bagaimana bisa terjadi stroke

Download Bagaimana Bisa Terjadi Stroke

If you can't read please download the document

Upload: eka-yudha-prasetya

Post on 28-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

BAGAIMANA BISA TERJADI STROKE

BAGAIMANA BISA TERJADI STROKE(Sebuah terobosan pelayanan stroke paripurna)

dr. DODIK TUGASWORO, Sp S.

Dunia kesehatan sudah lama mengenal stroke sebagai penyakit akut (mendadak) dan merupakan penyebab kematian nomer tiga, tetapi lebihdari itu Stroke juga sebagai penyebab utama kecacatan fisik maupun mental pada usia produktif dan usia lanjut. Dengan sifat-sifat tersebut, stroke ditempatkan sebagai masalah serius di muka bumii ini. Di Amerika Serikat Stroke menduduki urutan ke 3 sebagai penyebab kematian setelah penyakit jantung dan kanker, setiap tahun 160.000 penderita stroke meninggal dunia. Tercatat sekitar 730.000 penderita stroke baru dan stroke ulang pada tahun 1997. Selanjutnya dikatakan bahwa setiap satu menit, satu orang penduduk Amerika Serikat terkena stroke dan tiap 3 menit terdapat satu orang meninggal dunia terkena stroke. Biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan stroke dan kehilangan mata pencaharian sangat tinggi. Di Amerika Serikat tahun 1981 pernah dihitung biaya yang dikeluarkan sebanyak 7 milyar dolar. Kemudian meningkat menjadi 40 milyar dolar pada tahun 1966. Biaya tersebut terdiri dari direct cost (biaya rumah sakit, dokter dan rehabilitasi) sebanyak 27 milyar dolar dan inderect cost (kehilangan produktivitas) sebanyak 13 milyar dolar. Pada penderita stroke yang mampu bertahan hidup, kira-kira 50 % akan menderita gejala sisa (sekuele) yang berarti akan membatasi kemandirian dan 25% sisanya tergantung pada orang lain. Di Indonesia, walaupun belum ada penelitian epidemiologis yang sempurna, Survey Kesehatan Rumah Tangga melaporkan bahwa proporsi stroke di rumah sakit rumah sakit di 27 propinsi menunjukkan peningkatan (0,27 per 100 penderita pada tahun 1984 menjadi 0,96 per 100 penderita pada tahun 1996). Di RS Dr. Kariadi Semarang stroke menduduki urutan pertama pasien yang dirawat di Bangsal stroke (70 %) dimana stiap bulannya tidak kurang dari 43 pasien stroke baru dirawata di RS Dr. Kariadi Semarang yang mana ini menunjukkan insidensi stroke yang masih tinggi.Pada saat kejadian (stroke), penyakit ini bukan saja mengejutkan penderita dan keluarganya, akan tetapi selalu akan mengganggu keseimbangan dalam keluarga dan lingkungan sosial penderita. Hal ni membutuhkan bantuan yang khusus untuk mengatasinya. Stroke menurut WHO (1995) didifinisikan sebagai gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinis baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam atau dapat menimbulkan kematian disebabkan oleh gangguan peredaran otak. Stroke dahulu juga disebut sebagai CVA (Cerebro Vaskuler Accident) sekarang Stroke disebut sebagai CVD (Cerebro Vaskuler Disorder)Gejala-gejala klinis stroke yang biasa sering terjadi antara lain timbulnya Lemah/lumpuh total separo badan, bicara pelo, lidah mencong bila dijulurkan, sulit menelan, bicara tidak lancar, kepintaran mundur, tidak dapat berhitung, gangguan daya ingat, melihat dobel, kesemutan satu sisi dan sebagainya yang semua itu berlangsung secara mendadak.Stroke sendiri terjadi karena adanya FAKTOR RISIKO yaitu beberapa faktor yang terdapat pada seorang yang apabila tidak terkendali dapat menyebabkan Stroke. Faktor Risiko Stroke meliputi tekanan darah tinggi, kencing manis, penyakit jantung, darah yang terlalu kental, kadar lemak darah yang tinggi, kadar asam urat yang tinggi, perokok berat, peminum alkohol, kurang gerak, gemuk, stress, kepribadian tipe A, kelainan pembuluh darah otak dan masih banyak lagi faktor lain yang dapat menimbulkan stroke. Sehingga dalam rangka usaha dini pencegahan penyakit stroke maka faktor risiko tersebut harus dikendalikan.Stroke sendiri dalam perjalanan klinisnya dapat dibagi dalam 4 kategori : Transient Ischemic Attack (TIA) dimana kelainan yang timbul akan sembuh sendiri kurang dari 24 jam, Reversible Ischemic Neurological Defisit (RIND) dimana kelainan yang timbul terjadi sampai lebih dari 24 jam tetapi kurang dari 3 minggu, Stroke in evolution yaitu stroke yang gejalanya sedang berjalan dan Completed stroke dimana gejala stroke itu sudah menetap. Stroke juga terbagi dalam stroke karena perdarahan atau stroke karena sumbatan.Karena sifatnya yang mendadak maka stroke memerlukan suatu penanganan yang khusus dengan menitikberatkan pada ketepatan diagnosis atau kecepatan dalam pemberian terapi. Dalam rangka memberi pelayanan yang paripurna itulah beberapa hari yang lalu RS Dr Kariadi Semarang dalam rangka menyambut ulang tahunnya meningkatkan pelayanan dengan berbagai inovasi dibidang pelayanan seperti yang baru saja diluncurkan yaitu Stroke Corner yang merupakan cikal bakal yang nantinya akan dikembangkan menjadi Stroke Unit. Dengan berdirinya Unit stroke maka setiap penderita stroke akan mendapatkan perawatan yang terbaik dan penanganan sedini mungkin agar tercapai pemulihan yang maksimal dan bimbingan yang terarah terhadap keluarga penderita. Stroke Corner RS. Dr. Kariadi merupakan suatu unit perawatan dengan pendekatan khusus berupa pelayanan berbentuk kerjasama tim yang multi disipliner dan dengan menggunakan konsep yang mutakhir dilakukan penanganan terhadap penderita dan keluarga penderita. Tim ini dibawah koordinator SMF / Bagian Neurologi RS. Dr. Kariadi / FK UNDIP yang berusaha secara efektif dan efisien serta berkesinambungan, memberikan pelayanan medis, resusitasi dan restorasi serta memberi informasi dan edukasi terhadap usaha prevensi dan rehabilitasi bagi penderita stroke dan keluarga. Usaha ini meliputi saat penderita dirawat di Rumah Sakit maupun sesudah masa perawatan selesai. Selain Dokter Spesialis Neurologi Tim yang ada didalam Stroke Corner meliputi konsultasi dengan Dokter Bedah Saraf (yang siap panggil), Dokter Penyakit Dalam, Dokter Radiologi, Dokter Rehabilitasi Medik, Dokter Anestesi, Dokter Psikiatri, ahli gizi, fisioterapist dan perawat yang handal yang telah menjalani pendidikan khusus dibidang stroke. Stroke Corner juga dilengkapi dengan peralatan penunjang diagnosis modern meliputi sarana laboratorium dan EKG yang siap melayani 24 jam, CT scan atau MRI (untuk melihat keadaan anatomis otak), EEG (untuk melihat fungsi otak), dan alat inofatif yang baru yaitu Transcranial Doppler (TCD) yang berguna untuk melihat keadaan hemodinamik aliran darah otak, sehingga dapat mendeteksi dini kelainan pembuluh darah di otak. Tim Unit stroke ini akan bekerja sama secara erat untuk melayani penderita dan keluarga penderita stroke.Dengan tersedianya stroke corner yang menyediakan pelayanan secara terpadu dan komprehensif diharapkan penderita stroke dapat mendapatkan pelayanan secara cepat, tepat dan paripurna. Karena perbaikan fungsi jaringan otak yang akan mati (iskemik) ditentukan oleh jendela terapi (Therapeutic window), yaitu suatu periode waktu yang mengikuti stroke (kurang lebih 3 jam setelah serangan stroke). Dengan kata lain pengobatan untuk perfusi jaringan otak tersebut akan ada manfaatnya apabila diberikan dalam waktu 3 jam setelah serangan. Hal ini berarti diagnosis stroke harus pula ditegakkan sedini mungkin. Menurut National Institute of Neurological Disorders (NINDS) sangat penting untuk memanfaatkan jendela terapi ini secara cepat dan tepat agar gangguan fungsi otak tidak menjadi lebih luas. Hal ini menjadi salah satu tujuan didirikannya stroke Corner.Melihat jendela terapi stroke yang sangat singkat ini, maka peran masyarakat khususnya keluarga baik dalam deteksi atau mengenali gejal stroke secara dini maupun mengelola stroke pasca Rumah Sakit menjadi sangat penting. Di masyarakat berkembang mengasumsikan stroke dengan kelumpuhan anggota gerak satu sisi. Hal ini tidak salah tetapi sebetulnya gejala yang terjadi masih lebih luas dan lebih kompleks dari itu. Apabila kita ketahui orang sekitar kita menderita kelumpuhan anggota gerak, bicara pelo, lidah mencong bila dijulurkan, sulit menelan, berbicara menjadi tidak lancar, kepintaran mundur, tidak dapat berhitung, melihat dobel, gangguan kepribadian atau bahkan gangguan kesadaran yang mana terjadi secara mendadak maka kita harus mewaspadai itu sebagai gejala stroke. Untuk itu penderita harus segera dikirim ke Rumah Sakit mengingat gejala terapi yang hanya 3 jam.Tak kalah pentingnya adalah pengelolaan pasca Rumah Sakit karena disini peran keluarga dan lingkungan menjadi sangat penting dalam memulihkan fisik maupun mental penderita. Dengan pemahaman masyarakat akan penyakit stroke yang meningkat serta telah adanya stroke corner yang merupakan embrio dari Stroke Unit yang nantinya diharapkan akan berkembang menjadi Brain Center, tentunya diharapkan akan mengurangi insidensi stroke dan memberikan hasil pengobatan stroke yang optimal dengan masa perawatan bagi penderita di Rumah Sakit dapat diperpendek sehingga beban Rumah Sakit dapat berkurang dan biaya yang harus ditanggung keluarga menjadi lebih ringan.