BAHASA INDONESIABAHASA INDONESIADALAM KARYA ILMIAHDALAM KARYA ILMIAH

Mulyadi Eko PurnomoMulyadi Eko PurnomoFKIP/PPs UnsriFKIP/PPs Unsri

KARYA ILMIAHKARYA ILMIAH

HASIL PENERAPAN METODE ILMIAHHASIL PENERAPAN METODE ILMIAHHASIL PENELITIANHASIL PENELITIANHASIL PEMIKIRAN (TELAAHHASIL PEMIKIRAN (TELAAH

ANALISIS KRITIS)ANALISIS KRITIS)BANTUK KOMUNIKASI ILMIAHBANTUK KOMUNIKASI ILMIAH

HASIL PENERAPAN METODE ILMIAHHASIL PENERAPAN METODE ILMIAHHASIL PENELITIANHASIL PENELITIANHASIL PEMIKIRAN (TELAAHHASIL PEMIKIRAN (TELAAH

ANALISIS KRITIS)ANALISIS KRITIS)BANTUK KOMUNIKASI ILMIAHBANTUK KOMUNIKASI ILMIAH

JENIS KARYA ILMIAH (1)JENIS KARYA ILMIAH (1)

DILIHAT DARI BENTUK:DILIHAT DARI BENTUK:–– BUKU ILMIAHBUKU ILMIAH–– LAPORAN PENELITIANLAPORAN PENELITIAN–– SKRIPSI, TESIS, DISERTASISKRIPSI, TESIS, DISERTASI–– MAKALAH ILMIAHMAKALAH ILMIAH–– ARTIKEL ILMIAHARTIKEL ILMIAH

DILIHAT DARI KEBERKALAANDILIHAT DARI KEBERKALAAN–– BERKALABERKALA–– TIDAK BERKALATIDAK BERKALA

DILIHAT DARI BENTUK:DILIHAT DARI BENTUK:–– BUKU ILMIAHBUKU ILMIAH–– LAPORAN PENELITIANLAPORAN PENELITIAN–– SKRIPSI, TESIS, DISERTASISKRIPSI, TESIS, DISERTASI–– MAKALAH ILMIAHMAKALAH ILMIAH–– ARTIKEL ILMIAHARTIKEL ILMIAH

DILIHAT DARI KEBERKALAANDILIHAT DARI KEBERKALAAN–– BERKALABERKALA–– TIDAK BERKALATIDAK BERKALA

JENIS KARYA ILMIAH (2)JENIS KARYA ILMIAH (2)

DILIHAT DARI KADAR KEILMIAHANNYADILIHAT DARI KADAR KEILMIAHANNYA–– ILMIAHILMIAH–– ILMIAH POPULERILMIAH POPULER

DILIHAT DARI MEDIA YANG MEMUATNYADILIHAT DARI MEDIA YANG MEMUATNYA–– MAJALAH/JURNAL ILMIAHMAJALAH/JURNAL ILMIAH–– PROSIDINGPROSIDING–– KUMPULAN KARANGANKUMPULAN KARANGAN–– MAJALAH UMUM & KORANMAJALAH UMUM & KORAN

DILIHAT DARI KADAR KEILMIAHANNYADILIHAT DARI KADAR KEILMIAHANNYA–– ILMIAHILMIAH–– ILMIAH POPULERILMIAH POPULER

DILIHAT DARI MEDIA YANG MEMUATNYADILIHAT DARI MEDIA YANG MEMUATNYA–– MAJALAH/JURNAL ILMIAHMAJALAH/JURNAL ILMIAH–– PROSIDINGPROSIDING–– KUMPULAN KARANGANKUMPULAN KARANGAN–– MAJALAH UMUM & KORANMAJALAH UMUM & KORAN

BAHASA ILMIAH:

Bahasa yang digunakan dalamkomunikasi ilmiah

CIRI BAHASA ILMIAH:Jelas: tidak menimubulkan penafsiran yangberbeda-bedaLugas: tidak berbunga-bungaTeratur: mengikuti kaidah bahasa

BAHASA ILMIAH:

Bahasa yang digunakan dalamkomunikasi ilmiah

CIRI BAHASA ILMIAH:Jelas: tidak menimubulkan penafsiran yangberbeda-bedaLugas: tidak berbunga-bungaTeratur: mengikuti kaidah bahasa

ContohContoh Dan sekali ini wanita itu benarDan sekali ini wanita itu benar--benar menangis pada himpitan hati yang menciut takbenar menangis pada himpitan hati yang menciut tak

bernyali. Terlal jauh harapan yang hendak disemainya, dan karena itu ia tak pernahbernyali. Terlal jauh harapan yang hendak disemainya, dan karena itu ia tak pernahberpikir tentang harapan. Biarkan harapan itu menjadi semacam kasidah sunyiberpikir tentang harapan. Biarkan harapan itu menjadi semacam kasidah sunyijiwanya yang ia senandungkan mengiring mata terpejam. Lantas yang didapatnyajiwanya yang ia senandungkan mengiring mata terpejam. Lantas yang didapatnyadalam tidur tak lebih mimpi atau lipatan waktu menunggu. Selebihnya: hanyadalam tidur tak lebih mimpi atau lipatan waktu menunggu. Selebihnya: hanyaterlupakan.terlupakan.

(Dari “Kebahagiaan yang Serderhana” karya Sakti Wibowo)(Dari “Kebahagiaan yang Serderhana” karya Sakti Wibowo)

Komunikasi adalah peristiwa sosial, peristiwa yang terjadi ketika manusiaKomunikasi adalah peristiwa sosial, peristiwa yang terjadi ketika manusiaberinteraksi dengan manusia lain. Encoba menganalisis peristiwa sosialberinteraksi dengan manusia lain. Encoba menganalisis peristiwa sosialsecara psikologis membawa kita padasecara psikologis membawa kita pada psikologi sosialpsikologi sosial. Apabila ditanyakan. Apabila ditanyakandi mana letak psikologi komunikasi, pada umumnya orang meletakkannyadi mana letak psikologi komunikasi, pada umumnya orang meletakkannyasebagai bagian dari psikologi sosial. Oleh karena itu, pendekatan psikologisebagai bagian dari psikologi sosial. Oleh karena itu, pendekatan psikologisosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.

(Dari(Dari Psikologi KomunikasiPsikologi Komunikasi oleh Jalaluddin Rakhmat)oleh Jalaluddin Rakhmat)

Akibat gangguan mesin sebelah kiri, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbanganAkibat gangguan mesin sebelah kiri, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbanganGA 712 rute Denpasar (Bali)GA 712 rute Denpasar (Bali)--Brisbane (Australia), Rabu (14/9) sekitar pukul 01.00, terpaksaBrisbane (Australia), Rabu (14/9) sekitar pukul 01.00, terpaksamendarat darurat di Bandara Ngurah Rai, Bali.mendarat darurat di Bandara Ngurah Rai, Bali.

Hingga kemarin petang tim dari Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara Direktorat JenderalHingga kemarin petang tim dari Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara Direktorat Jenderal(Ditjen) Perhubungan dan Administrator Bandar Udara Ngurah Rai memutuskan, pesawat(Ditjen) Perhubungan dan Administrator Bandar Udara Ngurah Rai memutuskan, pesawatairbus itu belum bisa dioperasikan kembali sampai perbaikan mesin selesai dikerjakan.airbus itu belum bisa dioperasikan kembali sampai perbaikan mesin selesai dikerjakan.

(Dari(Dari KompasKompas 15 September 2005)15 September 2005)

Dan sekali ini wanita itu benarDan sekali ini wanita itu benar--benar menangis pada himpitan hati yang menciut takbenar menangis pada himpitan hati yang menciut takbernyali. Terlal jauh harapan yang hendak disemainya, dan karena itu ia tak pernahbernyali. Terlal jauh harapan yang hendak disemainya, dan karena itu ia tak pernahberpikir tentang harapan. Biarkan harapan itu menjadi semacam kasidah sunyiberpikir tentang harapan. Biarkan harapan itu menjadi semacam kasidah sunyijiwanya yang ia senandungkan mengiring mata terpejam. Lantas yang didapatnyajiwanya yang ia senandungkan mengiring mata terpejam. Lantas yang didapatnyadalam tidur tak lebih mimpi atau lipatan waktu menunggu. Selebihnya: hanyadalam tidur tak lebih mimpi atau lipatan waktu menunggu. Selebihnya: hanyaterlupakan.terlupakan.

(Dari “Kebahagiaan yang Serderhana” karya Sakti Wibowo)(Dari “Kebahagiaan yang Serderhana” karya Sakti Wibowo)

Komunikasi adalah peristiwa sosial, peristiwa yang terjadi ketika manusiaKomunikasi adalah peristiwa sosial, peristiwa yang terjadi ketika manusiaberinteraksi dengan manusia lain. Encoba menganalisis peristiwa sosialberinteraksi dengan manusia lain. Encoba menganalisis peristiwa sosialsecara psikologis membawa kita padasecara psikologis membawa kita pada psikologi sosialpsikologi sosial. Apabila ditanyakan. Apabila ditanyakandi mana letak psikologi komunikasi, pada umumnya orang meletakkannyadi mana letak psikologi komunikasi, pada umumnya orang meletakkannyasebagai bagian dari psikologi sosial. Oleh karena itu, pendekatan psikologisebagai bagian dari psikologi sosial. Oleh karena itu, pendekatan psikologisosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.

(Dari(Dari Psikologi KomunikasiPsikologi Komunikasi oleh Jalaluddin Rakhmat)oleh Jalaluddin Rakhmat)

Akibat gangguan mesin sebelah kiri, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbanganAkibat gangguan mesin sebelah kiri, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbanganGA 712 rute Denpasar (Bali)GA 712 rute Denpasar (Bali)--Brisbane (Australia), Rabu (14/9) sekitar pukul 01.00, terpaksaBrisbane (Australia), Rabu (14/9) sekitar pukul 01.00, terpaksamendarat darurat di Bandara Ngurah Rai, Bali.mendarat darurat di Bandara Ngurah Rai, Bali.

Hingga kemarin petang tim dari Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara Direktorat JenderalHingga kemarin petang tim dari Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara Direktorat Jenderal(Ditjen) Perhubungan dan Administrator Bandar Udara Ngurah Rai memutuskan, pesawat(Ditjen) Perhubungan dan Administrator Bandar Udara Ngurah Rai memutuskan, pesawatairbus itu belum bisa dioperasikan kembali sampai perbaikan mesin selesai dikerjakan.airbus itu belum bisa dioperasikan kembali sampai perbaikan mesin selesai dikerjakan.

(Dari(Dari KompasKompas 15 September 2005)15 September 2005)

KAIDAH BAHASA:Kaidah gramatikaKaidah retorika

KAIDAH GRAMATIKA:Pembentukan dan pemilihan kata

Penyusunan kalimatPenyusunan paragraf

KAIDAH RETORIKA:KehematanKesejajaranPenekanan

KAIDAH BAHASA:Kaidah gramatikaKaidah retorika

KAIDAH GRAMATIKA:Pembentukan dan pemilihan kata

Penyusunan kalimatPenyusunan paragraf

KAIDAH RETORIKA:KehematanKesejajaranPenekanan

KAIDAH PENGIMBUHAN AWALAN MENG-

Meng-meng-

a (apung)e (elak)e (endap)i (intip)o (olah)u (urus)k (kembang)g (galang)h (hapus)kh (khusus)

MengapungMengelakMengendapMengintiipMengolahMengurusMengembangMenggalangMenghapusMengkhususkan

a (apung)e (elak)e (endap)i (intip)o (olah)u (urus)k (kembang)g (galang)h (hapus)kh (khusus)

MengapungMengelakMengendapMengintiipMengolahMengurusMengembangMenggalangMenghapusMengkhususkan

Meng-me-

l (loncat)r (rampas)m (mandi)n (nama)ny (nyanyi)ng (ngeri)w (wajib)y (yakin)

MeloncatMerampasMemandikanMenamaiMenyanyiMengerikanMewajibkanMeyakini

Kaidah Pengimbuhan AwalanKaidah Pengimbuhan Awalan mengmeng-- (Lanjutan)(Lanjutan)

MengMeng--memmem--

P (pukulP (pukulb (bawa)b (bawa)f (itnah)f (itnah)v (vonis)v (vonis)

MemukulMemukulMembawaMembawaMemfitnahMemfitnahMemvonisMemvonis

MengMeng--menymeny

c (cuci)c (cuci)j (jahit)j (jahit)z (zakat)z (zakat)s (sapu)s (sapu)

MencuciMencuciMenjahitMenjahitMenzakatkanMenzakatkanMenyapuMenyapu

MengMeng--menymeny

c (cuci)c (cuci)j (jahit)j (jahit)z (zakat)z (zakat)s (sapu)s (sapu)

MencuciMencuciMenjahitMenjahitMenzakatkanMenzakatkanMenyapuMenyapu

MengMeng-- menmen-- t (tulis)t (tulis)d (dorong)d (dorong)

MenulisMenulisMendorongMendorong

MengMeng--mengemenge--

bombomcatcatcorcor

MengebomMengebomMengecatMengecatmengecormengecor

BEBERAPA CONTOH KESALAHANBEBERAPA CONTOH KESALAHANPEMBENTUKAN KATAPEMBENTUKAN KATA

SALAHSALAH BENARBENARmerubah, merobahmerubah, merobah mengubahmengubahmenyolokmenyolok mencolokmencolokmentargetkanmentargetkan menargetkanmenargetkankaitkait--mengkaitmengkait kaitkait--mengaitmengaitkaitkait--mengkaitmengkait kaitkait--mengaitmengaitmensukseskanmensukseskan menyukseskanmenyukseskanmembommembom mengebommengebompemboranpemboran pengeboranpengeboranilmiawanilmiawan ilmuwanilmuwandikoordinirdikoordinir dikoordinasikandikoordinasikandiproklamirkandiproklamirkan diprokalamasikandiprokalamasikan

KALIMAT DAN BUKAN KALIMATKALIMAT DAN BUKAN KALIMAT

Rumah itu besar.Rumah itu besar. Rumah besar ituRumah besar ituRumah yang besar itu mahal.Rumah yang besar itu mahal. Rumah yang besar ituRumah yang besar itu

Anak saya mahasiswa.Anak saya mahasiswa. Anak saya yang mahasiswaAnak saya yang mahasiswa

Karena memerlukan banyakKarena memerlukan banyakuang, saya harus mengambiluang, saya harus mengambiltabungan di bank.tabungan di bank.

Karena saya memerlukan banyakKarena saya memerlukan banyakuang.uang.Harus mengambil tabunganHarus mengambil tabungan

Karena memerlukan banyakKarena memerlukan banyakuang, saya harus mengambiluang, saya harus mengambiltabungan di bank.tabungan di bank.

Karena saya memerlukan banyakKarena saya memerlukan banyakuang.uang.Harus mengambil tabunganHarus mengambil tabungan

Sehubungan denganSehubungan dengandilaksanakannya penyuluhandilaksanakannya penyuluhanbahasa, dengan ini sayabahasa, dengan ini sayameminta Saudara untuk menjadimeminta Saudara untuk menjadipembicara pada penyuluhanpembicara pada penyuluhantersebut.tersebut.

Sehubungan denganSehubungan dengandilaksanakannya penyuluhandilaksanakannya penyuluhanbahasa.bahasa.

CIRI KALIMATCIRI KALIMAT

Minimal memiliki subjek dan predikatMinimal memiliki subjek dan predikatMemiliki pengertian yang “lengkap”Memiliki pengertian yang “lengkap”

KELENGKAPAN KALIMATKELENGKAPAN KALIMATBergantung kepada jenis kalimatBergantung kepada jenis kalimatBergantung kepada kata kerjaBergantung kepada kata kerja

predikatpredikat

Minimal memiliki subjek dan predikatMinimal memiliki subjek dan predikatMemiliki pengertian yang “lengkap”Memiliki pengertian yang “lengkap”

KELENGKAPAN KALIMATKELENGKAPAN KALIMATBergantung kepada jenis kalimatBergantung kepada jenis kalimatBergantung kepada kata kerjaBergantung kepada kata kerja

predikatpredikat

UNSUR KALIMATUNSUR KALIMAT

Subjek (harus ada)Subjek (harus ada)Predikat (harus ada)Predikat (harus ada)Objek (bisa tidak ada)Objek (bisa tidak ada)Pelengkap (bisa tidak ada)Pelengkap (bisa tidak ada)Keterangan (bisa tidak ada)Keterangan (bisa tidak ada)

Subjek (harus ada)Subjek (harus ada)Predikat (harus ada)Predikat (harus ada)Objek (bisa tidak ada)Objek (bisa tidak ada)Pelengkap (bisa tidak ada)Pelengkap (bisa tidak ada)Keterangan (bisa tidak ada)Keterangan (bisa tidak ada)

POLA KALIMAT DASARPOLA KALIMAT DASAR

SubjekSubjek ––PredikatPredikat–– Orang itu sedang tidur.Orang itu sedang tidur.

SubjekSubjek--PredikatPredikat--ObjekObjek–– Pemerintah membangun gedung sekolah.Pemerintah membangun gedung sekolah.

SubjekSubjek--PredikatPredikat--PelengkapPelengkap–– Adi belajar menulis.Adi belajar menulis.

SubjekSubjek--PredikatPredikat--KeteranganKeterangan–– Pak Amin tinggal di Jakarta.Pak Amin tinggal di Jakarta.

SubjekSubjek--PredikatPredikat--ObjekObjek--PelengkapPelengkap–– Ibu menggorengkan ayah kerupuk udang.Ibu menggorengkan ayah kerupuk udang.

SubjekSubjek--PredikatPredikat--ObjekObjek--KeteranganKeterangan–– MerekaMereka memperlakukan kami dengan baik.memperlakukan kami dengan baik.

SubjekSubjek ––PredikatPredikat–– Orang itu sedang tidur.Orang itu sedang tidur.

SubjekSubjek--PredikatPredikat--ObjekObjek–– Pemerintah membangun gedung sekolah.Pemerintah membangun gedung sekolah.

SubjekSubjek--PredikatPredikat--PelengkapPelengkap–– Adi belajar menulis.Adi belajar menulis.

SubjekSubjek--PredikatPredikat--KeteranganKeterangan–– Pak Amin tinggal di Jakarta.Pak Amin tinggal di Jakarta.

SubjekSubjek--PredikatPredikat--ObjekObjek--PelengkapPelengkap–– Ibu menggorengkan ayah kerupuk udang.Ibu menggorengkan ayah kerupuk udang.

SubjekSubjek--PredikatPredikat--ObjekObjek--KeteranganKeterangan–– MerekaMereka memperlakukan kami dengan baik.memperlakukan kami dengan baik.

KONJUNGSI PADA KALIMATKONJUNGSI PADA KALIMATMAJEMUKMAJEMUK

Kalimat mejemuk setaraKalimat mejemuk setara–– dan, serta, apalagi, lagi pula, tambahan, lagi, baik…maupundan, serta, apalagi, lagi pula, tambahan, lagi, baik…maupun–– atau, ataupun,atau, ataupun,–– tetapi, akan tetapi, melainkan, namun, sedangkan, padahaltetapi, akan tetapi, melainkan, namun, sedangkan, padahal

Kalimat majemuk bertingkatKalimat majemuk bertingkat–– ketika, tatkala, waktu, sewaktu, sebelum, sesudah, setelahketika, tatkala, waktu, sewaktu, sebelum, sesudah, setelah–– jika, apabila, kalau, bilamana, sendainyajika, apabila, kalau, bilamana, sendainya–– karena, sebab, oleh karena, oleh sebabkarena, sebab, oleh karena, oleh sebab–– karena itu, sebab itu, oleh karena itu, oleh sebab itu, akibatnya, sehingga, sampaikarena itu, sebab itu, oleh karena itu, oleh sebab itu, akibatnya, sehingga, sampai--sampai,sampai,–– walaupun, meskipun, kendatipun, sekalipun,walaupun, meskipun, kendatipun, sekalipun,–– sebagaimana, seperti, laksana, daripadasebagaimana, seperti, laksana, daripada–– bahwabahwa–– yangyang–– agar, supayaagar, supaya–– dengandengan–– dengan, tanpadengan, tanpa–– semoga, mogasemoga, moga--moga, mudahmoga, mudah--mudahanmudahan

Kalimat mejemuk setaraKalimat mejemuk setara–– dan, serta, apalagi, lagi pula, tambahan, lagi, baik…maupundan, serta, apalagi, lagi pula, tambahan, lagi, baik…maupun–– atau, ataupun,atau, ataupun,–– tetapi, akan tetapi, melainkan, namun, sedangkan, padahaltetapi, akan tetapi, melainkan, namun, sedangkan, padahal

Kalimat majemuk bertingkatKalimat majemuk bertingkat–– ketika, tatkala, waktu, sewaktu, sebelum, sesudah, setelahketika, tatkala, waktu, sewaktu, sebelum, sesudah, setelah–– jika, apabila, kalau, bilamana, sendainyajika, apabila, kalau, bilamana, sendainya–– karena, sebab, oleh karena, oleh sebabkarena, sebab, oleh karena, oleh sebab–– karena itu, sebab itu, oleh karena itu, oleh sebab itu, akibatnya, sehingga, sampaikarena itu, sebab itu, oleh karena itu, oleh sebab itu, akibatnya, sehingga, sampai--sampai,sampai,–– walaupun, meskipun, kendatipun, sekalipun,walaupun, meskipun, kendatipun, sekalipun,–– sebagaimana, seperti, laksana, daripadasebagaimana, seperti, laksana, daripada–– bahwabahwa–– yangyang–– agar, supayaagar, supaya–– dengandengan–– dengan, tanpadengan, tanpa–– semoga, mogasemoga, moga--moga, mudahmoga, mudah--mudahanmudahan

KONJUNGSI ANTARKALIMATKONJUNGSI ANTARKALIMAT Oleh sebab itu,Oleh sebab itu, Oleh karena itu,Oleh karena itu, Walaupun demikian,Walaupun demikian, Meskipun demikian,Meskipun demikian, Namun,Namun, Akan tetapi,Akan tetapi, Sementara itu,Sementara itu, Selain itu,Selain itu, Di samping itu,Di samping itu, Di satu pihak,Di satu pihak, Di pihak lain,Di pihak lain, Dengan demikian,Dengan demikian, Jadi,Jadi, Alhasil,Alhasil,

Oleh sebab itu,Oleh sebab itu, Oleh karena itu,Oleh karena itu, Walaupun demikian,Walaupun demikian, Meskipun demikian,Meskipun demikian, Namun,Namun, Akan tetapi,Akan tetapi, Sementara itu,Sementara itu, Selain itu,Selain itu, Di samping itu,Di samping itu, Di satu pihak,Di satu pihak, Di pihak lain,Di pihak lain, Dengan demikian,Dengan demikian, Jadi,Jadi, Alhasil,Alhasil,

KONJUNGSI YANG TIDAK DAPATKONJUNGSI YANG TIDAK DAPATDIGUNAKAN DI AWAL KALIMATDIGUNAKAN DI AWAL KALIMAT

sedangkansedangkan tetapitetapidandan

sedangkansedangkan tetapitetapidandan

CONTOH KESALAHAN KALIMATCONTOH KESALAHAN KALIMAT Dengan demikian, guru atau pendidik dapat melakukan penilaianDengan demikian, guru atau pendidik dapat melakukan penilaian

berupa tes formatif,berupa tes formatif, subsumatif, dan sumatif.subsumatif, dan sumatif. Untuk mengetahuiUntuk mengetahuiapakah proses belajar mengajar telah dilaksanakan berhasil atauapakah proses belajar mengajar telah dilaksanakan berhasil atautidak.tidak.

Menurut Mastuhu dalam bukunyaMenurut Mastuhu dalam bukunya Memberdayakan SistemMemberdayakan SistemPendidikan IslamPendidikan Islam menjelaskan bahwa pendidik harus memilikimenjelaskan bahwa pendidik harus memilikikomitmen yang tinggi, mengabdi, dan merasakan pendidikankomitmen yang tinggi, mengabdi, dan merasakan pendidikansebagai panggilan tugas. Profesional lengkap dengan kepekaan misisebagai panggilan tugas. Profesional lengkap dengan kepekaan misidan ketajaman visi serta kecanggihan metodologi.dan ketajaman visi serta kecanggihan metodologi.

Dalam hal ini seorang pendidik yang mencukupkan dirinya padaDalam hal ini seorang pendidik yang mencukupkan dirinya padapenguasaan pelajaran sematapenguasaan pelajaran semata--mata tanpa harus mengetahui nilaimata tanpa harus mengetahui nilai--nilai apa saja yang dapat disentuh melalui materi pelajaran yangnilai apa saja yang dapat disentuh melalui materi pelajaran yangakan diberikan kepada para siswanya. Karena guru harus tahuakan diberikan kepada para siswanya. Karena guru harus tahusifatsifat--sifat kepribadian apa yang dapat merangsangsifat kepribadian apa yang dapat merangsangpertumbuhannya melalui materi pelajaran yang akan disajikan.pertumbuhannya melalui materi pelajaran yang akan disajikan.

Tujuan pendidikan Islam, semua komponen yang ingin dicapai tidakTujuan pendidikan Islam, semua komponen yang ingin dicapai tidakbisa lepas dari ajaran Islam.bisa lepas dari ajaran Islam.

Sejalan dengan munculnya ideSejalan dengan munculnya ide--ide pembaruan pendidikan diide pembaruan pendidikan diIndonesia membawa dampak perubahan dalam dunia madrasah.Indonesia membawa dampak perubahan dalam dunia madrasah.

Pembagian madrasah dibagi tiga tingkatan yaitu MadrasahPembagian madrasah dibagi tiga tingkatan yaitu MadrasahIbtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah.Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah.

MDA AlMDA Al--Hidayah berada di Kampung Tegalrejo Kelurahan SungaiHidayah berada di Kampung Tegalrejo Kelurahan SungaiBaru keberadaannya masih menjadi bagian dari Masjid AlBaru keberadaannya masih menjadi bagian dari Masjid Al--Hidayah.Hidayah.

Dengan demikian, guru atau pendidik dapat melakukan penilaianDengan demikian, guru atau pendidik dapat melakukan penilaianberupa tes formatif,berupa tes formatif, subsumatif, dan sumatif.subsumatif, dan sumatif. Untuk mengetahuiUntuk mengetahuiapakah proses belajar mengajar telah dilaksanakan berhasil atauapakah proses belajar mengajar telah dilaksanakan berhasil atautidak.tidak.

Menurut Mastuhu dalam bukunyaMenurut Mastuhu dalam bukunya Memberdayakan SistemMemberdayakan SistemPendidikan IslamPendidikan Islam menjelaskan bahwa pendidik harus memilikimenjelaskan bahwa pendidik harus memilikikomitmen yang tinggi, mengabdi, dan merasakan pendidikankomitmen yang tinggi, mengabdi, dan merasakan pendidikansebagai panggilan tugas. Profesional lengkap dengan kepekaan misisebagai panggilan tugas. Profesional lengkap dengan kepekaan misidan ketajaman visi serta kecanggihan metodologi.dan ketajaman visi serta kecanggihan metodologi.

Dalam hal ini seorang pendidik yang mencukupkan dirinya padaDalam hal ini seorang pendidik yang mencukupkan dirinya padapenguasaan pelajaran sematapenguasaan pelajaran semata--mata tanpa harus mengetahui nilaimata tanpa harus mengetahui nilai--nilai apa saja yang dapat disentuh melalui materi pelajaran yangnilai apa saja yang dapat disentuh melalui materi pelajaran yangakan diberikan kepada para siswanya. Karena guru harus tahuakan diberikan kepada para siswanya. Karena guru harus tahusifatsifat--sifat kepribadian apa yang dapat merangsangsifat kepribadian apa yang dapat merangsangpertumbuhannya melalui materi pelajaran yang akan disajikan.pertumbuhannya melalui materi pelajaran yang akan disajikan.

Tujuan pendidikan Islam, semua komponen yang ingin dicapai tidakTujuan pendidikan Islam, semua komponen yang ingin dicapai tidakbisa lepas dari ajaran Islam.bisa lepas dari ajaran Islam.

Sejalan dengan munculnya ideSejalan dengan munculnya ide--ide pembaruan pendidikan diide pembaruan pendidikan diIndonesia membawa dampak perubahan dalam dunia madrasah.Indonesia membawa dampak perubahan dalam dunia madrasah.

Pembagian madrasah dibagi tiga tingkatan yaitu MadrasahPembagian madrasah dibagi tiga tingkatan yaitu MadrasahIbtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah.Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah.

MDA AlMDA Al--Hidayah berada di Kampung Tegalrejo Kelurahan SungaiHidayah berada di Kampung Tegalrejo Kelurahan SungaiBaru keberadaannya masih menjadi bagian dari Masjid AlBaru keberadaannya masih menjadi bagian dari Masjid Al--Hidayah.Hidayah.

PARAGRAFPARAGRAF

merupapkan bentuk mini sebuahmerupapkan bentuk mini sebuahkarangan;karangan;

memiliki satu gagasan utama (memiliki satu gagasan utama (mainmainideaidea););

dikembangkan dengan gagasandikembangkan dengan gagasan--gagasan pendukung (gagasan pendukung (supportedsupportedideasideas););

memiliki hubungan yang padumemiliki hubungan yang paduantarkalimat.antarkalimat.

merupapkan bentuk mini sebuahmerupapkan bentuk mini sebuahkarangan;karangan;

memiliki satu gagasan utama (memiliki satu gagasan utama (mainmainideaidea););

dikembangkan dengan gagasandikembangkan dengan gagasan--gagasan pendukung (gagasan pendukung (supportedsupportedideasideas););

memiliki hubungan yang padumemiliki hubungan yang paduantarkalimat.antarkalimat.

PARAGRAF YANG BAIKPARAGRAF YANG BAIKMEMILIKI:MEMILIKI:

KESATUAN GAGASAN:KESATUAN GAGASAN:–– satu paragraf hanya berisi satu gagasansatu paragraf hanya berisi satu gagasan

utama;utama; KEPADUAN ANTARKALIMAT/KEPADUAN ANTARKALIMAT/

ANTARBAGIAN:ANTARBAGIAN:–– ada hubungan makna dan bentuk antaraada hubungan makna dan bentuk antara

kalimat satu dan kalimat lain;kalimat satu dan kalimat lain; PENGEMBANGAN GAGASAN:PENGEMBANGAN GAGASAN:

–– Gagasan utama dikembangkan denganGagasan utama dikembangkan dengangagasangagasan--gagasan pendukung yang relevan.gagasan pendukung yang relevan.

KESATUAN GAGASAN:KESATUAN GAGASAN:–– satu paragraf hanya berisi satu gagasansatu paragraf hanya berisi satu gagasan

utama;utama; KEPADUAN ANTARKALIMAT/KEPADUAN ANTARKALIMAT/

ANTARBAGIAN:ANTARBAGIAN:–– ada hubungan makna dan bentuk antaraada hubungan makna dan bentuk antara

kalimat satu dan kalimat lain;kalimat satu dan kalimat lain; PENGEMBANGAN GAGASAN:PENGEMBANGAN GAGASAN:

–– Gagasan utama dikembangkan denganGagasan utama dikembangkan dengangagasangagasan--gagasan pendukung yang relevan.gagasan pendukung yang relevan.

JENIS PARAGRAF (1)JENIS PARAGRAF (1) PARAGRAF PENGANTAR:PARAGRAF PENGANTAR:

–– Berfugsi sebagai pengantar memasuki suatuBerfugsi sebagai pengantar memasuki suatutopik karangan;topik karangan;

PARAGRAF PENGEMBANG:PARAGRAF PENGEMBANG:–– Berfungsi untuk memaparkan bagian inti topikBerfungsi untuk memaparkan bagian inti topik

karangan;karangan; PARAGRAF PERALIHAN:PARAGRAF PERALIHAN:

–– Berfungsi untuk menunjukkanBerfungsi untuk menunjukkanpergantian/peralihan subpergantian/peralihan sub--sub topiksub topik

PARAGRAF PENUTUP:PARAGRAF PENUTUP:–– Berfungsi untuk menutup suatu paparanBerfungsi untuk menutup suatu paparan

tentang topik karangan.tentang topik karangan.

PARAGRAF PENGANTAR:PARAGRAF PENGANTAR:–– Berfugsi sebagai pengantar memasuki suatuBerfugsi sebagai pengantar memasuki suatu

topik karangan;topik karangan; PARAGRAF PENGEMBANG:PARAGRAF PENGEMBANG:

–– Berfungsi untuk memaparkan bagian inti topikBerfungsi untuk memaparkan bagian inti topikkarangan;karangan;

PARAGRAF PERALIHAN:PARAGRAF PERALIHAN:–– Berfungsi untuk menunjukkanBerfungsi untuk menunjukkan

pergantian/peralihan subpergantian/peralihan sub--sub topiksub topik PARAGRAF PENUTUP:PARAGRAF PENUTUP:

–– Berfungsi untuk menutup suatu paparanBerfungsi untuk menutup suatu paparantentang topik karangan.tentang topik karangan.

JENIS PARAGRAF (2)JENIS PARAGRAF (2) PARAGRAF INDUKTIF:PARAGRAF INDUKTIF:

–– Paragraf yang gagasan utamanya terletak pada AkhirParagraf yang gagasan utamanya terletak pada Akhirparagraf;paragraf;

PARAGRAF DEDUKTIF:PARAGRAF DEDUKTIF:–– Paragraf yang gagasan utamanya terletak pada awalParagraf yang gagasan utamanya terletak pada awal

paragraf;paragraf; PARAGRAF CAMPURAN:PARAGRAF CAMPURAN:

–– Paragraf yang gagasan utamanya terletak pada awalParagraf yang gagasan utamanya terletak pada awalparagraf kemudian diulang lagi dengan redaksi yangparagraf kemudian diulang lagi dengan redaksi yangberbeda pada akhir paragraf;berbeda pada akhir paragraf;

PARAGRAF TANPA KALIMAT UTAMA:PARAGRAF TANPA KALIMAT UTAMA:–– Paragraf yang gagasan utamanya tersebar pada seluruhParagraf yang gagasan utamanya tersebar pada seluruh

paragraf.paragraf.

PARAGRAF INDUKTIF:PARAGRAF INDUKTIF:–– Paragraf yang gagasan utamanya terletak pada AkhirParagraf yang gagasan utamanya terletak pada Akhir

paragraf;paragraf; PARAGRAF DEDUKTIF:PARAGRAF DEDUKTIF:

–– Paragraf yang gagasan utamanya terletak pada awalParagraf yang gagasan utamanya terletak pada awalparagraf;paragraf;

PARAGRAF CAMPURAN:PARAGRAF CAMPURAN:–– Paragraf yang gagasan utamanya terletak pada awalParagraf yang gagasan utamanya terletak pada awal

paragraf kemudian diulang lagi dengan redaksi yangparagraf kemudian diulang lagi dengan redaksi yangberbeda pada akhir paragraf;berbeda pada akhir paragraf;

PARAGRAF TANPA KALIMAT UTAMA:PARAGRAF TANPA KALIMAT UTAMA:–– Paragraf yang gagasan utamanya tersebar pada seluruhParagraf yang gagasan utamanya tersebar pada seluruh

paragraf.paragraf.

JENIS PENGEMBANGANJENIS PENGEMBANGANPARAGRAFPARAGRAF

Definisi luasDefinisi luas Klasifikasi & PembagianKlasifikasi & Pembagian Ilustrasi/contohIlustrasi/contoh SebabSebab--akibat/Alasanakibat/Alasan Perbandingan & KontrasPerbandingan & Kontras AnalogiAnalogi Analisis:Analisis:

–– ProsesProses–– Unsur/komponenUnsur/komponen–– Sebab, akibat, bukti, alasan, manfaat, tujuan,Sebab, akibat, bukti, alasan, manfaat, tujuan,

cara, fungsicara, fungsi

Definisi luasDefinisi luas Klasifikasi & PembagianKlasifikasi & Pembagian Ilustrasi/contohIlustrasi/contoh SebabSebab--akibat/Alasanakibat/Alasan Perbandingan & KontrasPerbandingan & Kontras AnalogiAnalogi Analisis:Analisis:

–– ProsesProses–– Unsur/komponenUnsur/komponen–– Sebab, akibat, bukti, alasan, manfaat, tujuan,Sebab, akibat, bukti, alasan, manfaat, tujuan,

cara, fungsicara, fungsi

KoherensiKoherensi

Koherensi: kepaduan paragraf,Koherensi: kepaduan paragraf,tercermin pada:tercermin pada:––Kesatuan gagasanKesatuan gagasan––Hubungan logika/makna antarkalimatHubungan logika/makna antarkalimat––Hubungan struktural/kebahasaanHubungan struktural/kebahasaan

antarkalimatantarkalimat

Koherensi: kepaduan paragraf,Koherensi: kepaduan paragraf,tercermin pada:tercermin pada:––Kesatuan gagasanKesatuan gagasan––Hubungan logika/makna antarkalimatHubungan logika/makna antarkalimat––Hubungan struktural/kebahasaanHubungan struktural/kebahasaan

antarkalimatantarkalimat

KESALAHAN PENYUSUNANKESALAHAN PENYUSUNANPARAGRAFPARAGRAF

Lebih dari satu gagasan utama;Lebih dari satu gagasan utama;Ada kalimat/gagasan yang tidakAda kalimat/gagasan yang tidak

relevan dengan gagasan utama;relevan dengan gagasan utama;Paragraf satu kalimat (paragrafParagraf satu kalimat (paragraf

pengembang);pengembang);Paragraf “satu halaman”;Paragraf “satu halaman”;Tidak ada kepaduan antarkalimat;Tidak ada kepaduan antarkalimat;Gagasan pendukung tidak relevanGagasan pendukung tidak relevan

dengan gagasan utama.dengan gagasan utama.

Lebih dari satu gagasan utama;Lebih dari satu gagasan utama;Ada kalimat/gagasan yang tidakAda kalimat/gagasan yang tidak

relevan dengan gagasan utama;relevan dengan gagasan utama;Paragraf satu kalimat (paragrafParagraf satu kalimat (paragraf

pengembang);pengembang);Paragraf “satu halaman”;Paragraf “satu halaman”;Tidak ada kepaduan antarkalimat;Tidak ada kepaduan antarkalimat;Gagasan pendukung tidak relevanGagasan pendukung tidak relevan

dengan gagasan utama.dengan gagasan utama.

CONTOH PARAGRAF PENGANTAR (DIKEMBANGKANCONTOH PARAGRAF PENGANTAR (DIKEMBANGKAN

DENGAN ALASAN & ILUSTRASIDENGAN ALASAN & ILUSTRASI

Belakangan ini pendidikan agama kembali digugat.Belakangan ini pendidikan agama kembali digugat.Penyelenggara pendidikan agama lewat jalur kurikulumPenyelenggara pendidikan agama lewat jalur kurikulumpendidikan formal disinyalir tidak memberi pengaruh apapendidikan formal disinyalir tidak memberi pengaruh apa--apaapabagi perbaikan kualitas moral masyarakat terdidik. Meskibagi perbaikan kualitas moral masyarakat terdidik. Meskipendidikan agama telah didesakkan sedemikian rupa, tidakpendidikan agama telah didesakkan sedemikian rupa, tidakmenambah baik kualitas masyarakat terdidik. Maraknya tindakmenambah baik kualitas masyarakat terdidik. Maraknya tindakmanipulasi dan korupsi hampir di segala bidang dan daerah,manipulasi dan korupsi hampir di segala bidang dan daerah,memberi jalan perlunya ditinjau kembali pendidikan agamamemberi jalan perlunya ditinjau kembali pendidikan agamamodel sekarang. Selain itu, pendidikan agama dicurigai ikutmodel sekarang. Selain itu, pendidikan agama dicurigai ikutmemberi kontribusi lahirnya semangat fanatisme agama yangmemberi kontribusi lahirnya semangat fanatisme agama yangkental di kalangan peserta didikkental di kalangan peserta didik..

Belakangan ini pendidikan agama kembali digugat.Belakangan ini pendidikan agama kembali digugat.Penyelenggara pendidikan agama lewat jalur kurikulumPenyelenggara pendidikan agama lewat jalur kurikulumpendidikan formal disinyalir tidak memberi pengaruh apapendidikan formal disinyalir tidak memberi pengaruh apa--apaapabagi perbaikan kualitas moral masyarakat terdidik. Meskibagi perbaikan kualitas moral masyarakat terdidik. Meskipendidikan agama telah didesakkan sedemikian rupa, tidakpendidikan agama telah didesakkan sedemikian rupa, tidakmenambah baik kualitas masyarakat terdidik. Maraknya tindakmenambah baik kualitas masyarakat terdidik. Maraknya tindakmanipulasi dan korupsi hampir di segala bidang dan daerah,manipulasi dan korupsi hampir di segala bidang dan daerah,memberi jalan perlunya ditinjau kembali pendidikan agamamemberi jalan perlunya ditinjau kembali pendidikan agamamodel sekarang. Selain itu, pendidikan agama dicurigai ikutmodel sekarang. Selain itu, pendidikan agama dicurigai ikutmemberi kontribusi lahirnya semangat fanatisme agama yangmemberi kontribusi lahirnya semangat fanatisme agama yangkental di kalangan peserta didikkental di kalangan peserta didik..

CONTOH PARAGRAFCONTOH PARAGRAFPERALIHANPERALIHAN

Pembangunan sebagai ideologi bagi perubahanPembangunan sebagai ideologi bagi perubahanmenyeluruh suatu masyarakat dan bangsa tentunyamenyeluruh suatu masyarakat dan bangsa tentunyaperlu dikaji keterkaitannya dengan pendidikan. Diperlu dikaji keterkaitannya dengan pendidikan. Disamping itu dikaji juga bagaimanakah peranansamping itu dikaji juga bagaimanakah perananpendidikan bagi perubahan sosial. Dua persoalanpendidikan bagi perubahan sosial. Dua persoalantersebut akan coba dikaji dalam tulisan ini.tersebut akan coba dikaji dalam tulisan ini.

Pembangunan sebagai ideologi bagi perubahanPembangunan sebagai ideologi bagi perubahanmenyeluruh suatu masyarakat dan bangsa tentunyamenyeluruh suatu masyarakat dan bangsa tentunyaperlu dikaji keterkaitannya dengan pendidikan. Diperlu dikaji keterkaitannya dengan pendidikan. Disamping itu dikaji juga bagaimanakah peranansamping itu dikaji juga bagaimanakah perananpendidikan bagi perubahan sosial. Dua persoalanpendidikan bagi perubahan sosial. Dua persoalantersebut akan coba dikaji dalam tulisan ini.tersebut akan coba dikaji dalam tulisan ini.

CONTOH PENGEMBANGAN PARAGRAFCONTOH PENGEMBANGAN PARAGRAFDENGAN DEFINISI LUASDENGAN DEFINISI LUAS

Pengertian umum wacana seperti itu rupanya sesuai denganPengertian umum wacana seperti itu rupanya sesuai denganpengertian dasarnya bahwapengertian dasarnya bahwa discoursediscourse adalahadalah talktalk. Secara etimologis,. Secara etimologis,istilahistilah discoursediscourse berasal dari bahasa Latinberasal dari bahasa Latin discursusdiscursus yang berarti ‘lari’yang berarti ‘lari’atau ‘melancarkan’ atau ‘menghafal’. Secara historis hal ini diterapkanatau ‘melancarkan’ atau ‘menghafal’. Secara historis hal ini diterapkanpada kegiatan melatih bahasa lisan, seperti pidato dengan ‘menghafal’pada kegiatan melatih bahasa lisan, seperti pidato dengan ‘menghafal’tentang suatu topik (Carter,tentang suatu topik (Carter, et al.et al., 1997:165). Istilah, 1997:165). Istilah wacanawacana dalamdalamKBBI berarti (1) ucapan perkataan, tutur; (2) keseluruhan tutur yangKBBI berarti (1) ucapan perkataan, tutur; (2) keseluruhan tutur yangmerupakan suatu kesatuan; (3) satuan bahasa terlengkap,merupakan suatu kesatuan; (3) satuan bahasa terlengkap,realisasinya tampak pada bentuk karangan yang utuh, seperti novel,realisasinya tampak pada bentuk karangan yang utuh, seperti novel,buku, atau artikel, atau pada pidato, khotbah, dan sebagainyabuku, atau artikel, atau pada pidato, khotbah, dan sebagainya(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995b:1122).(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995b:1122).

Dalam linguistik, wacana adalah unit kebahasaan yang lebihDalam linguistik, wacana adalah unit kebahasaan yang lebihbesar daripada kalimat, dapat berupa paragraf, kartu undangan,besar daripada kalimat, dapat berupa paragraf, kartu undangan,percakapan, cerita pendek, dan sebagainya (Kartomihardjo, 1993:23).percakapan, cerita pendek, dan sebagainya (Kartomihardjo, 1993:23).Senada dengan itu, dikatakan oleh Crystal (1993:106), “WacanaSenada dengan itu, dikatakan oleh Crystal (1993:106), “Wacanaadalah suatu rangkaian sinambung bahasa (khususnya lisan) yangadalah suatu rangkaian sinambung bahasa (khususnya lisan) yanglebih besar daripada kalimat.” Pengertian yang lebih mengarah kelebih besar daripada kalimat.” Pengertian yang lebih mengarah kepandangan fungsional dikemukakan oleh van Dijk (1985) bahwapandangan fungsional dikemukakan oleh van Dijk (1985) bahwawacana tidak hanya sekedar objek verbal, tetapi merupakan bentukwacana tidak hanya sekedar objek verbal, tetapi merupakan bentukinteraksi sosial. Pandangan ini didasari oleh retorika klasik yanginteraksi sosial. Pandangan ini didasari oleh retorika klasik yangmenyatakan bahwa wacana tidak hanya melibatkan gramatika, tetapimenyatakan bahwa wacana tidak hanya melibatkan gramatika, tetapimerupakan kaidah bagaimana berbicara secara tepat. Dalam hal inimerupakan kaidah bagaimana berbicara secara tepat. Dalam hal iniyang menjadi fokus adalah keefektifan fungsi komunikatif persuasif.yang menjadi fokus adalah keefektifan fungsi komunikatif persuasif.Pandangan inilah yang dianut oleh sebagian jumhur linguis bahwaPandangan inilah yang dianut oleh sebagian jumhur linguis bahwawacana merupakan wujud atau hasil penggunaan bahasa.wacana merupakan wujud atau hasil penggunaan bahasa.

Pengertian umum wacana seperti itu rupanya sesuai denganPengertian umum wacana seperti itu rupanya sesuai denganpengertian dasarnya bahwapengertian dasarnya bahwa discoursediscourse adalahadalah talktalk. Secara etimologis,. Secara etimologis,istilahistilah discoursediscourse berasal dari bahasa Latinberasal dari bahasa Latin discursusdiscursus yang berarti ‘lari’yang berarti ‘lari’atau ‘melancarkan’ atau ‘menghafal’. Secara historis hal ini diterapkanatau ‘melancarkan’ atau ‘menghafal’. Secara historis hal ini diterapkanpada kegiatan melatih bahasa lisan, seperti pidato dengan ‘menghafal’pada kegiatan melatih bahasa lisan, seperti pidato dengan ‘menghafal’tentang suatu topik (Carter,tentang suatu topik (Carter, et al.et al., 1997:165). Istilah, 1997:165). Istilah wacanawacana dalamdalamKBBI berarti (1) ucapan perkataan, tutur; (2) keseluruhan tutur yangKBBI berarti (1) ucapan perkataan, tutur; (2) keseluruhan tutur yangmerupakan suatu kesatuan; (3) satuan bahasa terlengkap,merupakan suatu kesatuan; (3) satuan bahasa terlengkap,realisasinya tampak pada bentuk karangan yang utuh, seperti novel,realisasinya tampak pada bentuk karangan yang utuh, seperti novel,buku, atau artikel, atau pada pidato, khotbah, dan sebagainyabuku, atau artikel, atau pada pidato, khotbah, dan sebagainya(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995b:1122).(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995b:1122).

Dalam linguistik, wacana adalah unit kebahasaan yang lebihDalam linguistik, wacana adalah unit kebahasaan yang lebihbesar daripada kalimat, dapat berupa paragraf, kartu undangan,besar daripada kalimat, dapat berupa paragraf, kartu undangan,percakapan, cerita pendek, dan sebagainya (Kartomihardjo, 1993:23).percakapan, cerita pendek, dan sebagainya (Kartomihardjo, 1993:23).Senada dengan itu, dikatakan oleh Crystal (1993:106), “WacanaSenada dengan itu, dikatakan oleh Crystal (1993:106), “Wacanaadalah suatu rangkaian sinambung bahasa (khususnya lisan) yangadalah suatu rangkaian sinambung bahasa (khususnya lisan) yanglebih besar daripada kalimat.” Pengertian yang lebih mengarah kelebih besar daripada kalimat.” Pengertian yang lebih mengarah kepandangan fungsional dikemukakan oleh van Dijk (1985) bahwapandangan fungsional dikemukakan oleh van Dijk (1985) bahwawacana tidak hanya sekedar objek verbal, tetapi merupakan bentukwacana tidak hanya sekedar objek verbal, tetapi merupakan bentukinteraksi sosial. Pandangan ini didasari oleh retorika klasik yanginteraksi sosial. Pandangan ini didasari oleh retorika klasik yangmenyatakan bahwa wacana tidak hanya melibatkan gramatika, tetapimenyatakan bahwa wacana tidak hanya melibatkan gramatika, tetapimerupakan kaidah bagaimana berbicara secara tepat. Dalam hal inimerupakan kaidah bagaimana berbicara secara tepat. Dalam hal iniyang menjadi fokus adalah keefektifan fungsi komunikatif persuasif.yang menjadi fokus adalah keefektifan fungsi komunikatif persuasif.Pandangan inilah yang dianut oleh sebagian jumhur linguis bahwaPandangan inilah yang dianut oleh sebagian jumhur linguis bahwawacana merupakan wujud atau hasil penggunaan bahasa.wacana merupakan wujud atau hasil penggunaan bahasa.

BAGAIMANA KOMENTAR ANDA TENTANGBAGAIMANA KOMENTAR ANDA TENTANGPARAGRAF INI?PARAGRAF INI?

Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses yangKegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses yangmempunyai tujuan dan dimaksudkan untuk memperoleh hasil belajar yangmempunyai tujuan dan dimaksudkan untuk memperoleh hasil belajar yangoptimal bagi siswa. Hasil belajar merupakan suatu prestasi yang dapatoptimal bagi siswa. Hasil belajar merupakan suatu prestasi yang dapatdicapai siswa setelah proses belajar. Maka hasil belajar adalahdicapai siswa setelah proses belajar. Maka hasil belajar adalahkemampuan yang merupakan manifestasipenguasaan materi pelajarankemampuan yang merupakan manifestasipenguasaan materi pelajaranyang dicapai setelah siswa melakukan kegiatan belajar, misalnya hasilyang dicapai setelah siswa melakukan kegiatan belajar, misalnya hasilbelajar siswa untuk mata pelajaran PPKn adalah tujuh maka angka tujuhbelajar siswa untuk mata pelajaran PPKn adalah tujuh maka angka tujuhtersebut menunjukkan hasil kegiatan belajar siswa yang diterima olehtersebut menunjukkan hasil kegiatan belajar siswa yang diterima olehsiswa mengenai pelajaran PPKn. Hasil belajar dapat diperoleh dengansiswa mengenai pelajaran PPKn. Hasil belajar dapat diperoleh denganmelakukan test hasil belajar. Oleh sebab itu akan timbul suatu pertanyaanmelakukan test hasil belajar. Oleh sebab itu akan timbul suatu pertanyaanapa yang dimaksud dengan belajar? Menurut Drs. Slameto dalam bukunyaapa yang dimaksud dengan belajar? Menurut Drs. Slameto dalam bukunyaEvaluasi Pendidikan menjelaskan bahwa belajar adalah:Evaluasi Pendidikan menjelaskan bahwa belajar adalah:

Proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang, perubahan itu terjadiProses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang, perubahan itu terjadidalam bidangdalam bidang keterampilan, kebiasaan, sikap, pengertian, pengetahuan, dan apresiasiketerampilan, kebiasaan, sikap, pengertian, pengetahuan, dan apresiasi(1988:31).(1988:31).Menurut W.S. Winkel SJ dalam bukunya Psikologi Pengajaran menjelaskanMenurut W.S. Winkel SJ dalam bukunya Psikologi Pengajaran menjelaskanbahwa belajar adalah:bahwa belajar adalah:

Suatu aktivitas psikis/mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,Suatu aktivitas psikis/mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,yangyang menghasilkanmenghasilkan perubahanperubahan--perubahan dalam pemahaman, pengetahuan,perubahan dalam pemahaman, pengetahuan,keterampilan, nilaiketerampilan, nilai dan sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstandan sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekasdan berbekas(1987:36).(1987:36).Dari kedua definisi di atas maka penulis berpendapat bahwa belajarDari kedua definisi di atas maka penulis berpendapat bahwa belajaradalah suatu proes/usaha yang dilakukan individu untuk memperolehadalah suatu proes/usaha yang dilakukan individu untuk memperolehsuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagaisuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagaipengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses yangKegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses yangmempunyai tujuan dan dimaksudkan untuk memperoleh hasil belajar yangmempunyai tujuan dan dimaksudkan untuk memperoleh hasil belajar yangoptimal bagi siswa. Hasil belajar merupakan suatu prestasi yang dapatoptimal bagi siswa. Hasil belajar merupakan suatu prestasi yang dapatdicapai siswa setelah proses belajar. Maka hasil belajar adalahdicapai siswa setelah proses belajar. Maka hasil belajar adalahkemampuan yang merupakan manifestasipenguasaan materi pelajarankemampuan yang merupakan manifestasipenguasaan materi pelajaranyang dicapai setelah siswa melakukan kegiatan belajar, misalnya hasilyang dicapai setelah siswa melakukan kegiatan belajar, misalnya hasilbelajar siswa untuk mata pelajaran PPKn adalah tujuh maka angka tujuhbelajar siswa untuk mata pelajaran PPKn adalah tujuh maka angka tujuhtersebut menunjukkan hasil kegiatan belajar siswa yang diterima olehtersebut menunjukkan hasil kegiatan belajar siswa yang diterima olehsiswa mengenai pelajaran PPKn. Hasil belajar dapat diperoleh dengansiswa mengenai pelajaran PPKn. Hasil belajar dapat diperoleh denganmelakukan test hasil belajar. Oleh sebab itu akan timbul suatu pertanyaanmelakukan test hasil belajar. Oleh sebab itu akan timbul suatu pertanyaanapa yang dimaksud dengan belajar? Menurut Drs. Slameto dalam bukunyaapa yang dimaksud dengan belajar? Menurut Drs. Slameto dalam bukunyaEvaluasi Pendidikan menjelaskan bahwa belajar adalah:Evaluasi Pendidikan menjelaskan bahwa belajar adalah:

Proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang, perubahan itu terjadiProses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang, perubahan itu terjadidalam bidangdalam bidang keterampilan, kebiasaan, sikap, pengertian, pengetahuan, dan apresiasiketerampilan, kebiasaan, sikap, pengertian, pengetahuan, dan apresiasi(1988:31).(1988:31).Menurut W.S. Winkel SJ dalam bukunya Psikologi Pengajaran menjelaskanMenurut W.S. Winkel SJ dalam bukunya Psikologi Pengajaran menjelaskanbahwa belajar adalah:bahwa belajar adalah:

Suatu aktivitas psikis/mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,Suatu aktivitas psikis/mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,yangyang menghasilkanmenghasilkan perubahanperubahan--perubahan dalam pemahaman, pengetahuan,perubahan dalam pemahaman, pengetahuan,keterampilan, nilaiketerampilan, nilai dan sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstandan sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekasdan berbekas(1987:36).(1987:36).Dari kedua definisi di atas maka penulis berpendapat bahwa belajarDari kedua definisi di atas maka penulis berpendapat bahwa belajaradalah suatu proes/usaha yang dilakukan individu untuk memperolehadalah suatu proes/usaha yang dilakukan individu untuk memperolehsuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagaisuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagaipengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.