bab xiii penataan lensa dan penataan ballast...

16
Capt. Habiyudin M Mar./Document/BP3IP BAB XIII PENATAAN LENSA DAN PENATAAN BALLAST A. Penataan Lenza (kemarau) Penataan pompa lenza (pompa kemarau) terdiri dari : 1. Pompa lenza (bilge pump) 2. Kotak pembagi (distribution box) 3. Batal kemarau (rose bax/saringan) Gunanya : Untuk membuang air yang tak berguna yang berasal dari keringat muatan atau keringat kapal yang jatuh kedalam got palka. Pompa lenza dilengkapi dengan klep searah (non return valve). Jadi hanya berfungsi untuk menghisap air dari dalam got-got kemudian membuangnya ke luar kapal, saluran- saluran dan pipa-pipa dibuat dari bahan besi tempa, baja atau tembaga, dengan syarat bukan dari bahan yang mudah terpengaruh oleh panas. Diameter pipa-pipa 50 cm. Distribution box 6 2 7 1 5 9 3 4 8 1. Kotak 2. Tutup 3. Tempat duduk katup 4. Katup searah 5. Batang berulir 6. Roda tangan 7. Saringan 8. Pipa cabang kompartemen 9. Pipa induk 56

Upload: lyhanh

Post on 05-Feb-2018

340 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB XIII PENATAAN LENSA DAN PENATAAN BALLAST …bp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/625/Konstruksi dan... · Untuk membuang air yang tak berguna yang berasal dari keringat muatan

Capt. Habiyudin M Mar./Document/BP3IP

BAB XIII

PENATAAN LENSA DAN PENATAAN BALLAST

A. Penataan Lenza (kemarau)

Penataan pompa lenza (pompa kemarau) terdiri dari :

1. Pompa lenza (bilge pump)

2. Kotak pembagi (distribution box)

3. Batal kemarau (rose bax/saringan)

Gunanya :

Untuk membuang air yang tak berguna yang berasal dari keringat muatan atau keringat kapal yang

jatuh kedalam got palka. Pompa lenza dilengkapi dengan klep searah (non return valve). Jadi hanya

berfungsi untuk menghisap air dari dalam got-got kemudian membuangnya ke luar kapal, saluran-

saluran dan pipa-pipa dibuat dari bahan besi tempa, baja atau tembaga, dengan syarat bukan dari

bahan yang mudah terpengaruh oleh panas. Diameter pipa-pipa 50 cm.

Distribution box

6

2

7

1 5 9

3

4

8

1. Kotak 2. Tutup 3. Tempat duduk katup 4. Katup searah 5. Batang berulir 6. Roda tangan 7. Saringan 8. Pipa cabang kompartemen 9. Pipa induk

56

Page 2: BAB XIII PENATAAN LENSA DAN PENATAAN BALLAST …bp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/625/Konstruksi dan... · Untuk membuang air yang tak berguna yang berasal dari keringat muatan

Capt. Habiyudin M Mar./Document/BP3IP

Saringan Kemarau

Bentuk saringan kemarau biasanya persegi atau bulat. Letaknya pada umumnya dalam sumur

kemarau palka atau kamar mesin di tempat yang agak rendah agar air yang tak berguna dapat tertampung

di sana kemudian dipompa ke luar kapal.

4

3 1

2

1. Ros box

2. Kaki

3. Pen

4. Ujung hisap pipa cabang

B. Penataan ballast

Gunanya untuk mengisi dan membuang air ballast bagi keseimbangan dan pengaturan trim

kapal. Perbedaannya dengan penataan lenza adalah : pada penataan ballast di ujung pipa tidak

dipasangi saringan, penataan pompa pada ballast dapat untuk menghisap dan membuang air ke luar

kapal.untuk katup bada penataan lensa searah sedangkan pada penataan ballast katup arahnya dapat

bolak-balik.

Dalam hal ini yang akan dibahas lebih lanjut ialah pompa ballast. Penataan pompa ballast

terdiri dari 3 bagian pokok yaitu :

1. Pompa ballast

2. Lemari pembagi

3. Pipa-pipa ballast

Katup angkat ke pompa

Susunan dari lemari pembagi :

Tangki-tangki

57

Page 3: BAB XIII PENATAAN LENSA DAN PENATAAN BALLAST …bp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/625/Konstruksi dan... · Untuk membuang air yang tak berguna yang berasal dari keringat muatan

Capt. Habiyudin M Mar./Document/BP3IP

Ujung tangki dari pipa ballast dalam tangki ballast pada dasar tangki paling rendah.

Ujung pipa ballast

= 5 cm – 20 cm

Kaki gajah

Lantai dasar

Cara mengisi tangki ballast :

1. Dengan pompa ballast

2. Mengalir sendiri (gravity) yaitu dengan membuka kran dalam kamar mesin

3. Untuk mengosongkan tangki ballast, dilakukan dengan pompa ballast, jadi pompa ballast dapat

dipakai untuk mengisi atau mengosongkan tangki ballast karena menggunakan katup angkat

(lift valve).

58

Page 4: BAB XIII PENATAAN LENSA DAN PENATAAN BALLAST …bp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/625/Konstruksi dan... · Untuk membuang air yang tak berguna yang berasal dari keringat muatan

Capt. Habiyudin M Mar./Document/BP3IP

BAB XIV

PENYAMBUNGAN PELAT

Kapal terdiri dari riduan bagian baik yang besar maupun kecil yang harus disambung satu sama

lain, dimana sambungan tersebut harus sedemikian rupa sehingga dapat bertahan terhadap tekanan-tekanan

dari luar seperti angin, ombak, air laut dan lain-lain. Untuk menghubungkan bagian yang satu dengan

lainnya digunakan 2 sistem penyambungan pelat, yaitu :

A. Sistem Kelingan

System ini menggunakan paku keeling untuk menyambung pelat-pelat besi di atas kapal.

Jenis-jenis paku keeling ditinjau dari bentuk kepalanya adalah sebagai berikut :

1. Paku keeling berkepala trapezium atau tirus (pan head) :

Umumnya dipakai untuk mengeling kulit kapal, geladak dan

alas dalam. Untuk memberikan hasil yang lebih baik maka

batang paku keeling yang bulat itu pada bagian lehernya

juga dibentuk seperti tirus.

2. Paku keling berkepala bulat (botton head = snap head) :

Pada waktu pemasangan paku keeling jenis ini paku keling

dipegang dengan alat khusus yaitu semacam palu

pembentuk. Karena mengerjakannya amat sukar, maka

untuk paku keling berkepala bulat ini penggarapannya

dilakukan secara hydrolik. Namun untuk memperoleh hasil

yang cukup baik , biasanya di bawah kepala paku keling

jenis ini diberi semacam alat perapat atau cincin. Paku

semacam ini biasanya dipakai untuk hubungan pelat-pelat

pada ketel.

3. Paku keling berkepala runcing (steeple head) :

59

Page 5: BAB XIII PENATAAN LENSA DAN PENATAAN BALLAST …bp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/625/Konstruksi dan... · Untuk membuang air yang tak berguna yang berasal dari keringat muatan

Capt. Habiyudin M Mar./Document/BP3IP

4. Paku keling berkepala benam (countersunk head) :

Paku jenis ini dipakai jika kita menghendaki kedua belah

permukaan kelingan rata, seperti pada hubungan antara

kulit kapal dengan linggi. Tentu saja pada hubungan ini

lobang paku keling harus sedemikian rupa sehingga kepala

paku dapat masuk.

5. Paku keling berkepala kerucut (cone head) :

Jenis ini mirip dengan paku keling berkepala tirus, tetapi

umumnya kepalanya lebih tinggi.

6. Paku keling tap river

Paku keling jenis ini biasanya dipakai untuk menghubungkan

Pelat-pelat tipis pada bagian kapal yang lebih tebal atau di

tempat-tempat dimana pemasangan paku secara biasa tak

dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Batang paku biasanya berulir dengan kepala segi empat.

Kekuata sambungan keling tergantung dari :

1. Jumlah dan tebal paku keling yang digunakan

2. Jarak antara paku keling yang digunakan

3. Besarnya paku keling

4. Bahan

5. Baik buruknya penggarapan

60

Page 6: BAB XIII PENATAAN LENSA DAN PENATAAN BALLAST …bp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/625/Konstruksi dan... · Untuk membuang air yang tak berguna yang berasal dari keringat muatan

Capt. Habiyudin M Mar./Document/BP3IP

Pengetesan yang dilakukan untuk kekedapan sambungan pada sstem pengelingan :

1. Water pressure test (untuk tangki-tangki)

2. Pressure hose test (lambung atau pelat-pelat dinding kapal)

3. Ketuk dengan menggunakan hammer

4. Visual test (penglihatan langsung)

Bahan yang digunakan pada paku keling pada umumnya adalah baja lunak. Adapun cara

pemasangan paku keling pada sambungan lajur adalah sebagai berikut :

1. Kampuh tunggal berimpit (lub joint)

B B

A A

2. Kampuh bilah tunggal (single strip joint)

B

A

C

3. Kampuh bilah ganda (double strip joint)

A B

C

D

61

Page 7: BAB XIII PENATAAN LENSA DAN PENATAAN BALLAST …bp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/625/Konstruksi dan... · Untuk membuang air yang tak berguna yang berasal dari keringat muatan

Capt. Habiyudin M Mar./Document/BP3IP

B. Sistem Las

Mengelas adalah suatu cara menyambung pelat besi atau baja dengan menghubungkan tepi pelat-

pelat tersebut setelah terlebih dahulu mencairkan pelat-pelat tersebut dengan membakarnya.

Adapun sistem ada 2 (dua) cara yang mendasar, yaitu :

1. Mengelas dengan cara memanaskan logam yang akan dilas, sampai titik cairnya, kemudian

dihubungkan tepi-tepinya.

Di dalam pengelasan dengan metode ini, dikenal 3 (tiga) cara yang biasanya dipakai yaitu :

1.1. Las busur listrik (Electric arc welding)

1.2. Las gas (Gas welding)

1.3. Las termit (Thermit welding)

2. Mengelas dengan tekanan, ialah dengan cara memanaskan logam-logam yang akan

dihubungkan, sampai beberapa derajat sampai titik cairannya kemudian dengan tekanan pula

kedua logam tersebut.

Las I Las V 70°

Las X Las U Las KKJ

50° Las siku

0.5 s/d 0.6 tebal pelat

62

Page 8: BAB XIII PENATAAN LENSA DAN PENATAAN BALLAST …bp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/625/Konstruksi dan... · Untuk membuang air yang tak berguna yang berasal dari keringat muatan

Capt. Habiyudin M Mar./Document/BP3IP

Perbandingan antara las dengan keling :

1. Kekedapan air (watertight), kapal yang dikeling lebih sering direparasi sehubungan dengan paku

kelingnya banyak yang longgar setelah beroperasi beberapa lama.

2. Dengan tenaga kuda (horse power) yang sama, kapal-kapal yang dilas lebih cepat.

3. Kapal yang dikeling lebih berat bobotnya daripada yang dilas.

4. Pada las terjadi pengurangan bobot 15 – 20%

5. Biaya reparasi kapal yang dilas lebih kecil.

6. Pada suhu 10° F mengelas kurang membawa hasil, sedangkan mengeling dapat dilakukan.

7. Bengkel las lebih tenang dari pada bengkel mengeling.

8. Kekuatan sambungan las lebih kuat.

9. Mengelas dapat dilakukan di bawah permukaan air, sedangkan mengeling tidak bias.

10. Hambatan kapal yang dilas lebih kecil.

Cara pemeriksaan pada sistem pengelasan :

1. Pemeriksaan dan pengukuran luar :

- Penyimpangan

- Keretakan

- Rigi-rigi las yang terlalu dalam

- Jalur las yang tidak terisi penuh

- Liang-liang remik

2. Memotong hubungan las, dilakukan dengan alat yang disebut pahat penematik, lalu permukaan

logam diperiksa dengan kaca pembesar.

3. Pengamatan dengan menggunakan sinar X Ray atau sinar gamma.

4. Penggunaan elektromaknetik, kabel las 5 – 30 mm, alatnya disebut detector scope yang terdiri dari :

- Kepala antenna

- Penguat (amplifier)

- Stabilator tegangan

Prinsif kerja alat ini ialah isyarat yang terjadi di dalam kepala magnet dirubah ke dalam isyarat

cahaya yang akan Nampak pada indikator.

5. Menggunakan ultrasonik

- Untuk tebal las lebih besar dari 50 mm

- Hubungan las berimpit

63

Page 9: BAB XIII PENATAAN LENSA DAN PENATAAN BALLAST …bp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/625/Konstruksi dan... · Untuk membuang air yang tak berguna yang berasal dari keringat muatan

Capt. Habiyudin M Mar./Document/BP3IP

BAB XV

MARKAH KAMBANGAN (PLIMSOLL MARK)

Markah kambangan atau sering juga disebut sebagai merkah benaman adalah sebuah tanda pada

kedua lambung kapal untuk membatasi sarat maksimum sebuah kapal demi keamanan dan keselamatan,

dengan demikian menjamin agar kapal tersebut masih mempunyai daya apung cadangan yang cukup

sehingga menjamin pula keamanan selama pelayarannya.

Tanda merkah kambangan ini biasanya di cat putih atau kuning dengan dasar gelap atau di cat

hitam dengan latar belakang dengan warna muda. Semua garis-garisnya mempunyai tebal 1” atau 25 mm.

Tanda ini dibuat dengan maksud agar setiap kapal membatasi jumlah berat muatan yang diangkutnya

sesuai dengan jenis kapal dan musim yang berlaku di tempat dimana kapal tersebut berlayar.

1. Deck line (Garis Dek)

Garis deck atau garis geladak harus ditentukan terlebih dahulu sebelum kita memasang merkah

kambangan (tanda Plimsoll) pada lambung kapal. Garis deck merupakan sebuah garis datar yang sisi

atasnya berimpit dengan sisi atas dari geladak lambung bebas (free board deck) di tengah panjang garis

muat kapal.

Garis deck panjangnya 12”atau 300 mm dan merupakan perpotongan kulit kapal dengan lambung

bebas. Garis deck pada kapal dengan geladak kayu berbeda dengan garis deck pada kapal yang geladaknya

baja. Letak dari garis deck bergantung dari bentuk kapalnya.

2. Tanda garis muat ( Load Line Mark ).

Tanda garis muat terdiri dari suatu lingkaran dengan diameter luar 300 mm dan lebar 25 mm yang

dipotong oleh sebuah garis horizontal dengan panjang 450 mm dan lebar 25 mm dimana sisi atas garis ini

melalui titik tengah dari lingkaran. Titik tengah lingkaran harus diletakkan ditengah kapal pada jarak sama

dengan

lambung timbul musim panas ( summer freeboard ) yang diberikan, diukur vertikal kebawah dari sisi atas

garis geladak.

64

Page 10: BAB XIII PENATAAN LENSA DAN PENATAAN BALLAST …bp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/625/Konstruksi dan... · Untuk membuang air yang tak berguna yang berasal dari keringat muatan

Capt. Habiyudin M Mar./Document/BP3IP

Tanda plimsoll atau merkah kambangan letaknya tepat tegak lurus dibawah garis deck. Jarak antara

bagian atas garis deck sampai ke pusat lingkaran disebut lambung bebas minimum (minimum free board).

Setelah lambung bebasnya ditentukan, buatlah lingkaran merkah kambangan dengan jari-jari ½

panjang garis deck (6”). Setelah lingkaran ketemu buatlah garis yang // garis deck sepanjang 18”

atau 450 mm melalui pusat lingkaran. Kemudian buatlah garis lain setebal 1” atau 25 mm dari garis yang

melalui pusat lingkaran tadi sama panjang dan // dengan garis deck. Buatlah garis tegak samping yang

jaraknya 21” atau 540 mm kearah depan lingkaran.

Perpotongan garis yang melalui titik pusat lingkaran dengan garis tegak samping disebut S. Titik S

inilah merupakan tanda sarat untuk musim panas (Summer draft). T dan W (Tropish dan Winter) ditarik //

garis melalui S pada jarak masing-masing 1/48 x sarat musim panas dihitung dari S atau ¼ “ tiap 1 (satu)

kaki sarat musim panas.

WNA atau Winter North Atlantic Utara = musim dingin Atlantik Utara berlaku untuk kapal-kapal

yang melayani Atlantik Utara pada lintang 360 ke atas. Jarak WNA dari W =2” atau 51 mm, kecuali untuk

kapal tangki. WNA diharuskan bagi kapal-kapal yang berlayar pada lintang 360 ke atas di Atlantik Utara,

yang panjangnya > 100 meter. Kalau panjangnya > 300’ tidak diharuskan memasang WNA, tetapi boleh

memakai dengan jarak 2” tu 51 mm dari W. WNA untuk kapal tangki dihitung 1” untuk setiap 100 kaki

panjang kapal.

Jarak S ke F (Fresh water = air tawar) = ----------W/ 40 TPC

Jarak dari F ke TF (Tropish fresh water) = 1/48 sarat musim panas

3. Freeboard Kapal Muatan Kayu

Bila lambung timbul muatan kayu diberikan garis muat kapal muatan kayu harus dipasang

sebagai tambahan pada garis muat garis muat yang biasa ukuran dari garis-garis ini sama seperti pada

garis muat yang biasa hanya letaknya kearah belakang Garis-garis muat kayu selanjutnya yang harus

dipakai :

a. Garis muat kayu musin panas ( Summer Timber Load Line ) ditunjukan oleh sisi atas sebuah garis

bertanda “LS.”

b. Garis muat kayu musim dingin ( Winter Timber Load Line ) ditunjukan oleh sisi atas sebuah garis

bertanda “LW.”

c. Garis muat kayu musim dingin Atlantik Utara ( Winter North Atlantic Timber Load Line )

ditunjukan oleh sisi atas sebuah garis bertanda “LWNA.” Garis muat kayu musim dingin atlantik

utara LWNA dianggap ataudibuat sama ( Satu Garis Horizontal ) dengan garis muat musim dingin

Atlantik Utara “WNA.”

d. Garis muat kayu tropic ( Topical Timber Load Line ) ditunjukkan oleh sisi atas sebuah garis

bertanda” LT”.

e. Garis muat kayu air tawar pada musim panas ( Freshwater Timber Load Line ) ditunjukan oleh sisi

atas sebuah garis bertanda “ LF” dan dipasang sebelah depan garis vertikal.

f. Garis muat kayu air tawar tropic ( Tropical Freshwater Timber Load Line ) ditunjukkan oleh sisi

atas sebuah garis bertanda “LTF “dan dipasang didepan garis vertikal

65

Page 11: BAB XIII PENATAAN LENSA DAN PENATAAN BALLAST …bp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/625/Konstruksi dan... · Untuk membuang air yang tak berguna yang berasal dari keringat muatan

Capt. Habiyudin M Mar./Document/BP3IP

BAB XVI

STABILITAS KAPAL

A. Titik dalam stabilitas kapal

Pengertian Stabilitas Kapal :

Yang dimaksud dengan Stabilitas kapal adalah kemampuan sebuah kapal untuk kembali tegak ke

posisi semula setelah mengalami oleng (miring) karena pengaruh dari luar (angin, ombak, gelombang),

dan atau

Stabilitas kapal dalam kondisi rusak akibat tubrukan atau kandas yang mengakibatkan kapal bocor,

agar tidak terbalik ataupun tenggelam dan masih dapat melakukan pelayaran menuju pelabuhan

terdekat ataupun pelabuhan tujuan.

Fungsi stabilitas kapal adalah salah satu faktor keselamatan sebagai bagian dari persyaratan

kelaiklautan kapal (sebelum berangkat, dalam perjalanan dan ketika tiba di pelabuhan tujuan). Sebagai

bahan pertimbangan bagi Syahbandar dalam memberikan surat izin berlayar.

Pengaruh terhadap Stabilitas Kapal, Stabilitas kapal berkaitan langsung dengan jenis kemasan,

tatacara pemadatan dan pembongkaran, kekuatan konstruksi kapal dan situasi pelayaran (laut dan

angin) serta bahaya-bahaya navigasi dan tubrukan kapal.

Titik-titik utama dalam stabilitas kapal :

1. Titik G (Gravity) : titik tangkap dari semua gaya-gaya yang bekerja menekan tegak lurus ke bawah.

2. Titik B (Buoyancy) : titik tangkap dari semua gaya-gaya yg bekerja menekan tegak lurus ke atas.

3. Titik M (Metacentris) : titik potong dari gaya tekan yang melalui titik “B” pada saat kapal kap miring

pada stabilitas awal dan centreline.

4. Titik K (Keel) : titik lunas awal ketinggian (pada lunas kapal) dimana ketinggian mulai dihitung.

B. Kondisi stabilitas kapal :

1. Stabilitas Positif (Positive Equilibrium)

Adalah kemampuan kapal yang berdampak positif, yaitu mampu mengembalikan kapal ke

posisi semula dari kondisi miring (heeling) pada sudut kecil yang disebabkan pengaruh luar

(W+w). G dibawah M Stabilitas Positif (positive equilibrium) timbul momen-penegak

(righting moment).

66

Page 12: BAB XIII PENATAAN LENSA DAN PENATAAN BALLAST …bp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/625/Konstruksi dan... · Untuk membuang air yang tak berguna yang berasal dari keringat muatan

Capt. Habiyudin M Mar./Document/BP3IP

2. Stabilitas Netral (Neutral Equilibrium)

Apabila G berimpit M (GM = 0) Stabilitas Netral (neutral equilibrium). Pada sudut

kecil GZ = 0

Pada sudut oleng besar, titik M berpindah, sehingga nilai GZ akan menjadi positif

Kerugiannya:

- Luas area kurva stabilitas kecil, sehingga kapal langsar

- ‘Range of Stability’ kecil.

G M

B

K

3. Stabilitas Negative (Negative Equilibrium)

Kondisi stabilitas sebuah kapal dimana titik beratnya (G) berada di atas titik metacentrisnya dan

pada kondisi ini kapal mudah atau dapat terbalik, karena momen penegaknya berubah menjadi

momen penerus.

G

M

B

K

67

Page 13: BAB XIII PENATAAN LENSA DAN PENATAAN BALLAST …bp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/625/Konstruksi dan... · Untuk membuang air yang tak berguna yang berasal dari keringat muatan

Capt. Habiyudin M Mar./Document/BP3IP

Stabilitas melintang (Traverse Stability) kapal adalah salah satu topik yang sangat penting dalam

pembahasan tentang stabilitas kapal, karena pada stabilitas melintang ini langsung berkaitan dengan

keselamatan kapal pada saat pemuatan dan selama pelayaran, serta merupakan hal yang selalu

digunakan dalam setiap pekerjaan rutin di atas kapal.

Tinggi metasentra GM

MG = KB + BM – KG.

= KB + V/I - KG.

KB = Tinggi titik tekan diatas lunas ( keel )

KG = Tinggi titik berat kapal diatas lunas (keel).

I = Momen inersia melintang garis air.

V = Volume kapal samapai sarat air tersebut.

Tinggi metasentra positip kalau titik M diatas titik G.

Tinggi metasentra negatip kalau titik M dibawah titik G.

Tinggi metasentra nol kalau titik M terletak berimpit dengan titik G.

Tinggi metasentra memanjang adalah jarak antara titik berat kapal G dengan

titik metasentra memanjang ML.

68

Page 14: BAB XIII PENATAAN LENSA DAN PENATAAN BALLAST …bp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/625/Konstruksi dan... · Untuk membuang air yang tak berguna yang berasal dari keringat muatan

Capt. Habiyudin M Mar./Document/BP3IP

BAB XVII

BIRO KLASIFIKASI

A. Legalitas dan tugas dari Biro Klasifikasi

BIRO KLASIFIKASI adalah sebuah Badan Hukum dalam bidang jasa yang berusaha dalam

pengelasan ( class ) kapal – kapal yang sedang dibangun, sudah dibangun atau yang sedang

beroperasi dalam hal yang berkaitan dengan konstruksi badan kapal, mesin kapal, termasuk pesawat

bantu ( auxileary engine ).

Kegiatan Biro Klasifikasi :

- Pengetesan peralatan maupun perlengkapan kapal yang ada sangkut pautnya dengan kelas kapal,

baik lambung maupun mesin

- Pengadaan survey – survey pada waktu tertentu atau pada waktu yang diminta seperti survey

tahunan, survey kerusakan, dsb.

- Pemberian sertifikat – sertifikat kelas maupun sertifikat statutory yang sangat berguna untuk

kepentingan charter kapal, jual beli dan asuransi kapal, dsb.

B. Biro Klasifikasi Indonesia

Suatu Badan Hukum yang dimodali oleh Pemerintah dengan bentuk Perum yang dikelola

oleh Manajemen tersendiri. Sesuai dengan SK MenHubLa RI no. Th. 1/17/1 tertanggal 26

september 1964, tugas BKI adalah :

- Mengelaskan kapal – kapal yang dibangun di bawah pengawasan BKI baik selama pembuatannya

maupun setelah beroperasi.

- Berwenang untuk menetapkan dan memberikan tanda – tanda lambung timbul pada kapal – kapal

tersebut.

- Mengeluarkan sertifikat garis muat pada kapal – kapal berbendera Nasional yang dikeluarkan pada

BKI.

Tanda – tanda Kelas Pada BKI

Untuk Lambung - Kelas Tertinggi A 100 1

- Kelas Terendah A 90 II

atau Maltese Cross atau Tanda Manggis berarti kapal tersebut dibangun dibawah

pengawasan BKI

- Angka 1000 berarti pemeliharaan dan konstruksi lambung memenuhi persyaratan dan ketentuan

tertinggi BKI

- I ; berarti mesin jangkar dan rantai jangkar dan tali muat memenuhi persyaratan BKI.

- II ; berarti kurang memenuhi persyaratan BKI

69

Page 15: BAB XIII PENATAAN LENSA DAN PENATAAN BALLAST …bp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/625/Konstruksi dan... · Untuk membuang air yang tak berguna yang berasal dari keringat muatan

Capt. Habiyudin M Mar./Document/BP3IP

Untuk Mesin ,

SM artinya mesin Induk dan Bantu memenuhi pesyaratan BKI.

SM artinya Mesin Induk dan Bantu kurang memenuhi persyaratan

BKI ( kelas terendah )

SM artinya memenuhi persyaratan kelas tertinggi.

Untuk kapal – kapal bukan Samudra di belakang kelasnya di berikan catatan : P = Pelayaran Pantai

L = Pelayaran Lokal

T = Pelayaran Terbatas

Di dalam pengawasan yang dilakukan Biro Klasifikasi hal – hal yang

Diutamakan ialah Hull ( lambung ) dan Machinery ( permesinan )

Biro klasifikasi yang terkenal di dunia :

- Lloyd’s Register of Shipping (LR) ,London Inggris

- Bureau Veritas (BV) ,Paris Perancis

- Germanisher Lloyd (GL) ,Berlin Jerman

- Registro Italiano Navale (RI) ,Genoa Italia

- Nippon Taikako Kaiji Kyokai (NK) ,Tokyo Jepang

- Register of Shipping of USSR (PC) ,Moskwa Rusia

- American Bureau of Shipping (ABS) , Newyork Amerika

Tugas dari Biro Klasifikasi yaitu :

- Mengkelaskan kapal kapal yang dibangun dibawah pengawasannya,baik selama pembuatannya maupun

setelah beropeasi

- Berwenang untuk menetapkan dan memberikan tanda tanda lambung timbul

- Mengeluarkan sertifikat garis muat kapal

Manfaat suatu kapal diklaskan pada biro klasifikasi yg terkenal yaitu : Menambah kepercayaan

dari pihak pihak yg berkepentingan seperti asuransi, pihak pencharter kepada kapal tersebut bertambah

Jenis jenis survey antara lain :

- Survey Tahunan

- Survey antara

- Survey Ketel UAp

- Survey perpanjangan kelas

- Survey bersambung

70

Page 16: BAB XIII PENATAAN LENSA DAN PENATAAN BALLAST …bp3ipjakarta.ac.id/attachments/article/625/Konstruksi dan... · Untuk membuang air yang tak berguna yang berasal dari keringat muatan

Capt. Habiyudin M Mar./Document/BP3IP

DAFTAR PUSTAKA

- Kusna Djaya, Indra (T 2008) : Teknik Konstruksi Kapal Baja.

- Clark, J. W. (T 2002) : Ship Design and Construktion

- BP3IP (1995) : Bangunan Kapal (MPB III).

iv