bahaya persalinan lama

Upload: diankurnia32

Post on 14-Jan-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Bahaya Persalinan Lama

TRANSCRIPT

Bahaya persalinan lama

a. Bagi IbuPersalinan lama menimbulkan efek berbahaya baik terhadap ibu maupun anak. Beratnya cedera terus meningkat dengan semakin lamanya proses persalinan: resiko tersebut naik dengan cepat setelah 24 jam. Terdapat kelainan pada insidensi atonia uteri, laserasi, perdarahan, infeksi, kelelahan, dan syok. Angka kelahiran dengan tindakan yang tinggi semakin memperburuk bahaya bagi ibu (Hakimi, 2010).

Komplikasi Ibu (Depkes, 2007).

1. Perdarahan

2. Trauma/Cedera pada jalan lahir

3. Infeksi

Infeksi Intrapartum

Infeksi adalah bahaya yang serius yang mengancam ibu dan janin pada partus lama, terutama bila disertai pecahnya ketuban bakteri didalam cairan amnion menembus dan menginvasi desidua serta pertumbuhan korion terjadi bacteri nemia dan sepsis pada ibu dan janin.

Ruptura Uteri Penipisan abnormal segment bawah uterus menimbulkan bahaya serius pada partus lama terutama pada ibu paritas tinggi dan pada mereka dengan riwayat sectio secarea apabila disporposi antara kepala janin dan panggul, sedemikian kepala tidak cakap engaged tidak terjadi penurunan segmen bawah uterus menjadi sangat tegang kemudian dapat menyebabkan ruptura.

Cincin Retraksi Patologi Walaupun sangat jarang, dapat timbul kontraksi cincin atau lokal uterus pada persalinan yang berkepanjangan tipe yang paling sering adalah tipe cincin patologis bandel yaitu pembentukan cincin retraksi normal yang berlebihan. Cincin ini sering timbul akibat persalinan yang terhambat disertai pergangan dan penipisan yang berlebihan segmen bawah uterus.

Pembentukan Fistula Apabila bagian bawah janin menekan kuat ke pintu atas panggul tetapi tidak maju untuk jangka waktu yang cukup lama, bagian janin lahir yang terletak diantaranya dan dinding panggul dapat mengalami tekanan yang berlebihan, karena gangguan sirkulasi dapat terjadi nekrosis yang akan jelas setelah beberapa hari melahirkan dengan munculnya fistulla vesikovaginal, vesikoServikal, atau recktovaginal. Umumnya nekrosis akibat penekanan ini pada persalinan kala II yang berkepanjangan.

Cedera Otot-otot Dasar Panggul Suatu anggapan yang telah lama di pegang adalah bahwa cedera otot-otot dasar panggul atau persapan yang tidak terletak pada persalinan pervaginam terutama apabila persalinannya sulit. Saat kelahiran bayi, dasar panggul mendapat tekanan dari kepala janin serta tekanan kebawah akibat upaya mengejan ibu. Gaya-gaya ini meregangkan dan melebarkan dasar panggul sehingga terjadi perubahan fungsional dan anatomi otot, saraf, dan jaringan ikat.

b. Bahaya bagi janinKaput SuksedaneumApabila panggul sempit, sewaktu persalinan sering terjadi kaput suksedaneum yang besar di bagian bawah kepala janin. Kaput ini dapat berukuran cukup besar dan menyebabkan kesalahan diagnostik yang serius. Kaput dapat hampir mencapai dasar panggul sementara kepala sendiri belum cakap, dokter yang kurang berpengalaman dapat melakukan upaya secara prematur dan tidak bijak untuk melakukan ekstraksi forcep biasanya kaput suksedaneum bahkan yang besar sekalipun akan menghilang dalam beberapa hari.

Molase pada Kepala JaninAkibat tekanan his yang kuat, lempeng-lempeng tulang tengkorak saling bertumpang tindih di sutura besar, suatu proses yang di sebut molase (molding moulage). Biasanya batas median tulang parietal yang berkontak dengan promontorium tumpang tindih dengan tulang di sebelahnya. hal yang sama terjadi pada tulang-tulang frontal. Namun, tulang oksipital terdorong kebawah tulang parietal. Perubahan-perubahan ini sering terjadi tanpa menimmbulkan kerugian yang nyata.

Semakin lama persalinan, semakin tinggi morbiditas serta mortalitas janin semakin sering terjadi keadaan berikut ini :

1. Cidera akibat tindakan ekstraksi dan rotasi dengan forsep yang sulit.

2. Pecahnya ketuban lama sebelum kelahiran. Keadaan ini mengakibatkan terinfeksinya cairan ketuban dan selanjutnya dapat membawa infeksi paru-paru serta infeksi sistemik pada janin ( Hakimi, 2010).

Komplikasi janin (Depkes, 2007).

1. Asfiksia berat

2. Ekskoriasi kulit kepala

3. Sefalhematoma

4. Perdarahan subgaleal dan icterus neonaturum berat

5. Nekrosis kulit kepala yang dapat menimbulkan alopesia dikemudian hari.