daun salam

Upload: nur-anisyah

Post on 09-Oct-2015

94 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIKUIDA-SEMISOLIDA

KELOMPOK :A3 SHIFT : Reguler A

Eugenia polyantha folia infus 4% SOAL :

I. Latar BelakangSeiring dengan semakin berkembangnya sains dan teknologi, perkembangan di dunia farmasi pun tak ketinggalan. Semakin hari semakin banyak jenis dan ragam penyakit yang muncul. Perkembangan pengobatan pun terus dikembangkan. Ahli Farmasi mengembangkan obat untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat yang bertujuan untuk memberikan efek terapi obat, dosis yang sesuai untuk di konsumsi oleh masyarakat. Perkembangan obat tradisional tersebut pun kian meningkat seiring berkembangnya penelitian mengenai tanaman obat yang memiliki khasiat dan senyawa kimia. Bahan alam tersebut dapat dibuat menjadi berbagai macam bentuk sediaan seperti salah satunya sediaan infusa Polyanthi folium (daun salam) sebagai zat aktifnya.Secara umum pembuatan sediaan galenik adalah mengolah bagian tumbuhan yang mengandung obat menjadi simplisia atau bahan obat lainya.Setelahmenjadi simplisia obat-obat (bahan obat) tersebut di ambil dan di olah dalam bentuk sediaan (preparat) .Tujuan dari adanya sediaan galenika adalah memisahkan zat-zat esensial yang terkandung dalam simplisia darizat-zat lain yang di anggap kurang bermanfaat membuat suatu sediaan yang sederhana dan mudah dipakai agar obatobat yang terkandung dalam sediaan tersebut stabil dalam penyimpanan yang lama.Berdasarkan uraian di atas maka dibuatlah formulasi sediaan Infusa dari simplisia Polyanthi folium sebagai zat aktif. Tujuan dari praktikum ini ialah diharapkan agar praktikan dapat memahami dan membuat formulasi sediaan cair sesuai dengan bahan yang telah tersedia di laboratorium.

II. Preformulasi a. Polyanthi foliumStruktur kimia-

Rumus molekul-

Nama kimiaPolyanthi folium

SinonimDaun salam

Berat molekul-

PemerianBau aromatik lemah, rasa kelat

Kelarutan-

pH larutan -

pKa-

Titik lebur-

Stabilitas Panas Hidrolisis/oksidasi Cahaya -

KegunaanAnti diare

Wadah dan penyimpananDalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya

Kesimpulan :

Bentuk zat aktif yang digunakan (basa/asam/garam/ester) :

Bentuk sediaan (lar/susp/emulsi/serbuk rekonstitusi) : Infusa (krim/salep) :

Kemasan : Botol

b. Propylenglycolum

Struktur kimia-

Rumus molekulCh3ch(oh)ch20h

Nama kimiaPropylenglycolum

SinonimPropilen glikol

Berat molekul76,09

PemerianCairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas; praktis tidak berbau; menyerap air pada udara lembab.

KelarutanDapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan dengan kloroform; larut dalam eter_danDalam beberapa minyak esensial; tetapi tidak dapat bercampur dengan minyak lemak

pH larutan -

pKa-

Titik lebur-

Konstanta Dielektrik-

Bobot jenisAntara 1,035 dan 1,037

Stabilitas Panas Hidrolisis/oksidasi Cahaya Dalam suhu yang sejuk, propilen glikol stabil dalam wadah tertutup. Propilen glikol stabil secara kimia ketika dicampur dengan etanol, gliserin, atau air

KegunaanHumektan

Wadah dan penyimpananDalam wadah tertutup rapat

Struktur kimia

Rumus molekulC8H8O3

Nama kimiaMethyl Hydroxybenzoate

SinonimMetil Paraben; Aseptoform M; CoSept M; E218; 4-hydroxybenzoic acid methylester; metagin; Methyl Chemosept; methylis parahydroxybenzoas;methyl p-hydroxybenzoate; Methyl Parasept; Nipagin M; SolbrolM; Tegosept M; Uniphen P-23.

Berat molekul152,15

PemerianHablur kecil tidak berwarna atau serbuk hablur putih,tidak berbau

KelarutanSukar larut dalam air, larut dalam air panas

pH larutan 3 - 6

pKapKa = 8.4 at 22 C

Titik lebur125128 C

Konstanta Dielektrik-

Bobot jenis1.352 g/cm3

Stabilitas Panas Hidrolisis/oksidasi Cahaya Larutan metil paraben stabil pada pH 3 6, disterilisasikan oleh otoklaf 120C selama 20 menit tanpa terjadi peruraian. Dalam bentuk larutan stabil pada pH 3 6 (terurai kurang dari 10%) untuk penyimpanan lebih dari 4 tahun

KegunaanPengawet

Wadah dan penyimpananWadah tertutup baik ditempat yang dingin dan kering

Struktur kimia

Rumus molekulC12H22O11

Nama kimiasucrose

Sinonima-D-glucopyranosyl-b-D-fructofuranoside;refined sugar; saccharose; saccharum; sugar.

Berat molekul342,30

PemerianKristal tidak berwarna, berupa massa kristalin; atau serbuk kristalin putih; tidak berbau; rasa manis

KelarutanKelarutan pada 20 C Kloroformtidak larut, etanol 1 dalam 400 etanol 95% 1 dalam 170, Propan-2-ol 1 dalam 400, Air 1 dalam 0,5, 1 dalam 0,2 pada 100C

pH larutan

pKa12,62

Titik lebur160 186 0C

Konstanta Dielektrik

Bobot jenis1,6 g/cm3

Stabilitas Panas Hidrolisis/oksidasi Cahaya Stabil pada suhu kamar dan kelembaban relatif sedang. Harus disimpan dalam wadah tertutup baik pada tempat sejuk dan kering. sukrosa mengalami karamelisasi ketika dipanaskan pada suhu > 160 C

KegunaanPemanis

Wadah dan penyimpananDalam wadah tertutup rapat terlindung dari cahaya

Struktur kimia-

Rumus molekulH2o

Nama kimiaAqua destillata

SinonimAir suling

Berat molekul18,02

PemerianCairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak mempunyai rasa

Kelarutan-

pH larutan -

pKa-

Titik lebur-

Konstanta Dielektrik-

Bobot jenis-

Stabilitas Panas Hidrolisis/oksidasi Cahaya -

KegunaanZat tambahan, pelarut

Wadah dan penyimpananDalam wadah tertutup rapat

III. Permasalahan Farmasetika1. PropilenglikolKompatibel dengan zat pengoksidasi seperti kalium permanganat.2. Sirupus SimplexBubuk sukrosa dapat terkontaminasi sulfit dari hasil penyulingan. Dengan jumlah sulfit yang tinggi, dapat terjadi perubahan warna pada tablet yang tersalut gula. Selain itu, sukrosa dapat bereaksi dengan tutup aluminium3. AquadesAir dapat bereaksi dengan obat dan berbagai eksipien yang rentan akan hidrolisis (terjadi dekomposisi jika terdapat air atau kelembapan) pada peningkatan temperatur. Air bereaksi secara kuat dengan logam alkali dan bereaksi dengan garam anhidrat menjadi bentuk hidrat4. Penyelesaian Masalah

1. Untuk menutupi rasa yang kurang enak infusa , ditambahkan pemanis sirupus simpleks sebagai pemanis .2. Agar mendapatkan sediaan yang awet maka ditambahkan metil paraben.3. Sediaan dikemas dalam wadah atau botol coklat tertutup rapat agar zat aktif tetap stabil

5. Pendekatan Formula (Formula Yang Diusulkan)NO.BahanJumlahFungsi BahanAlasan Penambahan

1.Metil paraben-Pengawet-

2.Sirupus simplex-Pemanis-

3.Air-Pelarut-

4.Propilenglikol-humektan-

6. Perhitungan

perhitungan volume larutan stock :

Volume larutan stock yang digunakan = = 40 ml

7. PenimbanganNO.BahanJumlah dalam formulaJumlah penimbangan

1.Infusum daun salam40 ml

1.Metil paraben10 mg

2.Sirupus symplex66,67 gr

3.Air100 ml

4.Propilenglikol10 ml

8. Prosedur Pembuatan1. Pembuatan sirupus simpleks (stok 100 gram) Ditimbang 66,67 gram sukrosa Ditambahkan air hingga 90 gram, panaskan hingga larutan jernih Dinginkan, ditimbang. Tambahkan air hingga beratnya 100mg, saring dengan kain batis

2. Pembuatan Infusum Daun Salam Campur 10 g simplisia dengan panci dengan air secukupnya, panaskan di atas tangas air Pemanasan selama 15 menit terhitung mulai suhu mencapai 90o , sesekali diaduk dan ditambahkan air ketika air mulai habis Saring dgn kain batis, filtrat ditambahkan air panas secukupnya melalui ampas sehingga diperoleh volume 100 mL.

3. Pembuatan sediaan 10 mg metil paraben, dilarutkan dalam 10ml propilen glikol, ditambahkan ke dalam matkan. 40ml infusum dan 30 mL Sirupus simpleks ditambahkan ke dalam matkan sediaan digenapkan dengan air sampai 100 mL.

9. Analisis titik kritis pembuatan sediaan

10. Evaluasii. Semisolid (Salep, Krim, Gel)NoJenis evaluasiPrinsip evaluasiJumlah sampelHasil pengamatanSyarat

1Uji organoleptis (warna, bau)Pengamatan secara visual.1.

2Uji pH sediaan (FI IV, 1039)Menentukan pH sediaan dengan pH-meter yang telah dibakukan dengan larutan dapar pH 7 dan pH 4.1

3Penentuan viskositas sediaan dengan alat Brokefield-helipathMengukur tekanan geser sediaan pada beberapa kecepatan putar tertentu.1-

5Uji Isi minimum (FI IV, 997)Untuk sediaan semisolidKeluarkan isi secara kuantitatif dari wadah, keringkan dan timbang kembali wadah kosong beserta bagian-bagiannya. Perbedaan kedua penimbangan adalah bobot bersih isi wadah.1

6Uji Homogenitas (untuk sediaan semisolid)Pengamatan secara visual terhadap sediaan yang dioleskan tipis-tipis pada kaca objek.1

7Penetapan kadar zat aktifPenetapan kadar zat aktif dengan metode analisis yang sesuai1

ii. Suspensi NoJenis evaluasiPrinsip evaluasiJumlah sampelHasil pengamatanSyarat

1Uji organoleptis (warna, bau, rasa dan kejernihan)Pengamatan secara visual.1

2Uji pH suspensi Menentukan pH larutan dengan pH-meter yang telah dibakukan dengan larutan dapar tertentu.1

3Uji kecepatan sedimentasi partikel dalam suspensi Berdasarkan kecepatan pengendapan partikel dalam suspensi akibat adanya gaya gravitasi bumi setelah didiamkan selama waktu tertentu (10, 20, 30, 60, 2 jam, 1 hari, 3 hari) dengan menghitung rasio tinggi endapan yang terbentuk setelah waktu tertentu dengan tinggi sediaan awal.1

4Penetapan ukuran partikel dan distrbusi ukuran partikel pasa terdispersiMengukur diameter partikel fasa terdispersi dalam suspensi dan distribusi ukurannya.1

5Penentuan densitas larutan (FI IV, 1030)Menentukan densitas larutan dengan menimbang massa larutan sebanyak volume tertentu (10 mL) dengan piknometer yang kemudian dibandingkan dengan cairan yang telah diketahui densitasnya (aquadest) pada suhu tertentu1

6Penentuan viskositas dan sifat aliran suspensi dengan alat Brokefield Mengukur tekanan geser suspensi pada beberapa kecepatan putar tertentu.2

7Uji stabilitas sediaanSediaan disimpan pada temperatur kamar untuk mengamati lamanya stabilitas sediaan.1

iii. Suspensi rekonstitusiNoJenis evaluasiPrinsip evaluasiJumlah sampelHasil pengamatanSyarat

1Uji organoleptis (warna, bau, rasa dan kejernihan)Pengamatan secara visual.1.

2Uji pH suspensi setelah direkonstitusiMenentukan pH larutan dengan pH-meter yang telah dibakukan dengan larutan dapar tertentu.1

3Uji kecepatan sedimentasi partikel dalam suspensi setelah direkonstitusiBerdasarkan kecepatan pengendapan partikel dalam suspensi akibat adanya gaya gravitasi bumi setelah didiamkan selama waktu tertentu (10, 20, 30, 60, 2 jam, 1 hari, 3 hari) dengan menghitung rasio tinggi endapan yang terbentuk setelah waktu tertentu dengan tinggi sediaan awal.1

4Penetapan ukuran partikel dan distrbusi ukuran partikel pasa terdispersiMengukur diameter partikel fasa terdispersi dalam suspensi dan distribusi ukurannya.1

5Penentuan densitas larutan (FI IV, 1030)Menentukan densitas larutan dengan menimbang massa larutan sebanyak volume tertentu (10 mL) dengan piknometer yang kemudian dibandingkan dengan cairan yang telah diketahui densitasnya (aquadest) pada suhu tertentu1

6Penentuan viskositas dan sifat aliran suspensi dengan alat Brokefield setelah direkostitusiMengukur tekanan geser suspensi pada beberapa kecepatan putar tertentu.2

7Uji stabilitas sediaanSediaan disimpan pada temperatur kamar untuk mengamati lamanya stabilitas sediaan.1

8Uji volume terpindahkanPengukuran volume sediaan dengan gelas ukur.30

9Penetapan kadar zat aktifPenetapan kadar zat aktif dengan metode analisis yang sesuai1

10Waktu rekonstitusi

iv. Emulsi CairNoJenis evaluasiPrinsip evaluasiJumlah sampelHasil pengamatanSyarat

1Uji organoleptis (warna, bau)Pengamatan secara visual.1

2Uji pH sediaan (FI IV, 1039)Menentukan pH sediaan dengan pH-meter yang telah dibakukan dengan larutan dapar pH 7 dan pH 4.1

3Penentuan viskositas sediaan dengan alat BrokefieldMengukur tekanan geser sediaan pada beberapa kecepatan putar tertentu.1

4Uji volume terpindahkanPengukuran volume sediaan dengan gelas ukur.1

5Uji HomogenitasPengamatan secara visual terhadap sediaan yang dioleskan tipis-tipis pada kaca objek.1

6Uji tipe emulsiUji kelarutan zat warna Sedikit zat warna larut air (misal : metilen blue, biru brilian CFC) diteteskan pada permukaan emulsi. Jika zat warna terlarut dan berdifusi homogen pada fase eksternal yang berupa air, maka tipe emulsi adalah M/A. Jika zat warna tampak sebagai tetesan di fase internal maka tipe emulsi adalah A/M. Uji pengenceran dengan mengencerkan emulsi dengan air. Jika emulsi tercampur baik dengan air, tanpa memperlihatkan ketidakcampuran maka tipe emulsi adalah M/A. 1

7Uji stabilitas biologi emulsiSediaan disimpan pada temperatur kamar untuk mengamati ada tidaknya pertumbuhan mikroba.1

8Uji stabilitas Fisika emulsiPengamatan terhadap adanya pemisahan fasa air dan fasa minyak selama penyimpanan 1, 2, 3, 4, 5, dan 10 hari.1

9Penentuan densitas sediaan (FI IV, 1030)Menentukan densitas sediaan dengan menimbang massa emulsi sebanyak volume tertentu (10 mL) dengan piknometer yang kemudian dibandingkan dengan cairan yang telah diketahui densitasnya (aquadest) pada suhu tertentu1

10Penetapan ukuran globul dan distrbusi ukuran globul fasa terdispersiMengukur diameter globul fasa terdispersi dalam emulsi dan distribusi ukurannya.1

11Penetapan kadar zat aktifPenetapan kadar zat aktif dengan metode analisis yang sesuai1

v. Larutan

NoJenis evaluasiPrinsip evaluasiJumlah sampelHasil pengamatanSyarat

1Uji organoleptis (warna, bau, rasa dan kejernihan)Pengamatan secara visual.1

2Uji pH larutanBerdasarkan perubahan warna pada kertas pH indikator yang kemudian dibandingkan dengan warna standar pada berbagai pH.1

3Penentuan densitas larutan (FI IV, 1030)Menentukan densitas larutan dengan menimbang massa larutan sebanyak volume tertentu (10 mL) dengan piknometer yang kemudian dibandingkan dengan cairan yang telah diketahui densitasnya (aquadest) pada suhu tertentu1-

4Penentuan viskositas larutan dengan alat HopplerMengukur waktu yang dibutuhkan oleh bola yang digunakan untuk jatuh sejauh jarak tertentu.2-

5Uji stabilitas sediaanSediaan disimpan pada temperatur kamar untuk mengamati lamanya stabilitas sediaan.1

6Uji volume terpindahkanPengukuran volume sediaan dengan gelas ukur.30

7Penetapan kadar zat aktifPenetapan kadar zat aktif dengan metode analisis yang sesuai1

vi. suppositoriaNoJenis evaluasiPrinsip evaluasiJumlah sampelHasil pengamatanSyarat

1Uji organoleptis (warna, bau, bentuk/penampilan)Pengamatan secara visual.

Penampilan fisikSuppositoria dibelah secara longitudinal kemudian diamati, bagian internal dan bagian eksternal harus menunjukkan penampakan yang seragam

1

2Uji Waktu hancurProsedur : satu buah suppositoria dimasukkan ke dalam cakram silinder dalam gelas kimia 5L yang dipasang dalam set alat yang suhunya dijaga 37oC. Setiap 10 menit sekali dari awal suppo dimasukkan, dilakukan pemutaran cakram sampai suppo hancur seluruhnya. Waktu yang diperlukan untuk menghancurkan suppo dengan basis air tidak boleh lebih dari 60 menit.1

3Uji KekerasanProsedur: suppo diletakkan di atas alat pengukur kekerasan lalu di atasnya diletakkan lempeng pemberat berupa cincin seberat 600g. Kemudian setiap menitnya ditambahkan cincin pemberat seberat 200g sampai suppo terlihat hancur. Jika suppo telah hancur, maka kekerasan suppo sebanding dengan (600+200n) g, dimana n = jumlah cincin pemberat. Jika waktu hancur suppo antara 20-40 detik pada setiap penambahan cincin maka beban dihitung senilai 100 g.

4Uji keragaman bobotProsedur : ditimbang masing-masing suppositoria sebanyak 20 buah, diambil secara acak. Ditentukan bobot rata-rata, tidak boleh lebih dari 2 suppo yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata 5% simpangan baku.

5Keseragaman kandunganUji dilakukan untuk menentukan kadar zat aktif dalam masing-masing suppositoria. Kadar zat aktif dalam suppositoria tidak boleh diluar syarat yang diterapkan dalam monografi sediaan Farmakope Indonesia IV dan variasi tidak besar

11. Hasil Percobaan (untuk Laporan)

12. Pembahasan (untuk Laporan)

13. Kesimpulan :

14. Daftar PustakaDepkes RI,1995. Farmakope Indonesia Edisi Keempat. Jakarta : Depkes RI.American Pharmaceutical Association, 1986. Handbook of Pharmaceutical Excipients. America : APHA

EVALUASI SEDIAANPenentuan Bobot Jenis Larutan dengan Piknometer (FI IV p.1030)1. Gunakan piknometer bersih dan kering1. Timbang piknometer kosong1. Timbang piknometer yang berisi air yang baru dididihkan1. Timbang piknometer yang berisi sediaan larutan.1. Bobot jenis sediaan = Diketahui: bobot jenis air pada suhu 20C = 997,18 gram/liter bobot jenis air pada suhu 25C = 996,02 gram/liter bobot jenis air pada suhu 30C = 994,62 gram/liter

Penentuan Viskositas Larutan dengan Alat Brookfielda. pilih spindel sesuai dengan viskositas cairan yang hendak diukur.b. pasang spindel pada gantungan spindel.c. turunkan spindel sedemikian rupa sehingga batas spindel tercelup ke dalam cairan yang hendak diukur viskositasnya.d. pasang stop kontak.e.hidupkan motor sambil menekan tombol.f.biarkan spindel berputar dan perhatikan jarum merah pada skala.g.catat angka yang ditunjukkan jarum merah tersebut. (untuk menghitung viskositas, angka pembacaan dikalikan dengan suatu faktor yang dapat dikutip dari tabel yang terdapat pada brosur alat.)h.dengan mengubah-ubah ppm, akan diperoleh viskositas cairan pada berbagai ppm.

Penentuan pH larutan (FI IV p. 1039)Uji pH larutan dilakukan dengan menggunakan kertas pH atau dengan pH meter.

Penentuan Volume Terpindahkan (FI IV p. 1089)a. Tuang isi dari tiap wadah perlahan-lahan ke dalam gelas ukur kering terpisah dengan kapasitas gelas ukur tidak lebih dari dua setengah kali volume yang diukur dan telah dikalibrasi.b.Diamkan selama 30 menit.c. Jika telah bebas dari gelembung udara, ukur volume dari campuran: volume rata-rata larutan, suspensi, atau sirup yang diperoleh dari 10 wadah tidak kurang dari 100% dan tidak satupun volume wadah kurang dari 95% volume yang dinyatakan pada etiket.

Penentuan Organoleptis1. Warna larutan diamati.1. Bau larutan dicium.1. Sediaan sediaan dirasakan.

Pengamatan Pertumbuhan Mikroorganisme, Cap-locking, dan PengendapanAmati sediaan selama beberapa hari untuk mengamati adanya pertumbuhan mikroorganisme, cap- locking dan pengendapan.

Tinggi SedimentasiHv/Ho (cm)102030602 jam1 hari3 hari