bahan makalah penyuluhan

Upload: yunii

Post on 16-Jul-2015

526 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Perkembangan balita Ibu

Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat, Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa ini otak balita Ibu telah siap menghadapi berbagai stimuli seperti belajar berjalan dan berbicara lebih lancar.

Beda menu balita dengan orang dewasa

A Balita memiliki kebutuhan gizi yang berbeda dari orang dewasa. Mereka butuh lebih banyak lemak dan lebih sedikit serat. Cermati perbedaan ini saat Ibu merencanakan menu makan balita:

Gula & Garam - lupakan penggunaan gula dan garam pada menu bayi. Kalau pun ia sudah berusia di atas 1 tahun, batasi penggunaannya. Konsumsi garam untuk balita tidak lebih dari 1/6 jumlah maksimum orang dewasa sehari atau kurang dari 1 gram. Cermati makanan balita Ibu karena makanan orang dewasa belum tentu cocok untuknya. Kadang makanan Ibu terlalu banyak garam atau gula, atau bahkan mengandung bahan pengawet atau pewarna buatan.

Porsi Makan - Porsi makan anak juga berbeda dengan orang dewasa. Mereka membutuhkan makanan sumber energi yang lengkap gizi dalam jumlah lebih kecil namun sering.

Kebutuhan Energi & Nutrisi - Bahan makanan sumber energi seperti karbohidrat,protein, lemak serta vitamin, mineral dan serat wajib dikonsumsi anak setiap hari. Atur agar semua sumber gizi tersebut ada dalam menu sehari.

Susu Pertumbuhan Susu sebagai salah satu sumber kalsium, juga penting dikonsumsi balita. Sedikitnya balita butuh 350 ml/12 oz per hari. Susu Pertumbuhan dari Nutricia merupakan susu lengkap gizi yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia 12 bulan ke atas dan menjadi pelengkap menu buah hati ibu.

Jadi apakah menu seimbang itu?

Menu seimbang adalah gabungan dari :

Karbohidrat

Seperti nasi, roti, sereal, kentang, atau mi. Kenalkan beragam karbohidrat secara bergantian. Selain sebagai menu utama, karbohidrat bisa diolah sebagai makanan selingan atau bekal sekolah seperti puding roti atau donat kentang yang lezat.

Buah dan sayur

Seperti pisang, pepaya, jeruk, tomat, dan wortel Jenis sayuran beragam mengandung zat gizi berbeda. Berikan setiap hari baik dalam bentuk segar atau diolah menjadi jus.

Susu dan produk olahan susu

Susu pertumbuhan Produk olahan susu seperti keju dan yoghurt Pastikan balita Ibu mendapatkan asupan kalsium yang cukup dari konsumsi susunya

Protein

Seperti ikan, susu, daging, telur, kacang-kacangan Seperti ikan, susu, daging, telur, kacang-kacangan Tunda pemberiannya bila timbul alergi atau ganti dengan sumber protein lain. Untuk vegetarian, gabungkan konsumsi susu dengan minuman berkadar vitamin C tinggi untuk membantu penyerapan zat besi.

Lemak dan gula

Seperti yang terdapat dalam minyak , santan , dan mentega, roti, dan kue juga mengandung omega 3 dan 6 yang penting untuk perkembangan otak. Pastikan balita Ibu mendapatkan kadar lemak esensial dan gula yang cukup bagi pertumbuhannya. Namun perlu diperhatikan bahwa lemak dan gula tidak digunakan sebagai pengganti jenis makanan lainnya (seperti karbohidrat).

Makanan yang Harus Dihindari

Beberapa makanan perlu perhatian extra untuk dihindari, diantaranya:

Makanan yang terlalu berminyak , junk food, dan makanan berpengawet sebaiknya dihindari. Gunakan bahan makanan segar untuk menu makan keluarga terutama untuk balita. Penggunaan Garam. bila memang diperlukan sebaiknya digunakan dalam jumlah sedikit. Dan pilih garam beryodium yang baik untuk kesehatan. Bila membeli makanan dalam kemasan, perhatikan juga kandungan garamnya. Aneka jajanan di pinggir jalan yang tidak terjamin kebersihan dan kandungan gizinya. Ibu bisa membuat sendiri jajanan untuk balita Ibu hingga ia tidak tergiur untuk jajan. Telur dan kerang. Karena seringkali menimbulkan alergi bahkan keracunan bila Ibu tidak jeli memilih yang segar dan salah mengolahnya. Biasakan mengolah telur sampai matang untuk menghindari bakteri yang dapat mengganggu pencernaan. Kacang-kacangan. Karena bisa jadi juga bisa jadi pencetus alergi. Jangan berikan kacang bila si balita belum terampil mengunyah karena bisa tersedak.

http://www.clubnutricia.co.id/my_toddler/article/a_balanced_diet_for_toddlers

Ketigabelas pesan tersebut sudah didasarkan pada kajian ilmiah yang > dapat dipertanggungjawabkan. > Masing-masing pesan sudah disertai penjabaran singkat yang saat ini > sedang direvisi dengan memperhatikan perkembangan ilmu gizi mutakhir. > Komposisi sumber energi dianjurkan 65-75% dari karbohidrat, 20-30% > dari lemak dan 10-15% dari protein. Sebagai contoh, porsi hidangan > sehari untuk berbagai golongan umur dan jenis kelamin dapat dilihat > pada Lampiran 6. Susunan hidangan ini sudah mempertimbangkan > kebutuhan gizi, seperti yang terdapat pada Lampiran 1. > Kartu Menuju Sehat (KMS) dapat digunakan untuk memantau tumbuh > kembang anak balita. KMS juga tersedia untuk anak sekolah, ibu hamil > sampai lansia. Untuk remaja dan dewasa dapat menggunakan Indeks Massa > Tubuh, yakni berat badan dibagi tinggi badan dalam meter > dikuadratkan. Nilai normal IMT antara 18 sampai 25, nilai 26-30 > dikategorikan gemuk dan di atas 30 dikategorikan kegemukan (obesitas). > Gizi hanya sebagian dari kebutuhan dalam gaya hidup, di samping hidup > teratur, cukup tidur, cukup olahraga, pikiran selalu aktif dan tidak > merokok. > Jika seseorang ingin mencapai derajat kesehatan optimal melalui > konsumsi gizinya, ikutilah petunjuk PUGS. Ada beberapa hal yang perlu > diperhatikan, seperti contoh di bawah ini: > q Setiap hari makanlah makanan yang beraneka ragam karena zat > gizi yang dikandungnya saling melengkapi. Dari keanekaragaman ini > diharapkan terpenuhi kebutuhan akan energi, protein, vitamin dan > mineral. Aneka ragam makanan dalam menu sehari-hari dapat digunakan > untuk menilai suatu diet (perencanaan makanan) yang berkembang dalam > masyarakat. Misalnya, diet harimau (Atkin's diet) yang sangat rendah > karbohidrat dan tinggi protein, dan food combining, yang menggunakan > kombinasi makanan yang dianggap serasi dan tidak serasi, sebenarnya > tidak sesuai dengan prinsip makan makanan yang beraneka ragam. > Demikian juga membanjirnya fast food dari negara industri maju > umumnya tidak selaras dengan menu seimbang. Penelitian pendahuluan > menunjukkan bahwa esktrak dari fast food mempunyai kecenderungan > meningkatkan agregasi sel platelet dibandingkan dengan ekstrak > makanan tradisional. > q Lemak > Susunan asam lemak mendapat perhatian khusus akhir-akhir ini, antara > lain perbandingan antara asam lemak jenuh, PUFA dan MUFA sekitar 1 : > 1 : 1. Karena konsumsi lemak di Indonesia umumnya rendah, dianjurkan > konsumsi energi dari lemak tidak melebihi 25% energi total. Sumber > asam lemak jenuh, misalnya, minyak kelapa dan makanan hewani. Sumber > PUFA, misalnya, kedelai; sumber MUFA, minyak kelapa sawit dan kacang > tanah. Minyak kelapa, selain sumber asam lemak jenuh, juga banyak > mengandung MCT (sekitar 50%). Bagi anak balita di bawah usia 2 tahun > serta lansia, mungkin perlu asupan asam lemak omega-3 rantai panjang > yang sumber utamanya ikan laut. Konsumsi beraneka ragam sumber lemak > tersebut diharapkan dapat menghasilkan asupan asam lemak yang > seimbang. > q Makanan hewani, termasuk susu, selain proteinnya bermutu > tinggi, merupakan sumber vitamin dan mineral yang mudah diserap. > Karena makanan hewani rasanya enak, maka pembatas konsumsinya ialah > daya beli. > q Serat > Konsumsi serat di Indonesia tergolong masih rendah, sedangkan yang > dianjurkan sekitar 25-35 g per hari. Ini dapat dicapai dengan > mengonsumsi sekitar 500 g sayuran dan 250 g buah per hari. > Karena kebiasaan kita mengonsumsi sayur 2 kali sehari, maka sekali

> > > > > > > > > > > > > > > > >

mengonsumsi sayur sebaiknya sekitar 250 g. Negara industri maju, seperti Amerika Serikat, masyarakatnya mengonsumsi sayuran sampai 6 kali sehari. q Menurut pendapat seorang pakar gizi terkenal, tidak ada satu negara-pun yang dapat membendung perubahan/transisi perilaku konsumsi makanan di masyarakat. Dampak perubahan (transisi) konsumsi zat gizi terhadap kesehatan, terutama penyakit degeneratif, dapat dilihat pada lampiran 7. Peningkatan konsumsi MUFA, antioksidan, serat, buah dan sayur menguntungkan dari segi kesehatan. Peningkatan konsumsi energi, lemak, garam dan asam lemak trans merugikan kesehatan. q Minum teh (4-6 cangkir per hari), minum minuman cokelat (cocoa beverage), minum jahe, misalnya, dapat membantu tubuh memperoleh antioksidan yang dapat mencegah timbulnya penyakit degeneratif antara lain kanker dan penyakit jantung. Makanan tradisional banyak menggunakan bumbu-bumbu, seperti bawang merah, bawang putih, cabe, jahe, dan merupakan sumber antioksidan non-gizi yang baik untuk kesehatan.

http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg34730.html

13 PESAN DASAR GIZI SEIMBANG 1. Santap aneka ragam makanan Makanan beraneka harus mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan serat makanan dalam jumlah dan proporsi seimbang menurut kebutuhan masing-masing kelompok (bayi, balita, anak, remaja, ibu hamil/menyusui, orang dewasa, dan lansia). 2. Makan makanan untuk memenuhi kebutuhan energi Energi dan tenaga diperoleh dari makanan sumber karbohidrat, lemak, dan protein. Energi untuk metabolisme dasar (menghasilkan panas tubuh dan untuk kerja organ tubuh), untuk aktivitas sehari-hari (belajar, bekerja, dan berolahraga). Kelebihan energi dapat menimbulkan obesitas (kegemukan). Kekurangan energi menyebabkan kekurangan gizi. 3. Makan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi Karbohidrat sederhana (gula dan makanan manis) seyogyanya dikonsumsi dengan memperhatikan azas tepat waktu, tepat indikasi, dan tepat jumlah. Makanan manis (gula) dimakan pada siang hari ketika kita akan atau sedang melakukan aktivitas, dan jumlahnya tidak melebihi 3 - 4 sendok makan gula per hari. Karbohidrat kompleks dikonsumsi bersama makanan sumber unsur gizi lain, seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral. Seyogyanya 50 60% dari kebutuhan energi diperoleh dari karbohidrat kompleks. 4. Batasi lemak seperempat dari kecukupan energi Konsumsi lemak/minyak (jenuh dari hewan) secara berlebihan dapat berisiko kegemukan atau disiplidemia bagi yang mempunyai kecenderungan ke arah itu. Dislipedemia atau kenaikan kadar lemak (kolesterol atau trigliserida) dalam darah merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke. Konsumsi lemak/minyak dianjurkan tidak melebihi 20% dari total kalori. Unsur gizi ini juga berperan sebagai sumber asam lemak esensial serta membantu penyerapan vitamin larut lemak (A, D, E, K). 5. Gunakan garam beryodium. Penggunaan garam beryodium mencegah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Penggunaan garam yang berlebihan tidak dianjurkan karena garam mengandung natrium yang bisa meningkatkan tekanan darah. Sebaiknya

konsumsi garam tidak melebihi 6 g atau 1 sendok teh per hari. 6. Makan makanan sumber zat besi. Sayuran hijau, kacang-kacangan, hati, telur, dan daging banyak mengandung zat besi dan perlu dikonsumsi dalam jumlah yang cukup untuk mencegah kekurangan gizi. 7. Berikan ASI kepada bayi sampai berumur empat bulan. Untuk dapat memberikan ASI dengan baik, ibu menyusui harus meningkatkan jumlah dan mutu gizi menunya selama hamil dan menyusui. Makanan pendamping ASI (PASI) hanya diberikan setelah bayi berusia lebih dari empat bulan. Pemberiannya bertahap menurut umur, pertumbuhan badan, dan perkembangan kecerdasan. 8. Biasakan makan pagi Makan pagi dengan menu beraneka ragam akan memenuhi kebutuhan gizi untuk mempertahankan kebugaran tubuh dan meningkatkan produktivitas kerja. Pada anak-anak, sarapan akan memudahkan konsentrasi belajar sehingga prestasi belajar bisa ditingkatkan. 9. Minum air bersih, aman, dan cukup jumlahnya Air minum harus bersih dan bebas kuman. Minum air bersih 2 l per hari, metabolisme tubuh bisa berjalan lancar mengingat air sebagai pelarut unsur gizi dalam proses metabolisme. Konsumsi air yang cukup dapat menghindari dehidrasi dan menurunkan risiko infeksi serta batu ginjal. 10. Beraktivitas fisik dan olahraga teratur Kegiatan ini membantu mempertahankan berat badan normal. Juga meningkatkan kesegaran tubuh, memperlancar aliran arah, dan mencegah osteoporosis khususnya pada lansia. 11. Hindari minum minuman beralkohol Alkohol, rokok, dan obat terlarang harus dihindari, karena membawa risiko terjadinya berbagai penyakit degeneratif, vaskuler, dan kanker. 12. Makan makanan yang aman bagi kesehatan Makanan yang aman dan baik bagi kesehatan adalah makanan yang tidak tercemar, tidak mengandung kuman atau parasit lain, tidak mengandung bahan kimia berbahaya, dan makanan yang diolah dengan baik sehingga unsur gizi serta citarasanya tidak rusak. 13. Baca label pada makanan kemasan Label makanan kemasan harus berisikan tanggal kedaluwarsa, kandungan gizi, dan bahan aditif yang digunakan. Konsumen hendaknya berhati-hati dan memperhatikan label agar terhindar dari makanan yang rusak, tidak bergizi, dan makanan yang berbahaya. Selain itu, konsumen dapat menilai halal tidaknya makanan itu. (Sumber: Ditjen Binkesmas Depkes RI, 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang, Cetakan III, Tahun 1996/1997)

http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg18851.html Beralihlah ke Gizi SeimbangSelasa, 18 April, 2006 oleh: Siswono

Beralihlah ke Gizi Seimbang Gizi.net - Siapa yang tak mengenal slogan 4 Sehat 5 Sempurna? Slogan yang digelindingkan sejak tahun 50-an itu memang sudah melekat dalam pedoman gizi bagi penduduk Indonesia. Namun seiring berkembangnya pengetahuan, pola itu ternyata tidak lagi memadai. Para ahli bahkan mengingatkan, tinggalkan slogan itu! Benarkah itu? Ya, tidak salah lagi. Menurut Profesor Dr Soekirman, ''Ada hal-hal

dalam slogan 4 sehat 5 sempurna yang tidak lengkap.'' Guru besar Ilmu Gizi di Institut Pertanian Bogor (IPB) ini melanjutkan, ''Pedoman Gizi Seimbang (PGS) adalah penyempurnaan dari 4 sehat 5 sempurna. Jika slogan lama menyebutkan jenis makanannya, namun dalam pedoman gizi seimbang, disebutkan pula bahwa makan pun harus disesuaikan dengan aktivitasnya.'' Perubahan pola dari 4 sehat 5 sempurna ini menjadi PGS diluncurkan kembali oleh sepuluh ahli gizi di Indonesia. Langkah ini ditandai dengan peluncuran tulisan mereka yang dirangkum dalam buku Hidup Sehat: Gizi Seimbang dalam Siklus Kehidupan Manusia, bekerja sama dengan sebuah jaringan pasar swalayan di Indonesia, Ranch Market. Enam prinsip Menurut Soekirman, ada enam prinsip yang harus dipegang dalam PGS. Pertama, membiasakan konsumsi beraneka ragam makanan. Semakin banyak ragamnya, semakin baik. ''Karena tidak ada makanan super yang mengandung berbagai macam zat gizi, kecuali Air Susu Ibu (ASI). Itu pun ASI hanya untuk bayi berusia 0 sampai 6 bulan,'' kata Soekirman. Nasi, misalnya, kaya akan karbohidrat dan sedikit protein. Tetapi nasi miskin vitamin, mineral, lemak, dan serat. Jadi harus dimakan bersama lauk-pauk, sayuran, dan buah. Kedua, memperhatikan dan mempertahankan berat badan ideal. Berat badan, kata Soekirman, adalah hasil olahan daru jenis dan jumlah makanan yang kita makan dengan kegiatan atau aktivitas yang kita lakukan. Makan enak dengan sedikit karbohidrat tetapi banyak daging, lemak, dan manis-manis tanpa diimbangi olah raga atau aktif dalam kegiatan lain, berarti ada kelebihan kalori. Surplus kalori ini akan diubah menjadi lemak badan dan akiabtnya, Anda akan menjadi kegemukan. ''Nah, para eksekutif muda yang kerap menjamu kliennya dengan makanan yang enak-enak, harus berhati-hati,'' kata Soekirman. Ketiga adalah mengatur porsi makan. Dalam hal ini, kebutuhan makan tiap individu berbeda karena tergantung aktivitasnya. Makin aktif, maka makin banyak dibutuhkan kalori. Jadi, jangan lupa mengingat kalori yang masuk saat kita menyantap makanan. Keempat adalah menjaga keamanan makanan. Makanan yang siap disantap, harus pula dijaga keamanannya. ''Agar tidak terkontaminasi atau kotor, misalnya gunakan tudung saji,'' kata Soekirman. Selain itu, makanan juga dijaga agar tidak mengandung zat berbahaya. Soekirman mengingatkan, agar jika membeli makanan dalam kemasan, kita harus memperhatikan label makanan. Sementara tren terbaru yaitu masyarakat yang gemar makanan organik, yaitu bahan pangan yang dihasilkan tanpa menggunakan bahan kimia. Kelima, adalah patokan khusus untuk kelompok masyarakat yang memiliki masalah gizi tertentu. Misalnya kurang vitamin atau mineral tertentu. ''Makanya pemerintah juga sudah melakukan upaya fortifikasi yaitu proses penambahan zat tertentu. Misalnya pada garam, sudah ditambahkan yodium. Kemudian pada tepung terigu ditambahkan zat besi,'' kata Soekirman yang ketua pembina Koalisi Fortifikasi Indonesia (KFI), LSM yang beergerak di bidang fortifikasi pangan. Terakhir yaitu keenam, PGS yang sifatnya khusus. Ini dapat digolongkan misalnya menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa, dan manula), menurut kelompok ekonomi, bahkan menurut kelompok budaya makanan.

PGS menurut usia Nah, PGS menurut kelompok usia ini dirinci dalam buku Hidup Sehat: Gizi Seimbang dalam Siklus Kehidupan Manusia ini. Untuk ibu hamil, Sri Wahjoe Soekirman, MPS mengingatkan bahwa kebutuhan gizi ibu dan janin harus dicukupi. Pada ibu hamil berusia 19 sampai 29 tahun, Sri menyarankan untuk makan sebesar 2200 kalori per hari. Sementara bagi ibu yang menyusui, Sudarmani Djoko M Kes menyebutkan pentingnya pengukuran indeks massa tubuh (IMT). Semakin gemuk (tinggi IMT) akan menghasilkan ASI dengan kandungan lemak dan energi yang tinggi pula. Selain itu, makin tinggi dan makin gemuk si ibu, ASInya akan lebih banyak pula. Sudarmani menyebutkan, bagi ibu menyusui dengan bayi berusia 0-6 bulan, ia harus diet 2900 kalori per hari. Saat si bayi berusia 7-12 bulan, si ibu cukup diet 2700 kalori per hari. Pada bayi dan balita, Tuti Sunardi kembali menyebutkan pentingnya ASi pada usia 0 sampai 6 bulan, tanpa diberikan tambahan apa pun. Baru setelah itu, ia harus diperkenalkan dengan makanan yang berfungsi sebagai pendamping ASI (bukan pengganti ASI). Tuti menguraikan, anak berusia 1 sampai 3 tahun membutuhkan diet 1300 kalori per hari. Pada usia 4-5 tahun, meningkat menjadi 1500 kalori. Untuk anak usia sekolah dasar, Prof Dr Muhilal dan Didit Damayanti MSc mengingatkan komposisi tubuh anak sudah mulai berubah. Termasuk mulai berbeda antara anak laki-laki dan perempuan. Mereka mengingatkan pentingnya sarapan sebelum sekolah. Untuk usia sekolah dasar, kedua ahli gizi ini menyarankan makanan 1921 kalori per hari. Bagi remaja dan wanita usia subur, Dr Husaini Mahdin Anwar MSc, APU mengingatkan bahwa pada usia ini terjadi akil balig. Pada usia ini terjadi perubahan fisiologis dan mental. Diet untuk mereka dibutuhkan 2500 kalori per hari. Gizi untuk usia prakonsepsi diulas Prof Dr dr Darwin Karyadi. Ia mengingatkan, usia ini masuk periode kritis. Gizi suami dan istri pada masa tiga hingga enam bulan sebelum hamil inilah masa yang menentukan kondisi bayi yang akan dilahirkan. Darwin menyebutkan sepuluh jenis makanan yang penting pada masa ini yaitu alpukat, daging sapi, kol, wortel, kiwi, dan lain-lain. Usia dewasa, yaitu usia akhir 20 tahunan sampai akhir 50 tahun. Pritasari SKM MSc menyebutkan, gaya hidup sehat dan teratur akan menjaga kondisi pada usia lanjut. Pada masa produktif ini, terdapat risiko penyakit degeneratif seperti jantung koroner, diabetes melitus, dan hipertensi. Pada usia ini ada beragam takaran diet, mulai dari 1500 kalori hingga 2200 kalori. Ini tergantung pada aktivitas yang dilakukan. Gizi pada usia lanjut pun penting diperhatikan. setelah tubuh mencapai tingkat kedewasaan, terjadi proses pengrusakan yang melebihi proses pembangunan. Inilah yang disebut aging atau menua. Pada usia ini, Dr Sunita Almatsier, MSc, menyebutkan diet 1750 kalori per hari. Ia menyebutkan pentingnya vitamin E sebagai antioksidan dan memperlambat proses penuaan. Namun di antara uraian para ahli dalam buku tersebut, Soekirman pun mengingatkan, salah satu fungsi makanan adalah untuk dinikmati. Tak heran jika dalam PGS di Jepang, butir yang terakhir menyebutkan, Enjoy your food. Jadi, terapkan gizi seimbang dan enjoy!

http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1145335701,3693,

A.

Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.

B. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah : 1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari. 2. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein sehari. 3. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi. 4. Aktivitas. C. Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri. D. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui

Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nurisi baik adalah 70 kal/ 100 ml, dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui (Dudek, 2001). Protein. Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan. Cairan. Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah. Vitamin dan mineral. Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada selama hamil. E. Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang. F. Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui 1. Buatlah setiap gigitan berarti Makan makanan yang bermanfaat untuk menghasilkan susu yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan. 2. Semua kalori tidak diciptakan setara. Memilih makanan yang mengandung kalori sesuai dengan kebutuhan.

3. Jika anda kelaparan, maka bayi juga. Jangan melewatkan makan jika saat menyusui karena dapat memperpendek umur dan daya hidup. 4. Jadilah ahli efesiensi. Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting sesuai dengan kebutuhan nutrisi selama laktasi. 5. Karbohidrat adalah isu komplek. Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan mineral, sehingga menghasilkan air susu yang baik dan cukup. 6. Yang manis tidak ada manfaatnya- bahkan menimbulkan masalah. Kalori yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis dikurangi. 7. Makanlah makanan yang alami. Makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya sehingga akan mengurangi nilai gizi air susu. 8. Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan bermanfaat untuk kesehatan keluarga. Jangan minum minuman beralkohol, obat-obatan, kopi atau merokok. Hal tersebut akan mempengaruhi produksi air susu dan menimbulkan gangguan pada ibu dan bayi.

Read more: http://www.lusa.web.id/gizi-seimbang-bagi-ibu-menyusui/#ixzz0Yxo8lnKA

A. Prinsip Gizi Pada Wanita Remaja Dan Dewasa Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh. Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) baik tinggi badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena berhubungan dengan besarnya tubuh. Growth Spurt : Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun. Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan aktivitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula. Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi yang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsure-unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya. Sehingga mengharuskandia mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari biasanya. B. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Remaja Dan Dewasa Faktor yang mempengaruhi gizi pada remaja dan dewasa : Kemampuan keluarga untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang zat gizi. Pekerjaan Data terbaru dari kesehatan nasional dan survey pengujian ilmu gizi (NHNES) menyatakan bahwa konsumsi energi wanita dari umur 11 sampai 51 tahun bervariasai, dari kalori yang rendah (sekitar 1329) sampai kalori yang tinggi (1958 kalori). Konsumsi makanan wanita perlu mempertimbangkan kadar lemak kurang dari 30 % dan tinggi kalsium sekitar 800-1200 mg/ hari. Rata-rata RDA kebutuhan kalsium

1000 mg. selain itu, wanita juga harus memperhatikan unsur sodium, cara pengolahan makanan dan para wanita perlu membatasi makanan kaleng atau makanan dalam kotak. C. Kebutuhan Gizi Seimbang Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan kalori remaja setiap hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula dan natrium dan dapat meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karena itu, remaja harus didorong untuk lebih memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu. Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun kuantitas zatzat gizi sesuai dengan kebutuhan faali tubuh. Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dari berat badan seseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuham energinya 50-60 kal/kg BB/ hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari. Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat. Apabila asupan energi terbatas/ kurang, protein akan dipergunakan sebagai energi. Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada kacangkacangan, tempe dan tahu. Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya. Kelebihan lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu diperlukan. Departemen Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25 % dari total energi per hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk memasak makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah juga mengakibatkan energi yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat mengakibatkan asupan Fe dan Zn juga rendah. Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.

Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan darah yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB). Makanan sumber zat besi adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi. D. Pengaruh Status Gizi Pada Sistem Reproduksi Kebutuhan energi dan nutrisi dipengaruhi oleh usia reproduksi, tingkat aktivitas dan status nutrisi. Nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan. Kekurangan nutrisi pada seorang yang mengalami anemia dan kurang berat badan lebih banyak akan melahirkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah) dibandingkan dengan wanita dengan usia reproduksi yang aman untuk hamil. E. Pendidikan Gizi Pada Wanita Remaja Dan Dewasa Pendidikan gizi pada wanita remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun pesan dasar gizi seimbang yang diuraikan oleh Depkes adalah: 1. Makanlah aneka ragam makanan. Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Makan makanan yang mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh baik kualitas maupun kuantitas. Jadi, mengonsumsi makanan yang beraneka ragam menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. 2. Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energi. Setiap orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yanng cukup kalori (energi) agar dapat hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi kalori akan ditimbun sebagai cadangan didalam tubuh yang berbentuk jaringan lemak. 3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi. Ada dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana. Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks berlangsung lebih lama daripada yang sederhana. Konsumsi karbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50% saja dari kebutuhan energi sehingga tubuh dapat memenuhi sumber zat pembangun dan pengatur. 4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai dari kecukupan energi. Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin (A, D, E dan K) serta menambah

lezatnya hidangan. Mengonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain. 5. Gunakan garam beryodium. Kekurangan garam beryodium mengakibatkan penyakit gondok. 6. Makanlah makanan sumber zat besi. Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi berakibat anamia gizi besi (AGB), terutama diderita oleh wanita hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur. 7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya. ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai kelebihan yang meliputi 3 aspek baik aspek gizi, aspek kekebalan dan kejiwaan. 8. Biasakan makan pagi. Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan produktivitas kerja. 9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya. Aman berarti bersih dan bebas kuman. 10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur. Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan. 11. Hindari minum minuman beralkohol. Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga menimbukan rasa haus. Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat lain. 12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan. Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus layak dikonsumsi sehingga aman untuk kesehatan. Makanan yang aman yaitu bebas dari kuman dan bahan kimia dan halal. 13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.

Read more: http://www.lusa.web.id/gizi-seimbang-pada-remaja-dandewasa/#ixzz0YxoRG3Lv

Kebutuhan Gizi Seimbang Anak Usia Sekolah.Written by Anindya Published in: Kesehatan Comments 0 Pdf Print Email WHO memberi batasan anak usia sekolah adalah anak dengan usia 6-12 tahun. Mereka berbeda dengan orang dewasa, karena anak mempunyai ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang, sampai berakhirnya masa remaja. Anak sekolah sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan tubuh yang berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh. Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks (Nasar, 2005).

Anak usia sekolah sedang mengalami: (1) Perkembangan fisik. Fisik anak usia sekolah lebih kuat dibandingkan usia dibawahnya, sehingga aktivitas fisiknya tampak lebih menonjol dan mempunyai kemampuan motorik/bermain ; (2) Perkembangan mental. Anak mempunyai minat terhadap tugas-tugas sekolah seperti membaca, menulis, berhitung dan menggambar. Mereka senang bertanya kepada orang lain (guru atau orang tua) dimana mereka sedang mengeksplorasi apa yang dilihat dan dirasakan; (3) Perkembangan emosi. Anak pada usia ini sudah mampu mengendalikan emosi. Anak sudah dapat mengendalikan emosi di lingkungannya tetapi di luar rumah kadang masih kurang; (4) Perkembangan sosial. Anak sedang mempelajari cara bersosialisasi pada peran social di masyarakat.

Anak sekolah sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan seorang anak oleh karena itu diperlukan asupan makanan yang mengandung gizi seimbang, agar proses

tersebut tidak terganggu. Pada masa sekolah selain peran orang tua, kesadaran anak sekolah juga diperlukan karena mereka sudah mampu memilih makanan mana yang dia sukai. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi (Almatsier, 2002).

Fase usia sekolah membutuhkan asupan makanan yang bergizi untuk menunjang masa pertumbuhan dan perkembangannya. Kebutuhan tubuh akan energi jauh lebih besar dibandingkan usia sebelumnya, karena anak sekolah lebih banyak melakukan aktivitas fisik seperti bermain, berolahraga atau membantu orangtuanya. Memasuki usia 10-12 tahun, anak semakin membutuhkan energi dan zat gizi yang lebih besar dibanding anak yang berusia di bawahnya. Pada usia ini pemberian makanan untuk anak laki-laki dan perempuan mulai dibedakan.

Gizi menjadi masalah yang penting bagi anak sekolah, karena gizi bisa mencerdaskan anak. Anak yang kekurangan gizi mudah mengantuk dan kurang bergairah yang dapat menganggu proses belajar di sekolah dan menurun prestasi belajarnya, daya pikir anak juga akan kurang, karena pertumbuhan otaknya tidak optimal. Orang tua perlu memerikan perhatian pada anak usia sekolah, karena pada umumnya mereka disibukkan dengan berbagai kegiatan di luar rumah sehingga cenderung melupakan waktu makan termasuk kebiasaan makan pagi. Makan pagi yang cukup akan memenuhi kebutuhan energi selama belajar di sekolah, sekaligus mencegah penurunan kadar gula darah yang berakibat pada terganggunnya konsentrasi anak dalam menerima pelajaran di sekolah.

Pola asupan makanan yang tidak seimbang pada anak usia sekolah dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kurangnya gizi dalam tubuh. Anak usia sekolah sangat memerlukan asupan makanan yang seimbang untuk menunjang tumbuh kembangnya. Anak sekolah perlu mendapat asupan gizi yang seimbang, sehingga akan tumbuh sesuai perkembangan usianya dan ada kesesuaian antara BB/umur, TB/umur dan BB/TB. Pola asupan makanan dan pengaturan makanan untuk anak usia sekolah sangat penting dilakukan.

Diet seimbang anak usia sekolah yang baik adalah rendah lemak, tinggi kalsium dan adekuat tapi kalorinya tidak berlebihan. Syarat pemberian makanan bagi anak antara lain : (1) memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi yang sesuai dengan umurnya; (2) susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang; (3) bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi dan keadaan faali anak; (4) memperhatikan kebersihan perorangan/anak dan lingkungan.

http://www.rajawana.com/artikel/kesehata n/407-kebutuhan-gizi-seimbang-anakusia-sekolah.html

Tips Memberi Makanan Gizi Seimbang Untuk AnakJun 30th, 2009 | By admin | Category: Tips Tumbuh Kembang

Your webmaster search is: gizi seimbang untuk anak 1. Berikan anak aneka ragam makanan untuk menjamin kelengkapan gizi yang dibutuhkan. 2. Berikan makanan yang memenuhi kecukupan energi untuk menunjang aktifitasnya sehari-hari.

3. Pilihlah makanan berkadar lemak sedang dan rendah lemak jenuh. Lemak dan minyak yang terdapat di dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin-vitamin A, D, E, dan K , serta menambah lezatnya hidangan. 4. Gunakan garam beryodium, karena sangat bermanfaat untuk menghindari penyakit gondok, kretin dan menjaga kecerdasan anak. 5. Berikan makanan yang kaya zat besi, untuk mencegah anak menderita kurang darah/anemia gizi. 6. Berikan ASI saja kepada bayi sampai umur 4 bulan dan tambahkan makanan pendamping ASI sesudahnya. 7. Biasakan anak untuk makan pagi, karena bermanfaat untuk memelihara ketahanan fisik dan daya tahan tubuhnya. 8. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya. 9. Ajak anak untuk melakukan aktifitas secra teratur, karena dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, serta meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot. 10. Berikan anak makanan yang aman bagi kesehatan. Makanan yang aman adalah makanan yang bebas dari kuman dan bahan kimia berbahaya. 11. Bacalah lebel pada makanan yang dikemas. Semua keterangan rinci pada label makanan yang dikemas sangat membantu Anda saat memilih dan menggunakan makanan tersebut, sesuai kebutuhan gizi dan keadaan kesehtan buah hati Anda. http://tipsanda.com/2009/06/30/tips-memberi-makanan-gizi-seimbang-untuk-anak/