bahan makalah2
DESCRIPTION
DaswetTRANSCRIPT
![Page 1: Bahan makalah2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071920/55cf9966550346d0339d3213/html5/thumbnails/1.jpg)
Garam pada proses pengolahan pangan dapat berfungsi sebagai pengawet maupun
mempengaruhi cita rasa pangan. Sebagai bahan pangan garam bersifat karena garam mempunyai
sifat-sifat antimikroba yaitu garam akan meningkatkan tekanan osmosis substrat, menyebabkan
terjadinya penarikan air dari dalani bahan pangan sehingga Aw bahan menurun dan
mikroorganisme tidak akan tunlbuh, garam mengakibatkan terjadinya penarikan air dari Main sel
mikroorganisme, ionisasi garam akan menghasilkan ion klor yang beracun terhadap
mikroorganisme clan garam juga dapat mengganggu kerja enzim proteolitik karena dapat
mengalcibatkan terjadinya denaturasi protein (Rahayu et al., 1992). Garam berperan dalam
membatasi air yang tersedlia, dapat mengeringkan protopEasma dan menyebabkan plasmolisis
pacla inikroba tertentu (Desrosier, 1988).
Dalam prosesnya larutan garam meresap lee dalam daging sehingga tercapai tekanan
osmosis yang seimbang antara cairan di dalam dan di luar badan ikan. Larutan garam yang lebih
pekat (di luar badan ikan) menyebabkan air di dalam badan ikan terns keluar, sehingga semakin
lama cairan-cairan sisa dalam badan semakin kental dan proteinnya akan menggumpal
(denaturasi) serta sel daging ikan mengkerut (Moeljanto, 1992).
Metode penggaraman ikan menurut (Moeljanto, 1992) dapat dikelompokkan menjadi
empat kelompok, yaitu :
1. Penggaraman kering, (dry salting) yaitu bila ikan berkontak langsung dengan kristal-
kristal garam.
2. Penggaraman basah (wet salting/brine salting) yaitu bila ikan tidak berkontak langsung
dengan kristal-kristal garam, melainkan ikan direndam dalam larutan garam (brine).
3. Kombinasi, merupalan perpaduan antara kedua metode yang telah dijelaskan
sebelumnya yaitu mula-mula dilakukan penggaraman kering kemudian dilanjutkan dengan
penggaraman basah.
4. Kench salting, merupakan modifikasi dari penggaraman kering dimana menggunalcan
wadah yang tidak kedap air sehingga garam (brine) yang terbentuk tidal ditampung nlelainkan
dibuang dengan cara memodifikasi wadah bagian bawah dengan membuat lubang.
C00tbl
1. PenggaramanFungsi garam dalam pengolahan pangan selain untuk mengawetkanjuga dapat memberikan cita rasa pada produk olahan. Garam bersifat
![Page 2: Bahan makalah2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071920/55cf9966550346d0339d3213/html5/thumbnails/2.jpg)
bakteriostatik karena garam mempunyai sifat-sifat anti mikroba yaitumeningkatkan tekanan osmosis substrat yang akan menyebabkanterjadinya penarikan air dari dalam bahan pangan. Ionisasi garam akanmenghasilkan ion klor yang bersifat racun terhadap mikroorganisme.Garam juga dapat berfungsi menghambat kerja enzim proteolitik yang19dapat menyebabkan denaturasi protein (Rahayu dkk., 1992). garamberperan dalam membatasi air yang tersedia (menurunkan aw) sehinggadapat mengeringkan protoplasma dan menyebabkan plasmolisis padamikroba tertentu (Desroiser, 1988).Garam yang digunakan untuk mengawetkan ikan sebaiknyadigunakan garam murni. Garam murni adalah garam yang sebanyakmungkin mengandung NaCl dan sekecil mungkin mengandung elemenelemenlain. Biasanya kristal garam dikotori oleh unsur-unsur kimiaberupa MgCl2, CaCl2, MgSO4, CaSO4, dan garam-garam lainnya.Dalam prosesnya, larutan garam meresap ke dalam daging sehinggatercapai tekanan osmosis yang seimbang antara cairan di dalam dan diluarbadan ikan. Larutan garam yang lebih pekat di luar badan ikanmenyebabkan air di dalam badan ikan terus keluar, dan semakin lamacairan-cairan sisa di dalam badan ikan semakin kental dan protein akanmenggumpal (Moeljanto, 1992).Metode penggaraman ikan menurut Moeljanto (1992) dapatdibedakan menjadi 4 kelompok yaitu:a. penggaraman kering (dry salting) yaitu apabila ikan dikenakan kontaklangsung dengan kristal-kristal garam.b. Penggaraman basah (wet salting) yaitu iak tidak dikenakan kontaklangsung dengan kristal-kristal garam, melainkan ikan direndam dalamlarutan garam.c. Kombinasi, yaitu merupakan gabungan metode penggaraman keringdan penggaraman basah.d. Kench salting, yaitu modifikasi dari penggaraman kering dimana ikanikanyang digarami ditempatkan di dalam wadah yang tidak kedap airsehingga air garam yang terbentuk tidak tertampung di dalam wadahmelainkan dibuang dengan cara mengalirkannya melewati lubang yang
dibuat di bagian bawah wadah.
F05mur
Garam dapur yang sering kita ketahui merupakan senyawa kimia NaCl, yang terdiri dari
unsur Na (Natrium), dengan Cl (Clorida). Garam merupakan bumbu dapur yang paling sering
digunakan oleh ibu-ibu untuk mengolah berbagai makanan. Tujuan penggaraman atau pemberian
garam pada bahan pangan antara lain sebagai pemberi cita rasa (Winarno et.al., 1982).
Disamping itu, pemberian garam pada bahan pangan dapat berfungsi sebagai penghambat
pertumbuhan bakteri pembusuk dan pathogen karena hal tersebutlah maka garam dapat kita
simpulkan dapat mengawetkan makanan terutama ikan. Di dalam garam terdapat sifat
![Page 3: Bahan makalah2](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071920/55cf9966550346d0339d3213/html5/thumbnails/3.jpg)
antimikroba, antimikroba tersebutlah yang dapat menghabat pertumbuhan dari mikroba yang
dapat membusukan makanan. Sifat-sifat anti mikroba tersebut antara lain adalah sebagai berikut
(Rahayu et.al., 1992) :
1. Garam akan meningkatkan tekanan osmotik substrat.
2. Garam menyebabkan terjadinya penarikan air dari dalam bahan pangan, sehingga aktivitas air
(Aw) bahan pangan akan menurun dan bakteri tidak akan tumbuh.
3. Garam mengakibatkan terjadinya penarikan air dari dalam sel bakteri, sehingga sel akan
kehilangan air dan mengalami pengerutan.
4. Ionisasi garam akan menghasilkan ion khlor yang bersifat racun terhadap bakteri.
5. Garam dapat mengganggu kerja enzim proteolitik karena dapat mengakibatkan terjadinya
denaturasi protein.
Sebagai bahan pengawet, kemurnian garam sangat mempengaruhi mutu ikan asin yang
dihasilkan. Garam murni adalah garam yang hanya mengandung natrium klorida (NaCl).
Beberapa elemen yang biasa mengotori kemurnian garam diantaranya adalah CaCl2, MgCl2,
MgSO4, Na2SO4, Cu dan Fe. Meskipun elemenelemen ini terdapat dalan jumlah kecil, tetapi
dapat menyebabkan lambatnya penetrasi garam ke dalam daging ikan. Ikan asin yang tidak
menggunakan garam murni akan lebih cepat rusak daripada ikan asin yang dibuat dengan garam
murni. Disamping itu beberapa elemen seperti MgCl2 dapat menyebabkan produk mudah
menyerap air, sehingga menjadi lembab dan basah (Burgess et. al., 1965). Sedangkan menurut
(Moeljanto, 1982), terdapatnya zat-zat lain yang tercampur ke dalam garam (terutama Mg, Ca,
Sulfat, dan lain-lain) menyebabkan mutu yang kurang baik pada ikan asin. Adanya 1 % garam
CaCl2, membuat warna ikan menjadi putih, keras dan rasanya pahit.
Penggaraman pada ikan dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu; (1) penggaraman kering, yakni
penggaraman dengan menggunakan garam berbentuk kristal, (2) penggaraman basah, yakni
penggaraman dengan menggunakan larutan garam sebagai media untuk merendam ikan, dan (3)
penggaraman kombinasi, yakni memadukan penggaraman kering dan penggaraman basah (Borgstrom,
1965).
Pengolahan ikan dengan garam