kasus neurologi di rsud tangerang di paviliun

12
KASUS NEUROLOGI DI RSUD TANGERANG DI PAVILIUN KENANGA DINI SURYA PRATIWI (10810200058)) FARMASI 2008

Upload: bertypuspitasari

Post on 26-Nov-2015

72 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus Neurologi Di Rsud Tangerang Di Paviliun

KASUS NEUROLOGI DI RSUD

TANGERANG DI PAVILIUN

KENANGA

DINI SURYA PRATIWI

(10810200058))

FARMASI 2008

Page 2: Kasus Neurologi Di Rsud Tangerang Di Paviliun

PERSENTASI KASUS

DATA PASIEN Nama Pasien : Ny. Am Umur Pasien : 50 thn Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal Masuk : 01-3-2012 Berat Badan : 60 kg Tinggi Badan : 150cm Alamat:

Kp. Tereup RT 05/02 Ds Sindang Jaya Kab. Tangerang

Keluhan utama

pasien , pingsan (+), muntah (+), kejang (+)

Riwayat penyakit sekarang

Curiga terjatuh dari kamar mandi ± 8 jam SMRS

Riwayat penyakit terdahulu

Pasien mengaku Pernah menderita hipertensi (HT) (+) dan gejala stroke 2 tahun yang lalu

Riwayat keluarga ( -)

Riwayat psikososial :

Pekerjaan:Ibu Rumah Tangga

status perkawinan:Menikah

merokok : (-)

alkohol: (-)

 

Page 3: Kasus Neurologi Di Rsud Tangerang Di Paviliun

SOAPTanggalKondisi Pasien 1 maret

2012S: kesadaran CM O: TD 150/90mmHg CT: V Cain brain, diagnose

sol Anjuran :CT brain dgn kontras

A: sus solP: inj asering 12 jam

Inj betrix 2x1 amp/IV Inj chalinaar 3x500/IV

Inj kalnex 3x1 amp/IV VIT K inj 3x1 amp/IV Nimotop 12 jam

Pepzol 2x1 amp/IV CT SCAN Brain + kontras

2 Maret 2012S : bicara agak susah (pelo),

lengan dan tungkai lemasO : CM, TSS, Nadi: 20x/menitA : solP :IVFD: asering+NBF 12 jam Diet ML 1790 kkal Obat: citicholine 2x 500mg

IV Dexamethasone 3x1 Pantoprazole 1x40mg Ondansetron 3x1 amp IV Ceftriaxone 2x1g

Page 4: Kasus Neurologi Di Rsud Tangerang Di Paviliun

3 Maret 2012

S : keluhan (-)

O : Kesadaran CM, TSS

Nadi : 20x/menit

St generalis: sqa

St neurolgis: hemiarese dextra

A : susp sol

P : lanjutkan sesuai TS SPS

4 Maret 2012

S : kesadaran CM (Composmetis)

O : TD:110/80mmHg, GCS 15

A : dgn sugestif sol

P : lanjutkan

5 Maret 2012

Tr lanjut

6 Maret 2012

S : Pusing (+)

O : Ku : TSS; Kesadaran : Somnolen

TD:140/90 ; RR:20x/menit

St. Generalis : sqa

St. Neurologis : sqa

A : CKS

P : Terapi lanjutkan

7 Maret 2012

S : Pusing (+)

O : Ku : TSS; Kesadaran : Composmetis

RR:20x/menit,

A : CKS, Cephalgis

P : Tr lanjutkan

Page 5: Kasus Neurologi Di Rsud Tangerang Di Paviliun

PEMERIKSAAN LAB No Jenis Pemeriksaan Tanggal pemeriksaan Nilai Normal Hasil Keterangan

1 PMN 2/3/2012 50-70 % 80% Tinggi

2 Limfosit 2/3/2012 20-40 % 20 % Normal

3 Laju endap darah 2/3/2012 < 15 34 Tinggi

4 Kolesterol darah 2/3/2012 < 200 mg/dl 146mg/dl Normal

5 HDL 2/3/2012 >35 32mg/dl Rendah

6 trigliserida 2/3/2012 <165mg/dl 49mg/dl Normal

7 Hemoglobin 2/3/2012 14.70-18.50 g/dl 12,4 g/dl Rendah

8. Jumlah lekosit 2/3/2012 4.00-10.00 ribu/ µl 11.10/µl Tinggi

9. Hematokrit 2/3/2012 37-49 % 37% Normal

10. Jumlah trombosit 2/3/2012 150.000-450.000 206.000/µl Normal

11. Glukosa sewaktu 2/3/2012 < 180 mm/dl 109 mm/dl Normal

12. Ureum 2/3/2012 10-50 mg/dl 25mg/dl Normal

13. Kreatinin 2/3/2012 <1.4 mg/dl 0,7 mg/dl Normal

14 Asam urat 2/3/2012 3,4-7,0mg/dl 4.9mg/dl Normal

15. SGOT 2/3/2012 0.00-38 U/L 45 U/L Tinggi

16. SGPT 2/3/2012 0.00-41.00 U/L 20.00 U/L Normal

17 Na 2/3/2012 135-145 mmol/L 139mmol/L Normal

18. K 2/3/2012 3.5-5.1 mmol/L 4,05mmol/L Normal

19. Cl 2/3/2012 97-111 mmol/L 114mmol/L Tinggi

Page 6: Kasus Neurologi Di Rsud Tangerang Di Paviliun

DAFTAR DAN JADWAL OBAT

NONama Obat yang Diberikan Setiap Hari

Dosis

Tanggal

2/03/2012 3/03/2012 4/03/2012 5/03/2012 6/03/2012 7/03/2012 8/02/2012 9/02/2012

P S S M P S S M P S S M P S S M P S S M P S S M P S S M P S S M

Obat suntik

1

cholinar(citicoline) 500mg

2x1

2

Pepzol(pantoprazol) 40mg

1x1

4Vit K 3X1

5

Kalnex(tranexamic acid)

2x1 - -

6

Betrix(ceftriaxone)

2x1 T - - -

Nama Obat yang diberikan Insidentil

1Asering + NBF 12g/L -

2Asering inj 4X1 T

Page 7: Kasus Neurologi Di Rsud Tangerang Di Paviliun

STROKE

Stroke/penyakit serebrovaskuler yang menunjukan adanya beberapa kelainan otak baik secara fungsional maupun struktural yang disebabkan oleh keadaan patologis dari pembuluh darah serebral atau dari seluruh sistem pembuluh darah otak. (Marilyn E. Doenges).

Klasifikasi stroke: Stroke Iskemik

Stroke ini terjadi akibat obstruksi atau bekuan disatu atau lebih arteri besar pada sirkulasi serebrum. Sumbatan aliran di arteri karotis interna sering menjadi penyebab stroke pada orang usia lanjut, yang seirng mengalami pembentukkan plak aterosklerotik di pembuluh darah sehingga terjadi stenosis (penyempitan). Arteria serebri media atau anterior lebih jarang menjadi tempat aterosklerosis karena darah terdorong melalui sistem vaskular gradien tekanan. Tetapi pada pembuluh yang menyempit, aliran darah yang lebih cepat melalui lumen yang kecil akan menurunkan gradien tekanan di daerah tersebut. (Price, 2005)

Apabila stenosis mencapai suatu tingkat kritis tertentu (80 – 85% luas potongan melintang lumen), maka meningkatnya turbulensi di sekitar penymbatan akan menyebabkan penurunan tajam kecepatan aliran. Sebagian besar stroke ini tidak menimbulkan nyeri , karena jaringan otak tidak peka nyeri. Pembuluh darah di batang otak memiliki banyak reseptor nyeri sehingga cedera pada pembuluh ini dapat menyebabkan nyeri saat serangan iskemik. (Price, 2005)

Stroke Hemoragik

Pada stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Hampir 70 persen kasusstroke hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi. (Misbach, Harmani; 2007)

Page 8: Kasus Neurologi Di Rsud Tangerang Di Paviliun

DRUG RELATED PROBLEM (DRP)

Identifikasi DRP Masalah Rekomendasi

Membutuhkan Terapi Tambahan Obat Hasil lab HB rendah Pasien mengeluh pusing /

sakit kepala

Diberikan terapi antianemia seperti

Vasvita 1kapl/hr Diberikan terapi

piracetam 1g 3x sehari IM/IV

Terapi Obat Yang Tidak Perlu - -

Terapi Salah Obat - -

Dosis Terlalu Tinggi - -

Dosis Terlalu Rendah -

Reaksi Obat Yang Merugikan - -

Kepatuhan Pasien - -

Page 9: Kasus Neurologi Di Rsud Tangerang Di Paviliun

PEMBAHASAN Pada kasus kali ini pasien (AM) pada tanggal 1 maret 2012 , kerumah

sakit RSUD Tangerang karena 8jam sebelumnya pasien terjatuh dari kamar mandi bahkan pasien muntah hingga kejang, dari hasil riwayat yang di derita pasien ternyata, pasien memiliki riwayat hipertensi bahkan sempat mengalami gejala stroke pada 2 tahun yang lalu pada saat itu pula pasien di anjurkan dokter untuk melakukan CT Brain Contras yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran cerebral blood flow, cerebral blood flow volume, mean transit time otak sehingga dapat mengetahui dan mendiagnosa adanya acute ischemic stroke atau tumor

Keesokan harinya pasien mendapatkan obat seperti citicoline inj, pantoprazole inj, Vit K inj, Tranexamic Acid inj, ceftriaxone inj, Asering +NBF inj dimana masing memiliki dosis terapi yang dapat membantu mengurangi/ mengobati penyakit yang diderita pasien citicoline yang di indikasikan untuk mengatasi gangguan kesadaran karena kerusakan otak, trauma kepala dengan dosis 500mg 2x sehari, dosis yang diberikan masuk dalam range dosis terapi kemudian pantoprazole obat ini diindikasikan untuk tukak lambung dan duodenum karena pasien terdapat gejala mual dan muntah dengan dosis Tukak lambung : 40mg sehari pada pagi hari, dosis terapi yang diberikan juga memenuhi syarat sesuai literature,

Page 10: Kasus Neurologi Di Rsud Tangerang Di Paviliun

pemberian Vit K (Phytonadione) pada pasien ini juga untuk membantu pembekuan darah, serta klasifikasi tulang yang normal, selain itu ceftriaxone diindikasikan untuk pengobatan tulang dan sendi, infeksi SSP, bakteremia & septicemia, infeksi intra abdomen dimana lengan dan tungkai pasien terasa lemas dan membutuhkan terapi obat tersebut dalam proses penyembuhannya, sediaan ceftriaxone berupa serbuk yang dilarutkan dimana 1g ceftriaxone dilaritkan kedalam aquabidest 10ml, citicoline juga diresepkan dalam terapi pengobatan untuk mengatasi ggn kesadaran krn kerusakan otak/trauma kepala karena berdasarkan surat masuk rumah sakit dijelaskan bahwa pasien sebelumnya terjatuh di kamar mandi kemungkinan adanya truma kepala, pemberian asering + NBF merupakan obat campuran untuk neuralgia, anoreksia, mual, muntah, kekurangan vit B1, B6, B12, neuritis dan membant proses pemulihan, NBF (Neurobat forte) Mengandung vitamin B1, B6 dan B12.

Page 11: Kasus Neurologi Di Rsud Tangerang Di Paviliun

Vitamin B1 berperan dalam membantu metabolisme karbohidrat. Vitamin B6 dapat membantu metabolisme protein yang berperan dalam pembentukan enzim yang berfungsi mentransmisikan sel saraf. Sedangkan vitamin B12 berfungsi dalam membantu metabolisme asam nukleat dalam pembentukkan enzim dan protein yang berperan di dalamnya. serta asering sendiri mengandung Per L Na, K, Cl ,Ca , acetat digunakan sebagai terapi cairan pengganti untuk kondisi kehilangan cairan secara akut, dalam proses pencampuran asering+NBF dibuat dalam sediaan infus 500ml dimana 3ml NBF dimasukkan kedalam infus asering penggunaan infus ini sempat di stop pada siang harinya dan dilanjutkan dengan infus asering tanpa NBF (Neurobat forte) hal ini dikarenakan NBF sebagai zat tambahan terapi dalam proses pemulihan neuralgia tidak dibutuhkan kembali sesuai kondisi pasien, hanya saja berdasarkan hasil lab pasien ini memiliki Hb rendah yaitu 12,4mg/dl di bawah normal 14.70-18.50mg/dl oleh karena itu kami merekomendasikan vasvita sebagai suplemen vitamin untuk polyneuritis dgn anemia ( MIMS 277) dan berdasakan S,O,A,P pasien mengeluh pusing/ sakit kepala oleh karena itu pula kami merekomendasikan piracetam sebagai obat terapinya karena piracetam sendiri memiliki indikasi disfungsi serebral sehubungan dengan akibat pasca trauma (sakit kepala, vertigo, agitasi, gangguan ingatan dan asthenia dengan dosis 1g 3x sehari IM/IV (IONI 157) .

Page 12: Kasus Neurologi Di Rsud Tangerang Di Paviliun

PEMBAHASAN

Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:

Terapi anemia yaitu vasvita dengan dosis 1kapl/hr

Terapi sakit kepala yaitu piracetam dengan dosis 1g 3x sehari IM/IV

Obat yang diresepkan oleh dokter kurang rasional karena masih ada terapi tambahan untuk pasien ini