bahan ajar anstruk-statika

19
1 1 Modul 7 - KONSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN TIDAK LANGSUNG DAN KOSTRUKSI BALOK YANG MIRING KONSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN TIDAK LANGSUNG DAN KOSTRUKSI BALOK YANG MIRING I Lembar Informasi A. Tujuan Progam Setelah selesai mengikuti kegiatan belajar 3 diharapkan mahasiswa dapat : 1. Menghitung dan menggambar bidang D dan M pada Konstruksi Balok dengan beban tidak langsung. 2. Menghitung dan menggambar bidang D ,M, dan N pada Konstruksi balok yang miring. B. Materi Belajar 1. Konstruksi Balok dengan Beban Tidak Langsung Pada peristiwa ini beban langsung membebani balok induk, tetapi melalui balok melintang ( balok anak) yang berada di atasnya. Beban pertama kali membebani balok anak kemudian diteruskan kepada balok induk. Beban yang diterima balok anak bergantung pada jauh dekatnya secara relatif dengan balok anak disebelahnya yang sama-sama mena han beban. Sebagai contoh pada gambar, gaya P ditahan oleh balok anak 1 dan 2 Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MT STATIKA 1

Upload: ellokellok

Post on 31-Dec-2014

68 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

materi mengenai analisa struktur dan statika

TRANSCRIPT

Page 1: bahan ajar anstruk-statika

1

1

Modul 7 - KONSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN TIDAK LANGSUNG DAN KOSTRUKSI BALOK YANG MIRING

KONSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN

TIDAK LANGSUNG DAN KOSTRUKSI BALOK

YANG MIRING

I Lembar Informasi

A. Tujuan Progam

Setelah selesai mengikuti kegiatan belajar 3 diharapkan mahasiswa dapat :

1. Menghitung dan menggambar bidang D dan M pada Konstruksi Balok dengan

beban tidak langsung.

2. Menghitung dan menggambar bidang D ,M, dan N pada Konstruksi balok yang

miring.

B. Materi Belajar

1. Konstruksi Balok dengan Beban Tidak Langsung

Pada peristiwa ini beban langsung membebani balok induk, tetapi melalui balok

melintang ( balok anak) yang berada di atasnya.

Beban pertama kali membebani balok anak kemudian diteruskan kepada balok

induk. Beban yang diterima balok anak bergantung pada jauh dekatnya secara

relatif dengan balok anak disebelahnya yang sama-sama mena han beban.

Sebagai contoh pada gambar, gaya P ditahan oleh balok anak 1 dan 2 yang

masing-masing jaraknya a dan b, maka besar beban yang diterima balok anak 1.

Bila pada suatu balok induk memiliki beberapa balok, anak, maka pelimpahan

beban dari balok anak disesuaikan dengan letak dan besar bebannya. Seperti

terlihat pada gambar 35, beban F1 berasal dari sebagian P1, beban F2 sebagian

berasal dari P1 dan P2, beban F3 berasal dari sebagian P2 dan P3, beban F4

sebagian berasal dari P 3 dan P4, dan beban F5 berasal sebagian dari P4.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTATIKA 1

Page 2: bahan ajar anstruk-statika

2

2

Modul 7 - KONSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN TIDAK LANGSUNG DAN KOSTRUKSI BALOK YANG MIRING

Contoh Perhitungan Balok yang dibebani tidak langsung.

Ada dua cara dalam menghitung dan menggambar bidang D dan M pada balok yang

dibebani tidak langsung yaitu : (1) Dengan menganggap beban langsung kemudian

gambar bdang D dan M dikoreksi, tetapi untuk perhitungan reaksi tumpuan tidak ada

koreksi. (2) Dengan melimpahkan beban ke balok anak dulu kemudian dihitung

berdasarkan beban yang telah dilimpahkan pada balok anak tersebut. Beban seperti ini

sering terjadi pada balok gording dan jembatan. Sebagai contoh soal seperti gambar

dengan P1 = 7 kN,dan P2 = 3,5 kN yang bidang D dan M-nya pada gambar.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTATIKA 1

Page 3: bahan ajar anstruk-statika

3

3

Modul 7 - KONSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN TIDAK LANGSUNG DAN KOSTRUKSI BALOK YANG MIRING

Penyelesaian :

Cara 1, menganggap beban langsung.

Besarnya reaksi tumpuan tidak terpengaruh oleh anggapan ini. Yang terpengaruh

adalah besarnya gaya melintang dan besarnya gaya momen. Besarnya momen dapat

dikoreksi dengan mudah, yaitu dengan memenggal gambar bidang M diantara dua balok

melintang ( lihat gambar 37 ). Sedang gambar bidang D, tidak ada kepastian karena

tergantung letak bebannya. Oleh karena itu lebih baik gambar bidang D digambar

berdasarkan beban yang telah dilimpahkan (tanpa anggapan beban langsung ). Jadi

cara ini hanya untuk mempercepat perhitungan dan penggambaran bidang momen.

Menghitung Reaksi,

?MB = 0

Av.10 – (1,5.4).8 – 7.3,5 – 3,5.0,5=0

?Gv = 0

Av+Bv – q.4 – P1 – P2=0

Bv= q.4 + P1 + P2 – Av = 1,5.4 + 7 + 3,5 – 7,425

Bv=6 + 7+ 3,5 – 7,425 = 16,5 – 7,425 = 9,075 kN ( ke atas )

Menghitung Momen,

MC=Av.2 – q.2.½.2 = 7,425 . 2 – 1,5. . 2 . ½.2

MC=14,85 – 3 =11,85 kNm

MD= Av.4 – q.4.2 = 7,425 . 4 – 1,5. . 4 . 2

MD=29,77 – 12 = 17,7 kNm

MG=Bv.3,5 – P1.3 = 9,075 . 3,5 – 3,5.3 = 21,2625 kNm

MH= Bv.0,5 = 9,075 . 0,5 = 4,5375 kNm

Setelah itu gambarlah bidang M-nya, kemudian penggallah garis momen itu diantara

dua balok melintang. Bidang momen yang dicari adalah bidang momen yang telah

dipenggal tersebut

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTATIKA 1

Page 4: bahan ajar anstruk-statika

4

4

Modul 7 - KONSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN TIDAK LANGSUNG DAN KOSTRUKSI BALOK YANG MIRING

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTATIKA 1

Page 5: bahan ajar anstruk-statika

5

5

Modul 7 - KONSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN TIDAK LANGSUNG DAN KOSTRUKSI BALOK YANG MIRING

Cara 2, melimpahkan dulu beban kepada balok melintang.

Balok melintang A menerima pelimpahan beban sebesar :

PA= ½.q.? = ½.1,5 . 2 = 1,5 kN

Balok melintang B menerima pelimpahan beban sebesar :

PC= ½.q.? + ½.q.? = 1,5 + 1,5 = 3 kN

ME= ( 7,425 – 1,5 ).3.2 – 3.2.2 – 1,5 . 2

ME=35,55 – 12 – 3 = 20,55 kNm

MF=(Bv – PB).? = (9,075 – 2,625).2 = 12,9 kNm

Dengan Besaran – besaran yang dihitung pada cara 2 ini dapat digambar bidang D dan

bidang momennya

2. Konstruksi Balok Yang Miring

Yang akan dibicarakan dalam buku ini adalah konstruksi balok miring yang

ditumpu oleh dua titik tumpu sendi dan rol ( statis tertentu ). Konstruksi balok

miring dapat terjadi misalnya pada balok tangga. Untuk lebih jelasnya gaya

melintang dan momen yang terjadi berikut ini akan diberikan contoh perhitungan.

Konstruksi balok miring dengan beban merata dan terpusat. Beban mereka

dapat dinyatakan dalam meter panjang mendatar. Arahnya pun dapat tegak lurus

baloknya dan dapat juga vertikal ( tegak lurus garis horisontal ). Dalam contoh ini

akan diberikan contoh beban tiap satuan panjang mendatar dan bebannya

vertikal.

Penyelesaian :

Reaksi,

?MB=0 ? Av.8 – q.6.5 – P.1 =0

?Gv=0 ? Av – q.6 – P + Bv=0

Bv=q.6 + P – Av = 1,5 . 6 + 2 – 5,9

Bv=11 – 5,9 = 5,1 kN (ke atas)

Gaya Melintang dan Gaya Normal

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTATIKA 1

Page 6: bahan ajar anstruk-statika

6

6

Modul 7 - KONSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN TIDAK LANGSUNG DAN KOSTRUKSI BALOK YANG MIRING

Pada titik A,

DA = Av . cos 300 =5,9 . cos 300 = 5,11 kN

NA = - Av . sin 300 = -5,9 . sin 300 = - 2,95 kN

Pada titik C,

Dc = -Cv . cos 300 =- 3,1, . cos 300 = -2,68 kN

Nc = Cv . sin 300 = 3,1 . sin 300 = 1,55 kN

`

Pada titik D

DD kanan = -Dv . cos 300 =- 5,1, . cos 300 = -4,42 kN

ND kanan= Dv . sin 300 = 5,1 . sin 300 = 2,55 kN

Pada titik B

DB ==DD kanan = -4,42 kN

NB = ND kanan= 2,55 kN

Momen,

MA = o, MB = 0

Mc = Bv . 2 – P. 1 = 5,1 . 2 – 2. 1 = 10,2 – 2 = 8,2 kNm

MD =Bv . 1 = 5,1 . 1 = 5,1 kNm

Mekstrem terjadi pada Dx = 0

Dx = Av – q.x

0 = Av – q.x x = Av/q = 5,9/1,5 = 3,93 m ( dari A )

Mmaks. = Av . 3,93 – q . 3,93 (½ . 3,93)

Mmaks. = 5,9 .3,93 – 1,5 . 3,93 (½ . 3,93)

Mmaks. = 23,187 – 11,584 = 11,603 kNm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTATIKA 1

Page 7: bahan ajar anstruk-statika

7

7

Modul 7 - KONSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN TIDAK LANGSUNG DAN KOSTRUKSI BALOK YANG MIRING

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTATIKA 1

Page 8: bahan ajar anstruk-statika

8

8

Modul 7 - KONSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN TIDAK LANGSUNG DAN KOSTRUKSI BALOK YANG MIRING

II Lembar Latihan

1. Hitung kemudian gambar bidang D dan M pada konstruksi balok yang dibebani

tidak langsung seperti gambar 39 di bawah ini (satuan dalam meter). Nilai hasil

perhitungan benar 70, nilai gambar benar 30.

BALOK GERBER

I Lembar Informasi

A. Tujuan Program

Setelah selesai kegiatan belajar 4 diharapkan mahasiswa dapat:

1. Menghitung dan kemudian menggambar bidang D dan M pada balok Gerber.

2. Menentukan jarak sendi tambahan dengan tumpuan terdekat agar diperoleh

harga momen maksimum dan minimum sama.

B. Waktu

9 jam (3 jam kegiatan belajar, 6 jam latihan)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTATIKA 1

Page 9: bahan ajar anstruk-statika

9

9

Modul 7 - KONSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN TIDAK LANGSUNG DAN KOSTRUKSI BALOK YANG MIRING

C. Materi Belajar

1. Pendahuluan

Konstruksi Balok yang ditumpu oleh lebih dari dua tumpuan merupakan konstruksi statis

tak tertentu. Pada konstruksi statis tak tertentu, besarnya reaksi tidak cukup dihitung

dengan persamaan keseimbangan, tetapi memerlukan persamaan lain untuk

menghitung reaksi tersebut. Dengan kata lain perhitungan menjadi lebih kompleks.

Untuk menghindari kompleksnya perhitungan, seorang ahli konstruksi berkebangsaan

Jerman yang bernama Heinrich Gerber (1832-1912) pada tahun 1886 membuat

konstruksi balok yang ditumpu oleh lebih dari dua tumpuan yang statis tertentu. Usaha

Gerber tersebut adalah dengan cara menempatkan engssel (sendi) tambahan diantara

tumpuan sedemikian sehingga konstruksi stabil dan statis tertentu. Banyaknya sendi

tambahan yang memungkinkan konstruksi menjadi statis tertentu adalah sama dengan

banyaknya “tumpuan dalam” atau sama dengan “banyaknya tumpuan dikurangi

dua”. Sendi tambahan tidak boleh diletakkan didekat tumpuan tepi, karena tumpuan tepi

yang merupakan sendi atau rol tidak dapat menahan momen, bila didekatnya dipasang

sendi maka pada bagian tepi akan timbul momen. Untuk lebih jelasnya berikut ini

diberikan contoh penempatan sendi tambahan pada konstruksi Balok Gerber

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTATIKA 1

Page 10: bahan ajar anstruk-statika

10

10

Modul 7 - KONSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN TIDAK LANGSUNG DAN KOSTRUKSI BALOK YANG MIRING

3. Balok Gerber dengan Beban Terpusat

Dalam uraian ini sekaligus sebagai contoh perhitungan. BalokGerber dengan beban

terpusat seperti gambar 43 akan dihitung dan digambar bidang D dan M.

Cara Grafis,

Langkah – langkah lukisan :

1. Gambar situasi dengan skala tertentu, misal skala jarak 1 cm =1 m, skala gaya 1

cm = 1 kN.

2. Perpanjang garis kerja Av, P1, Bv, P2, Cv, dan RS.

3. Lukis gaya P1, dan P2 dengan skala diatas, dan tentukan titik kutub O dengan

jarak H, misal H = 2 cm

4. Gambar situasi dengan skala tertentu, misal skala jarak 1 cm =1 m, skala gaya 1

cm = 1 kN.

5. Perpanjang garis kerja Av, P1, Bv, P2, Cv, dan RS.

6. Lukis gaya P1, dan P2 dengan skala diatas, dan tentukan titikkutub O dengan

jarak H, misal H = 2 cm.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTATIKA 1

Page 11: bahan ajar anstruk-statika

11

11

Modul 7 - KONSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN TIDAK LANGSUNG DAN KOSTRUKSI BALOK YANG MIRING

7. Lukis garis 1, 2, dan 3 pada lukisan kutub.

8. Lukis garis I, II, dan III pada perpanjangan garis kerja diatas, dimana masing –

masing sejajar dengan garis 1, 2, dan 3.

9. Hubungkan titik potong garis I - Av dengan titik potong garis II –RS sampai

memotong garis kerja Bv garis ini adalah garis SI.

10. Hubungkan titik potong garis SI – Bv dengan titik potong garis III – Cv , garis ini

adalah garis SII.

11. Tarik garis S1 dan S2 yang melalui kutub O, yang masing –masing sejajar

dengan garis SI dan SII.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTATIKA 1

Page 12: bahan ajar anstruk-statika

12

12

Modul 7 - KONSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN TIDAK LANGSUNG DAN KOSTRUKSI BALOK YANG MIRING

Besarnya Av, Bv, dan Cv dapat di ukur pada lukisan. Dalam soal ini diperoleh : Av=1,2 .

2 = 2,4 kN, Bv=1,65 . 2 = 3,3 kN dan Cv=0,65 .2 = 1,3 kN. Sedang besarnya momen

adalah : H xY x skala jarak x skala gaya. Dalam soal ini diperoleh :

MD= H . yd . 1 . 2

MD= 2 . 0,6 . 1 . 2 = 2,4 kNm

MB=2.(-0,2).1 . 2 = - 0,8 kNm

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTATIKA 1

Page 13: bahan ajar anstruk-statika

13

13

Modul 7 - KONSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN TIDAK LANGSUNG DAN KOSTRUKSI BALOK YANG MIRING

ME=2.0 , 65 . 1 . 2 = 2,6 kNm

Cara analitis,

Reaksi, bagian ADS

SMS=0 ? Av . 2,5 – P1 . 1,5 = 0

SMA=0 ? -RS . 2,5 + P1 . 1 = 0

Bagian SBEC

SMB=0 ? -Cv.4 + P2.2 – RS.0,5 = 0

SMB=0 ? Bv.4 – RS.4,5 – P2.2 = 0

Momen,

MD= Av . 1 = 2,4 . 1 = 2,4 kNm ;ME = Cv . 2 = 1,3 . 2 = 2,6kNm

MB= - RS . 0,5 = -1,6 . 0,5 = -0,8 kNm

4. Mengatur Jarak Sendi Tambahan dan Bentang agar Mmaks=Mmin Ukuran balok

adalah tergantung pada besarnya momen. Bila momen positif dibuat sama

dengan momen negatif, maka besarnya momen ekstrem menjadi lebih kecil bila

dibanding dengan momen negatifnya. Untuk membuat besarnya momen positif

sama dengan momen negatif dapat dilakukan dengan mengatur jarak

senditambahan dan bentang balok.

Contoh :

Suatu konstruksi balok Gerber dengan beban merata ditumpu pada tiga titik tumpu,

dengan sebuah engsel tambahan S.

Diminta menentukan jarak S dengan tumpuan terdekat agar diperoleh besarnya momen

positif sama dengan momen negatif.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTATIKA 1

Page 14: bahan ajar anstruk-statika

14

14

Modul 7 - KONSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN TIDAK LANGSUNG DAN KOSTRUKSI BALOK YANG MIRING

Penyelesaian secara analitis,

Reaksi,

Bagian AS,

RS= ½.q.(L – a) ; Av=RS= ½.q.(L – a)

Bagian SBC

SMB = 0 ? -Cv . L + q.{ L + a }{ ½ ( L + a ) – a } – RS.a=0

SGv = 0 ? Bv + Cv – RS – q.( L + a )=0

Bv= - ½.q.(L – a) +½.q.(L – a) + q.(L – a)

Bv= q.(L – a)

Momen,

Bagian AS,

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTATIKA 1

Page 15: bahan ajar anstruk-statika

15

15

Modul 7 - KONSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN TIDAK LANGSUNG DAN KOSTRUKSI BALOK YANG MIRING

Mmaks= - 1/8 – q.(L – a)2

Bagian SBC,

Mmin= RS.a -½.q.a2 = ½.q.(L – a).a + ½.q.a2

Mmin= ½.q.L.a - ½.q.a2 + ½.q.a2 =½.q.L.a

Pada lapangan BC, Mmaks terjadi pada D=0. Misal D=0 terjadi pada jarak x m dari C,

maka :

Mmaks=Cv.x – q.x. ½.x

Dx=Cv – q.x ? 0 = Cv – q.x

Mmaks = ½.q.(L – a). ½.q.(L – a) - ½.q.{ ½.(L – a)}2 = ¼.q.(L – a)2 - ½.¼.q.(L – a)2

= 1/8 – q.(L – a)2

Disyaratkan bahwa momen positif sama dengan momen negatif, maka diperoleh

persamaan :

1/8 – q.(L – a)2 = ½.q.L.a

1/8 – q.(L – a)2 - ¼.q.a + 1/8 – a2 = ½.q.L.a ? dikalikan 8/q

L2 – 2.L.a + a2 = 4.L.a

a2 – 6.L.a + L2 = 0

Jadi jarak engsel tambahan S dengan tumpuan terdekat ( B ) adalah 0,1716 L. Untuk

soal diatas diperoleh harga a = 0,1716 . 4 = 0,6864 m. Sedang besaran – besaran yang

lain adalah :

Reaksi,`

Av=RS=½.q.( L – a ) = ½.1.(4 – 0,6864) = 1,6568 ton

Bv= q.(L + a ) = 1.(4 + 0,6864) = 4,6864 ton

Cv=½.q.( L – a ) = =½.1.(4 – 0,6864) = 1,6568 ton

Momen,

Pada lapangan AS,

Mmaks=1/8 . q.(L – a)2 = 1/8 . 1.(4 – 0,6864)2 = 1,3725 tm

Pada lapangan BC,

Mmaks = Mmaks lapangan AS = 1,3725 tm

Mmin = - RS . a - ½.q.a2 = - 1,6568 ( 0,68664 ) - ½.1.( 0,6864 )2

Mmin = - 1,3725 tm ( = MB )

Jadi dari hitungan diatas terbukti bahwa momen positif maksimum = momen negatif

minimum, baik momen positif pada lapangan AS maupun momen positif pada lapangan

BC. Hal ini dapat terjadi karena konstruksinya simetri ( hanya dua lapangan ).

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTATIKA 1

Page 16: bahan ajar anstruk-statika

16

16

Modul 7 - KONSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN TIDAK LANGSUNG DAN KOSTRUKSI BALOK YANG MIRING

Bila bentangannya lebih dari dua, maka momen maksimum pada lapangan tepi belum

tentu sama dengan momen positif pada lapangan tengah. Oleh karena itu perlu

mengatur juga bentangan bagian tepi agar diperoleh harga momen positif maksimum

pada

lapangan manapun = momen negatif minimum.

III. Lembar Latihan (Waktu 2 jam)

1. Hitunglah kemudian gambar bidang D dan M dari konstruksi balok Gerber empat

tumpuan dengan beban seperti pada gambar 45. Nilai hasil perhitungan benar 70, nilai

gambar benar 30.

LEMBAR EVALUASI

Waktu : 2 jam

Hitung kemudian gambar bidang N, D, dan M, pada konstruksi miring yang dibebani

seperti gambar 46 di bawah ini. Nilai hasil perhitungan 70 dan dan nilai gambar benar

30.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTATIKA 1

Page 17: bahan ajar anstruk-statika

17

17

Modul 7 - KONSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN TIDAK LANGSUNG DAN KOSTRUKSI BALOK YANG MIRING

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Edifrizal Darma, MTSTATIKA 1