perhitungan persediaan surplus dan persediaan matinur... · web viewistilah surplus berarti...

26
MODUL PERKULIAHAN Manajemen Persediaan Persediaan Surplus & Persediaan Mati Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & Bisnis Manajemen 13 31033 Dinar Nur Affini, SE., MM. Abstract Kompetensi Modul ini menjelaskan tentang persediaan surplus dan persediaan mati Diharapkan mahasiswa mampu menghitung, memanfaatkan dan menyimpan persediaan surplus & persediaan mati

Upload: vutu

Post on 18-May-2018

416 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perhitungan Persediaan Surplus dan Persediaan MatiNur... · Web viewIstilah surplus berarti berlebih atau kelebihan.Jadi, perusahaan surplus ialah barang dalam persediaan yang melebihi

MODUL PERKULIAHAN

Manajemen PersediaanPersediaan Surplus & Persediaan Mati

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Ekonomi & Bisnis Manajemen 13 31033 Dinar Nur Affini, SE., MM.

Abstract KompetensiModul ini menjelaskan tentang persediaan surplus dan persediaan mati

Diharapkan mahasiswa mampu menghitung, memanfaatkan dan menyimpan persediaan surplus & persediaan mati

Page 2: Perhitungan Persediaan Surplus dan Persediaan MatiNur... · Web viewIstilah surplus berarti berlebih atau kelebihan.Jadi, perusahaan surplus ialah barang dalam persediaan yang melebihi

Perhitungan Persediaan Surplus dan Persediaan MatiIstilah surplus berarti berlebih atau kelebihan.Jadi, perusahaan surplus ialah barang dalam

persediaan yang melebihi keperluan atau kebutuhan kapasitas. Kebutuhan setiap

perusahaan berbeda-beda dan memiliki ketentuannya sendiri. Pengertian kelebihan atau

surplus harus diterjemahkan ke dalam istilah yang bersifat kuantitatif. Oleh karena itu,

sebelum menentukan atau menghitung apakah ada persediaan surplus atau tidak, perlu

terlebih dahulu menentukan apa yang dianggap jumlah persediaan yang dianggap wajar

atau tidak berlebih.

Sebagai contoh, perusahaan dapat menentukan definisi tingkat persediaan yang wajar

sebagai berikut:

1. Perusahaan A

Tingkat persediaan dianggap wajar atau tidak berlebih apabila tidak melebihi

kebutuhan selama 24 bulan.

2. Perusahaan B

Tingkat persediaan dianggap wajar apabila tidak melebihi kebutuhan selama 2 kali

waktu pemesanan atau pengadaan barang.

Misalnya perusahaan B di atas memiliki persediaan suatu barang sebanyak 950 satuan.

Waktu pemesanan barang rata-rata adalah 6 bulan, pemakaian rata-rata barang tersebut

adalah 50 satuan per bulan. Dengan data ini maka tingkat persediaan yang dianggap wajar

adalah sebesar

Dengan demikian, untuk barang yang dimaksud surplus atau persediaan berlebih sebanyak 350 satuan.

2017 2 Manajemen Persediaan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

50 satuan x 6 x 2 = 600 950 – 600 = 350

Page 3: Perhitungan Persediaan Surplus dan Persediaan MatiNur... · Web viewIstilah surplus berarti berlebih atau kelebihan.Jadi, perusahaan surplus ialah barang dalam persediaan yang melebihi

Istilah persediaan mati menunjukan pada persediaan yang tidak bergerak, atau tidak

digunakan untuk waktu yang cukup lama. Waktu tidak bergerak ini ditentukan oleh masing-

masing perusahaan. Jadi memerlukan suatu yang bersifat kuantitatif. Beberapa contoh yang

dilakukan perusahaan adalah :

1. Perusahaan A2 menetapkan bahwa barang persediaan yang tidak bergerak selama 3

tahun atau lebih dapat dianggap sebagai persediaan mati.

2. Perusahaan B2 menetapkan bahwa barang yang diketahui sudah tidak mungkin

digunakan lagi dapat dianggap sebagai persediaan mati.

BUMN biasanya menggunakan ketentuan sebagaimana contoh perusahaan C, sedangkan

perusahaan swasta menggunakan contoh perusahaan A atau ketentuan lain mengenai

batas persediaan tersebut. Sebgai contoh, perusahaan dalam perhitungan surplus di atas

pada suatu saat mempunyai persediaan barang sebanyak 2100 satuan, dan menggunakan

ketetapan persediaan mati seperti contoh perusahaan B1, sehingga perusahaan tersebut

memiliki:

1. Persediaan surplus sebanyak ( 2100 – 600 = 1500 satuan )

2. Diantara surplus tadi, terdapat persediaan mati sebanyak 2100 – 36(50) = 300

Jadi, setiap perusahaan akan selalu mengalami salah satu dari kemungkinan berikut ini :

1. Tidak mempunyai persediaan surplus/mati.

2. Mempunyai persediaan surplus (saja).

3. Mempunyai persediaan surplus dan persediaan mati.

4. Mempunyai persediaan mati (saja).

Ada perusahaan yang menggunakan istilah lain untuk menggambarkan hal yang sama atau

hampir sama. Istilah-istilah lain yang digunakan tersebut misalnya;

1. Obsoloscence,

2. Obsolete,

3. Redundant,

4. Scrap.

Menurut penulis, istilah-istilah tersebut, kecuali redundant, afak kurang tepat untuk

mengganti istilah persediaan surplus atau mati. Obsolescence atau tinggal guna adalah

barang yang tidak digunakan lagi karena ketinggalan model atau teknologi, yang memang

dapat dijadikan barang surplus. Sedangkan mengenai barang limbah ( scrap ) akan dibahas

tersendiri pada tulisan ini.

2017 3 Manajemen Persediaan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 4: Perhitungan Persediaan Surplus dan Persediaan MatiNur... · Web viewIstilah surplus berarti berlebih atau kelebihan.Jadi, perusahaan surplus ialah barang dalam persediaan yang melebihi

Mengenai barang yang tidak bergerak, perlu diperhatikan bahwa barang yang memang

sengaja disimpan dalam persediaan, yang diperkirakan memang tidak akan mungin

digunakan, tidak termasuk dalam barang surplus atau persediaan mati. Contohnya; suku

cadang jaminan.

Terjadinya Persediaan Surplus dan Persediaan MatiPertanyaan kritis yang patut diajukan ialah mengapa suatu persediaan surplus atau mati

dapat terjadi? Secara singkat dapat dikatakan bahwa umumnya adalah akibat kesalahan

para pengambil keputusan dalam menentukan jumlah yang dipesan, dan mengapa

kesalahan tersebut bisa terjadi. Beberapa jenis kesalahan yang mungkin terjadi antara lain:

1. Perhitungan yang kurang teliti sehingga mengakibatkan pembelian barang terlalu

banyak.

2. Kesalah perhitungan ramalan menggunakan yang akan datang.

3. Penggunaan formula yang kurang tepat.

4. Perunahan proses produksi.

5. Pencatatan data mengenai persediaan yang salah.

6. Perubahan penggunaan jens suatu barang.

7. Penerimaan barang salah pesan.

8. Penerimaan barang salah kirim.

9. Terlalu banyak menetapkanpersediaan pengaman.

10. Perubahan penentuan barang standar.

Dari uraian di atas ada yang dapat dielakan, tetapi ada juga yang tidak dapat dielakan, hal-

hal yang tidak dapat dielakan sekurang-kurangnya perlu dikomunikasikan secara tepat

dengan semua ihak yang terkait untuk mengurangi dampak-dampak yang tidak diinginkan,

termasuk terjadinya persediaan surplus atau persediaan mati.

Surplus karena tinggal guna adalah salah satu contoh hal yang tidak dapat dielakkan,

karena hal ini biasanya diakibatkan oleh kemajuan teknologi yang sangat cepat, sehingga

suatu jenis barang dengan spesifikasi tertentu sudah tidak lagi digunakan karena sudah

ganti dengan jenis teknologi yang lebih canggih lagi. Contohnya suku cadang TV hitam putih

2017 4 Manajemen Persediaan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 5: Perhitungan Persediaan Surplus dan Persediaan MatiNur... · Web viewIstilah surplus berarti berlebih atau kelebihan.Jadi, perusahaan surplus ialah barang dalam persediaan yang melebihi

yang semakin sulit dicari, sehingga TV hitam-putih adalah peralatan yang sudah tinggal

guna.

Model Perhitungan LainDalam penjelasan diatas disebutkan beberapa contoh penentuan jumlah surplus dalam

beberapa perusahaan. Berikut ini akan diberikan contoh lain. Rumus yang dapat digunakan

adalah sebagai berikut:

Dimana:

t* : persediaan dalam kurun waktu ekonomis dalam tahun

P : harga satuan pembelian

Ps : harga satuan penjualan kembali

C : biaya pemesanan per pesanan

Q : jumlah lot pembelian dalam satuan barang

F : presentase biaya penyediaan per tahun

R : pemakaian barang per tahun

t : persediaan dalam kurun waktu, dinyatakan dalam tahun.

Surplus terjadi apabila : t > t*

Contoh :Suatu barang tersedia di gudang sebanyak 200 satuan dengan harga satuan pembelian

$20, dan data penggunaan tahunannya sebesar 100 satuan. Jumlah lot pembeliannya 20

satuan dengan biaya pembelian $10 per pesanan. Biaya penyimapan barang 25%, apabila

harga penjualan kembali atau salvage value barang tersebut $15 per satuan.Apakah ada

jumlah yang dianggap surplus?

P = 20 Q = 20

Ps = 15 F = 0,25

C = 10 R = 200

2017 5 Manajemen Persediaan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

t ¿=P−Ps C

QPF

+ Q2R

Page 6: Perhitungan Persediaan Surplus dan Persediaan MatiNur... · Web viewIstilah surplus berarti berlebih atau kelebihan.Jadi, perusahaan surplus ialah barang dalam persediaan yang melebihi

t ¿=P−Ps C

QPF

+ Q2R

=20−15 10

2020 x0,25

+ 202 x100

=5,55

+ 110

=1,10+0,10=1,2tahun

Karena t adalah 200/100 = 2,0 tahun, maka terjadi surplus sebanyak 0,8 tahun pemakaian

atau sebesar 80 satuan.

Penatausahaan Persediaan Surplus dan Persediaan MatiBagi suatu perusahaan, baik persediaan surplus maupun persediaan mati merupakan

pemborosan dan biaya ekstra. Beberapa biaya ekstra yang merupakan pemborosan

sehingga pada gilirannya mengurangi keuntungan tersebut antara lain berupa biaya-biaya

sebagai berikut:

1. Biaya penyediaan barang.

2. Biaya penatausahaan ekstra.

3. Biaya penyisihan apabila menjadi barang mati.

4. Biaya kerusakan barang karena disimpan terlalu lama.

5. Selisih harga beli dengan harga jual kembali yang umumnya rendah.

Untuk mengetahui apakah ada persediaan mati atau tidak, dilakukan perhitungan dari waktu

ke waktu. Setelah diketahui apakah terjadi surplus atau mati, maka perlu dilakukan

penatausahaan ekstra yang antara lain meliputi pencatatan berikut ini:

1. Identifikasi setiap barang yang mengalami surplus/mati.

2. Promosi menggunakan barang surplus dalam salah satu unit perusahaan ke unit lain.

3. Pembuatan daftar persediaan surplus/mati untuk berbagai keperluan.

4. Menyediakan anggaran untuk penghapusan persediaan mati.

5. Mengusahakan perizinan/formalitas, apakah secara internal atau eksternal mengenai

penghapusan atau penyisihan persediaan mati.

Identifikasi setiap barang yang dimasukan dalam kategori persediaan surplus atau

persediaan mati mencakup data mengenai:

1. Nama barang dan deskripsi.

2. Nomor kode barang yang bersangkutan.

2017 6 Manajemen Persediaan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 7: Perhitungan Persediaan Surplus dan Persediaan MatiNur... · Web viewIstilah surplus berarti berlebih atau kelebihan.Jadi, perusahaan surplus ialah barang dalam persediaan yang melebihi

3. Jumlah yang dianggap surplus/mati.

4. Harga satuan barang dan harga keseluruhan.

Untuk menjamin agar penatausahaan, pemanfaatan, dan penindak lanjutan ersediaan

durplus atau mati tersebut dapat terlaksana dengan baik, perlu dibuatkan suatu prosedur

tertulis. Prosedur tertulis dimaksud dapat memuat ketentuan-ketentuan antara lain mengenai

hal-hal sebagai berikut:

1. Definisi persediana surplus atau mati

2. Cara perhitungan persediaan surplus/mati.

3. Siapa yang berhak menyatakan persediaan surplus/mati.

4. Cara dentifikasi persediaan surplus/mati.

5. Cara menyimpan persediaan surplus/mati.

6. Administrasi persediaan surplus/mati.

7. Jenis dan cara penyisihan.

8. Cara-cara penghapusan.

9. Siapa yang berwenang menghapuskan.

10. Cara menganggarkan penghapusan persediaan mati.

Pemanfaatan Persediaan SurplusApabila sungguh terjadi persediaan surplus, maka para petugas terkait perlu mengusahakan

pemanfaatannya dan penggunaannya semaksimal mungkin. Oleh karena itu, perlu dicari

cara-cara penggunaan yang tidak biasa. Yang dimaksud disinilah usaha-usaha sebagai

berikut:

1. Digunakan sebagai barang pengganti atau subtitusi barang lain yang hamper sama.

2. Ditawarkan ke unit kegiatan lain dalam perusahaan atau group perusaha yang sama

dengan potongan harga.

3. Ditawarkan ke perusahaan lain untuk dibeli dengan harga yang menarik atau

diukurdengan barang lain.

4. Dikembalikan ke penjual barang atau ditukar dengan barang lain.

5. Dijual ke pegawai perusahaan apabila menyangkut barang yang dapat digunakan oleh

mereka.

2017 7 Manajemen Persediaan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 8: Perhitungan Persediaan Surplus dan Persediaan MatiNur... · Web viewIstilah surplus berarti berlebih atau kelebihan.Jadi, perusahaan surplus ialah barang dalam persediaan yang melebihi

Sering kali dalam menggunakan barang surplus untuk subtitusi diperlukan paksaan pasa

pengguna barang, karena meeka biasanya enggan untuk menggunakan dengan berbagai

alasan. Tidak jarang peksaan ini dilakukan dengan menggunakan kekuasaan dari pemimpin

yang lebih senior. Di samping paksaan, penggunaan sebagai barang subtitusi dapat juga

dirangsang dengan penawaran harga khusus, artinya potongan harga yang cukup besar,

sehingga juga menarik dan merangsang pemakai. Demikian juga, apabila barang surplus

akan dijual atau ditukar, dapat ditawarkan dengan potongan harga yang menarik.

Penyimpanan Persediaan Surplus dan Persediaan MatiPerlu dibedakan antara penyimpanan persediaan barang surplus dengan persediaan mati.

Barang surplus merupakan persediaan yang masih hidup, belum mati, sehinggga masih

akan dipergunakan lagi meskipun dalam waktu yang relatif agak lama. Oleh karena itu, cara

penyimpanannya biasanya tidak perlu dibedakan atau dipisahkan dari penyimpanan barang

persediaan biasa , jadi tetap disatukan dengan lot lain yang tidak surplus. Yang diperlukan

adalah identifikasi pada kartu persediaan (dalam sistem manual) atau pada persediaan

(dalam sistem komputer) mengenai adanya surplus ini dan jumlahnya.

Lain halnya dengan persediaan mati. Karena persediaan mati tidak ada kemungkinan akan

digunakan lagi, atau paling-paling mungkin digunakan ndalam waktu yang lama, maka cara

penyimpanannya harus sedemikian rupa sehingga tidak memakan banyak ruangan dan

membutuknan biaya banyak. Juga, persediaan mati penyimpanannya harus disendirikan

dan dipisahkan dari persediaan yang masih hidup. Apabila ruangan gudang terbatas, Maka

utuk mengemat ruangan, persediaan mati dapat disimpan dengan cara memasukkan

kedalam peti sehingga tidak makan tempat. Hanya saja perlu dilakukan langkah-langkah

berikut:

1. Setiap peti diberikan identifikasi tertentu agar mudah dikenali

2. Setiap peti dilengkapi dengan daftar isi persediaan mati tersebut, sekurang-kurangnya

nama barang, kode barang, dan jumlah barang.

3. Peti disimpan dalam keadaan aman sedemikian rupa sehingga apabila barang

dimaksud dijual atau disisihkan, masih dalam keadaan baik.

2017 8 Manajemen Persediaan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 9: Perhitungan Persediaan Surplus dan Persediaan MatiNur... · Web viewIstilah surplus berarti berlebih atau kelebihan.Jadi, perusahaan surplus ialah barang dalam persediaan yang melebihi

Penghapusan dan Penyisihan Persediaan MatiAda dua istilah yang berhubungan dengan persediaan mati ini yang saling dipertukarkan

penggunaannya, padahal keduanya memiliki arti yang sangat berlainan. Istilah tersebut

adalah penghapusan (write off) dan penyisihan (disposal). Penghapusan adalah tindakan

yang berhubungan dengan pembukaan barang persediaan dalam tata pembukaan

keuangan, sedangkan penyisihan adalah tindakan fisik untuk “menyingkirkan” persediaan

tersebut dari perusahaan.

1. Penghapusan Persediaan Mati

Yang pertama-tama akan dibicarakan adalah mengenai penghapusan persediaan

mati. Ini menyangkut pembukaan barang persediaan. Barang persediaan biasanya

dibukukan sebagai aset tidak tetap dan muncul dalam neraca perusahaan dengan

judul persediaan barang.Apabila suatu persediaan dinyatakan sebagai persediaan

mati, dan masih mempunyai nilai buku, maka nilai tersebut harus dihapuskan dari nilai

persediaan barang dan dibedakan dalam mata anggaran tertentu yang merupakan

biaya perusahaan pada tahun tertentu. Pada gilirannya persediaan tersebut akan

mengurangi keuntungan perusahaan pada tahun bersangkutan. Dalam hubungan ini,

perusahaan tidak hanya perlu mengghapuskan nilai persediaan mati tersebut, tapi

sebelumnya perlu juga menganggarkan nilai perusahaan tersebut.

Ada perusahaan yang untuk jenis barang tertentu, walaupun barang tersebut masih

berada digudang, tidak membukukannya kedalam akun persediaan, tetapi langsung

pada akun biaya begitu barang tersebut diterima. Dalam hal ini, pencatatan keluar-

masuknya barang digudang tidak lagi tercatat dalam system pembukuan perusahaan,

tetapi kalau ada, hanya merupakan subsistem pembukuan, yang bersifat ekstra

komtabel. Dalam hal ini tentu saja kalau ada di antaranya yang dinyatakan sebagai

persediaan mati tidak perlu dilakukan penghapusan.Untuk melakukan penghapusan

persediaan mati, umumnya diperlukan persetujuan dari manajemen tertentu sesuai

dengan wewenangnya.

2. Penyisihan Persediaan Mati

Istilah lain dalam percaturan persediaan mati, yang menggambarkan proses yang

perlu dilakukan, adalah penyisihan. Penyisihan adalah tindakan yang bersifat fisik,

yang dilakukan dengan maksud menyingkirkan secara fisik barang atau persediaan

mati tersebut dari gudang atau halaman perusahaan.Tindakan ini perlu diambil agar

2017 9 Manajemen Persediaan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 10: Perhitungan Persediaan Surplus dan Persediaan MatiNur... · Web viewIstilah surplus berarti berlebih atau kelebihan.Jadi, perusahaan surplus ialah barang dalam persediaan yang melebihi

persediaan mati tersebut tidak mengganggu operasi perusahaan, tidak merusak

pemandangan tidak mengotori, atau tidak memakan tempat yang diperlukan. Tentus

aja tindakan penyisihan ini dilakukan sesudah dilakukan tindakan penghapuan, Berapa

kemungkinan tindakan penyisihan dapat berupa:

a. Membakar, membuang, menanam barang matitersebut.

b. Menjual kembali pada penjual semula.

c. Menukarkan kepada penjual semula dengan barang lain.

d. Menjual kepada umum.

e. Menjual kepada karyawan.

f. Menghibahkan kepada pihak tertentu.

Seperti halnya dengan penghapusan persediaan mati, umumnya tindakan penyisihan

ini memerlukan izin dari pejabat tertentu sesuai dengan kewenangan yang ada.

Perhatian perlu diberikan secara khusus pada penyisihan barang berbahaya dan

eksplosif seperti bahan radioaktif, bahan kimia tertentu, dan sejenisnya. Untuk itu

diperlukan izin dari dinas pemerintah terkait dan penanganan khusus.

3. Penyisihan Barang Pemerintah

Kalau dalam perusahaan swasta penghapusan dan penyisihan persediaan mati cukup

mudah dan sederhana dilakukan, tidak begitu halnya dalam perusahaan milik Negara

(BUMN). Di perusahaan swasta, wewenang penghapusan dan penyisihan biasanya

cukup diberikan oleh pejabat dalam perusahaan itu sendiri, tergantung dari nilainya.

Pada perusahaan milik Negara/pemerintah, wewenang penghapusan masih berada di

tangan pemimpin perusahaan tersebut, tetapi wewenang penyisihan berada di tangan

Mentri Keuangan.Untuk perusahaan Negara tertentu, ada beberapa pengecualian

yang diatur tersendiri.

Rasio Persediaan Surplus dan Persediaan MatiSurplus adalah suatu pemborosan dan terjadinya harus dihindari.Makin besar terjadinya

surplus, makin besar juga terjadinya pemborosan dan ketidakefisienan. Demikian pula,

makin kecil terjadinya surplus, makin kecil terjadinya pemborosan dan makin tinggi tingkat

efisien pengelolaan barang persediaan.Untukitu digunakan rasio, yaitu rasio antara nilai

persediaan surplus atau persediaan mati terhadap nilai persediaan total.

2017 10 Manajemen Persediaan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 11: Perhitungan Persediaan Surplus dan Persediaan MatiNur... · Web viewIstilah surplus berarti berlebih atau kelebihan.Jadi, perusahaan surplus ialah barang dalam persediaan yang melebihi

Jadi, dikenal:

Rasio surplus= Nilai persediaan surplusNilai persediaantotal

Dan

Rasio persediaanmati=Nilai persediaanmatiNilai persediaan total

Misalkan dalam perusahaan A terdapat persediaan barang senilai $1.000.00, dimana

terdapat persediaan surplus senilai $130.000 dan persediaan mati senilai $23.000. Maka

perhitungan rasionya menjadi:

Rasio surplus= $130.000$1.000 .000

=0,13atau13%

Rasio persediaanmati= $23.000$1.000 .000

=0,023=2,3%

Apakah nilai 13% atau 2,3%itu “baik” atau “jelek” memang masih harus dibandingkan lagi

dengan rasio dari peruahaan lain yang sejenis, dan kalau dapat dibandingkan lagi dengan

rasio perusahaan unggulan (benchmark) untuk mengetahui mengetahui tingkat efisiensi

perusahaan tersebut dalam bidang pencegahan surplus dan persediaan mati. Namun,

setidak-tidaknya kalau dari tahun ke tahun rasio tersebut dihitung, maka dapat diketahui

kemajuan pengelolaan persediaan dalam hal yang dimaksud. Ada perusahaan yang

menganggap bahwa batas persediaan rasio mati terhadap seluruh persediaan yang

dianggap wajar adalah 2,5%. Oleh karena itu, perusahaan mencadangkan anggaran

sebesar itu pula untuk penghapusan nilai persediaan mati tersebut pada akhir tahun

anggaran.

Persediaan Bekas PerbaikanYang dimaksud barang bekas disini adalah barang yang sesudah digunakan dan mengalami

kerusakan masih dapat diperbaiki kembali, dan selanjutnya masih dapat digunakan kembali

meskipun sudah tidak baru lagi (salvage materials).Barang jenis ini kapastiasnya masih

dalam jenis tingi, yang mendekati barang baru, sehingga secara teknis masih dapat

2017 11 Manajemen Persediaan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 12: Perhitungan Persediaan Surplus dan Persediaan MatiNur... · Web viewIstilah surplus berarti berlebih atau kelebihan.Jadi, perusahaan surplus ialah barang dalam persediaan yang melebihi

digunakan dalam operasi atau dalam perbaikan fasilitas. Barang-barang seperti ini, sesudah

diperbaiki, dimasukkan kembali dalam persediaan untuk digunakan lagi waktu yang akan

dating.

Untuk menempuh prosedur seperti ini, maka dua pertimbangan yang menentukan ialah

keadaan teknis barang dan biaya perbaikan.Banyak sekali contoh barang yang dapat

diperlakukan seperti ini. Perbaikan barang dapat dilakukan di bengkel sendiri, tetapi dapat

juga dilakukan di bengkel pihak ketiga.

Dalam hal perusahaan menempuh usaha ini, beberapa hal yang perlu diperhatikan dan

dilakukan antara lain:

1. Barang persediaan seperti ini perlu diberi tandapengenal khusus, agar dapat dikenal

dengan mudah.

2. Pemakai barang harus sadar apakahakan menggunakan barang bekas perbaikan atau

barang baru.

3. Penggunaan barang bekas perbaikan ini sejauh mungkin harus disahulukan dan

diprioritaskan daripada membeli barang baru.

4. Barang bekas perbaikan ini dapat digunakan sebagai pengganti barang sama yang

baru atau sebagai barang subtitusi barang yang hampir sama.

5. Harga barang bekas perbaikan ini perlu ditentukan secara baru, misalnya sesuai

dengan biaya perbaikannya.

6. Pemakai yang mengembalikan barang bekas untuk diperbaiki lagi perlu diberi

perangsan dengan mengurangi biaya bagiannya dengan nilai sisa barang bekas yang

dikembalikan.

Perhitungan dan PelaporanBagaimana jumlah dan lebih-lebih nilai surplus dapat dihitumg? Di atas telah diberikan

beberapa contoh mengenai perhitungan tersebut, namun masih ada pertanyaan lagi,

apakah adanya surplus perlu dihitung satu per satu, ataukah cukup jumlah keseluruhan

persediaan barang? Sekurang-kurangnya ada tiga jenis perhitungan persediaan surplus dan

persediaan mati yg perlu dilakukan dengan maksud yg berbeda, ketiganya dapat dilakukan

bersama atau salah satu saja, tergantung kegunaan yang diinginkan.

1. Perhitungan secara keseluruhan

2017 12 Manajemen Persediaan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 13: Perhitungan Persediaan Surplus dan Persediaan MatiNur... · Web viewIstilah surplus berarti berlebih atau kelebihan.Jadi, perusahaan surplus ialah barang dalam persediaan yang melebihi

Hasil perhitungan akan menunjukkan prestasi kinerja pengelolaan persediaan secara

keseluruhan. Artinya, kalau dilihat satu per satu pos barang, akan ada yang sangat

efisien, ada yang cukup efisien, ada yang kurang efisien atau mungkin ada yang

sangat kurang efisien, tetapi secara keseluruhan dapat dilihat dalam perhitungan rasio

surplus secara keseluruhan tersebut. Data ini umumnya di perlukan oleh manajemen

dan oleh karena itu perlu dilaporkan kepada manajemen secara berkala.

2. Perhitungan satu per satu

Hasil perhitungan akan menunjukkan prestasi kinerja pengelolaan persediaan barang

satu demi satu. Hasil perhitungan dari kedua cara ini mungkin sama, tetapi biasanya

berbeda, malahan, misalnya dari hasil perhitungan kedua terdapat sejumlah surplus,

sedangkan dengan cara perhitungan pertama tidak ada surplus. Kegunaan

perhitungan ini ialah untuk mengetahui secara detail efisiensi penyediaan barang

secara satu per satu sehingga, apabila dapat memfokuskan diri, apabila ingin

mengadakan perbaikan, hanya pada pos-pos yang surplus saja.

3. Perhitungan per kelompok barang

Perhitungan satu per satu dapat juga sedikit diubah dengan perhitungan per kelompok

barang, misalnya kelompok small tools, kelompok barang – barang elektronis,

kelompok suku cadang pompa, kelompok tubular goods, kelompok bahan kimia, dan

sebagainya. Kegunaan dan arti dari perhitungan jenis ketiga ini adalah antara jenis

perhitungan pertama dan jenis perhitungan kedua.

Apabila tiga jenis perhitungan tersebut akan digunakan sekaligus, maka yang biasanya

diperlukan oleh manajemen ialah jenis perhitungan secara total, sedangkan dua jenis

perhitungan lainnya hanya perlu diketahui dan dimonitor oleh pimpinan yang lebih rendah

karena sudah merupakan hal yang lebih terperinci.

Perhitungan Surplus

Jenis Kelompok/Barang Nilai Pemakaian 1 Tahun SurplusTubular Goods Pipes 2” Pipes 4” Pipes 6”

$5.000

15.00046.000

$1.7507.600

26.760

$1.500

--

Small Tools Spanners Screwdrivers

1.5002.100

600750

300600

Chemicals Caustic Soda HCI

6.4505.400

4.3202.300

-800

2017 13 Manajemen Persediaan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 14: Perhitungan Persediaan Surplus dan Persediaan MatiNur... · Web viewIstilah surplus berarti berlebih atau kelebihan.Jadi, perusahaan surplus ialah barang dalam persediaan yang melebihi

Keseluruhan 81.450 44.080 -Tubular Goods 66.000 36.110 -Small Tools 3.600 1.350 900Chemicals 11.850 6.620 -Contoh perhitungan tersebut secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut.

Perusahaan A menetapkan bahwa yang dimaksud dengan persediaan surplus ialah

persediaan yang melebihi pemakaian selama dua tahun. Persediaan tersebut pada suatu

saat mempunyai tujuh jenis barang persediaan yang terdiri dari tiga kelompok dengan data

sebagai berikut:

Dari contoh perhitungan di atas dapat diketahui bahwa apabila dihitung satu persatu, ada

surplus sebesar $3.200 ( $1.500 + $300 + $600 + $800 ), dan apabila dihitung per

kelompok, hanya ada surplus sebesar $900, yaitu golongan small tools, dan apabila dihitung

secara keseluruhan, sebetulnya tidak ada surplus sama sekali.

Barang LimbahBarang persediaan yang bukan dikategorikan sebagai surplus atau mati karna bukan barang

yang utuh dan belum dipakai, barang limbah atau waste merupakan barang yang tidak utuh,

yang merupakan hasil dari salah satu hal sebagai berikut:

1. Sisa dari suatu proses

Misalnya kerak minyak, minyak pelumas bekas, dan sejenisnya.

2. Sisa dari suatu penggunaan

Misalnya potongan pipa, potongan besi siku, potongan batangan besi, dan sejenisnya.

3. Kebocoran-kebocoran dari suatu tempat penyimpanan

Misalnya minyak pelumas bekas, minyak gemuk bekas, bahan kimia lain, dan

sejenisnya.

4. Barang atau peralatan yang sudah rusak

Hal ini biasanya menjadi barang yang disebut besi tua.

5. Sisa pembungkus (packing) suatu barang

Misalnya kayu bekas peti, drum bekas pelumas atau bekas bahan kimia dan

sejenisnya.

Untuk barang limbah, tidak tersangkut kegiatan penghapusan, kecuali barang persediaan

yang rusak, karena memang tidak pernah dibukukan dalam pebukuan perusahaan. Namun,

kegiatan penyisihan selalu merupakan hal yang harus dilakukan. Barang limbah dapat

2017 14 Manajemen Persediaan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 15: Perhitungan Persediaan Surplus dan Persediaan MatiNur... · Web viewIstilah surplus berarti berlebih atau kelebihan.Jadi, perusahaan surplus ialah barang dalam persediaan yang melebihi

merupakan limbah berbahaya atau limbah tidak berbahaya. Berikut ini disampaikan

beberapa hal pokok mengenai pengelolaan barang berbahaya (hazardous waste) menurut

Resource Conversation and Recorvery Act (RCRA), USA. Untuk dapat dianggap sebagai

limbah berbahaya (hazardous waste), dua persyaratan perlu dipenuhi, yaitu:

1. Whether the material is a solid waste.

2. Whether the solid waste is hazardous.

Yang dimaksud dengan solid disini termasuk cairan, padat, semipadat dan gas. Selanjutbta,

solid waste dapat dikategorikan sebagai berbahaya apabila memiliki salah satu dari empat

karakteristik keberbahayaan tersebut (hazard characteristics):

1. Mudah terbakar (ignitability)

2. Mudah bereaksi secara kimia (reactivity)

3. Mudah menimbulkan korosi (corrosivity)

4. Beracun (extraction-procedure toxicity)

Sifat yang terperinci mengenai hal di atas, misalnya tertera dalam 40 CFR 261 ( Code of

Federal Regulation). Semua jenis limbah berbahaya di Amerika Serikat terdaftar dalam

peraturan tersebut dan diklasifikasikan menjadi empat klasifikasi sebagai berikut:

1. Limbah berbahaya sumbernya tidak spesifik (non – specific – source hazardous waste)

2. Limbah berbahaya sumbernya spesifik ( specific – source hazardous waste )

3. Limbah berbahaya akut ( acutely hazardous waste )

4. Limbah berbahaya umum ( generally hazardous waste )

Penanganan dan perizinan limbah berbahaya perlu dilakukan dan di peroleh pada waktu

pembuatan, pengangkutan, penyimpanan, pemindahan, dan penyisihan.

ISO 9000 dan ISO 14000Seperti pada umunya telah diketahui, ISO 9000 adalah standar manajemen mutu yang perlu

dilakukan oleh perusahaan yang di keluarkan oleh International Organization for

Standarization. Perusahaan yang memiliki sertifikat seri ISO 9000 berarti telah melakukan

manajemen mutu sesuai dengan ketentuan dalam standar tersebut. Sedangkan ISO 14000

adalah standar manajemen lingkungan yang perlu dilakukan oleh perusahaan atau entitas

lain yang juga dikeluarkan oleh badan yang sama, perusahaan atau entitas yang memiliki

2017 15 Manajemen Persediaan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 16: Perhitungan Persediaan Surplus dan Persediaan MatiNur... · Web viewIstilah surplus berarti berlebih atau kelebihan.Jadi, perusahaan surplus ialah barang dalam persediaan yang melebihi

sertifikat seri IS0 14000 berarti telah melakukan manajemen lingkungan sesuai dengan

ketentuan dalam standar tersebut. Kedua standar internasional tersebut penting untuk suatu

perusahaan, baik untuk kepentingan memasuki pasar tertentu, untuk mempertahankan daya

saing, maupun untuk memelihara manajemen mutu pada standar tertentu.

ISO 9001 butiran, pengepakan, dan penyampaian. Apabila diperhatikan dengan sungguh –

sungguh, persediaan surplus atau persediaan mati dapat berupa atau diakibatkan oleh

barang turun mutu, rusak dan sebagainya. Mengingat hal tersebut dan mengingat pula

bahwa jiwa ISO 9000 sangat mengutamakan adanya prosedur tertulis mengenai

pengawasan mutu, maka patut dikatakan bahwa prosedur mengenai pengelolaan

persediaan surplus dan persediaan mati memang perlu dibuat dalam kaitan dengan standar

ISO 9000 ini.

Keterkaitan persediaan surplus dan persediaan mati dengan ISO 14000 adalah apabila

menyangkut barang persediaan atau limbah berbahaya (hazardous waste) yang dapat

mempengaruhi kelestarian dan lindungan lingkungan. Sebagaimana diketahui, ISO 14000

mencakup suatu pendekatan baru dalam usaha melakukan proteksi terhadap lingkungan

hidup. Pendekatan sebelumnya lebih bertitik berat pada pengawasan dan pemberian

perintah.

Subjek atau topic yang diatur dalam ISO 14000 dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Enviromental Management Standars

1. Organiation Evaluation Standard

a. Enviromental Management System

( ISO 14001, iso 14004 )

b. Enviromental Auditing

( ISO 14010, ISO 14011, ISO 14012 )

c. Enviromental Performance Evaluation

( ISO 14031 )

2. Product Evaluation Standard

a. Enviromental Aspects in Product Standard

( ISO 14060 )

b. Enviromental Labeling

( ISO 14020, ISO 14021, ISO 14022, ISO 14023, ISO 14024 )

c. Life Cycle Assessment

( ISO 14040, ISO 14041, ISO 14042, ISO 14043 )

2017 16 Manajemen Persediaan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 17: Perhitungan Persediaan Surplus dan Persediaan MatiNur... · Web viewIstilah surplus berarti berlebih atau kelebihan.Jadi, perusahaan surplus ialah barang dalam persediaan yang melebihi

Hal-hal berikut ini adalah untuk memahami lebih lanjut mengenai apa yang tercakup dalam

Enviromental Management System:

1. Kebijakan

2. Aspek dan dampak lingkungan

3. Kepentingan legal dan kepentingan lain

4. Tujuan dan target

5. Program Manajemen

6. Struktur dan tanggung jawab

7. Pelatihan, kesadaran dan kemampuan

8. Komunikasi

9. Dokumentasi

10. Prosedur pengawasan

11. Kesiapan keadaan darurat

12. Monitor dan pengukuran

13. Tindakan korektif dan preventif

14. Audit

15. Penilaian manajemen ( mengenai efektivitas dan kecukupan )

Mengenai aspek dan dampak lingkungan, misalnya perlu diperhatikan hal-hal sebagai

berikut:

1. Aspek lingkungan

a. Sumber asal limbah

b. Pembuangan limbah

c. Pembuangan air hasil taufan

d. Sumber emisi udara

e. Emisi udara berbahaya

f. Emisi gas buangan mobil

g. Penggunaan bahan kimia

h. Penggunaan air

i. Penggunaan energy

j. Penggunaan sumber alami

k. Produk tinggal guna

2. Pembuangan produk

3. Dampak lingkungan

a. Dampak pada ekologi

i. Dampak pada flora

2017 17 Manajemen Persediaan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 18: Perhitungan Persediaan Surplus dan Persediaan MatiNur... · Web viewIstilah surplus berarti berlebih atau kelebihan.Jadi, perusahaan surplus ialah barang dalam persediaan yang melebihi

ii. Dampak pada fauna

iii. Dampak pada diversitas hayati

iv. Dampak pada habitat

v. Dampak pada pemandangan dan keindahan alam

b. Dampak pada sumber daya alam

i. Dampak pada tanah pertanian

ii. Dampak pada sumber daya hutan

iii. Dampak pada persediaan air

iv. Dampak pada mineral

v. Dampak pada sumber daya kelautan

vi. Dampak pada sumber energy

vii. Dampak pada tanah basah

viii. Dampak pada hutan tadah hujan

ix. Dampak pada kehidupan liar

c. Dampak pada polusi

i. Dampak pada udara

ii. Dampak pada air

iii. Dampak pada tingkat radiasi

iv. Dampak pada erosi tanah

v. Dampak pada timbulnya libah

vi. Dampak pada tingkat kontaminasi

Pengelola persediaan barang sekurang-kurangnya perlu menyadari dan mengetahui

manajemen lingkungan ini karena mereka bertanggung jawab melakukan penyisihan barang

persediaan atau pun barang limbah, dan sering kali barang-barang ini dapat berpotensi

untuk merusak lingkungan apabila tidak ditangani dengan baik.

2017 18 Manajemen Persediaan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id

Page 19: Perhitungan Persediaan Surplus dan Persediaan MatiNur... · Web viewIstilah surplus berarti berlebih atau kelebihan.Jadi, perusahaan surplus ialah barang dalam persediaan yang melebihi

DaftarPustaka

Richardus Eko Indrajit, (2005), Manajemen Persediaan, Grasindo, Jakarta

Heizer Jay, B. Rander, (2006), Manajemen Operasi, Salemba Empat, Jakarta

Hani Handoko (2002). Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE. Yogyakarta

Siswanto, (2005), Riset Operasi, Erlangga, Jakarta

M. Syamsul Ma’arif (2003). Manajemen Operasi. Grasindo. Jakarta

Sofyan Assauri (2001). Manajemen Operasi. BPFE. Yogyakarta

Martinich (2003). Operation Management. Prentice Hall. New York

2017 19 Manajemen Persediaan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningDinar Nur Affini, SE., MM. http://www.mercubuana.ac.id