bahan kulyah pengelolaan limbah tambang

34
TOPIK BAHASAN • Dasar-Dasar Hukum • Definisi-Definisi Dalam Pengelolaan Lingkungan • Definisi Pencemaran • Daur Pencemaran Lingkungan • Hirarki Pencegahan Pencemaran • Apa Itu Limbah • System Pengendalian Pencemaran • Mekanisme Limbah Tambang • Komponen Pencemaran Air • Parameter Lingkungan • Karakteristik Limbah • sumber-Sumber Limbah • Sumber Pencemaran Di Tambang • Dampak Aktfitas Pertambangan • Teknologi Pengelolaan Limbah Cair • Upaya Pengelolaan Lingkungan Dan Upaya Pemantauan Lingkungan

Upload: boneeta-bfashion

Post on 20-Jan-2016

22 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

TOPIK BAHASAN• Dasar-Dasar Hukum• Definisi-Definisi Dalam Pengelolaan Lingkungan• Definisi Pencemaran• Daur Pencemaran Lingkungan• Hirarki Pencegahan Pencemaran• Apa Itu Limbah• System Pengendalian Pencemaran• Mekanisme Limbah Tambang• Komponen Pencemaran Air• Parameter Lingkungan• Karakteristik Limbah• sumber-Sumber Limbah• Sumber Pencemaran Di Tambang• Dampak Aktfitas Pertambangan• Teknologi Pengelolaan Limbah Cair• Upaya Pengelolaan Lingkungan Dan Upaya Pemantauan Lingkungan

Page 2: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

DASAR-DASAR HUKUM

• Kementerian Lingkungan Hidup RI (UU, PP, Ketmen, Permen, Perda)

• Menteri Pertambangan Dan Energy RI (UU, PP, Ketmen, Permen, Perda)

• Menteri Kesehatan RI (UU, PP, Ketmen, Permen, Perda)

• Menteri Perdagangan RI (UU, PP, Ketmen, Permen, Perda)

Page 3: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang
Page 4: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

CONTOH PENCEMARAN AIR

Page 5: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

DAUR PENCEMARAN LINGKUNGAN

Sumber Pencemaran

Udara Air Daratan

Tanaman Tanaman

Hewan Hewan

Manusia

Page 6: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang
Page 7: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

APA ITU LIMBAH?

• LIMBAH :

Adalah sisa suatu usaha dan / atau kegiatan

Contoh :

Suatu kegiatan pertambangan dimana menghasilkan limbah air mempunyai tingkat keasaman pH =6 dan mengandung kadar besi 5 mg/l kedua nilai ini disebut dengan parameter.

Page 8: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang
Page 9: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

CARA PENGELOLAAN LIMBAH TAMBANG

• Pencemaran air dan dampaknya serta cara pengelolaannya

• Pencemaran udara dan dampaknya serta cara pengelolaannya

• Pencemaran daratan dan dampaknya serta cara pengelolaannya

• Pencemaran B3 (bahan berbahaya dan beracun) dan dampaknya serta cara pengolahannya.

Page 10: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

SUMBER PENCEMARAN DI TAMBANG

I. PROSES SECARA LANGSUNG

Yaitu limbah yang terproduksi bersamaan dengan proses-proses produksi yang sedang berlangsung, antara lain :• Air masam tambang (Acid Mine Drainage/AMD)• Air masam over burden (OB) atau disposal• Air masam stock file• Air raksa (Hg)• Air masam sulfat (NaCL)• Mineral berat (Ti, Ni, Ne, Fe, Sn, Al, FeS2, CuFeS2, Mn)• Debu pada proses eksploitasi bahan galian• Debu pada proses pengangkutan bahan galian• Ceceran bahan galian pada proses pengangkutan • Debu pada proses pengangkutan Top Soil, Over Burden (OB)• Debu di areal stock file

Page 11: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

• Debu di areal stone cruser/ cruser bahan galian • Debu karena proses alami seperti angin• Cecer olie dari alat-alat berat• Tingkat kebisingan• Pencemaran udara• Limbah padat (plastik, kaleng,

drum,ban)• Kekurangan oksigen

Page 12: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

II. PROSES SECARA TIDAK LANGSUNG

Yaitu limbah yang terproses sebelum proses maupun sesudah proses produksi, antara lain :• Rusaknya bentang alam• Hilangnya tanah penutup (Top Soil)• Hilangnya source rock (bantuan induk)• Peninggian tingkat kebisingan• Peninggian tingkat udara (iklim)• Peningkatan B3 (bahan, berbahaya dan beracun)• Peningkatan adanya mineral-mineral berat• Hilangnya populasi flora dan fauna darat serta air• Hilangnya unsur-unsur tanah

Page 13: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

• Peningkatan Air Masam Tambang (Acid Mine Drainage/AMD)

• Peningkatan air masam over burden (OB) dan disposal• Peningkatan air masam di areal stock file• Peningkatan debu dari kegiatan-kegiatan alat berat• Peningkatan debu dari tiupan angin secara alami• Peningkatan ceceran olie dari kegiatan alat-alat berat • Peningkatan ceceran bahan galian dan kegiatan alat-

alat berat• Peningkatan limbah padat seperti plastik• Peningkatan limbah lumpur/tailing di dalam KPL-KPL

Page 14: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

SISTEM PENGENDALIAN PENCEMARAN

I. PENGENDALIAN PENCEMARAN

Dimana setiap limbah yang dihasilkan dari kegiatan perusahaan adalah menjadi kewajiban pengusaha untuk mengelolanya agar limbah yang dihasilkan tidak sampai mencemarkan lingkungan dengan cara :• Penghematan bahan baku dan energi (bahan penolong)• Minimalisasi limbah (proses)• Pencegahan (sistem)• Daur ulang (penggunaan kembali)• Reuse (teknis pengolahan)• Recovery (memproses secara teknologi)• Instalasi pengolahan limbah (IPAL)• Kantong pengolahan lumpur (KPL)

Page 15: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

II. PENGENDALIAN LINGKUNGAN

Yaitu pengendalian terhadap dampak negatif dan memaksimumkan dampak positif yang meliputi dari komponen lingkungan yang terkena dampak primer maupun sekunder dengan cara :• Melaksanakan AMDAL• Melaksanakan Audit Lingkungan• Melaksanakan Ecolabelling• Melaksanakan peningkatan kinerja perusahaan ISO.

14000 dan seterusnya• Melaksanakan penanaman hutan tanaman industri

Page 16: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

MEKANISME PERLAKUAN LIMBAH TAMBANG

Proses produksi

Proses secara tak langsung

Proses secara langsung

B3

Limbah padat

Limbah cair

Limbah cair

Limbah padat

Limbah padat

Limbah cair

TPA •KPL from tambang•KPL over burden (Ob)•KPL stock file

TPA TPA TPS

Badan air TPA

TPA

Pembeli / penampung

ada izin

Pretreat ment

Page 17: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

KOMPONEN PENCEMAR AIR• Bahan buangan padat; kemungkinan yang terjadi pelarut bahan buangan

padat (konsentrasi meningkat dan perubahan warna air), pengendapan bahan buangan padat di dasar air dan pembentukan koloidal yang melayang di dalam air.

• Bahan buangan organik, pada umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau sulit didegradasi oleh mikroorganisme.

• Bahan buangan anorganik, pada umumnya berupa limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh mikroorganisme.

• Bahan buangan zat kimia, banyak ragamnya tetap yang dimaksud dalam kelompok ini adalah sabun (deterjen, sampho, dan bahan pembersih lainnya), bahan pemberantas hama, zat warna kimia, larutan penyamak kulit dan zat radioaktif.

• Pengelolaan acid mine drainage (AMD) umumnya muncul dari batuan (batuan induk) yang mengandung pyrite, chalcocite, sphalerite, galena, magnetite, hematite, yang jika terekspos O2 (udara) saat penambangan maka akan teraksidasi membentuk asam sulfat jika ada curah hujan yang cukup lama maka asam akan menimbulkan timbunan dalam bentuk lindi (leachate) proses ini dinamakan AMD.

Page 18: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

• Kegiatan dari eksplorasi dan eksploitasi serta pengelohan bahan tambang seperti batu bara, pasir, besi, emas, perak, mangan, timah, dan lain-lain.

• Kegiatan dari alat-alat berat tambang baik eksplorasi maupun eksploitasi.

• Dari penumpukan (stock file) dan bahan tambang tersebut.

• Bahan buangan cairan berminyak/ ceceran olie• Dari B3 (bahan berbahaya dan beracun) seperti

; aki, filter dan lain-lain.

Page 19: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

PENGERTIAN COD & BOD

• COD (Chemical Oxygen Demand) adalah kebutuhan oksigen kimia untuk reaksi oksidasi terhadap bahan buangan di dalam air

• BOD (Biologycal Oxygen Demand) adalah kebutuhan oksigen biologis memecah bahan buangan di dalam air oleh mikroorganisme.

Page 20: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

DAMPAK PENCEMARAN AIR

Kerugian uang disebabkan oleh pencemaran air dapat berupa :• Air mjd tidak bermanfaat lagi; seperti air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan

rumah tangga, keperluan industri, dan keperluan pertanian.• Air menjadi penyebab penyakit ;penyakit menular (hepatitis A, polliomyelitis,

cholera,typhus,abdominalis,dysentrie amoeba,ascariasis,trachoma,scabies, dll) dan penyakit tidak menular (keracunan kadmium,keracunan kobalt, keracunan air raksa, keracunan bahan inseksida,dll)

• Air tercemar apabila air tsb telah menyimpang dari keadaan normalnya.• Suatu peristiwa masuknya zat-zat kedalam air yang mengakibatkan kualitas air tsb

menurun. Sehingga membahayakan kesehatan masyarakat.

Indikator bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui:

• Adanya perubahan suhu air• Adanya perubahan PH air• Adanya perubahan warna,bau, atau rasa air

Page 21: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

• Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut

• Adanya mikroorganisme• Meningkatnya radioaktivitas air

lingkungan• Meracuni kehidupan manusia,

tumbuhan, hewan, dan biota air• Mempengaruhi kualitas badan air/sungai

penerima.

Page 22: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

PENGELOLAAN AIR TAMBANG

1. Mengendalikan acid mine drainage (AMD)

a. Pengelompokan batuan berdasarkan potensi asamnya, dengan tes NAG (net acid generation) yang akan menghasilkan klasifikasi:

b. NAF : (non acid forming)

c. PAF : (potencially acid forming)

d. Penanganan selektif bntuan sisa oleh oprator penambangan, bantuan PAF ditetapkan ditengah tumpukan dan NAF disekeliling tumpukan.

e. Menutpi/isolasi bantuan PAF di dalam disposal (waste dump) untuk meminimasi masuknya O2 ke dalam disposal dan mengurangi pembentukan asam.

2. Mencegah timbulnya AMD atau danau dengan PH rendah tidak boleh terjadi genangan air 1 pit yang lama jika ada batubara yang terbuka(exposed). Batu bara yang terbuka harus ditutup dengan topsoil atau material OB sebelum pit digenangi air.

3. Pengelolaan limbah air pit waster water, mine tailing dan biasa mamelalui seting pond, sebuah seting pond adalah kolam (KPL) yang digunakan untuk mengendapan lumpur dan sisa asam yang lolos dari proses menetralisasi ADM.

4. Pengelolaan limbah air dengan salah satu metode proses anaerobic dan aerobic bila memungkinkan.

5. Pengelolaan limbah air dengan cara perbedaan ketinggian topografi berupa KPL (kantong penampungan lumpur) berdasarkan treatment-treatment dan diberi zat kimia seperti kapur,tawas, dll.

6. Pembuatan saluran tirisan air : dari air permukaan, dari mata air, dan dari air Over Borden (OB)

Page 23: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

PENGELOLAAN REKLAMASI LAHAN DAN PENANAMAN KEMBALI

1. Semua lahan yang dieksploitasi penambangan harus direhabilitasi (dikembalikan ke fungsi semula yang aman & produktif).”Persyaratan Pemerinyahan”. Beberapa pit akan diisi dengan waste rock, dan yang lain menjadi danau. Pennaman kembali biasanya dilakukan di atas topsoil yang dipindahkan.

2. Sebelum memindahkan OB.maka topsil terlebih dahulu dipindahkan ke tempat yang aman (yang direncanakan untuk di tanami kembali). Lapisan topsoil sekitar 1 meter ketebalannya. Penumpukan kembali tidak boleh melebihi 3 m untuk mencegah terganggunya kesuburan tanah antara lain:

Topsoil (tanah yang mengandung unsur organik) warnanya biasanya coklat muda, tebalnya sekitar 0,5 m. mengandung unsur hara, akar, dan mikroorganisme yang berguna untuk revegestasi.

subsoil (lebih sedikit unsur organiknya) warnanya biasanya agak kekuningan dan merupakan tanah lempung. Juga dibutuhkan untuk revegestasi & penting untuk membangun penutup dam (Sebagai Tanah Kompak).

Over Borden (OB) di angkut dari pit dengan HD (Haul Truck) sedekat mungkin dengan betuk final damp untuk mengurangi pembentukan dengan bulldozer (meminimasi biaya)

3. penanaman pohon dianjurkan berupa pohon tanaman lokal sehngga sesuai dengan adaptasi daerah setempat

4. Diharapkan sebagian lahan untuk di reklamasi dapat di tanam kembali pohon yang bersifat tanaman industri yang dapat menghasilkan jangka pendek.

Page 24: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang
Page 25: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang
Page 26: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DANUPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

1. Limbah Cair a.Meminimalisasi limbah • Meningkatkan kebersihan bahan olah • Bila memungkinkan efesien pemakaian air• Membuat saluran tirisan-tirisan air• Membuat instalasi saluran air limbah dan iar hujan

b. Pengelolaan limbah cair• Membuat kp1. Air masan tambang• Membuat kpl. Disposal/over burden (OB)• Membuat kpL stock file• Sistem 1 PAL an aerob• System 1 PAL aerob (lumpur aktif)

Page 27: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

• Pengelolaan limbah padat• Pengawasan dan pengelolaan B3 (Bahan, berbahaya dan

beracun)• Pengawasan komponen udara• Pengawasan komponen kebesingan• Pengaawasan tanah pucuk (rop sail)• Pengamanan tanah/lumpuur sisa pengolahan (tailing)• Melakukan reklamasi• Aspek kebakaran• Tenaga kerja• Keselamatan dan kesehatan kerja• Kelayakan alat-alat berat dan tajam• Memperhatikan kearifan lokal

Page 28: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

DAMPAK AKTIFITASPERTAMBANGAN

Page 29: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

DAMPAK AKTIFITAS PERTAMBANGAN

• Dampak aktifitas pertambangan baik itu pertambangan terbuka (Open Pit Mining) maupun pertambangan bawah (Underground Mining) antara lain

• Perusak lingkungan yang sangat potensial• Dapat merubah total iklim dan tanah akibat seluruh tanah

diatas deposit bahan tambang disingkirkan• Melepaskan bijih atau bahan tambang (batubara, emas,

tembaga, perak, mangan, timah, pasir, besi dll) dari batuan-batuan atau pasir yang mengandung mineral-mineral berat yang sangat berbahaya.

• Menggunakan bahan-bahan kimia (air raksa dll) berbahaya yang dapat mencemari tanah, air, sungai dan lingkungan (manusia, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan biota air.

Page 30: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

• Kerusakan lingkungan umumnya diakibatkan karena adanya limbah (tailing) yang dihasilkan pada proses pemurnian bijih

• Menyebabkan terlepasnya unsur-unsur kimia tertentu seperti fe dan S dari senyawa pyrite (Fe 2 s) mengahasilkan air buangan bersifat asam (acid mine drainage (AMD)/ Acid rock drainage) yang dapat hanyut terbawa aliran permukaan pada saat hujan dan masuk kedalam bahan pertanian di bagian hilir airnya sangat masam dengan PH (2,5-3,5) yang berpotensi mencemari lahan pertanian dan air badan sungai kualitasnya menjadi menurun,

• Menimbulkan kerusakan lingkungan baik aspek iklim mikro maupun iklim makro setempat dan kesuburan tanah.

• Lerusakan klimatis terjadi akibat hilangnya vegitasi sehingga menghilangkan fungsi hutan sebagai pengatur tata air, pengendalian erosi, banjir, penyerap karbon, pemasok oksigen, dan pengatur suhu.

Page 31: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

• Kerapatan tanah makin tinggi, potositas tanah menurun drainase tanah rusak, PH air turun, PH tanah turun,kesediaan unsur hara mikro dan makro serta kelarutan mikro meningkat

• Air sangat masam ( mengandung sulfat) lahan seperti ini tidak bias di Tanami, bila tergenang oleh air hujan berubah menjadi rawa-rawa.

• Lahan banyak penumpukan hasil galian (over burden) yang tidak mengikuti etika pertambangan yang baik mengakibatkan tumpukan tanah dari batu-batuan es, pertambangan sulit di tumbuhi oleh vegitasi sehingga berpotensi longsor.

• Lubang tambang/ tendon raksasa/ kawah bekas tambang sangat banyak mengakibatkan bumi menganga sehingga tak mungkin bias direklamasi.

• Bentang alam berpotensi menjadi luas dapat rusak yang tidak terkendali.

Page 32: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

• Air masam tambang (acid mine drainage /AMD) banyak mengandung logam karat yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan jangka panjang dan reaksi air masam tambang berdampak secara langsung terhadap kualitas tanah dan iar karena PH menurun sangat tajam

• Menurunnya PH tanah akan mengganggu keseimbangan unsur hara pada lahab, unsure hara makro menjadi tidak tersedia karena terikat oleh logam berat sedangkan unsure mikro kelarutan meningkat, juga turunnya PH secara dratis akan meningkatkan kelarutan logam-logam berta pada lingkungan tersebut

• Debu yang masih butiran-butiran halus dari pertambangan batu bara, emas, perak, mangan, timah dan tanah akan merusak bila menempel pada batang, daun, calon buah (karet, durian, duku, jengkol, rambutan dan kopi) sehingga hasil panennya sangat menurun.

Page 33: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

• Reaksi air masam tambang (acid drainage/AMD) dimana kualitas airnya sangat jelek akibat PH air rendah akan mengganggu kesehatan manusia dan mengganggu kehidupan flora dan fauna serta menybabkan cepatnya terkorosi alat-alat berat di tambang

• Akibat penambangan dapat merusak bentuk lansekap setempat, lapisan asli, lapisan permukaan (top soil), topografi, hidrologi, geohidrologi, kestabilan lansekap, terjadi sedmentasi, penurunan kualitas air akibat meningkatnya salinitas, keasaman dan unsur-unsur beracun dalam air sungai tersebut

• Sludge limbah cucian bahan galian sangat banyak mengandung logam berat yang berbahaya seperti boton, pyrite, chalcopird, selemium dan nikel, dll.

Page 34: Bahan Kulyah Pengelolaan Limbah Tambang

• Polusi udara dari (debu) flying ashes yang sangat masam yang berbahaya bagi kesehatan penduduk menyebabkan infeksi saliran pernapasan seperti: influenza, bronchitis, pneumonia dan penyebab kronis asma dan bronchitis kronis.

• Akibat dari eksploitasi tambang Khususnya habitat populasi fauna dan flora menjadi turun