badan ketahanan pangan - simiko : sistem manajemen...

30
Bukittinggi, Maret 2016 Disampaikan pada : Pertemuan Sinkronisasi Kegiatan dengan Kabupaten/Kota BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

Upload: dangkhuong

Post on 03-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Bukittinggi, Maret 2016

Disampaikan pada :

Pertemuan Sinkronisasi Kegiatan dengan

Kabupaten/Kota

BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI SUMATERA BARAT

TAHUN 2016

BIDANG PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (PKP)

Melaksanakan koordinasi, fasilitasi dan pembinaanpeningkatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasissumberdaya lokal dalam rangka peningkatan kualitaskonsumsi pangan masyarakat menuju pola konsumsipangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA)yang diindikasikan oleh meningkatnya Skor Pola PanganHarapan menuju Skor Ideal (100).

PENGEMBANGAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN

OptimalisasiPemanfaatanPekarangan

melaluikonsep KRPL

Model PengembanganPangan PokokLokal (MP3L)

Promosi danSosialisasi

P2KP

2016

No KEGIATAN VolumeANGGARAN

(Rp 000)Output

1 Optimalisasi Pemanfaatan

Pekarangan melalui Konsep KRPL

Kelompok :

a. Tahun 2016 (Desa Baru)

- Pengembangan Pekarangan

- Pendampingan

b. Lanjutan (Desa Tahun 2015)

- Pengembangan pekarangan

- Pendampingan

182 KRPL

40 KRPL

40 org

142 KRPL

142 org

15.000

3.500

10.000

3.500

Terbentuknya 40

KRPL baru di 4

Kabupaten

Terbentuknya 142

KRPL di 19

kab/kota

2 MP3L

- Lanjutan tahun 2015 1 kab 25.000 1 MP3L di 1 Kab.

1 unit alat

pengering

3 Promosi P2KP 1 prov 200.000.000 Tersosialisasinya

P2KP dan

terlaksananya

GPN

KEGIATAN UTAMA P2KP TAHUN 2016 (APBN)

No KEGIATAN Volume ANGGARAN

(Rp 000)

Output

1. Analisa Pola Konsumsi Pangan

Penduduk

• Pemantauan konsumsi pangan

• Pelatihan Analisis Konsumsi Pangan

5 Kab/kota

1 kali

75.000 • Hasil analisis

data konsumsi

pangan 5

kab/kota

• Terlaksananya

pelatihan

2. Internalisasi dan Pemantapan

Konsumsi Pangan B2SA (Prov dan

Kota Payakumbuh)

1 prov &

1 kota

20.000

30.000 10 Desa yg

mendorong B2SA

KEGIATAN PENUNJANG P2KP TAHUN 2016 (APBN)

Tujuan: Meningkatkan partisipasi kelompok wanita dalampenyediaan sumber pangan dan gizi keluarga melaluioptimalisasi pemanfaatan pekarangan sebagai penghasilsumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral

Mengacu pada PMK 168/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Bantuan Pemerintah dan Permentan 62/2015 tentang Pedoman Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup Kementan

Diberikan kepada kelompok wanita melalui seleksi CP/CL

Bantuan diberikan dalam bentuk uang, dicairkan dalam 1 tahap, disalurkan melalui transfer ke rekening kelompok, harus digunakan habis pada tahun berjalan.

7

OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEKARANGAN

MELALUI KONSEP KRPL

Kebun bibit

Pengembangan Menu B2SA

Demplot

8

Kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan

dengan konsep KRPL dilaksanakan dalam 2 (dua) tahapan

yaitu:

1. Tahap Penumbuhan

Pada tahap I (penumbuhan) optimalisasi pemanfaatan

lahan pekarangan dengan konsep KRPL minimal

beranggotakan 15 rumah tangga dengan kegiatannya

meliputi:

a. Sosialisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui

pendampingan` dan pelatihan

b. Pembuatan demplot kelompok sebagai laboratorium

lapangan

c. Pembuatan kebun bibit

d. Pengembangan pekarangan anggota

e. Pendampingan dan Penyuluhan pangan B2SA

Kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan

dengan konsep KRPL dilaksanakan dalam 2 (dua) tahapan

yaitu:

1. Tahap Penumbuhan

Pada tahap I (penumbuhan) optimalisasi pemanfaatan

lahan pekarangan dengan konsep KRPL minimal

beranggotakan 15 rumah tangga dengan kegiatannya

meliputi:

a. Sosialisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui

pendampingan` dan pelatihan

b. Pembuatan demplot kelompok sebagai laboratorium

lapangan

c. Pembuatan kebun bibit

d. Pengembangan pekarangan anggota

e. Pendampingan dan Penyuluhan pangan B2SA

2. Tahap Pengembangan

Pada tahap II (pengembangan) optimalisasi pemanfaatan

lahan pekarangan dengan konsep KRPL jumlah anggota

telah bertambah atau lebih dari 15 rumah tangga yang

kegiatannya meliputi:

a. Pengembangan demplot kelompok

b. Pengembangan kebun bibit

c. Pengembangan pekarangan anggota

d. Praktek/demonstrasi penyediaan menu B2SA

e. Pengolahan hasil KRPL

2. Tahap Pengembangan

Pada tahap II (pengembangan) optimalisasi pemanfaatan

lahan pekarangan dengan konsep KRPL jumlah anggota

telah bertambah atau lebih dari 15 rumah tangga yang

kegiatannya meliputi:

a. Pengembangan demplot kelompok

b. Pengembangan kebun bibit

c. Pengembangan pekarangan anggota

d. Praktek/demonstrasi penyediaan menu B2SA

e. Pengolahan hasil KRPL

1. Kelompok wanita yang beranggotakan minimal 15 (limabelas) rumah tangga dan berdomisili berdekatan dalam satukawasan, sehingga dapat membentuk kawasan pekarangandengan konsep KRPL;

2. Bukan kelompok penerima bantuan pemerintah lainnyadari lingkup kementerian pertanian di tahun berjalan;

3. Memiliki kelembagaan yang sah dan strukturorganisasi/kepengurusan yang jelas dan diketahui kepaladesa/lurah, minimal memiliki struktur kelompok : ketua,sekretaris, bendahara serta seksi pengelola kebun bibit.

4. Mampu menyediakan lahan untuk kebun bibit (bukanmenyewa lahan) dan memeliharanya untuk kepentingananggota kelompok dan masyarakat desa lainnya (suratpernyataan);

1. Kelompok wanita yang beranggotakan minimal 15 (limabelas) rumah tangga dan berdomisili berdekatan dalam satukawasan, sehingga dapat membentuk kawasan pekarangandengan konsep KRPL;

2. Bukan kelompok penerima bantuan pemerintah lainnyadari lingkup kementerian pertanian di tahun berjalan;

3. Memiliki kelembagaan yang sah dan strukturorganisasi/kepengurusan yang jelas dan diketahui kepaladesa/lurah, minimal memiliki struktur kelompok : ketua,sekretaris, bendahara serta seksi pengelola kebun bibit.

4. Mampu menyediakan lahan untuk kebun bibit (bukanmenyewa lahan) dan memeliharanya untuk kepentingananggota kelompok dan masyarakat desa lainnya (suratpernyataan);

Syarat dan Kriteria Calon Penerima Manfaat Tahap Penumbuhan (2016)

11

5. Setiap anggota wajib mengembangkan pemanfaatanpekarangan dengan menanam tanaman sumber pangan(sayur, buah, umbi) ataupun memelihara ternak kecil danikan;

6. Mampu mengelola keuangan kelompok dan melaksanakankegiatan secara berkesinambungan (surat pernyataan);

7. Mempunyai anggota yang dapat berpartisipasi dan memilikisemangat yang tinggi terhadap kegiatan KRPL. Sejak awalkelompok agar mendapat pendampingan dari petugaslapang atau penyuluh. Untuk itu, kelompok sebaiknyamemiliki jadwal rutin untuk pertemuan atau aktifitaskelompok, sehingga petugas lapang atau penyuluh dapatmelakukan pembinaan pada saat pertemuan tersebut.

5. Setiap anggota wajib mengembangkan pemanfaatanpekarangan dengan menanam tanaman sumber pangan(sayur, buah, umbi) ataupun memelihara ternak kecil danikan;

6. Mampu mengelola keuangan kelompok dan melaksanakankegiatan secara berkesinambungan (surat pernyataan);

7. Mempunyai anggota yang dapat berpartisipasi dan memilikisemangat yang tinggi terhadap kegiatan KRPL. Sejak awalkelompok agar mendapat pendampingan dari petugaslapang atau penyuluh. Untuk itu, kelompok sebaiknyamemiliki jadwal rutin untuk pertemuan atau aktifitaskelompok, sehingga petugas lapang atau penyuluh dapatmelakukan pembinaan pada saat pertemuan tersebut.

Lanjutan .....

12

Pada tahap II (pengembangan) optimalisasi pemanfaatan

lahan pekarangan dengan konsep KRPL jumlah anggota

telah bertambah atau lebih dari 15 rumah tangga.

SYARAT DAN KRITERIA CALON PENERIMA MANFAAT TAHAP PENGEMBANGAN

(Tahun 2015)

13

1. PENDAMPING KABUPATEN : 4 orang

2.PENDAMPING DESA : 40 orang

1. Melakukan identifikasi CPCL bersama aparat kabupaten/kota2. Melakukan identifikasi potensi budidaya aneka tanaman yang

dapat dikembangkan di pekarangan yang ada di wilayah kabupaten/kota

3. Membimbing dan mendampingi pelaksanaan kegiatan P2KP di seluruh desa penerima manfaat

4. Memberikan sosialisasi dan pelatihan KRPL kepada pendamping desa

5. Merekap laporan pelaksanaan kegiatan kelompok KRPL dari para pendamping desa

6. Bersama aparat kabupaten/kota memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lapangan

7. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan KRPL dan menyerahkannya kepada Badan/Dinas/Kantor/unit kerja ketahanan pangan di kabupaten/kota. .

TUGAS PENDAMPING KABUPATEN/KOTA

15

1. Membimbing kelompok dalam pelaksanaan kegiatan

optimalisasi pemanfaatan pekarangan melalui

pendampingan dan pelatihan

2. Melakukan identifikasi potensi desa meliputi kegiatan

budidaya (tanaman pangan, sayuran dan buah,

peternakan, dan perikanan) dan kegiatan non budidaya

(teknologi pemanfaatan hasil pekarangan, pengolahan

pangan lokal, dan usaha lainnya yang terkait diversifikasi

pangan)

3. Membantu kelompok untuk membuat dan mengelola

kebun bibit

4. Memberikan informasi dan memotivasi kelompok untuk

menerapkan pola konsumsi pangan B2SA

5. Melaksanakan praktek penyusunan dan pengolahan

menu B2SA bersama kelompok

TUGAS PENDAMPING DESATUGAS PENDAMPING DESA

16

6. Membantu kelompok dalam penyusunan Rencana Kerja

dan Kebutuhan Anggaran (RKKA) kelompok

7. Melakukan kunjungan dan pertemuan rutin kelompok

sesuai dengan yang telah dijadwalkan

8. Membantu kelompok dalam pengelolaan dana Bantuan

Pemerintah

9. Membuat laporan perkembangan kegiatan kelompok dan

mengumpulkannya kepada pendamping kabupaten/kota.

Lanjutan ......

ALOKASI DAN PERUNTUKAN DANA PENGEMBANGAN KRPL

Tahun Alokasi(desa/Kab) Besar Bantuan(Rp)

Bentuk Bantuan

2015 (Lanjutan)

142/19 10.000.000 Transfer uang ke rekeningkelompok:a. Rp 6.000.000 untuk

pengembangan pekarangan anggota

b. Rp 1.000.000 untuk anekakebutuhan peralatanpengembangan demplot kelompok

c. Rp 2.000.000 untuk kebun bibitd. Rp 1.000.000 untuk peralatan

pengolahan hasil

18

Lanjutan kegiatan…

Tahun Alokasi(desa/kab) Besar Bantuan(Rp)

Bentuk Bantuan

2016 (Baru)

40/4 15.000.000 Transfer uang ke rekeningkelompok:a. Rp 8.000.000 untuk

pengembangan pekarangan anggota

b. Rp 2.000.000 untuk pengembangan demplot kelompok

c. Rp 5.000.000 untuk kebun bibit

19

Kegiatan Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal (MP3L)dilaksanakan dalam rangka mengembalikan pola konsumsi masyarakatkepada budaya dan potensi setempat. Pemilihan komoditas panganyang akan dikembangkan melalui penyediaan teknologi pengolahanyang lebih modern mengacu kepada potensi dan kebutuhan setempat

1. Pengembangan pengolahan produk pangan pokok sumberkarbohidrat selain beras dan terigu yang berbasis sumber daya lokalseperti sagu, ubi kayu, jagung, ubi jalar, sorghum dll;

2. Kegiatan Lanjutan 2015, diberikan kepada UKM Dua Putri Kab.Agam Pembuatan Beras Analog, Mie dan Makaroni BerbahanJagung

3. Alokasi anggaran diperuntukan:

• Bantuan peralatan 1 Unit sebesar Rp. 25.000.000,-

• Pameran Gelar Pangan Nusantara di Kalimantan Barat pada Bulan Juli atau Agustus (Tentative)

Kegiatan Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal (MP3L)dilaksanakan dalam rangka mengembalikan pola konsumsi masyarakatkepada budaya dan potensi setempat. Pemilihan komoditas panganyang akan dikembangkan melalui penyediaan teknologi pengolahanyang lebih modern mengacu kepada potensi dan kebutuhan setempat

1. Pengembangan pengolahan produk pangan pokok sumberkarbohidrat selain beras dan terigu yang berbasis sumber daya lokalseperti sagu, ubi kayu, jagung, ubi jalar, sorghum dll;

2. Kegiatan Lanjutan 2015, diberikan kepada UKM Dua Putri Kab.Agam Pembuatan Beras Analog, Mie dan Makaroni BerbahanJagung

3. Alokasi anggaran diperuntukan:

• Bantuan peralatan 1 Unit sebesar Rp. 25.000.000,-

• Pameran Gelar Pangan Nusantara di Kalimantan Barat pada Bulan Juli atau Agustus (Tentative)

20

Tujuan :Memasyarakatkan dan membudayakan pola konsumsi pangan B2SAkepada masyarakat melalui upaya-upaya penyebarluasan informasi,perubahan sikap dan perilaku serta ajakan untuk memanfaatkanpangan lokal sebagai sumber gizi keluarga untuk pola hidup yangsehat, aktif dan produktif

Kegiatan :

a. Pengadaan bahan dan materi promosi

b. Pameran yang difokuskan pada promosi pangan pokok lokal (Gelar pangan Nusantara)

c. Gerakan diversifikasi kampanye kreatif dan inovatif dalam memperkaya citra pangan lokal, serta melalui pelibatan tokoh formal dan informal yang berpengaruh di masyarakat.

21

22

1.

•Analisis Konsumsi Pangan

• Analisis Situasi Konsumsi Pangan

• Pelatihan Analisis Konsumsi Pangan

2.

•Pemantapan Konsumsi Pangan• Sosialisasi Konsumsi Pangan B2SA

• Internalisasi Pemantapan Konsumsi Pangan B2SA

KEGIATAN PENGEMBANGAN KONSUMSI

PANGAN

23

ANALISIS KONSUMSI PANGAN1

A. Analisis Situasi Konsumsi PanganTujuan : Tersedianya data dan informasi tentang situasi dan kebutuhan konsumsi pangan wilayahSumber Data :Data Primer (pemantauan konsumsi pangan)Data sekunder : Susenas – BPS

Tahapan Kegiatan :

a. Pemantauan/pengumpulan data ke kab/kota

b. Analisis data konsumsi pangan secara kuantitatif (Angka

Kecukupan Energi dan Protein)

b. Analisis konsumsi pangan secara kualitatif (Skor PPH)

c. Perkiraan kebutuhan konsumsi pangan wilayah

24

B. PELATIHAN ANALISIS KONSUMSI PANGAN

Tujuan :

Meningkatkan pengetahuan kemampuan aparat dalam rangka analisis konsumsi pangan

Target Sasaran/Peserta :

Aparat BKP Provinsi Aparat tingkat kabupaten/kota

Kegiatan :

Pelatihan Analisis Konsumsi Pangan dan

Pelatihan Survei/Enumerator

Analisis Konsumsi…(Lanjutan)

2 PEMANTAPAN KONSUMSI PANGAN

A. SOSIALISASI KONSUMSI PANGAN BERAGAM, BERGIZI SEIMBANG, DAN AMAN (B2SA)

Tujuan :

Meningkatkan pengetahuan, kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam upaya pengembangan konsumsi pangan menuju beragam, bergizi seimbang, dan aman.

Kegiatan : Melakukan kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan masyarakat dalam pengembangan pola konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang, dan aman.

Penyusunan bahan-bahan sosialisasi konsumsi pangan B2SA dalam bentuk poster, leaflet, brosur, spanduk, banner, dsb.

Target Sasaran/Peserta : Instansi terkait, TP PKK, dan masyarakat

25

B. INTERNALISASI PEMANTAPAN KONSUMSI PANGAN B2SA DI 1

KOTA

Tujuan :

Terwujudnya desa yang mendorong konsumsi B2SA

Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang konsumsi B2SA di desasasaran.

Lokasi : 1. Provinsi Sumatera Barat : Kota Payakumbuh

Pemantapan Konsumsi…(Lanjutan)

26

APBD2016APBD2016

28

No Kegiatan Pelaksanaan

1 Gerakan HPS Tk. Provinsi & Nasional a. HPS Tk. Nasional di Jawa Tengah

b. HPS Tk. Provinsi (Lokasi)

2 Gerakan Teknologi Diversifikasi Pangan Lokal a. Agrinex Expo di Jakarta

b. Gelar Pangan Nusantara di Kalimantan Barat

c. Analisis dan Inovatif Olahan Pangan Lokal

3 Pembinaan dan Pengembangan Pangan Lokal a. Bantuan Alat Pengolahan Pangan Lokal sebayak 4 Unit

Non Beras Non Terigu b. Sumbar Expo di Yogyakarta

4 Pemanfaatan Perkarangan Dalam

Pengembangan Pangan (P-KRPL)

a. Sosialisasi KRPL Bagi Organisasi Wanita 1 kali

b. Pembinaan Kelompok KRPL 60 Kelp. di 18 Kab./Kota

5 Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka

P2KP

a. Bantuan Bibit dalam rangka TMMD sebanyak 2.000

batang

b. Pertemuan P2KP 1 kali (TP-PKK, & aparat Kab/ota)

29

No Kegiatan Pelaksanaan

6 Lomba Cipta Menu (B2SA) a. LCM B2SA Tk. Provinsi

b. Pendampingan LCM Tk. Nasional

c. Pembinaan dan Pendampingan ke kab/kota

d. Pertemuan Sosialisasi Konsumsi Pangan B2SA bagi TP-

PKK Kab/kota dan Kader