bahan praktikum

Upload: dessi-anugrah

Post on 14-Oct-2015

35 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

qwert

TRANSCRIPT

PRAKTIKUM I

BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM

FISIOLOGI

Tim Penyusun:Prof.dr. Hardi Darmawan, MPH, TM&FRSTM, DAFK

dr. Swanny, MSc

dr. Abdul Kadir Syarkowi, AIFMdr. Herry Asnawi, MKesdr. Irfannuddin, SpKO, MPdKeddrg. Hj. Nursiah Nasution, MKes

BAGIAN FISIOLOGI DAN FISIKA MEDIK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2011IDENTITAS

PEMILIK BUKU PRAKTIKUM

NAMA

: _________________

NIM

: _________________

KELOMPOK: _________________

Foto Diri

TATA TERTIB PRAKTIKUM FISIOLOGI

1. Mahasiswa harus hadir tepat waktu. Bila terlambat tanpa alas an yang jelas, dosen pembimbing berhak melarang mahasiswa tersebut untuk mengikuti praktikum dan dianggap alpa.

2. mahasiswa harus mengikuti semua praktikum yang dijadwalkan. Bila tidak hadir karena sakit (disertai surat keterangan dokter) atau izin khusus, harus melapor kepada dosen pembimbing untuk diatur waktu penggantian.

3. Bila mahasiswa melakukan praktikum tambahan di luar jadwal yang ditetapkan, maka semua bahan praktikum dibebankan kepada mahasiswa tersebut.

4. Sebelum praktikum, mahasiswa harus sudah mempelajari teori dan cara kerja praktikum yang akan dikerjakan. Bila ternyata mahasiswa belum siap, dosen pembimbing berhak mengeluarkan mahasiswa untuk tidak mengikuti praktikum.

5. Sebelum praktikum, mahasiswa harus mengikuti ujian prapraktikum.

6. Selama mengikuti praktikum, mahasiswa harus menggunakan jas praktikum, tanda pengenal, dan sandal jepit yang baru dipakai ketika memasuki ruang praktikum.

7. Selama praktikum, mahasiswa dlarang merokok, menyalakan telepon genggam, bersenda gurau, dan melakukan hal lain yang tidak berhubungan dengan praktikum.

8. Mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan ruang praktikumtanpa izin dari pembimbing praktikum.

9. Periksa dengan teliti alat yang dipinjam sebelum dipakai. Selama dipakai, alat-alat tersebut menjadi tanggung jawab kelompok mahasiswa dan bila rusak atau hilang, harus diganti oleh kelompok mahasiswa paling lambat pada praktikum yang terakhir.

10. Segera setelah praktikum, bersihkan alat-alat, buang sampah pada tempatnya dan pertanggungjawabkan kepada petugas laboratorium.

11. Setiap selesai praktikum, mahasiswa harus mengikuti ujian pasca praktikum.

DAFTAR ISI

Praktikum I, Cold Pressure Test .5Praktikum II, Havard Step Test 8Praktikum III, Position and Activity for Blood Pressure .......................11Praktikum IV, Aerobic/An-Aerobic Metabolism ......15

COLD PRESSURE TEST

PRAKTIKUM ICOLD PRESSURE TEST

(KENAIKAN TEKANAN DARAH DENGAN PENDINGINAN)

Tujuan

Mendemonstrasikan reaksi tekanan darah terhadap perubahan suhu

Alat dan bahan1. Sfigmomanometer dan Stetoskop

2. Ember kecil berisi air esUntuk dapat mengikuti praktikum, peserta harus dapat menjawab pertanyaan berikut::1. Terangkan respon tubuh terhadap stres?

2. Terangkan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah?

3. Terangkan bagaimana pengaruh perubahan temperatur terhadap stress dan tekanan darah?

Cara Kerja

1. Pasang manset sfigmomanometer pada lengan kanan atas naracoba yang telah beristirahat.

2. Ukur tekanan darah sampai mendapat nilai yang sama 3 kali berturut-turut untuk menentukan tekanan darah basal.

3. Manset tetap terpasang tanpa tekanan, naracoba memasukkan tangan kirinya ke ember berisi air es (suhu 4 0C) sampai pergelangan tangan.

4. Tentukan tekanan sistolik dan diastolik pada detik ke-30 dan detik ke-60 pendinginan (Usahakan mengukur tekanan darah secara tepat).

5. Setelah tekanan darah ditetapkan, segera angkat tangan dari air es, kemudian temukan tekanan darah pasca pendinginan setiap 2 menit sampai kembali ke tekanan basal.

Lakukan percobaan ini untuk seluruh mahasiswaCatatan:

Bila perubahan tekanan sistolik > 20 mmHg dan Diastolik > 15 mmHg dari keadaan basal, si naracoba termasuk dalam kelompok hipereaktor, bila perubahan tekanan lebih kecil disebut hiporeaktor. Bila mengukur TD secara cepat sulit dilakukan, percobaan dapat dilakukan 2 kali. Percobaan I hanya mengukur tekanan sistolik, percobaan II mengukur tekanan diastolik. Akan tetapi, antara percobaan I dan II, tekanan darah naracoba harus kembali ke tekanan darah basal.Hasil Percobaan

No.NaracobaTD basalTD 30TD 60TD 2 ITD 2 IIKategori

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Jawab pertanyaan berikut:

1. Apakah dalam keluarga naracoba dalam satu garis keturunan (ayah, ibu, saudara) ada yang menderita penyakit hipertensi?

No.NaracobaHipertensi dalam keluargaYang menderita hipertensi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

HAVARD STEP TESTPRAKTIKUM II

HAVARD STEP TEST

Tujuan

Menganalisis tingkat kebugaran jantung paru

Alat dan Bahan

1. Bangku havard modifikasi (17 inchi)

2. Pengukur waktu (arloji/stopwatch)

3. Metronom ketukan 120x/menit

4. Sfigmomanometer dan stetokop

Untuk dapat mengikuti praktikum, peserta harus dapat menjawab pertanyaan berikut:

1. Jelaskan perjalanan Oksigen mulai dari saluran nafas sampai ke tingkat seluler?

2. Sebutkan dan jelaskan dengan singkat 3 mekanisme pembentukan ATP pada manusia?

3. Terangkan pengaruh sistem saraf otonom terhadap fungsi jantung dan pembuluh darah?

Cara Kerja

1. Lakukan pemanasan ringan selama 5 menit sebelum mulai

2. Naracoba berdiri menghadap bangku havard sambil mendengarkan detakan metronom berfrekuensi 120x/menit

3. Pada detakan I, naracoba menempatkan salah satu kaki (dominan) diatas bangku.

4. Pada detakan ke-2, kaki yang lain naik ke atas bangku sehingga naracoba telah berdiri tegak diatas bangku.

5. Pada detakan ke-3, kaki yang pertama naik diturunkan

6. Pada detakan ke-4, kaki kedua diturunkan sehingga naracoba telah kembali di atas lantai.

7. Tepat pada detakan berikutnya (ke-5) kaki yang pertama kembali naik ke atas bangku, demikian seterusnya.

8. Siklus tersebut diulang terus menerus sampai naracoba tidak kuat lagi, namun tidak lebih dari 5 menit. Catat waktu berapa lama naracoba bertahan (arloji/stopwatch)

9. Segera setelah itu naracoba disuruh duduk. Segera hitung dan catat frekuensi denyut nadi selama 30 detik sebanyak 3x, yaitu: dari 1-130 (N1), dari 2-2.30 (N2), dan dari 3-3.30 (N3) setelah duduk.

Hitung indeks kesanggupan dengan cara berikut:

Cara Lambat:

Indeks Kesanggupan = Lama naik turun (detik) x 100

2 x (N1+N2+N3)

Nilai normal:

< 55: Kurang

55-64 : Sedang

65-79 : Cukup

80-89 : Baik

> 89: Sangat baik

Cara cepat:

a. Dengan rumusIndeks Kesanggupan = Lama naik turun (detik) x 100 5,5 x N1

b. Dengan tabel

Lama

naik turunDenyut nadi 1 menit 1 menit 30 detik (N1)

40-4445-4950-5455-5960-6465-6970-7475-7980-8485-89>89

0.00-0.2955555555555

0.30-0.592015151515101010101010

1.00-1.293030252520202020151515

1.30-1.594540403530302525252020

2.00-2.296050454540353530303025

2.30-2.597065605550454040353535

3.00-3.298575706055555045454040

3.30-3.5910085807065605555504545

4.00-4.29110100908075706560555550

4.30-4.591251101009085757065606055

5.001301151059590807570656560

Nilai normal:

< 50: Kurang

50-80: Sedang

>80: Baik

Hasil PercobaanNo.NaracobaMetode LambatMetode Cepat

NilaiKategoriNilai rumusNilai tabelkategori

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

POSITION AND ACTIVITY FOR BLOOD PRESSURE

PRAKTIKUM III

PENGUKURAN TEKANAN DARAH ARTERI SECARA TIDAK LANGSUNG

Tujuan

1. Mengukur tekanan darah arteri brachialis melalui auskultasi dan palpasi.

2. Mengukur tekanan arteri brachialis pada berbagai posisi

3. Membandingkan ukuran tekanan darah sebelum dan sesudah kerja otot

Alat dan bahan

1. Sfigmomanometer

2. Stetoskop

Untuk dapat mengikuti praktikum, peserta harus menjawab pertanyaan berikut:

1. Uraikan perjalanan arteri brakhialis!

2. Apa yang dimaksud tekanan sistolik dan diastolik?

3. Terangkan fase-fase korotkof!

4. Faktor-faktor apa yang menentukan tekanan darah?

Cara memasang manset yang benar:

1. Lengan baju digulung setinggi mungkin sehingga tidak terlilit manset

2. Tepi bawah manset berada pada 2-3 jari di atas fossa cubiti

3. Pipa karet jangan menutupi fossa cubiti

4. Manset diikat dengan cukup ketat

5. Stetoskop diafragma terletak tepat di atas denyut arteri brachialis

A. PENGUKURAN TEKANAN DARAH PADA BERBAGAI POSISI

Cara Kerja

1. Naracoba berbaring terlentang selama 10 menit.

2. Pasang manset sfigmomanometer pada lengan kanan atas naracoba.

3. Temukan denyut a. brachialis pada fossa cubiti dan a. radialis pada pergelangan tangan melalui palpasi.

4. Sambil meraba a. radialis, pompa manset sampai a. radialis tidak teraba lagi (mencapai tekanan sistolik). Bila a. radialis tidak teraba, manset terus dipompa sampai 30 mmHg diatas tekanan sistolik.

5. Letakkan stetoskop di atas denyut a. brachialis.

6. Turunkan tekanan udara dalam manset (buka klep udara) secara perlahan sambil mendengarkan adanya bunyi pembuluh (penurunan tekanan 2-3 mmHg per 2 denyut)

7. Tentukan kelima fase korotkoff.

8. Ulangi pengukuran (no.4-7) sampai 3 kali untuk mendapat nilai rata-rata, catat hasilnya. (sebelum mengulang yakinkan bahwa tekanan manset kembali nol).

9. Naracoba duduk, tunggu 3 menit, lakukan pemeriksaan tekanan darah seperti prosedur diatas. (Posisi lengan atas sedikit merapat ke batang tubuh).

10. Naracoba berdiri, tunggu 3 menit, lakukan pemeriksaan tekanan darah seperti prosedur di atas. (Posisi lengan atas sedikit merapat batang tubuh).

11. Bandingkan tekanan darah pada 3 posisi tersebut.

Hasil Percobaan

No.NaracobaBerbaringDudukBerdiri

SistDiassistDiasSistDias

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

B. PENGUKURAN TEKANAN DARAH SECARA PALPASI

Cara Kerja

1. Naracoba dalam posisi duduk, lengan bawah berpangku di atas paha, pergelangan supinasi.

2. Lakukan pemeriksaan tekanan darah dengan auskultasi seperti percobaan A, tentukan tekanan sistolik dan diastolik.

3. Turunkan tekanan manet sampai posisi nol.

4. Sambil meraba a. brachialis, naikkan tekanan manset sampai denyut a. radialis tidak teraba. Tekanan terus dinaikkan sampai 30 mmHg diatasnya.

5. Tanpa mengubah letak jari, turunkan tekanan manset sampai denyut a. radialis kembali teraba. Pada saat a. radialis teraba, manometer Hg menunjukkan tekanan sistolik.

6. Bandingkan tekanan sistolik melalui aukultasi.Hasil Percobaan

No.NaracobaAuskultasiPalpasi

SistolikDiatolikSistolikDiastolik?

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

C. PENGUKURAN TEKANAN DARAH SETELAH AKTIVITAS OTOT

Cara Kerja

1. Ukur tekanan darah sistolik dan diastolik a. brachialis pada posisi duduk seperti percobaan A

2. Tanpa melepaskan manset, naracoba berlari di tempat dengan 120 lompatan per menit selama 2 menit. Segera setelah berlari, naracoba langsung duduk dan ukur tekanan darah.

3. Ulangi pengukuran tiap 1 menit sampai tekanan kembali kenilai semula.

Hasil Percobaan

No.NaracobaTD basalTD 0TD 1TD 2TD 3TD 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

AEROBIC/AN-AEROBIC METABOLISM

PRAKTIKUM IV

KELELAHAN OTOT SYARAF PADA MANUSIA

Tujuan

1. Mengamati gambaran otot yang memperlihatkan kerja steady state dan kerja dengan kelelahan.

2. Mendemonstrasikan pengaruh gangguan peredaran darah terhadap kerja otot-otot jari.

Alat

1. Handgrip dynamometer

2. Metronom3. Sfigmomanometer

Sebelum melakukan praktikum, peserta harus menjawab pertanyaan berikut:1. Sebutkan otot-otot (nama latin) yang berperan dalam gerak fleksi jari-jari tangan!

2. Dimana lokasi meraba a. radialis?

3. Terangkan dengan singkat mekanisme terjadinya kontraksi!

4. Sebutkan dan terangkan dengan singkat 3 mekanisme pembentukan ATP!

5. Apa yang dimaksud dengan iskemik?

6. Apa yang terjadi bila jaringan mengalami iskemik? Mengapa demikian?

A. KONDISI STEADY STATE / PEMULIHAN SEGERA PADA KERJA OTOT FREKUENSI RENDAH

Cara Kerja:

1. Naracoba meletakkan lengan bawah di atas meja dengan siku fleksi, tangan memegang bola karet. 2. metronom dipasang dengan ketukan 60x/menit.

3. pada ketukan ke 4 tangan meremas bola karet. Perhatikan angka pada dinamometer dan catat kemudian kembalikan angka dinamometer ke angka nol. Lakukan meremas bola karet setiap ketukan ke 4 sebanyak 15 kali.4. Catat setiap angka pada dinamometer pada tabel dibawah ini, kemudian buat grafiknya.

Hasil Percobaan:

No.Remasan ke-Angka pada dinamometer

B. PENGARUH GANGGUAN PEREDARAN DARAH TERHADAP KERJA OTOT-OTOT JARI

Cara Kerja:

1. Pasang manset pada lengan kanan naracoba dan letakkan lengan dalam keadaan fleksi di atas meja, tangan meremas bola karet handgrip dinamometer.

2. pasang metronom denganketukan 60x/menit.

3. Lakukan sama seperti percobaan A sampai 15x tarikan.

4. Pada tarikan ke-13, lakukan oklusi arteri dengan memompakan manset sampai arteri radialis tidak teraba lagi. Kemudian kunci klep karet manset.

5. terus lakukan tarikan dalam keadaan oklusi setiap 4 detik sampai naracoba merasa tidak sanggup lagi (kelelahan total). Catat setiap angka pada dinamometer setiap kali remasan.

6. setelah tercapai kelelahan total, buka klep karet manset. Dan teruskan remasan bola karet handgrip dinamometer setiap 4 detik sampai kekuatan naracoba kembali normal. Catat setiap angka pada dinamometer setiap kali remasan.

7. Buat grafik angka-angka tersebut.

Hasil PercobaanRemasan ke-Sebelum oklusiSaat oklusiSetelah oklusi

Grafik

1