bagi pekerja bukan penerima upah (pbpu) dan bukan pekerja · web viewcalon peserta bpjs kesehatan...

69
LAPORAN PRAKTIK KERJA BISNIS BPJS KESEHATAN KANTOR CABANG BOYOLALI (Tanggal : 01 Agustus - 02 September 2016) Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktek Kerja Bisnis (PKB) Dosen Pembimbing : Muh. Choiril Asmawan, S.E., M.Pd. Disusun Oleh: Zenith Arfian Amurwandhini A210140097

Upload: others

Post on 15-Sep-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

LAPORAN PRAKTIK KERJA BISNISBPJS KESEHATAN KANTOR CABANG BOYOLALI

(Tanggal : 01 Agustus - 02 September 2016)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktek Kerja Bisnis (PKB)

Dosen Pembimbing : Muh. Choiril Asmawan, S.E., M.Pd.

Disusun Oleh:

Zenith Arfian Amurwandhini

A210140097

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

LAPORAN PRAKTIK KERJA BISNISBPJS KESEHATAN KANTOR CABANG BOYOLALI

(Tanggal : 01 Agustus - 02 September 2016)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktek Kerja Bisnis (PKB)

Dosen Pembimbing : Muh. Choiril Asmawan, S.E., M.Pd.

Disusun Oleh:

Zenith Arfian Amurwandhini

A210140097

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

i

Page 3: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Bisnis (PKB) di BPJS Kesehatan Kantor Cabang

Boyolali telah disahkan, pada:

Hari :

Tanggal :

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Kepala Cabang

Praktik Kerja Bisnis BPJS Kesehatan Boyolali

Muh. Choiril Asmawan, S.E., M.Pd. Diding Lukmana

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi

Dra. Titik Asmawati, S.E., M.Si

ii

Page 4: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan Praktik Kerja Bisnis (PKB) ini tepat pada waktunya.

Laporan in merupakan pertanggungjawaban penulis selama melaksanakan

kegiatan Praktik Kerja Bisnis di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

Kesehatan Kantor Cabang Boyolali yang dilaksanakan pada tanggal 01 Agustus

sampai dengan 02 September 2016. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk

memenuhi tugas mata kuliah Praktik Kerja Bisnis (PKB).

Penyusunan laporan magang ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,

maka dalam kesempatan ini dengan rasa hormat penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam

melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Bisnis di BPJS Kesehatan Kantor

Cabang Boyoali.

2. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberikan semangat, do’a dan

nasihat.

3. Ibu Dra. Titik Asmawati, S.E., M.Si selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan dorongan untuk

melaksanakan PKB.

4. Bapak Muh. Choiril Asmawan, S.E., M.Pd selaku dosen pembimbing

yang telah memberikan bimbingan dalam pelaksanaan PKB.

5. Bapak Diding Lukmana selaku Kepala Cabang yang telah memberikan

izin untuk melaksanakan PKB di BPJS Kesehatan Boyolali.

6. Ibu Dini Hapsari selaku Kepala Unit Penagihan dan Keuangan yang telah

memberikan pengarahan selama kegiatan PKB.

iii

Page 5: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

7. Seluruh karyawan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Boyolali yang telah

memberikan pengalaman yang berharga bagi penulis.

8. Semua pihak yang membantu dan memberikan dukungan selama

penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh

dari kata sempurna, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun demi perbaikan laporan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan terimakasih.

Akhir kata semoga laporan Praktik Kerja Bisnis (PKB) ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surakarta, 18 September 2016

Penulis

iv

Page 6: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................

KATA PENGANTAR .......................................................................................

DAFTAR ISI ......................................................................................................

DAFTAR TABEL ..............................................................................................

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................

A. Latar Belakang ........................................................................................

B. Tujuan Praktik Kerja Bisnis (PKB) .........................................................

C. Manfaat Praktik Kerja Bisnis ..................................................................

D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ..............................................................

BAB II TINJAUAN UMUM BPJS KESEHATAN ..........................................

A. Profil BPJS Kesehatan ...........................................................................

B. Struktur Organisasi Perusahaan .............................................................

BAB III TINJAUAN KHUSUS BIDANG MANAJEMEN KEUANGAN ......

A. Struktur Organisasi Bagian Keuangan ...................................................

B. Sistem dan Prosedur Kerja .....................................................................

C. Deskripsi Kegiatan Mahasiswa...............................................................

D. Manfaat yang Diperoleh .........................................................................

BAB IV PENUTUP ...........................................................................................

A. Kesimpulan ............................................................................................

B. Saran .......................................................................................................

LAMPIRAN .......................................................................................................

v

Page 7: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jam Kerja BPJS Kesehatan

Tabel 2. Jadwal Pemakaian Seragam

vi

Page 8: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Bidang Penagihan dan Keuangan

vii

Page 9: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Struktur Organisasi BPJS Kesehatan Boyolali

Lampiran 2. Tugas dan Wewenang Struktur Organisasi

Lampiran 3. Surat Permohonan Magang

Lampiran 4. Surat Jawaban dari Perusahaan/ Instansi

Lampiran 5. Surat Perjanjian

Lampiran 6. Surat Pernyataan Magang

Lampiran 7. Uraian Kegiatan

Lampiran 8. Dokumentasi

1

Page 10: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan adalah bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia

yang dilakukan secara sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan

manusia agar bermanfaat untuk kepentingan hidupnya. Proses pendidikan

tersebut telah berlangsung sejak manusia dilahirkan dalam lingkungan sosial

keluarga dan berlangsung terus menerus sepanjang masa hidupnya. Sebagai

mahasiswa harus memiliki kemampuan dalam menerapkan berbagai

pengetahuan dan keterampilan oleh karenanya tidaklah cukup jika mahasiswa

hanyalah menerima pendidikan di bangku kuliah saja. Praktik Kerja Bisnis

(PKB) merupakan mata kuliah dengan upaya meningkatkan sumber daya

manusia khususnya dalam bidang ekonomi yang diharapkan mahasiswa

memperoleh pengalaman kerja di perusahaan atau instansi agar bisa

menyesuaikan dirinya dengan tuntutan dunia kerja setelah lulus nantinya.

Pelaksanaan Praktik Kerja Bisnis (PKB) langsung di perusahaan atau di

instansi pemerintah maupun non pemerintah. Mahasiswa harus

melaksanakannya dengan sungguh-sungguh supaya pelaksanaan Praktik Kerja

Bisnis (PKB) berhasil secara maksimal. Dalam pelaksanaan Praktik Kerja

Bisnis (PKB) ini diharapkan ada kecocokan antara kompetensi yang

didapatkan mahasiswa di bangku kuliah dengan aktifitas praktik yang

dilakukan di perusahaan atau di instansi pemerintah tempat Praktik Kerja

Bisnis (PKB). Di sisi lain, diperlukan suatu sinergi antara dunia kerja dengan

lembaga pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia

secara lebih luas. Sebelum mahasiswa memasuki dunia kerja, mahasiswa bisa

memahami betapa sulitnya bekerja dan perlu banyak latihan sebelum

memasuki dunia kerja dan disiplin merupakan salah satu kunci keberhasilan

bagi mahasiswa.

2

Page 11: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

B. TUJUAN PRAKTIK KERJA BISNIS

Tujuan pelaksanaan dari kegiatan Praktik Kerja Bisnis (PKB) ini adalah

mahasiswa dapat mengaplikasikan dan memperagakan ilmu, wawasan, serta

ketrampilan yang diperoleh selama mengikuti proses pendidikan teori di

bangku perkuliahan. Dengan demikian mahasiswa diharapkan dapat

mengembangkan potensi, minat dan kemampuannya. Program Praktik Kerja

Bisnis (PKB) ini juga memiliki tujuan dalam memberikan kontribusi kepada

mahasiswa agar mampu bersaing dalam dunia kerja yang semakin kompetitif

jika telah menamatkan jenjang pendidikannya di perguruan tinggi.

Selain itu, tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah

sebagai berikut :

1. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang

memiliki pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan

tuntutan lapangan pekerjaan.

2. Memperkokoh link and match antara Universitas dan dunia kerja.

3. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan

kerja berkualitas.

4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai

bagian dari proses pendidikan.

5. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk memahami tentang dunia

perkantoran yang nyata, sehingga nantinya mahasiswa dapat mengetahui

dan memahami tentang kegiatan - kegiatan yang di lakukan dalam dunia

kerja dan mengetahui kegiatan di bidang bisnis dari suatu masalah yang

berhubungan langsung dengan topik.

6. Sebagai pengalaman kerja dan bekal pengetahuan bagi mahasiswa dalam

kehidupan bermasyarakat.

7. Mengenalkan dan membiasakan terhadap suasana kerja sebenarnya

sehingga dapat membangun etos kerja yang baik, serta sebagai upaya

memperluas cakrawala wawasan kerja.

3

Page 12: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

C. MANFAAT PRAKTIK KERJA BISNIS

1. Bagi Mahasiswa

a. Mengaplikasikan dan mempraktikkan ilmu dan teori yang diperoleh

selama masa kuliah langsung pada dunia kerja.

b. Mengukur kemampuan ilmu dan teori yang diperoleh dalam

perkuliahan, untuk melihat kesiapan mahasiswa sebelum terjun di

dunia kerja.

c. Memperdalam dan meningkatkan keterampilan serta kreativitas diri

dalam lingkungan yang sesuai dengan displin ilmu yang dimilkinya.

d. Dapat menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk

menyesuaikan diri di lingkungan kerjanya di masa mendatang.

e. Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman selaku generasi

yang didik untuk siap terjun langsung di masyarakat khususnya di

lingkungan kerja.

2. Bagi Universitas

a. Bagi perguruan tinggi kegiatan ini dapat dijadikan sebagai sarana

untuk melatih dan mendidik mahasiswa agar dapat menjadi pribadi

yang tangguh dan dapat bersaing di dunia kerja.

b. Kegiatan ini dijadikan sebagai sarana untuk melihat kesiapan

mahasiswa sebagai anak didik yang akan memasuki dunia kerja.

c. Untuk meningkatkan kerjasama dengan perusahaan, dalam hal ini,

BPJS Kesehatan Kantor Cabang Boyolali.

d. Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana

program atau kurikulum yang telah diterapkan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat pengguna jasa.

4

Page 13: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

3. Bagi Perusahaan

a. Untuk menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan, khususnya

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

b. Memperoleh bantuan baik dari segi tenaga, waktu dan pikiran agar

lebih mempercepat dalam penyelesaian tugas yang ada pada

perusahaan.

c. Mempermudah sosialisasi perusahaan dalam hubungannya dengan

citra perusahaan dalam masyarakat sekitar.

D. WAKTU DAN PELAKSANAAN

Praktik Kerja Bisnis (PKB) dilaksanakan di Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial (BPJS) Kesehatan Kantor Cabang Boyolali yang dimulai pada tanggal

01 Agustus sampai dengan 02 September 2016. BPJS Kesehatan Kantor

Cabang Boyolali beralamat di Jalan Randu Asri Siswodipuran Boyolali.

Pelaksanaan PKB sesuai dengan ketentuan dan kebijaksanaan di tempat yang

bersangkutan. Kegiatan PKB dilaksanakan sesuai dengan jadwal atau jam

kerja yang berlaku di BPJS Kesehatan. Adapun jam kerja yang diberlakukan

adalah sebagai berikut:

Hari Jam Kerja

Senin Jam 07.30 - 16.30 WIB

Selasa Jam 07.30 - 16.30 WIB

Rabu Jam 07.30 - 16.30 WIB

Kamis Jam 07.30 - 16.30 WIB

Jumat Jam 07.30 - 17.00 WIB

Sabtu - Minggu Libur

Tabel 1. Jam Kerja BPJS Kesehatan

5

Page 14: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

A. PROFIL BPJS KESEHATAN

1. Sejarah BPJS Kesehatan

Sejarah BPJS Kesehatan memang tidak bisa terlepas dari kehadiran

PT Askes (Persero), oleh karena ini merupakan cikal bakal dari

terbentuknya BPJS Kesehatan.  Pada tahun 1968, Pemerintah Indonesia

mengeluarkan kebijakan yang secara jelas mengatur pemeliharaan

kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun (PNS dan ABRI)

beserta anggota keluarganya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 230

Tahun 1968.

Menteri Kesehatan membentuk Badan Khusus di lingkungan

Departemen Kesehatan RI yaitu Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan

Kesehatan (BPDPK), dimana oleh Menteri Kesehatan RI pada waktu itu

(Prof. Dr. G.A. Siwabessy) dinyatakan sebagai cikal-bakal Asuransi

Kesehatan Nasional.

Kemudian pada tahun 1984 cakupan peserta badan tersebut diperluas

dan dikelola secara profesional dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah

Nomor 22 Tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai

Negeri Sipil,Penerima Pensiun (PNS, ABRI dan Pejabat Negara) beserta

anggota keluarganya.

Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1984, status badan

penyelenggara diubah menjadi Perusahaan Umum Husada Bhakti. Badan

ini terus mengalami transformasi yang dari tadinya Perum kemudian pada

tahun 1992 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992

status Perum diubah menjadi Perusahaan Perseroan (PT Persero) dengan

pertimbangan fleksibilitas pengelolaan keuangan, kontribusi kepada

6

Page 15: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

Pemerintah dapat dinegosiasi untuk kepentingan pelayanan kepada

peserta dan manajemen lebih mandiri.

Askes (Persero) diberi tugas oleh Pemerintah melalui Departemen

Kesehatan RI, sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

1241/MENKES/SK/XI/2004 dan Nomor 56/MENKES/SK/I/2005,

sebagai Penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Masyarakat. Dengan

prinsip penyelenggaraan mengacu pada :

a. Diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia dengan azas

gotong royong sehingga terjadi subsidi silang.

b. Mengacu pada prinsip asuransi kesehatan sosial.

c. Pelayanan kesehatan dengan prinsip managed care dilaksanakan

secara terstruktur dan berjenjang.

d. Program diselenggarakan dengan prinsip nirlaba.

e. Menjamin adanya protabilitas dan ekuitas dalam pelayanan kepada

peserta.

f. Adanya akuntabilitas dan transparansi yang terjamin dengan

mengutamakan prinsip kehati-hatian, efisiensi dan efektifitas.

BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan)

merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara yang mempunyai tugas

khusus untuk menyelenggarakan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi

seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima

Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta

keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.

BPJS Kesehatan ini merupakan salah satu program pemerintah dalam

bentuk kesatuan jaminan kesehatan nasional atau JKN. Jaminan

Kesehatan Nasional ini diresmikan pada tanggal 31 Desember 2013.

Dasar hukum dari BPJS Kesehatan ini adalah Undang-Undang Nomor 40

7

Page 16: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

Tahun 2004 tentang Sistem jaminan Sosial khususnya pada Pasal 5 dan

Undang-Undang nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.

Dalam Undang-Undang Nomor 24 tentang BPJS askes (Asuransi

Kesehatan) yang sebelumnya dikelola oleh  PT Askes Indonesia

(Persero), berubah menjadi BPJS Kesehatan sejak tanggal 1 Januari

2014.

2. Wilayah Kerja BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan Kantor Cabang Boyolali berada di Jalan Randu Asri

Siswodipuran Boyolali. 57311, Jawa Tengah Telp. : (0276) 321288

Hotline : 0821 35485050.

3. Visi dan Misi BPJS Kesehatan

a. Visi BPJS Kesehatan

“CAKUPAN SEMESTA 2019”

Paling lambat 1 Januari 2019, seluruh penduduk Indonesia memiliki

jaminan kesehatan nasional untuk memperoleh manfaat pemeliharaan

kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar

kesehatannya yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang

handal, unggul dan terpercaya.

b. Misi BPJS Kesehatan

1) Membangun kemitraan strategis dengan berbagai lembaga dan

mendorong partisipasi masyarakat dalam perluasan kepesertaan

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

2) Menjalankan dan memantapkan sistem jaminan pelayanan

kesehatan yang efektif, efisien dan bermutu kepada peserta

melalui kemitraan yang optimal dengan fasilitas kesehatan.

3) Mengoptimalkan pengelolaan dana program jaminan sosial dan

dana BPJS Kesehatan secara efektif, efisien, transparan dan

akuntabel untuk mendukung kesinambungan program.

8

Page 17: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

4) Membangun BPJS Kesehatan yang efektif berlandaskan prinsip-

prinsip tata kelola organisasi yang baik dan meningkatkan

kompetensi pegawai untuk mencapai kinerja unggul.

5) Mengimplementasikan dan mengembangkan sistem perencanaan

dan evaluasi, kajian, manajemen mutu dan manajemen risiko atas

seluruh operasionalisasi BPJS Kesehatan.

6) Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan

komunikasi untuk mendukung operasionalisasi BPJS Kesehatan.

4. Landasan Hukum BPJS Kesehatan 

a. Undang-Undang Negara Republik Indonesia 1945 mengamanatkan

bahwa setiap penduduk berhak atas jaminan sosial dan pelayanan

kesehatan yang sama. Hal tersebut sesuai dengan pasal 28H dan Pasal

34.

b. Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Jaminan sosial dan Pelayanan kesehatan adalah hak asasi manusia.

Sesuai dengan pasal 41 ayat 1

c. Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional. UU SJSN menetapkan asuransi sosial dam ekuitas sebagai

prinsip penyelenggara JKN.

d. Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial. UU BPJS mengatur proses transformasi badan

penyelenggara jaminan sosial dari badan usaha milik negara (BUMN)

ke badan hukum publik otonom nirlaba (BPJS).

e. Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan

Iuran Jaminan Kesehatan. PP PBIJK mengatur tata cara pengelolaan

subsidi iuran jaminan kesehatan bagi Penerima Bantuan serta

mengatur penetapan kriteria dan tata cara pendataan fakir miskin dan

orang tidak mampu.

9

Page 18: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

f. Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan

presiden No. 12 Tahun 2013 (Jaminan Kesehatan). Peraturan tersebut

mengatur tentang :

1) Perubahan ketentuan Peserta JKN dan Penerimaan manfaat JKN

2) Rincian penahapan kepesertaan wajib JKN

3) Penambahan ketentuan iuran JKN dan tata cara pengelolaan

iuran JKN

4) Perubahan prosedur pembayaran fasilitas kesehatan

5. Peserta BPJS Kesehatan

Peserta BPJS Kesehatan terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu :

a. Peserta PBI  (Penerima Bantuan Iuran) jaminan kesehatan adalah

peserta Jaminan Kesehatan untuk fakir miskin dan orang tidak

mampu. Iurannya dibayarkan oleh pemerintah sebagai peserta

program Jaminan Kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah dan

diatur melalui peraturan pemerintah. Yang berhak menjadi peserta

PBI Jaminan Kesehatan lainnya adalah yang  mengalami cacat total

tetap dan tidak mampu.

b. Peserta Non PBI (Penerima Bantuan Iuran)  jaminan kesehatan terdiri

dari pekerja penerima upah dan anggota keluarganya, pekerja bukan

penerima upah dan anggota keluarganya, bukan pekerja dan anggota

keluarganya.

BPJS Kesehatan hanya dapat menanggung paling banyak 5 (lima)

anggota keluarga dan apabila Peserta yang memiliki anggota keluarga

lebih dari 5 (lima) orang termasuk peserta, dapat mengikutsertakan

anggota keluarga yang lain dengan membayar iuran tambahan.

6. Syarat Pendaftaran

a. Bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI)

Masyarakat yang tidak mampu atau masuk ke dalam golongan

fakir miskin bisa menerima kartu BPJS secara gratis. Kartu itu bisa

10

Page 19: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

digunakan untuk perawatan di Fasilitas Kesehatan atau Faskes sesuai

dengan lokasi yang ditunjuk. Untuk perawatan yang lebih lanjut,

mereka membutuhkan rujukan dari dokter atau Faskes yang

menanganinya. Orang yang masuk dalam golongan kurang mampu

tidak bisa mendaftar sendiri. Biasanya pemerintah akan menunjuk

Badan Pusat Statistik atau BPS untuk merilis daftar masyarakat

kurang mampu. Daftar ini digunakan sebagai acuan untuk pemberian

kartu JKN yang biasanya langsung dikirimkan oleh POS atau

dikolektifkan ke Desa atau RT/RW setempat.

b. Bagi Pekerja Penerima Upah (PPU)

Sebuah perusahaan atau badan usaha dianjurkan untuk

mendaftarkan semua karyawannya ke kantor BPJS Kesehatan

terdekat dari kantor. Maksud dari pendaftaran ini adalah untuk

memberikan jaminan kesehatan pada pekerja yang barangkali

mengalami gangguan kesehatan atau kecelakaan saat bekerja. Berikut

beberapa persyaratan yang harus dilampirkan oleh perusahaan/badan

usaha:

1) Formulir Registrasi Badan Usaha/ Badan Hukum lainnya.

2) Data Migrasi karyawan dan anggota keluarganya sesuai format

yang telah ditentukan oleh BPJS Kesehatan.

Setelah persyaratan dipenuhi oleh perusahaan/badan usaha, BPJS

Kesehatan akan mengeluarkan nomor Virtual Account (VA). Nomor

virtual ini digunakan untuk pembayaran ke bank yang melakukan

kerja sama dengan BPJS Kesehatan seperti BRI, Mandiri, dan BNI.

Setelah pembayaran dilakukan, pihak perusahaan bisa datang ke

kantor BPJS Kesehatan untuk mendapatkan kartu JKN atau

mencetak sendiri e-ID secara mandiri untuk bisa digunakan oleh

semua karyawannya.

c. Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja

11

Page 20: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

Calon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI

dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor cabang seluruh Indonesia.

Sebelum melakukan pendaftaran, calon peserta harus menyertakan beberapa

kelengkapan yang meliputi :

1) Formulir Daftar Isian Peserta (DIP) yang disediakan oleh kantor

BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia.

2) Fotokopi Kartu Keluarga (KK)

3) Fotokopi KTP/Paspor masing-masing satu lembar

4) Fotokopi Buku Tabungan dari penanggung iuran yang harus ada

pada KK

5) Pasfoto 3×4 masing-masing satu lembar

Setelah melakukan pendaftaran secara mandiri, seorang calon

peserta akan mendapatkan Nomor Virtual Account atau VA. Dengan

akun virtual ini, calon peserta bisa melakukan pembayaran langsung

di bank yang bekerja sama seperti BRI, Mandiri, dan BNI. Selain

tiga bank yang ditunjuk di atas, seorang calon peserta BPJS juga bisa

membayar di gerai minimarket terdekat.

7. Program Jaminan Kesehatan

BPJS Kesehatan hanya melayani asuransi kesehatan bagi mereka

yang sakit dan telah terdaftar sebagai peserta di BPJS Kesehatan. Jika

pasien yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan BPJS Kesehatan, maka

segala biaya yang dikeluarkan untuk berobat akan diganti oleh BPJS

Kesehatan. Program jaminan kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS

Kesehatan ini dibedakan menjadi 3 (tiga) kelas, yaitu sebagai berikut :

a. Manfaat pelayanan kesehatan di ruang perawatan Kelas I, dengan

pembayaran iuran per orang per bulan sebesar Rp 59.500,- (lima

puluh sembilan ribu lima ratus rupiah).

12

Page 21: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

b. Manfaat pelayanan kesehatan di ruang perawatan Kelas II, dengan

pembayaran iuran per orang per bulan sebesar Rp 42.500,- (empat

puluh dua ribu lima ratus rupiah).

c. Manfaat pelayanan kesehatan di ruang perawatan Kelas III, dengan

pembayaran iuran per orang per bulan sebesar Rp 25.500,- (dua puluh

lima ribu lima ratus rupiah).

B. STRUKTUR ORGANISASI BPJS KESEHATAN

BPJS Kesehatan menganut tipe struktur organisasi yang fungsional.

Kegiatan perusahaan dikelompokkan menjadi beberapa fungsi atau

departemen. Fungsi-fungsi yang dicantumkan pada struktur organisasi ini

adalah fungsi-fungsi dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan roda

perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi ini diharapkan pekerjaan dapat

berjalan dengan lancar dan baik, hal ini dikarenakan para pekerja memiliki

tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Struktur Organisasi BPJS Kesehatan

sebagaimana tertuang dalam Struktur Organisasi BPJS Kesehatan berdasarkan

Surat Keputusan Direksi Nomor 15 Tahun 2015 tentang Struktur Organisasi,

adalah sebagai berikut: - ( TERLAMPIR )

13

Page 22: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

BAB III

TINJAUAN KHUSUS BIDANG MANAJEMEN KEUANGAN

A. STRUKTUR ORGANISASI BIDANG MANAJEMEN KEUANGAN

Setiap perusahaan akan memerlukan adanya pembagian tugas dan

wewenang yang jelas, hal ini dimaksudkan untuk menghindari agar pekerja

tidak saling melempar tanggung jawab. Pada prinsipnya organisasi

dimaksudkan untuk membantu tercapainya tujuan perusahaan, yaitu melalui

kerjasama diantara kerangka kerja didalam tingkat atau bagian yang ada dalam

organisasi tersebut untuk melaksanakan kegiatannya kearah sasaran organisasi

yang telah ditetapkan. Seperti halnya struktur organisasi bidang manajemen

keuangan di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Boyolali yang di mulai dari

kepala unit bidang penagihan dan keuangan, staf penagihan, staf akuntansi dan

keuangan, hingga staf kasir.

Struktur Organisasi Bidang Penagihan dan Keuangan

14

DINI HAPSARI

(KEPALA UNIT)

HILMIA ULYA

(STAF PENAGIHAN)

AISHA MUTIASARI

(STAF KASIR)

IKA SURYA MARTSILA

(STAF AKUNTANSI DAN KEUANGAN)

Page 23: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

Gambar 1. Struktur Organisasi Bidang Penagihan dan Keuangan

BPJS Kesehatan Kantor Cabang Boyolali dalam melaksanakan kegiatan

operasional, didasarkan pada tugas dan wewenang yang disesuaikan dengan

susunan struktur organisasi. Adapun tugas dan wewenang tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Kepala Unit Penagihan dan Keuangan

a. Mengkoordinir dan menggerakkan seluruh operasi unit untuk

mencapai sasaran yang telah ditetapkan untuk kemudian

dipertanggungjawabkan kepada kepala cabang.

b. Melaporkan perkembangan usaha baik secara periodik maupun

insidental kepada kepala cabang.

c. Menandatangani laporan atas pengajuan klaim, disetujui atau ditolak

dengan memperhatikan aturan dalam pengajuan masing-masing klaim.

d. Menandatangani surat-surat yang berhubungan dengan bank atau

kegiatan perwakilan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.

e. Mengelola dan melakukan pembinaan secara internal maupun

penilaian terhadap bawahan.

2. Staf Penagihan

Ruang lingkup pekerjaannya: Penagihan Iuran Kantor Cabang.

a. Terlaksananya kegiatan penagihan

1) Mengelola keabsahan/ validitas data tagihan iuran melalui

koordinasi dengan staf administrasi kepesertaan meliputi

pengumpulan data analisa dan hasil perhitungan iuran

berdasarkan data master file kepesertaan.

2) Mengelola administrasi penagihan dan melakukan kegiatan

penagihan dimulai dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 10 setiap

bulannya kepada peserta dan pemberi kerja.

15

Page 24: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

3) Melakukan koordinasi dengan petugas pemeriksa terkait dengan

kepatuhan pembayaran iuran peserta dan pemberi kerja setelah

melakukan kegiatan penagihan iuran sesuai dengan SLA.

b. Terlaksananya pedoman yang ditetapkan oleh organisasi

1) Mencapai standart hasil kerja yang telah ditetapkan.

2) Melakukan evaluasi terhadap hasil implementasi dari rekomendasi

yang sudah disetujui manajemen.

3) Memberikan masukan untuk meningkatkan efektivitas dan

efisiensi pelaksanaan pedoman-pedoman yang terkait.

c. Tersedianya data pendukung penyusunan laporan yang terkait dengan

program kerja penagihan

1) Menyiapkan data pendukung laporan dan menyusun draft laporan

pelaksanaan program dan realisasi anggaran secara periodik.

2) Menyiapkan data pedukung laporan besaran penagihan iuran

setiap bulan berdasarkan data internal.

3) Menyiapkan data pedukung laporan kegiatan bidang penagihan

iuran bulanan triwulan dan tahunan.

4) Menyusun laporan hasil kajian dan rekomendasi tentang

pencapaian rata-rata iuran.

5) Menyusun laporan hasil kajian dan rekomendasi tentang

peningkatan presentase rata-rata ketepatan waktu dan akurasi

penerimaan iuran.

6) Menyusun laporan hasil kajian dan rekomendasi tentang

peningkatan kolektibilitas iuran.

3. Staf Akuntasi dan Keuangan

Bagian Akuntasi dan Keuangan terbagi menjadi dua bagian yaitu

Dana BPJS dan DJS. Dana BPJS berupa dana operasional. Sedangkan

dana DJS berupa dana pembayaran klaim dan iuran peserta.

Ruang lingkup pekerjaan: Administrasi Keungan, Akuntansi, dan

perpajakan kantor cabang.

a. Terlaksananya kegiatan administrasi Keuangan

16

Page 25: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

1) Memverifikasi, menyimpan, memutakhirkan, melakukan

pencarian kembali, memvalidasi, dan mendistribusikan dokumen

atau data.

2) Membuat laporan aktifitas yang relevan terkait ruang lingkup

pekerjaan secara berkala.

3) Melakukan evaluasi dan memberikan masukan terhadap unit

kerjanya yang terkait dengan pedoman yang berlaku.

4) Mengumpulkan data, mempersiapkan pelaksanaan aktivitas

program kerja terkait dengan ruang lingkup pekerjaan.

5) Terlaksananya aktivitas pekerjaan terkait akuntansi dan

keuangan.

6) Melaksanakan pencatatan akuntansi sesuai dengan prosedur

dan prinsip tata kelola organisasi yang baik (good governance/

GG).

7) Mendokumentasikan tagihan klaim, pembukuan transaksi,

pencatatan, penerbitan surat tagihan iuran, rekonsiliasi data

iuran, verifikasi tagihan internal dan eksternal (non klaim).

8) Melakukan analisa perhitungan dan penetapan objek pajak (Pph

pasal 21, Pph pasal 23, Pph pasal 4 ayat 2), verifikasi data

pajak, penarikan data pemungutan pajak dari aplikasi,

pembukuan bukti pemotongan pajak, dan pendokumentasian surat-

surat pajak.

9) Melakukan rekapitulasi atas penetapan pajak.

10) Membuat pelaporan terkait dengan pajak pasal 21, 23, pasal 4 ayat

2 via E-SPT.

b. Terlaksananya pedoman yang ditetapkan organisasi

1) Mencapai standar hasil kerja yang telah ditetapkan dengan

mengutamakan kualitas proses.

2) Melakukan evaluasi terhadap hasil implementasi dari

rekomendasi yang sudah disetujui manajemen.

17

Page 26: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

3) Memberikan masukan untuk meningkatkan efektivitas dan

efisiensi pelaksanaan pedoman-pedoman yang terkait.

c. Tersedianya data pendukung penyusunan luaran yang terkait

dengan program kerja akuntansi dan keuangan

1) Menyiapkan data pendukung laporan dan menyusun draft

Laporan pelaksanaan program dan realisasi anggaran secara

periodik.

2) Menyiapkan data pendukung laporan dan menyusun draft

laporan tentang pengelolaan ketidaksesuaian nilai asset.

3) Menyiapkan data pendukung laporan dan menyusun draft

laporan peningkatan kualitas dan akurasi laporan keuangan Kantor

Cabang (KC).

4. Staf Kasir

Ruang lingkup pekerjaan: Penerimaan dan pembayaran (transaksi)

Keuangan kantor cabang.

a. Terselenggaranya fungsi pengelolaan kas sesuai dengan ketentuan

dan prosedur yang berlaku guna tercapainya sasaran Grup

Keuangan dalam menunjang pencapaian sasaran kantor cabang

dalam hal likuiditas

1) Menerima penetapan objek pajak.

2) Memotong dan memungut pajak pada saat pembayara

penghasilan pegawai.

3) Memeriksa dan mencocokan transaksi bank dengan yang

seharusnya diterima melalui CMS.

4) Memberikan bukti penerimaan.

5) Menerima pengembalian tunai dan kuitansi pengembalian.

6) Pembayaran Klaim Kapitasi kantor cabang.

7) Pembayaran Klaim Kolektif kantor cabang.

8) Pembayaran Pph pasal 21, 23, PPN pasal 4 ayat 2.

9) Pembayaran tunai kantor cabang.

18

Page 27: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

10) Pembayaran uang muka klaim dan uang muka pelayanan

pembayaran transaksi harian kantor cabang.

11) Melakukan perhitugan dan pengajuan kebutuhan kas, serta

pengisian kas kantor cabang.

b. Terlaksananya pedoman yang ditetapkan oleh organisasi

1) Mencapai standar hasil kerja yang telah di tetapkan dengan

mengutamakan kualitas proses.

2) Melakukan evaluasi terhadap hasil implementasi dari rekomedasi

yang sudah di setujui manajemen.

3) Memberikan masukan untuk meningkatkan efektivitas dan

efisiensi pelaksaaan pedoman-pedoman yang terkait.

4) Tersusunnya iuran yang terkait dengan program kerja kasir

(Kantor Cabang).

5) Menyusun laporan register penutupan kas harian dan bulanan.

6) Menyusun laporan hasil rekonsiliasi kas dan bank terhadap output

departemen akuntasi internal kantor pusat.

7) Menyusun laporan kegiatan internal kantor cabang bulanan,

triwulanan dan tahunan.

B. SISTEM DAN PROSEDUR KERJA

Sistem kerja yang diterapkan di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

(BPJS) Kesehatan Kantor Cabang Boyolali adalah sebagai berikut :

1. Hari kerja yaitu hari Senin sampai dengan hari Jum’at.

2. Jam kerja dimulai dari jam 07.30 WIB sampai dengan jam 16.30 WIB

(kecuali untuk hari Jum’at sampai dengan jam 17.00 WIB karena waktu

istirahat lebih lama).

3. Setiap pagi semua karyawan harus mempersiapkan diri di halaman

belakang untuk melakukan apel.

4. Apel pagi menyanyikan lagu Mars BPJS Kesehatan atau Himne BPJS

Kesehatan, yel-yel BPJS Kesehatan, pembacaan arahan kerja dari Direktur

19

Page 28: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

Utama, dan penyampaian informasi oleh Kepala Cabang maupun Kepala

Unit.

5. Waktu istirahat selama 1 (satu) jam. Dimulai dari jam 12.00 WIB sampai

dengan jam 13.00 WIB.

6. Pemakaian seragam disesuaikan jadwal menurut peraturan yang berlaku di

BPJS Kesehatan Kantor Cabang Boyolali. Adapun jadwal pemakaian

seragam adalah sebagai berikut:

Hari Seragam

Senin Kemeja Putih

Selasa Batik Biru

Rabu Bebas

Kamis Kemeja Biru

Jumat Batik Orange

Tabel 2. Jadwal Pemakaian Seragam

7. Pelaksanaan kerja dilakukan sesuai dengan tugas masing-masing

karyawan, khususnya di bagian unit penagihan dan keuangan.

Sedangkan prosedur kerja yang diterapkan di Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kantor Cabang Boyolali pada bagian unit

penagihan dan keuangan adalah sebagai berikut :

1. Mekanisme penagihan badan usaha rekrutmen baru mengacu pada proses

sebagaimana alur kerja pendaftaran data peserta badan usaha baru.

2. Terhadap badan usaha yang telah melaksanakan pendaftaran dan telah

membayar iuran pertama, untuk selanjutnya proses penagihan merupakan

tanggung jawab staf penagihan.

3. Staf penagihan melaksanakan pengiriman e-mail tagihan dan/ atau

percetakan tagihan mulai tanggal 29 bulan sebelumnya dan paling lambat

pada tanggal 1 bulan berjalan.

20

Page 29: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

4. Staf penagihan melakukan monitoring status terkirimnya surat tagihan

paling lambat sampai dengan tanggal 5 bulan berjalan melalui kontak

telepon atau mengecek status e-mail.

5. Staf penagihan melakukan monitoring pembayaran iuran sampai dengan

tanggal 10 bulan berjalan.

6. Mulai tanggal 11 petugas kolekting melaksanakan rekapitulasi badan

usaha yang terlambat membayar iuran, serta yang menunggak iuran.

7. Terhadap badan usaha yang terlambat membayar iuran, Staf Penagihan

melakukan kontak melalui telepon, e-mail atau kunjungan ke badan usaha

atas keterlambatan pembayaran iuran pada bulan berjalan.

8. Dalam hal keterlambatan pembayaran iuran dikarenakan permasalahan

sistem BPJS Kesehatan, maka Staf Penagihan meminta bukti pembayaran

atas tagihan tersebut dan menghapus denda yang timbul apabila badan

usaha melaksanakan pembayaran sebelum tanggal 10 bulan berjalan.

9. Terhadap badan usaha yang telah menunggak iuran 1 bulan dan masih

belum membayarkan sampai dengan tanggal 10 bulan berjalan (bulan

kedua sejak tunggakan), maka Staf Penagihan melakukan kontak melalui

e-mail dan telepon serta mengirimkan surat tercatat.

10. Dalam hal badan usaha menyatakan bahwa badan usaha mengalami

kendala lain dalam pembayaran iuran (badan usaha sedang dalam proses

bangkrut/ pailit, badan usaha sudah tidak operasional/ akan tutup, tidak

ada alokasi dana untuk pembayaran iuran karena kondisi keuangan badan

usaha sedang tidak baik atau tagihan tidak sesuai dengan yang didaftarkan

badan usaha) maka Staf Penagihan melakukan kunjungan lapangan.

11. Atas hasil kunjungan lapangan tersebut maka Staf Penagihan melakukan

hal-hal sebagai berikut:

No Permasalahan Langkah/Solusi

1. Badan Usaha yang sedang dalam

proses pengadilan pailit

Unit Penagihan dan Keuangan/

Unit Umum dan Keuangan

berkoordinasi dengan unit

21

Page 30: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

HUKUM, Komunikasi Publik dan

Kepatuhan untuk menindaklanjuti

piutang iuran ke Kurator yang

menangani proses pailit Badan

Usaha tersebut.

2. Badan Usaha yang tutup/ tidak

beroperasi

Unit Penagihan dan Keuangan/

Unit Umum dan Keuangan

berkoordinasi dengan unit

Manajemen Kepesertaan dan

UPMP4 untuk melaksanakan

penonaktifan kepesertaan dari

Badan Usaha tersebut dengan

disertai bukti tutupnya

perusahaan tersebut antara lain;

berita acara kunjungan yang

diketahui pejabat di lingkungan

tempat domisili perusahaan.

3. Badan Usaha menyatakan

kendala kesulitan finansial dan

memiliki keinginan untuk

membayar iuran dengan

meminta penjadwalan piutang

Unit Penagihan dan Keuangan/

Unit Umum dan Keuangan

membuat berita acara

penjadwalan pembayaran iuran

tertunggak.

4. Badan Usaha yang menyatakan

tagihan tidak sesuai dengan data

yang didaftarkan

Unit Penagihan dan Keuangan/

Unit Umum dan Keuangan

berkoordinasi dengan unit

Manajemen Kepesertaan dan

UPMP4 untuk melakukan

rekonsiliasi data.

5. Badan Usaha menyatakan tidak

mau membayar iuran/ tunggakan

serta diketahui bahwa ternyata

Unit Penagihan dan Keuangan/

Unit Umum dan Keuangan

melimpahkan berkas ke unit

22

Page 31: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

potongan terhadap pekerja tetap

dilakukan

Hukum, Komunikasi Publik dan

Kepatuhan.

Tabel 3. Prosedur Unit Penagihan dan Keuangan

12. Dalam hal badan usaha telah dilimpahkan ke unit Hukum, Komunikasi

Publik dan Kepatuhan, Staf Penagihan tetap melakukan prosedur

Penagihan kepada badan usaha tersebut.

C. DESKRIPSI KEGIATAN

Praktik Kerja Bisnis (PKB) dilaksanakan selama kurang lebih 1 (satu)

bulan, terhitung mulai tanggal 01 Agustus sampai dengan 02 September 2016

untuk memantapkan skill, pengalaman, dan pengetahuan tentang dunia kerja.

Disini Penulis dituntut untuk melaksanakan aktifitas praktik kerja bisnis

(PKB), karena selain menjadi salah satu syarat untuk mengikuti mata kuliah

PKB di Universitas Muhammadiyah Surakarta juga menjadi kesempatan

penulis untuk mempelajari bagaimanan dunia kerja di lapangan. Dari kegiatan

Praktik Kerja Bisnis yang dilakukan selama kurang lebih 1 (satu) bulan di

BPJS Kesehatan Kantor Cabang Boyolali ini banyak sekali pelajaran dan

pengalaman yang didapat. Disini, penulis di tempatkan di bidang keuangan

yang disebut dengan unit penagihan dan keuangan. Selain di bagian unit

penagihan dan keuangan, juga di bagian unit kepesertaan dan pelayanan. Di

bidang unit kepesertaan dan pelayanan. Beberapa tugas yang penulis dapat di

bagian unit kepesertaan dan pelayanan, antara lain :

a. Pengecekan kartu peserta jaminan kesehatan BPJS Kesehatan yang aktif

atau tidak aktif via online;

b. Input data kepesertaan;

c. Membuat berita acara rekonsiliasi jumlah pekerja dan iuran JKN;

d. Rekapitulasi data kepesertaan perangkat desa;

e. Pengarsipan berkas-berkas kepesertaan.

23

Page 32: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

Sedangkan di bagian keuangan dan penagihan, penulis mendapatkan tugas

yang berhubungan dengan data keuangan mengenai informasi tagihan

pembayaran premi/ iuran dari Badan Usaha (BU). Beberapa tugas yang

penulis dapat di bagian unit keuangan dan penagihan, antara lain :

a. Pengarsipan dan pengumpulan bukti pembayaran dari Badan Usaha;

b. Pengiriman tagihan iuran Badan Usaha via online;

c. Rekapitulasi tagihan iuran dari Badan Usaha bulan Agustus 2016;

d. Membuat pelaporan terkait dengan pajak pasal 21 via E-SPT;

e. Melipat surat tagihan JKN, konfirmasi pembayaran klaim, konfirmasi

pembayaran kapitasi, dll;

f. Rekapitulasi surat tagihan yang dikembalikan;

g. Pengarsipan berkas-berkas keuangan.

D. MANFAAT YANG DIPEROLEH

Selama praktik kerja bisnis (PKB), tentu ada manfaat yang diperoleh

selama kegiatan magang. Manfaat yang penulis dapatkan diantaranya adalah

sebagai berikut :

1. Lebih memiliki rasa percaya diri dalam berkomunikasi dengan peserta

jaminan kesehatan (costumer).

2. Mengetahui bagaimana cara mendaftarkan peserta jaminan kesehatan

untuk perorangan (mandiri). Disini, penulis ditugaskan untuk meneliti

form dan berkas-berkas pendaftaran peserta jaminan kesehatan.

3. Mengetahui cara kerja melayani kesehatan masyarakat dengan UU yang

berlaku. Selama praktik kerja lapangan penulis di haruskan mengetahui

cara melayani peserta BPJS Kesehatan. Karena, dalam melayani

masyarakat kita tidak boleh asal bicara atau tidak tahu sama sekali tentang

BPJS Kesehatan.

24

Page 33: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

4. Mengetahui prosedur pembayaran realtime premi/iuran peserta jaminan

kesehatan. Disini, penulis di tugaskan untuk melakukan pemeriksaan

pembayaran premi/iuran oleh Badan Usaha.

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan laporan kerja bisnis tersebut, penulis dapat mengambil

kesimpulan antara lain:

1. PT Askes Indonesia (Persero) berubah menjadi BPJS Kesehatan sejak

tanggal 1 Januari 2014 dalam Undang-Undang Nomor 24 tentang BPJS

askes (Asuransi Kesehatan).

2. BPJS Kesehatan merupakan salah satu badan penyeleggara jaminan sosial

yang memenuhi perlindungan dasar bagi seluruh rakyat Indonesia,

terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan

TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan

Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa.

3. Peserta dalam BPJS Kesehatan terbagi menjadi 2 kelompok besar

berdasarkan asal pembiayaan. Kelompok pertama adalah PBI atau

Penerima Bantuan Iuran, peserta dalam kategori ini adalah mereka yang

memiliki kesulitan dalam ekonomi. Kelompok kedua adalah mereka yang

masuk dalam golongan Non-PBI. Peserta dalam kategori ini mendaftarkan

diri secara kolektif keluarga atau individu dan setiap bulannya dibebani

iuran berdasarkan kelas yang dipilih.

4. Selama kegiatan magang, penulis ditempatkan di bagian manajemen

keuangan. Kegiatan yang dilakukan beragam yang berhubungan dengan

keuangan dan beberapa hal yang berhubungan dengan kepesertaan.

25

Page 34: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

5. Struktur organisasi bidang manajemen keuangan terdiri dari kepala unit

penagihan dan keuangan beserta staf meliputi staf penagihan, staf

akuntansi dan keuangan, serta staf kasir yang bertanggung jawab pada

tugasnya masing-masing.

6. Semua karyawan di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Boyolali ramah dan

informatif dalam memberikan pengarahan mengenai proses penyusunan

laporan magang.

7. Menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman dan mengetahui secara

langsung tentang dunia kerja.

B. SARAN

Dari pengamatan penulis di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Boyolali,

penulis ingin memberikan beberapa saran, antara lain:

1. BPJS Kesehatan Kantor Cabang Boyolali senantiasa meningkatkan

kualitas pelayanan prima terhadap masyarakat dengan inovasi, kreatif,

integritas, profesionalisme dan team work.

2. Lebih meningkatkan kedisiplinan karyawan dalam bekerja.

3. Menambah jumlah pegawai untuk kelancaran dalam melaksanakan tugas

masing-masing.

4. Apabila ada masalah kecil yang terjadi pada instansi seharusnya

secepatnya diselesaikan agar tidak menganggu pekerjaan lain.

26

Page 35: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

LAMPIRAN

27

Page 36: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

Lampiran 1. Struktur Organisasi BPJS Kesehatan Boyolali

28

Page 37: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

Lampiran 2. Tugas dan Tanggung Jawab Struktur Organisasi

Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian struktur organisasi di BPJS

Kesehatan Kantor Cabang Boyolali adalah sebagai berikut :

1. Kepala Kantor Cabang

Merupakan pimpinan dan penanggungjawab tertinggi dalam Kantor

Cabang dan membawahi seluruh bagian. Tugas dan tanggung jawab Kepala

BPJS Kesehatan Kantor Cabang Boyolali antara lain :

a. Mengkoordinir dan menggerakkan seluruh operasi kantor cabang untuk

mencapai sasaran yang telah ditetapkan untuk kemudian

dipertanggungjawabkan kepada kantor wilayah;

b. Mewakili direksi di wilayah kerja operasinya untuk melakukan

pendekatan dan kerja sama dengan berbagai pihak atas nama perusahaan.

c. Melaporkan perkembangan usaha baik secara periodik maupun insidental

kepada kantor wilayah ataupun kantor pusat;

d. Menandatangani laporan atas pengajuan klaim, disetujui atau ditolak

dengan memperhatikan aturan dalam pengajuan masing-masing klaim.

e. Menandatangani surat-surat yang berhubungan dengan bank atau kegiatan

perwakilan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan;

f. Mengelola dan melakukan pembinaan secara internal maupun penilaian

terhadap bawahan.

2. Unit Kepesertaan dan Pelayanan Pelanggan, yang memiliki tugas dan

tanggung jawab sebagai berikut :

a. Pengumpulan data;

b. Memberi komunikasi, edukasi, informasi secara langsung melalui tatap

muka atau service yang dilakukan di kantor cabang;

29

Page 38: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

c. Pemberberian info secara tidak langsung melalui buklet, tv, kantor

cabang, iklan, media cetak;

d. Laporan dan pengusulan stok blanko;

e. Memberi sanksi administrasi bila terjadi ketidak patuhan dan perubhan

data;

f. Pemerikasaan data keluhan;

g. Pelayanan Pendaftaran peserta individu melalui pihak ke tiga;

h. Pelayanan Pendaftaran peserta kolektif;

i. Pelayanan Pendaftaran peserta website;

j. Pelayanan pendaftaran peserta perorangan;

k. Penetapan penilaian kapitasi;

l. Laporan pengawasan dan pemerikasaan kepatuhan;

m. Update data peserta.

3. Unit Keungan Dan Penagihan, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai

berikut :

a. Laporan Perpajakan;

b. Laporan PPh;

c. Membayar giro;

d. Pembayaran kapitasi;

e. Kalim kolektif;

f. Pembayaran tunai;

g. Pembayaran uang muka;

h. Pembayaran transaksi;

i. Penagihan dan pengumpulan iuran;

j. Penerimaan rekening;

k. Pengisian kas kantor;

l. Laporan aset data;

m. Laporan keuangan tahunan;

n. Pengurusan rencana kerja dan anggaran;

o. Rekonsiliasi iuran;

p. Verifikasi bukti setoran;

30

Page 39: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

q. Verikasi pembayaran eksternal dan internal.

4. Unit Manajemen Pelayanan Primer, memiliki tugas dan tanggung jawab

sebagai berikut :

a. Menganalisa faskes I;

b. Mengindikasi fraud and abuse terhadap PPK tingkat I;

c. Monitoring obat;

d. Audit mutu;

e. Pelayanan FKTP;

f. Forum Komunitas dan tingkat lanjutan;

g. Pendaftaran FKTP dan FKTL;

h. Pendaftaran peserta pluralus;

i. Promo kesehatan;

j. Penyelenggaraan kesehatan;

k. Laporan program preven;

l. Supervisi FKTP;

m. Audit mutu pelayanan FKTP;

n. Rawat inap persalinan;

o. Ambulan.

5. Manajemen Pelayanan Kesehatan Rujukan, memiliki tugas dan tanggung

jawab sebagai berikut :

a. Menganalisa kebutuhan fasilitas kesehatan tingkat lanjutan;

b. Interatif;

c. Pengolahan mutu;

d. Melaksanakan utilisasi review;

e. Laporan kinerja FKTL.

6. Unit Pemasaran, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Evaluasi pemasaran kantor cabang;

b. Sosialisasi edukasi langsung;

c. Sosialis edukasi tidak langsung;

d. Sosialisi dan advokasi JKN;

e. Sosialiasi dan edukasi langsung kepada PPPU;

31

Page 40: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

f. Sosialisasi edukasi langsung kepada PPBPU;

g. Rekruitmen PPPU dan PPBU;

h. Tim komunikasi publik.

7. Unit Umum dan Teknologi Informasi, meliputi :

a. Backup data base;

b. Inventasi aset;

c. Pengelola dan penyajian data;

d. Penataan dan pemusnahan arsip;

e. Pengelolaan surat masuk dan keluar;

f. Penyusunan kerjasama;

g. Rekonsiliasi data aset;

h. Usulan penghapusan aktivitas tetap.

32

Page 41: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

Lampiran 3. Surat Permohonan Magang

33

Page 42: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

Lampiran 4. Surat Jawaban dari Perusahaan/ Instansi

34

Page 43: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

Lampiran 5. Surat Perjanjian

35

Page 44: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

Lampiran 6. Surat Pernyataan Magang

36

Page 45: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

Lampiran 7. Uraian Kegiatan

37

Page 46: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

Lampiran 8. Dokumentasi

38

Page 47: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

39

Page 48: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

40

Page 49: Bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja · Web viewCalon peserta BPJS Kesehatan yang tidak termasuk dalam golongan PBI dan PPU bisa mengurus secara mandiri di kantor

41