bahasa indo

24
JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA ISSN 0001-9035 Terbit:01 September 2010 PENINGKATAN KEMAMPUAN MERAKIT KOMPUTER DENGAN PENDEKATAN ANEKA SUMBER BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS XI TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 KOTA BEKASI Bambang Dharmaputra Dosen Universitas Indonesia Program Studi Bahasa Indonesia Karseno Alumni Angkatan 2010 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Agam Sandhi Nugroho Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Noreg 5235109020 ABSTRAK Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah memperbaiki hasil belajar siswa (1) Peningkatan aktivitas belajar, (2) Peningkatan minat belajar dan (3) Peningkatan kemampuan merakit komputer dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation. Metodologi penelitian ini menggunakan PTK karena terjadi perubahan hasil 1

Upload: anirsu

Post on 22-Jun-2015

875 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahasa indo

JURNAL PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

ISSN 0001-9035 Terbit:01 September 2010

PENINGKATAN KEMAMPUAN MERAKIT KOMPUTER DENGAN PENDEKATAN ANEKA SUMBER BELAJAR

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS XI TEKNIK

ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 KOTA BEKASI

Bambang DharmaputraDosen Universitas Indonesia Program Studi Bahasa Indonesia

KarsenoAlumni Angkatan 2010 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika

Agam Sandhi NugrohoMahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Noreg 5235109020

ABSTRAK

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah memperbaiki hasil belajar siswa (1) Peningkatan aktivitas belajar, (2) Peningkatan minat belajar dan (3) Peningkatan kemampuan merakit komputer dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation. Metodologi penelitian ini menggunakan PTK karena terjadi perubahan hasil belajar yang rendah di kelas XI Teknik Elektronika Industri . Dari hasil raport tersebut KKM=60 dengan ini dapat diperbaiki menjadi 75.

Group Investigation ialah penemuan yang dilakukan secara berkelompok: Siswa secara berkelopmpok mengalami dan melakukan percobaan dengan aktif yang ada secara kooperatif berisi penemuan kemudian di presentasikan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diketahui bahwa pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation dapat meningkatkan aktivitas belajar, minat belajar dan kemampuan merakit komputer.

1

Page 2: Bahasa indo

2

Penulis (Agam Sandhi Nugroho)

Kata Kunci: Perangkat Keras Komputer, Group Investigation

Page 3: Bahasa indo

3

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pencapaian kemampuan merakit komputer siswa kelas 11 Teknik

Elektronika Industri 3 (XI TEI 3) di SMK Negeri 2 Kota Bekasi dari hasil raport

rata-rata tergolong rendah yaitu hanya 60. Nilai ini di bawah kriteria ketuntasan

minimal yang di tetapkan yaitu 75. Rendahnya pencapaian kompetensi belajar

siswa disebabkan kurangnya aktivitas belajar dan minat belajar siswa dalam

pembelajaran.

Untuk itu diperlukan sebuah strategi belajar baru yang lebih

memberdayakan siswa. Sebuah strategi belajar yang tidak mengharuskan siswa

menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa

mengkontruksikan di benak mereka sendiri. Pemilihan strategi pembelajaran yang

tepat diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar, minat belajar dan

pencapaian peningkatan merakit komputer.

Dalam proses belajar, anak belajar dari aneka sumber belajar, pengalaman

sendiri, mengkontruksikan pengetahuan, keterampilan kemudian member makna

pada pengetahuan itu. Melalui proses belajar yang mengalami sendiri,

menemukan sndiri, secara berkelompok seperti bermain, maka anak menjadi

senang, sehingga tumbuhlah aktivitas belajar, minat belajar dan peningkatan

kemampuan,khususnya belajar Kompetensi Merakit Komputer. Berdasarkan

kenyataan diatas maka kami melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul

“Peningkatan Kemampuan Merakit Komputer dengan pendekatan Aneka Sumber

Belajar Melalui Model Pembelajaran Group Investigation Siswa Kelas XI Teknik

Elektronika Industri di SMK Negeri 2 Kota Bekasi”.

1.2. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah, maka perumusan masalah yang perlu dijawab

adalah sebagai berikut:

Page 4: Bahasa indo

4

Apakah siswa dapat meningkatkan kemampuan merakit perangkat keras

komputer dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran

group investigation ?

Sejarah Model Pembelajaran Group Investigation

Model pembelajaran group investigation berawal dari perspektif filosofis  terhadap konsep belajar. Untuk dapat belajar, orang harus memiliki  pasangan atau teman. Pada tahun 1916, John Dewey menulis sebuah  buku Democracy and Education (Arends, 1998). Dalam buku itu, Dewey  menggagas konsep pendidikan bahwa kelas seharusnya merupakan  cermin masyarakat dan berfungsi sebagai laboratorium untuk belajar  tentang kehidupan nyata.Pemikiran Dewey yang utama tentang pendidikan (Jacob et al, 1996)  adalah:

(1) siswa hendaknya aktif: learning by doing (2) belajar  hendaknya didasari motivasi intrinsic (3) pengetahuan berkembang,  tidak bersifat tetap; (4) kegiatan belajar hendaknya sesuai dengan  kebutuhan dan minat siswa (5) pendidikan harus mencakup kegiatan  belajar dengan prinsip saling memahami dan saling menghormati satu  sama lain: prosedur demokratis sangat penting (6) kegiatan belajar  hendaknya berhubungan dengan dunia nyata.

Gagasan Dewey akhirnya diwujudkan dalam model group investigation  yang kemudian dikembangkan oleh Herbert Thelen. Thelen menyatakan  bahwa kelas hendaknya merupakan miniatur demokrasi yang bertujuan  mengkaji masalah-masalah sosial antarpribadi (Arends, 1998).Slavin (1995) mengatakan pembelajaran model group investigation  memiliki enam langkah:

(1) grouping: menetapkan jumlah anggota  kelompok, menentukan sumber,memilih topik, merumuskan  permasalahan(2) planning: menetapkan hal yang akan dipelajari, bagaimana mempelajari, siapa melakukan apa, dan apa tujuannya(3)  investigation: saling tukar informasi dan ide, berdiskusi, klarifikasi,  mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat inferensi)(4) organizing: anggota kelompok menulis laporan, merencanakan  presentasi laporan, penentuan penyaji, moderator, dan notulis(5)  presenting: salah satu kelompok menyajikan, kelompok lain mengamati, mengevaluasi, mengklarifikasi, mengajukan pertanyaan atau tanggapan.(6) evaluating: masing-masing siswa melakukan koreksi terhadap  laporan masing-masing berdasarkan hasil diskusi kelas, siswa dan guru berkolaborasi mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan, dan melakukan penilaian hasil belajar yang difokuskan pada pencapaian  pemahaman.

Page 5: Bahasa indo

5

Dalam pembelajaran model ini, prinsip yang dikembangkan adalah gurulebih berperan sebagai konselor, konsultan, dan sumber kritik yang  konstruktif. Peran tersebut ditampilkan dalam proses pemecahan  masalah, pengelolaan kelas, dan pemaknaan perseorangan. Peranan  guru terkait dengan proses pemecahan masalah berkenaan dengan  kemampuan meneliti hakikat dan fokus masalah. Pengelolaan  ditampilkan berkenaan dengan kiat menentukan informasi yang  diperlukan dan pengorganisasian kelompok untuk memperoleh informasi  tersebut.Sarana pendukung model pembelajaran ini adalah lembaran kerja siswa,  bahan ajar, panduan bahan ajar untuk siswa dan untuk guru, peralatan  penelitian yang sesuai, meja dan kursi yang mudah dimobilisasi atau  ruangan kelas yang sudah ditata untuk itu.

1.3. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan masalah tersebut, maka tujuan Penelitian Tindakan Kelas

nya adalah:

Ingin mengetahui seberapa tinggi peningkatan kemampuan merakit

perangkat keras komputer dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui

model pembelajaran group investigation

1.4. Kegunaan Penelitian

Guru : Dapat menambah wawasan tentang strategi pembelajaran, untuk

memperbaiki pembelajaran, guru lebih percaya diri, berkembang secara

professional.

Page 6: Bahasa indo

6

BAB II

KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR

DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Kerangka Teoritis

2.1.1 Model Belajar Kognitivisme

Pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman atau pendidikan formal

akan disimpan dan disusun melalui proses pengumpulan pengetahuan supaya

dapat digunakan kemudian. Teori pemrosesan pengetahuan ini menyatakan,

bahwa pengetahuan yang diterima itu akan terlebih dahulu disimpan pada

pendaftar sensor. Pengetahuan yang baru diterima akan dibandingkan dengan

Kognitif yang telah dulu ada. Pengetahuan yang telah ada tersebutdapat

diperbaiki, ditambah, disesuaikan dan digabungkan dengan pengetahuan yang

baru.

Selanjutnya, pengetahuan tersebut dipindahkan sebagai ingatan jangka pendek

dan jika pengetahuan itu dianggap penting, akan dipindahkan kepada ingatan jangka

panjang. Ingatan jangka panjang lebih tahan lama dalam penyimpan ingatan seseorang.

Sebagai contoh, pengajaran internet yang berkesan dan menarik, serta bermutu,

bermakna dan mencapai kehendak peserta didik disamping tidak meninggalkan perkara

penting dalam proses pembelajaran adalah terletak pada kategori ini:

INFORMASI

YANG

DITERIMA

(Input)

INFORMASI

DIPROSES

INFORMASI

DISIMPAN

1. JANGKA

PENDEK

2. JANGKA

PANJANG

Gambar 2.1 Model Belajar Kognitivisme

Page 7: Bahasa indo

7

Kognitif mendeskripsikan belajar sebagai perubahan pengetahuan yang

tersimpan dalam memori. Oleh karena itu, proses belajar dipandang sebagai

proses pengolahan informasi yang meliputi tiga tahap, yaitu perhatian (attention),

penulisan dalam bentuk symbol (encoding), dan mendapatkan kembali informasi

(retrieval). Model Kognitif ini amat berguna buat guru karena penguasaan

terhadap teori ini dapat meningkatkan lagi prestasi peserta didik, khususnya dalam

pembelajaran yang dikelolanya.

Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Kognitivisme (2009) teori

kognitivisme, belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman, perubahan

tersebut tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang diamati. Asumsi

dasar teori ini adalah bahwa setiap orang telah mempunyai pengalaman dan

pengetahuan didalam dirinya, pengetahuan dan pengalaman ini tertata dalam

bentuk kognitif. Teori ini mengungkapkan bahwa proses belajar akan lebih baik

bila materi pelajaran yang baru dapat beradaptasi secara tepat dengan struktur

kognitif yang sudah dimiliki siswa. Setidaknya ada beberapa teori yang bertolak

pada teori kognitivisme, antara lain.

a. Teori Kognitif Piaget

Menurut Piaget (2009). Proses belajar terjadi menurut pola tahapan

perkembangan tertentu sesuai dengan usia. Tahapan yang dimaksud

adalah tahap asimilasi atau proses penyesuaian pengetahuan baru

dengan struktur kognitif siswa, tahap akomodasi yaitu proses

penyesuaian struktur kognitif dengan pengetahuan baru yang diterima,

serta tahap equilibrasi atau proses penyeimbangan mental (Piaget

2009).

b. Teori Kognitif Bruner

Menurut Bruner (2009). Proses belajar lebih ditentukan oleh cara

mengatur materi ajar dan bukan ditentukan oleh usia. Tahapan pada

teori Bruner adalah tahap Enaktif yaitu aktifitas untuk memahami

lingkungannya, tahap ikonik yaitu kemampuan untuk memahami

melalui gambar dan visualisasi verbal, dan tahap simbolik atau

pemahaman gagasan abstrak (Bruner 2009)

Page 8: Bahasa indo

8

c. Teori Kognitif Ausubel

Menurut Ausubel (2009). Proses belajar terjadi bila siswa mampu

menyesuaikan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuanbaru

mengikuti tahap memperhatikan stimulus yang diberikan, memahami

makna stimulus, dan menyimpan dan menggunakan informasi yang

sudah dipahami (Ausubel 2009).

Aktivitas Siswa

Menurut Sriyono (2009) aktivitas adalah segala kegiatan yang

dilaksanakan baik secara jasmani maupun rohani. Aktivitas siswa selama proses

belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk

belajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama

proses belajar mengajar. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang

mengarah pda proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,mengerjakan

tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan dapat bekerjasama dengan

siswa lainnya, serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. (Sriyono

2009)

Mengerjakan penugasan mengandung makna aktivitas mengatur kelas

sebaik-baiknya dan menciptakan kondsi yang kondusif sehingga dapat belajar

merakit perangkat keras komputer dengan pendekatan aneka sumber belajar

melalui model pembelajaran group investigation. Aktifnya siswa selama proses

belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi

siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan cirri-

ciri perilaku sebagai berikut : Sering bertanya kepada guru atau siswa lain,mau

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, mampu menjawab pertanyaan,

senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya. Semua ciri perilaku tersebut pada

dasarnya dapat ditinjau dari dua segi yaitu segi proses dan dari segi hasil.

Pengertian Minat

Page 9: Bahasa indo

9

Apabila seseorang menaruh perhatian terhadap sesuatu, maka minat akan menjadi

motif yang kuat untuk berhubungan secara lebih aktif dengan sesuatu yang

menarik minatnya. Minat akan semakin bertambah jika disalurkan dalam suatu

kegiatan. Keterikatan dengan kegiatan tersebut akan semakin menumbuh

kembangkan minat. Semakin sering minat diekspresikan dalam kegiatan maka

semakin kuatlah ia. Minat dapat menjadi sebab terjadinya suatu keinginan dan

hasil yang akan diperoleh.

Menurut Darmawan (2007) yang menyatakan bahwa minat adalah rasa

suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh,

minat pada hakekatnya adalah penerimaan hubungan antara diri sendiri dengan

sesuatu diluar dirinya,semakin kuat atau semakin dekat hubungan tersebut maka

semakin besar minatnya. (Darmawan 2007).

Utami dan Fauzan (2007) memandang miant sebagai kecenderungan yang

relatif menetap sebagai bagian diri seseorang, utuk tertarik dan menekuni bidang-

bidang tertentu menyatakan “bahwa minat merupakan suatu kecenderungan

subjek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi tertentu dan merasa

senang untuk mempelajari materi itu”. Dari berbagai pendapat tersebut dapat

ditemukan adanya beberapa unsure pokok dalam pengertian minat, yaitu adanya

perhatian, daya dorong tiap-tiap individu dan kesenangan. (Utami dan Fauzan

2007).

Kesimpulan dari beberapa definisi diatas tentang minat, bahwa minat

merupakan suatu perhatian khusus terhadap suatu hal tertentu yang tercipta

dengan penuh kemauan dan tergantung dari bakat dan lingkungannya. Minat

dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala

sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi

keinginannya.

Page 10: Bahasa indo

10

Jobsheet dalam Pembelajaran

Menurut Krisna (2009) Pembelajaran dengan menggunakan jobsheet berarti guru

memberi perintah kerja praktek tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.

Tugas yang diberikan guru dapat berupa pembelajaran yang harus dikerjakan dan

berisi tujuan praktikum, dasar teori, alat dan pendukung serta langkah kerja.

Metode jobsheet ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, merangsang untuk

belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina

kebiasaan belajar lebih terarah.

Penugasan dalam Pembelajaran

Menurut Sumantri (2008) pengertian dan tujuan penugasan : Metode

penugasan menjadi salah satu cara penyampaian pengajaran yang dirancang untuk

peserta didik agar bersemangat untuk menarik dan menemukan sendiri jawaban-

jawaban atas tugas yang diberikan oleh guru. Metode pemberian tugas atau

penugasan diartikan sebagai suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditanda

tangani dengan adanya tugas guru untuk dikerjakan peserta didik disekolah

ataupun dirumah secara perorangan atau kelompok. Tujuan dari penggunaan

metode penugasan adalah untuk merangsang anak untuk aktif belajar secara

individu maupun kelompok. (Sumantri 2008 :130)

Kekuatan dari penggunaan metode penugasan ini adalah:

1. Membuat peserta didik aktif belajar

2. Merangsang peserta didik belajar lebih banyak, baik dekat dengan guru

maupun pada saat jauh dari guru didalam sekolah maupun di luar

sekolah.

3. Mengembangkan kemandirian peserta didik

4. Lebih meyakinkan tenetng apa yang dipelajari dari guru,lebih

memperdalam, memperkaya, atau memperluas tentang apa yang

dipelajari.

5. Membina kebiasaan peserta didik untuk mencari dan mengolah sendiri

informasi dan komunikasi.

Page 11: Bahasa indo

11

6. Membuat peserta didik bergairah belajar karena dapat dilakukan

dengan bervariasi

7. Mengembangkan kreativitas peserta didik

Pemanfaatan Internet dalam Pembelajaran

Menurut Raharjo (2008) Internet adalah singkatan dari Interconnected

Network. Secara umum Internet adalah sebuah system komunikasi global yang

menghubungkan berbagai mesin computer dan jaringan-jaringan computer

diseluruh dunia. Mesin komputer dapat berupa server, PC, handphone, dan PDA.

- Komputer Workstasion, komputer yang digunakan untuk bekerja atau

mengakses internet.

- HUB, Sebuah perangkat yang berfungsi sebagai interface antara uplink

dan downlink, dan membagi uplink menjadi beberapa bagian

downlink.

- Komputer Server, adalah mesin berupa computer menjadi

penyimpanan informasi, dan pemberi informasi bagi computer yang

meminta informasi Komputer Workstasion.

- Modem, perangkat yang berfungsi untuk menterjemah sinyal analog

mnjadi sinyal digital atau sebaliknya

- ISP (Internet Service Provider), Penyedia layanan jasa internet.

Prinsip kerja internet, sebuah computer dapat terhubung dengan

komputer lain dalam sebuah jaringan, yang disebut network. Jaringan computer

juga dapat saling terhubung membentuk sebuah jaringan yang kompleks yang

disebut internet. Mereka terhubung baik melalui kabel, saluran telepon, serat

optic, satelit, frekuensi saluran handphone, serta media apa saja yang mungkin

dialiri data. Salah satu cara agar computer dapat terhubung dengan internet

melalui ISP (Internet Service Provider) denagn adanya ISP maka dapat saling

berhubungan ataupun bertukar data dengan komputer yang lainnya diseluruh

dunia. Selanjutnya bagaimana sebuah komputer dapat berkomunikasi dengan

komputer lainnya, tanpa berbenturan. Seluruh jaringan computer dalam internet

Page 12: Bahasa indo

12

menggunakan standart protokol yang memungkinkan beragam jaringan computer

dan komputer yang berbeda dapat berkomunikasi. Protokol ini disebut sebagai

TCP/IP (Transmission Control Protokol/ internet Protokol). TCP/IP berguna

sebagai cara standart untuk mempaketkan dan mengalamatkan data komputer

(sinyal elektrik) sehingga data tersebut dapat dikirim kekomputer lain dengan

cepat tanpa hilang ataupun rusak.

Banyak manfaat yang didapat dalam sebuah bidang seperti bisnis,

akademis, pemerintahan, organisasi, dan sebagainya e-learning atau belajar secara

elektronik, kini telah menjadi trend didunia pendidikan saat ini.

Browser merupakan software yang diinstal computer client, berfungsi

untuk menterjemah tag-tag HTML menjadi halaman web. Browser yang sering

digunakan biasanya internet explorer, netscpe navigator, Mozilla firefox dan

masih banyak lagi yang lainnya. Browser dapat membalik dan membuka halaman

web yang sedang kita telusuri (browsing). Lewat browser pula berbagai jenis

media didalam web dapat kita jalankan mulai dari teks, gambar, animasi, suara

bahkan video.

Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan kelas dikenal dan ramai

dibicarakan dalam dunia pendidikan. Istilah dalam bahasa inggris adalah

Classroom Action Research (CAR). Isi yang terkandung didalamnya yaitu sebuah

kegiatan penelitian yang dilakukan dikelas. Dikarenakan ada tiga kata yang

membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan

1. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

dengan menggunakan cara dan metodologi tertentu untuk memperoleh

data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu

hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

Page 13: Bahasa indo

13

2. Kelas dalam hal ini tidak terikat pada ruang kelas, tetapi dalam

pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah dikenal dalam

bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan kelas

adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima

pelajaran yang sama dan dari guru yang sama pula.

3. Tindakan menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus

kegiatan untuk siswa.

Page 14: Bahasa indo

14

Pembahasan

Fokus utama dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan aktivitas,

minat dan kemampuan merakit komputer dalam pembagian kelompok dan tugas-

tugas dengan pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group

investigation kompetensi merakit komputer di kelas 11 Teknik Elektronika

Industri 3 SMK Negeri 2 Kota Bekasi agar tercipta siswa yang aktif, berminat dan

berkemampuan serta berdampak pada hasil belajar yang meningkat. Dari hasil

analisis yang diperoleh aktivitas dan minat siswa pada siklus I belum begitu

nampak adapun hasilnya bahwa siswa yang aktif dalam pembelajaran sebesar

67,5, berminat sebesar 65,54. Hal ini dimungkinkan karena guru dan siswa belum

terbiasa menggunakan pendekatan aneka sumber belajar dalam pembelajaran

sehingga banyak siswa yang masih melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak

relevan yang berdampak pada hasil yang kurang memuaskan.

Untuk evaluasi dilaksanakan setelah berakhirnya pembelajaran, dilaksanakan

untuk mengetahui peningkatan kemampuan merakit komputer. Dari hasil aktivitas

dan minat siswa dan saran guru mitra serta hasil evaluasi belajar, ternyata masih

jauh dari harapan. Maka peneliti menyadari kekurangan-kekurangan pada

pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan aneka sumber belajar, kekurangan

tersebut harus diperbaiki agar pada siklus berikutnya hasil lebih baik. Adapun

kekurangan yang ada pada peneliti antara lain : (1) peneliti hendaknya

memberikan motivasi yang lebih kepada siswa. (2) peneliti hendaknya

membimbing dan memperhatikan siswa terutama saat mengerjakan penugasan.

(3) Efektivitas penggunaan waktu harus diperhatikan.

Dari kekurangan pada siklus I ini peneliti memperbaiki dalam hal : (1)

memberikan motivasi yang lebih, (2) membimbing dan memperhatikan saat

mengerjakan penugasan, (3) penggunaan waktu yang baik.

Page 15: Bahasa indo

15

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dengan

pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group investigation

yang telah dilaksanakan di kelas XI Teknik Elektronika Industri SMK Negeri 2

Kota Bekasi, peneliti mendapatkan beberapa kesimpulan dari hasil pembahasan

yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :

1. Pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group

investigation dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi spesifikasi

minimal hardware komputer dengan ketuntasan uji kompetensi siklus I

sebesar 62,5%. Nilai rata-rata pada siklus I sebesar 72,92 kategori “Belum

Tuntas”.

2. Pendekatan aneka sumber belajar melalui model pembelajaran group

investigation dapat meningkatkan kemampuan merakit perangkat keras

komputer dengan ketuntasan uji kompetensi siklus II meningkat sebesar

70,8%. Nilai rata-rata pada siklus II meningkat sebesar 75 kategori “Tuntas”.

3.

Saran

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dengan pendekatan aneka sumber

belajar melalui model pembelajaran group investigation yang telah dilaksanakan

di kelas XI Teknik Elektronika Industri di SMK Negeri 2 Kota Bekasi, maka

penulis menyampaikan saran bagi pembaca yang ingin menerapkan pendekatan

dan model pembelajaran ini adalah :

1. Hendaknya sebelum melakukan penelitian guru peneliti memperkaya

pemahaman tentang pendekatan aneka sumber belajar melalui model

pembelajaran group investigation.

2. Sebaiknya guru menempatkan siswa dalam kelompok yang heterogen

berdasarkan nilai akademi siswa, sehingga siswa yang kurang aktif akan

mencapai ketuntasan belajar dibantu siswa yang kurang aktif akan mencapai

ketuntasan belajar dibantu siswa yang lebih aktif dalam kelompoknya.

Page 16: Bahasa indo

16

3. Hendaknya guru memperhatikan setiap anggota kelompok yang tidak hadir

saat pembelajaran berlangsung, kemudian menginstruksikan anggota

kelompok yang hadir untuk menginformasikan materi pelajaran untuk

dipelajari di rumah.

4. Hendaknya piranti pendukung yang digunakan dalam melaksanakan

praktikum tersedia di setiap kelompok dan dapat dijumpai dengan mudah di

sekitar lingkungan siswa.