bahan timah putih

Upload: john-casey

Post on 13-Apr-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 BAHAN Timah putih

    1/3

    Timah putih

    Timah merupakan logam dasar terkecil yang diproduksi, yaitu kurang dari 300.000 ton per

    tahun, apabila dibandingkan dengan produksi aluminium sebesar 20 juta ton per tahun. Timah putih

    merupakan unsur langka, kelimpahan rata-rata pada kerak bumi sekitar 2 ppm, dibandingkan dengan

    seng yang mempunyai kadar rata-rata 94 ppm, tembaga 63 ppm dan timah hitam 2 ppm. !ebagian

    besar "#0$% timah putih dunia dihasilkan dari cebakan letakan "alu&ial%, sekitar setengah produksi

    dunia berasal dari 'sia Tenggara. (ineral ekonomis penghasil timah putih adalah kasiterit "!n)2%,

    meskipun sebagian kecil dihasilkan juga dari sul*ida seperti stanit, silindrit, *rankeit, kan*ieldit dan

    tealit .

    'sal mula timah di +ndonesia adalah di daerah jalur timah yang membentang dari ulau

    undur sampai ulau elitung dan sekitarnya dia/ali dengan adanya intrusi granit yang berumur

    222 juta tahun pada Trias 'tas. (agma bersi*at asam mengandung gas !n14, melalui proses

    pneumatolitik hidrotermal menerobos dan mengisi celah retakan, dimana terbentuk reaksi !n14

    2) -5 !n)2 12 .

    ebakan bijih timah merupakan asosiasi mineralisasi u, 7, (o, 8, b, 'g, b, :n, dan !n.

    usur metalogenik terbentuknya timah 00 - 000 km. Terdapat tiga tipe kelompok asosiasi

    mineralisasi timah putih, yaitu stanni*erous pegmatites, kuarsa-kasiterit dan sul*ida-kasiterit . 8rat

    kuarsa-kasiterit, stock/orks dan greisen terbentuk pada batuan beku granitik plutonik, secara gradual

    terbentuk stanni*erous pegmatites yang ke arah dangkal terbentuk urat kuarsa-kasiterit dan greisen .

    8rat berbentuk tabular atau tubuh bijih berbentuk lembaran mengisi rekahan atau celah .

    Tipe kuarsa-kasiterit dan greisen merupakan tipe mineralisasi utama yang membentuk sumber

    daya timah putih pada jalur timah yang menempati epulauan ;iau hingga angka-elitung. di (alaysia dan Thailand . (ineral utama yang terkandung

    di dalam bijih timah berupa kasiterit, sedangkan pirit, kuarsa, ?irkon, ilmenit, galena, bismut, arsenik,

    stibnit, kalkopirit, @enotim, dan monasit merupakan mineral ikutan "httpAA///.tekmira.esdm.go.id%.

    Timah putih dalam bentuk cebakan dijumpai dalam dua tipe, yaitu cebakan bijih timah primer dan

    sekunder.

    Bambar !ingkapan cebakan timah putih primer tipe urat kuarsa-kasiterit, di ulau !ingkep

    . egunaan

    enggunaan timah untuk paduan logam telah berlangsung sejak 3.C00 tahun sebelum masehi,

    sebagai logam murni digunakan sejak 600 tahun sebelum masehi. ebutuhan timah putih dunia setiap

    tahun sekitar 360.000 ton. Dogam timah putih bersi*at mengkilap, mudah dibentuk dan dapat ditempa

    "malleable%, tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga tahan karat. egunaan timah putih di

    antaranya untuk melapisi logam lainnya yang ber*ungsi mencegah karat, bahan solder, bahan

    kerajinan untuk cendera mata, bahan paduan logam, casing telepon genggam. !elain itu timah

    digunakan juga pada industri *armasi, gelas, agrokimia, pelindung kayu, dan penahan kebakaran.

    Timah merupakan logam ramah lingkungan, penggunaan untuk kaleng makanan tidak

    berbahaya terhadap kesehatan manusia. ebanyakan penggunaan timah putih untuk

  • 7/26/2019 BAHAN Timah putih

    2/3

    pelapisApelindung, dan paduan logam dengan logam lainnya seperti timah hitam dan seng. onsumsi

    dunia timah putih untuk pelat menyerap sekitar 34$ untuk solder 3$.

    2. otensi

    otensi timah putih di +ndonesia tersebar sepanjang kepulauan ;iau sampai angka elitung,

    serta terdapat di daratan ;iau "Bambar 2% yaitu di abupaten ampar dan ;okan 8lu. !umber daya

    timah putih yang telah diusahakan merupakan cebakan sekunder, baik terdapat sebagai tanah residu

    dari cebakan primer, maupun letakan sebagai alu&ial darat dan lepas pantai.

    Bambar .

  • 7/26/2019 BAHAN Timah putih

    3/3

    ada neraca usat !umber Faya Beologi, tahun 200G, tercatat sumber daya timah putih

    berupa bijih sebesar 4.03G.304 ton, atau dalam bentuk logam 622.626 ton, cadangan bijih mempunyai

    nilai ekonomi C43.G96 ton, atau berupa logam 442.G63 ton. otensi tersebut terdapat pada daerah-

    daerah penghasil timah utama meliputi angka, elitung, undur dan ampar. !edangkan

    perkembangan akhir-akhir ini dengan kegiatan eksplorasi yang semakin intensi*, temuan sumber daya

    timah akan meningkat.

    (ineral yang terkandung di dalam bijih timah berupa kasiterit sebagai mineral utama, pirit,

    kuarsa, ?ircon, ilmenit, plumbum, bismut, arsenik, stibnit, kalkopirit, kuprit, senotim, dan monasit

    merupakan mineral ikutan. (ineral-mineral ikutan pada bijih timah akan terpisahkan pada proses

    pengolahan, sehingga berpotensi menjadi produk sampingan.

    3. enambangan

    enambangan timah putih dilakukan dengan beberapa cara, yaitu semprot, penggalian dengan

    menggunakan e@ca&ator, atau menggunakan kapal keruk untuk penambangan endapan alu&ial darat

    yang luas dan dalam serta endapan timah lepas pantai. enggunaan kapal keruk terutama dilakukan

    oleh T Timah, yang banyak melakukan penambangan cebakan timah alu&ial lepas pantai. apal

    keruk dapat beroperasi untuk penambangan cebakan timah alu&ial lepas pantai yang berada pada

    kedalaman sekitar C meter sampai dengan C0. enambangan menggunakan cara semprot dilakukan

    terutama pada endapan timah alu&ial darat dengan sebaran tidak luas dan relati* dangkal.

    enambangan dengan menggunakan sho&elAe@ca&ator dilakukan untuk menggali cebakan

    timah putih tipe residu, yang merupakan tanah lapukan bijih primer, umumnya berada pada lereng

    daerah perbukitan .

    Bambar . ekas penggalian tanah residu mengandung timah putih, tidak direklamasi, ulau

    !ingkep

    enambangan oleh masyarakat umumnya dilakukan dengan cara semprot. anyak juga

    penambangan dalam sekala kecil terdiri dari satu atau dua orang, menggunakan peralatan sangat

    sederhana berupa sekop, saringan dan dulang, seperti penambangan oleh masyarakat di lepas pantai

    timur ulau !ingkep menggunakan sekop dengan panjang sekitar 2,C meter, dan dilakukan pada saat

    air laut surut.

    Bambar endulangan pasir timah, dan penambangan menggunakan sekop "titik-titik

    kehitaman di kejauhan%, lepas pantai timur ulau !ingkep

    enambangan banyak dilakukan pada /ilayah bekas tambang dan sekitarnya. ahkan tailing

    yang semula dianggap sudah tidak ekonomis, kembali diolah untuk diman*aatkan kandungan timah

    putihnya. enambangan oleh masyarakat di lepas pantai selain menggunakan peralatan manual

    sederhana, menggunakan juga pompa hisap dan perahu .

    Bambar enambangan timah pada areal telah direklamasi dan di lepas pantai