manajemen persediaan modul ke: 13nur...persediaan surplus • istilah surplus berarti berlebih atau...
TRANSCRIPT
Modul ke:
Fakultas
Program Studi
13Ekonomi &
Bisnis
Manajemen
Dinar Nur Affini, SE., MM.
Manajemen Persediaan
Persediaan Surplus & Persediaan Mati
Perhitungan Persediaan Surplus dan Persediaan Mati
Persediaan Surplus
• Istilah surplus berarti berlebih atau kelebihan.Jadi, perusahaan surplus ialah barang dalam persediaan yang melebihi keperluan atau kebutuhan kapasitas.
• Kebutuhan setiap perusahaan berbeda-beda dan memiliki ketentuannya sendiri.
• Pengertian kelebihan atau surplus harus diterjemahkan ke dalam istilah yang bersifat kuantitatif.
• Oleh karena itu, sebelum menentukan atau menghitung apakah ada persediaan surplus atau tidak, perlu terlebih dahulu menentukan apa yang dianggap jumlah persediaan yang dianggap wajar atau tidak berlebih.
Persediaan Surplus
• Istilah surplus berarti berlebih atau kelebihan.Jadi, perusahaan surplus ialah barang dalam persediaan yang melebihi keperluan atau kebutuhan kapasitas.
• Kebutuhan setiap perusahaan berbeda-beda dan memiliki ketentuannya sendiri.
• Pengertian kelebihan atau surplus harus diterjemahkan ke dalam istilah yang bersifat kuantitatif.
• Oleh karena itu, sebelum menentukan atau menghitung apakah ada persediaan surplus atau tidak, perlu terlebih dahulu menentukan apa yang dianggap jumlah persediaan yang dianggap wajar atau tidak berlebih.
Persediaan Mati
• Istilah persediaan mati menunjukan pada persediaan yang tidak bergerak, atau tidak digunakan untuk waktu yang cukup lama.
• Waktu tidak bergerak ini ditentukan oleh masing-masing perusahaan.
• Jadi memerlukan suatu yang bersifat kuantitatif.
Terjadinya Persediaan Surplus dan Persediaan Mati
Terjadinya Persediaan Surplus dan Persediaan Mati
Beberapa jenis kesalahan yang mungkin terjadi antara lain:• Perhitungan yang kurang teliti sehingga mengakibatkan
pembelian barang terlalu banyak.• Kesalah perhitungan ramalan menggunakan yang akan datang.• Penggunaan formula yang kurang tepat.• Perunahan proses produksi.• Pencatatan data mengenai persediaan yang salah.• Perubahan penggunaan jens suatu barang.• Penerimaan barang salah pesan.• Penerimaan barang salah kirim.• Terlalu banyak menetapkanpersediaan pengaman.• Perubahan penentuan barang standar.
Model Perhitungan Lain
Model Perhitungan Lain
Rumus yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
Surplus terjadi apabila : t > t*
Terjadinya Persediaan Surplus dan Persediaan Mati
Dimana:• t* : persediaan dalam kurun waktu ekonomis dalam
tahun• P : harga satuan pembelian• Ps : harga satuan penjualan kembali• C : biaya pemesanan per pesanan • Q : jumlah lot pembelian dalam satuan barang• F : presentase biaya penyediaan per tahun• R : pemakaian barang per tahun• t : persediaan dalam kurun waktu, dinyatakan dalam
tahun.
Terjadinya Persediaan Surplus dan Persediaan Mati
Contoh :Suatu barang tersedia di gudang sebanyak 200 satuan dengan hargasatuan pembelian $20, dan data penggunaan tahunannya sebesar100 satuan. Jumlah lot pembeliannya 20 satuan dengan biayapembelian $10 per pesanan. Biaya penyimapan barang 25%, apabilaharga penjualan kembali atau salvage value barang tersebut $15 per satuan.Apakah ada jumlah yang dianggap surplus?P = 20 Q = 20Ps = 15 F = 0,25C = 10 R = 200
Terjadinya Persediaan Surplus dan Persediaan Mati
• Karena t adalah 200/100 = 2,0 tahun, maka terjadi surplus sebanyak 0,8 tahun pemakaian atau sebesar 80 satuan.
Penatausahaan PersediaanSurplus dan Persediaan Mati
Penatausahaan Persediaan Surplus dan Persediaan Mati
Beberapa biaya ekstra yang merupakan pemborosansehingga pada gilirannya mengurangi keuntungantersebut antara lain berupa biaya-biaya sebagaiberikut:1. Biaya penyediaan barang.2. Biaya penatausahaan ekstra.3. Biaya penyisihan apabila menjadi barang mati.4. Biaya kerusakan barang karena disimpan terlalu
lama.5. Selisih harga beli dengan harga jual kembali yang
umumnya rendah.
Penatausahaan Persediaan Surplus dan Persediaan Mati
Setelah diketahui apakah terjadi surplus atau mati, maka perludilakukan penatausahaan ekstra yang antara lain meliputipencatatan berikut ini:1. Identifikasi setiap barang yang mengalami surplus/mati.2. Promosi menggunakan barang surplus dalam salah satu
unit perusahaan ke unit lain.3. Pembuatan daftar persediaan surplus/mati untuk berbagai
keperluan.4. Menyediakan anggaran untuk penghapusan persediaan
mati.5. Mengusahakan perizinan/formalitas, apakah secara
internal atau eksternal mengenai penghapusan ataupenyisihan persediaan mati.
Penatausahaan Persediaan Surplus dan Persediaan Mati
Identifikasi setiap barang yang dimasukandalam kategori persediaan surplus ataupersediaan mati mencakup data mengenai:1. Nama barang dan deskripsi.2. Nomor kode barang yang bersangkutan.3. Jumlah yang dianggap surplus/mati.4. Harga satuan barang dan harga
keseluruhan.
Penatausahaan Persediaan Surplus dan Persediaan Mati
Prosedur tertulis dapat memuat ketentuan-ketentuan antara lain mengenai hal-hal sebagai berikut:1. Definisi persediana surplus atau mati2. Cara perhitungan persediaan surplus/mati.3. Siapa yang berhak menyatakan persediaan surplus/mati.4. Cara dentifikasi persediaan surplus/mati.5. Cara menyimpan persediaan surplus/mati.6. Administrasi persediaan surplus/mati.7. Jenis dan cara penyisihan.8. Cara-cara penghapusan.9. Siapa yang berwenang menghapuskan.10. Cara menganggarkan penghapusan persediaan mati.
Pemanfaatan PersediaanSurplus
Pemanfaatan Persediaan Surplus
Usaha-usaha pemanfaatan dan penggunaan persediaan sebagaiberikut:1. Digunakan sebagai barang pengganti atau subtitusi barang
lain yang hamper sama.2. Ditawarkan ke unit kegiatan lain dalam perusahaan atau
group perusaha yang sama dengan potongan harga.3. Ditawarkan ke perusahaan lain untuk dibeli dengan harga
yang menarik atau diukurdengan barang lain.4. Dikembalikan ke penjual barang atau ditukar dengan barang
lain.5. Dijual ke pegawai perusahaan apabila menyangkut barang
yang dapat digunakan oleh mereka.
Penyimpanan PersediaanSurplus dan Persediaan Mati
Penyimpanan Persediaan Surplus dan Persediaan Mati
• Barang surplus merupakan persediaan yang masih hidup, belum mati, sehinggga masih akan dipergunakan lagi meskipun dalam waktu yang relatif agak lama.
• Oleh karena itu, cara penyimpanannya biasanya tidak perlu dibedakan atau dipisahkan dari penyimpanan barang persediaan biasa , jadi tetap disatukan dengan lot lain yang tidak surplus.
• Yang diperlukan adalah identifikasi pada kartu persediaan (dalam sistem manual) atau pada persediaan (dalam sistem komputer) mengenai adanya surplus ini dan jumlahnya.
Penyimpanan Persediaan Surplus dan Persediaan Mati
• Persediaan mati penyimpanannya harus disendirikan dandipisahkan dari persediaan yang masih hidup.
• Apabila ruangan gudang terbatas, Maka utuk mengematruangan, persediaan mati dapat disimpan dengan caramemasukkan kedalam peti sehingga tidak makan tempat.
• Hanya saja perlu dilakukan langkah-langkah berikut: Setiap peti diberikan identifikasi tertentu agar mudah
dikenali Setiap peti dilengkapi dengan daftar isi persediaan mati
tersebut, sekurang-kurangnya nama barang, kode barang, dan jumlah barang.
Peti disimpan dalam keadaan aman sedemikian rupasehingga apabila barang dimaksud dijual atau disisihkan, masih dalam keadaan baik.
Penghapusan dan PenyisihanPersediaan Mati
Penghapusan dan Penyisihan Persediaan Mati
Penghapusan adalah tindakan yang berhubungan dengan pembukaan barang persediaan dalam tata pembukaan keuangan, sedangkan penyisihan adalah tindakan fisik untuk “menyingkirkan” persediaan tersebut dari perusahaan.
Rasio Persediaan Surplus danPersediaan Mati
Rasio Persediaan Surplus dan Persediaan Mati
Rasio Surplus:
Rasio Persediaan Mati:
Barang Limbah
Barang Limbah
Barang limbah atau waste merupakan barangyang tidak utuh, yang merupakan hasil dari salahsatu hal sebagai berikut:1. Sisa dari suatu proses2. Sisa dari suatu penggunaan3. Kebocoran-kebocoran dari suatu tempat
penyimpanan4. Barang atau peralatan yang sudah rusak5. Sisa pembungkus (packing) suatu barang
Terima KasihNama Dosen