backpackin magazine 15
DESCRIPTION
kami hadirkan Ujung Genteng 30 cm dihadapan kamuTRANSCRIPT
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
Fu
n |
Re
lax
| L
ow
Bu
dg
et
Ap
ril-
Me
i 2
012
Coba buka peta Sukabumi, perhatikan bagian daratan yang menonjol ke depan di sebelah selatannya.
UJUNG GENTENGKEINDAHANTAK BERUJUNG
BULOKCARA CiptAgeLAR HoRMAti pARe
KOMUNITAS KASKUS BpCPROFILDoN HASMAN
EDISI 15Free Magazine
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 21
CATPER15 NIKMATI SURGA DUNIA
GALERI25 FOTO UJUNG GENTENG
PENGANAN43 MOCHI KASWARI SUKABUMI
AKSESORIS46 BOTOL MINUM LIPAT
TIPS47 MINIMALISIR MABUK
RESENSI49 PALINGINDONESIA.COM
JEDA51 HITCHHIKE
INTERAKSI53 PUKPUKPUK
KONTRIBUTOR56 BM EDISI 15
EDISI DEPAN57 WAKATOBI
Daftar Isi
KOMUNITAS33 KASKUS BPC
PROFIL37 DON HASMAN
BULOK27 CARA CIPTAGELAR
HORMATI PARE
3 ORDINATKEINDAHAN TAK BERUJUNGCoba buka peta sukabumi, perhatikan bagian daratan
yang menonjol ke depan di sebelah selatannya se-
latannya.
11 PANDUMENUJU UJUNG GENTENGSudah packing dan siap ke Ujung Genteng? Cara paling mudah ke-sana adalah melalui Bogor.
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
CATPER15 NIKMATI SURGA DUNIA
GALERI25 FOTO UJUNG GENTENG
PENGANAN43 MOCHI KASWARI SUKABUMI
AKSESORIS46 BOTOL MINUM LIPAT
TIPS47 MINIMALISIR MABUK
RESENSI49 PALINGINDONESIA.COM
JEDA51 HITCHHIKE
INTERAKSI53 PUKPUKPUK
KONTRIBUTOR56 BM EDISI 15
EDISI DEPAN57 WAKATOBI
PROFIL37 DON HASMAN
WEBSITEwww.backpackinmagazine.com
FACEBOOKBackpackin Magz
Backpackin’ E-Magazine
TWEET@Backpackin_Magz
Salam Ransel,
SEBELUMNYA, BM UCAPKAN Selamat Paskah ya untuk
teman-teman yang merayakannya. Semoga damai selalu me-
nyertai. Juga, Selamat Hari Kartini, terima kasih buat perem-
puan Indonesia yang telah mengenalkan indahnya Indonesia
pada dunia!
Kali ini BM tampilkan Ujung Genteng. Memang sudah
pasaran, namun akses yang mudah dan pemandangan serta
beragam titik wisata di sini membuat kami tergoda untuk men-
gajak kalian ke sini.
Melalui BM, Ujung Genteng hanya sejauh 30 cm di ha-
dapan kamu ^^
Selamat berpetualang!
REDAKSI
DariRedaksi PIMPINAN UMUM
Khemal [email protected]
PIMPINAN REDAKSIAmbar Arum
EDITORMuhammad Iqbal
TIM REDAKSI Annisa M.F. Harahap
TIM ARTISTIKGalih Permadi
Kibar Desain Salman
WEBMASTERKurniawan Aji Saputra
Redaksi menerima saran, kritik,dan artikel dari BM Readers
yang bisa dikirim melaluialamat email kami.
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 2
UJUnG GEnTEnGK E i n D a H a n T a K b E R U J U n G
ORDINAT
COBA BUKA PETA Sukabumi, perhatikan bagian daratan yang
menonjol ke depan di sebelah selatannya. Tonjolan yang tajam
dan pipih, seperti ketika kamu memencet jerawat di wajahmu.
Sudah ketemu? Nah, di situlah Ujung Genteng. Oleh: Ambar Arum | Foto: Firmansyah, Aliya Muafa, Eka, Amri, dan Syukron
b a c K p a c K i n I A P R I L I - M E I 2 0 1 23
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i nA P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 4
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 25
Orang melihat tonjolan itu seperti
gunting yang bagian ujungnya tajam. Tonjo-
lan tersebut ada di paling ujung gunting itu,
maka mereka memanggilnya Ujung Gunting.
Terpeleset berkali-kali, jadilah tempat itu
lebih populer dengan sebutan Ujung Gen-
teng.
Letaknya di ujung pantai selatan
kecamatan Ciracap, kabupaten Sukabumi.
Namun perjalanan menuju Ujung Genteng,
sekaligus mengelilinginya, bisa dibilang tidak
ada ujungnya! Kenapa? Karena terlalu ba-
nyak tempat bagus yang ada dalam daerah
ini.
Di setiap titik –termasuk perjala-
nan menuju titik itu- mengandung kisah
tanpa ujung pula. Manis-pahit-getir-tragis-
menawan, semua dapat dirasakan kalau kita
menyantap habis cerita di dalamnya dari
penduduk setempat.
CURUG CIKASO Salah satu tempat terpopuler bagi
mereka yang berkunjung ke Ujung Genteng.
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 6
Posisi persisnya ada di Surade. Curug Cikaso
menjadi istimewa karena lekukan lereng
bebatuannya menjadikan curug ini terbelah
menjadi tiga curug yang masing-masing
memiliki nama, yaitu (mulai dari kiri) Curug
Asepan, Curug Meong, dan Curug Aki.
Tiket masuknya seharga Rp 3.000.
Untuk sampai ke curugnya ada dua pilihan,
yaitu menggunakan perahu dengan mem-
bayar Rp 80.000 (kapasitas 10 orang) atau
trekking 15 menit menyusuri sawah.
CURUG CIGANGSA Juga berada di Surade. Curug Cigang-
sa pendek dan lebar. Menuju ke sini lebih
membutuhkan perjuangan. Trekking 15-20
menit dimulai dari areal persawahan dan
perkebunan. Kemudian menyebrangi sungai
dengan ketinggian di bawah lutut (tergan-
tung debit air). Setelah itu, jalur langsung
turun curam. Sampailah kita di depan Curug
Cigangsa, disambut tampias air jeramnya
yang seakan mengajak kita mandi di sana.
Goa Sungging
Kalau Syahrini ke goa ini, dia pasti
berkali-kali bilang kata andalannya, ‘sesuatu
banget ya’. Kenapa begitu? Karena memang
goa ini punya banyak cerita. Konon goa yang
luasnya 6 hektar ini merupakan tempat
pelarian Prabu Siliwangi. Di dalamnya ba-
nyak terdapat stalagmit berbagai bentuk.
Ketinggiannya tidak merata, sesekali
kita harus merunduk untuk terus maju ke
dalam goa. Sama sekali tidak mudah. Desti-
nasi ini tidak banyak dikunjungi wisatawan
yang ke Ujung Genteng. Tidak semua warga
juga tahu persis jalan menuju Goa Sungging.
Namun kalau sudah tahu jalan, kurang lebih
satu jam dari Curug Cigangsa, kita sudah
bisa sampai di depan Goa ini. Biaya ma-
suknya Rp 30.000.
PANTAI PANGUMBAHAN Terdapat konservasi penyu hijau
(Chelonia mydas). Awalnya areal konser-
vasi ini dimiliki oleh swasta. Namun sejak
2008, diambil alih oleh Departemen Peri-
kanan. Siklusnya rutin, nyaris tiap malam ada
KALAU SYAHRINI KE GOA INIPASTI BERKALI-KALI BILANG KATAANDALANNYA, ‘SESUATU BANGET YA’
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 2b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 27
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 8
penyu yang bertelur, telurnya dikarantina di
dalam bilik bambu, kemudian tiap pagi tukik
dilepaskan ke laut. Begitu setiap hari.
Hidup penyu sangat keras. Mulai
dari telurnya yang berpotensi gagal menetas
akibat terlalu sering berpindah tempat, atau
tersentuh tangan dan telur-telur lain. Setelah
menetas, panasnya pasir, kepiting dan
burung mengancam hidup mereka. Sampai
di laut, masih menjadi santapan ikan besar,
camar laut atau manusia. Hanya satu dari
seratus penyu yang dapat bertahan hidup
sampai usia dewasa sekitar 30 tahun.
Lalu ketika sudah besar dan siap
melahirkan, kunjungan dari banyak orang
ditambah dengan sinar dari kamera yang
memotret dari berbagai sudut sangat meng-
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 29 b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 29
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 10
ganggu ketenangan sang penyu. Kalau sudah
begitu, tidak sedikit yang akhirnya ogah
bertelur dan kembali ke laut.
PANTAI CIPANARIKAN Tidak jauh dari Pangumbahan ke arah
barat. Ombaknya kencang. Hamparan pasir
coklat muda luas membentang. Lokasi ini
ideal untuk mengejar matahari terbenam.
Menuju Cipanarikan butuh perjuang-
an. Jalurnya masih berantakan, sulit bagi
kendaraan untuk bisa melaju dengan mulus,
baik motor maupun mobil.
PANTAI OMBAK TUJUH Ini lebih menantang lagi. Jalurnya
lebih hancur ketimbang ke Cipanarikan.
Menjadi favorit bule, karena ombak di sini,
yang konon bisa sampai tujuh lapis, bagus
buat surfing.
PANTAI AKUARIUM Cukup jalan kaki dari pasar ikan.
Pantainya sempit, tidak bisa terlalu bebas
bergerak atau guling-gulingan karena akan
langsung berbenturan dengan pepohonan.
Namun pasirnya putih. Tidak ada salahnya
mampir ke sini membeli ikan untuk dibakar.
Jadi, sepertinya memang tidak ada
yang mudah di Ujung Genteng. Biasanya
semakin indah suatu lokasi, semakin su-
lit –atau dipersulit- jalan kita menuju sana.
Seharusnya tidak ada alasan melewatkan
petualangan di Ujung Genteng, hanya karena
masalah sulitnya jalur, kan?
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 10
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 2
PANDU
11 b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 2
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 12A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
Peta : www.ujung-genteng.info
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 213
Sudah packing dan siap ke Ujung Gen-
teng? Baiklah. Cara paling mudah kesana
adalah melalui kota Hujan Bogor. Kalau sudah
sampai Bogor, Anda boleh tenang, karena ja-
lan menuju Ujung Genteng tidak lagi sulit. Dari
sini ke Ujung Genteng so mudah, torang sonde
bingung lagi. (Ujung Genteng jadi mudah, kita
orang tidak bingung lagi).
Dari Terminal Baranangsiang Bogor,
ada bus jurusan Surade dengan ongkos seki-
tar Rp 35.000. Keberangkatan terakhir jam 4
sore. Waktu yang ditempuh dari Bogor hingga
Surade sekitar 7 jam. Sampai di Surade, Anda
tinggal oper angkot merah yang akan langsung
mengantarkan Anda ke Ujung Genteng Rp
8.000. Mudah bukan?
MeNUJU UJUNg geNteNg
PANDU
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 2
Foto
: Sy
ukro
n, F
irm
ansy
ah, d
an E
ka
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
1. Hindari musim hujan, karena bakal meng-
alami pengalaman extream.
2. Barang bawaan yang wajib dibawa: Jas hu-
jan, makanan mengenyangkan, pakaian secu-
kupnya, perlengkapan sholat, perlengkapan
mandi, obat- obatan pribadi, uang sebanyaknya
karena tidak ada ATM
3. Berpandai-pandailah tawar menawar untuk
segala sesuatu dengan bahasa sunda, entah
angkutan, ojek, makan dll
4. Jangan takut masuk Gua Sungging, po-
koknya kita niat tidak macam- macam disana
melainkan menikmati keindahan di dalamnya.
tipS
1. Resort Amanda Ratu
Pak Donny +62 85722111365
2. Penginapan Pondok Adi
Pak Adi +62 8101155
3. Kalau mau sewa angkot
Mang Udui +62 85863388306
CoNtACt peRSoN
F E B R U A R I - M A R E T 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 14
Tidak ada angkutan umum yang dapat
mengantarkan kita ke seluruh objek di Ujung
Genteng. Rata-rata pengunjung yang mengun-
jungi Ujung Genteng berkeliling dengan me-
nyewa ojek atau carter elf ramai-ramai.
- Ojek Ujung Genteng – Pangumbahan
Rp 40.000 sekali jalan.
- Keliling Ujung Genteng pakai Ojek Rp 150.000
- Di pantai Ujung Genteng banyak terdapat
penginapan dengan harga bervariasi. Namun,
kami rekomendasikan sebaiknya buka tenda
saja di pinggir pantai. Cukup kondusif.
- Sewa perahu Curug Cikaso Rp 60.000, tiket
masuk Rp 5.000
- Tiket Curug Cigangsa Rp 5.000
- Sewa perahu ke pantai Ombak Tujuh Rp
600.000 (bisa muat 10 orang)
AKoMoDASi
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 2
CATPER
15
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
Nikmati Surga Dunia di
S U K A B U M ISELAIN SEBAGAI NIRWANA pantai selatan, daerah yang ada di Sukabumi Selatan ini
tak ubahnya seperti surga traveler yang ditunjang dengan spot-spot wisata lain yang ada
di sekitarnya. Jalan-jalan bareng Amri kali ini diikuti 9 orang.Oleh : Lathiful Amri | Foto: Firmansyah, Aliya Muafa, Eka, Amri, dan Syukron
16A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 2
HARI PERTAMA10.30, MENUJU SUKABUMI Mata sepet akibat shift malam, tak
menyurutkan semangat saya berangkat ke
Ujung Genteng. Berhubung waktu sudah se-
makin siang, dan bus patas/AC gak datang-
datang, terpaksa kami yang dari tadi udah
nongkrong di Terminal Rambutan milih bus
ekonomi bertarif Rp 16.000 *cring* yang full,
panas, sesak, dan bau keringat.
Tiba di terminal Sukabumi pukul
14.30, kami makan dan leha-leha dulu.
Berdasarkan informasi peta mulut alias
tanya-tanya, kami harus naik angkot kuning
seharga Rp 5.000 *cring* menuju terminal
Lembur Situ, terus lanjut naik ELF menuju
Surade seharga Rp 27.000 *cring*.
20.00, BERMALAM DIRESORT AMANDA RATU Supirnya nurunin langsung di depan
Resort Amanda Ratu, resort paling bagus,
tempat kami bermalam. Kami menyewa
villa tipe penyu seharga Rp 500.000 *cring*
dengan 1 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 kamar
mandi shower, AC, dan TV kecil. Sekamar
di-share bersembilan donk biar murah.
17
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 18
HARI KEDUA08.00, MENUJU CURUG CIKASO Setelah check out, kami jalan kaki
keluar Amanda Ratu menuju jalan raya yang
menghubungkan Ujung Genteng - Amanda
Ratu - Surade. Di sinilah kami ditakdirkan
ketemu dengan supir angkot yang baik hati:
mang Udui.
Setelah tawar-menawar, kami sepak-
at sewa angkot dari pagi sampai sore untuk
rute Amanda Ratu - Curug Cikaso - Curug
Cigangsa - Goa Sungging - Ujung Genteng,
seharga Rp 300.000 *cring*, kekekeke mu-
rah sekale!
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 219
Sebelum masuk Curug Cikaso, di-
wajibkan naik kapal menyeberang sungai 5
menit seharga Rp 6.000/orang *cring* plus
tiket masuk Rp 2.000/orang *cring*.
11.00, MENUJU CURUG CIGANGSA Perjalanan Cikaso - Cigangsa sekitar
1 jam melewati jalan berbatu dan berlubang.
Tiba di Cigangsa, angkot dititipkan di salah
satu rumah penduduk.
Kami diantar ke Curug Cigangsa oleh
penduduk sekitar (semacam guide) dengan
uang tip Rp 25.000 *cring*. Saat musim
hujan air sungai yang kami seberangi cukup
deras, jadi perlu guide. Beberapa orang dari
tim kami sempat kepeleset, malah ada yang
sendalanya hanyut, hahaha justru inilah
serunya. Setelah puas, kami makan, terus
berangkat ke Gua Sungging memakan waktu
45 menit dari Surade.
13.30, CERITA MISTIS DIGUA GUNUNG SUNGGING Oleh mang Udui, kami diketemukan
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 20
dengan juru kunci Gua Sungging: engkong
Entab yang turun-temurun telah mejaga gua.
Busyet, pintu guanya cuma berukuran satu
meter persegi dan bisa dikunci pula, seperti
lemari.
Bersama sebuah lampu petromax,
rombongan kami menerobos gelapnya gua
yang luas, licin, sedikit kerikil, becek dan
berlorong-lorong. Tiba di pemberhentian
pertama di lorong gua, pak Entab menunjuk-
kan patung dua harimau yang saling berpe-
lukan.
Kiki, satu- satunya rombongan
kami yang memiliki “kepekaan”, mendadak
histeris, ”Mba.. mba ada mayat mbak, ada
mayat!” Hah??? Kami langsung merinding.
Selain Kiki, tidak ada yang melihat apa-apa.
Menurut Kiki, dia melihat bapak-bapak tidur
telentang di bawah patung harimau.
Kami mencoba mengalihkan per-
hatian Kiki supaya tidak panik dan terus
melangkah menuju lorong- lorong gua yang
lain. Sesekali setiap melewati belokan atau
sebuah ruangan di dalam gua, pak Entab
membunyikan isyarat, ”Ehem, ehem.” As-
taga, ini ternyata cara pak Entab untuk izin
bahwa rombongan kami lewat.
Sepanjang perjalan ternyata Kiki
masih dibayang-bayangi penampakan. Kiki
ngotot melanjutkan perjalanan, dengan kon-
disi ketakutan dan muka ditutupi topi. Walau
belum seperempat dari total penelusuran
Gua Sungging, kami memutuskan berhenti
dan keluar gua karena melihat kondisi Kiki
begitu.
Prinsipnya, apabila salah satu di
antara kami ada yang tidak memungkinkan,
jangan dipaksakan demi keselamatan ber-
sama *tsaaah*.
Setelah keluar gua, kami berbincang
dengan pak Entab sekaligus curhat tentang
kejadian-kejadian di dalam gua. Nasehat dari
pak Entab, gak usah takut, memang tidak
semua orang bisa melihat hal-hal gaib, dst….
Okay, kami berpamitan ke pak Entap tanpa
ketinggalan uang tip + petromax yang sudah
disepakati sebelumnya, Rp 130.000 *cring*.
PINTU GUANYA CUMA BERUKURANSATU METER PERSEGI DANBISA DIKUNCI PULA, SEPERTI LEMARI.
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 2
CATPER
21
15.30, CHECK IN DIPENGINAPAN PONDOK ADI Dari Gua Sungging menuju pengina-
pan Pondok Adi yang berada di depan persis
pantai Ujung Genteng sekitar 1 jam. Tiba
di penginapan cuma naruh bawaan, kami
langsung telepon pak Adi, yang punya pengi-
napan. Kemudian kami diketemukan dengan
salah satu tour guide-nya: mang Udin. Kami
ditawari ojek dengan tarif Rp 35.000 *cring*
PP.
16.30, PELEPASAN TUKIK DIPANTAI PANGUMBAHAN Dari penginapan Pondok Adi ke pan-
tai Pangumbahan sekitar 15 menit ngojek.
Jalanannya becek, menerobos semak-semak,
ngepot-ngepot di pasir serrrrr…
Tiba di Pantai Pangumbahan, kami
hampir telat. Bersyukur kami masih dapat
kesempatan melihat pelepasan tukik alias
anak penyu itu. Setelah matahari hilang,
kami balik ke penginapan.
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 22
JAM SEMBILAN MALAM BALIK KE PANTAI PANGUMBAHAN LIAT PENYU BERTELUR
Tapi jam 9 malam, kami balik lagi ke
Pantai Pangumbahan, buat liat penyu berte-
lur. Rame banget bok. Ternyata penyu-penyu
itu bertelur jam 11 malam pemirsa, jadi kami
nunggu sekitar 1,5 jam, diisi dengan main
slow speed kamera.
Akhirnya jam 11 kami medapat giliran
masuk, dengan tiket sip 1 (padahal maksud-
nya shift, sunda mode on). Pantai pangum-
bahan ternyata terang, lha wong ada bulan di
langit.
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 2
CATPER
23
TIBA DI SUNGAI YANG PERTAMASEMUA TURUN, MOTOR DITUNTUN.KAMI BERPEGANGAN NYEBERANG
Sial, ternyata penyunya gak mau
bertelur di dekat-dekat pintu masuk, malah
bertelur di ujung jauh. Jadinya jalan kaki 2
km, hufff. Melihat penyu bertelur sangat
berkesan. Jam 1 pagi baru kami balik ke pen-
ginapan.
HARI KETIGA09.00, PANTAI OMBAK TUJUH Saya telepon tukang ojek dan nego
buat ke Pantai Ombak Tujuh yang fenomenal
itu. Awalnya si pimpinan ojeknya gak berani
ngantar naik ojek, karena jalannya sulit, apa-
lagi habis hujan. Tapi kami tetep ngeyel.
Akhirnya sepakat menuju pantai
Ombak Tujuh dengan harga Rp 130.000
*cring*. Perjalanan nekat ini dimulai! Start
jam 9 dengan 9 ojek. Nomalnya perjalanan
memakan waktu 1,5 jam, nyatanya? lihat saja
nanti.
Trip pertama kami melewati jalanan
belum diaspal, masih berbatu, yang cukup
membuat perut mual. Kemudian dilanjut
melewati kebun kelapa, licin sekali. Motor
yang saya tumpangi kepeleset 3 kali. Lum-
pur menempel semua di roda. Sesekali saya
turun mendorong motor yang selip.
Saya nanya ke mang ojeknya, “Pak,
masih jauh kah?” Dan dijawab, ”Masih
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 24
seperempat nih. Tenang aja, nanti ada jalan
lebih susah lagi, juga belum lewat dua su-
ngai.” Haah!!!! seperempat? masih ada yang
lebih susah? Ampuuun. Iya kalau motor yang
kita tumpangi motor cross yang dikhususkan
buat jalur offroad, lha ini motor bebek. Bebek
offroad!
Tiba di sungai yang pertama, semua
turun, motor dituntun. Kami saling berpe-
gangan menyeberang sungai. Ketika men-
erobos hutan, suasana hening, rada gelap,
dingin, gerimis turun. Tiba di penghujung
jalan, terdengar deburan ombak.
Jam 1 siang, seluruh perjuangan
menuju pantai Ombak Tujuh yang katanya
ombaknya tergulung sampai tujuh baris itu
terbayar, LUNAS!
14.30, RAFTING DI S. HINDIA Pulang dari pantai Ombak Tujuh kami
kapok naik ojek dengan bebek. Akhirnya di-
sepakati pulang naik perahu motor nelayan,
cuma 1,5 jam sampai Ujung Genteng. Pera-
hunya sangat kecil, pas untuk kami bersem-
bilan plus 2 orang nelayannya.
Ketika kapal berangkat, apa yang ter-
jadi??? Busyeeeet, ternyata melawan Ombak
Tujuh yang 4 meter itu! Saya yang duduk di
depan sendiri terdiam, berpegangan erat-
erat di kapal, ombaknya benar-benar gede
dan kenceng.
Perahu miring kanan, miring kiri,
bahkan nge-jump ke depan. Saya mencoba
memejamkan mata ketakutan, sesekali men-
coba membuka mata, eh ombak datang gede
dari arah kanan, mak byuuuur. Baju basah
semua, hp juga basah. Masih mending raft-
ing di sungai kalau jatuh masih dangkal. Lha
ini, rafting di Samudera Hindia!
16.00, TIBA DI PENGINAPAN ADI,CHECK OUT, PULANG Ketika perahu berlabuh di pantai
Ujung Genteng tepat di depan penginapan,
hanya 1 kata yang terucap, “Alhamdulillah.”
Kami semua selamat. Pantai Ujung Genteng
sendiri tidak terlalu bagus, kami hanya me-
nyempatkan foto sekali dua kali dan lang-
sung nyelonong packing.
Tiba di kos jam satu malam dan langsung
pingsan…
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 2
DI BALIK BAMBUFOTO : FIRMANSYAh
25
Kirimkan foto koleksi kamu ke redaksi Backpackin Magazine melalui email kami [email protected]
GALERI
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
REFLEKSI AWANFOTO : EKA KAPZ
SUNSET NAN INDAH FOTO : FIRMANSYAH
26
Kirimkan foto koleksi kamu ke redaksi Backpackin Magazine melalui email kami [email protected]
HEM
BUSA
N A
NG
IN M
EMBE
LAI P
ASI
RFO
TO
: FIR
MA
NSY
AH
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 2
BULOK
M E n G H O R M a T i p a R E
SEJAK RIBUAN TAHUN lalu, sebagian manusia
percaya pada hal gaib. Kepercayaan tersebut
berkembang menjadi keyakinan akan adanya
dewa-dewa dan roh halus. Mitos-mitos
berunculan yang pada akhirnya mempengaruhi
kebudayaan setempat. Contohnya pada
Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar.
Oleh : Ilma Dityaningrum | Foto: Heli Apriani
27
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 28
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 229
Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar
senantiasa menjaga kehidupannya dengan
tetekon hirup (pedoman hidup), yaitu men-
jalani tatali paranti karuhun (adat istiadat
para leluhurnya) dalam rangka pemenuhan
kebutuhan hidupnya, baik yang bersifat ke-
duniawian (sandang, pangan, papan) mau-
pun spiritual (rasa aman nyaman).
Menurut warga kasepuhan, manusia
dan makhluk-makhluk halus bisa mengada-
kan kontak dan menjalin komunikasi. Ruh
BULOK
para karuhun (leluhur) bisa diundang untuk
dimintai pertolongan. Apabila hubungan
dengan karuhun dijaga dengan baik, maka
akan selamat dan mendapatkan keberkahan.
Mereka percaya apabila aturan karuhun di-
jalankan dengan baik, maka kekuatan karu-
hun akan selalu melindunginya.
Cara berkomunikasi antara warga
dengan para karuhun dapat dilihat dalam
setiap ritual yang mereka kerjakan. Salah
satunya adalah ritual paré yang penuh de-
ngan doa, jampi, dan mantra. Intinya mereka
memohon izin pada karuhun supaya paré
dan warga masyarakat kasepuhan dijaga dan
diberi keselamatan dalam kehidupannya,
serta terhindar dari makhluk gaib yang jahat.
Warga kasepuhan pada umumnya
percaya bahwa paré adalah simbol dari Nyi
Sri. Tanpa paré sulit rasanya bagi mereka
untuk dapat melangsungkan hidup. Maka
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 30
tidak heran kalau mereka begitu meng-
istimewakan dan menyanjung tanaman paré.
Ada ungkapan setempat yang ber-
bunyi “lain rék migusti paré, tapi kudu mu-
pusti paré”, yang artinya: bukannya hendak
memuja atau menuhankan paré, tetapi paré
harus dihormati, dipelihara, disanjung, dan
diperlakukan dengan sebaik-baiknya.
Maksud dari ungkapan tersebut
adalah mereka tidak memperlakukan paré
seperti manusia memperlakukan Tuhannya,
karena mereka hanya migusti kepada Tuhan.
Dalam hal ini, mereka hanya mupusti,
yakni merawat dan memelihara paré agar
membawa berkah dan keselamatan bagi
kehidupan manusia.
RITUAL PARÉ YANGPENUH DENGAN DOAJAMPI, DAN MANTRA
Sebagian masyarakat petani pede-
saan berpandangan, tradisi selamatan meru-
pakan sarana untuk menciptakan hubungan
manusia dengan alam dan manusia dengan
dunia supranatural. Begitu pula yang dilaku-
kan oleh masyarakat kasepuhan pada um-
umnya. Sehari sebelum diadakan ritual paré
ataupun pada malam hari setelah ritual paré
itu berlangsung, selalu dilakukan kegiatan
selamatan.
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 2
BULOK
31
Perlakuan seperti itu mereka anggap
sebagai penghormatan kepada paré yang
mikahuripan urang: memberi kesehatan dan
penghidupan kepada manusia, karena segala
keperluan hidupnya terpenuhi. Paré begitu
diistimewakan oleh warga kasepuhan.
Tata cara penghormatan dan per-
lakuan terhadap paré diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari oleh masyarakat
kasepuhan Ciptagelar. Hal ini dilakukan se-
bagai sikap mereka dalam menjalankan tatali
paranti karuhun.
Dalam sudut pandang mereka, ka-
ruhun tidak hanya hadir pada setiap acara
tertentu saja yang sifatnya besar, melainkan
selalu ada di sekeliling kehidupan masyara-
kat kasepuhan setiap hari. Sehingga setiap
hari dalam kehidupan masyarakat kasepuhan
dipenuhi dengan kegiatan ritual paré.
Mereka bergotong royong baik
dalam kehidupan keseharian, maupun dalam
memperlakukan paré sebagai tanaman po-
kok dalam kehidupan mereka. Itu dilakukan
sebagai bentuk penghormatan terhadap para
karuhun sehingga tercipta suatu hubungan
yang harmonis baik hubungan dengan para
karuhun ataupun dengan sesama warga
masyarakat dan alam tempat mereka tinggal.
Motif masyarakat kasepuhan
Ciptagelar bertani paré bukan untuk dijual
dan akhirnya mendapatkan keuntungan,
tetapi untuk memperoleh keberkahan dan
keselamatan melalui doá karuhun mereka.
Buktinya, sampai sekarang masyarakat ka-
sepuhan Ciptagelar masih bisa hidup tanpa
bergelimangan harta.
KARUHUN TIDAK HANYA HADIRPADA SETIAP ACARA TERTENTU MELAINKAN JUGA DI KEHIDUPAN
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 2
PENGANANPENGANAN
Mochi Kaswari Made In Sukabumi
Oleh : Jeremy Gemarista | Foto: Herman G. Anugrah
MOCHI, SEBUTAN UNTUK kue berbentuk
bulat dari beras ketan yang ditumbuk hingga
menyatu. Apabila digigit, maka akan terasa
sensasi kue bertekstur lembut di lidah, dan
ketika kita kunyah, manisnya akan berpadu
dengan adonannya yang bercampur lengket
di dalam mulut.
Asal muasal dari kue mochi sendiri
adalah kue tradisional Jepang yang pada
awalnya dibuat pada hari perayaan Mochit-
suki atau perayaan tahun baru Jepang.
Tapi ngga perlu pergi ke Jepang untuk
sekedar merasakan sensasi kue mochi ter-
sebut. Kue mochi bisa kita temukan di Suka-
bumi dengan nuansa khas asli Indonesia.
Di Sukabumi, kue mochi terkenal
dengan sebutan mochi Lampion atau mochi
Kaswari, karena pertama kali diproduksi di
sebuah pabrik bernama Pabrik Mochi Lam-
pion pada tahun 1983 oleh (Alm) Kuswandi.
Sedangkan disebut mochi Kaswari karena
sentra produksi dan perdagangan kue mochi
Sukabumi berpusat di Gang Kaswari.
Packaging mochi biasanya meng-
gunakan keranjang bambu berbentuk kotak.
Satu kotak berisi sepuluh buah mochi, agak
lebih besar dari kelereng. Setiap buah sudah
dibaluri dengan tepung tapioka. Biasanya
satu ikat berisi lima keranjang. Satu keran-
jang harganya berkisar Rp 3.000 – Rp 6.000,
tergantung merk dan rasa.
Kue mochi bisa jadi pilihan yang pas
sebagai kawan perjalanan pulang di bis, atau
juga sebagai buah tangan untuk keluarga dan
sahabat yang sudah menunggu di rumah.
KUE TRADISIONAL JEPANG DIBUAT PADA HARI PERAYAAN MOCHITSUKI
ATAU PERAYAAN TAHUN BARU JEPANG
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 233
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
Mochi Kaswari bederet dijual di
Gg Kaswari, kota Sukabumi. Ada macam-
macam toko dengan bermacam pilihan.
Tinggal pilih dan tentu harus bayar. hehe...
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 34
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 235
Don HasmanDoN HASMAN
D a R i p a D a D i S i M p a nL E b i H b a i K D i b a G i
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 235
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 36
Saat hendak wawancara, seperti
biasa kami mengeluarkan pensil dan buku
kecil. Tiba-tiba om Don menyahut, “ini yang
penting. Nomor satu untuk jadi orang yang
sukses adalah pensil dan buku catatan kecil.”
“Kadang orang tidak sadar,” katanya.
Mendengar ucapan Om Don kami
cuma senyam-senyum. Jadi malu. Hehe..
Yuks dimulai aja obrolan sama Om Don!
Motivasi awalnya pengen belajar moto dari
mana Om?
Dari kakak. Dia suka moto. itu juga
curi pinjem dari dia. Saya kan belum punya
waktu itu. Dia mah gak mau tau, kalo bisa
jangan dikutak-kutik barangnya.
Gak ada orang lain yang ngajarin Om?
Oh kalo orang dulu lebih-lebih tuh.
Dia tau juga dia gak mau kasih tau. Biar dia
aja yang bisa. Jadi ya nyoba sendiri.
Jadi, Om Don belajar sendiri sampai bisa?
Mana ada kata udah bisa? Kalo
sekolah ada tamatnya, ada ijasahnya. Motret
mana ada. Cuma kita aja yang merasa udah
bisa, tapi parameternya gak ada kan.
Biar dapetin foto yang bagus tipsnya apa
nih om?
Nah itu teknik dasar fotografimu dulu
yang harus kuat. Gak susah dipelajari kok.
Yang paling mendasar sekali ada 5 poin lah,
walaupun sebenarnya lebih ya. Itu kompo-
I PROFIL
Foto
: Ist
imew
a
PANGGILANNYA OM DON, pria kelahiran 7 Oktober
1940 ini dikenal sebagai seorang fotografer penjelajah.
Om Don sudah melanglang ke pelbagai kota, gunung,
goa, pantai, pulau di pelbagai negara. Dan Om Don
masih melakukanya sampai sekarang
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 2b a c K p a c K i n I F E B R U A R I _ M A R E T 2 0 1 237
AH, KITA JANGAN CARI-CARI UNTUNG LAH.ADA AJA UNTUNG DARI TEMPAT LAIN
sisi, kemudian formatnya mau vertikal atau
horizontal, lalu sumber datang cahaya, sudut
pemotretan, nah baru menangkap momen
yang paling bagus. Jangan motret selalu
simetris.
Tiap kali Om sharing tentang fotografi,
om selalu bilang ‘kalau ada yang mau
copy foto saya, silahkan.’ Om gak takut
foto om dipakai buat yang tidak-tidak?
Ya itu urusan mereka. Yang tanggung
jawab kan mereka.
Gak merasa rugi tuh om?
Ah, kita jangan cari-cari untung lah.
Ada aja untung dari tempat lain. Gak
usah pusing lah. Daripada kita sim-
pan sendiri. Lebih baik kita bagikan,
biar bermanfaat buat orang lain.
Jangan punya pikiran gitu lah. Pikir-
an positif aja. Orang mau berbuat
jahat ke kita, ya itu urusan dia.
Ketika kita mempromosikan Indone-
sia, kan ada efek negatif sebenarnya
yah Om?
Mau tidak mau. Itu pasti terjadi. Di mana-
pun itu, namanya pariwisata pasti men-
gubah tatanan yang sudah baku. Cepat atau
lambat pasti berubah. Ambil contoh Bali.
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 38
Foto
: Her
man
G. A
nuge
rah
Itu tidak bisa dihindari, karena itu
memang berlaku demikian secara alamiah
akan terjadi cepat atau lambat. Kalau ten-
tang budaya, itu tidak bisa dipertahankan,
di dunia manapun tidak bisa mencegahnya.
Juga struktur, baik tanah maupun lingkungan
berubah. Mau tidak mau.
Mungkin bisa dibilang, orang luar itu bisa
mengelola pariwisatanya dengan lebih baik.
Misalnya mulai dari kebersihannya, dll.
Kira-kira kenapa kita gak seperti itu menu-
rut Om?
Tanya sama aparatnya, ‘kau bekerja
apa tidak?’ Yang mengawasi berfungsi apa
tidak. Itu kan masalah orangnya. Kita tidak
disiplin. Kuncinya disitu.
Kalau begitu apa lebih baik gak usah dipro-
mosiin deh Indonesia, biar masih terjaga
keasliannya?
Katanya kita perlu. Tiap wisatawan
yang dateng itu bawa duit. Mereka pasti
makan, pakai transportasi, menginap. Itu
semua ada duitnya. Dia perlu hiburan. Itu
pasti menguntungkan.
Kalau dari kitanya sebagai masyarakat
umum gimana om?
Kalau memang ada ketentuannya
yang mesti bayar karcis, bayarlah. Kita bayar,
terus kita lakukan berwisata dengan baik.
Jangan buang sampah.
Iya kalau kita mau. Masalahnya mau
atau tidak mau? Susah sih kalau pariwisata.
Orang asing kontribusinya lebih besar, dan
dalam hal kebersihan lingkungan, jauh lebih
sadar. Ya yang ngaco juga ada sih.
Om punya penjelajah yang jadi idola gak?
Gak ada. Saya cuma baca aja kisah
mereka. Setelah saya pelajari, apa yang me-
reka lakukan itu bisa kita lakukan juga kok,
hanya saja dia lebih dulu bisanya. Dan yang
paling penting kalau bepergian itu, pakai duit
sendiri kalo bisa. Kalo pake duit orang, itu
semua juga bisa.
Nah, kalo bisa pake tenaga sendiri,
pake otak sendiri, pake duit sendiri. Itu baru
namanya mandiri. Ini menurut saya. Tapi ka-
lau ngemis, selama ada yang mau ngasih, ya
sudah terserah dia. Kalo bagi saya, sebaiknya
mandiri.
Waah BM Readers, sayang nih hala-
mannya gak cukup buat nampilin seluruh
rekaman wawancara sama Om Don Has-
man. Lebih lengkapnya cek laman kami ya di
www.backpackinmagazine.com
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 239 b a c K p a c K i n I M A R E T - A P R I L 2 0 1 1
AdventureFACEBOOK.TWITTER.ISSUU
LiveLoveAdventure
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i nF E B R U A R I - M A R E T 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 40
J O I N U S .
LET’S CLICK THE BUTTON
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 243 b a c K p a c K i n I F E B R U A R I - M A R E T 2 0 1 2
KOMUNITAS
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i nF E B R U A R I - M A R E T 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 44
bacKpacKERcOMMUniTY
PANTAI KRAKAL DI Gunung Kidul, Yogya-
karta, pada awal Januari 2012 kemarin, men-
jadi saksi gathering akbar para anggota Back-
packer Community (BPC). Dengan segala
kesederhanaan dan keramahannya, semua
menyatu, setelah 2 tahun jalan-jalan bareng.
Oleh : Ayu N Surya | Foto: BPC.doc
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 2
KOMUNITAS
KASKUS BPC Regional JABODETA-
BEK sendiri baru berusia satu tahun, tapi
mereka semua serasa sudah menyatu sejak
lama. Walaupun menjalani hampir dua puluh
jam penuh perjuangan menuju Yogyakarta,
tapi lelah perjalanan panjang, panas terik
matahari tentunya tidak menyurutkan keg-
embiraan mereka.
Terbentuknya komunitas ini berawal
dari ide 4 orang anak muda yang berdomisili
di Yogyakarta, setelah selesai jalan-jalan dari
Yogyakarta ke Bali dengan modal nekat dan
budget minim.
Pendirian komunitas ini bertujuan
menampung semua kalangan yang hobi
jalan-jalan dan untuk menumbuhkan ke-
cintaan terhadap alam Indonesia tentunya.
Mereka yakin, bahwa Indonesia tidak akan
habis dijelajahi walau seumur hidup pun.
Dan Reza Akbar sebagai salah satu
pendirinya mempunyai ide memperkenalkan
Komunitas ini awalnya di KASKUS, maka
dari itu mereka menamakan diri sebagai
KOMUNITAS INI MENAMPUNGSEMUA KALANGAN YANGHOBI JALAN-JALAN
43
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
KASKUS Backpacker Community. Sebagai
langkah awal mereka bergabung dulu di
KASKUS Regional Jogja (ER-YE). Mereka
pernah talkshow di Radio Prambors, Radio
Suaragama, juga tampil tiga edisi sekaligus
di majalah Cekidot. Wow, keren ya?
Banyak wilayah Indonesia yang
pernah mereka kunjungi, dari Karimun Jawa,
Bali, beberapa gunung di Pulau Jawa, Gu-
nung Rinjani, Gunung Semeru, Lampung,
Medan, Jogja, Pulau Seribu, bahkan sampai
keliling Asia Tenggara loh jalan-jalannya.
Setiap perjalanan selalu share cost alias pa-
tungan.
Hmm, kalau ditanya perjalanan yang
menarik, hampir semuanya menarik. Tapi
yang paling berkesan banget, waktu team
KASKUS BPC Regional JABODETABEK
selama dua belas hari menjelajahi Gunung
Rinjani, wisata kuliner Mataram, belanja
oleh-oleh di pasar Cakranegara-Lombok, Gi-
litrawangan, hanya merogoh dompet kurang
dari sejuta loh! Touring ke Curug Malela juga
gak kalah seru, selain tempatnya jauuuuh
banget, jalanannya offroad, udah gitu ada
acara nyasar segala. Hahaha!
Bukan cuma restoran “Ayam Lepaas”
yang makin kembang dengan membuat
banyak cabang di banyak kota, BPC juga.
Sekarang ini KASKUS BPC sudah memiliki
Regional Jogja, JABODETABEK, Bandung,
Lampung, Kalimantan Timur, dan Medan.
Tapi walaupun tidak sedang jalan-
jalan, mereka tetap menjalin komunikasi
dan silaturahim sekedar nonton bareng atau
cuma ngopi-ngopi di angkringan. Nah, bulan
Mei nanti rencananya KASKUS BPC akan
melakukan pendakian ke Gunung Semeru
lagi, juga untuk menaruh bibit ikan di Ranu-
kumbolo.
44
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 245 b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 2
AKSESORIS
KADANG KITA RIBET sendiri dengan botol kosong di dalam tas. Airnya sudah
habis juga masih makan tempat. Kalau botolnya itu dari bekas botol air mineral,
bisa sih dibuang, kan murah, nanti bisa beli lagi. Tapi itu berbenturan sama isu
lingkungan. Kan sekarang zamannya ngurangin penggunaan plastik.
P r a k t i s , M u r a h ,D A N R a m a h L i n g k u n g a n
BOTOL
MINUM
LIPAT
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 46
Nah, sekarang sudah banyak loh
yang menjual botol minum lipat. Ka-
lau sudah habis, tinggal dilipat, terus
bisa diselip-selipin ke tas. Nanti ka-
lau nemu air, bisa dibuka terus diisi
lagi. Ada jenis botol minum lipat
yang dilengkapi dengan pengait, jadi bisa dicantel
di tali pinggang atau di cantelan tas.
WARNA, MODEL, DANUKURANNYA MACAM-MACAM,BISALAH NYESUAIN SAMA SELERA
Warna, model, dan ukurannya macam-macam,
bisalah nyesuain sama selera. Cara dapatinnya juga gam-
pang. Di facebook, coba cari “Jual Botol Minum Lipat”, maka
bakal muncul banyak pilihan yang harganya Rp 19 ribu (be-
lum ongkos kirim). Kapasitasnya 16 oz atau setara 473 ml.
Bahan botol dari Ultra-Durable BPA-free polymer.
Di Kaskus juga ada yang jualan, dengan tipe yang
nyaris sama. Harganya Rp 15 ribu dan makin murah kalau beli
banyak.
Kalau ditimbang-timbang, botol ini ramah lingkungan
juga, dibanding botol plastik yang biasanya cuma dipakai
sekali dua kali, terus buang. Selama belum jebol, belum
jamuran, belum digasap orang, dan belum dipinjem terus gak
dibalik-balikin, botol minum lipat bisa dipakai berulang-ulang.
Rp15-19ribu
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 247
TIPS & TRIK
MINIMALISIR MABUK
PERJAlananOleh : Miranda Rachellina
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 48
ADA ORANG YANG mau kapal kena om-
bak gimana juga fine-fine aja, tapi ada yang
malah sudah keringat dingin sebelum naik
bis berdurasi 4 jam. Buat mereka yang di
golongan kedua, yang gampang ma-
buk, plesiran rasanya perlu
ditimbang-timbang lagi,
maunya senang-
senang nanti
malah pulang
mukanya ku-
sut.
Mabuk per-
jalanan (MP)
atau motion
sickness erat
kaitannya dengan
keseimbangan tubuh
kita yang sebenarnya
merupakan sistem kolaborasi
yang kompleks antara otak, mata, telinga
bagian dalam, otot, dan sendi.
MP terjadi saat informasi dari ele-
men-elemen tersebut tidak sinkron. Misal-
nya, kita sedang berada di kabin kapal laut
tanpa jendela. Telinga dalam kita merasakan
adanya gerakan (gerakan kapal), tapi mata
tidak melihat adanya gerakan. Keti-
daksinkronan itulah yang bikin
kita mabuk. Rasanya pusing
seperti berputar, mual,
bahkan sampai muntah.
INI TIPS BUAT MEMINIMALISIR MABUK:
• Kapal laut: cari kamar yang bisa terlihat
laut.
• Pesawat: usahakan duduk di depan atau
tengah dekat sayap.
• Kereta: duduk di baris depan, dekat jendela,
dan menghadap ke depan.
• Mobil: duduk di kursi penumpang sebelah
supir.
• Jangan membaca selama perjalanan.
Fokuskan pandangan ke horizon atau objek
yang jauh.
• Jangan terlalu banyak makan. Hindari
makanan terlalu pedas dan berminyak yang
bisa memicu mual.
• Kalau perlu, minum obat 30-60 menit
sebelum berangkat. Biasanya yang dipakai
adalah obat untuk alergi (anti-histamin)
dengan efek samping mengantuk.
Moga-moga manjur tanpa obat, jadi gak
ketergantungan sama antim* . Safe trip
everyone!!
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 249
RESENSI
P a l i n g i n d o n e s i a. c o m
D a r i B u d a y a S a m p a i i n f o m u s e u m
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 249
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 5050
WAYANG GOLEK, ULOS, tradisi Tato Dayak
Iban, kain tenun Cual dari Bangka Belitung, sam-
pai kearifan lokal suku Mandar, semua itu jelas
Indonesia banget. Kurang? Masih ada alat musik
Sinrili dari Makassar, ritual Kololi Kie, eksotisme
pantai Ngurtafur di Maluku, tradisi bakar batu di
Papua, juga Paniki dari Manado.
Buat kamu yang baru mendengar beber-
apa istilah di atas, berarti website ini wajib kamu
sambangi. Palingindonesia.com, menyajikan
artikel-artikel budaya, kuliner, wisata, info koleksi
museum, hingga berita-berita prestasi Indonesia.
Di sini artikel berasal dari pembaca biasa,
siapa pun bisa ikut mengirimkan artikel ke sini.
Setiap artikel yang kamu kirim dan aktivitas lain
yang kamu lakukan di web ini akan mendapat
poin, di bulan Oktober nanti akan diumumkan
pemenangnya. Beberapa artikel terbaik pun akan
dijadikan ebook. Penasaran hadiah dan aturan
mainnya? Mending langsung aja buka web ini.
Namun lepas dari kompetisi itu, sekali
membuka laman ini, sebaiknya persiapkan waktu
yang cukup. Kalau perlu ditambah dengan cemi-
lan dan kopi atau teh hangat. Sebab tanpa sadar,
waktu kita akan banyak tersita. Setiap artikel
tidak ada habisnya memberi pencerahan tentang
Indonesia. Dan dijamin, setiap menit waktu yang
kita habiskan di sini akan membuat kita semakin
mengenal Indonesia dengan lebih baik.
P a l i n g i n d o n e s i a. c o m
D a r i B u d a y a S a m p a i i n f o m u s e u m
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 50
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 2
51
JEDA
Hitchhike: Real People, Real Travel
Oleh : MuHAMMAD IQBALHITCHHIKE ALIAS NEBENG lahir dari kelesuan eko-
nomi sekitar tahun 1936 di Amerika. Pada umumnya
orang cuma punya duit sedikit dan ngga punya mobil.
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
52
Itu dulu. Sekarang motif ekonomi
masih jadi salah satu alasan, tapi banyak
muncul motif lain kenapa orang mau nyobain
hitchhike: penasaran, mau kenal lebih dekat,
mau nyobain susah, terpaksa karena gak ada
angkutan umum, dsb.
Di Amerika dan Eropa, hitchhike
sudah lazim. Orang ngangkat jempol di ping-
gir jalan aja sudah dipahami bahwa dia mau
nebeng (tapi harus di daerah yang dilegal-
kan loh, karena ada daerah yang melarang
hitchhike).
Lah, kalau di Indonesia?
Artikel Jakarta Post tahun 2010
sudah banyak menggambarkan
hitchhike di Indonesia, bahwa
itu bisa. Diceritakan beber-
apa bule dan wisatawan
lokal yang berhasil
pakai cara hitchhike.
Saya men-
coba hitchhike di banyak
tempat di Sumatera.
Kesimpulannya,
hitchhike meng-
hilangkan gap an-
tara penumpang dan
yang ditumpangi. Kalau di ojeg, biasanya si
tukang ojeg gak nanya macam-macam. Asal
sudah dapat deal harga, ya sudah jalan. Gak
jawab kalau gak ditanya.
Tapi kalau pakai cara hitchhike, ham-
pir sepanjang jalan saya ngobrol. Dia merasa
bukan orang yang dibayar, bukan yang harus
melayani, jadi berani nanya macam-macam,
ya keluarga, ya alam sekitar, ya kehidupan
sosial masyarakat. Negatifnya, kita sulit pre-
diksi waktu sampai. Namanya juga nebeng,
bisa dapat bisa enggak.
Saya masih berhubungan dengan
Naldo, mahasiswa yang dulu boncengin
saya dari Ranah Pantai Cermin (Sumbar)
ke Padang Aro, lebih 20 km. Juga seorang
wartawan yang khusus nganterin saya dari
Kalianda (Lampung) ke Terminal Canti, seki-
tar 10 km.
Waktu lagi punya duit, saya gak
nemu ojeg sama sekali di Tanjung
Binga (Belitong) buat ke Tanjung
Kelayang, sekitar 7 km. Jadi saya
nyetop yang lewat. Seorang
nelayan ngasih saya tebeng-
an dan betul-betul nolak
waktu saya kasih duit.
Fotonya masih
saya simpan,
mungkin lain kali
saya bisa balas budi.
Lebih seru lagi
waktu di Saibi (Siberut).
Saya nebeng kepala sekolah
yang baru pulang. Kami ngobrol sepanjang
jalan, terus disuruh makan dan ngopi dulu
di rumahnya. Kalau gak makan, gak boleh
pulang.
Ala hitchhike, perjalanan bisa lebih
berasa (perjalanannya dan iritnya =p).
Hubungan bisa berlanjut jadi pertemanan.
Kita bisa tahu watak orang yang sebenarnya
dan bisa merasakan jalan-jalan dengan lebih
mendalam. Ayo kita nebeng.... =)
HITCHHIKE DI INDONESIA BISA DILAKUKANBEBERAPA BULE DAN WISATAWAN LOKALBERHASIL PAKAI HITCHHIKE
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 52
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 253
INTERAKSI
Pukpukpuk...TRAVELLING TIDAK SELALU indah. Kadang ada aja yang bikin kita manyun, sambil
di-pukpukpuk-in orang atau pukpukpuk diri sendiri. Contohnya dua pukpukers ini
Miranda Rachell inaABIS TURUN DARI GUNUNG Argopuro
telapak kaki gue lecet, jadi jalannya susah. Trus
mau balik Jakarta via Surabaya naik kereta.
Udah duduk-duduk manja di kereta, tiba-tiba
diumumin kalo kereta yang gue naikin batal be-
rangkat, pindah ke kereta sebelah. Berasa dioper
pas naik bus di Jakarta dah. Terseok-seok ke
kereta sebelah, baru mo naik, tuh kereta udah
penuh beut sampe keluar-keluar. Alhasil batal
balik Jakarta. Capedee…
Risky Catur WulanAPES BANGET PAS ke Sempu. Masa perjala-
nan Jakarta-Sempu naik bus sampe27 jam
gara-gara si sopir unyu-unyu nyetirnya. Trus
sampe Sendang Biru udah kemaleman jadi gak
boleh nyebrang ke Sempunya. Besokannya
sampe Sempu jalurnya becyek gak ada ojyek,
baru sampe Sendang Biru 4 kemudian. Gak
lama kudu balik biar sampe Jakarta lagi ontime.
Zzzzzzz…..
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 2
Kirim yuk kisah seru kamu! melalui email kami
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
visit our .com
TRUE HIDDEN PARADISE
www.Backpackinmagazine
.com
FIND THE BEAUTY
OF INDONESIA
THE LOST ATLANTIS
ON OUR SITE
SABANGTO MERAUKE
Miranda Rachell ina
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 2
CARI ILMU BOLEH
SAMPAI CHINA
CARI PANORAMAYA Ke INDONESIA
put your ads here...
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n
7.
CARI PANORAMAYA Ke INDONESIA
2.
3.
4.
10.
11.
6.
1.
8.
5.
9.
1EKAkapz
2ALIYAmuafa
3LATHIFULamri
4HELIapriani
10H
ERM
AN
g.an
ugra
h9
MIR
AN
DA
rach
ellin
a8
FIR
MA
NSY
AH
7JE
REM
Ygem
aris
ta5
AYUn.surya
11IL
MA
dity
aniu
ngru
m
THANKS TOOUR CONTRIBUTORSMau jadi kontributor? Kirim tulisan kamu sesuai
dengan rubrik ke [email protected]
6SYUKRON
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 257
BMeDiSi
DepAN!
W A K A T O B IBACKPACKIN MAGAZINE
SIMAK!EDISI 16
A P R I L - M E I 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 58
b a c K p a c K i n I A P R I L - M E I 2 0 1 2
BACA SPOT
TERBARUBACKPACKIN
MAGAZINEdi issuu.com
www.backpackinmagazine.com