hubungan lama persalinan dengan kejadian asfiksia …

15
43 Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 1 : Maret 2020 HUBUNGAN LAMA PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RUANG PONEK RSUD JOMBANG TAHUN 2018 Sri Wahyuni 1 , Semi Na’im 2 , Ardiyanti Hidayah 3 123 Stikes Husada Jombang Email: [email protected] ABSTRAK Partus lama merupakan fase laten lebih dari 8 jam yang persalinannya telah berlangsung 12 jam atau lebih bayi belum lahir, disertai dengan dilatasi serviks di kanan garis waspada pada persalinan fase aktif. Asfiksia pada bayi baru lahir adalah kegagalan napas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan lama persalinan dengan kejadian asfiksia di Ruang Ponek RSUD Jombang tahun 2018. Desain penelitian yang digunakan adalah observasi non eksperimen dengan rancang bangun korelasional atau survey analitik dengan pendekatan retrospectif. Populasi semua ibu bersalin dengan asfiksia sebanyak 40 responden. Sampel penelitian berjumlah 40 orang. Sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, variabel independennya lama persalinan dan variabel dependentnya asfiksia, untuk mengetahui hubungan antara variabel digunakan uji korelasi Chi-Kuadrat. Dari hasil penelitian sebagian besar responden mengalami partus lama sebanyak 31 responden (77.5%), sebagian kecil responden mengalami partus normal sebanyak 9 responden (22.5%). Hampir dari setengah responden melahirkan bayi dengan asfiksia ringan sebanyak 17 responden (42.5%), sebagian kecil melahirkan dengan asfiksia berat sebanyak 8 responden (20%).Hasil analisis Chi-Square mendapatkan ρ value = 0.006 < α = 0.05 maka H1 diterima, ada hubungan lama persalinan dengan kejadian asfiksia di Ruang Ponek RSUD Jombang tahun 2018. Nilai korelasi Chi Square0.454 menurut tabel interpretasi adalah termasuk dalam rentang antara 0,4 <0,6 yaitu interpretasi sedang. Persalinan lama dapat dihindarkan dengan pemeriksaan ANC rutin ke tenaga kesehatan minimal 4 kali selama kehamilan agar menghindari komplikasi yang terjadi saat persalinan. Kata kunci: Lama Persalinan, Asfiksia

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN LAMA PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA …

43

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 1 : Maret 2020

HUBUNGAN LAMA PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA

DI RUANG PONEK RSUD JOMBANG TAHUN 2018

Sri Wahyuni1, Semi Na’im2, Ardiyanti Hidayah3

123Stikes Husada Jombang

Email: [email protected]

ABSTRAK

Partus lama merupakan fase laten lebih dari 8 jam yang persalinannya telah

berlangsung 12 jam atau lebih bayi belum lahir, disertai dengan dilatasi serviks di kanan

garis waspada pada persalinan fase aktif. Asfiksia pada bayi baru lahir adalah kegagalan

napas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir.

Penelitian ini untuk mengetahui hubungan lama persalinan dengan kejadian

asfiksia di Ruang Ponek RSUD Jombang tahun 2018. Desain penelitian yang digunakan

adalah observasi non eksperimen dengan rancang bangun korelasional atau survey

analitik dengan pendekatan retrospectif. Populasi semua ibu bersalin dengan asfiksia

sebanyak 40 responden. Sampel penelitian berjumlah 40 orang. Sampling dalam

penelitian ini menggunakan teknik total sampling, variabel independennya lama

persalinan dan variabel dependentnya asfiksia, untuk mengetahui hubungan antara

variabel digunakan uji korelasi Chi-Kuadrat.

Dari hasil penelitian sebagian besar responden mengalami partus lama sebanyak

31 responden (77.5%), sebagian kecil responden mengalami partus normal sebanyak 9

responden (22.5%). Hampir dari setengah responden melahirkan bayi dengan asfiksia

ringan sebanyak 17 responden (42.5%), sebagian kecil melahirkan dengan asfiksia berat

sebanyak 8 responden (20%).Hasil analisis Chi-Square mendapatkan ρ value = 0.006 < α

= 0.05 maka H1 diterima, ada hubungan lama persalinan dengan kejadian asfiksia di

Ruang Ponek RSUD Jombang tahun 2018. Nilai korelasi Chi Square0.454 menurut tabel

interpretasi adalah termasuk dalam rentang antara 0,4 – <0,6 yaitu interpretasi sedang.

Persalinan lama dapat dihindarkan dengan pemeriksaan ANC rutin ke tenaga

kesehatan minimal 4 kali selama kehamilan agar menghindari komplikasi yang terjadi

saat persalinan.

Kata kunci: Lama Persalinan, Asfiksia

Page 2: HUBUNGAN LAMA PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA …

44

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 1 : Maret 2020

1. PENDAHULUAN

Persalinan lama adalah

persalinan yang berlangsung

lebih dari 18 jam yang dimulai

dari tanda– tanda persalinan.

Persalinan lama merupakan salah

satu penyebab kematian ibu dan

janin. Persalinan lama masih

banyak terjadi dan keadaan ini

menyebabkan angka kesakitan

dan Angka Kematian Ibu (AKI)

serta Angka Kematian Bayi

(AKB) masih tinggi dan harus

diupayakan mencegah terjadinya

persalinan lama tersebut

(Ardhiyanti Y, 2016).

Angka Kematian Bayi

(AKB) merupakan salah satu

indikator untuk mengetahui

derajat kesehatan suatu negara

dan bahkan untuk mengukur

tingkat kemajuan suatu bangsa.

Tingginya kematian bayi pada

usia 28 hari pertama hingga satu

tahun menunjukkan masih

rendahnya kualitas sektor

kesehatan di negara (BPS,

2016).Asfiksia adalah keadaan

bayi yang tidak dapat bernafas

spontan dan teratur segera setelah

lahir sehingga dapat menurunkan

O2 dan makin meningkatnya CO2

yang menimbulkan akibat buruk

dalam kehidupan lebih lanjut.

(Saifudin, 2015 : 421).

Menurut World Health

Organization (WHO) tahun

2018, Angka Kematian Ibu

(AKI) di Timor Leste 215 per

100.000 KH,Myanmar 178 per

100.000 KH,Indonesia 126 per

100.000 KH. Menurut WHO

tahun 2018, Angka Kematian

Neonatal (AKN) di Indonesia

13,2 per 1.000 kelahiranhidup

(WHO, 2018).

Secara umum terjadi

penurunan kematian ibu selama

periode 1991-2015. (Profil

Kesehatan Indonesia, 2017).

Demikian pula dengan angka

kematian Ibu turundari 4.999

tahun 2015 menjadi 4912 di

tahun 2016 dan di tahun 2017

(semester I) sebanyak 1712

kasus. Demikian disampaikan

Menteri Kesehatan RI,

NilaDjuwita F. Moeloek, tentang

KinerjaKemenkes RI selama

tahun 2015-2017. Angka

kematian anak dari tahun ke

tahun menunjukkan penurunan.

Hasil Survei Demografi dan

Kesehatan Indonesia (SDKI)

tahun 2017 menunjukkan AKN

sebesar 15 per 1.000 kelahiran

Page 3: HUBUNGAN LAMA PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA …

45

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 1 : Maret 2020

hidup, AKB 24 per 1.000

kelahiran hidup, (Profil

Kesehatan Indonesia, 2017).

Angka Kematian Ibu di Jawa

Timur cenderung meningkat pada

dua tahun terakhir. Menurut

Supas tahun 2016, target untuk

AKI sebesar 305 per 100.000

kelahiranhidup. Pada tahun 2017,

AKI Provinsi Jawa Timur

mencapai 91,92 per 100.000

kelahiran hidup. Angka kematian

ibu tahun 2017 tertinggi terdapat

di Kabupaten Mojokerto

sebanyak 29 orang. Sedangkan

AKI terendah ada di Kabupaten

Malang yaitu sebesar 46,48 per

100.000 kelahiran hidup atau

kematian ibu pada tahun 2017 di

kabupaten Malang sebanyak 18

orang. (Profil Kesehatan Provinsi

Jawa Timur, 2017). Keadaan

Angka Kematian Bayi (AKB)

dan Angka Kematian Neonatal

(AKN) yang diperoleh dari

laporan rutin relative sangat

kecil. Tahun 2017 Angka

Kematian Bayi pada posisi 23,1

per 1.000 kelahiran hidup (angka

estimasi dari BPS Provinsi),

Angka Kematian Bayi Jatim

sampai dengan tahun 2017

masihdiatas target Nasional

(Supas), (Profil Kesehatan Jawa

Timur, 2017).

Di Kabupaten Jombang

tahun 2017 angka kematian ibu

sebesar 149,68 per 100.000 KH.

Angka tersebut berdasarkan data

jumlah kematian maternal 28

kasus dari 18.707 kelahiran

hidup. Jumlah kematian ibu di

Kabupaten Jombang pada tahun

2017 tercatat 28 kasus kematian

maternal. Sehingga angka

kematian ibu (AKI) di Kabupaten

Jombang tahun 2017 adalah

149,68 per 100.000 KH. (Profil

Kesehatan Kabupaten Jombang,

2017). Jumlah kematian bayi

pada tahun 2017 sebanyak 159

bayi dari 18.707 Kelahiran

Hidup, atau dengan kata lain

angka AKB Kabupaten Jombang

tahun 2017 sebesar 8,5 per 1.000

KH. (Profil Kesehatan Kabupaten

Jombang, 2017).

Berdasarkan hasil studi

pendahuluan yang dilakukan di

Ruang PONEK RSUD Jombang

tahun 2019 didapatkan jumlah

persalinan selama periode 2018.

Tahun 2018 terdapat total

persalinan sebanyak 3400

persalinan, persalinan normal

sebanyak 514 kasus, persalinan

Page 4: HUBUNGAN LAMA PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA …

46

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 1 : Maret 2020

patologi sebanyak 2886 kasus

dengan persalinan lama sebanyak

31 kasus. Tahun 2018 total bayi

dengan asfiksia sebanyak 40

kasus (Rekam Medik Ruang

PONEK RSUD Jombang, 2018).

Kejadian partus lama dapat

disebabkan oleh berbagai faktor

yaitu faktor janin dan faktor ibu,

faktor janin antara lain kelainan

letak, besarnya janin, kelainan

kongenital, faktor ibu antara lain

usia, paritas, Ketuban Pecah Dini

(KPD), grandemulti, dan

pimpinan partus yang salah.

(Yusmaharani, 2017). Bila

persalinan berlangsung lama

dapat menimbulkan berbagai

komplikasi baik terhadap ibu

maupun bayi. Pada ibu berupa

perdarahan, infeksi dan trauma

persalinan, sedangkan pada bayi

berupa infeksi, trauma persalinan

dan asfiksia sampai kematian

janin dalam rahim yang akhirnya

meningkatkan angka kematian

ibu dan bayi. Komplikasi yang

timbul karena perjalanan partus

lama adalah ibu mengalami

kelelahan karena biasanya tanpa

makan, minum dan istirahat.

Karena tidak adanya his yang

efisiensi dalam pembukaan,

kemacetan persalinan

menyebabkan bayi lama berada

di jalan lahir sehingga bayi

mengalami hipoksia. Selain itu

air ketuban menjadi keruh dan

bercampur mekonium akibat

partus lama. Kondisi tersebut

sangat berpengaruh terhadap

keadaan janin dalam rahim. Janin

dapat mengalami asfiksia ringan,

sedang dan berat bahkan sampai

terjadi kematian dalam rahim.

Selain asfiksia salah satunya

partus lama memiliki efek jangka

panjang yang bisa terjadi pada

bayi yaitu cedera pada otak

karena janin lama dijalan lahir,

sehingga otak pada bayi tidak

bisa berkembang (Erlinawati,

2014).

Untuk mencegah partus

lama, melalui asuhan persalinan

normal, mengandalkan

penggunaan partograf untuk

memantau kondisi ibu dan janin

serta kemajuan proses persalinan

sehingga penolong persalinan

(bidan, perawat, dokter umum

atau spesialis obstetri) dapat

membuat keputusan klinik

sebagai upaya pengenalan adanya

gangguan proses persalinan atau

komplikasi dini agar dapat

Page 5: HUBUNGAN LAMA PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA …

47

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 1 : Maret 2020

memberikan tindakan yang

paling tepat dan memadai. Bidan

diakui sebagai tenaga

professional yang bertanggung

jawab dan akuntabel, yang

bekerja sebagai mitra perempuan

untuk memberikan dukungan,

asuhan dan nasehat selama masa

hamil, masa persalinan dan masa

nifas, memimpin persalinan atas

tanggung jawab sendiri dan

memberikan asuhan kepada bayi

baru lahir, dan bayi. Asuhan ini

mencakup upaya pencegahan,

promosi persalinan normal,

deteksi komplikasi pada ibu dan

anak, dan akses bantuan medis

atau bantuan lain yang sesuai,

serta melaksanakan tindakan

kegawatdaruratan (Mobiliu,

2012).

Indonesia harus mampu

menekan Angka Kematian Ibu

(AKI) sebagai upaya mendukung

pencapaian Sustainable

Developments Goals (SDGs).

Pemerintah telah menetapkan

kebijakan untuk mengatisipasi

terjadinya kelainan pada

kehamilan adalah dengan

meningkatkan standar pelayanan

kepada ibu hamil melalui ANC

terpadu, sehingga dapat

mendeteksi secara dini jika

terdapat kelainan dan dapat

mengintervensi secara tepat,

(Kolifah & Anggraini MD,

2013).

Tujuan umum penelitian ini

adalah untuk mengetahui apakah

ada hubungan lama persalinan

dengan kejadian asfiksia di

Ruang PONEK RSUD Jombang.

Sedangkan tujuan khususnya

adalah untuk mengidentifikasi

lama persalinan pada ibu bersalin

di Ruang PONEK RSUD

Jombang, mengidentifikasi

kejadian asfiksia di Ruang

PONEK RSUD Jombang dan

menganalisis hubungan lama

persalinan dengan kejadian

asfiksia di Ruang PONEK RSUD

Jombang.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Lama Persalinan

Partus lama merupakan fase

laten lebih dari 8 jam yang

persalinannya telah berlangsung

12 jam atau lebih bayi belum

lahir, disertai dengan dilatasi

serviks di kanan garis waspada

pada persalinan fase aktif (Rita

Mardhani N & Eka Putri K.S,

2012).Sebab-sebabnya dapat

Page 6: HUBUNGAN LAMA PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA …

48

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 1 : Maret 2020

dibagi dalam 3 golongan berikut

ini (Prawirohardjo, 2010):

kelainan tenaga/ kelainan his

(power), kekuatan janin

(passenger), kelainan jalan lahir

(passage).

Partus lama menimbulkan

efek berbahaya baik terhadap ibu

maupun anak. Terdapat kenaikan

pada insidensi atonia uteri,

laserasi, perdarahan, infeksi,

kelelahan ibu dan shock. Angka

kelahiran dengan tindakan yang

tinggi semakin memperburuk

bahaya bagi ibu. Semakin lama

persalinan, semakin tinggi

morbiditas serta mortalitas janin

dan semakin sering terjadi

keadaan berikut ini : asfiksia

akibat partus lama itu sendiri,

trauma cerebri yang disebabkan

oleh penekanan pada kepala

janin, cedera akibat tindakan

ekstraksi dan rotasi dengan

forseps yang sulit dan pecahnya

ketuban lama sebelum kelahiran.

Keadaan ini mengakibatkan

terinfeksinya cairan ketuban dan

selanjutnya dapat membawa

infeksi paru-paru serta infeksi

sistemik pada janin.

Asfiksia

Asfiksia pada bayi baru lahir

(BBL) adalah kegagalan napas

secara spontan dan teratur pada

saat lahir atau beberapa saat

setelah lahir (Midwifery Update,

2018). Banyak hal yang dapat

menyebabkan bayi tidak

bernapas saat lahir. Seringkali hal

ini terjadi ketika bayi sebelumnya

mengalami gawat janin. Akibat

gawat janin, bayi tidak menerima

oksigen yang cukup. Gawat janin

adalah reaksi janin pada kondisi

dimana terjadi ketidak cukupan

oksigen (Mochtar, 2010).

Beberapa faktor tertentu

diketahui dapat menjadi

penyebab terjadinya asfiksia pada

bayi baru lahir, diantaranya

adalah faktor ibu, tali pusat dan

faktor bayi berikut ini

(Jitowiyono dan Kristiyanasari,

2011). Faktor ibu misalnya,

preeklampsia dan eklampsia,

perdarahan antepartum abnormal

(plasenta previa atau solusio

plasenta), partus lama atau partus

macet, demam sebelum dan

selama persalinan, infeksi berat

(malaria, sifilid, TBC, HIV),

kehamilan lebih bulan (lebih 42

minggu kehamilan). Faktor tali

Page 7: HUBUNGAN LAMA PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA …

49

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 1 : Maret 2020

pusat misalnya, infeksi plasenta,

hematom plasenta, lilitan tali

pusat, tali pusat pendek, simpul

tali pusat, prolapsus tali pusat.

Faktor bayi misalnya, bayi

kurang bulan/prematur (kurang

37 minggu kehamilan), air

ketuban bercampur mekonium

dan kelainan kongenital yang

memberi dampak pada

pernafasan bayi.

Asfiksia bayi baru lahir atau

afsiksia neonatorum merupakan

salah satuakibat langsung

persalinan yang lama. Keadaan

ini disertai dengan hipoksia dan

dapat berakhir dengan asidosis

respiratorik. Hipoksia yang

terjadi pada bayi yang mengalami

asfiksia merupakan faktor

terpenting yang dapat

menghambat adaptasi bayi baru

lahir terhadap kehidupan ekstra

uterin (Winkjosastro, 2010).

Hubungan Lama Persalinan

dengan Kejadian Asfiksia

Etiologi dari asfiksia

neonatorum yaitu partus lama

(CPD, serviks kaku dan

atonia/inersia uteri), gangguan

his, hipotensi mendadak pada ibu

karena perdarahan, hipertensi

pada eklampsi, dan gangguan

mendadak pada plasenta (solusio

plasenta). Pada janin partus lama

akan menyebabkan asfiksia,

trauma pada bayi, dan kematian

perinatal. Pada partus lama

semakin lama periode laten maka

semakin lama pula kala satu

persalinan dan semakin besar

insidensi infeksi. Janin bisa

terinfeksi sekalipun tidak terlihat

tanda-tanda sepsis pada ibu.

Tempat paling sering mengalami

infeksi adalah traktus

respiratorius (Mochtar, 2010).

Asfiksia bayi baru lahir atau

afsiksia neonatorum merupakan

salah satu akibat langsung

persalinan yang lama. Keadaan

ini disertai dengan hipoksia dan

dapat berakhir dengan asidosis

respiratorik. Hipoksia yang

terjadi pada bayi yang mengalami

asfiksia merupakan faktor

terpenting yang dapat

menghambat adaptasi bayi baru

lahir terhadap kehidupan ekstra

uterin (Winkjosastro, 2010).

Asfiksia bayi baru lahir atau

afsiksia neonatorum merupakan

salah satuakibat langsung

persalinan yang lama. Keadaan

ini disertai dengan hipoksia dan

dapat berakhir dengan asidosis

Page 8: HUBUNGAN LAMA PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA …

50

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 1 : Maret 2020

respiratorik. Hipoksia yang

terjadi pada bayi yang mengalami

asfiksia merupakan faktor

terpenting yang dapat

menghambat adaptasi bayi baru

lahir terhadap kehidupan ekstra

uterin (Winkjosastro, 2010).

Faktor-faktor dalam

persalinan bersifat lebih

mendadak dan hampir selalu

mengakibatkan anoksia atau

hipoksia janin dan berakhir

dengan asfiksia bayi baru lahir

(Mochtar, 2010). Menurut Eka

(2011) dalam penelitiannya

hubungan partus lama dengan

asfiksia pada bayi baru lahir

karena adanya beberapa keadaan

yang terjadi pada ibu yang

mengalami partus macet atau

partus lama bisa menyebabkan

kehabisan tenaga dan ibu bisa

dehidrasi serta terjadi perdarahan

postpartum yang dapat

menyebabkan asfiksia pada bayi

dikarenakan aliran darah ibu

melalui plasenta berkurang,

sehingga aliran darah O2 ke janin

berkurang. Jadi dapat

disimpulkan bahwa terdapat

hubungan antara partus lama

dengan kejadian asfiksia pada

bayi baru lahir.

3. KERANGKA KONSEPTUAL

DAN HIPOTESIS

Kerangka Konseptual

Hipotesis

H1 :Ada hubungan lama

persalinan dengan kejadian

asfiksia di RSUD Jombang

Tahun 2018, jika ρ < α (0,05)

4. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang

digunakan penulis dalam karya

tulis ilmiah ini adalah desain

penelitian observasi non

eksperimen dengan rancang

bangun korelasional atau survey

analitik. Pendekatan yang

digunakan adalah retrospectif

untuk mencari hubungan lama

persalinan dengan kejadian

Page 9: HUBUNGAN LAMA PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA …

51

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 1 : Maret 2020

asfiksia di RSUD Jombang tahun

2018.

Dalam penelitian ini

populasi dan sampel yang

digunakan adalah semua bayi

asfiksia yang ada di ruang

PONEK RSUD Jombang pada

tahun 2018 sebanyak 40

responden.

Dalam penelitian ini

menggunakan variabel bebas dan

variabel terikat. Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah lama

persalinan sedangkan variabel

terikat (dependent) dalam

penelitian ini adalah kejadian

asfiksia.

Tempat pengambilan studi

kasus ini dilakukan di ruang

PONEK RSUD Jombang pada

bulan Juni – Juli 2019. Subjek

dalam penelitian ini adalah

semua bayi asfiksia yang lahir

dari persalinan normal sebanyak

9 responden dan persalinan lama

sebanyak 31 responden di ruang

PONEK RSUD Jombang tahun

2018.

Bahan yang digunakan untuk

penelitian ini adalah data yang

ada di buku rekam medik yang

meliputi lama persalinan dan

kejadian asfiksia. Instrument

pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah lembar

tabulasi. menggunakan buku

rekam medik. Dalam hal ini

peneliti melihat buku rekam

medik yang meliputi lama

persalinan, kejadian asfiksia dan

data penunjang pemeriksaan

laboratorium.

Dalam penelitian ini

prosedur pengambilan data yang

dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut

:mengajukan ijin penelitian dari

STIKES Husada Jombang,

meminta ijin kepada Direktur

RSUD Jombang, mendapat surat

balasan, melakukan uji etik,

pengambilan data dokumentasi,

mempelajari data Rekam Medik

di RSUD Jombang. Secara garis

besar pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah berasal dari

data sekunder yaitu variabel

dependen dan independen dengan

menggunakan buku rekam

medik.

Analisa data untuk

mengetahui dan mengidentifikasi

hubungan lama persalinan

dengan kejadian asfiksia

menggunakan uji statistik chi

Page 10: HUBUNGAN LAMA PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA …

52

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 1 : Maret 2020

square (X2) dengan taraf

signifikasi (α <0,05).

5. HASIL PENELITIAN

Distribusi responden

berdasarkan lama persalinan

ibu bersalin di Ruang PONEK

RSUD Jombang periode tahun

2018

Berdasarkan table menunjukkan

bahwa dari 40 ibu bersalin

sebagian besar responden

mengalami partus lama sebanyak

31 responden (77.5%) dan

sebagian kecil responden

mengalami partus normal

sebanyak 9 responden (22.5%).

Distribusi responden

berdasarkan kejadian asfiksia

di ruang PONEK RSUD

Jombang periode tahun 2018

Berdasarkan tabel menunjukkan

bahwa dari 40 ibu bersalin hampir

dari setengah responden

melahirkan bayi dengan asfiksia

ringan sebanyak 17 responden

(42.5%) dan sebagian kecil

melahirkan dengan asfiksia berat

sebanyak 8 responden (20%).

Tabulasi silang antara lama

persalinan dengan kejadian

asfiksia di ruang PONEK

RSUD Jombang periode tahun

2018

Berdasarkan tabel menunjukkan

bahwa dari 31 responden yang

mengalami partus lama hampir

setengah melahirkan bayi dengan

asfiksia sedang sebanyak 14

responden (45.2%) dan sebagian

kecil responden melahirkan bayi

dengan asfiksia berat sebanyak 8

responden (20%) sedangkan dari

9 responden dengan partus

normal sebagian kecil melahirkan

bayi dengan asfiksia ringan

sebanyak 8 responden (20%) dan

tidak ada bayi yang mengalami

asfiksia berat (0%).

Analisa Data Lama Persalinan

Dengan Kejadian Asfiksia

Page 11: HUBUNGAN LAMA PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA …

53

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 1 : Maret 2020

Dari hasil uji statistic dapat

dilihat p value = 0.006, dimana p

value < α (0.05). Dari hasil

hitung p value = 0.006 < α = 0.05

maka H1 diterima, sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada

hubungan lama persalinan

dengan kejadian asfiksia di

Ruang PONEK RSUD Jombang

tahun 2018.

6. PEMBAHASAN

Lama Persalinan

Dari hasil penelitian yang

dilakukan di RSUD Jombang

peneliti berasumsi bahwa dari 40

ibu bersalin cukup tingginya

kejadian partus lama adalah

akibat kelainan his. Pada

penelitian ditemukan kejadian

partus lama akibat kelainan his

sebanyak 16 orang. Kelancaran

proses persalinan sangat

ditentukan oleh kecukupan

hemoglobin dalam darah. Bila

penurunan kadar Hb terus

berlanjut dapat mempersulit

proses persalinan, dapat

menghambat metabolisme tubuh

dalam merespon hormon-hormon

yang berperan dalam proses

persalinan. Akibatnya

pembukaan berjalan lambat atau

terhambat. Otot rahim lelah

berkontraksi, gangguan his dan

tidak adanya kontraksi rahim

yang menjadikan proses

persalinan berjalan lama. Selain

itu pada penelitian juga

ditemukan partus lama akibat

kelainan letak (sungsang)

sebanyak 9 orang. Pada

komplikasi bayi ditemukan

kelainan kongenital

(hidrosefalus) sebanyak 1 orang

dan lain lain seperti bayi besar

sebanyak 4 orang dan gemeli

sebanyak 2 orang. Ukuran janin

yang terlalu besar bisa

mempersulit persalinan dan

membuat melahirkan menjadi

lama, selain juga memperbesar

risiko perobekan perineum

(dinding antara vagina dan anus)

yang cukup parah. Faktor umur

yang menyebabkan partus lama

juga ditemukan bahwa sebagian

besar dari ibu bersalin berumur

20-35 tahun sebanyak 26 orang

dan sebagian kecil ibu bersalin

berumur < 20 tahun sebanyak 3

orang dan > 35 tahun sebanyak 2

orang. Umur ibu yang terlalu

muda sangat mempengaruhi

kesiapan ibu dalam proses

persalinan. Selain itu umur ibu

Page 12: HUBUNGAN LAMA PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA …

54

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 1 : Maret 2020

yang terlalu tua mempengaruhi

terjadinya kelainan tenaga/his

yaitu menyebabkan sulitnya

kekuatan otot rahim untuk dapat

meningkatkan pembukaan atau

pengeluaran janin dari dalam

rahim.

Kejadian Asfiksia

Berdasarkan penelitian yang

dilakukan di ruang PONEK

RSUD Jombang peneliti

berasumsi bahwa pada data

umum penelitian didapatkan

faktor yang mempengaruhi

kejadian asfiksia yaitu umur ibu,

pekerjaan dan paritas. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa

dari 40 ibu bersalin sebagian

besar responden berumur 20-35

tahun sebanyak 32 responden

(80%) dan sebagian kecil

responden berumur < 20 tahun

dan > 35 tahun masing-masing

sebanyak 4 responden (10%),

hampir setengah responden

bekerja sebagai IRT sebanyak 14

responden (35%) dan sebagian

kecil responden bekerja sebagai

PNS sebanyak 4 responden

(10%), hampir setengah

responden primigravida dan

multigravida masing-masing

sebanyak 19 responden (47.5%)

dan sebagian kecil responden

grandemultigravida sebanyak 2

responden (5%). Hal ini sesuai

dengan teori yang menyatakan

persalinan preterm meningkat

pada usia ibu < 20 dan > 35

tahun, ini disebabkan karena

pada < 20 tahun alat reproduksi

untuk hamil belum matang

sehingga dapat merugikan

kesehatan ibu maupun

perkembangan dan pertumbuhan

janin. Sedangkan pada umur > 35

tahun juga dapat menyebabkan

persalinan preterm karena umur

ibu yang sudah resiko tinggi

(Suririnah, 2010). Wanita hamil

tetap dapat bekerja namun

aktivitas yang dijalaninya tidak

boleh terlalu berat. Istirahat

untuk wanita hamil dianjurkan

sesering mungkin. Seorang

wanita hamil disarankan untuk

menghentikan aktivitasnya

apabila mereka merasakan

gangguan dalam kehamilan

(Sulistyawati, 2014). Selain itu

peneliti juga menemukan faktor

yang menyebakan asfiksia juga

berasal dari umur kehamilan,

komplikasi pada ibu dan

komplikasi pada bayi. Pada umur

kehamilan prematur ditemukan

Page 13: HUBUNGAN LAMA PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA …

55

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 1 : Maret 2020

sebagian kecil responden

melahirkan bayi dengan asfiksia

sedang sebanyak 7 orang (17.5%)

dan asfiksia berat sebanyak 5

orang (12.5%). Pada umur

kehamilan aterm/matur sebagian

kecil responden melahirkan bayi

dengan asfiksia ringan sebanyak

9 responden (22.5%), asfiksia

sedang sebanyak 7 orang (17.5%)

dan asfiksia berat sebanyak 2

responden (5%). Pada umur

kehamilan postmatur sebagian

kecil responden melahirkan bayi

dengan asfiksia ringan sebanyak

8 responden (20%), asfiksia

sedang dan asfiksia berat masing-

masing sebanyak 1 orang (2.5%).

Pada komplikasi ibu terdapat

sebagian kecil responden dengan

KPD sebanyak 1 orang (2.5%)

dan lain-lain seperti pre-

eklampsia, solusio plasenta dan

infeksi pada ibu bersalin

sebanyak 5 orang (12.5%). Pada

komplikasi bayi terdapat

sebagian kecil responden

melahirkan bayi dengan BBLR

sebanyak 8 orang (20%), air

ketuban bercampur mekonium

sebanyak 4 orang (10%) dan

kelainan kongenital sebanyak 1

orang (2.5%).

Hubungan Lama Persalinan

dengan Kejadian Asfiksia

Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa dari 31

responden yang mengalami

partus lama cenderung

melahirkan bayi dengan asfiksia

ringan sebanyak 9 responden

(22.5%), asfiksia sedang

sebanyak 14 responden (35%)

dan asfiksia berat sebanyak 8

responden (20%). Sedangkan 9

responden dengan partus normal

cenderung melahirkan bayi

dengan asfiksia ringan sebanyak

8 responden (20%) dan asfiksia

sedang sebanyak 1 responden

(2.5%). Dari hasil uji statistik

dapat dilihat p value = 0.006,

dimana p value < α (0.05). Dari

hasil hitung p value = 0.006<α =

0.05 maka H1 diterima, sehingga

dapat disimpulkan bahwa ada

hubungan lama persalinan

dengan kejadian asfiksia di

Ruang PONEK RSUD Jombang

tahun 2018.

Hasil penelitian ini sesuai

dengan teori bahwa pada janin

lama persalinan akan

menyebabkan asfiksia, trauma

pada bayi dan kematian perinatal.

Janin bisa terinfeksi sekalipun

Page 14: HUBUNGAN LAMA PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA …

56

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 1 : Maret 2020

tidak terlihat tanda-tanda sepsis

pada ibu. Akan tetapi, bayi juga

dapat mengalami asfiksia tanpa

didahului tanda gawat janin.

Banyak hal yang dapat

menyebabkan bayi tidak

bernapas saat lahir. Akibat gawat

janin, bayi tidak menerima

oksigen yang cukup. Dampak

asfiksia pada bayi, yaitu

gangguan sistem saraf pusat,

jantung, ginjal, saluran cerna,

hati, darah dan paru-paru.

Sedangkan dampak bagi ibu,

yaitu gangguan psikis seperti :

stress, cemas dan depresi karena

kekhawatiran terhadap bayinya.

7. KESIMPULAN

Pada penelitian yang

dilakukan di RSUD Jombang

pada bulan Juni tahun 2019,

peneliti menyimpulkan bahwa

sebagian besar responden

sebanyak 31 responden (77.5%)

mengalami partus lama.

Pada penelitian yang

dilakukan di RSUD Jombang

pada bulan Juni tahun 2019,

peneliti menyimpulkan bahwa

hampir setengah sebanyak 17

responden (42.5%) melahirkan

bayi dengan asfiksia ringan.

Pada penelitian yang

dilakukan di RSUD Jombang

pada bulan Juni tahun 2019,

peneliti menyimpulkan ada

hubungan lama persalinan

dengan kejadian asfiksia, hal ini

dibuktikan dengan hasil analisis

Chi Square mendapatkan hasil p

value = 0.006 < α = 0.05. Nilai

korelasi Chi Square 0.454

menurut tabel interpretasi adalah

termasuk dalam rentang antara

0,4 – <0,6 yaitu interpretasi

sedang.

8. DAFTAR PUSTAKA

I. BUKU

Depkes RI. (2017). Profil

Kesehatan Indonesia Tahun

2017. Jakarta : Departemen

Kesehatan Republik

Indonesia.

Dinas Kesehatan Jawa Timur.

(2017). Profil Kesehatan

Jawa Timur Tahun 2017.

Dinkes: Jawa Timur

Dinas Kesehatan Kabupaten

Jombang. (2017). Profil

Kesehatan Kabupaten

Jombang Tahun 2017. Jawa

Timur : Dinas Kesehatan

Kabupaten Jombang

Erlinawati. (2014). Pengantar Ilmu

Keperawatan Anak 1.

Jakarta: Salemba Medika

Yusmaharani. (2017). Asuhan

Kebidanan Persalinan

Page 15: HUBUNGAN LAMA PERSALINAN DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA …

57

Jurnal Akademika Husada │Volume II Nomor 1 : Maret 2020

dan Bayi Baru Lahir.

Jakarta: Erlangga.

MU. (2017). Midwifery Update

Kemenkes RI. (2012). Buku Saku

Pelayanan Kesehatan

Neonatal Esensial.

Jakarta : Kementrian

Kesehatan RI.

Manuaba, I.B.G. (2013). Ilmu

Kebidanan Penyakit

Kandungan dan

Keluarga Berencana

Untuk Pendidikan Bidan.

Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, S. (2010).

Metodelogi Penelitian

Kesehatan. Jakarta:

Rineka Cipta.

Maimunah. (2014). Ilmu

Kebidanan Patologi dan

Fisiologi Persalinan

Human Labor and Birth.

Yogyakarta: Yayasan

Essentia Medica.

Prawirohardjo, S. (2009). Buku

Acuan Nasional

Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal.

Jakarta: Yayasan Bina

Pustaka Sarwono

Prawirohardjo.

II. ARTIKEL

Dina Arihta. (2016). Pengaruh

Persalinan Terhadap

Penurunan Kadar Hb

pada Ibu Bersalin di

RSUD Budhi Asih

Jakarta Timur. Majalah

Kesehatan Pharma

Medika. Diakses pada

tahun 2017)

Irwanto. (2017). Penanganan

Asfiksia pada Bayi Baru

Lahir. Jurnal KTI.

Diakses pada tanggal 01

Febuari 2017

Tahir R, Rismayanti, Ansar J.

(2012). Risiko Faktor

Persalinan dengan

Kejadian Asfiksia

Neonatorum di Rumah

Sakit Umum Daerah

Sawerigading Kota

Palopo Tahun

2012diakses Tanggal 3

Maret 2016.