bagian 2

16
METODE PENELITIAN Bagian II Konsep dan Perspektif Metodologi KajianTeoritis Penelitian Empiris Penelitian Bisnis Konsultasi. HENDRA GUSTOMI

Upload: hendragustomi

Post on 03-Jul-2015

765 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bagian 2

METODE PENELITIAN

Bagian IIKonsep dan Perspektif Metodologi

KajianTeoritis

Penelitian Empiris

Penelitian Bisnis

Konsultasi.

HENDRA GUSTOMI

Page 2: Bagian 2

DEFINISI TEORI Kerlinger : teori merupakan suatu kumpulan construct atau konsep,

definisi dan proposisi yang menggambarkan fenomena secara

sistematis melalui penentuan hubungan antar variabel dengan tujuan

menjelaskan (memprediksi) fenomena alam.

Elemen-elemen Teori

Konsep mengekspresikan suatu abstraksi yang terbentuk melalui generalisasi dari

pengamatan terhadap fenomena(obyek, kejadian, atribut atau proses) yang memiliki

kesamaan karakteristik.

Construct merupakan konsep yang lebih abstrak dan diamati dari banyak dimensi.

Variabel merupakan proksi atau representasi dari construct yang dapat diukur dengan

berbagai macam nilai mediator antara construct yang abstrak dengan fenomena yang

nyata. Konsep yg dapat diamati pada setiap dimensi construct diukur dengan

menggunakan skala pengukuran tertentu menjadi variabel penelitian.

Page 3: Bagian 2

Proses Pengembangan Teori

Proses pengembangan mencakup dua aspek yaitu pengujian dan

penyusunan konstruksi teori. Keduanya melahirkan dua mode dalam

proses : pendekatan deduktif dan pendekatan induktif.

Penelitian deduktif : operasionalisasi dari proses pengembangan teori

yang menitikberatkan pada aspek pengujian konstruksi teori.

Penelitian induktif : operasionalisasi dari proses pengembangan teori

yang menitikberatkan pada aspek penyusunan konstruksi teori.

Preposisi merupakan ungkapan atau pernyataan yg dapat dipercaya,

disangkal atau diuji kebenarannya mengenai konsep yg menjelaskan

fenomena.

Page 4: Bagian 2

Skema hubungan teori – construct –

variabel - fenomena

Page 5: Bagian 2

KAJIAN TEORITIS

Kajian teoritis sangat penting dalam metode penelitian

ilmiah. Salah satu alasan penting adalah bahwa kajian

teoritis memperkaya ilmu dan referensi.

Pada masa lalu cukup untuk orang-orang yang ada pena

dan kertas untuk melakukan kajian-kajian teoritis. Saat

zaman melaju modern sudah sangat diperlukan untuk

para peneliti untuk membaca banyak jurnal, publikasi,

dan penggunaan internet untuk mendapatkan informasi

jumlah besar.

Kajian Teoritis relatif masih jauh lebih murah dalam

proses kegiatan ilmiah.

Page 6: Bagian 2

Setelah cukup belajar dari berbagai referensi telah

memberikan penjelasan yang lebih baik penyediaan

peralatan dan penghimpunan teori yang banyak

digunakan atau yang relevan digunakan untuk melihat

kompleksitas sebuah fenomena atau kejadian(event).

Kompleksitas fenomena belum cukup. Setelah

mendapatkan cukup data, kita masih perlu belajar teori

fisik untuk mendapatkan pemahaman fenomena yang

lebih baik.

Page 7: Bagian 2

Penelitian Empiris

• Secara umum, ilmu-ilmu dapat dibedakan antara ilmu-ilmu dasar dan ilmu-ilmu

terapan. Ilmu-ilmu dasar dikembangkan lewat penelitian yang biasa disebut

sebagai “penelitian dasar” (basic research), sedangkan penelitian terapan (applied

research) menghasilkan ilmu-ilmu terapan.

• Karena makin banyaknya hal-hal yang masuk pertimbangan ke proses

perancangan/perencanaan, selain ilmu-ilmu dasar dan terapan, produk-produk

perancangan/perencanaan dapat menjadi obyek penelitian. Penelitian seperti ini

disebut sebagai penelitian evaluasi (evaluation research) karena mengkaji dan

mengevaluasi produk-produk tersebut untuk menggali pengetahuan/teori “yang

tidak terasa” melekat pada produk-produk tersebut (selain ilmu-ilmu dasar dan

terapan yang sudah ada sebelumnya).

• Ilmu dapat dibentuk lewat penelitian induktif atau penelitian deduktif. Diterangkan

secara sederhana, penelitian induktif adalah penelitian yang menghasilkan teori

atau hipotesis, sedangkan penelitian deduktif merupakan penelitian yang menguji

(mengetes) teori atau hipotesis (Buckley ; 1976).

Page 8: Bagian 2

PARADIGMA PENELITIAN

• PARADIGMA KUANTITATIF– PARADIGMA TRADISIONAL, POSITIVIS, EKSPERIMENTAL,

EMPIRIS

– MENEKANKAN PADA PENGUJIAN TEORI-TEORI MELALUI PENGUKURAN VARIABEL PENELITIAN DENGAN ANGKA DAN MELAKUKAN ANALISIS DATA DENGAN PROSEDUR STATISTIK.

• PARADIGMA KUALITATIF– PENDEKATAN KONSTRUKTIFIS, NATURALISTIS

(INTERPRETATIF), ATAU PERSPEKTIF POSTMODERN.

– MENEKANKAN PADA PEMAHAMAN MENGENAI MASALAH-MASALAH DALAM KEHIDUPAN SOSIAL BERDASARKAN KONDISI REALITAS

Page 9: Bagian 2

Kuantitatif dan Kualitatif

KUANTITATIF

• Realitas bersifat obyektif

dan berdimensi tunggal

• Peneliti independen

terhadap fakta yang

diteliti

• Bebas nilai dan tidak bias

• Pendekatan deduktif

• Pengujian teori dan

analisis kuantitatif

KUALITATIF

• Realitas bersifat subyektif

dan berdimensi banyak

• Peneliti berinteraksi

dengan fakta yang diteliti

• Tidak bebas nilai dan

bias

• Pendekatan induktif

• Penyusunan teori dengan

analisis kualitatif

Page 10: Bagian 2

Paradigma Penelitian

• Menurut Muhajir (1990), terdapat tiga macam paradigma keilmuan yang berkaitan

dengan penelitian, yaitu: (1) positivisme, (2) rasionalisme, dan (3) fenomenologi.

Ketiga macam penelitian ini dapat dibedakan dalam beberapa sudut pandang (a)

sumber kebenaran/teori, dan (b) teori yang dihasilkan dari penelitian.

• Dari sudut pandang sumber kebenaran, paradigma positivisme percaya bahwa

kebenaran hanya bersumber dari empiri sensual, yaitu yang dapat ditangkap oleh

pancaindera, sedangkan paradigma rasionalisme percaya bahwa sumber

kebenaran tidak hanya empiri sensual, tapi juga empirikal logik (pikiran: abstraksi,

simplifikasi), dan empirikal etik (idealisasi realitas). Paradigma fenomenologi

menambah semua empirikal yang dipercaya sebagai sumber kebenaran oleh

rasionalisme dengan satu lagi yaitu empirikal transendental (keyakinan; atau yang

berkaitan dengan KeTuhanan).

Page 11: Bagian 2

• Dari pandangan teori yang dihasilkan, penelitian dengan berbasis

paradigma positivisme atau rasionalisme, keduanya menghasilkan

sumbangan kepada khazanah ilmu nomotetik (prediksi dan hukum-

hukum dari generalisasi). Di lain pihak, penelitian berbasis

fenomenologi tidak berupaya membangun ilmu dari generalisasi, tapi

ilmu idiografik (khusus berlaku untuk obyek yang diteliti). Sering

ditanyakan manfaat dari ilmu yang berlaku lokal dibandingkan ilmu

yang berlaku umum (general). Keduanya saling melengkapi, karena

ilmu lokal menjelaskan kekhasan obyek dibandingkan yang umum.

Penelitian Empiris

• Empiris terkait dengan observasi atau kejadian yang dialami sendiri

oleh peneliti. Penelitian empiris dapat dibedakan dalam tiga macam

bentuk, yaitu: studi kasus, studi lapangan, dan studi laboratorium.

Ketiga macam penelitian ini dapat dibedakan dari dua sudut

pandang, yaitu: (a) keberadaan rancangan eksperimen, dan (b)

keberadaan kendali eksperimen.

Page 12: Bagian 2

Teknik observasi

Teknik observasi merupakan teknik yang dapat dipakai untuk

ketiga macam penelitian empiris di atas. Selain itu, untuk studi

lapangan dapat dipakai teknik studi waktu dan gerak (time and

motion study), misal dibantu dengan peralatan kamera video,

TV sirkuit rertutup, atau alat “penangkap” kejadian (sensor),

data, laporan dan perekam yang lain. Untuk studi laboratorium

dapat dilakukan antara lain dengan simulasi (misal dengan

komputer).

Page 13: Bagian 2

PENELITIAN BISNIS

• Proses pengumpulan dan analisis data yang sistematis dan obyektif

untuk membantu pembuatan keputusan bisnis.

• KLASIFIKASI PENELITIAN BISNIS

Berdasarkan tujuan penelitian

• Penelitian dasar (pengembangan & evaluasi konsep-konsep dasar)

– Deduktif: menguji hipotesis melalui validasi teori, tipe: hopotesis a priori

– Induktif: mengembangkan teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta

• Penelitian terapan (pemecahan masalah-masalah praktis)

– Penelitian evaluasi

– Penelitian dan pengembangan

– Penelitian aksi

Page 14: Bagian 2

BERDASARKAN KARAKTERISTIK MASALAH

• PENELITIAN HISTORIS

• PENELITIAN DESKTRIPTIF

• STUDI KASUS LAPANGAN

• PENELITIAN KORELASIONAL

• KAUSAL-KOMPARATIF

• EKSPERIMEN

BERDASARKAN JENIS DATA• PENELITIAN OPINI (OPINION RESEARCH)

• PENELITIAN EMPIRIS (EMPIRICAL RESEARCH)

• PENELITIAN ARSIP (ARCHIEVAL RESEARCH)

Page 15: Bagian 2

AREA PENELITIAN BISNIS• Employee behavior: performance, absenteeism, turnover

• Employee attitudes: job satisfaction, loyalty, organizational commitment

• Supervisory performance, managerial leadership style, performance appraisal system

• Employee selection, recruitment, training, and retention

• Validation of performance appraisal systems

• Human resource management choices and organizational strategy

• The dynamics of rating and errors in the judgment of human performance

• Strategy formulation and implementation

• Just-in-time systems, continues improvement strategies, and production efficiencies

• Updating policies and procedures in keeping with latest government regulations and organizational changes

• Brand loyalty, product life cycles, product innovation

• Consumer complaint

• Product positioning, product modification, and new product development

Page 16: Bagian 2

KONSULTASI

• Proses yang dilakukan dalam rangka menentukan desain penelitian dan

keseluruhan perangkat kajian.

• Konsultasi diharap dapat membentuk media penyampaian kajian serta

metode kajian.

• Konsultasi diharap mampu memberikan indikator lain untuk meluaskan

pemahaman tapi tetap fokus pada masala dan solusi kajian.

• Pencarian solusi jika terdapat beberapa pilihan metode dan referensi.

• Memahami etika sebagai konsultan.