bak1

14
PSIK 2B BEST OF THE BEST Jumat, 22 Juni 2012 Menolong Pasien BAB Dan BAK di Tempat Tidur MAKALAH Menolong Pasien BAB Dan BAK di Tempat Tidur Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan Disusun oleh : Nama : Sumiati NIM : 201110201132 SEKOLAT TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA Jalan Munir 267 Serangan, Ngampilan, Yogyakarta Telp : (0274) 374427

Upload: sri-mardhiah-putri

Post on 26-Oct-2015

28 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: bak1

PSIK 2B BEST OF THE BESTJumat, 22 Juni 2012

Menolong Pasien BAB Dan BAK di Tempat Tidur

MAKALAH

Menolong Pasien BAB Dan BAK di Tempat Tidur

Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan

Disusun oleh :Nama : Sumiati

NIM : 201110201132

SEKOLAT TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

Jalan Munir 267 Serangan, Ngampilan, Yogyakarta

Telp : (0274) 374427

Page 2: bak1

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya makalah

praktikum KDDK dengan judul ”Menolong Pasien BAB Dan BAK di Tempat Tidur”, dapat selesai

tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu kelancaran penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi kemajuan penulis untuk kedepannya. Karena seperti

pepatah mengatakan ”Tiada gading yang tak retak”. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

pembaca.

Yogyakarta, Juni 2012

Penulis

Page 3: bak1

DAFTAR   ISI

Kata pengantar…………………………………………………………………………….......……… iDaftar isi……………………………………………………………………………….........………… ii

BAB I  PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah………….……………………………………………………..........…….. 11.2 Rumusan Masalah……………..………………………………………………………............…… 11.3 Tujuan Penulisa .……………...……………………………………………………….........…….... 1

BAB II  PEMBAHASAN

2.1 Defekasi………………………….……………………………………………….........…………... 22.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Defekasi…………...……………..…..........…...….... 2-52.3 Menolong Buang Air Besar Dengan Menggunakan Pispot………………………….............…..…. 5-8

BAB  III   PENUTUP3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………...…........  9

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: bak1

BAB I

Page 5: bak1

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang MasalahPasien mengalami bad areas, lemah, juga tidak bisa berjalan karena mengalami luka di telapak kaki, jadi pasien

tidak bisa melakukan pemenuhan kebutuhan dasar BAB dan BAK secara mandiri ke kamar mandi. Maka pasien

harus dibantu oleh perawat dalam memenuhi kebutuhan dasar BAB dan BAK di tempat tidur.

1.2  Rumusan Masalah1. Apa pengertian defekasi?

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi proses defekasi?

3. Bagaimana prosedur membantu pasien BAB dan BAK di tempat tidur?

1.3  Tujuan Penulisan

Tujuan umum :

Memberikan gambaran tentang tindakan menolong paisien BAB dan BAK di tempat tidur sesuai dengan tujuan dan

tata prosedur pelaksanaan.

Tujuan khusus :

Mampu melaksanakan tindakan keterampilan dasar dalam keperawatan menolong pasien BAB dan BAK di tempat

tidur sesuai dengan prosedur pelaksanaan.

Page 6: bak1

BAB IIPEMBAHASAN

2.1  DefekasiDefekasi adalah proses pengosongan usus yang sering disebut buang air besar. Terdapat dua pusat yang

menguasai refleks untuk defekasi yang terletak di medula dan sumsum tulang belakang. Apabila terjadi rangsangan

parasimpatis , sfingter anus bagian dalam akan mengendor dan usus besar menguncup. Reflek defekesi dirangsang

untuk buang air besar,kemudian sfingter anus bagian luar yang diawali oleh syaraf parasimpatis setiap waktu

menguncup atau mengendor selama defekasi berbagai otot lain membantu proses itu seperti otot dinding perut,

diafragma dan otot-otot dasar pelvis.

Secara umum, terdapat 2 macam reflek yang membantu proses defekasi yaitu, pertama, reflek defekasi

interinsik yang mulai dari zat sisa makanan (feses) dalam rektum sehingga terjadi distensi. Kemudian flexus

mesenterikus merangsang gerakan peristaltik dan akhirnya feses sampai di anus. Lalu pada saat sfingter interna

relaksasi, maka terjadilah proses defekasi. Kedua, reflek defekasi parasimpatis, adanya feses dalam rektum yang

merangsang saraf rectum ke spinal cord. Dan merangsang ke kolon desenden, kemudian ke sigmoid, lalu ke rektum

dengan gerakan peristaltik dan akhirnya terjadi relaksasi sfingter interna, maka terjadilah proses defekasi saat

sfingter interna berelaksasi.

2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Defekasia. UsiaSetiap tahap perkembangan atau usia memiliki kemampuan mengontrol proses defekasi yang berbeda.pada

bayi belum memiliki kemampuan mengotrol secara penuh dalam buang air besar,sedangkan orang dewasa sudah

memiliki kemampuan mengotrol secara penuh,kemudian pada usia lanjut proses pengontrolan tersebut mengalami

penurunan.

b. DietDiet atau jenis makanan yang dikonsumsi dapat mempengaruhi proses defekasi.makanan yang memiliki

kandungan serat tinggi dapat membantu proses percepatan defekasi dan jumlah yang di konsumsi pun dapat

mempengaruhinya.

c. Asupan CairanPemasukan cairan yang kurang dalam tubuh membuat defekasi menjadi keras oleh karenaproses absorbsi

yang kurang sehingga dapat mempengaruhi kesulitan proses defekasi.

d. AktivitasAktivitas dapat mempengaruhi proses defekasi karena melalui aktivitas tonus otot,abdomen,pelvis dan

diafragma dapat membantu kelancaran proses defekasi,sehingga proses gerakan peristaltik pada daerah kolon dapat

bertambah baik dan memudahkan untuk kelancaran proses defekasi.

e. PengobatanPengobatan juga dapat mempengaruhi proses defekasi seperti penggunaan obat-obatan laksatif atau

antasida yang terlalu kering.

f. Gaya hidupGaya hidup dapat mempengaruhi proses defekasi.halini dapat dilihat pada seseorang yang memiliki gaya

hidup sehat/kebiasaan melakukan buang air besar di tempat yang bersih atau toilet.maka ketika seseorang tersebut

Page 7: bak1

buang air besardi tempat yang terbuka atau tempat yang kotor maka ia akan mengalami kesulilan dalam proses

defekasi.

g. PenyakitBeberapa penyakit dapat mempengaruhi proses defekasi.biasanya penyakit-penyakit tersebut berhubungan

langsung dengan sistem pencernaan seperti gastroenteristis atau penyakit infeksi lainnya.

h. NyeriAdanya nyeri dapat mempengarihi kemampuan/keinginan untuk berdefekasi seperti nyeri pada kasus

hemoroid dan episiotomi.

i. Kerusakan motorik dan sensorikKerusakan pada sistem sensoris dan metoris dapat mempengaruhi proses defekasi karena dapat

menimbulkan proses penurunan stimulasi sensoris dalam berdefekasi.hal tersebut dapat mengakibatkan kerusakan

pada tulang belakang ataukerusakan saraf lainnya.

No Keadaan Normal Abnormal Penyebab1. Warna Bayi : Kuning Putih, hitam / tar,

atau merahKurangnya kadar empedu, perdarahan saluran cerna bagian atas, atau perdarahan saluran cerna bagian bawah.

Dewasa : coklat Pucat berlemak Malabsorpsi lemak.

2. Bau Khas fases dan dipengaruhi oleh makanan

Amis dan perubahan bau

Darah dan ifeksi.

3. Konsistensi Lunak dan berbentuk. Cair Diare dan absorpsi kurang.

4. Bentuk Sesuai diameter rectum Kecil, bentuknya seperti pensil.

Obstruksi dan peristaltik yang cepat.

5. Konstituen Makanan yang tidak dicerna, bakteri yang mati, lemak, pigmen empedu, mukosa usus, air.

Darah, pus, benda asing, mukus, atau cacing.

Internal bleeding, infeksi, tertelan benda, iritasi, atau inflamasi.

2.3 Menolong Buang Air Besar Dengan Menggunakan PispotMenolong membuang air besar dengan menggunakan pispot merupakan tindakan keperawatan yang

dilakukan kepada pasien yang tidak mampu buang air besar secara sendiri dikamar kecil misalnya, pasien yang

mempunyai luka dikaki dan tidak bisa berjalan, pasien yang lemah, bad areas, dan lain-lain. Yaitu dengan cara

menggunakan pispot (penampung) untuk buang air besar ditempat tidur, dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan

dasar BAB dan BAK di tempat tidur, kebutuhan eliminasi pasien terpenuhi, memberi rasa nyaman, mengobservasi

output.

a. Alat dan bahan :

1. Alas / perlak

2. Tisu

Page 8: bak1

3. Baki

4. Bel

5. bengkok

6. Handuk

7. Pispot/badpanbertutup dan urinal

8. Botol berisi air bersih untuk cebok

9. kapas cebok dalam mangkok

10. Sampiran

11. Sarung tangan/handscon

12. Sabun

b. Prosedur kerja :

Tahap persiapan :

1. Verifikasi order

2. Siapkan alat dan ruangan

3. Persiapan perawat, cuci tangan dan menggunakan APD

Tahap orientasi :

1. Berikan salam

2. Identifikasi dan validasi kondisi pasien

3. Jelaskan prosedur pelaksanaan kepada pasien dan keluarga : kegiatan, tujuan, waktu, tempat, serta

peran perawat dan pasien.

4. Menjaga privacy pasien

5. Memberikan kesempatan pada pasien sebelum dilakukan tindakan

6. Berdo’a

Tahap kerja :

Memasang pispot

1. Mencuci tangan

2. Menyiapkan alat-alat didekatkan kepada pasien ditempat yang layak

3. Memberitahu pasien

4. Menutup pintu dan sampiran

5. Menutup/menyelimuti pasien secara melintang dapat diganti dengan selimut mandi

6. Menganjurkan pasien menekuk lutut dan mengangkat pantat. Perawat memasang alas pantat dan

bila perlu menolong pasien mengangkat pantatnya dengan meletakkan tangan yang terdekat dengan

kepala pasien antara pinggang dan pantat. Tangan lainnya memasang pispot, posisi pispot dibetulkan agar

pasien merasa nyaman.

7. Untuk pasien yang lemah atau terlalu gemuk :

- Dimiringkan menjauhi perawat

- Meletakan pispot dibawah pantat, kemudian ditelentangkan lagi. Posisi pispot tetap dijaga agar tetap dan pasien

merasa nyaman, jika pasien terlalu gemuk dan terlalu lemah perawat dapat melakukan bersama orang lain.

8. Membetulkan selimut kembali

Page 9: bak1

9. Menyediakan bel pemanggil bila sudah selesai

Mengambil pispot

1. Mencuci tangan

2. Menentukan sejauh manakah perlu membantu membersihkan daerah vulva,anus

3. Membantu membersihkan daerah vuvla, untuk membersihkan daerah vuva menggunakan tisu

klesset kearah anus dengan sekali hapus atau mengguyur daerah vulva dengan mengunakan air

4. Menolong pasien mengangkat pantat (seperti akan memasang pispot) dengan tangan lain pispot

tersebut, menutup dan meletakkan di kaki tempat tidur atau tempat yang layak. Klien diberi kesempatan

mencuci tangan.

5. Melipat selimut atau mengganti dengan selimut yang sebelumnya. Sprei dirapihkan dank lien

dikembalikan pada posisi yang nyaman.

6. Alat-alat dibawa kebelakang. Jika dibutuhkan pengukuran intake dan output atau bahan

pemeriksaan lab.lain yang berkaitan dengan urine dan fases bisa langsung diusapkan.

7. Mengososngkan dan membersihkan pispot sambil menilai sifat urine dan fases, kemudian

dikembalikan ke tempatnya

8. Mencuci tangan

9. Mencatat jumlah dan sifat urine atau fases dalam buku atau status klien.

Tahap terminasi :

1. Rapikan alat dan pasien

2. Evaluasi kegiatan dan respon pasien

3. Jelaskan RTL dan kontak selanjutnya

4. Berdo’a salam

5. Pemeriksa fases di kamar mandi lalu amati warna, bau, konsistensi, lendir, darah, nanah dll.

Tahap dokumentasi :

Dokumentasikan prosedur pelaksanaan dan respon pasien

Page 10: bak1

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanPerawat dibekali dengan ilmu KDDK tentang pemenuhan kebutuhan dasar BAB dan BAK di tempat tidur

agar perawat mampu membantu atau menolong pasien yang tidak mampu untuk melakukan BAB dan BAK secara

mandiri di kamar mandi.

Page 11: bak1

DAFTAR PUSTAKA

http://wadung.wordpress.com/2010/03/21/menolong-pasien-bab-diatas-tempat-tidur-huknah-dan-kolostomi/

http://nersferdinanskeperawatan.wordpress.com/2010/01/05/menolong-pasien-buang-air-besar-di-tempat-tidur/

Suryani, 2012. Panduan Praktikum Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan. STIKES ‘Aisyiyah

Yogyakarta. Yogyakarta

Diposkan oleh PSIK2B di 08.57 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookLabel: Sumiati (201110201132)

Tidak ada komentar:Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog

▼  2012 (70)

o ▼  Juni (70)

10 MANFAAT AIR MINERAL

MUHAMMAD IKHSAN ABDILLAH

TEGUH(201110201134)

Askep Kebutuhan Nutrisi

NAMA : SRI WAHYUNINGSIH NIM         : 201110201130 PR...

Menolong Pasien BAB Dan BAK di Tempat Tidur

Cara Menjahit Luka

Dikau lebih menawan dengan jilbab

KHASIAT BUAH MANGGIS UNTUK KESEHATAN

Perawatan Wajah Alami >>

Sistem Pencernaan

Relaksasi panca indera untuk kehamilan

Page 12: bak1

pencegahan Penyalahgunaan Narkoba dan HIV/AIDS

MENGENAL MACAM BAHASA TUBUH MANUSIA

Gigi Putih Bukan Implan

Jeruk Nipis Pemutih Kulit Putih

Ratna Dwi Riyanti (201110201120) EDEMA

ATURAN MINUM JUS

DAFTAR MAKANAN SEHATDANCaraMembersihkan Racun Dala...

PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN

TIPS PERAWATAN GIGI BEHEL!!!Met baca yach!!

Anatomi dan Fungsi Otak Manusia

NAMA       : SRI LESTARINIM           :201110201128...

201110201118 Nurul Khashinah

KANKER PAYUDARA

PEMASANGAN NASOGASTRIK TUB...

EVA ARYANDINI (201110201090)

KEIKHLASAN by Indah Puji Astuti

Memandikan Klien

gaya pembuatan keputusan personal

A.amar hamdani(201110201071)

Menjaga Kesehatan

manfaat madu bagi kesehatan

lihat artikel aku neh ! :)

M FATHIR SIDDIK (201110201108)

SAGIMAN (201110201125)

ANDRI NURUDIN (201110201073)

5 Kebutuhan Dasar Manusia Fathul Azmi (20111020109...

RAHMAT HIDAYAT(201110201121)

NAMA   :DIAN PUSPASARI     NIM       :201110201084     ...

ASMA

DIABETES MELLITUS

TERAPI CAIRAN INTRAVENA

MANFAAT BUAH MENGKUDU

ANATOMI

Video Batuk Efektif Dan Fisioterapi Dada

Bersabar Itu Indah

FUNGSI MANUSIA

Asuhan Keperawatan Nyeri

RANGKUMAN dan CONTOH SOAL serta GAMBAR IDK3 BAHAN...

Manfaat Buah Sirsak

MENOLONG BAB DAN BAK DI TEMPAT TIDUR

Manfaat Madu untuk kesehatan

Kurangi konsumsi Junkfood!

Bahaya Hipertensi, Stroke dan Merusak GinjalDiposk...

Sinusitis:Seputar Penyakit Sinusitis     ...

Page 13: bak1

MATIKAN ROKOK ANDA!

Carpal Tunnel Syndrome

PEMASANGAN NGT

manfaat buah dan daun jambu biji/klutuk

JERAWAT KAMSEUPAY :D

Akibat Kurang Tidur

RESEP OBAT2AN TRADISIONAL UNTUK PENYAKIT RINGAN

HORMON FSH

SAYANGILAH JANTUNG ANDA !!!

Hidup itu penuh warna tidak hitam maupun putih tet...

ANGIN & WAJAH - BELL'S PALSY (FACIAL PALSY) - KURN...

2B

Berhentilah   Mengeluh Pantaskah anda mengeluh? Pada...

Mengenai Saya

PSIK2BLihat profil lengkapku

Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.