bahan ajar 1 matematika rekayasa

40
HITUNG INTEGRAL I.1. PENGERTIAN INTEGRAL Integral merupakan operasi kebalikan (invers) dari defferensial, yakni menentukan F(x) jika F’(x)=f(x) diketahui. Misalnya jika F’(x)=2x, maka cara menentukan F(x) dapat dilihat dari tabel berikut : Pendifferensialan F(x) F’(x) = f(x) Pengintegralan ݔ2x ݔ 1 2x ݔ4 2x ݔ32 2x ݔ 105 2x ݔ ܥ2x Dari masing-masing fungsi F(x) hanya berbeda pada suku konstantanya saja. Oleh sebab itu fungsi umu pengintegralan dari F’(x) = f(x) = 2x dapat dinyatakan dengan : ܨݔሻൌ ݔ ܥDalam hal ini C adalah konstanta sembarang Secara umum dapat dinyatakan bahwa : Notasi Integral ݔ ݔ adalah lambing integral yang pertama kali ditemukan oleh “Leibniz” Sedangkan f(x) disebut fungsi integran. I.2. INTEGRAL TAK TENTU Pengintegralan dari fungsi f(x) yang dilambangkan dengan ݔ ݔdisebut sebagai integral tak tentu dari f(x). Bentuk umumnya : නሺݔ ݔܨݔ ܥPerumusan dasar integral tak tentu ݔ ݔ1 1 ݔାଵ ܥܭݎ ܨݔሻൌ ାଵ ݔାଵ , ܨݔሻൌ ݔ ݔሻ ; untuk n ‐1 Khusus untuk ܨԢሺݔሻൌ ݔ dengan nilai n ൌ ‐1, maka nilai Fሺxሻ adalah Jika F(x) adalah fungsi umum yang bersifat F’(x) = f(x), maka F(x) disebut sebagai integral dari f(x)

Upload: putradhani

Post on 16-Apr-2015

1.162 views

Category:

Documents


361 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

HITUNG INTEGRAL I.1. PENGERTIAN INTEGRAL Integral merupakan operasi kebalikan (invers) dari defferensial, yakni menentukan F(x) jika F’(x)=f(x) diketahui. Misalnya jika F’(x)=2x, maka cara menentukan F(x) dapat dilihat dari tabel berikut : Pendifferensialan

F(x) F’(x) = f(x) Pengintegralan

2x 1 2x 4 2x

32 2x 105 2x

2x Dari masing-masing fungsi F(x) hanya berbeda pada suku konstantanya saja. Oleh sebab itu fungsi umu pengintegralan dari F’(x) = f(x) = 2x dapat dinyatakan dengan :

Dalam hal ini C adalah konstanta sembarang Secara umum dapat dinyatakan bahwa : Notasi Integral

adalah lambing integral yang pertama kali ditemukan oleh “Leibniz” Sedangkan f(x) disebut fungsi integran. I.2. INTEGRAL TAK TENTU

Pengintegralan dari fungsi f(x) yang dilambangkan dengan disebut sebagai integral tak tentu dari f(x). Bentuk umumnya :

Perumusan dasar integral tak tentu

1

1

, ; untuk n ‐1 Khusus untuk dengan nilai n ‐1, maka nilai F x adalah

Jika F(x) adalah fungsi umum yang bersifat F’(x) = f(x), maka F(x) disebut sebagai integral dari f(x)

Page 2: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

ln , 0

Catatan : ln x dibaca logaritma natural x, yaitu logaritma yang bilangan pokoknya e.

Jadi ln log Contoh soal :

1.

2. √

3.

3

3 √

4. √ √

2

2 , dengan x > 0

Menentukan F(x), jika F’(x) dan F(a) diketahui

Page 3: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

Jika F’(x) dan F(x) untuk x = a diketahui, maka nilai konstanta C pada perumusan integral tak tentu akan mempunyai nilai tertentu. Sehingga akan diperoleh sebuah fungsi F(x) unik (tunggal)’ Nilai x = a dinamakan sebagai nilai awal atau nilai batas dari F(x). Contoh soal : 5. Jika diketahui F’(x) = 2x + 5 dan F(2) = 11 , tentukanlah F(x)

2 5

5 Nilai C ditentukan dari F(2) = 16

2 2 5 2 11 3

Sehingga diperoleh :

6. 3 4 4. 2 13.

3 4 4 2 4

Untuk x = 2 fungsi F(x) berniai 13, ini berarti F(2) = 13

2 2 2 2 4 2 13 5

Sehingga diperoleh :

7. 12 2 2 20 1 4 ,

12 2 6 2

2 6 2 2 2 20 8

6 2 8

Menentukan F(x)

6 2 8 2 8

Page 4: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

1 2 1 1 8 1 4 9

Sehingga diperoleh : Penerapan Pengintegralan Taktentu Jika diketahui suatu grafik fungsi dengan persamaan y = f(x) maka gradian garis singgung sembarang titik P(x.y) pada grafik fungsi tersebut dapat ditentukan dengan rumus : Sebaliknya, apabila gradient garis singgung sebuah titik P(x,y) pada grafik fungsi diketahuimaka anggota-anggota dari grafik fungsi tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan operasi pengintegralan : Salah satu anggota dari grafik fungsi y dapat ditantukan dengan menghitung harga C dari informasi grafik fungsi y yang elalui titik tertentu (x1,y1). Contoh 8. Gradien garis singgung dari sembarang titik P(x,y) pada grafik fungsi y = F(x) ditentukan oleh

4 Jika grafik fungsi tersebut melalui titik (1,5) tentukanlah persamaannya.

4 2 Karena grafik fungsi melalui titik (1,-1) maka diperoleh

2 1 2 1 3 Jadi persamaan grafik fungsi adalah :

Contoh 9. Diketahui turunan kedua dari persamaan fungsi y = f(x) dinyatakan dengan :

6 5

Page 5: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

Grafik fungsi melalui titik (2,-4) dan besarnya garis singgung pada titik itu adalah 3. Tentukanlah persamaan grafik fungsi tersebut.

6 5 3 5 Gradien garis singgung di titik (2,-4) = 3, maka 5 2 3 2 5 2 3 1 Diperoleh :

Grafik fungsi melalui titik (2,-4), maka 2 2 2 2 4 4 Sehingga bentuk persamaan grafik fungsinya :

Penerapan Integral tak tentu dalam Ilmu Fisika Jika persamaan s = F(t) menyatakan persamaan gerak sebuah benda pada lintasannya; s

≈ menyatakan jarak yang ditempuh dan t menyatakan waktu, maka laju dan percepatan dari benda tersebut

#. Menentukan posisi benda pada sembarang waktu “t” Sebaliknya, jika diketahui laju benda pada saat “t”dan posisi benda pada saat “t1”, maka

posisi benda pada sembarang waktu “t” dapat ditentukan dengan rumus :

Page 6: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

#. Menghitung laju benda pada sembarang waktu “t”

Jika percepatan benda pada saat “t” dan laju benda pada saat “t1” diketahui, maka laju

benda pada sembarang watu ”t” dapat ditentukan dengan rumus :

Contoh 10 : Laju sebuah benda yang bergerak pada saat t detik dinyatakan dengan persamaan v = 11 – 3t Pada saat t = 4 detik posisi benda berada pada jarak 40 m dari titik awal. Tentukan posisi (s) benda sebagai fungsi waktu (t) Penyelesaian 11 3 11 Karena pada saat t = 4 detik → s = 40 meter, maka : 11 40 11 4 4 20 Jadi posisi benda sebagai fungsi waktu dapat ditulis dalam bentuk persamaan :

Contoh 11 : Sebuah bola bergulir pada bidang datar dengan laju awal 6 m/dt. Karena adanya gesekan bola dan bidang, pergerakan bola mengalami perlambatan (a) = 2 m/dt2 . Tentukanlah bentuk persamaan laju bola(v) sebagai fungsi waktu(t). Jika pada saat t = 1 posisi benda berada pada s = 1. Tentukanlah bentuk persamaan posisi bola(s) sebagai fungsi waktu(t). Hitung juga jarak yang ditempuh bola sampai bola tersebut berhenti. Penyelesaian a). Bentuk persamaan laju bola

2 2

Page 7: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

Pada saat saat t = 0, laju awal (v) = 6 m/dt 2 6 2 0 6 Bentuk persamaan laju bola :

b). Bentuk persamaan posisi bola

2 6 6

Pada saat t = 1 benda berada pada posisi s = 1, maka : 6 1 1 6 1 4

Bentuk persamaan posisi bola :

c). Jarak yang ditempuh bola

Pada saat bola berhenti berarti laju bola (v) = 0, sehingga 0 2 6 3 Jadi jarak yang ditempuh bola sampai bola tersebut berhenti adalah :

Latihan

1. Diketahui d2y/dx2 = F’’(x) = 2, grafik fungsi melalui titik (6,4) dan gradient garis singgung di titik tersebut adalah 8. Tentukanlah persamaan grafik fungsi y = F(x).

2. Gradien garis singgung pada sembarang titik P(x,y) adalah F’(x) = x1/2 , Grafik fungsi

melalui titik (9,18). Tentukanlah persamaan grafik fungsi y = F(x). 3. Sebuah partikel yang bergerak dengan kecepatan v m/dt pada saat t detik ditentukan

dengan persamaan : = 8t - 1

Page 8: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

Pada saat t = 1 detik, posisi benda berada pada s = 6 meter. a. Tentukanlah persamaan posisi benda sebagai fungsi waktu b. Berapa jauh posisi benda pada saat t = 3 detik

4. Diketahui F’’( ) = 6 , untuk F(1) bernilai 6 dan F(-3) bernilai 4. Tentukanlah persamaan grafik fungsi F( ).

INTEGRAL TERTENTU A. SIFAT-SIFAT UMUM

Bila fungsi f(x) dan g(x) kontinyu pada selang a ≤ x ≤ b maka berlaku sifat-sifat berikut : 1.

2. 0

3.

4. ;

Page 9: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

Contoh 12 : Hitunglah nilai integral-integral berikut a . 3 b . 3 c . 3 Penyelesaian a . 3 1 0 b . 3 4 1 15 c . 3 4 0 16 24 Perhatikan bahwa : → berlaku sifat ke 4 integral tertentu Contoh 13 : a). Hitunglah nilai dari 2 4 b). Hitunglah nilai dari b sehingga persamaan berikut terpenuhi 16 24 Penyelesaian a). 2 4 4 2 4 2 1 4 1

2 8 4

b). 6 24

6 6 3

14 3

14 2 3 2

3 8 24

Page 10: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

3 16 4 B. Menentukan Luas Daerah Dengan Proses Limit Perhatikan gambar Luas daerah yang dibatasi oleh fungsi y = f(x), x = a, x = b, dan sumbu X yang dibagi menjadi persegi panjang kecil sebanyak n buah. Lebar persegi panjang tersebut adalah ∆x1, ∆x2, ∆x3 ……….. ∆xn . Dalam masing-masing selang diambil titik-titik contoh dengan absisi x1, x2, x3 …………….. xn Nilai Luas daerah di bawah kurva didekati dengan jumlah luas persegi panjang kecil yang lebarnya ∆x dan panjangnya f(xi) dengan nilai i dari 1 sampai n. L ≈ f(x1). ∆x1 + f(x2). ∆x2 + f(x3). ∆x3 + ………………………. + f(xi). ∆xi Atau dapat ditulis :

. ∆

x1 x2 x3 xn

∆x1 ∆x2 ∆x3

∆xn y = f(x)

f(x1) f(xn)

Page 11: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

Luas yang sebenarnya dapat diperoleh dengan membuat n menjadi besar sekali ( n → ∞ ) yang berarti ∆x menjadi kecil sekali ( ∆x → 0 ), akibatnya dapat ditulis :

lim∆

. ∆

Dalam bentuk integral dapat dituliskan

lim∆

. ∆ .

Sehingga untuk menghitung luas adalah Contoh 13 Tunjukkan dengan membuat arsiran pada daerah luas yang ditentukan. Hitung pula luas daerah yang diarsir dari fungsi tersebut.

. . 2 . 4 3 Penyelesaian

. 3 1 26

3

. 2 2 2 2 2 0 2 0 6

. 4 3 2 3 4 2 4 3 4 3 2 3 3 3 64

3 32 12 273 18 9

4

3 C. Menentukan Rumus Luas Daerah Di bawah Kurva

Page 12: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

Telah diketahui bahwa luas daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi y = f(x) ; garis x = a dan x = b serta sumbu –X dapat dinyatakan dengan integral tertentu

Sehingga luas daerah (L) dapat dirumuskan sebagai berikut

Contoh 14 : Hitung luas daerah yang dibatasi oleh : a). Grafik fungsi y = 2x + 2 ; garis x = 1 dan x = 2 serta sumbu –X b). Grafik fungsi y = 2x2 + x ; garis x = 0 dan x = 2 serta sumbu –X c). Grafik fungsi y = 2x - 4 ; garis x = 0 dan x = 2 serta sumbu –X d). Grafik fungsi y = x2 - 2x ; serta sumbu –X Penyelesaian

. 2 2 2

2 2 2 1 2 1 5

. 2 23

12

2 2 0 0 0 7

. 2 4 4

2 4 2 0 2 0 4

Page 13: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

Luas daerah yang diarsir = 4 satuan2 → tanda minus (-) menandakan daerah arsiran berada dibawah sumbu –X ( garis y = 0 )

d). Tentukan dahulu titik potong grafik fungsi dengan sumbu –X ; … syaratnya y = 0 y = x2 - 2x x2 - 2x = 0 → sehingga diperoleh x1 = 0 dan x2 = 2 x1 = a dan x2 = b y = 0

2 13

13 2 2

13 0 0

83 4 – 0

43

D. Menentukan Rumus Luas Daerah Antara Dua Kurva

Luas daerah ABCD (daerah yang diarsir) dapat tentukan sebagai berikut :

y = f(x)

y = g(x)

Page 14: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

Luas ABCD = Luas ABEF – Luas CDEF

Jadi luas daerah yang dibatasi oleh grafik y = f(x) , y = g(x), garis x = a dan garis x = b dapat dirumuskan dengan persamaan :

Dengan catatan bahwa f(x) ≥ g(x) pada selang a ≤ x ≤ b Jika f(x) ≤ g(x) pada selang a ≤ x ≤ b, maka luas daerah dapat ditentukan dengan perumusan

Catatan ;

- Dalam menentukan luas daerah antara dua buah kurva, perlu digambarkan sketsa grafik fungsi keduanya

- Dalam kebanyakan soal, selang pengitegralan x = a dan x = b harus ditentukan terlebih dahulu.

Contoh 15 Tentukan luas daerah bidang yang dibatasi oleh grafik fungsi y = x dan y = 2x pada selang 1 ≤ x ≤ 2

12

12 3

12 1

4

Contoh16 Tentukan luas daerah bidang yang dibatasi oleh grafik fungsi y = √x dan y = -1/2x + 2 pada

Page 15: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

-selang 0 ≤ x ≤ 1 dan - selang 2 ≤ x ≤ 4

Penyelesaian -selang 0 ≤ x ≤ 1

/

14 2

23

/

14 1 2 1

23 1 0

1312

23

/ 14 2

23 4

14 4 2 4

23 2

14 2 2 2

163 4 8

23 √8 1 4

16 4√23 1

10,343 1

7,34

3

Page 16: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

E. Menentukan Isi Benda Putar

Volue benda putar dapat diperoleh jika suatu daerah bidang datar diputar mengelilingi suatu garis tertentu yang disebut sebagai sumbu putar atau sumbu rotasi. 1). Volume Benda Putar mengelilingi Sumbu –X

Daerah bidang yang diarsir adalah daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi y = f(x), x = a, x =b dan sumbu –X. Apabila diputar 360 derajat mengelilingi sumbu –X maka akan diperoleh benda putar

Tentukan suatu elemen dengan lebar ∆x dan tinggi f(x). Apabila elemen persegi tersebut diputar 360 derajat mengelilngi sumbu –X maka akan diperoleh elemen silinder yang isinya : ∆V = л f2(x). ∆x

Untuk ∆x mendekati 0, dirumuskan

lim∆

∆V lim∆

л. f2 x . ∆x

Atau dalam bentuk diferensial dapat dituliskan :

л. f2 x . x

∆x

Page 17: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

Sehingga volume benda putar keseluruhan dapat dirumuskan dengan pengintegralan sebagai berikut:

л. f2 xb

a . x

V л. y x 2). Volume Benda Putar mengelilingi Sumbu –Y

Jika daerah arsiran yang dibatasi oleh grafik fungsi x = g(y) pada selang c ≤ y ≤ d, diputar 360 derajat terhadap sumbu –Y akan diperoleh benda putar. Volume benda putar tersebut dapat dirumuskan sebagai

V л. g y . y

V л. x . y

x = g(y)

y = d

y = c

Page 18: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

3). Volume Benda Putar Daerah Bidang Antara Dua Kurva

Volume benda putar, jika daerah yang dibatasi oleh dua buah grafik y1 = f(x) dan y2 = g(x) pada selang a ≤ x ≤ b yang diputar 360 derajat terhadap sumbu –X dapat ditentukan dengan rumus

V л. f x g x x Atau

V л. y x y x x

Contoh 17 Daerah yang dibatasi oleh gafik y = x - 2, diputar 360 derajat. Hitunglah volume benda putar tersebut jika : a. Jika diputar terhadap sumbu –X, yang dibatasi x = 2 dan x = 4 b. Jika diputar terhadap sumbu –Y, yang dibatasi y = 0 dan y = 2

Page 19: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

V л. y x

V л. x 2 x

V л. x 4x 4 x

V л.13

x 2x 4x

V л.163

83

V 83

л satuan isi y = x-2, maka x = y +2

V л. x y

V л. y 2 y

V л. x 4x 4 y

V л.13

x 2x 4x

V 563

л satuan isi Contoh 18 Suatu daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi y = x dan y = 2. Jika V1 dan V2 masing-masing adalah volume benda putar yang diputar 360 derajat terhadap sumbu –X dan sumbu –Y. (Tentukan lebih dahulu x1=a dan x2=b juga y1=c dan y2=d) - Hitunglah V1 dan V2 - Tentukan pula perbandingan V1 dan V2

Page 20: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

-

Page 21: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

HITUNG INTEGRAL I.1. PENGERTIAN INTEGRAL Integral merupakan operasi kebalikan (invers) dari defferensial, yakni menentukan F(x) jika F’(x)=f(x) diketahui. Misalnya jika F’(x)=2x, maka cara menentukan F(x) dapat dilihat dari tabel berikut : Pendifferensialan

F(x) F’(x) = f(x)

Pengintegralan 2x 1 2x 4 2x

32 2x 105 2x

2x Dari masing-masing fungsi F(x) hanya berbeda pada suku konstantanya saja. Oleh sebab itu fungsi umu pengintegralan dari F’(x) = f(x) = 2x dapat dinyatakan dengan :

Dalam hal ini C adalah konstanta sembarang Secara umum dapat dinyatakan bahwa : Notasi Integral

adalah lambing integral yang pertama kali ditemukan oleh “Leibniz” Sedangkan f(x) disebut fungsi integran. I.2. INTEGRAL TAK TENTU

Pengintegralan dari fungsi f(x) yang dilambangkan dengan disebut sebagai integral tak tentu dari f(x). Bentuk umumnya :

Perumusan dasar integral tak tentu

1

1

, ; untuk n ‐1 Khusus untuk dengan nilai n ‐1, maka nilai F x adalah

Jika F(x) adalah fungsi umum yang bersifat F’(x) = f(x), maka F(x) disebut sebagai integral dari f(x)

Page 22: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

ln , 0

Catatan : ln x dibaca logaritma natural x, yaitu logaritma yang bilangan pokoknya e.

Jadi ln log Contoh soal :

1.

2. √

3.

3

3 √

4. √ √

2

2 , dengan x > 0

Menentukan F(x), jika F’(x) dan F(a) diketahui

Page 23: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

Jika F’(x) dan F(x) untuk x = a diketahui, maka nilai konstanta C pada perumusan integral tak tentu akan mempunyai nilai tertentu. Sehingga akan diperoleh sebuah fungsi F(x) unik (tunggal)’ Nilai x = a dinamakan sebagai nilai awal atau nilai batas dari F(x). Contoh soal : 5. Jika diketahui F’(x) = 2x + 5 dan F(2) = 11 , tentukanlah F(x)

2 5

5 Nilai C ditentukan dari F(2) = 16

2 2 5 2 11 3

Sehingga diperoleh :

6. 3 4 4. 2 13.

3 4 4 2 4

Untuk x = 2 fungsi F(x) berniai 13, ini berarti F(2) = 13

2 2 2 2 4 2 13 5

Sehingga diperoleh :

7. 12 2 2 20 1 4 ,

12 2 6 2

2 6 2 2 2 20 8

6 2 8

Menentukan F(x)

6 2 8 2 8

Page 24: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

1 2 1 1 8 1 4 9

Sehingga diperoleh : Penerapan Pengintegralan Taktentu Jika diketahui suatu grafik fungsi dengan persamaan y = f(x) maka gradian garis singgung sembarang titik P(x.y) pada grafik fungsi tersebut dapat ditentukan dengan rumus : Sebaliknya, apabila gradient garis singgung sebuah titik P(x,y) pada grafik fungsi diketahuimaka anggota-anggota dari grafik fungsi tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan operasi pengintegralan : Salah satu anggota dari grafik fungsi y dapat ditantukan dengan menghitung harga C dari informasi grafik fungsi y yang elalui titik tertentu (x1,y1). Contoh 8. Gradien garis singgung dari sembarang titik P(x,y) pada grafik fungsi y = F(x) ditentukan oleh

4 Jika grafik fungsi tersebut melalui titik (1,5) tentukanlah persamaannya.

4 2 Karena grafik fungsi melalui titik (1,-1) maka diperoleh

2 1 2 1 3 Jadi persamaan grafik fungsi adalah :

Contoh 9. Diketahui turunan kedua dari persamaan fungsi y = f(x) dinyatakan dengan :

6 5

Page 25: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

Grafik fungsi melalui titik (2,-4) dan besarnya garis singgung pada titik itu adalah 3. Tentukanlah persamaan grafik fungsi tersebut.

6 5 3 5 Gradien garis singgung di titik (2,-4) = 3, maka 5 2 3 2 5 2 3 1 Diperoleh :

Grafik fungsi melalui titik (2,-4), maka 2 2 2 2 4 4 Sehingga bentuk persamaan grafik fungsinya :

Penerapan Integral tak tentu dalam Ilmu Fisika Jika persamaan s = F(t) menyatakan persamaan gerak sebuah benda pada lintasannya; s

≈ menyatakan jarak yang ditempuh dan t menyatakan waktu, maka laju dan percepatan dari benda tersebut

#. Menentukan posisi benda pada sembarang waktu “t” Sebaliknya, jika diketahui laju benda pada saat “t”dan posisi benda pada saat “t1”, maka

posisi benda pada sembarang waktu “t” dapat ditentukan dengan rumus :

Page 26: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

#. Menghitung laju benda pada sembarang waktu “t”

Jika percepatan benda pada saat “t” dan laju benda pada saat “t1” diketahui, maka laju

benda pada sembarang watu ”t” dapat ditentukan dengan rumus :

Contoh 10 : Laju sebuah benda yang bergerak pada saat t detik dinyatakan dengan persamaan v = 11 – 3t Pada saat t = 4 detik posisi benda berada pada jarak 40 m dari titik awal. Tentukan posisi (s) benda sebagai fungsi waktu (t) Penyelesaian 11 3 11 Karena pada saat t = 4 detik → s = 40 meter, maka : 11 40 11 4 4 20 Jadi posisi benda sebagai fungsi waktu dapat ditulis dalam bentuk persamaan :

Contoh 11 : Sebuah bola bergulir pada bidang datar dengan laju awal 6 m/dt. Karena adanya gesekan bola dan bidang, pergerakan bola mengalami perlambatan (a) = 2 m/dt2 . Tentukanlah bentuk persamaan laju bola(v) sebagai fungsi waktu(t). Jika pada saat t = 1 posisi benda berada pada s = 1. Tentukanlah bentuk persamaan posisi bola(s) sebagai fungsi waktu(t). Hitung juga jarak yang ditempuh bola sampai bola tersebut berhenti. Penyelesaian a). Bentuk persamaan laju bola

2 2

Page 27: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

Pada saat saat t = 0, laju awal (v) = 6 m/dt 2 6 2 0 6 Bentuk persamaan laju bola :

b). Bentuk persamaan posisi bola

2 6 6

Pada saat t = 1 benda berada pada posisi s = 1, maka : 6 1 1 6 1 4

Bentuk persamaan posisi bola :

c). Jarak yang ditempuh bola

Pada saat bola berhenti berarti laju bola (v) = 0, sehingga 0 2 6 3 Jadi jarak yang ditempuh bola sampai bola tersebut berhenti adalah :

Latihan

1. Diketahui d2y/dx2 = F’’(x) = 2, grafik fungsi melalui titik (6,4) dan gradient garis singgung di titik tersebut adalah 8. Tentukanlah persamaan grafik fungsi y = F(x).

2. Gradien garis singgung pada sembarang titik P(x,y) adalah F’(x) = x1/2 , Grafik fungsi

melalui titik (9,18). Tentukanlah persamaan grafik fungsi y = F(x). 3. Sebuah partikel yang bergerak dengan kecepatan v m/dt pada saat t detik ditentukan

dengan persamaan : = 8t - 1

Page 28: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

Pada saat t = 1 detik, posisi benda berada pada s = 6 meter. a. Tentukanlah persamaan posisi benda sebagai fungsi waktu b. Berapa jauh posisi benda pada saat t = 3 detik

4. Diketahui F’’( ) = 6 , untuk F(1) bernilai 6 dan F(-3) bernilai 4. Tentukanlah persamaan grafik fungsi F( ).

INTEGRAL TERTENTU A. SIFAT-SIFAT UMUM

Bila fungsi f(x) dan g(x) kontinyu pada selang a ≤ x ≤ b maka berlaku sifat-sifat berikut : 1.

2. 0

3.

4. ;

Page 29: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

Contoh 12 : Hitunglah nilai integral-integral berikut a . 3 b . 3 c . 3 Penyelesaian a . 3 1 0 b . 3 4 1 15 c . 3 4 0 16 24 Perhatikan bahwa : → berlaku sifat ke 4 integral tertentu Contoh 13 : a). Hitunglah nilai dari 2 4 b). Hitunglah nilai dari b sehingga persamaan berikut terpenuhi 16 24 Penyelesaian a). 2 4 4 2 4 2 1 4 1

2 8 4

b). 6 24

6 6 3

14

3 14

2 3 2 3 8 24

Page 30: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

3 16 4 B. Menentukan Luas Daerah Dengan Proses Limit Perhatikan gambar Luas daerah yang dibatasi oleh fungsi y = f(x), x = a, x = b, dan sumbu X yang dibagi menjadi persegi panjang kecil sebanyak n buah. Lebar persegi panjang tersebut adalah ∆x1, ∆x2, ∆x3 ……….. ∆xn . Dalam masing-masing selang diambil titik-titik contoh dengan absisi x1, x2, x3 …………….. xn Nilai Luas daerah di bawah kurva didekati dengan jumlah luas persegi panjang kecil yang lebarnya ∆x dan panjangnya f(xi) dengan nilai i dari 1 sampai n. L ≈ f(x1). ∆x1 + f(x2). ∆x2 + f(x3). ∆x3 + ………………………. + f(xi). ∆xi Atau dapat ditulis :

. ∆

x1 x2 x3 xn

∆x1 ∆x2 ∆x3

∆xn y = f(x)

f(x1) f(xn)

Page 31: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

Luas yang sebenarnya dapat diperoleh dengan membuat n menjadi besar sekali ( n → ∞ ) yang berarti ∆x menjadi kecil sekali ( ∆x → 0 ), akibatnya dapat ditulis :

lim∆

. ∆

Dalam bentuk integral dapat dituliskan

lim∆

. ∆ .

Sehingga untuk menghitung luas adalah Contoh 13 Tunjukkan dengan membuat arsiran pada daerah luas yang ditentukan. Hitung pula luas daerah yang diarsir dari fungsi tersebut.

. . 2 . 4 3 Penyelesaian

. 3 1 26

3

. 2 2 2 2 2 0 2 0 6

. 4 3 2 3 4 2 4 3 4 3 2 3 3 3 64

3 32 12 273 18 9

4

3 C. Menentukan Rumus Luas Daerah Di bawah Kurva

Page 32: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

Telah diketahui bahwa luas daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi y = f(x) ; garis x = a dan x = b serta sumbu –X dapat dinyatakan dengan integral tertentu

Sehingga luas daerah (L) dapat dirumuskan sebagai berikut

Contoh 14 : Hitung luas daerah yang dibatasi oleh : a). Grafik fungsi y = 2x + 2 ; garis x = 1 dan x = 2 serta sumbu –X b). Grafik fungsi y = 2x2 + x ; garis x = 0 dan x = 2 serta sumbu –X c). Grafik fungsi y = 2x - 4 ; garis x = 0 dan x = 2 serta sumbu –X d). Grafik fungsi y = x2 - 2x ; serta sumbu –X Penyelesaian

. 2 2 2

2 2 2 1 2 1 5

. 2 23

12

2 2 0 0 0 7

. 2 4 4

2 4 2 0 2 0 4

Page 33: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

Luas daerah yang diarsir = 4 satuan2 → tanda minus (-) menandakan daerah arsiran berada dibawah sumbu –X ( garis y = 0 )

d). Tentukan dahulu titik potong grafik fungsi dengan sumbu –X ; … syaratnya y = 0 y = x2 - 2x x2 - 2x = 0 → sehingga diperoleh x1 = 0 dan x2 = 2 x1 = a dan x2 = b y = 0

2 13

13 2 2

13 0 0

83 4 – 0

43

D. Menentukan Rumus Luas Daerah Antara Dua Kurva

Luas daerah ABCD (daerah yang diarsir) dapat tentukan sebagai berikut :

y = f(x)

y = g(x)

Page 34: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

Luas ABCD = Luas ABEF – Luas CDEF

Jadi luas daerah yang dibatasi oleh grafik y = f(x) , y = g(x), garis x = a dan garis x = b dapat dirumuskan dengan persamaan :

Dengan catatan bahwa f(x) ≥ g(x) pada selang a ≤ x ≤ b Jika f(x) ≤ g(x) pada selang a ≤ x ≤ b, maka luas daerah dapat ditentukan dengan perumusan

Catatan ;

- Dalam menentukan luas daerah antara dua buah kurva, perlu digambarkan sketsa grafik fungsi keduanya

- Dalam kebanyakan soal, selang pengitegralan x = a dan x = b harus ditentukan terlebih dahulu.

Contoh 15 Tentukan luas daerah bidang yang dibatasi oleh grafik fungsi y = x dan y = 2x pada selang 1 ≤ x ≤ 2

12

12 3

12 1

4

Contoh16 Tentukan luas daerah bidang yang dibatasi oleh grafik fungsi y = √x dan y = -1/2x + 2 pada

Page 35: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

-selang 0 ≤ x ≤ 1 dan - selang 2 ≤ x ≤ 4

Penyelesaian -selang 0 ≤ x ≤ 1

/

14 2

23

/

14 1 2 1

23 1 0

1312

23

/ 14 2

23 4

14 4 2 4

23 2

14 2 2 2

163 4 8

23 √8 1 4

16 4√23 1

10,343 1

7,34

3

Page 36: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

E. Menentukan Isi Benda Putar

Volue benda putar dapat diperoleh jika suatu daerah bidang datar diputar mengelilingi suatu garis tertentu yang disebut sebagai sumbu putar atau sumbu rotasi. 1). Volume Benda Putar mengelilingi Sumbu –X

Daerah bidang yang diarsir adalah daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi y = f(x), x = a, x =b dan sumbu –X. Apabila diputar 360 derajat mengelilingi sumbu –X maka akan diperoleh benda putar

Tentukan suatu elemen dengan lebar ∆x dan tinggi f(x). Apabila elemen persegi tersebut diputar 360 derajat mengelilngi sumbu –X maka akan diperoleh elemen silinder yang isinya : ∆V = л f2(x). ∆x

Untuk ∆x mendekati 0, dirumuskan

lim∆

∆V lim∆

л. f2 x . ∆x

Atau dalam bentuk diferensial dapat dituliskan :

л. f2 x . x

∆x

Page 37: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

Sehingga volume benda putar keseluruhan dapat dirumuskan dengan pengintegralan sebagai berikut:

л. f2 xb

a . x

V л. y x 2). Volume Benda Putar mengelilingi Sumbu –Y

Jika daerah arsiran yang dibatasi oleh grafik fungsi x = g(y) pada selang c ≤ y ≤ d, diputar 360 derajat terhadap sumbu –Y akan diperoleh benda putar. Volume benda putar tersebut dapat dirumuskan sebagai

V л. g y . y

V л. x . y

x = g(y)

y = d

y = c

Page 38: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

3). Volume Benda Putar Daerah Bidang Antara Dua Kurva

Volume benda putar, jika daerah yang dibatasi oleh dua buah grafik y1 = f(x) dan y2 = g(x) pada selang a ≤ x ≤ b yang diputar 360 derajat terhadap sumbu –X dapat ditentukan dengan rumus

V л. f x g x x Atau

V л. y x y x x

Contoh 17 Daerah yang dibatasi oleh gafik y = x - 2, diputar 360 derajat. Hitunglah volume benda putar tersebut jika : a. Jika diputar terhadap sumbu –X, yang dibatasi x = 2 dan x = 4 b. Jika diputar terhadap sumbu –Y, yang dibatasi y = 0 dan y = 2

Page 39: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

V л. y x

V л. x 2 x

V л. x 4x 4 x

V л.13

x 2x 4x

V л.163

83

V 83

л satuan isi y = x-2, maka x = y +2

V л. x y

V л. y 2 y

V л. x 4x 4 y

V л.13

x 2x 4x

V 563

л satuan isi Contoh 18 Suatu daerah yang dibatasi oleh grafik fungsi y = x dan y = 2. Jika V1 dan V2 masing-masing adalah volume benda putar yang diputar 360 derajat terhadap sumbu –X dan sumbu –Y. (Tentukan lebih dahulu x1=a dan x2=b juga y1=c dan y2=d) - Hitunglah V1 dan V2 - Tentukan pula perbandingan V1 dan V2

Page 40: Bahan Ajar 1 Matematika Rekayasa

-