tutorial a blok 20 l6...docx

Upload: kes25251

Post on 10-Feb-2018

246 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    1/31

    1

    Skenario I Biostatistik Epidemiologi

    Di pagi tanggal 1 november, 1979, selama perjalanan haji ke makkah, Tim

    investigasi ditugaskan untuk menyelidiki kasus sakit perut dan diare yang dialami

    misi Kuwaiti medical di holy masjid sebelum mengelilingi KAbah. Dia telah

    mempelajari bahwa kejadian yang sama telah berkembang ke anggota misi. Pada

    malam ke mina diia berinisiatif untuk melakukan penyelidikan.

    Tim investigasi telah menginterviu beberapa anggota misi yang sakit

    untuk mengettahui karakteritik yang sakit. Berdasarkan interviu ini, Tim secara

    cepat menyiapkan sebuah kuisioner dan mengadakan interviu dengan 112 anggota

    misi. Total dari 66 kasus yang sakit tadi diidentifikasi, 2 telah sakit di Kuwait

    sebelum dimulai perjalanan haji dan 64 telah mengalami sakit sejak sore 31

    Oktober.

    Deskripsi perjalanan haji

    Misi Kuuwait medical, terdiri dari 112 anggota, menempuh perjalanan

    dengan bus dari Kuwait ke Mekkah. Pada 30 Oktober semua anggota misi telah

    menginap di Mina. Pada waktu matahari terbit 31 Oktober mereka telah berangkatke Arafah, dimana pada pukul 8.00 a.m. mereka telah minum the dengan atau

    tanpa susu untuk minum pagi. Susu tadi telah disiapkan segera sebelum

    dikonsumsi dengan mencampur bubuk susu dengan air panas. Sisa hari mereka

    tadi telah digunakan untuk melaksanakan ibadah. Pada jam 2.00 p.m., makan

    siang disajikan untuk semua anggota misi yang ingin makan. Makanan khas

    Kuwait terdiri dari tiga jenis: nasi, daging, dan saus tomat. Sebagian besar

    anggota misi mengkonsumsi semua jenis makanan tadi. Makan siang telah

    disiapkan di Mina pada 30 Oktober dan diantar ke Arafah oleh truk pagi

    31Oktober. Pada waktu matahari terbit 31 Oktober misi kembali ke Mina.\

    Deskripsi klinis

    Investigator mengidentifikasi total 66 kasus GE. Onset kasus tadi akut,

    ditandai kebanyakan oleh diare dan nyeri perut. Nausea, vomitus, dan darah dalam

    tinja terjadi tidak sering. Tidak ada kasus pasien yang dilaporakan dengan demam.

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    2/31

    2

    Semua pulih dalam 12-24 jam. Kira-kira 20% telah meminta pertolongan klinis.

    Invertigator tidak memperoleh specimen tinja untuk pemeriksaan.

    Investigator menemukan bahwa 64 kasus mulai sakit selama perjalanan

    haji, semua yang telah makan siang di Arafah pada pukul 2.00 p.m. pada 31

    Oktober. 15 anggota misi tidan makan siang: tidak ada yang sakit.

    Pada tabel 1 informasi yang telah dikumpulkanm oleh investigator. Dua

    anggota yang sakit sebelum 31 Oktober telah dikeluarkan. 15 anggota yang tidak

    makan tidak termasuuk dalam table tersebut.

    Makan siang yang tadi disajikan di Arafah pada pukul 2.00 p.m. pada 31

    Oktober disiapkan pada pukul 10.00 p.m. malam sebelum ke Mina. Makanan itu

    terdiri dari nasi yang dimasak, sebongkah danging yang digoreng dengan minyak,

    dan saus tomat yang telah disiapkan dari tomat segar yang diiris. Nasi yang telah

    dimasak tadi ditempatkan di dalam dua pot besar dan daging dibagi diletakkan di

    atas pot. Saus tomat disimpan dalam pot ketiga.

    Pot dilapisi dengan tutup logam dan ditempatkan didalam tempat terbuka

    diantara beberapa batu dekat dapur sepanjang malam. Mereka beranggapan tidak

    ada yang akan menjamah selama waktu itu. Pagi-pagi tanggal 31 Oktober, pot-pot

    diantar ke Mina ke Arfah dimana makanan itu berada dalam truk sampai jam 2.00

    p.m. temperature di Arafah paad waktu siang hari itu 35 derajat C. Makanan tidak

    didinginkan dari persiapan sampai waktu dikonsumsi.

    Juru masak dan orang lain yang menolong mempersiapkan makan tadi

    secara intensif diinterviu berkaitan dengan setiap kesakitan tadi sebelum atau pada

    waktu persiapan. Semua orang yang diinterviu menyangkai ada yang sakit dan

    telah mengetahiu tidak ada yang sakit diantara semua anggota yang menyiapkan

    makanan. Tidak ada specimen diperoleh untuk dari juru masak untuk pemeriksaan

    laboratorium.

    Anda sebagai dokter dalam Tim tsb, diminta untuk melakukan investigasi

    kasus ini.

    Tabel 1

    Selected characteristics of Kuwait medical mission members who are ate lunch at Arafat,

    Saudi Arabia , October 31, 1979

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    3/31

    3

    Id

    # Age Sex

    Onset of Illness Foods Sign/Symptom*

    Date Hour Rice Meat TS* D C BS N V F

    31 36 M Oct,31 5 p.m. X x x D C BS

    77 28 M Oct,31 5 p.m. X x D C

    81 33 M Oct,31 10 p.m. X x x D C

    86 29 M Oct,31 10 p.m. X x x D C

    15 38 M Oct,31 10 p.m. x D BS N

    17 48 M Oct,31 10 p.m. X x D C

    18 35 M Oct,31 10 p.m. x x x D C

    35 30 M Oct,31 11 p.m x x x D C

    88 27 M Oct,31 11 p.m x x x D C

    76 29 M Oct,31 11 p.m x x x D C BS

    71 50 M Oct,31 12 p.m. x x x D

    1 39 M Nov,1 1 a.m. x x x D C V

    27 36 M Nov,1 1 a.m. x x x D C N

    28 44 M Nov,1 1 a.m. x x x D C

    29 48 M Nov,1 1 a.m. x x x D C BS

    30 35 M Nov,1 2 a.m. x x x D C

    50 29 M Nov,1 2 a.m. x x x D C

    59 51 M Nov,1 2 a.m. x x x D C

    67 40 M Nov,1 2 a.m. x x D

    72 58 M Nov,1 3 a.m. x x x D C

    73 28 M Nov,1 3 a.m. x x x D C

    60 31 M Nov,1 3 a.m. x x x D C

    61 38 M Nov,1 3 a.m. x x x D BS

    51 32 M Nov,1 3 a.m. x x x D C V

    52 37 M Nov,1 3 a.m. x x D

    58 30 M Nov,1 3 a.m. x x x D C

    22 35 M Nov,1 3 a.m. x x x D C

    25 30 M Nov,1 3 a.m. x x x D C

    32 50 M Nov,1 3 a.m. x x x D C

    38 26 M Nov,1 3 a.m. x x x D C

    79 29 M Nov,1 3 a.m. x x x D C

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    4/31

    4

    80 28 M Nov,1 3 a.m. x x x D C

    37 30 M Nov,1 4 a.m. x x x D

    65 34 M Nov,1 4 a.m. x x D

    66 45 M Nov,1 4 a.m. x x D C BS

    87 41 M Nov,1 4 a.m. x x x D C

    89 43 M Nov,1 4 a.m. x x x D C

    90 43 M Nov,1 4 a.m. x x x D C

    91 38 M Nov,1 4 a.m. x x x D C

    92 37 M Nov,1 4 a.m. x x x D C

    70 31 M Nov,1 5 a.m. x x x D C

    2 34 M Nov,1 5 a.m. x x x D C

    21 38 M Nov,1 5 a.m. x x x D C

    40 38 M Nov,1 5 a.m. x x x D

    78 27 M Nov,1 5 a.m. x x x D C

    82 39 M Nov,1 5 a.m. x x x D C

    83 40 M Nov,1 5 a.m. x x x D C

    84 34 M Nov,1 5 a.m. x x D C

    14 52 M Nov,1 6 a.m. x x x D

    16 40 M Nov,1 6 a.m. x x x D BS

    93 30 M Nov,1 6 a.m. x x x D C

    94 39 M Nov,1 6 a.m. x x x D C

    33 55 M Nov,1 7 a.m. x x x D C

    34 28 M Nov,1 7 a.m. x x x D C

    85 38 M Nov,1 7 a.m. x x D C

    43 38 M Nov,1 9 a.m. x x D C

    69 30 M Nov,1 9 a.m. x x x D C

    4 30 F Nov,1 10 a.m. x D C

    5 45 F Nov,1 10 a.m. x C

    3 29 F Nov,1 1 p.m. x x D C

    12 22 F Nov,1 2 p.m. x x x C

    74 44 M Nov,1 2 p.m. x x x D

    75 45 M Nov,1 5 p.m. x x x D BS

    95 40 M Nov,1 11 p.m x x x D C

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    5/31

    5

    6 38 F Well x x

    7 52 F Well x x x

    8 35 F Well x x

    9 27 F Well x x x

    10 40 F Well x x x

    11 40 F Well x x x

    13 50 M Well x x x

    19 38 M Well x x x

    20 38 M Well x x x

    23 29 M Well x x x

    24 27 M Well x x x

    26 47 M Well x x x

    36 60 M Well x

    39 27 M Well x x x

    41 30 M Well x x x

    42 38 M Well x x x

    44 50 M Well x x x

    45 27 M Well x x x

    46 31 M Well x x x

    47 46 M Well x x x

    48 38 M Well x x

    49 36 M Well x x

    53 36 M Well x x x

    54 27 M Well x x x

    55 40 M Well x x x

    56 30 M Well x x x

    57 25 M Well x x x

    62 50 M Well x

    63 44 M Well x

    64 47 M Well x x

    68 31 M Well x x x

    TS* Tomato sauce, D= Diarrhea; C=Cramps; BS: Blood in stool; N=

    Nausea; V=Vomiting, F=Fever

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    6/31

    6

    A. Klarifikasi Istilah :

    1. Investigasi : Upaya penelitian, penyelidikan, pemeriksaan dengantujuan

    untuk membuktikan kebenaran sebuah fakta.

    2. Diare : Pengeluaran tinja > 3 kali sehari dengan konsistensi tinja

    cair

    3. Spesimen : Bahan yang diambil utk dijadikan smapel

    4. GE : Gastroenteritis ( infeksi pada GI tract)

    5. Vomitus : Semburan isi lambung secara tiba2melalui mulutt

    6. Investigator : Orang yg melakukan investigasi

    7. Kuesioner : Daftar pertanyaan yg telah dibuat secara terstruktur

    8. Interview : Teknik tanya jawab utk memperoleh informasi

    9. Identifikasi : Upaya untuk mengetahui identitas suatu permasalahan

    10. Karakteristik : Ciri/ gambaran khas

    11. KLB (kejadian

    luar biasa)

    : Status utk mengklasifikasikan peristiwa merebaknya suatu

    wabah

    12. Intensif : Secara mendalam

    13. Epidemiologi : Ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan suatu

    penyakit pada wilayah tertentu

    14. Wabah : Angka kejadian penyakit pada suatu wilayah yang

    frekuensinya lebih tinggi dai biasanya

    15. Deskriptif : Gambaran/ penjabaran suatu kejadian

    16. Deskripsi

    klinis

    : Gambaran pada kondisi klinis pasien

    17. Onset : Waktu/ kejadian pada tanda-tanda suatu penyakit

    18. Nyeri perut: : Perasaan tidak nyaman karena cramps (kontraksi otot)

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    7/31

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    8/31

    8

    patofisilogi, gejala klinis, komplikasi, penegakan diagnisis, pemeriksaan

    penunjang, tatalaksana, dll.

    Persiapan Administrasi : Membuat surat tugas dan keperluan seperlunya.

    Persiapan konsultasi : Pada tahap ini sudah harus dipikirkan peran dan

    posisi tim kesehatan dalam proses investigasi. Sebelum melakukan

    investigasi harus jelas, apakah tim kesehatan memiliki peran langsung

    memimpin investigasi, atau hanya mitra dari pejabat/petugas kesehatan

    setempat (misalnya tim atau organisasi kesehatan), atau berperan

    memberikan bantuan konsultasi terhadap pejabat/petugas lokal

    Menentukan siapa contacpersondi lapangan.

    Membuat kuesioner untuk pengumpulan dan jenis informasi setiap kasus:

    Informasi Identitas (Nomor kasus, nama)

    Informasi demografi (Umur, jenis kelamin, suku bangsa)

    Informasi klinis (gejala, tanggal dan waktu timbulnya gejala, lama

    gejala, dan informasi tambahan dari penderita)

    Faktor resiko (informasi kemungkinan penyebab dan informasi

    tambahan dari penderita, Contonya: jenis makanan yang dimakan

    terakhir kali dan jumlah makan, cara penyiapan atau pengolahan

    makanan, cara penyimpanan makanan dan cara penyajian makanan)

    2. Bagaimana cara memastikan atau menyimpulkan suatu wabah/ KLB?

    Jawab:

    Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian

    kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah

    dalam kurun waktu tertentu. ( UU No. 4 tahun 1984 )

    Kriteria KLB ( Keputusan Dirjen PPM No.451/91):

    Timbul penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal.

    Peningkatan kejadian penyakit/kematian yang terus menerus selama tiga

    kurun waktu berturut-turut (jam, hari, minggu)

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    9/31

    9

    Peningkatan kejadian penyakit/kematian dua kali lipat atau lebih

    dibandingkan periode sebelumnya.

    Jumlah penderita baru dalam satu bulan meningkat dua kali lipat atau

    lebih dibanding angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.

    Memastikan adanya wabah/KLB pada kasus :

    a. Penentuan jumlah kasus yang ada apakah sudah melampaui jumlah yang

    diharapkan, dilakukan dengan membandingkan jumlah yang ada saat itu

    dengan jumlahnya beberapa minggu atau bulan sebelumnya, atau dengan

    jumlah yang ada pada periode waktu yang sama di tahun-tahun

    sebelumnya.

    b. Epidemik/KLB dapat didefinisikan sebagai kejadian kasus melebihi dari

    yang diharapkan di tempat dan waktu pada populasi yang diteliti.

    Pada kasus:

    Terdapat 110 anggota tanpa gejala sebelum perjalanan dari Kuwait ke

    Mekah. Kemudian 64 anggota jatuh sakit setelah makan siang di Arafah.64/110 x 100% = 58%.

    Data ini jika dibandingkan dengan rate dalam keadaan biasa secara nasional

    (5%) maka kejadian ini jauh diatas keadaan normal. Jadi dalam kasus ini

    disimpulkan terdapat atau dikatakan wabah/KLB GE karena keracunan makanan.

    3. Bagamana memastikan diagnosis wabah ?

    Jawab:

    Pada kasus, penegakkan diagnosis dilakukan dengan memperhatikan

    gejala dan tanda yang ditimbulkan karena tidak adanya specimen tinja untuk

    pemeriksaan laboratorium. Dari 112 anggota misi, didapatkan total 66 kasus

    GE. Gejala diare dan cramp paling sering ditemukan, dibandingkan dengan

    nausea, vomitus dan darah dalam tinja yang jarang terjadi. Sedangkan tidak

    ada kasus pasien yang dilaporkan mengalami demam. Onset gejala akut dan

    pulih dalam 12-24 jam.

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    10/31

    10

    4. Bagaimana cara menganalisis data kasus ( mendefinisikan kasus dan

    menghitung kasus?

    a. Distribusi kasus berdasarkan gejala dan tanda?

    b. Distribusi kasus berdasarkan jenis makanan?

    Jawab:

    Peneliti outbreak mendefinisikan kasus dengan menggunakan seperangkat

    kriteria sebagai berikut:

    1. Kriteria klinis (gejala, tanda, onset) Kejadian akut, berupa nyeri

    abdomen dan atau diare

    2. Kriteria epidemiologis (karakteristik orang, tempat dan waktu)

    Orang / tempat : Anggota misi Kuwait Medical dalam perjalanan

    ke Mekah.

    Waktu : Kejadian atau onset sesudah 31 Oktober dan sebelum 2

    November

    3. Kriteria laboratorium (hasil kultur dan waktu pemeriksaan) dalam

    kasus ini investigator tidak memperoleh spesimen tinja untuk diperiksa.

    a. Distribusi kasus berdasarkan tanda dan gejala :

    Tabel distribusi gejala dan tanda-tanda KLB Gastroenteritis, Misi Kuwait Medical,

    Arafah, Saudi Arabia, 31 Oktober-1 November, 1979

    Gejala dan

    Tanda

    Jumlah Pasien Persentase (%)

    Diare 62 8 12,5

    Nyeri Abdomen 52 2 3,125

    Diare + Nyeri

    Abdomen

    50 43 67,18

    Darah dalam tinja 8 0

    Diare + Darah

    dalam tinja + nyeri

    abdomen(-)

    4 3 4,675

    Diare + Nyeri 4 4 6,25

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    11/31

    11

    abdomen +BS

    Nausea 2 2 3,25

    Vomitus 2 2 3,25

    Demam 0 0 0

    Jumlah 64 100 %

    b. Distribusi kasus berdasarkan jenis makanan :

    Jenis

    makanan

    yang

    disajikan

    Jumlah orang yang makan Jumlah orang yang tidak makan

    Sakit Sehat Total Attack

    Rate

    Sakit Sehat Total Attack Rate

    Nasi 62 31 93 66.7% 2 0 2 100%

    Daging 63 25 88 71.6% 1 6 7 14.3%

    Saus tomat 51 26 76 79.7% 13 5 19 68.4%

    5. Bagaimana distribusi kasus berdasarkan epidemiologi deskriptif (menurut

    orang, tempat, dan waktu) dan buatlah kurva epidemiologi?

    Jawab:

    a. Distribusi menurut orang (variabel umur dan jenis kelamin)

    Dari 112 orang yang terserang GE adalah 64 orang (53%). Distribusi

    jemaah yang terserang GE menurut jenis kelamin

    jenis kelamin

    Frequency Percent Valid Percent CumulativePercent

    Valid

    perempuan 4 6,3 6,3 6,3

    laki-laki 60 93,8 93,8 100,0

    Total 64 100,0 100,0

    Dari tabel di atas anggota misi berjenis kelamin laki-laki paling banyak

    mengalami gastroenteritis.

    Distribusi jemaah yang terserang GE menurut umur

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    12/31

    12

    Jumlah kasus %

    22-26 Thn 2 3,125

    27-31 Thn 19 29,687

    32-36 Thn 10 15,625

    37-41 Thn 17 26,562

    42-46 Thn 8 12,5

    47-51 Thn 5 7,812

    52-56 Thn 2 3,125

    57-61 Thn 1 1,562

    Total 64 100

    Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa anggota misi yang banyak

    mengalami GE berumur antara 27- 31 tahun.

    b. Distribusi menurut variabel tempat?

    Menurut tempat: di Arafah setelah makan siang

    c. Distribusi menurut variabel waktu (onset/masa inkubasi)?

    Menurut onset:

    Tabel kasus menurut variabel waktu (onset):

    Tanggal Jam Frekuensi

    31 Okt 79 5 p.m 2

    31 Okt 79 10 p.m 5

    31 Okt 79 11 p.m 3

    31 Okt 79 12 p.m 1

    1 Nov 79 1 a.m 4

    1 Nov 79 2 a.m 4

    1 Nov 79 3 a.m 12

    1 Nov 79 4 a.m 8

    1 Nov 79 5 a.m 8

    1 Nov 79 6 a.m 4

    1 Nov 79 7 a.m 3

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    13/31

    13

    1 Nov 79 9 a.m 2

    1 Nov 79 10 a.m 2

    1 Nov 79 1 p.m 1

    1 Nov 79 2 p.m 2

    1 Nov 79 5 p.m 1

    1 Nov 79 11p.m 1

    p.m a.m p.m

    31 Oktober 1979 1 November 1979

    Uraian :

    a. Onset terjadi mulai dari jam 5.00 pm 31 Oktober11.00 pm 1 November.

    b. Puncak terjadi pada jam 03.00 am 1 November : 12 kasus

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    5 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 9 10 1 2 5 11

    kurva epidemik

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    14/31

    14

    c. Median onset: terjadi pada 03.30 am 1 November (jumlah data: 64,

    diambil urutan ke 32 dan 33 yaitu 03.00 am dan 04.00 am 1 November).

    d. Onset dari 53 (82,8 %) kasus terjadi dalam interval 10 jam dari jam 10.00

    p.m 31 Oktober ke 7 a.m 1 November

    Menurut Periode inkubasi

    NValid 64

    Missing 31

    Mean 14,0625

    Median 13,5000

    Mode 13,00

    Std. Deviation 4,97892

    Variance 24,790

    Range 30,00

    Minimum 3,00

    Maximum 33,00

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    15/31

    15

    95% CI= x 1.96 SD

    = 14 2*5= 14 10

    = 424 jam

    Artinya 95% kita percaya bahwa periode inkubasi antara 4-24 jam

    Periode inkubasi 4 -24 jam, kemungkinan kuman penyebab gastroenteritis:

    a. Bacillus cereus

    Masa inkubasi: Sindrom diare: 816 jam, Sindrom emetik: 15 jam.

    Cara penularan dan Konsumsi makanan yang disimpan pada suhu

    contoh makanan yang ruangan setelah dimasak sehingga terlibat dalam

    KLB memungkinkan pertumbuhan spora bakteri dan produksi toksin.

    Banyak KLB penyakit (khususnya sindrom emetik) berkaitan dengan

    nasi matang atau nasi goreng yang disimpan pada suhu ruangan.

    b. Clostridium perfringens

    Masa inkubasi 824 jam.

    Cara penularan dan penyakit ini biasanya disebabkan oleh daging ,

    contoh makanan unggas dan daging matang yang mengalami terlibat

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    16/31

    16

    dalam KLB time-temperature abuse (yaitu menyimpan makanan

    dengan kondisi waktu/suhu yang memungkinkan proliferasi bakteri

    atau yang tidak cukup untuk mengurangi kontaminan sampai kadar

    yang aman). Daging matang itu biasanya dibiarkan terlalu lama pada

    suhu kamar agar dingin sebelum disimpan, atau pendinginannya

    kurang adekuat. Keadaan ini memungkinkan spora yang bertahan

    untuk bertunas dan tumbuh sampai menghasilkan sel vegetatif dalam

    jumlah yang banyak. Jika makanan ini sebelum dikonsumsi tidak

    dipanaskan lagi dengan suhu yang cukup tinggi untuk membunuh sel

    vegetatif itu, orang yang mengkonsumsinya akan jatuh sakit. Contoh

    makanan yang terlibat meliputi daging dan unggas (yang direbus atau

    dikukus).

    6. Bagaimana hipotesis pada kejadian ini?

    Jawab:

    a. Ada hubungan antara KLB Gastroenteritis dengan makan nasi

    b. Ada hubungan antara KLB Gastroenteritis dengan makan daging

    c. Ada hubungan antara KLB Gastroenteritis dengan saos tomat

    d. Ada hubungan antara KLB Gastroenteritis dengan cara penyajian dan

    penyimpanan makanan.

    7. Bagaimana cara menganalisis data atau cara menguji hipotesis untuk mencari

    penyebab pada kasus ini?

    Jawab:

    Pada investigasi lapangan dapat dilakukan salah satu dari dua cara sebagai

    berikut :

    Dengan membandingkan hipotesis dengan fakta, atau

    Dengan menggunakan epidemiologi analitik untuk mengkuantifikasi

    hubungan

    Pada analisis epidemiologi dapat digunakan 2 jenis penelitian, yaitu cohort

    dan case-control.

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    17/31

    17

    A.Penelitian dengan desain kohort

    ANALISIS DENGAN TABEL 2X2 DESAIN KOHOR

    Makan Nasi

    Sakit Sehat Total

    Ya 62 (a) 31 (b) 93 (a+b)

    Tidak 2 (c) 0 (d) 2 (c+d)

    Total 64 (a+c) 31 (b+d) 95

    (a+b+c+d)

    PerhitunganAttack Rate

    %,%ba

    aAR 766100

    93

    621

    %100%1002

    22

    dc

    cAR

    PerhitunganRelative Risk(RR)

    67.0%100%7,66

    21

    ARARRR

    RR = 0.67 (RR

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    18/31

    18

    %3,14%1007

    12

    dc

    cAR

    PerhitunganRelative Risk (RR)

    0,5%3,14

    %6,71

    2

    1

    AR

    ARRR

    RR= 5,0 (RR>1)

    Daging menjadi faktor risiko terjadinya keracunan

    makanan

    Makan Saos Tomat

    Sakit Sehat Total

    Ya 51 (a) 26 (b) 77 (a+b)

    Tidak 13 (c) 5 (d) 18 (c+d)

    Total 64 (a+c) 31

    (b+d)

    95 (a+b+c+d)

    PerhitunganAttack Rate:

    %2,66%10077

    511

    ba

    aAR

    %2,72%10018

    132

    dc

    cAR

    PerhitunganRelative Risk (RR):

    92,0%2,72

    %2,66

    2

    1

    AR

    ARRR

    RR= 0,92 (RR

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    19/31

    19

    Tabel Distribusi Konsumsi Makanan yang dikonsumsi Misi Kuwait Medical

    Makanan Jumlah orang yang makan Jumlah orang yang tidak

    makan

    sakit sehat total Attack

    rate

    sakit sehat total Attack

    rate

    Nasi 62 31 93 66,7% 2 0 2 100%

    Daging 63 25 88 71,6% 1 6 7 14,3%

    Saus

    tomat

    51 26 77 66,2% 13 5 18 72,2%

    Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa jamaah haji yang makan daging 5

    kali beresiko mengalami gastroenteritis dibandingkan jemaah haji yang tidak

    memakan daging.

    B. Penelitian dengan desain case-control

    ANALISIS DENGAN TABEL 2X2 DESAIN CASE-CONTROL

    Makan Nasi

    Perhitungan Odds Ratio (OR)

    0312062

    bc

    adOR

    OR = 0 (OR

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    20/31

    20

    Tidak 1 (b) 6 (d) 7 (b+d)

    Total 64 (a+b) 31 (c+d) 95 (a+b+c+d)

    Perhitungan Odds Ratio (OR)

    12,15125

    663

    bc

    adOR

    OR = 15,12 (OR>1)

    Daging merupakan faktor risiko terjadinya keracunan

    makanan

    Makan Saos Tomat

    Sakit Sehat Total

    Ya 51 (a) 26 (b) 77 (a+b)

    Tidak 13 (c) 5 (d) 18 (c+d)

    Total 64 (a+c) 31

    (b+d)

    95 (a+b+c+d)

    Perhitungan Odds Ratio (OR)

    66.02613

    551

    bc

    adOR

    OR = 0,66 (OR

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    21/31

    21

    Kriteria penolakan H0:

    1121211 kbdk

    05,0

    H0 ditolak jika 2hitung > 2tabel = 2hitung > 3,841

    Perhitungan 2

    Uji hipotesis (hubungan makan daging dengan keracunan makanan) :

    Makan Daging Sakit Sehat Total

    Ya 63 25 88

    Tidak 1 6 7

    Total 64 31 95

    Sel. 1.1 = 88 x 64 : 95 = 59,28

    Sel. 1.2 = 88 x 31 : 95 = 28,72

    Sel. 2.1 = 7 x 64 : 95 = 4,72

    Sel 2.2 = 7 x 31 : 95 = 2,28

    SEL Oij Eij Oij-Eij (Oij-Eij) (Oij-Eij) :

    Eij

    1.1 63 59,28 -3,72 13,84 0,23

    1.2 25 28,72 -3,72 13,84 0,48

    2.1 1 4,72 -3,72 13,84 2,93

    2.2 6 2,28 -3,72 13,84 6,07

    X2= 9,71

    Kesimpulan

    2hitung > 2tabel = 9, 71 > 3,841

    H0 ditolak

    Ada hubungan makan daging dengan keracunan makanan

    841,32 tabel

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    22/31

    22

    Tambahan :

    Uji hipotesis (Hubungan makan nasi dengan keracunan makanan)

    Makan Nasi Sakit Sehat Total

    Ya 62 31 93

    Tidak 2 0 2

    Total 64 31 95

    Sel. 1.1 = 93 x 64 : 95 = 62,65

    Sel. 1.2 = 93 x 31 : 95 = 30,35

    Sel. 2.1 = 2 x 64 : 95 = 1,35Sel 2.2 = 2 x 31 : 95 = 0,65

    SEL Oij Eij Oij-Eij (Oij-Eij) (Oij-Eij) : Eij

    1.1 62 62,65 0,65 0,4225 0,0067

    1.2 31 30,35 0,65 0,4225 0,0139

    2.1 2 1,35 0,65 0,4225 0,3129

    2.2 0 0,65 0,65 0,4225 0,65

    X2= 0,98235

    Kesimpulan : 0,9835 < 3,841 maka Ho di terima, H1 di tolak.

    Tidak ada hubungan antara keracunan makanan dengan nasi yang disajikan.

    Uji hipotesis (hubungan antara makan saus tomat dengan keracunan makanan.

    Makan Saus tomat Sakit Sehat Total

    Ya 51 26 77

    Tidak 13 5 18

    Total 64 31 95

    Sel. 1.1 = 77 x 64 : 95 = 51,87

    Sel. 1.2 = 77 x 31 : 95 = 25,13

    Sel. 2.1 = 18 x 64 : 95 = 12,13

    Sel 2.2 = 18 x 31 : 95 = 5,87

    SEL Oij Eij Oij-Eij (Oij-Eij) (Oij-Eij) :

    Eij

    1.1 51 51,87 -0,87 0,7569 0,015

    1.2 26 25,13 0,87 0,7569 0,03

    2.1 13 12,13 0,87 0,7569 0,06

    2.2 5 5,87 0,87 0,7569 0,129

    X

    2

    = 0,234

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    23/31

    23

    Kesimpulan : 0,234 < 3,841 maka Ho di terima, H1 di tolak.

    Tidak ada hubungan antara keracunan makanan dengan saus tomat yang disajikan.

    8. Bagaimana memperbaiki hipotesis dan melakukan penelitian tambahan?

    Jawab:

    Membuat rencana penyelidikan lebih lanjut yang mana harus dilakukan.

    Membuat daftar beberapa faktor yang dapat mengakibatkan kontaminasi

    makanan.

    Hal-hal khusus yang harus ditanyakan/diselidiki:

    a. Asal daging beberapa sumber mungkin berisiko lebih tinggi dari yang

    lain. Daging hewan sering terkontaminasi waktu pemotongan.

    b. Penyimpanan daging sampai waktu masak (harusnya disimpan pada

    refrigerator/frezer).

    c. Prosedur memasak. Suhu dan lama temperature optimum dari masakan

    kurang dimonitor. Kegagalan untuk mencapai temperature masak yang

    adekuat dihubungkan dengan penyakit lain daripada Clostridium

    perfringens.

    d. Kontaminasi silang factor yang sulit untuk dikontrol sejak pisau, tempat

    counter, papan pemotong, dan pot atau pans sering digunakan untuk

    makanan mentah dan makanan masak tanpa dibersihkan.

    e. Refrigerator makanan masak yang tidak adekuat umumnya pada outbreak

    C. perfringens. Makanan masak secara essential diinkubasi beberapa jam

    selama proses pendinginan.f. Makanan dipanaskan kembali yang tidak adekuat.

    g. Tidak benar manjaga suhu ketika disajikan. Dihubungkan dengan

    outbreak penyakit termasuk C. perfringens. Makanan tadi esensial dijaga

    pada temperature yang mengizinnkan pertumbuhan organism

    kontaminasi selain dari pada 140oF atau diatas yang akan mencegah

    multiplikasi.

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    24/31

    24

    Prinsip dasar untuk mencegah C. perfringens.

    a. Masak semua makanan dengan temperature internal minimal 165oF

    b. Sajikan segera atau pertahankan pada suhu > 140oF

    c. Setiap sisa makanan harusnya dibuang atau segera didinginkan dan jaga

    pada suhu < 40oF menggunakan shallow panas

    Semua sisa makanan harus dipanaskan kembali dan jaga pada suhu > 140oF

    untuk makanan yang telah dimasak.

    9. Bagaimana cara penanggulangan wabah secara umum?

    Jawab:

    Upaya pengendalian harus dilakukan seawal mungkin jika sumber wabah

    sudah diketahui.

    Secara umum intervensi penanggulangan dapat diarahkan pada

    titik/simpul terlemah dalam rantai penularan penyakit, seperti:

    a. agen etiologi, sumber, reservoir atau kondisi lingkungan yang

    b. spesifik

    c. keberadaan faktor-faktor risiko yang ikut berpengaruh

    d. mekanisme transmisi penyakit

    e. kerentanan host (yaitu jemaah haji) melalui program kebugaran dan

    vaksinasi.

    Tindakan yang selanjutnya dilakukan pada kasus:

    a. Sesudah mengumpulkan specimen yang tepat untuk analisis

    laboratorium, sisa makanan dimusnahkan untuk mencegah terjadinya

    konsumsi makanan tersebut.

    b. Cegah terulangnya peristiwa yang sama di masa mendatang, dengan cara:

    Edukasi pengolah makanan dengan tehnik yang benar, menekankan

    pentingnya hubungan waktu-suhu

    Siapkan peralatan masak dengan benar, pendingin, penyajian dan

    penyimpanan makanan

    Jika dapat dilakukan, hilangkan sumber-sumber makanan yang

    terkontaminasi.

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    25/31

    25

    10.Bagaimana cara penyampain hasil dan pembuatan laporan?

    Jawab:

    Tugas terakhir dalam investigasi wabah adalah mengkomunikasikan dengan

    baik hasil investigasi kepada berbagai pihak yang berwenang,

    bertanggungjawab dan terkait dengan intervensi penanggulangan dan

    pencegahan. Format/bentuk komunikasi yang dapat dilakukan adalah berupa:

    a. Penjelasan lisan.

    Dalam format ini pihak-pihak yang berwenang, bertanggungjawab dan

    terkait dengan intervensi penanggulangan dan pencegahan. Presentasi oral

    haruslah jelas, mudah dipahami dan secara ilmiah meyakinkan pengambil

    keputusan sehingga dapat memotivasi mereka untuk segera melakukan

    intervensi. Dalam pertemuan singkat seharusnya dihadiri oleh petugas

    kesehatan setempat dan orang yang bertanggung jawab untuk

    melaksanakan upaya pengendalian dan pencegahan .

    a. Menguraikan hasil penemuan kita sejelas mungkin dan meyakinkan

    kepada mereka.

    b. Laporan dibuat berdasarkan apa yang kita temukan, kita analisis dan

    kita tuliskan hasil pemikiran kita.

    c. Sampaikan hasil penelitian dengan cara yang ilmiah , kesimpulan dan

    rekomendasi

    b. Penulisan laporan.

    Hasil investigasi juga perlu ditulis dalam laporan dengan sistematika

    tertentu yang sesuai dengan standar-standar penulisan ilmiah. Sistematika

    yang dipakai meliputi:

    1. pendahuluan/latar belakang

    2. tujuan

    3. metodologi

    4. hasil

    5. pembahasan

    6. simpulan dan saran/rekomendasi.

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    26/31

    26

    Selanjutnya laporan dapat digunakan untuk kegunaan sebagai berikut :

    a. Dinas Kesehatan sebagai referensi apabila ditemukan situasi yang sama

    pada masa mendatang.

    b. Dapat dijadikan dokumen pada issue yang berkaitan dengan hukum

    c. Sebagai literatur public health yang berkontribusi pada pengembangan

    dasar pengetahuaan epidemiologi dan public health

    D. Hipotesis

    Ada hubungan antara KLB GE dengan makanan yang dikonsumsi

    anggota misi kuwaiti

    E. Kerangka Konsep

    Misi Kuwaiti Medical 112 oran

    Makan Sian di Arafah 95 Tidak Makan Sian 15 2 orang

    diekslusi

    Nasi

    (62)

    Daging

    (88)

    S.tomat

    (77)

    Tidak Sakit

    Sakit

    (62)

    Sakit

    (63)

    Sakit

    (77)

    RR < 1 RR < 1

    Bukan Faktor

    Resiko

    RR > 1

    Faktor Resiko

    Uji Hipotesis Chi

    Squre , X2 = > 3,841

    H0 ditolak, H1

    diterimaada

    hubungan

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    27/31

    27

    F. Sintesis

    KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

    a. Definisi KLB

    Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian

    kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah

    dalam kurun waktu tertentu. ( UU No. 4 tahun 1984 )

    Terjadinya kasus atau kematian yang terbatas pada kelompok masyarakat

    tertentu selama periode waktu yang singkat yang jelas melebihi perkiraan

    normal dan dibutuhkanbantuan pemerintah pusat untuk penanggulanginya

    (Ditjen P2M-PLP)

    Perbedaan definisi wabah dan KLB :

    a. Jumlah kasus yang besar

    b. Daerah yang lebih luas

    c. Waktu yang lebih lama

    d. Dampak yang ditimbulkan lebih berat

    b. Perbedaan definisi cluster, outbreak, epidemik

    Cluster adalah terjadinya sekelompok kasus yang terbatas pada tempat

    dan waktu tertentu dengan jumlah kasus belum tentu melebihi dari yang

    diharapkan.

    Outbreak (letusan) adalah meningkatnya jumlah kejadian penyakit yang

    terbatas pada daerah tertentu dan dapat ditanggulangi oleh pemerintah daerah

    ( Ditjen P2M-PLP) atau terjadinya peningkatan kasus suatu penyakit di

    daerah tertentu pada kelompok tertentu pada periode waktu tertentu atau dua

    atau lebih kasus yang berhubungan dengan kesakitan yang sama.

    Epidemik adalah suatu keadaan angka kejadian penyakit meningkat

    lebih tinggi dari angka kejadian biasanya . Biasanya dipakai patokan Gausian

    rata rata + 2 Sd dan dapat juga dipakai kriteria KLB untuk menyatakan suatu

    epidemik. Epidemik lebih ekstrim daripada outbreak.

    Informasi awal yang bisa diberikan untuk menentukan apakah ada

    kemungkinan terjadi KLB penyakit / epidemik, yaitu :

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    28/31

    28

    - Jika timbul suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak dikenal

    atau tidak ada

    - Peningkatan kejadian penyakit/ kematian terus menerus selama 3

    kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari,

    minggu, bulan, tahun).

    - Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali

    lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan

    dalam tahun sebelumnya

    Selain cluster, outbreak dan epidemik atau KLB, tejadinya suatu kasus di

    suatu daerah dan waktu tertentu juga dijelaskan dengan istilah wabah.Wabah

    adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang

    jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang

    lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.

    c. Kriteria KLB

    Untuk mempermudah penetapan diagnosis KLB, pemerintah Indonesia

    melalui Keputusan Dirjen PPM&PLP No. 451-I/PD.03.04/1999 tentang

    Pedoman Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB telah

    menetapkan Kriteria kerja KLB yaitu :

    1. Timbulnya suatu penyakit/menular yang sebelumnya tidak ada/tidak

    dikenal.

    2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun

    waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu,

    bulan, tahun).

    3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian, 2 kali atau lebih dibandingkan

    dengan periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).

    4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan dua kali

    lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam

    tahun sebelumnya.

    5. Angka rata-rata per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikan dua

    kali lipat atau lebih dibanding dengan angka rata-rata per bulan dari tahun

    sebelumnya.

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    29/31

    29

    6. Case Fatality Rate dari suatu penyakit dalam suatu kurun waktu tertentu

    menunjukan kenaikan 50% atau lebih, dibanding dengan CFR dari periode

    sebelumnya.

    7. Propotional Rate (PR) penderita baru dari suatu periode tertentu

    menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding periode yang sama

    dan kurun waktu/tahun sebelumnya

    8. Beberapa penyakit khusus : Kholera, DHF/DSS, (a)Setiap peningkatan

    kasus dari periode sebelumnya (pada daerah endemis). (b)Terdapat satu

    atau lebih penderita baru dimana pada periode 4 minggu sebelumnya

    daerah tersebut dinyatakan bebas dari penyakit yang bersangkutan.

    9. Beberapa penyakit yg dialami 1 atau lebih penderita: Keracunan makanan,

    Keracunan pestisida.

    d. Program Penanggulangan KLB

    Daerah risiko tinggi KLB penyakit tertentu dapat diidentifikasi,

    ditetapkan prioritasnya dan disusun rancangan penanggulangan KLB

    berkelanjutan dalam suatu program penanggulangan KLB.

    Tujuan program penanggulangan KLB

    Tujuan umum :

    Agar KLB penyakit tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat

    Tujuan khusus :

    Menurunkan frekuensi KLB

    Menurunkan jumlah kasus pada setiap KLB Menurunkan jumlah kematian pada setiap KLB

    Memendeknya periode KLB

    Menyempitnya penyebarluasan wilayah KLB

    Langkah-langkah dalam investigasi KLB, yaitu :

    1. Persiapan investigasi di lapangan

    2. Memastikan adanya wabah/KLB

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    30/31

    30

    3. Memastikan (verifikasi) diagnosis

    4. Membuat definisi kasus & menghitung kasus

    5. Epidemiologi deskriptif (waktu, tempat, orang)

    6. Mengembangkan hipotesis

    7. Menilai/menguji hipotesis (penelitian kohort dan penelitian kasus-

    kontrol)

    8. Memperbaiki hipotesis & melakukan penelitian tambahan

    9. Melaksanakan pengendalian & pencegahan

    10.Menyampaikan hasil penyelidikan

  • 7/22/2019 tutorial A blok 20 L6...docx

    31/31

    31

    DAFTAR PUSTAKA

    CDC. Lesson 6 Investigating an Outbreak. (http://www2a.cdc.

    gov/phtn/catalog/pdf-file/LESSON6.pdf

    CDC. 2011. Clostridium perfringens Gastroenteritis Associated with Corned

    Beef Served at St. Patrick's Day Meals -- Ohio and Virginia, 1993. 2004.

    (http://www.cdc.gov/foodborneburden /clostridium-perfringens.html

    Depkes, RI. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1984 Tentang

    Wabah Penyakit Menular. (http://www.depkes.go.id

    /h1n1/download/UU%20No%204-1984.pdf) diakses 17 September 2012

    Depkes RI. 2008. Bahan Bacaan Peserta. Pelatihan Tim Kesehatan Haji

    Indonesia. (http://www.lrckesehatan.net/kurikulumKURMOD%

    20HAJI%20PDF/TKHI/Bahan%20Bacaan%20Peserta%20TKHI%202008

    .pdf) diakses 17 September 2012.

    Wibowo, Trisno Agung. Investigasi Wabah.

    (http://www.kmpk.ugm.ac.id/images/Semester_1/Epidemiologi/Investigasi

    _Wabah.pdf)diakses 17 September 2012.

    http://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/00025191.htmhttp://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/00025191.htmhttp://www.cdc.gov/foodborneburden%20/clostridium-perfringens.htmlhttp://www.cdc.gov/foodborneburden%20/clostridium-perfringens.htmlhttp://www.lrckesehatan.net/kurikulumhttp://www.lrckesehatan.net/kurikulumhttp://www.kmpk.ugm.ac.id/images/Semester_1/Epidemiologi/Investigasi_Wabah.pdfhttp://www.kmpk.ugm.ac.id/images/Semester_1/Epidemiologi/Investigasi_Wabah.pdfhttp://www.kmpk.ugm.ac.id/images/Semester_1/Epidemiologi/Investigasi_Wabah.pdfhttp://www.kmpk.ugm.ac.id/images/Semester_1/Epidemiologi/Investigasi_Wabah.pdfhttp://www.lrckesehatan.net/kurikulumhttp://www.cdc.gov/foodborneburden%20/clostridium-perfringens.htmlhttp://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/00025191.htmhttp://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/00025191.htm