bahan erma daun salam

30
Rebus 10–15 lembar daun salam segar ataupun kerin dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas, minum 2 kali sehari masing-masing 1/2 gelas. Semoga beberapa penjelasan diatas dapat bermanaat untuk dapat men!egah dan mengetahui lebih jelas tentang asam urat, baik dari pen"ebab, pantangan, gejala dan obat asam urat "ang mudah di dapatkan di sekitar lingkungan kita seperti salah satun"a adalah bua manggis "ang di ambil kulitn"a. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) A. JUDUL Terapi Herbal untuk Hipertensi B. TUJUAN 1. Memberikan informasi mengenai terapi herbaluntuk hipertensi. 2. Menurunkan tekanan arah. !. "#$%N&ATAN Makan seleri sebelum an sesuaholahraga beratapat menimbulkan alergi ringan hingga alergi berat paa beberap orang. D. N%LA% &%'% Dalam 1(( g seleri menganung energi 2( kalori) protein 1 lemak ()1 g) hirat arang *)+ g) kalsium ,( mg) fosfor *( besi 1 mg) -itamin A 1 ( /l) -itamin B1 ()( mg) p0 ()1+ mg) asam panthonat ()* mg) asam folat )( mg) -itami 11 mg) magnesium 1 mg) manganese ()2) seng () ) 3opper 4( mg) fluorine 12) 0oium 2) mg) air 4 mg) an serat ()12 #. $#5#$#N/% 6homsan) Ali. 2((4. RahasiaSehat Dengan Makanan Berkhasiat . Jakarta7 6ompas.

Upload: erma-sugihartini

Post on 04-Nov-2015

251 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kep

TRANSCRIPT

Rebus 1015 lembar daun salam segar ataupun kering dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas, minum 2 kali sehari masing-masing 1/2 gelas.Semoga beberapa penjelasan diatas dapat bermanfaat untuk dapat mencegah dan mengetahui lebih jelas tentang asam urat, baik dari penyebab, pantangan, gejala dan obat asam urat yang mudah di dapatkan di sekitar lingkungan kita seperti salah satunya adalah buah manggis yang di ambil kulitnya.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

A. JUDULTerapi Herbal untuk Hipertensi

B. TUJUAN1. Memberikan informasi mengenai terapi herbal untuk hipertensi.2. Menurunkan tekanan darah.

C. PERINGATANMakan seledri sebelum dan sesudah olahraga berat dapat menimbulkan alergi ringan hingga alergi berat pada beberapa orang.

D. NILAI GIZIDalam 100 g seledri mengandung energi 20 kalori, protein 1 g, lemak 0,1 g, hidrat arang 4,6 g, kalsium 50 mg, fosfor 40 mg, besi 1 mg, vitamin A 130 Sl, vitamin B1 0,03 mg, pyridoksin 0,16 mg, asam panthonat 0,43 mg, asam folat 7,0 mg, vitamin C 11 mg, magnesium 18 mg, manganese 0,2, seng 0,3, copper 90 mg, fluorine 12, yodium 2,8 mg, air 93 mg, dan serat 0,12 g.

E. REFERENSIKhomsan, Ali. 2009. Rahasia Sehat Dengan Makanan Berkhasiat. Jakarta: Kompas.

Wijayakusuma, Hembing. 2008. Ramuan Lengkap Herbal Taklukkan Penyakit. Jakarta: Pustaka Bunda.

F. PROSEDUR1. PERSIAPANBahan:75-100 g seledri

2. PELAKSANAANCara pemakaian:a. Cuci bersih seledrib. Blender dengan menambahkan 150 cc airc. Lalu disaring dan diminum.

Aturan minum:Minum air saringan seledri 2 kali sehari

Berikut ini gejala asam urat:- Sendi terasa nyeri, ngilu, linu, kesemutan dan bahkan sampai membengkak dan berwarna kemerahan (meradang)- Biasanya pada persendian terasa nyeri saat pagi hari (baru bangun tidur) atau malam hari.- Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang kali.- Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit, pergelangan tangan serta siku.- Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat akan bergerak.Untuk mengetahui lebih pasti, penderita harus segera melakukan pemeriksaan di laboratorium. Untuk kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 hingga 7 mg/dl dan pada wanita 2,6 6 mg/dl.Sebagian besar para penderita asam urat juga mempunyai penyakit lainnya seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes atau juga penyakit ginjal. Namun faktor kegemukan (obesitas) juga sering kali dijumpai pada penderita asam urat. Apabila penyakit asam urat tidak segera di obati maka bisa berkembang menjadi penyakit batu ginjal dan akhirnya bisa mengakibatkan gagal ginjal penderita asam urat tersebut.Adapun penyebab penyakit asam urat:- Konsumsi zat-zat yang banyak mengandung purin secara berlebihan.- Zat purin dalam jumlah banyak masuk dalam tubuh, kemudian melalui metabolisme berubah menjadi asam urat.- Terjadinya peningkatan Kadar asam urat dalam tubuh, sehingga ginjal kita tidak mampu untuk membuang kelebihan asam urat.- Banyaknya kristal asam urat yang berlebih menumpuk di persendian.- Akibatnya sendi kita terasa nyeri, membengkak, meradang, panas dan kaku.Pada kejadian kasus yang parah, penderita asam urat sampai tidak dapat berjalan karena pada persendian terasa sangat sakit sekali jika bergerak. Tulang sekitar sendi juga dapat keropos dan mengalami pengapuran tulang.Pantangan bagi penderita asam urat:- Jeroan: ginjal, limpa, babat, usus, hati, paru dan otak.- Seafood: udang, cumi-cumi, sotong, kerang, remis, tiram, kepiting, ikan teri, ikan sarden.- Ekstrak daging seperti abon dan dendeng.- Makanan yang sudah dikalengkan (contoh: kornet sapi, sarden).- Daging kambing, daging sapi, daging kuda.- Bebek, angsa dan kalkun.- Kacang-kacangan: kacang kedelai (termasuk tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping.- Sayuran: kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur kuping, daun singkong, daun pepaya, kangkung.- Keju, telur, krim, es krim, kaldu atau kuah daging yang kental.- Buah-buahan tertentu seperti durian, nanas dan air kelapa.- Makanan yang digoreng atau bersantan atau dimasak dengan menggunakan margarin/mentega.- Makanan kaya protein dan lemak.Selain beberapa pantangan di atas, penderita penyakit asam urat juga harus selalu banyak minum air putih apalagi bagi mereka yang mempunyai penyakit batu ginjal. Dengan banyak minum air putih akan sangat membantu ginjal untuk mengeluarkan kristal asam urat dari dalam tubuh melalui urine.Saran kesehatan untuk penderita asam urat:- Konsumsi makanan yang mengandung potasium tinggi seperti kentang, yogurt, dan pisang- Konsumsi buah yang banyak mengandung vitamin C, seperti jeruk, pepaya dan strawberry- Contoh buah dan sayuran untuk mengobati penyakit asam urat: buah naga, belimbing wuluh, jahe, labu kuning, sawi hijau, sawi putih, serai dan tomat- Perbanyak konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi- Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali dan sirup- Jangan minum aspirin- Jangan bekerja terlalu keras / kelelahan- Pada orang yang kegemukan (obesitas), biasanya kadar asam urat cepat naik tapi pengeluaran sedikit, maka sebaiknya turunkan berat badan dengan olahraga yang cukup- Sesuaikan asupan energi dengan kebutuhan tubuh, berdasarkan tinggi dan berat badan.

4 Jenis obat asam urat menggunakan ramuan tradisional:Obat Asam Urat Sidaguri (Sida rhombifolia). Dikenal dengan nama daerah guri, siliguri, kahindu, sadagori, otok-otok atau bitumu. Kandungan kimia yang sudah diketahui adalah alkaloid, kalsium oksalat, tannin, saponin, fenol, asam amino, minyak atsiri, zat phlegmatic untuk ekspektoran, dan lubrikan. Akarnya mengandung alkaloid, steroid dan aphredine. Sidaguri memiliki rasa manis, sedikit panas dan sejuk. Dalam pengobatan, sidaguri digunakan sebagai antiradang, peluruh kencing dan penghilang rasa sakit. Bagian tanaman yang digunakan adalah akarnya.Cara Meramu Sidaguri menjadi Obat Asam Urat:Rebus 15-30 gram herba kering atau 3060 gram herba basah sidaguri dengan 3 gelas air sampai tersisa setengahnya, minum 3 kali sehari masing-masing gelas. Jika menggunakan akar, dosisnya 10 15 gram.Obat Asam Urat Sambiloto (Adrographis panniculata). Aslinya merupakan tanaman dari India . Di beberapa daerah sambiloto dikenal juga dengan nama papaitan, ki peurat, bidara, kayu mas, lang, ki pait, sampiroto, atau ki oray. Sambiloto mengandung beberapa senyawa flavanoid, alkane, keton, aldehid dan juga beberapa mineral seperti kalsium, kalium dan natrium. Rasanya pahit, namun tanaman ini dikenal sebagai antiradang, penghilang nyeri atau analgetik, dan juga penawar racun. Bagian tanaman yang digunakan adalah seluruh tanaman.Cara Meramu Sambiloto menjadi Obat Asam Urat:Cuci bersih dan rebus sambiloto kering 10 gram, rimpang temulawak kering 10 gram, komfrey 5 10 gram, dan buah lada 1 gram dengan 5 gelas air hingga tersisa 3 gelas, diminum 3 kali satu gelas setiap hari, 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.Obat Asam Urat Kumis kucing (Orthosiphon aristatus). Juga telah lama dikenal sebagai diuretik yang berkhasiat sebagai penghancur batu saluran kencing. Rasanya manis sedikit pahit, dulunya banyak tumbuh di selokan dan anak sungai, namun sekarang tak sedikit orang yang gemar menanamnya di pekarangan rumah. Garam kalium dalam tanaman ini memang berkhasiat melarutkan batu ginjal, karenanya banyak digunakan sebagai obat penghancur batu. Kandungan sinsetin-nya bersifat sebagai antibakteri, dan tanaman ini juga mengandung senyawa orthosiphonin glikosida. Sifat diuretik tanaman ini berguna untuk membantu tubuh membuang kelebihan asam urat lewat urin.Cara Meramu Kumis Kucing menjadi Obat Asam Urat:Cuci bersih 10 gram daun kumis kucing kering atau 20 gram basah, 10 gram meniran kering atau 20 gram basah, 10 gram sawi tanah kering atau 20 gram basah, 15 gram jahe merah kering atau 30 gram basah, dan 10 gram kapulaga kering. Memarkan jahe merah dan gabung dengan bahan yang lain, rebus dalam satu liter air hingga tersisa setengahnya. Minum pagi, siang dan sore hari, masing-masing gelas (150 ml) atau minum dua kali sehari masing-masing 200 ml.Obat Asam Urat Daun Salam (Eugenia polyanta). Dikenal masyarakat Indonesia sebagai bumbu masak karena memiliki keharuman yang khas yang bisa menambah kelezatan masakan nusantara. Daun salam rasanya kelat dan bersifat astringent. Senyawa-senyawa seperti minyak atsiri, tannin dan flavonoid banyak terdapat dalam daunnya. Untuk pengobatan memang daunnya lah yang paling banyak digunakan, tetapi akar, kulit dan buahnya pun berkhasiat sebagai obat.

ASUHAN KEPERAWATANGOUT PADA Tn. G

Tn G (55 thn) masuk ke rumah sakit dengan keluhan nyeri pada sendi jari kaki, pergelangan kaki, lutut, jari tangan dan pergelangan tangan. Klien mengatakan menderita asam urat sudah lima tahun dan sering kambuh. Keluarga mengatakan klien senangnya makan jeroan di rumah makan padang. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TTV TD: 125/80 mmHg, HR: 100 x/menit, RR: 22 x/menit, suhu 38 C, skala nyeri: 7, jempol kaki, persendian jari, sendi lutut dan pergelangan tangan dan kaki terlihat inflamasi (kemerahan, bengkak dan teraba hangat), kadar asam urat serum 9 mg/dl.

A. Data FokusDO: TTV TD: 125/80 mmHg, HR: 100 x/menit, RR: 22 x/menit, suhu 38 C Jempol kaki, persendian jari, sendi lutut dan pergelangan tangan dan kaki terlihat inflamasi (kemerahan, bengkak dan teraba hangat) Kadar asam urat serum 9 mg/dl

DS: Klien mengeluhkan nyeri pada sendi jari kaki, pergelangan kaki, lutut, jari tangan dan pergelangan tangan Klien mengatakan menderita asam urat sudah lima tahun dan sering kambuh Keluarga mengatakan klien senang makan jeroan di rumah makan padang Skala nyeri: 7

B. Analisa DataProblemEtiologiSimptoms

Hambatan motilitas fisikKaku sendi (Inflamasi)DS: Klien mengeluhkan nyeri pada sendi jari kaki, pergelangan kaki, lutut, jari tangan dan pergelangan tanganDO: Jempol kaki, persendian jari, sendi lutut dan pergelangan tangan dan kaki terlihat inflamasi (kemerahan, bengkak dan teraba hangat) suhu 38 C Kadar asam urat serum 9 mg/dl

Nyeri akutAgen cedera biologis; goutDS: Klien mengeluhkan nyeri pada sendi jari kaki, pergelangan kaki, lutut, jari tangan dan pergelangan tangan Klien mengatakan menderita asam urat sudah lima tahun dan sering kambuh

DO: TTV TD: 125/80 mmHg, HR: 100 x/menit, RR: 22 x/menit, suhu 38 C Kadar asam urat serum 9 mg/dl

Kurangnya pengetahuan

Kurangnya mengenal masalah penyakitDS: Klien mengatakan menderita asam urat sudah lima tahun dan sering kambuh Keluarga mengatakan klien senang makan jeroan di rumah makan padang

C. Diagnosa Keperawatana. Hambatan motilitas fisik b/d Kaku sendi (Inflamasi) ditandai dengan:DS: Klien mengeluhkan nyeri pada sendi jari kaki, pergelangan kaki, lutut, jari tangan dan pergelangan tanganDO: Jempol kaki, persendian jari, sendi lutut dan pergelangan tangan dan kaki terlihat inflamasi (kemerahan, bengkak dan teraba hangat) suhu 38 C Kadar asam urat serum 9 mg/dlb. Nyeri akut b/d Agen cedera biologis; gout ditandai dengan:DS: Klien mengeluhkan nyeri pada sendi jari kaki, pergelangan kaki, lutut, jari tangan dan pergelangan tangan Klien mengatakan menderita asam urat sudah lima tahun dan sering kambuhDO: TTV TD: 125/80 mmHg, HR: 100 x/menit, RR: 22 x/menit, suhu 38 C Kadar asam urat serum 9 mg/dl

c. Kurangnya pengetahuan b/d Kurangnya mengenal masalah penyakit ditandai dengan:DS: Klien mengatakan menderita asam urat sudah lima tahun dan sering kambuh Keluarga mengatakan klien senang makan jeroan di rumah makan padang

D. Prioritas Diagnosa1. Hambatan motilitas fisik b/d Kaku sendi (Inflamasi)2. Nyeri akut b/d Agen cedera biologis; gout3. Kurangnya pengetahuan b/d Kurangnya mengenal masalah penyakit

E. IntervensiTgl/ jamNo. DxNocNicRasional

17/04/201307.301Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, hambatan mobilitas fisik dapat teratasi, dengan kriteria hasil:(Mobility)1. 020804 gerakan sendi pasien kembali normal ( tidak nyeri lagi)2. 020803 gerakan otot pasien elastis (tidak kaku)3. 020814 pasien dapat bergerak dengan bebas (mudah/mandiri)4. 020821 body positioning peformance kembali normal (tidak ada inflamasi)

Imobilization care:1. Monitor tanda dari kerusakan kulit klien2. Berikan klien latihan ROM3. Ajarkan klien untuk tidak mengkonsumsi makanan yang kaya purin (jeroan, kacang-kacangan dll)4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat gout/oral:Kolkisin 0,5 mgAlopurinol 100-500 mg

1. untuk mengetahui ada/tidaknya perubahan kulit pada klien (tanda-tanda inflamasi)2. untuk melemaskan dan melatih pergerakan sendi3. untuk mencegah kenaikan asam urat pada klien4. untuk mengurangi pembentukan dan penumpukan asam urat.

Analisa DataNo.DataEtiologiMasalah Keperawatan

1DS :1. Ny. H mengatakan sudah satu tahun merasa kesemutan dan linu pada kakinya2. Ny. H mengatakan rasa kesemutan dan linu bertambah jika terkena dingin dan berkurang setelah minum obat.DO :1. TD : 120/80 mmHg2. Nadi : 86 x/menit3. Suhu : 36 C4. Respirasi : 24 x/menitNy. H tampak memegangi kakinyaProses menua

Perubahan hormonal

Permukaan tulang dan sendi tidak lagi licin

Tulang mengalami gesekan

NyeriNyeri

2DS :Ny. H mengatakan tidak mengerti tentang penyakit rematik, makanan pantangan dan cara pengobatan untuk rematikDO :Ny. H tampak bertanya tentang rematik, makanan pantangan dan cara pengobatan rematikProses menua

Penurunan daya ingat

Kurang terpapar informasi

Kurang pengetahuan tentang rematikKurang pengetahuan tentang rematik

A. Konsep dasar lansia1. LansiaUsia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. ( Keliat Budiana : 1999 ).Usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun. ( Pasal 1 ayat 3 no 12 : 1998 ).2. Klasifikasi lansia a) Pralansia Seseorang yang berusia antara 45 49 tahunb) Lansia Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.c) Lansia resiko tinggiSeseorang yang berusia 70 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan.( DEPKES 2003 ).d) Lansia potensial Lansia yang masih mampu melakukkan pekerjaan dan kegitan yang dapat menghasilkan barang / jasa. e) Lansia tidak potensialLansia yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.3. Karakteristik Lansiaa) Berusia lebih dari 60 tahunb) Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakkit dari kebutuhann biospikososial sampai spiritual serta dari kondisi adaptif sampai maladaptif.c) Lingkungan tempat tinggal yang bervariasi.

B. Konsep dasar Gout1. Pengertian Gout adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristaal asam urat pada jaringan sekitar sendi. Gout terjadi sebagai akibat dari hyperuricemya yang berlangsung lama ( asam urat serum meningkat ) di sebabkan karena penumpukan purin atau eksresi asam urat yang kurang dari ginjal.Gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran khhusus yaitu Artritis Gout, yang di sebabkan inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat.2. EtiologiReaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat.Kelainan metabolik.Gangguan kinetik asam urat yang hiperuricemia yang terjadi karena :a. Pembentukan asam urat berlebbih Gout primer metabolik di sebabkan sitesi langsung yang bertambah. Gout sekunder metabolik di sebabkan pembentukan asam urat berlebih karena penyakit lain, seperti leukuimia.b. Kurang asam urat melalui ginjal Gout primer renal terjadi karena eksresi asam urrat di tubulus distal yang sehat. Gout sekunder di sebabkan karena Ginjjal, misalnya ; Glameronefritis kronis.c. Pembengkakan dalam usus yang berkurang3. PatofisiologiKonsentrasi asam urat dalam darah mekanisme serangan gout akut berlangsung melalui beberapa fase secara berurutana. Presipitasi kristal monosodium urat.Terjadi bila kosentrasi dalam plasma > 9 mg/dl.b. Respon leukosit polimorfonukuler ( PMN )Pembentukan kristal menghasilkan faktor kemotaksis yang menimbulkan respon leukosit dan selanjutnya akan terjadi fagositosis kristal oleh leukosit.c. FagositosisKkristal di fagositosis oleh leukosit membentuk fagolisosom dan akhirnya membran vakula di sekeliling kristal bersatu dan membran leukositik lisosom.d. Kerusakan lisosomSetelah terjadi kerusakan sel enzim lisosom sesudah selaput protein di rusak, terjadi ikatan hidrogen antara permukaan kristal membran lisosom, peristiwa ini menyebabkan robeka membran dan pelepasan enzim dan oksidase radikal ke dalam sitoplasma.e. Kerusakan sel Setelah terjadi kerusakan sel enzim lisosom di lepaskan kedalam cairan sinovial yang menyebabkan kenaikan intensitas inflamasi dan kerusakan jaringan.4. Manifestasi KlinisAdanya artrittis tofi pada daaerah telinga siku dan lututMenimbulkan rasa sakit/ nyeri daerah sendiKlien tampak segar bugar dan tengah malam terbangun klarena rasa sakit hebat.Pembengkakan, kemerahan, kesemutan, kekakuan sendi pada pagi hari.Kadar asam urat tinnggi/ hyperuricemia.5. KomplikasiUrolitiasisDeformitas persendian yang terserangNeophropaty akibat defosit kristal urat dalam intestinal ginjal6. Penatalaksanaan MedisObatKolkisin, ubat utam pengobatan dan pencegahan gout dengan dosis rendahOAINSSemua jenis OAINS dapat di berikan palling sering di gunakan adalah indometasin 25 50 mg/ 18 jam.KortikosteroidAnalgetik, di berikan bila rasa nyeri sangat hebat.Tirah baring merupakan keharusan dan di teruskan sampai 24 jam setelah serangan menghilang.Penatalaksanaan periode antaraDiet di anjurkan pada pasien gemuk, serta diet rendah purin.Hindari obat- obatan yang mengakibatkan hyperuricemia; tiazid, diuretik, aspirin kolkisin secara teratur.Penurunan kadar asam urat Obat okurosurik ; bekerja menghambbat reasorbsi terhadap assam urat.Inhibitor atau alupurinol, menurunkan produksi asam urat dan menghambat pembentukan xatin dengan menghambat enzim xatin oxidase.7. Pemeriksaan penunjangLab : asam urat yang tinggi dalam darah ( . 6 mg/ dl ) ( N = 8 mg/dl, w = 7 mg/dl )LED meningkat, kadar asam urat dalam urin juga tinggi ( 1500 mg%/L/ 24jam )Pemeriksaan cairan tofi, terpenting untuk penegakan diagnostik.

C. ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian Akktivitas / istirahatNyri sendi karena gerakan, nyeri teka, memburuk dengan stres pada sendi ; kekakkuan pagi hari, malaise, keterbatasan rentang gerak: atrifi otot.KardivaskulerJantung cepat, TD menurunIntegritas EgoKeputusasaan, ketidakberdayaan bekerja, ancaman konsep diri.Makanan dan cairanPenurunan BB, kekeringan membran mukosa.HygineBergai kesulitan melaksanakan aktivitas pribadi, ketergantungan.NeurosensoriKebas/ kesemutan tangan dan kaki, hhilang sensassi jari tangan, pembengkakan pada sendi.Interaksi sosialKerusakan interaksi sosial, perubahan peran : isolasi sosial.2. Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d penurunan fungsi tulang2. Intileransi aktivitas b.d perubahan kemampuan otot.3. Resiko tinggi cidera b.d penurunan fungsi tulang.

3. PerencanaanNO DX Tujuan dan kriteria Hasil Rencan tindakan1 Tupan :Setelah di lakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam masalah nyeri klien teratasiTupen :Setelah di lakukan tindakan asuhan keperawatan 1 x 24 jam klien dapat mengikuti cara mengatasi nyeri / menajemen nyri dengan benar,Kriteria hasil : Nyeri hilang atau terkontrol Ekspresi wajah klien rilek Skala neri 3 1.Kaji keluhan nyeri, catat lokasi, intensitas dan kualitas nyeri ( 0- 10 ).2. Beri matras atau kasur keras, bantal kecil.tinggikan linen tempat tidur sesuai kebutuhan.3. Biarkan pasien mengambil posisi yang nyaman waktu tidur/ duduk di kursi.tingkatkan istirahat di tempat tidur sesuai kebutuhan.4. Dorong untuk sering ubah posisi5. Bantu passien bergerak di tempat tidur.6. Sokong sendi yang sakit di atas dan di bawah, hindari gerakan yang mennyentak.7. Anjurkan pasien mandi air hangat atau air pancur saat bangun pagi.8. Berikan masase yang lembut.9. Kolaborasi obat sebellum aktivitas atau latihan yang di rencanakan.2 Tupan : Setalah di lakukan tindakan asuha keperawatan selama 3 x 24 jam masalah intoleransi aktivitas klien teratasi.Tupen :Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam masalah intolensi aktivitas klien, teratasi ssecara bertahap.Kriteria hasil : Klien mampu berpartisipasi pada aktivitas yang diinginkan Aktivitas klien bantuan minimal Mampu memenuhi ADL secara mandiri 1. Pertahankan istirahat tirah baring / duduk jika di perlukan2. Bantu bergerak dengan bantuan seminimal mungkin.3. Dorong klien mempertahankan postur tegak duduk tinggi, berdiri dan berjalan.4. Kolaborasi ,beri lingkungan yang aman dan anjurkan untuk menggukan alat bantu5. Kolaborasi obat obatan sesuai indikasi ( steroid ).3 Tupan :Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam masalah cidera klien tidak terjadi.Tupen :Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam klien dapat meminimalkan resiko cidera.Kriteria hasil :Klien dapat mempertahankan keselamatan fisik.Klien selalu menggunakan alat bantu dalam rentang gerakMampu memperhatikan keamanan lengkungan. 1. kendalikan lingkungan; menyingkairkan bahaya yang jelas.Mengurangi potensial cidera akibat jatuh ketika tidur.2. Memantau regimen medikasi3. Izinkan kemandirian dan kebebasan maksimum dengan memberikan kebebasan dalam lingkungan yang aman. Hindari penggunaan restrein, ketika pasien melamun di alihkan.

BAB IIASUHAN KEPERAWATAN

I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIKA. IdentitasNama : Tn. AUmur : 79 tahunJenis kelamin : laki - lakiAgama : IslamSuku / bangsa : Sunda / indonesiaAlamat : Susapakarsi Kec. Bojong Loak, BandungPendidikan : SR ( Sekolah Rakyat ) Tanggal massuk panti : 06 Januari 2008Tanggal pengkajian : 14 Mei 2011

B. status Kesehatan saat ini

Klien mengatakan sakit di kedua lutut kakinya ketika brjallan, matanya mengidap katarak sebelah kiri, klien mengatakan pernah di rawat dalah 1 tahun terakhir ini karena demam meriang, saat cuaca dingin ke dua kaki klien terasa kesemutan, tampak klien sudah tidak mampu melakkan aktivitas secara mandiri. Klien tampak selalu memaksakan dirinya untuk beaktivitas, tampak kesakitan dan gemetaran ketika klien berjalan.Klien tampak selalu lupa apa yang baru saja terjadi dan tidak bisa mengingat ketika ketika perawat menyyuruh klien mengulang kata yang di suruh.

C. Riwayat kesehatan masa laluTidak ada riwayat sebelumnya

D. Riwayat kesehatan keluarga ( Genogram )

E. Pengkajian 1. Keadaan umumKklien sadar ( CM ), tingkat penyakit, berpenyakit ringan, tampak mudah lupa,dan sukar mengingat kejadian yang baru saja terjadi, klien tampak tuli,susah dan lambat dalm bergersk.Klien mengeluh sakit ke dua kakinya dan kesemutan saat bergerak atau berjalan. TTV TD 110/ 70 mmHg, N 68 x / mmenit, RR 18 x/ menit, S 36o C.2. IntegumenKulit tampak bersih dan lembab, tidak ada luka dan kelainan, turgor baik,suhu 36C.Kuku tampak panjang dan agak kotor.3. KepalaKeadaan rambut bersih dan warna putih uban, kulit kepala bersih, sekitar wajah bersih tidak ada penonjolan, semetris dan tidak ada luka.Mata : sebelah kiri katarak, penglihatan masih di kategori jelas.Telinga : telinga luar tampak bersih, saat ditanya klien tidak pernah membersihkan telinga,pendengaran klien berkurang.Mulut : tampak bersih mulut agak bau, tidak ada giggi satupun dan tidak menggunakan gigi palsu.Tenggorokan : tidak ada keluhan saat menelan4. leher Tidak ada penonjolan dan pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada distensi vena juguralis.5. Payudara Payudara normal ; simetris dan tidak ada penonjolan6. system pernafasan Klien bernafas normal; tidak sesak, klien mengatakan mudah merasa kelelahan, tidah ada bunyi nafas tambahan, RR 18 x/ menit.

7. system KardiovaskulerKlien tampak agak pucat, akral dingin, tidak ada keluhan nyeri dada, tidak ada riwayat jantung.8. GastrointestinalKlien makan makanan yang lunak, tidak ada keluhan mual muntah,porsi makan 1 porsi 3 -4 x/ hari. Tidak ada keluhan menelan, mengunyah agak susah karena sudah tidak ada gigi.9. system perkemihanKlien mengatakan tidak ada keluhan dalam berkemih10. system reproduksiTidak ada kelainan dan keluhan dalam system reproduksi klien11. system MuskuluskleletalKlein tampak lemah dan tampak sudah tidak mampu beraktifitas, klien mengatakan sakit sendi lutut saat berjalan. Berjalan sangat pelan, dan gemetaran.

12. system persyarafan Pendengaran klien tampak berkurang dan harus di ulang ulang ketika ditanya.penglihatan agak kabut, pupil 2 cm +/+. Klien tampak mudah lupa dan susah mengingat hal hal yang baru saja terjadi, saat ditanya klien menjawab dengan jawaban tidak tetap.13. Sistem EndokrinTidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran limfa.F. Pola aktivitas sehari hariKlien mengatakan melakukan aktivitasnya secara mandiri dan tidak di izinkan olleh petugas untuk bekerja.G. pengkajian psikososial dan spiritualKlien mampu bersosialisasi dengan baik, klien tampak pemalu dan orang lain yang harus menyapa lebih dahulu. Klien mengatakan ia merasa sendirian, klien merasa malu karena status ekonominya tidak mempu.2. Identifikasi masalah emosional meliputi :a. Klien tidak mengalami kesulitan tidur, klien merasa gelisah dan tidak tenang berada dip anti di karenakan tidak bebas, tampak selalu menyendiri, klien mengatakan ingin pulolang kerumah.b. Tidak ada masalah dan keluhan dalam 3 bulan terakhir, tidak ada menggunakan obat obatan dari dokter.c. SpiritualKlien menganut agama Islam dan melakukan ibadah shalat lima waktu.d. Konsep DiriKlien mengatakan tidak mennikah sampai sekarang karena merasa tidak mampu dengan ekonominya dan susah mencari pekerjaan.Klien mengatakan dip anti dia tidak mempunyai teman. H. Pengkajian status Fungsional Klien1. KARTZ INDEKSKlien dalam kategori :a. Mandiri dalam hal : makan, BAB / BAK,menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi. 2. Modifikasi dari BARTHEL INDEKSNO KRITERIA BANTUAN MANDIRI KET1. Makan 10 2. Minum 10 3. Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur, sebaliknya 15 4. Keluar masuk toilet( mencuci pakaian, menyeka tubuh dan menyiram ). 10 5 Personal toilet ( cuci muka, menyisir rambut, gosok gigi ). 5 6 Mandi 15 7 Jalan di permukaan datar 5 8 Naik turun tangga 5 9 Mengenakan pakaian 10 10 Control bowel ( BAB ) 10 11 Control blader ( BAK ) 10 12 Olahraga / latihan 5 13 Rekreasi/ pemanfaatan waktu luang 5 Jumlah : 105

Kesimpulan : dari hasil pengkajian Barthel Indeks pada Tn. A didapat hasil 105.Jadi Tn. A di kategorikan kedalam ketergantungan sebagian / bantuan minimal.I. Pengkajian status mental GerontikIdentifikasi tinngkat kerusakan intelektual menggunakan : SPMSQ

Tanggal berapa hari ini ?Hari apa sekarang ini ?1. Apa nama tempat ini ?2. Di mana alamat anda ?3.Berapa alamat anda ?4. Kapan anda lahir ?5. Siapa presiden Indonesia sekarang ?6. Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?7. Siapa nama ibu anda ?8. Kurangi 3 dari 20 dan pengurangan 3 dari setiap angka baru semua secara menuru

Interprestasi :Score ; Kesimpulan :1. Orientasi 5 0 Menyebutkan dengan benar :o Tahuno Musim o Hario Bulan 2. Orientasi 5 4 Di mana kita sekarang berada ?o Negara o Provinsi o Kotao PSTW/ RSo Wisma / kamar 3. Registrasi 3 2 Sebutkan 3 obyek ( oleh pemeriksaan ) 1 detik untuk menngatakan masing masing obyek kemudian tanyakan kepada klien ketiga tadi. ( untuk sebutkan )o Coklat o Mawaro Tetes mata4. Perhatian dan kalkulasi 5 0 Minta klien untuk memulai dari angka 100 kemudian di kuranngi 7 sampai 5 kali/ tingkat :o 93o 86o 79o 72o 655. Mengingat 3 0 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada no 3 tadi.Bila benar, 1 point untuk masing masing obyek6. Bahasa 9 8 Tunjukan pada klien suatu benda dan tanyakan namanya pada klien o ( missal jam tangan )o ( missal pensil )Minta klien menggulangi kata berikut ; tidak ada jika, dan tetapiBila benar, nilai satu point :Pertanyaan benarMinta klien untuk mengikutiPerintah berikut yang terdiri dari 3 langkah : Ambil kertas di tangan kanan anda, lipat dua dan taruh di lantai.o Ambil kertas tanngan kanan anda.o Lipat duao Taruh di lantaiPerintahkan pada klienuntuk hal berikut ( bila beraktivitas sesuai perintah nilai point)o Tutup mata anda.Perintah pada klien untuk menulis satu kalimat dan menyalin gambar.o Tulis satu kalimato Menyalin gambar

Dari hsil pengkajianfungsi mental menggunakan MMSE pada Tn. A memperoleh hasil dengan total 14. Jadi Tn. A di kategorikan ke dalam Gangguan Kognitif Sedang.J. Terapi Alupurinol Etabion Vit A Terapi obat saat pengkajian suda tidak di konsumsi oleh klien.K. Pemeriksaan Penunjang Tidak ada riwayaat pemeriksaan

III. DATA FOKUSDATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF Klien mengatakan ke dua lututnya sakit ketika berjalan. Klien mengatakan dirinya mengidap katarak Klien mengatakan jika cuaca dingin, kedua kakinya suka baal/ kesemutan. Klien mengatakan tidak betah berada dip anti dan pengen pulang karena tidak bebas. Klien mengatakan dirinya mudah kelelahan. Klien mengatakan melakukan aktivitasnya sendiri dan tidak di izinkan oleh petugas bekerja. Klien merasa ia sendirian dan malu karena status ekonominya tidak mampu. Klien mengatakan tidak menikah sampai sekarang Klien tampak sudah tidak mampu melakukan aktivitas Saat berjalan klien tampak kesakitan dan gemetaran Klien tampak susah bergerak Klien tampak tuli ( harus mengulang-ngulang pertanyaan dari perawat) Klien mengatakan susah mengingat hal atau kata-kata yang baru saja terjadi, focus masalah Mata kiri klien tampak katarak Klien tidak mempunyai gigi Klien tampak suka menyendiri dan pemalu KART2 indeks = mandiri Hasil BARHTEL indeks = 105 ketergantungan sebagian pengkajian status mental SPMS Q score = 5 ( kerusakan intelektual ringan ) MMSE, total = 14 ( gangguan kognitif sedang ) TTV : TD 100/70 mmHg, N 68x/menit, RR 18x/menit, S 360C Saat berjalan klien suka mengeluh kesakitan Klien tampak tidak di izinkan petugas untuk melakukan aktivitas

IV. ANALISA DATANo Data Masalah Etiologi 1 DS : Klien mengatakan kedua kakinya sakit ketika berjalan Klien mengatakan jika cuaca dingin kedua kakinya suka beal/kesemutan Klien mengatakan ketika berjalan dia harus pelan-pelanDO : Klien tampak sudah tidak mampu melakukan aktivitas Saat berjalan klien tampak kesakitan dan gemetaran Saat berjalan klien suka mengeluh kesakitan Nyeri pesendian Penurunan fungsi tulang dan proses inflamasi sendi2 DS : Klien mengatakan dirinya mudah kelelahan Klien mengatakan melakukan aktivitasnya sendiri tapi tidak di izinkan oleh petugas untuk bekerja Klien mengatakan dirinya mengidap katarakDO : Klien tampak sudah tidak mampu melakukan aktivitas Klien tampak susah bergerak TTV : TD 100/70 mmHg, N 68x/menit Klien tampak kesakitan saat berjalan Gangguan mobilitas fisik Penurunan fungsi tubuh dan kekuatan otot3 DS : Klien mengatakan tidak betah berada dipanti dan pengen pulang karena tidak bebas Klien mengatakan ia sendirian dan status ekonominya tidak mampu Klien merasa gelisah dan tidak senang Klien mengatakan tidak menikah sampai sekarang karena ekonomi tidak mampu dan cari pekerjaan susahDO : Klien tampak suka menyendiri dan pemalu Klien tampak tidak di izinkan oleh petugas muntuk melakukan aktivitas dank lien suka memaksakan diri dalam berkativitas SPMS Q score = 5 ( kerusakan intelektual ringan ) MMSE, total = 14 ( gangguan kognitif sedang ) Gangguan gambaran diri Perseptual kognitif

V. DIAGNOSA KEPERAWATANNo Diagnose Keperawatan ( PE ) Tanggal di Temukan Tanggal Teratasi Paraf dan Nama Jelas1 Nyeri pesendian berhubungan dengan Penurunan fungsi tulang dan proses inflamasi sendi Senin 16,5,2011Rabu/ 18/5/ 11

2 Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan Penurunan fungsi tubuh dan kekuatan otot Senin 16,5,2011Rabu/ 18/5/ 11

3 Gangguan gambaran diri berhubungan dengan Perseptual kognitif Senin 16,5,2011Rabu/ 18/5/ 11VI. PERENCANAANNo DX Tanggal/ hari / jam Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Paraf dan nama jelas1.Senin 16,5,2011

10.00 Tupan :Setelah di lakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam masalah nyeri persendia klien teratasiTupen : Setelah di lakukan tinkana keperawatan 1 x 24 jam masalah nyeri klien terkontrol.Criteria hasil :Menunjukan nyeri hilang / terkontrolEkspresi klien tampak rilex.Pasien dapat tidur dan istirahat dengan tenangMenggabungkan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan kedalam program nyeri. 1) Kaji keluhan nyeri kualitas dan intensitas nyeri2) Berikan matra/ kasur lembut dan bantal kecil.Tinggikan linentempat tidur sesuai kebutuhan.3) Berikan posisi nyaman waktu tidur / duduk di kursi.Tingkatkan istirahat di tempat tidur sesuai kebutuhan.4) Berikan kompres dingin pada area nyeri.5) Pantau pengunaan bantal6) Anjurkan sering mengubah posisi, bantu bergerak di tempat tidur, sokong sendi yang sakit di atas dan di bawah hindari gerakan menyentak.7) Anjurkan mandi air hangat/ air pancur waktu bangun tidur.8) Beri masase yang lembut9) Libatkan aktivitas hiburansesuai situasi individu.10) Kolaborasi analgetik sesuai program. 2. Senin 16,5,2011

11.00Tupan :Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 x24 jam masalah aktivitas klien teratasi/ terpenuhiTupen :Setelah di lakukan tindakan keperawatan 2 x 24 jam klien dapat meningkatkan aktivitas sesuai kemampuanCriteria hasil:Mempertahankan fungsi posisi dengan pembatasan kontrakturMempertahankan / meningkatkan kekuatan dan fungsi dari kompensasi bagian tubuh.Mendemonstrasikan teknik / prilaku yang memungkinkan melakukan aktivitas. 1) Evaluasi pemantauan tingkat inflamasi / rasa sakit pada sendi.2) Pertahankan tira baring /duduk jadwal aktivitas untuk meberikan periode istirahat terus menerusdan tidur malam hari.3) Bantu rentang gerak aktif/ pasif latihan resistif dan isometrrik.4) Ubah posisi dengan sering demonstrasi atau bantu teknik pemindahan dan penggunaan bantuan mobilitas.5) Dorong klien mempertahankan postur.6) Beri lingkungan aman ; menaika kursi, menggunakan pegangan tangga pada bak/ toilet, kursi roda.7) Beri obat sesuai indikasi ( steroid ) 3. Senin 16,5,201111.00 Tupan :Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam masalah gambaran diri klien teratasi.Tupen :Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam klien dapat menilai diri secara positif.Criteria hasil :Mengungkapkan rasa percaya diri dalam kemampuan untuk menghadapi penyakit.Perubahan gaya hidup dan kemungkinan keterbatasan.Menerima perubahan tubuh dan mengintegrasikan ke dalam konsep diri.Menjelaskan tujuan / rencana realitas untuk masa depan1) Dorong pengungkapan mengenai proses penyakit dan harapan masa depan.2) Diskusikan arti kehidupan / [erubahan pada klien. Memastikan bagaimana pandangan pribadi klien dalam memfungsikan gaya hidup sehari hari.3) Diskusikan persepsi klien mengenaibagaimana keluarga menerima keterbatasan 4) Bantu klien mengekspresikan perasaan kehilangan.5) Akui dan terima perasaan berduka, bermusuhan, dan ketergantungan.6) Bantu klien mengidentifikasikan prilaku positif yang membantu koping.7) Libatkan klien merencanakan perawatan dan membuat jadwal aktivitas.8) Berikan bantuan positif terhadap pemecahan masalah konstruktif9) Rujuk konseling psikiater10) Beri obat sesuai indikasi.

VII. IMPLEMENTASI1 1. Mengkaji keluhan nyeri, kualitas dan kuantitasRS : klien mengatakan nyeri saat berjalan saja.RO : klien tampak istirahat3. Memberikan posisi nyaman waktu tidur/duduk di kursi tingkatkan istirahat di tempat tidur sesuai kebutuhan.RS : klien mengatakan nyaman dengan posisi tidurnya seperti itu.RO : Klien tampak tenang dan nyaman4. Menganjurkan sering mengubah posisi, bantu bergerak di tempat tidur sesuai kebutuhan.RS : klien mengatakan iya.RO : klien tampak memahami5. Melakukan kkompres dinginRS : Klien mengatakan nyaman dan dinginRO : klien tampak nyaman dan tenang,

1. Mengevaluasi pemantauan tingkat inflamasi / rasa pada sendi.RS : Klien mengatakan tidak merasa sakitRO : Klien tampak sedang istirahat, tamapak tidak kesakitan2. Bantu rentang gerak aktif / pasif latihan resistif dan isometric.RS: klien mengatakan sudah bias menggerakan kakinya sendiri secara perlahanRO : klien tampak mengikuti setiap instruksi yang di latih.3. Mengubah posisi dengan sering, demonstrasi atau bantut teknik pemindahan dan penggunaan bantuan mobilitas.RS : Klien mengatakan nyaman setelah posisinya di ubah.RO : klien tampak nyaman dengan posisi yang di berikan sekarang.4. Mendorong klien mempertahankan postur dan duduk tinggi, berdiri dan berjalan.Rs : klien mengakan iyaRO ; klien tampak mengikuti semua yang di berikan perawat.

1. Membantu klien mengekspresikan perasan kehilangan.RS : klien mengatakan menerima kehilangan setelah mendapat penjelasan tentang kehilangan.RO : klien tampak menerima kehilangan2. Mengakui dan menerima perasaan berduka, bermusuhan dan ketergantungan.RS : klien mengatakan dirinya bisa mengerjakan semuanya sendiri, tapi tidak di izinkan oleh petugas.RO : klien tampak tidak mampu beraktivitas dantamapak ketergantungan.6. Mempertahatikan prilaku menarrik diri, menyangkal/ prilaku memperhatikan tubuhRo : klien tampak suka menyendiri dan jarang berkomunikasi dengan orang lain7. Mendorong mengungkapkan mengenai proses penyakit dan harapan masa depan.RS : klien mengatakan pengen pulangRO : klien tampak suka menyendiri.

VIII. EVALUASIHari / tgl/ jam NODX S O A P Nama Paraf,Kamis/ 05/ 11S : Klien mengatakan nyeri saat berjalan saja.Klien mengaytakan nyaman dan terasa dinginO :Klien tamapak istirahatKlien tampak tenang dan nyamanKlien tampak memahami kata kata perawat.A : Tujuan tercapai, masalah nnyeri teratasi.P : intervensi di lanjutkan sebagian.

Kamis/ 05/ 118.30 2 S : Klien mengatakan tidak merasa sakit Klien mengakatan sudah bisa menggerakan kakinya sendiri secara perlahan.Klien mengatakan nyaman dengan posisinya.O : Klien tampak tidak kesakitanKlien tampak mengikuti instruksi yang di latihKlien tampak nyaman dengan posisi yang di berikan sekarang.A : Tujuan tercapai dan masalah teratasiP : Intervensi di lanjutkan. Kamis/ 05/ 1110.00 3 S : Klien mengatakan menerima kehilangan setelah mendapat penjelasan dari perawat.Klien mengatakan dirinya bisa mengerjakan semuanya sendiri tapi tidak di izinkan oleh petugas.O : Klien tampak menerima kehilanganKlien tampak tidak bisa/ mampu beraktivitas dan tampak ketergantungan.Klien tampak suka menyendiri.A : Tujuan tercapai dan masalah gambaran diri teratasi.P : intervensi dilanjutkan

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes E Marilyn 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : egc Mansjoer arief 2001. Kapita Selekta Kedokteran edisi 3 jakarta : media aeusculapius. R maryam s fatma, M dkk 2008 Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatanya Jakarta: salemba medika