bab_i_deret

17
BAB I D E R E T Deret Tak Hingga. Defenisi : Deret tak hingga adalah pernyataan penjumlahan bilangan tak hingga banyaknya berbentuk : a 1 + a 2 + a 3 + ......+ a n .............................(1-1) a n = sebuah fungsi bilangan bulat n a n = f(n) ; n = 1, 2, 3, .... .............(1-2) Deret tak hingga lazimnya diringkas dengan notasi jumlah sigma Persamaan (1) dituliskan dengan notasi jumlah sebagai : ................................................(1-3) Jumlah, Konvergensi dan divergensi deret. Deret tak hingga : a 1 , a 2 , a 3 , ..........a n disebut suku deret dan a n = f(n) disebut suku umum deret. 1

Upload: fitrhy-aniey

Post on 01-Dec-2015

40 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

matematika

TRANSCRIPT

Page 1: BAB_I_DERET

BAB I

D E R E T

Deret Tak Hingga.

Defenisi : Deret tak hingga adalah pernyataan penjumlahan bilangan tak hingga banyaknya

berbentuk : a1 + a2 + a3 + ......+ an .....................................................(1-1)

an = sebuah fungsi bilangan bulat n

an = f(n) ; n = 1, 2, 3, .... ..................................................................(1-2)

Deret tak hingga lazimnya diringkas dengan notasi jumlah sigma

Persamaan (1) dituliskan dengan notasi jumlah sebagai :

...............................(1-3)

Jumlah, Konvergensi dan divergensi deret.

Deret tak hingga :

a1, a2, a3, ..........an disebut suku deret dan an = f(n) disebut suku umum deret.

S1 = a1

S2 = a1 + a2

S3 = a1 + a2 + a3

.

.

.

Sn = a1 + a2 + a3 + ........+ an + ............

Sn = disebut jumlah perbagian deret tak hingga.

S1, S2, S3, . . . Sn, merupakan barisan dari jumlah-jumlah parsial deret itu.

Defenisi :

1

Page 2: BAB_I_DERET

1) Jika Sn adalah jumlah perbagian deret tak hingga. , maka jumlahnya

didefenisikan sebagai berikut :

2) Jika , berhingga dan tunggal, maka dikatakan konvergen dengan

jumlah S.

3) Jika atau berhingga tapi tak tunggal, maka

deret dikatakan divergen.

4) Jika konvergen, Rn = (S – Sn) disebut “sisa” deret setelah suku ke n.

Deret-Deret Istimewa

a. Deret hitung :

b. Deret hyperharmonis :

k = konstanta. k > 1 deret konvergen, dan k 1 deret divergen dan k = 1 disebut

deret harmonis.

c. Deret ukur/geometri :

Tinjau Nilai r.

1. Jika r = 1, maka Sn = n.a, maka deret divergen.

2. jika r 1; dapat ditulis :

Sn – r Sn = (a + ar + ......................+ arn-1) – (ar + ar2 + .............+ arn)

Sn – r Sn = a - arn

2

Page 3: BAB_I_DERET

Jika ....................................(1-4)

Sehingga deret konvergen.

Contoh :

1)

Solusi :

2)

Solusi :

Uji Konvergensi Deret Positif

Defenisi : Deret disebut deret positif, jika an > 0 untuk setiap harga n.

Pengujian konvergensi deret positif dinyatakan dengan :

1. Uji Awal

Teorema : Jika

Dalil : Jika konvergen, maka

Dalil ini tidak dapat dibalik, jadi jika belum dapat dipastikan deret

bersangkutan konvergen. Jadi konvergensinya harus diuji dengan uji-uji yang lain.

2. Uji Banding

3

Page 4: BAB_I_DERET

Jika deret konvergen, dan an bn untuk n N (N bilangan bulat positif), maka

deret konvergen.

Contoh :

Uji konvergensi deret :

Solusi :

Pengujian dilanjutkan dengan uji banding.

Ambil : , pembanding yang telah diketahui konvergen.

Bandingkan dahulu n ! dan 2n

n n ! 2n

1 1 2

2 2 4

3 6 8

4 26 16

5 120 32

Jadi n ! < 2n untuk n 3

n ! > 2n untuk n 4

Dengan demikian : konvergen untuk n 4.

3. Uji Integral

4

Page 5: BAB_I_DERET

Tinjau dulu positif yang suku-sukunya memenuhi sifat an+1 < an untuk n N.

Misalkan terhadap sebuah fungsi f(x) positif, kontinu dan monoton dalam selang x

N, sehingga untuk x = n (n = N, N + 1, N + 2, ..............) berlaku f(x) = f(n) = an.

Jika : Integral : bernilai :

a. Hingga, maka deret konvergen.

b. Tak hingga, maka deret divergen (biasanya N = bernilai 1)

Contoh : Tentukan konvergensi deret

Solusi :

an+1 < an , maka dapat di uji integral

4. Uji Nisbah (Uji ratio = uji perbandingan)

Tinjau deret dan dimisalkan

Jika :

(1) r < 1, deret konvergen

(2) r = 1, uji gagal

(3) r > 1, deret divergen

Contoh :

Uji konvergensi deret :

Solusi :

5

Page 6: BAB_I_DERET

maka :

5. Uji Banding Limit (Uji Lebniz)

Tinjau deret positif

a. Uji konvergensi, jika terdapat deret positif yang konvergen.

b. Uji divergensi jika deret positif yang divergen, sehingga ,

maka deret divergen.

Contoh : Uji konvergensi deret :

a) b)

Solusi :

a)

Jadi maka deret

b)

Jadi :

Deret Tak Tetap Positif.

6

Page 7: BAB_I_DERET

Jika deret tak hingga, dengan an tak tetap positif (an bisa bernilai positif atau

negatif). Supaya deret positif, maka ditulis , maka uji deret berlaku untuk deret

ini.

Konvergensi Mutlak.

Defenisi : Deret deret tak tetap positif jika deret konvergen, maka

disebut konvergensi mutlak.

Toerema : Jika konvergen mutlak, maka konvergen.

Teorema : Jika divergen, maka juga divergen, tapi sebaliknya tidak berlaku.

Konvergen Bersyarat.

Jika deret tak tetap positif konvergen, tetapi tidak konvergen mutlak, maka

deret disebut konvergen bersyarat.

Deret Bolak-balik.

Deret = disebut deret bolak-balik berayun.

Uji deret bolak-balik.

Deret bolak-balik : konvergen jika kedua syarat berikut dipenuhi:

a)

b)

Contoh : Deret bolak-balik

Solusi :

a) maka :

7

Page 8: BAB_I_DERET

b) maka deret konvergen.

Deret Pangkat.

Tinjau fungsi an = cn (x)n dengan cn = f(n) suatu barisan bilangan tetap.

Defenisi : Deret tak hingga variabel.

.........................................................(1-5)

(x = variabel a dan c bilangan tetap, disebut deret pangkat).

Contoh deret pangkat :

a) b) c)

Selang Konvergensi Deret Pangkat.

Untuk menentukan selang (batas konvergensi) deret pangkat biasanya menggunakan uji

nisbah dengan deretnya konvergen.

Contoh :

Tentukan selang konvergensi deret :

a) b) c)

Solusi :

atau –2 < x < 2

8

Page 9: BAB_I_DERET

Untuk : x = -2, bentuk deret : 1+1+1+........................., deret ukur dengan r = 1, maka deret

divergen.

Untuk : x = 2, bentuk deret : 1 – 1 + 1 – 1 + 1 - .................... deret bolak-balik; karena

maka deret divergen.

Sehingga selang konvergensi deret : -2 < x < 2.

b)

untuk x = -1 : bentuk deret : deret harmonik deret divergen.

Untuk x = 1, deret berbentuk :

maka batas konvergensinya : -1 < x 1.

c)

artinya berlaku untuk semua harga x atau deret konvergen untuk semua harga

x.

Jadi batas konvergensinya : -~ < x < ~.

DERET TAYLOR

Deret Taylor menguraikan fungsi f(x) atas deret pangkat yaitu :

9

Page 10: BAB_I_DERET

.......................................................(1-6)

Jika pers. (1-6) didiferensialkan, diperoleh :

..................................................................................................(1-7)

Maka :

..........................................................................(1-8)

Pers. (1-8) disebut deret Taylor dan f(x) disekitar x = a.

Jika f(x) disekitar a = 0, maka pers. (1-8), menjadi :

..................................................................................(1-9)

Pers. (1-9) disebut deret Mac Laurin.

Contoh : Uraikan f(x) = ex menjadi deret Mac Laurin.

Solusi :

10

Page 11: BAB_I_DERET

Untuk menentukan batas konvergensinya dengan uji ratio (nisbah) :

Jadi selang konvergensinya : - ~< x < ~

Jadi uraian Mac Laurin fungsi ex adalah :

Fungsi-fungsi penting dari uraian deret Mac Laurin :

............(1-10)

..............(1-11)

.................(1-12)

..................(1-13)

......................(1-14)

11

Page 12: BAB_I_DERET

......................(1-15)

Deret Binomial.

..............(1-16)

Contoh :

1) Hitunglah hingga ketelitian 4 desimal.

Solusi :

2) Hitunglah sampai ketelitian 5 desimal.

Solusi :

Soal – soal :

1. Tentukan dengan uji awal apakah deret berikut konvergen atau divergen.

a.

b.

2. Dengan uji integral apakah deret berikut ini konvergen atau divergen

12

Page 13: BAB_I_DERET

a. b.

3. Dengan uji perbandingan selidiki deret berikut apakah konvergen atau divergen

a. b.

4. Tentukan batas konvergensi deret berikut :

a. b. c.

5. Uraikan fungsi di bawah ini menjadi deret Mac. Lauren

a. b. c.

6. Hitunglah sampai ketelitian 4 desimal

a. ln 0,9 b. sin2 (0,2) c. Cos 1,6

13