baileo di maluku.docx
TRANSCRIPT
Rumah Baileo sebagai representasi masyarakat Maluku. Baileo secara etimologis dalam
Bahasa Indonesia berarti "balai". Nama Baileo diambil sebagai nama rumah adat ini memang
berdasarkan pada salah satu fungsi utama dari Baileo adalah sebagai tempat berkumpul
warga. Warga berkumpul di Baileo untuk berdiskusi tentang masalah yang sedang terjadi
atau dihadapi.
Ada beberapa simbol yang memberikan ciri bahwa itu
adalah Rumah adat Balieo. Pertama, Batu Pamali.
Pada rumah adat Baileo posisi batu pamali berada di
depan pintu tepat dimuka pintu rumah Balieo.
Keberadaan batu pamali di muka pintu menunjukan
bahwa rumah itu adalah balai adat. Batu pamalai
adalah tempat untuk menyimpan sesaji. Selain itu,
balai adat ini merupakan bangunan induk anjungan.
Tiang-tiang yang menyangga
rumah berjumlah sembilan yang berada
di bagian depan dan belakang juga lima
tiang di sisi kanan dan kiri merupakan
lambang Siwa Lima. Siwa Lima adalah
simbol persekutuan desa-desa di Maluku
dari kelompok Siwa dan Kelompok Lima.
Siwa Lima memiliki arti kita semua
punya.
Rumah Tradisional BaileoSumber : http://rumahadatdiindonesia.blogspot.com/2014/01/rumah-adat-maluku-baileo.html
Rumah adat Baileo merupakan rumah panggung.
Baileo tidak berdinding hal itu dilakukan merujuk
kepada kepercayaan masyarakat setempat yang
meyakini bahwa dengan tidak adanya jendela rumah
adat Baileo maka roh-roh nenek moyang bebas untuk
masuk atau keluar ke rumah Baileo. Hal yang lebih
penting adalah dengan tidak adanya jendela maka saat
bermusyawarah masyarakat yang melihat dari luar
Baileo akan lebih mudah melihat. Lantai balai yang
tinggi memiliki arti yaitu agar roh-roh nenek moyang
memiliki tempat dan derajat yang tinggi dari tempat berdirinya masyarakat. Selain itu,
masyarakat akan mengetahui bahwa permusyawaratan berlangsung dari luar ke dalam dan
dari bawah ke atas. Pamali sebagai tempat persembahan dan bilik pamali sebagai tempat
penyimpanan atau tempat meletakan barang-barang keramat masyarakat setempat berada di
dekat pintu masuk rumah adat Baileo.
Pada rumah adat Baileo terdapat banyak ukiran-ukiran bergambar dua ekor ayam
berhadapan dan diapit oleh dua ekor anjing di sebelah kiri kanan. Posisi ukiran ini berada di
ambang pintu. Ukiran tersebut mempunyai arti dan perlambang tentang kedamaian dan
kemakmuran. Hal itu terjadi karena roh nenek moya yang menjaga masyarakat Maluku.
Ukiran lainnya adalah bulan, bintang dan matahari yang berada di atap dengan warna merah-
kuning dan hitam, ukiran tersebut melambangkan kesiapan balai adat dalam menjaga
keutuhan adat beserta hukum adatnya.
Bagian fasadnya rumah ini dibuat setinggi satu sampai dua meter. Hal ini terkait
fungsinya sebagai balai pertemuan. Selain itu, yang khas dari bangunan Baileo ini adalah
ketiadaan dinding pada bangunan. Sementara itu, bangunan yang menyerupai rumah
panggung dibuat agar supaya binatan buas tidak memasuki rumah dengan leluasa, karenanya
dibuat lebih tinggi dan tidak rapat di tanah.
Sumber :
http://rumahadatdiindonesia.blogspot.com/2014/01/rumah-adat-maluku-baileo.html
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1031/rumah-baileo
http://kebudayaan1.blogspot.com/2013/10/mengenal-rumah-adat-maluku-baileo.html
http://riarchitect.blogspot.com/2011/04/citra-dan-guna-pada-rumah-adat-maluku.html