbedaan ras, golongan, usia dan jenis

kelamin mempengaruhi pula terhadap penyebab mula gangguan jiwa. Tidak hanya itu

saja, status ekonomi juga berpengaruh terhadap terjadinya gangguan jiwa.

Page 4: Banyak faktor penyebab gangguan jiwa.docx

FAKTOR PRESIPITASI

Menurut Stuart dan Sundeen ( 1995 ) selain di atas, faktor Stressor Presipitasi

mempengaruhi dalam kejiwaan seseorang. Sebagai faktor stimulus dimana setiap

individu mempersepsikan dirinya melawan tantangan, ancaman, atau tuntutan untuk

koping. Masalah khusus tentang konsep diri disebabkan oleh setiap situasi dimana

individu tidak mampu menyesuaikan. Lingkungan dapat mempengaruhi konsep diri dan

komponennya. Lingkungan dan stressor yang dapat mempengaruhi gambaran diri dan

hilangnya bagian badan, tindakan operasi, proses patologi penyakit, perubahan struktur

dan fungsi tubuh, proses tumbuh kembang, dan prosedur tindakan dan pengobatan.

8

Page 5: Banyak faktor penyebab gangguan jiwa.docx

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA.Gangguan Jiwa1.Pengertian gangguan jiwaGangguan jiwa atau mental illness adalah kesulitan yang harusdihadapi oleh seseorang karena hubungannya dengan orang lain, kesulitankarena persepsinya tentang kehidupan dan sikapnya terhadap dirinyasendiri-sendiri (Djamaludin, 2001). Gangguan jiwa adalah gangguandalam cara berpikir (cognitive), kemauan (volition),emosi (affective),tindakan (psychomotor) (Yosep, 2007).Gangguan jiwa menurut Depkes RI (2000) adalah suatu perubahanpada fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa,yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalammelaksanakan peran social.Menurut Townsend (1996) mental illness adalah responmaladaptive terhadap stressor dari lingkungan dalam/luar ditunjukkandengan pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang tidak sesuai dengannorma lokal dan kultural dan mengganggu fungsi sosial, kerja, dan fisikindividu.Konsep gangguan jiwa dari PPDGJ II yang merujuk ke DSM-IIIadalah sindrom atau pola perilaku, atau psikologi seseorang, yang secaraklinik cukup bermakna, dan yang secara khas berkaitan dengan suatugejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairment/disability) di dalamsatu atau lebih fungsi yang penting dari manusia (Maslim, 2002).Menurut American Psychiatric Association (1994), gangguanmental adalah gejala atau pola dari tingkah laku psikologi yang tampaksecara klinis yang terjadi pada seseorang dari berhubungan dengankeadaan distress (gejala yang menyakitkan) atau ketidakmampuan(gangguan pada satu area atau lebih dari fungsi-fungsi penting) yangmeningkatkan risiko terhadap kematian, nyeri, ketidakmampuan atau89kehilangan kebebasan yang penting dan tidak jarang respon tersebut dapatditerima pada kondisi tertentu.2.Penyebab timbulnya gangguan jiwaPenyebab gangguan jiwa itu bermacam-macam ada yangbersumber dari berhubungan dengan orang lain yang tidak memuaskanseperti diperlakukan tidak adil, diperlakukan semena-mena, cinta tidak

Page 6: Banyak faktor penyebab gangguan jiwa.docx

terbatas, kehilangan seseorang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, danlain-lain. Selain itu ada juga gangguan jiwa yang disebabkan faktororganik, kelainan saraf dan gangguan pada otak (Djamaludin, 2001).Para ahli psikologi berbeda pendapat tentang sebab-sebabterjadinya gangguan jiwa. Menurut pendapat Sigmund FreuddalamMaslim (2002), gangguan jiwa terjadi karena tidak dapat dimainkantuntutan id (dorongan instinctive yang sifatnya seksual) dengan tuntutansuper ego (tuntutan normal social). Orang ingin berbuat sesuatu yang dapatmemberikan kepuasan diri, tetapi perbuatan tersebut akan mendapatcelaan masyarakat. Konflik yang tidak terselesaikan antara keinginan diridan tuntutan masyarakat ini akhirnya akan mengantarkan orang padagangguan jiwa.Terjadinya gangguan jiwa dikarenakan orang tidak memuaskanmacam-macam kebutuhan jiwa mereka. Beberapa contoh dari kebutuhantersebut diantaranya adalah pertama kebutuhan untuk afiliasi, yaitukebutuhan akan kasih sayang dan diterima oleh orang lain dalamkelompok. Kedua, kebutuhan untuk otonomi, yaitu ingin bebas daripengaruh orang lain. Ketiga, kebutuhan untuk berprestasi, yang munculdalam keinginan untuk sukses mengerjakan sesuatu dan lain-lain. Ada lagipendapat Alfred Adler yang mengungkapkan bahwa terjadinya gangguanjiwa disebabkan oleh tekanan dari perasaan rendah diri (infioryty complex)yang berlebih-lebihan. Sebab-sebab timbulnya rendah diri adalahkegagalan di dalam mencapai superioritas di dalam hidup. Kegagalan yangterus-menerus ini akan menyebabkan kecemasan dan ketegangan emosi.(http://www.link.pdf.com/download/dl/askep-gangguan-jiwa-pdf).10J.P Caplin dalam Kartini Kartono (2000) mengartikan bahwakebutuhan ialah alat substansi sekuler. Dorongan hewani atau motiffisiologis dan psikologis yang harus dipenuhi atau dipuaskan olehorganisme, binatang atau manusia, supaya mereka bias sehat sejahtera danmampu melakukan fungsinya.Dari berbagai pendapat mengenai penyebab terjadinya gangguanjiwa seperti yang dikemukakan diatas disimpulkan bahwa gangguan jiwadisebabkan oleh karena ketidak mampuan manusia untuk mengatasikonflik dalam diri, tidak terpenuhinya kebutuhan hidup, perasaan kurangdiperhatikan (kurang dicintai) dan perasaan rendah diri. (Djamaludin danKartini, 2001).Menurut Sigmund Freud dalam Santrock (1999) adanya gangguantugas perkembangan pada masa anak terutama dalam hal berhubungandengan orang lain sering menyebabkan frustasi, konflik, dan perasaantakut, respon orang tua yang mal adaptif pada anak akan meningkatkanstress, sedangkan frustasi dan rasa tidak percaya yang berlangsung terus-menerus dapat menyebabkan regresi dan withdral.Disamping hal tersebut di atas banyak faktor yang mendukungtimbulnya gangguan jiwa yang merupakan perpaduan dari beberapa aspekyang saling mendukung yang meliputi Biologis, psikologis, sosial,

Page 7: Banyak faktor penyebab gangguan jiwa.docx

lingkungan. Tidak seperti pada penyakit jasmaniah, sebab-sebab gangguanjiwa adalah kompleks. Pada seseorang dapat terjadi penyebab satu ataubeberapa faktor dan biasanya jarang berdiri sendiri. Mengetahui sebab-sebab gangguan jiwa penting untuk mencegah dan mengobatinya.Umumnya sebab-sebab gangguan jiwa menurut Santrock (1999)dibedakan atas :a.Sebab-sebab jasmaniah/biologic1)KeturunanPeran yang pasti sebagai penyebab belum jelas, mungkinterbatas dalam mengakibatkan kepekaan untuk mengalami11gangguan jiwa tapi hal tersebut sangat ditunjang dengan faktorlingkungan kejiwaan yang tidak sehat.2)JasmaniahBeberapa penyelidik berpendapat bentuk tubuh seorangberhubungan dengan gangguan jiwa tertentu, Misalnya yangbertubuh gemuk / endoform cenderung menderita psikosa manikdepresif, sedang yang kurus/ ectoform cenderung menjadiskizofrenia.3)TemperamenOrang yang terlalu peka/ sensitif biasanya mempunyaimasalah kejiwaan dan ketegangan yang memiliki kecenderunganmengalami gangguan jiwa.4)Penyakit dan cedera tubuhPenyakit-penyakit tertentu misalnya penyakit jantung,kanker dan sebagainya, mungkin menyebabkan merasa murungdan sedih. Demikian pula cedera/cacat tubuh tertentu dapatmenyebabkan rasa rendah diri.b.Sebab PsikologikBermacam pengalaman frustasi, kegagalan dan keberhasilanyang dialami akan mewarnai sikap, kebiasaan dan sifatnya dikemudianhari. Hidup seorang manusia dapat dibagi atas 7 masa dan padakeadaan tertentu dapat mendukung terjadinya gangguan jiwa.1)Masa bayiYang dimaksud masa bayi adalah menjelang usia 2 – 3tahun, dasar perkembangan yang dibentuk pada masa tersebutadalah sosialisasi dan pada masa ini. Cinta dan kasih sayang ibuakan memberikan rasa hangat/ aman bagi bayi dan dikemudian harimenyebabkan kepribadian yang hangat, terbuka dan bersahabat.

Page 8: Banyak faktor penyebab gangguan jiwa.docx

Sebaliknya, sikap ibu yang dingin acuh tak acuh bahkan menolakdikemudian hari akan berkembang kepribadian yang bersifatmenolak dan menentang terhadap lingkungan.12Sebaiknya dilakukan dengan tenang, hangat yang akanmemberi rasa aman dan terlindungi, sebaliknya, pemberian yangkaku, keras dan tergesa-gesa akan menimbulkan rasa cemas dantekanan.2)Masa anak pra sekolah (antara 2 sampai 7 tahun)Pada usia ini sosialisasi mulai dijalankan dan telah tumbuhdisiplin dan otoritas. Penolakan orang tua pada masa ini, yangmendalam atau ringan, akan menimbulkan rasa tidak aman dan iaakan mengembangkan cara penyesuaian yang salah, dia mungkinmenurut, menarik diri atau malah menentang dan memberontak.Anak yang tidak mendapat kasih sayang tidak dapatmenghayati disiplin tak ada panutan, pertengkaran dan keributanmembingungkan dan menimbulkan rasa cemas serta rasa tidakaman. hal-hal ini merupakan dasar yang kuat untuk timbulnyatuntutan tingkah laku dan gangguan kepribadian pada anakdikemudian hari.3)Masa Anak sekolahMasa ini ditandai oleh pertumbuhan jasmaniah danintelektual yang pesat. Pada masa ini, anak mulai memperluaslingkungan pergaulannya. Keluar dari batas-batas keluarga.Kekurangan atau cacat jasmaniah dapat menimbulkan gangguanpenyesuaian diri. Dalam hal ini sikap lingkungan sangatberpengaruh, anak mungkin menjadi rendah diri atau sebaliknyamelakukan kompensasi yang positif atau kompensasi negatif.Sekolah adalah tempat yang baik untuk seorang anakmengembangkan kemampuan bergaul dan memperluas sosialisasi,menguji kemampuan, dituntut prestasi, mengekang ataumemaksakan kehendaknya meskipun tak disukai oleh si anak.4)Masa RemajaSecara jasmaniah, pada masa ini terjadi perubahan-perubahan yang penting yaitu timbulnya tanda-tanda sekunder13(ciri-ciri diri kewanitaan atau kelaki-lakian) Sedang secarakejiwaan, pada masa ini terjadi pergolakan- pergolakan yang hebat.pada masa ini, seorang remaja mulai dewasa mencobakemampuannya, di suatu pihak ia merasa sudah dewasa (hak-hakseperti orang dewasa), sedang di lain pihak belum sanggup danbelum ingin menerima tanggung jawab atas semua perbuatannya.Egosentris bersifat menentang terhadap otoritas, senangberkelompok, idealis adalah sifat-sifat yang sering terlihat. Suatu

Page 9: Banyak faktor penyebab gangguan jiwa.docx

lingkungan yang baik dan penuh pengertian akan sangat membantuproses kematangan kepribadian di usia remaja.5)Masa Dewasa mudaSeorang yang melalui masa-masa sebelumnya dengan amandan bahagia akan cukup memiliki kesanggupan dan kepercayaandiri dan umumnya ia akan berhasil mengatasi kesulitan-kesulitanpada masa ini. Sebaliknya yang mengalami banyak gangguan padamasa sebelumnya, bila mengalami masalah pada masa ini mungkinakan mengalami gangguan jiwa.6)Masa dewasa tuaSebagai patokan masa ini dicapai kalau status pekerjaandan sosial seseorang sudah mantap. Sebagian orang berpendapatperubahan ini sebagai masalah ringan seperti rendah diri. pesimis.Keluhan psikomatik sampai berat seperti murung, kesedihan yangmendalam disertai kegelisahan hebat dan mungkin usaha bunuhdiri.7)Masa TuaAda dua hal yang penting yang perlu diperhatikan padamasa ini Berkurangnya daya tanggap, daya ingat, berkurangnyadaya belajar, kemampuan jasmaniah dan kemampuan sosialekonomi menimbulkan rasa cemas dan rasa tidak aman serta seringmengakibatkan kesalah pahaman orang tua terhadap orang dilingkungannya. Perasaan terasing karena kehilangan teman sebaya14keterbatasan gerak dapat menimbulkan kesulitan emosional yangcukup hebat.c.Sebab Sosio KulturalKebudayaan secara teknis adalah ide atau tingkah laku yangdapat dilihat maupun yang tidak terlihat. Faktor budaya bukanmerupakan penyebab langsung menimbulkan gangguan jiwa, biasanyaterbatas menentukan “warna” gejala-gejala. Disamping mempengaruhipertumbuhan dan perkembangan kepribadian seseorang misalnyamelalui aturan-aturan kebiasaan yang berlaku dalam kebudayaantersebut.Menurut Santrock (1999) Beberapa faktor-faktor kebudayaantersebut :1)Cara-cara membesarkan anakCara-cara membesarkan anak yang kaku dan otoriter ,hubungan orang tua anak menjadi kaku dan tidak hangat. Anak-anak setelah dewasa mungkin bersifat sangat agresif atau pendiamdan tidak suka bergaul atau justru menjadi penurut yangberlebihan.

Page 10: Banyak faktor penyebab gangguan jiwa.docx

2)Sistem NilaiPerbedaan sistem nilai moral dan etika antara kebudayaanyang satu dengan yang lain, antara masa lalu dengan sekarangsering menimbulkan masalah-masalah kejiwaan. Begitu pulaperbedaan moral yang diajarkan di rumah / sekolah dengan yangdipraktekkan di masyarakat sehari-hari.3)Kepincangan antar keinginan dengan kenyataan yang adaIklan-iklan di radio, televisi. Surat kabar, film dan lain-lainmenimbulkan bayangan-bayangan yang menyilaukan tentangkehidupan modern yang mungkin jauh dari kenyataan hidup sehari-hari. Akibat rasa kecewa yang timbul, seseorang mencobamengatasinya dengan khayalan atau melakukan sesuatu yangmerugikan masyarakat.154)Ketegangan akibat faktor ekonomi dan kemajuan teknologiDalam masyarakat modern kebutuhan dan persainganmakin meningkat dan makin ketat untuk meningkatkan ekonomihasil-hasil teknologi modern. Memacu orang untuk bekerja lebihkeras agar dapat memilikinya. Jumlah orang yang ingin bekerjalebih besar dari kebutuhan sehingga pengangguran meningkat,demikian pula urbanisasi meningkat, mengakibatkan upah menjadirendah. Faktor-faktor gaji yang rendah, perumahan yang buruk,waktu istirahat dan berkumpul dengan keluarga sangat terbatas dansebagainya merupakan sebagian mengakibatkan perkembangankepribadian yang abnormal.5)Perpindahan kesatuan keluargaKhusus untuk anak yang sedang berkembangkepribadiannya, perubahan-perubahan lingkungan (kebudayaandan pergaulan), sangat cukup mengganggu.6)Masalah golongan minoritasTekanan-tekanan perasaan yang dialami golongan ini darilingkungan dapat mengakibatkan rasa pemberontakan yangselanjutnya akan tampil dalam bentuk sikap acuh atau melakukantindakan-tindakan yang merugikan orang banyak.3.Penggolongan gangguan jiwaPenggolongan gangguan jiwa sangatlah beraneka ragam menurutpara ahli berbeda-beda dalam pengelompokannya, menurut Maslim (1994)macam-macam gangguan jiwa dibedakan menjadigangguan mentalorganik dan simtomatik, skizofrenia, gangguan skizotipal dan gangguanwaham, gangguan suasana perasaan, gangguan neurotik, gangguan

Page 11: Banyak faktor penyebab gangguan jiwa.docx

somatoform, sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguanfisiologis dan faktor fisik, Gangguan kepribadian dan perilaku masadewasa, retardasi mental, gangguan perkembangan psikologis, gangguanperilaku dan emosional dengan onset masa kanak dan remaja.16a.SkizofreniaMerupakan bentuk psikosa fungsional paling berat, danmenimbulkan disorganisasi personalitas yang terbesar. Skizofreniajuga merupakan suatu bentuk psikosa yang sering dijumpai dimana-mana sejak dahulu kala. Meskipun demikian pengetahuan kita tentangsebab-musabab dan patogenisanya sangat kurang (Maramis, 1994).Dalam kasus berat, klien tidak mempunyai kontak dengan realitas,sehingga pemikiran dan perilakunya abnormal. Perjalanan penyakit inisecara bertahap akan menuju kearah kronisitas, tetapi sekali-kali bisatimbul serangan. Jarang bisa terjadi pemulihan sempurna denganspontan dan jika tidak diobati biasanya berakhir dengan personalitasyang rusak “cacat”. ( http:// perawat psikiatri. blogspot. com/ mentaldisorder. html)b.DepresiMerupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yangberkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya,termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor,konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasanbunuh diri (Kaplan, 1998). Depresi juga dapat diartikan sebagai salahsatu bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan yang ditandaidengan kemurungan, keleluasaan, ketiadaan gairah hidup, perasaantidak berguna, putus asa dan lain sebagainya (Hawari, 1997). Depresiadalah suatu perasaan sedih dan yang berhubungan denganpenderitaan. Dapat berupa serangan yang ditujukan pada diri sendiriatau perasaan marah yang mendalam (Nugroho, 2000). Depresi adalahgangguan patologis terhadap mood mempunyai karakteristik berupabermacam-macam perasaan, sikap dan kepercayaan bahwa seseoranghidup menyendiri, pesimis, putus asa, ketidakberdayaan, harga dirirendah, bersalah, harapan yang negatif dan takut pada bahaya yangakan datang. Depresi menyerupai kesedihan yang merupakan perasaannormal yang muncul sebagai akibat dari situasi tertentu misalnya17kematian orang yang dicintai. .( http:// perawat psikiatri. blog. spot.com/ mental disorder. html)c.KecemasanSebagai pengalaman psikis yang biasa dan wajar, yang pernahdialami oleh setiap orang dalam rangka memacu individu untukmengatasi masalah yang dihadapi sebaik-baiknya, Maslim (1991).Suatu keadaan seseorang merasa khawatir dan takut sebagai bentuk

Page 12: Banyak faktor penyebab gangguan jiwa.docx

reaksi dari ancaman yang tidak spesifik (Rawlins 1993). Penyebabnyamaupun sumber biasanya tidak diketahui atau tidak dikenali. Intensitaskecemasan dibedakan dari kecemasan tingkat ringan sampai tingkatberat. Menurut Sundeen (1995) mengidentifikasi rentang responkecemasan kedalam empat tingkatan yang meliputi, kecemasan ringan,sedang, berat dan kecemasan panik. .( http:// perawat psikiatri.blogspot. com/ mental disorder. html).d.Gangguan KepribadianKlinik menunjukkan bahwa gejala-gejala gangguan kepribadian(psikopatia) dan gejala-gejala neurosa berbentuk hampir sama padaorang-orang dengan inteligensi tinggi ataupun rendah. Jadi bolehdikatakan bahwa gangguan kepribadian, neurosa dan gangguaninteligensi sebagian besar tidak tergantung pada satu dan lain atautidak berkorelasi. Klasifikasi gangguan kepribadian: kepribadianparanoid, kepribadian afektif atau siklotemik, kepribadian skizoid,kepribadian axplosif, kepribadian anankastik atau obsesif-kompulsif,kepribadian histerik, kepribadian astenik, kepribadian antisosial,Kepribadian pasif agresif, kepribadian inadequat. .( http:// perawatpsikiatri. blogspot. com/ mental disorder. html)e.Gangguan Mental OrganikMerupakan gangguan jiwa yang psikotik atau non-psikotikyang disebabkan oleh gangguan fungsi jaringan otak (Maramis,1994).Gangguan fungsi jaringan otak ini dapat disebabkan oleh penyakitbadaniah yang terutama mengenai otak atau yang terutama diluar otak.18Bila bagian otak yang terganggu itu luas , maka gangguan dasarmengenai fungsi mental sama saja, tidak tergantung pada penyakityang menyebabkannya bila hanya bagian otak dengan fungsi tertentusaja yang terganggu, maka lokasi inilah yang menentukan gejala dansindroma, bukan penyakit yang menyebabkannya. Pembagian menjadipsikotik dan tidak psikotik lebih menunjukkan kepada berat gangguanotak pada suatu penyakit tertentu daripada pembagian akut danmenahun. ( http:// perawat psikiatri. blogspot. com/ mental disorder.html).f.Gangguan PsikosomatikMerupakan komponen psikologik yang diikuti gangguan fungsibadaniah (Maramis, 1994). Sering terjadi perkembangan neurotik yangmemperlihatkan sebagian besar atau semata-mata karena gangguanfungsi alat-alat tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf vegetatif.Gangguan psikosomatik dapat disamakan dengan apa yang dinamakandahulu neurosa organ. Karena biasanya hanya fungsi faaliah yangterganggu, maka sering disebut juga gangguan psikofisiologik.g.Retardasi Mental

Page 13: Banyak faktor penyebab gangguan jiwa.docx

Retardasi mental merupakan keadaan perkembangan jiwa yangterhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh terjadinyahendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehinggaberpengaruh pada tingkat kecerdasan secara menyeluruh, misalnyakemampuan kognitif, bahasa, motorik dan social. ( http:// perawatpsikiatri. blogspot. com/ mental disorder. html).Sedangkan menurut Yosep (2007) penggolongan gangguanjiwa dan dibedakan menjadi :a.NeurosaNeurosa ialah kondisi psikis dalam ketakutan dankecemasan yang kronis dimana tidak ada rangsangan yang spesifikyang menyebabkan kecemasan tersebut.19b.PsikosaPsikosis merupakan gangguan penilaian yang menyebabkanketidakmampuan seseorang menilai realita dengan fantasi dirinya.Hasilnya, terdapat realita baru versi orang psikosis tersebut.Psikosis dapat pula diartikan sebagai suatu kumpulan gejala atausindrom yang berhubungan gangguan psikiatri lainnya, tetapigejala tersebut bukan merupakan gejala spesifik penyakit tersebut.4.Tanda dan gejala gangguan jiwaTanda dan gejala gangguan jiwa menurut Yosep (2007) adalahsebagai berikut :a.Ketegangan (tension), rasa putus asa dan murung, gelisah, cemas,perbuatan-perbuatan yang terpaksa (convulsive), hysteria, rasa lemah,tidak mampu mencapai tujuan, takut, pikiran-pikiran buruk.b.Gangguan kognisi pada persepsi: merasa mendengar(mempersepsikan) sesuatu bisikan yang menyuruh membunuh,melempar, naik genting, membakar rumah, padahal orang di sekitarnyatidak mendengarnya dan suara tersebut sebenarnya tidak ada hanyamuncul dari dalam diri individu sebagai bentuk kecemasan yang sangatberat dia rasakan. Hal ini sering disebut halusinasi, klien bisamendengar sesuatu, melihat sesuatu atau merasakan sesuatu yangsebenarnya tidak ada menurut orang lain.c.Gangguan kemauan: klien memiliki kemauan yang lemah (abulia)susah membuat keputusan atau memulai tingkah laku, susah sekalibangun pagi, mandi, merawat diri sendiri sehingga terlihat kotor, baudan acak-acakan.d.

Page 14: Banyak faktor penyebab gangguan jiwa.docx

Gangguan emosi: klien merasa senang, gembira yang berlebihan(Waham kebesaran). Klien merasa sebagai orang penting, sebagai raja,pengusaha, orang kaya, titisan Bung karno tetapi di lain waktu ia bisamerasa sangat sedih, menangis, tak berdaya (depresi) sampai ada ideingin mengakhiri hidupnya.20e.Gangguan psikomotor : Hiperaktivitas, klien melakukan pergerakanyang berlebihan naik ke atas genting berlari, berjalan maju mundur,meloncat-loncat, melakukan apa-apa yang tidak disuruh ataumenentang apa yang disuruh, diam lama tidak bergerak ataumelakukan gerakan aneh. (Yosep, 2007).5.Penanganan Gangguan Jiwaa.Terapi psikofarmakaPsikofarmaka atau obat psikotropik adalah obat yang bekerjasecara selektif pada Sistem Saraf Pusat (SSP) dan mempunyai efekutama terhadap aktivitas mental dan perilaku, digunakan untuk terapigangguan psikiatrik yang berpengaruh terhadap taraf kualitas hidupklien (Hawari, 2001).Obat psikotropik dibagi menjadi beberapa golongan,diantaranya: antipsikosis, anti-depresi, anti-mania, anti-ansietas, anti-insomnia, anti-panik, dan anti obsesif-kompulsif,. Pembagian lainnyadari obat psikotropik antara lain: transquilizer, neuroleptic,antidepressants dan psikomimetika (Hawari, 2001).b.Terapi somaticTerapi ini hanya dilakukan pada gejala yang ditimbulkan akibatgangguan jiwa sehingga diharapkan tidak dapat mengganggu sistemtubuh lain. Salah satu bentuk terapi ini adalah Electro ConvulsiveTherapy.Terapi elektrokonvulsif (ECT) merupakan suatu jenispengobatan somatik dimana arus listrik digunakan pada otak melaluielektroda yang ditempatkan pada pelipis. Arus tersebut cukupmenimbulkan kejang grand mal, yang darinya diharapkan efek yangterapeutik tercapai. Mekanisme kerja ECT sebenarnya tidak diketahui,tetapi diperkirakan bahwa ECT menghasilkan perubahan-perubahanbiokimia di dalam otak (Peningkatan kadar norepinefrin dan serotinin)mirip dengan obat anti depresan. (Townsend alih bahasa Daulima,2006).21c.Terapi ModalitasTerapi modalitas adalah suatu pendekatan penanganan kliengangguan yang bervariasi yang bertujuan mengubah perilaku kliengangguan jiwa dengan perilaku maladaptifnya menjadi perilaku yang

Page 15: Banyak faktor penyebab gangguan jiwa.docx

adaptif.Ada beberapa jenis terapi modalitas, antara lain:1)Terapi IndividualTerapi individual adalah penanganan klien gangguan jiwadengan pendekatan hubungan individual antara seorang terapisdengan seorang klien. Suatu hubungan yang terstruktur yangterjalin antara perawat dan klien untuk mengubah perilaku klien.Hubungan yang dijalin adalah hubungan yang disengaja dengantujuan terapi, dilakukan dengan tahapan sistematis (terstruktur)sehingga melalui hubungan ini terjadi perubahan tingkah laku kliensesuai dengan tujuan yang ditetapkan di awal hubungan.Hubungan terstruktur dalam terapi individual bertujuanagar klien mampu menyelesaikan konflik yang dialaminya. Selainitu klien juga diharapkan mampu meredakan penderitaan (distress)emosional, serta mengembangkan cara yang sesuai dalammemenuhi kebutuhan dasarnya.2)Terapi LingkunganTerapi lingkungan adalah bentuk terapi yaitu menatalingkungan agar terjadi perubahan perilaku pada klien dari perilakumaladaptive menjadi perilaku adaptif. Perawat menggunakansemua lingkungan rumah sakit dalam arti terapeutik. Bentuknyaadalah memberi kesempatan klien untuk tumbuh dan berubahperilaku dengan memfokuskan pada nilai terapeutik dalam aktivitasdan interaksi.3)Terapi KognitifTerapi kognitif adalah strategi memodifikasi keyakinan dansikap yang mempengaruhi perasaan dan perilaku klien. Proses