bahan tutorial sk4.docx
TRANSCRIPT
![Page 1: bahan tutorial sk4.docx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081805/577c7a561a28abe05494c639/html5/thumbnails/1.jpg)
7/26/2019 bahan tutorial sk4.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-tutorial-sk4docx 1/11
• Tujuan inform consent
Tujuan dari informed consent adalah agar pasien mendapat informasi yang cukup untuk
dapat mengambil keputusan atas terapi yang akan dilaksanakan. Informed consent juga berarti
mengambil keputusan bersama. Hak pasien untuk menentukan nasibnya dapat terpenuhi dengan
sempurna apabila pasien telah menerima semua informasi yang ia perlukan sehingga ia dapat
mengambil keputusan yang tepat. Kekecualian dapat dibuat apabila informasi yang diberikan
dapat menyebabkan guncangan psikis pada pasien.
Dokter harus menyadari bahwa informed consent memiliki dasar moral dan etik yang kuat.
Menurut American College of Physicians’ Ethics Manual , pasien harus mendapat informasi dan
mengerti tentang kondisinya sebelum mengambil keputusan. erbeda dengan teori terdahulu
yang memandang tidak adanya informed consent menurut hukum penganiayaan, kini hal ini
dianggap sebagai kelalaian. Informasi yang diberikan harus lengkap, tidak hanya berupa jawaban
atas pertanyaan pasien.
• !lemen inform consent
"uatu informed consent harus meliputi #
$. Dokter harus menjelaskan pada pasien mengenai tindakan, terapi dan penyakitnya
%. &asien harus diberitahu tentang hasil terapi yang diharapkan dan seberapa besar
kemungkinan keberhasilannya
'. &asien harus diberitahu mengenai beberapa alternatif yang ada dan akibat apabila
penyakit tidak diobati
(. &asien harus diberitahu mengenai risiko apabila menerima atau menolak terapi
)isiko yang harus disampaikan meliputi efek samping yang mungkin terjadi dalam
penggunaan obat atau tindakan pemeriksaan dan operasi yang dilakukan.
![Page 2: bahan tutorial sk4.docx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081805/577c7a561a28abe05494c639/html5/thumbnails/2.jpg)
7/26/2019 bahan tutorial sk4.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-tutorial-sk4docx 2/11
Hasil Pemeriksaan
&asien memiliki hak untuk mengetahui hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. Misalnya
perubahan keganasan pada hasil &ap smear. *pabila infomasi sudah diberikan, maka keputusan
selanjutnya berada di tangan pasien.
Risiko
)isiko yang mungkin terjadi dalam terapi harus diungkapkan disertai upaya antisipasi
yang dilakukan dokter untuk terjadinya hal tersebut. )eaksi alergi idiosinkratik dan kematian
yang tak terduga akibat pengobatan selama ini jarang diungkapkan dokter. "ebagian kalangan
berpendapat bahwa kemungkinan tersebut juga harus diberitahu pada pasien. +ika seorang dokter
mengetahui bahwa tindakan pengobatannya berisiko dan terdapat alternatif pengobatan lain yang
lebih aman, ia harus memberitahukannya pada pasien. +ika seorang dokter tidak yakin pada
kemampuannya untuk melakukan suatu prosedur terapi dan terdapat dokter lain yang dapat
melakukannya, ia wajib memberitahukan pada pasien.
Alternatif
Dokter harus mengungkapkan beberapa alternatif dalam proses diagnosis dan terapi. Ia
harus dapat menjelaskan prosedur, manfaat, kerugian dan bahaya yang ditimbulkan dari beberapa
pilihan tersebut. "ebagai contoh adalah terapi hipertiroidisme. Terdapat tiga pilihan terapi yaitu
obat, iodium radioaktif, dan subtotal tiroidektomi. Dokter harus menjelaskan prosedur,
keberhasilan dan kerugian serta komplikasi yang mungkin timbul.
Rujukan/ konsultasi
Dokter berkewajiban melakukan rujukan apabila ia menyadari bahwa kemampuan dan
pengetahuan yang ia miliki kurang untuk melaksanakan terapi pada pasienpasien tertentu.
&engadilan menyatakan bahwa dokter harus merujuk saat ia merasa tidak mampu melaksanakan
![Page 3: bahan tutorial sk4.docx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081805/577c7a561a28abe05494c639/html5/thumbnails/3.jpg)
7/26/2019 bahan tutorial sk4.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-tutorial-sk4docx 3/11
terapi karena keterbatasan kemampuannya dan ia mengetahui adanya dokter lain yang dapat
menangani pasien tersebut lebih baik darinya.
Prognosis
&asien berhak mengetahui semua prognosis, komplikasi, sekuele, ketidaknyamanan,
biaya, kesulitan dan risiko dari setiap pilihan termasuk tidak mendapat pengobatan atau tidak
mendapat tindakan apapun. &asien juga berhak mengetahui apa yang diharapkan dari dan apa
yang terjadi dengan mereka. "emua ini berdasarkan atas kejadiankejadian beralasan yang dapat
diduga oleh dokter. Kejadian yang jarang atau tidak biasa bukan merupakan bagian dari
informed consent .
Peran RS
&ertanyaan yang sering muncul, terutama dari dokter yang berpraktek di rumah sakit adalah
-*pakah rumah sakit memiliki tanggung jawab untuk menjamin bahwa pasien menerima
informasi yang cukup meskipun pengadilan telah menempatkan tugas primer kepada dokter-
Dalam teori respondeat superior , manajer rumah sakit dapat ditahan dengan dokter
pegawai rumah sakit yang lalai untuk memperoleh informed consent yang dapat menimbulkan
kecacatan dan kegawatan pada pasien. Kebijakan rumah sakit harus mengatur mengenai
bagaimana informed consent diperoleh. &erawat atau petugas rumah sakit lainnya harus menunda
terapi yang sudah direncanakan dokter jika persetujuan yang sebelumnya sudah diberikan ditarik
kembali oleh pasien, sehingga dokter dapat mengklarifikasi kembali keputusan pasien.
&engadilan cenderung untuk menjatuhkan kewajiban yang lebih ketat kepada rumah sakit untuk
memastikan bahwa dokter memperoleh persetujuan/penolakan sebelum melakukan tindakan.
Terdapat beberapa indikasi dimana pengadilan akan mempertimbangkan keinginan
pasien, meskipun pasien tidak mampu untuk memberikan persetujuan yang sah. &ada
kebanyakan kasus, terapi sebaiknya segera dilakukan 0$1 jika keluarga dekat setuju, 0%1 jika
memang secara medis perlu penatalaksanaan segera, 0'1 jika tidak ada dilarang undangundang.
![Page 4: bahan tutorial sk4.docx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081805/577c7a561a28abe05494c639/html5/thumbnails/4.jpg)
7/26/2019 bahan tutorial sk4.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-tutorial-sk4docx 4/11
2ara terbaik untuk menghindari risiko hukum dari persetujuan pengganti bagi pasien
dewasa inkompeten adalah dengan membawa masalah ini ke pengadilan
Pengecualian
Terdapat empat pengecualian yang dikenal secara umum terhadap tugas dokter untuk
membuat pemberitahuan meskipun keempatnya tidak selalu ada.
&ertama, seorang dokter dapat saja dalam pandangan profesionalnya menyimpulkan
bahwa pemberitahuan memiliki ancaman kerugian terhadap pasien yang memang
dikontradiinkasikan dari sudut pandang medis. Hal ini dikenal sebagai -keistimewaan terapetik-
atau -kebijaksanaan profesional-. Dokter dapat memilih untuk menggunakan kebijaksanaan
profesional terapetik untuk menjaga fakta medis pasien atau walinya ketika dokter meyakini
bahwa pemberitahuan akan membahayakan atau merugikan pasien. Tergantung situasinya,
dokter boleh namun tidak perlu membuka informasi ini kepada keluarga dekat yang diketahui.
Kedua, pasien yang kompeten dapat meminta untuk tidak diberitahu. &asien dapat
melepaskan haknya untuk membuat informed consent.
Ketiga, dokter berhak untuk tidak menyarankan pasien mengenai masalah yang diketahui
umum atau jika pasien memiliki pengetahuan aktual, terutama berdasarkan pengalaman di masa
lampau.
Keempat, tidak ada keharusan untuk memberitahu pada kasus kegawatdaruratan dimana
pasien tidak sadar atau tidak mampu memberikan persetujuan sah dan bahaya gagal pengobatan
sangat nyata.
Malpraktik
Dari definisi malpraktek 3adalah kelalaian dari seseorang dokter atau perawat untuk
mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu pengetahuan dalam mengobati dan merawat
pasien, yang la4im dipergunakan terhadap pasien atau orang yang terluka menurut ukuran
dilingkungan yang sama”. (Valentin v. La ociety de !ienfaisance Mutuelle de Los Angelos"
California" #$%&'. Dari definisi tersebut malpraktek harus dibuktikan bahwa apakah benar telah
terjadi kelalaian tenaga kesehatan dalam menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang
![Page 5: bahan tutorial sk4.docx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081805/577c7a561a28abe05494c639/html5/thumbnails/5.jpg)
7/26/2019 bahan tutorial sk4.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-tutorial-sk4docx 5/11
ukurannya adalah la4im dipergunakan diwilayah tersebut. *ndaikata akibat yang tidak
diinginkan tersebut terjadi apakah bukan merupakan resiko yang melekat terhadap suatu
tindakan medis tersebut (ris of treatment' karena perikatan dalam transaksi teraputik antara
tenagakesehatan dengan pasien adalah perikatan/perjanjian jenis daya upaya 0inspaning
5erbintenis1 dan bukan perjanjian/perjanjian akan hasil 0resultaa 5erbintenis1.
*pabila tenaga tenaga kesehatan didakwa telah melakukan kesalahan profesi, hal ini bukanlah
merupakan hal yang mudah bagi siapa saja yang tidak memahami profesi kesehatan dalam
membuktikan ada dan tidaknya kesalahan.
Dalam hal tenaga kesehatan didakwa telah melakukan ciminal malpractice" harus dibuktikan
apakah perbuatan tenaga kesehatan tersebut telah memenuhi unsur tidak pidanya yakni #
a. *pakah perbuatan (positif act atau negatif act' merupakan perbuatan yang tercela
b. *pakah perbuatan tersebut dilakukan dengan sikap batin (mens rea' yang salah 0sengaja,
ceroboh atau adanya kealpaan1. "elanjutnya apabila tenaga perawatan dituduh telah melakukan
kealpaan sehingga mengakibatkan pasien meninggal dunia, menderita luka, maka yang harus
dibuktikan adalah adanya unsur perbuatan tercela 0salah1 yang dilakukan dengan sikap batin
berupa alpa atau kurang hatihati ataupun kurang praduga.
Dalam kasus atau gugatan adanya civil malpractice pembuktianya dapat dilakukan dengan dua
cara yakni #
1. Cara langsung
6leh Taylor membuktikan adanya kelalaian memakai tolok ukur adanya ( D yakni #
1. Duty (kewajiban)
Dalam hubungan perjanjian tenaga perawatan dengan pasien, tenaga perawatan haruslah
bertindak berdasarkan
0$1 *danya indikasi medis
0%1 ertindak secara hatihati dan teliti
0'1 ekerja sesuai standar profesi
0(1 "udah ada informed consent.
1. Dereliction of Duty (penyimpangan dari kewajiban)
+ika seorang tenaga perawatan melakukan asuhan keperawatan menyimpang dari apa yang
seharusnya atau tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan menurut standard profesinya,
maka tenaga perawatan tersebut dapat dipersalahkan.
![Page 6: bahan tutorial sk4.docx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081805/577c7a561a28abe05494c639/html5/thumbnails/6.jpg)
7/26/2019 bahan tutorial sk4.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-tutorial-sk4docx 6/11
1. Direct Causation (penyebab langsung)
2. Damage (kerugian)
Tenaga perawatan untuk dapat dipersalahkan haruslah ada hubungan kausal 0langsung1 antara
penyebab (causal' dan kerugian (damage' yang diderita oleh karenanya dan tidak ada peristiwaatau tindakan sela diantaranya., dan hal ini haruslah dibuktikan dengan jelas. Hasil (outcome'
negatif tidak dapat sebagai dasar menyalahkan tenaga perawatan.
"ebagai adagium dalam ilmu pengetahuan hukum, maka pembuktiannya adanya kesalahan
dibebankan/harus diberikan oleh si penggugat 0pasien1.
2. Cara tidak langsung
2ara tidak langsung merupakan cara pembuktian yang mudah bagi
pasien, yakni dengan mengajukan faktafakta yang diderita olehnya
se)agai hasil layanan pera*atan (dotrin res ipsa lo+uitur'.Doktrin res ipsa lo+uitur dapat diterapkan apabila faktafakta yang ada memenuhi kriteria#
a. 7akta tidak mungkin ada/terjadi apabila tenaga perawatan tidak lalai
b. 7akta itu terjadi memang berada dalam tanggung jawab tenaga perawatan
c. 7akta itu terjadi tanpa ada kontribusi dari pasien dengan perkataan lain tidak ada contri)utory
negligence.
gugatan pasien .
Upaya pencegahan malpraktek :
1. Upaya pencegahan malpraktek alam pelayanan kesehatanDengan adanya kecenderungan masyarakat untuk menggugat tenaga medis karena adanya
malpraktek diharapkan tenaga dalam menjalankan tugasnya selalu bertindak hatihati, yakni#
a. ,ida men-an-ian atau mem)eri garansi aan e)erhasilan upayanya" arena per-an-ian
)er)entu daya upaya (inspaning ver)intenis' )uan per-an-ian aan )erhasil (resultaat
ver)intenis'.
). e)elum melauan intervensi agar selalu dilauan informed consent.
c. Mencatat semua tindakan yang dilakukan dalam rekam medis.
d. *pabila terjadi keraguraguan, konsultasikan kepada senior atau dokter.
e. Memperlakukan pasien secara manusiawi dengan memperhatikan segala kebutuhannya.
f. Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien, keluarga dan masyarakat sekitarnya.
!. Upaya menghaapi tuntutan hukum
*pabila upaya kesehatan yang dilakukan kepada pasien tidak memuaskan sehingga perawat
menghadapi tuntutan hukum, maka tenaga kesehatan seharusnyalah bersifat pasif dan pasien atau
keluarganyalah yang aktif membuktikan kelalaian tenaga kesehatan.
![Page 7: bahan tutorial sk4.docx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081805/577c7a561a28abe05494c639/html5/thumbnails/7.jpg)
7/26/2019 bahan tutorial sk4.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-tutorial-sk4docx 7/11
*pabila tuduhan kepada kesehatan merupakan criminal malpractice, maka tenaga kesehatan
dapat melakukan #
a. nformal defence, dengan mengajukan bukti untuk menangkis/ menyangkal bahwa tuduhan
yang diajukan tidak berdasar atau tidak menunjuk pada doktrindoktrin yang ada, misalnya
perawat mengajukan bukti bahwa yang terjadi bukan disengaja, akan tetapi merupakan risiko
medik 0ris of treatment'" atau mengajukan alasan bahwa dirinya tidak mempunyai sikap batin
(men rea' sebagaimana disyaratkan dalam perumusan delik yang dituduhkan.
b. /ormal0legal defence, yakni melakukan pembelaan dengan mengajukan atau menunjuk pada
doktrindoktrin hukum, yakni dengan menyangkal tuntutan dengan cara menolak unsurunsur
pertanggung jawaban atau melakukan pembelaan untuk membebaskan diri dari pertanggung
jawaban, dengan mengajukan bukti bahwa yang dilakukan adalah pengaruh daya paksa.
erbicara mengenai pembelaan, ada baiknya perawat menggunakan jasa penasehat hukum,
sehingga yang sifatnya teknis pembelaan diserahkan kepadanya.
&ada perkara perdata dalam tuduhan civil malpractice dimana perawat digugat membayar ganti
rugi sejumlah uang, yang dilakukan adalah mementahkan dalildalil penggugat, karena dalam peradilan perdata, pihak yang mendalilkan harus membuktikan di pengadilan, dengan perkataan
lain pasien atau pengacaranya harus membuktikan dalil sebagai dasar gugatan bahwa tergugat
0perawat1 bertanggung jawab atas derita (damage' yang dialami penggugat. 8ntuk membuktikan
adanya civil malpractice tidaklah mudah, utamanya tidak diketemukannya fakta yang dapat
berbicara sendiri (res ipsa lo+uitur'" apalagi untuk membuktikan adanya tindakan
menterlantarkan kewajiban (dereliction of duty' dan adanya hubungan langsung antara
menterlantarkan kewajiban dengan adanya rusaknya kesehatan (damage'" sedangkan yang harus
membuktikan adalah orangorang awam dibidang kesehatan dan hal inilah yang menguntungkan
tenaga perawatan.
Taken from #My friend inspiration0berbagai sumber1
Dikutip dari # http#//muhammadjabir.wordpress.com
D. Upaya-Upaya Dalam Bidang Kesehatan
Upaya-upaya untuk mencegah terjadinya kelalaian profesi diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. eningkatkan !emampuan "rofesi
elalui pendidikan kedokteran berkelanjutan akan membantu para dokter
untuk mengikuti kemajuan ilmu kedokteran atau menyegarkan kembali
ilmunya# sehingga diharapkan dia tidak lagi melakukan tindakan dibawah
![Page 8: bahan tutorial sk4.docx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081805/577c7a561a28abe05494c639/html5/thumbnails/8.jpg)
7/26/2019 bahan tutorial sk4.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-tutorial-sk4docx 8/11
standar. $alam program ini perlu diingatkan tentang kode etik kedokteran
dan kemampuan melakukan konseling dengan baik
2. "engetatan "engawasan "erilaku %tik
Upaya ini akan mendorong dokter untuk senantiasa bersikap hati-hati.
$engan berusaha berperilaku etik setinggi-tingginya# seorang dokter akan
semakin jauh dari tindakan melanggar hukum
&. "enyusunan "roposal "elayanan !esehatan
"roposal ini mencakup dengan pembuatan rekam medis (medical
record). 'elama dokter bertindak sesuia dengan proposal tersebut# dia dapatterlindungi dari tuduhan malpraktek
HAK DAN KEWAJIBAN PERAWAT DAN BIDAN DI RS (SK Dirjen Yanmed
No. YM 00.03.2..!" T# $!!%
HAK&HAK PERAWAT DAN BIDAN '
1. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
2. Mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai latar belakang pendidikannya.3. Menolak keinginan klien/pasien yang bertentangan dengan peraturan perundangan serta
standar profesi dan kode etik profesi.
4. Mendapatkan informasi lengkap dari klien/pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya.
5. Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan IPT! dalam bidang
kepera"atan/kebidanan/kesehatan se#ara terus menerus.
$. %iperlakukan adil dan &u&ur oleh rumah sakit maupun klien/pasien dan atau keluarganya.
'. Mendapatkan &aminan perlindungan terhadap risiko ker&a yang berkaitan dengan tugasnya.
(. %iikutsertakan dalam penyusunan/penetapan kebi&akan pelayanan kesehatan di rumah sakit
). %iperhatikan pri*asinya dan berhak menuntut apabila nama baiknya di#emarkan oleh
klien/pasien dan atau keluarganya serta tenaga kesehatan lain.
1+. Menolak pihak lain yang memberi an&uran/permintaan tertulis untuk melakukan tindakan
yang bertentangan dengan perundang,undangan- standar profesi dan kode etik profesi.
11. Mendapatkan perhargaan imbalan yang layak dari &asa profesinya sesuai
![Page 9: bahan tutorial sk4.docx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081805/577c7a561a28abe05494c639/html5/thumbnails/9.jpg)
7/26/2019 bahan tutorial sk4.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-tutorial-sk4docx 9/11
peraturan/ketentuan yang berlaku di rumah sakit.
12. Memperoleh kesempatan mengembangkan karir sesuai dengan bidang profesinya.
KEWAJIBAN PERAWAT DAN BIDAN '
1. Mematuhi semua peraturan dengan hubungan hukum antara pera"at dan bidan dengan
pihak .
2. Mengadakan per&an&ian tertulis dengan pihak rumah sakit
3. Memenuhi hal,hal yang telah disepakati / per&an&ian yang telah dibuatnya.
4. Memberikan pelayanan atau asuhan kepera"atan atau kebidanan sesuai dengan standar
profesi dan batas ke"enangannya atau otonomi profesi.
5. Menghormati hak,hak klien atau pasien.
$. Meru&uk klien atau pasien kepada pera"at lain atau tenaga kesehatan lain yang mempunyai
keahlian atau kemampuan yang lebih baik.'. Memberikan kesempatan kepada klien/pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan
keluarganya dan dapat men&alankan ibadah sesuai dengan agama atau keyakinannya sepan&ang
tidak bertentangan dengan ketentuan pelayanan kesehatan.
(. 0eker&asama dengan tenaga medis/tenaga kesehatan lain yang terkait dalam memberikan
pelayanan kesehatan/asuhan kebidanan kepada klien/pasien.
). Memberikan informasi yang adekuat tentang tindakan kepera"atan atau kebidanan kepada
klien/pasien dan atau keluarganya sesuai dengan batas ke"enangannya.
1+. Membuat dokumen asuhan kepera"atan atau kebidanan se#ara akurat dan berkesinambungan.
11. Meningkatkan mutu pelayanan kepera"atan atau kebidanan sesuai standar profesi
kepera"atan atau kebidanan dan kepuasan kklien/pasien.
12. Mengikuti IPT! kepera"atan atau kebidanan se#ara terus menerus.
13. Melakukan pertolongan darurat sebagai tugas perikemanusiaan sesuai dengan batas
ke"enangannya.
14. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien/pasien bahkan &uga setelah
klien/pasien tersebut meninggal- ke#uali &ika diminta keterangannya oleh yang ber"enang.
SE Dire)*r Jendera+ Pe+a,anan Medi No.YM.02.0-.3.".2"0- Ta#*n $!!% )en)an
Pedoman Ha dan Ke/ajian Pa1ien Do)er dan RS
HAK&HAK RMAH SAKIT '
1. umah sakit berhak membuat peraturan,peraturan yang berlaku di rumah sakitnya sesuai
![Page 10: bahan tutorial sk4.docx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081805/577c7a561a28abe05494c639/html5/thumbnails/10.jpg)
7/26/2019 bahan tutorial sk4.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-tutorial-sk4docx 10/11
dengan kondisi/keadaan yang ada di rumah sakit tersebut hospital by la"s
2. umah sakit berhak mensyaratkan bah"a pasien harus mentaati segala peraturan rumah
sakit.
3. umah sakit berhak mensyaratkan bah"a pasien harus mentaati segala instruksi yang
diberikan dokter kepadanya.
4. umah sakit berhak memilih tenaga dokter yang akan beker&a di rumah sakit melalui panitia
kredensial.
5. umah sakit berhak menuntut pihak,pihak yang telah melakukan "anprestasi termasuk
pasien- pihak ketiga- dan lain,lain.
$. umah sakit berhak mendapat perlindungan hukum.
KEWAJIBAN RMAH SAKIT '
1. umah sakit "a&ib mematuhi perundangan dan peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah.2. umah sakit "a&ib memberikan pelayanan kepada pasien tanpa membedakan suku- ras-
agama- seks dan status sosial pasien
3. umah sakit "a&ib mera"at pasien sebaik,baiknya dengan tidak membedakan kelas
pera"atan duty of #are.
4. umah sakit "a&ib men&aga mutu pera"atan dengan tidak membedakan kelas pera"atan
uality of #are
5. umah sakit "a&ib memberikan pertolongan pengobatan di unit ga"at darurat tanpa
meminta &aminan materi terlebih dahulu$. umah sakit "a&ib menyediakan sarana dan peralatan umum yang dibutuhkan.
'. umah sakit "a&ib menyediakan sarana dan peralatan medik medi#al euipmentsesuai
dengan standar yang berlaku.
(. umah sakit "a&ib men&aga agar semua sarana dan peralatan senantiasa dalam keadaan siap
pakai ready for use.
). umah sakit "a&ib meru&uk pasien kepada rumah sakit lain apabila tidak memiliki sarana -
prasarana- peralatan dan tenaga yang diperlukan.
1+. umah sakit "a&ib mengusahakan adanya sistem- sarana dan prasarana pen#egahan
ke#elakaan dan penanggulangan ben#ana
11. umah sakit "a&ib membuat standar dan prosedur tetap baik untuk pelayanan medik-
penun&ang medik- non medik.
12. !husus untuk Pendidikan- "a&ib memberikan informasi bah"a penderita termasuk
dalam proses/pelaksanaan pendidikan dokter/dokter spesialis.
![Page 11: bahan tutorial sk4.docx](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081805/577c7a561a28abe05494c639/html5/thumbnails/11.jpg)
7/26/2019 bahan tutorial sk4.docx
http://slidepdf.com/reader/full/bahan-tutorial-sk4docx 11/11
.
$asar hubungan perawat# dokter# dan pasien merupakan mutual humanity
dan pada hakekatnya hubungan yang saling ketergantungan dalan
mewujudkan harapan pasien terhadap keputusan tindakan asuhan
keperawatan .
Untuk memulai memahami hubungan secara manusiawi pada pasien#
perawat sebagai pelaksana asuhan keperawatan harus memahami bahwa
penyebab bertambahnya kebutuhan manusiawi secara uniersal
menimbulkan kebutuhan baru# dan membuat seseorang (pasien) yang
rentan untuk menyalahgunakan.
$engan demikian bagaimanapun hakekat hubungan tersebut adalah bersifat
dinamis# dimana pada waktu tertentu hubungan tersebut dapat
memperlihatkan karakteristik dari salah satu atau semua pada jenis
hubungan# dan perawat harus mengetahui bahwa pasien yang berbeda akan
memperlihatkan reaksi- reaksi yang berbeda terhadap ancaman suatu
penyakit yang telah dialami# dan dapat mengancam humanitas pasien.
leh sebab itu sebagai perawat professional# harus dapat mengidenti*kasi
komponen- konponen yang berpengaruh terhadap seseorang dalammembuat keputusan etik. +actor- factor tersebut adalah : factor agama#
social# pendidikan# ekonomi# pekerjaan, posisi pasien termasuk perawat#
dokter dan hak-hak pasien# yang dapat mengakibatkan pasien perlu
mendapat bantuan perawat dan dokter dalan ruang lingkup pelayanan
kesehatan. disamping harus menentukan bagaimana keadaan tersebut
dapat mengganggu humanitas pasien sehubungan dengan integritas pasien
sebagai manusia yang holistic.