bantahan mengenai manipulasi surplus migas rapbn-p 2012

16
Bantahan Mengenai Manipulasi Surplus Migas RAPBN-P 2012 Support data untuk Ketua KMI dalam rangka diskusi BBM terkait kisruh harga BBM dalam negeri

Upload: yitro

Post on 07-Feb-2016

62 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bantahan Mengenai Manipulasi Surplus Migas RAPBN-P 2012. Support data untuk Ketua KMI dalam rangka diskusi BBM terkait kisruh harga BBM dalam negeri. Konsep Surplus Migas RAPBN-P 2012 (triliun Rupiah). Surplus Migas= + 116,8 (tdk termasuk DMO) Surplus Migas+DBH= +66,4 - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Bantahan Mengenai Manipulasi Surplus Migas RAPBN-P 2012

Bantahan Mengenai Manipulasi Surplus Migas RAPBN-P 2012

Support data untuk Ketua KMI dalam rangka diskusi BBM terkait kisruh

harga BBM dalam negeri

Page 2: Bantahan Mengenai Manipulasi Surplus Migas RAPBN-P 2012

Konsep Surplus Migas RAPBN-P 2012 (triliun Rupiah)

Penerimaan Migas: 265,9• PPh MIGAS = 64,6• PNBP MIGAS = 189,6• DMO Minyak = 11,7Belanja MIGAS:• Subsidi BBM = 137,4

(128,5)• Subsidi Listrik = 93,1• DBH Migas = 50,4Surplus Migas= Penerimaan

Migas-Belanja Migas

Surplus Migas= +116,8 (tdk termasuk DMO)

Surplus Migas+DBH= +66,4

Surplus Migas+DBH +Listrik = -26,7

Defisit APBN-P = -190

Page 3: Bantahan Mengenai Manipulasi Surplus Migas RAPBN-P 2012

Tuduhan Manipulasi Surplus Migas• Tidak Ada Manipulasi: Seluruh Penerimaan

(PPh, PNBP dan DMO) dan Belanja Migas (DBH dan Subsidi) dicatat dalam APBN, dibahas dengan DPR dan diaudit oleh BPK

• Tidak ada Penyembunyian: Surplus dari Penerimaan dan Belanja Migas sudah tercatat di kas negara.

• Tidak ada Surplus Yang Tidak Terpakai: Surplus Migas dimanfaatkan sesuai dengan mekanisme APBN.

Page 4: Bantahan Mengenai Manipulasi Surplus Migas RAPBN-P 2012

Kenapa Harga BBM harus dinaikkan?• Indonesia sudah menjadi net importir minyak

(Kebutuhan setara 1.4 juta barel per hari vs Produksi Minyak bagian negara 586 ribu barel per hari)

• Mengantisipasi pengaruh kenaikan harga minyak dunia• Memberikan kesempatan pada pengembangan BBG,

energi alternatif lainnya, transportasi umum serta konservasi energi

• Mengurangi konsumsi dan ketergantungan kepada BBM

• Menghemat anggaran dan mengurangi defisit anggaran negara (APBN)

Page 5: Bantahan Mengenai Manipulasi Surplus Migas RAPBN-P 2012

Apakah Tanpa Kenaikan Harga BBM APBN Jebol?

• Tanpa kenaikan harga BBM, subsidi BBM dapat mencapai Rp 178 triliun

• Keseluruhan defisit anggaran menjadi sekitar 250-300 triliun atau berada diatas 3% PDB yang diperbolehkan oleh UU

• Untuk menurunkan defisit pada tempat yang aman harus dilakukan pemotongan anggaran minimal Rp. 50 triliun. Berarti akan terjadi perlambatan ekonomi.

Page 6: Bantahan Mengenai Manipulasi Surplus Migas RAPBN-P 2012

JAWABAN TERHADAP ISSUE SEKITAR BBM (1)1. LRT $10 per barel :SALAH, yang betul $24.1 per barel setara Rp 1.364 per liter

a) Biaya pengolahan sebesar $12.8 per barel

b) Biaya transportasi dan distribusi $11.3 per barel

2. Kenapa pertamina harus membayar harga ICP padahal minyak milik rakyat sehingga harusnya gratis?

a) minyak bagian negara sebesar 586 ribu barel per hari merupakan sumber penerimaan APBN dengan harga ICP.

b) Kebutuhan konsumsi BBM nasional tahun 2012 direncanakan sebesar 1,4 juta bph sehingga masih dibutuhkan impor sebesar 802 ribu barel per hari (265 ribu bph dengan harga ICP dan 537 ribu bph BBM dengan harga MOPS)

c) Biaya pengolahan dan distribusi (LRT) untuk mengolah 1.4 juta barel minyak adalah $24,1 per barel

d) Sehingga Pertamina harus membayar minyak mentah sesuai dengan ICP.

3. Kenapa Pertamina harus menjual BBM dengan harga keekonomian (sebesar di atas Rp 8.000/liter)?

a) Harga dasar BBM dari minyak mentah (berdasarkan ICP $105/bbl) sebesar Rp 5.943/L.

b) Biaya LRT ($24.1/bbl) ekivalen dengan Rp 1394/L.

c) Pajak dan lain-lain sebesar 15% sehingga harga keekonomian BBM sebesar Rp 8.400/L.

Page 7: Bantahan Mengenai Manipulasi Surplus Migas RAPBN-P 2012

JAWABAN TERHADAP ISSUE SEKITAR BBM (2)4. Berapa subsidi BBM yang harus disediakan?

a) Definisi subsidi BBM adalah selisih harga keekonomian BBM dengan harga jual Pertamina

b) Harga BBM saat ini adalah Rp 4.500/L, sedangkan harga keekonomian BBM adalah Rp 8.400/L, sehingga besaran subsidi BBM per liter adalah Rp 3.900/L

c) Usulan RAPBNP 2012, harga BBM bersubsidi dinaikkan sebesar Rp 1.500/L menjadi Rp 6.000/L

d) Dengan kenaikan harga BBM bersubsidi menjadi Rp 6.000/L, besaran subsidi BBM masih sebesar Rp 2.400/L

5. Dimana sisa uang keuntungan SBY jual BBM sebesar Rp 98 triliun?

a) Tidak ada keuntungan yang disembunyikan karena semua surplus akan menjadi bagian dari pendapatan negara dan dicatat di dalam APBN.

b) Angka tersebut di atas diperoleh apabila crude oil bagian negara yang bernilai Rp 202 triliun digratiskan dan tidak dimasukkan sebagai pendapatan negara di dalam APBN.

6. Kenapa kita masih mengimpor crude dan BBM?

a) Jumlah kebutuhan energi dari minyak setara 1,4 juta bph, sedangkan produksi minyak bagian negara hanya sebesar 586 ribu bph.

b) Tidak semua minyak mentah akan menjadi 100% BBM, sehingga asumsi yang dipakai oleh bu Rieke dan pak Kwik Kian Gie tidak benar.

c) Jumlah crude yang diimpor untuk diolah di kilang Pertamina sebesar 265 ribu bph dengan harga ICP.

d) Impor BBM sebesar 537 ribu bph didasarkan pada harga pasar.

Page 8: Bantahan Mengenai Manipulasi Surplus Migas RAPBN-P 2012

JAWABAN TERHADAP ISSUE SEKITAR BBM (3)7. Kenapa harga minyak ICP dikontrol oleh NYMEX?

a. Harga ICP ditetapkan berdasarkan kombinasi tiga assessment, yaitu APPI, RIM, dan PLATTS.

b. Harga tersebut diputuskan setiap bulan oleh Menteri ESDM berdasarkan usulan Tim Harga sebagai acuan untuk perhitungan penerimaan negara dari minyak, harga jual LNG, dan perpajakan.

c. Sedangkan harga-harga untuk impor crude oil untuk memenuhi kebutuhan kilang dalam negeri didasarkan pada harga pasar.

8. Bagaimana cara menghitung harga keekonomian/liter BBM?

a. Harga dasar minyak mentah: ICP*9.000/159 : Rp 5.940/L

b. Harga LRT (Lifting, Refinery, Transportation) = $24.1/barel : Rp 1.360/L

sub Total : Rp 7.300/L

c. Pajak dan lain-lain 15% : Rp 1.100/L

Total harga keekonomian : Rp 8.400/L

Page 9: Bantahan Mengenai Manipulasi Surplus Migas RAPBN-P 2012

PERKEMBANGAN HARGA BBM DI INDONESIA 1990 s.d. 2011

• Perkembangan harga minyak dunia belakangan ini mengalami kenaikan akibat konflik politik di Timur Tengah. • Rata-rata harga minyak mentah saat ini sudah melebihi asumsi APBN 2012.• Harga minyak mentah dunia pada saat harga jual eceran BBM Rp6000 (Mei-Nov 2008) lebih rendah dari harga

minyak saat ini.

550700

1,2001,000

1,750

4,500

Rp 6,000 /lt

5,500

5,000

4,500

32.99 $/BBL

61.61 $/BBL

109.31 $/BBL

115 $/BBL

0

20

40

60

80

100

120

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

Har

ga M

inya

k In

do

ne

sia

(IC

P),

dal

am U

S$/b

are

l

Har

ga J

ua

l E

cera

n P

rem

ium

da

lam

Rp

pe

r Li

ter

Harga Jual Eceran Premium (Rp/liter)

Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP)

Page 10: Bantahan Mengenai Manipulasi Surplus Migas RAPBN-P 2012

PERKEMBANGAN HARGA BBM & SUBSIDI

2006 2007 2008 2009 2010 APBN 2011

Realisasi 2011

2006 2007 2008 2009 2010 APBN 2011

Realisasi 2011

Subsidi BBM

59.50 76.27 134.20 34.90 61.07 100.63 142.92

ICP

64.2 72.31 96.9 61.6 79.4 95 111.6

10 50 90

130

10

50

90

59.50 76.27 134.20

34.90 61.07 100.63

142.92

64.2 72.396.9

61.679.4

95.0111.6

Triliu

n R

up

iah

Harg

a M

inyak

(U

S D

ollar/b

arrel)

Harga Premium (Rp/ L) 4500 4500

4500 (Jan-Apr)6000 (Mei-Nov)5500 (1-15 Des)5000 (15-31 Des)

5000 (1 Jan)4500 (15 Jan) 4500 4500 4500

Realisasi Subsidi BBM vs ICP

Harga BBM pernah Rp. 6.000/liter (Mei – November 2008)

Page 11: Bantahan Mengenai Manipulasi Surplus Migas RAPBN-P 2012

• 25% kelompok rumah tangga dengan penghasilan (pengeluaran) per bulan tertinggi menerima alokasi subsidi sebesar 77%.

• Sementara kelompok 25% kelompok rumah tangga dengan penghasilan (pengeluaran) per bulan terendah hanya menerima subsidi sekitar 15%.

• Terjadi ketimpangan dalam pengalokasian sasaran penerima subsidi BBM

Sumber : diestimasi dari Susenas 2008 dan Bank Dunia 201011

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 1000

25

50

75

100

Pe

rse

nta

se

Nila

i Su

bs

idi

15%

77%

Kelompok rumah tangga kumulatif (%)

25 % teratas25 % terbawah

Garis

idea

l

PERSENTAS KELOMPOK RUMAH TANGGA PENERIMA SUBSIDI

Page 12: Bantahan Mengenai Manipulasi Surplus Migas RAPBN-P 2012

BACK UP SLIDES

Page 13: Bantahan Mengenai Manipulasi Surplus Migas RAPBN-P 2012

Skenario APBN 2012 Sektor MigasAPBN RAPBN-P RAPBN-P Kenaikan 1500 Tanpa Kenaikan

(1) (2) (3)PPh Migas 60,9 64,6 64,6 PPh Minyak 22,9 27,2 27,2PNBP Migas 159,5 189,6 189,6 PNBP Minyak 113,7 149,9 149,9DMO 10,7 11,7 11,7 Subsidi BBM 123,6 137,4 185,4Subsidi Listrik 44,9 93,1 98,1DBH 45,3 50,4 50,4 Net Minyak 23,7 51,4 3,4Net Migas 96,8 116,8 68,8Net Migas+DBH 51,5 66,4 18,4Net Migas+Listrik+DBH 6,6 -26,7 -79,7

Defisit Energi -18,4 -119,4Asumsi:ICP 90 105 105Lifting 950 930 930Kurs 8800 9000 9000Harga Premium 4500 6000 4500Kenaikan Harga BBM 0 1500 0

Page 14: Bantahan Mengenai Manipulasi Surplus Migas RAPBN-P 2012

PERHITUNGAN PENDAPATAN DAN PENGELUARAN MINYAK

PENDAPATAN (Juta Rp)

Crude US$ 105 (ICP) x 365 hari x 586000 (bagian pemerintah) x Rp 9000 202,126,050

Premium dan SolarRp 4500 (harga premium & solar subsidi) x 38300000 KL (alokasi dlm APBN) 172,350,000

Minyak tanah Rp 2500 (harga minta subsidi) x 1700000 KL (alokasi APBN) 4,250,000

Non subsidi Rp 8404 (harga keekonomian) x 23000000 KL (penjualan Pertamina) 193,292,000

572,018,050

PENGELUARAN (Juta Rp)

•Impor CrudeUS$ 105 (ICP) x 365 hari x 265000 barel x Rp 9000 91,405,125

•Impor BBM US$ 123 (harga market) x 365 x 537000 barel x Rp 9000 216,977,535

•LRTUS$ 24,1 (biaya lifting, refining, transportasi) x 365 x 14000000 x Rp 9000 110,835,900

•Pembelian crudetidak didapatkan secara gratis 202,126,050

621,344,610

DEFISIT 49,326,560

Page 15: Bantahan Mengenai Manipulasi Surplus Migas RAPBN-P 2012

ASUMSIURAIAN SATUAN KETERANGAN

ICP 105 US$/BAREL ASUMSI RAPBN-P 2012HARGA JUAL

PREMIUM 4,500 Rp/LiterHARGA JUAL BBM BERDASARKAN PERPRES No 55/2006 jo No 9/2006SOLAR 4,500 Rp/Liter

KEROSENE 2,500 Rp/LiterNON SUBSIDI 8,404 Rp/Liter

FAKTOR KONVERSI 159 BAREL KE LITERNILAI TUKAR 9,000 1 US$/Rp ASUMSI RAPBN-P 2012VOLUME

PREMIUM 24.41 JUTA KL BBM BERSUBSIDI (ASUMSI RAPBN-P 2012)SOLAR 1.70 JUTA KL

KEROSENE 13.89 JUTA KLNON SUBSIDI 23.00 JUTA KL

IMPOR MINYAK MENTAH 265,000 BARELIMPOR BBM 537,000 BARELBIAYA LRT

PROCESSING 12.80 US$/BARELTRANSPORTING 11.30 US$/BAREL

PAJAKPPN 10%PBBKB 5% MINIMAL

LIFTING MINYAK 930,000 BAREL PER HARI ASUMSI RAPBN-P 2012CRUDE BAGIAN PEMERINTAH 585,900 BAREL PER HARIJUMLAH HARI 365 HARI/TAHUN

Page 16: Bantahan Mengenai Manipulasi Surplus Migas RAPBN-P 2012

Produksi (Ribu BOPD) 930Ribu BOPD 53,973 Ribu KL

ICP (USD/barel) 105US/barel

  Hitungan Rieke Keterangan   Hitungan PemerintahLifting Bagian Pemerintah (%) 70    Harusnya 63%   63%    

Ribu BOPD 651 37,780.79 Ribu KL 586  585.9 Ribu BOPD 34,002.71 Ribu KL

       

tidak semua crude jadi BBM          

Biaya Processing           12.8 USD/Barel 724.53Rp/liter

Biaya Transporting           11.3 USD/Barel 641.94Rp/liter

Total Biaya (USD/barel) 10 566.04 Rp/liter 24.1  24.1 USD/Barel 2,889.1 Rp/liter

                   

Konsumsi BBM (Juta kL) 63    63  63Juta KL    

Premium dan Solar           38.3     

Kerosin           1.7     

Non Subsidi           23     

Biaya Pengadaan BBM (Rp Miliar) 35,660     86,088   110,800 Miliar Rp    

                   

Pembelian MM Pemerintah (Rp Miliar) 224,546     202,126   202,000 Miliar Rp.    

Pembelian Impor BBM (Rp Miliar) 149,888     172,342   91,400 Miliar Rp.    

Impor MM (Rp Miliar)       91,405   265,000 bph    

                   

Biaya Pengadaan (Rp Miliar) 410,094     460,556   404,200 Miliar Rp.    

                   

Penerimaan Penjualan BBM (Rp Miliar) 283,500     369,869   153,733 Miliar Rp.    

                   

Subsidi (Rp Miliar) 126,594     90,687   (42,933) Miliar Rp.    

                   

Penerimaan Minyak Bumi (Rp Miliar) 224,546     202,126   188,802 Miliar Rp.    

                   Kelebihan Penerimaan Minyak (Rp Miliar) 97,952     111,439   199,783 Miliar Rp.    

(52,848)