bab vi kesejahteraan - bi.go.id filebab 6 : kesejahteraan ... mengalami penurunan sebesar 4,44%....

15
BAB 6 KESEJAHTERAAN BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN II-2011 57 BAB 6 : KESEJAHTERAAN Jumlah penduduk miskin di Provinsi Gorontalo tahun 2011 menunjukkan penurunan dari 23,19% menjadi 18,75% dibanding tahun 2010. Demikian pula dengan jumlah pengangguran terbuka dari 5,16 persen pada Agustus 2010 menjadi 4,61 persen pada Februari 2011. Angka tersebut menjadi salah satu indikasi bahwa secara umum kesejahteraan masyarakat Provinsi Gorontalo menunjukkan perbaikan. 6.1. PENGANGGURAN Jumlah angkatan kerja (berusia 15 tahun ke atas) di Gorontalo pada bulan Februari 2011 tercatat sebanyak 458.579 jiwa atau meningkat dibanding angkatan kerja pada periode Agustus 2010 yang tercatat hanya 456.499 jiwa. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja dimana pada Februari 2011 mencapai 437.459 atau naik 1,05% dibanding posisi Agustus 2010 yang tercatat sebanyak 432.926 jiwa. Satu hal yang positif adalah bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Gorontalo mengalami penurunan dimana pada bulan Februari 2011 tercatat sebanyak 4,61%, menurun dibandingkan TPT posisi Agustus 2010 yang tercatat 5,16%. Sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja mengalami penurunan dari 64,42% menjadi 63,90% yang mungkin dipengaruhi oleh peningkatan jumlah penduduk Bukan Angkatan Kerja yang lebih tinggi (2,71%) dibandingkan pertumbuhan angkatan kerja (0,46%) dan pertumbuhan jumlah penduduk (1,26%). Tabel 6.1. Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut Kegiatan Sumber : BPS Prov. Gorontalo Februari Februari Agustus Februari 2009 2010 2010 2011 Bekerja 439,460 460,355 432,926 437,459 Pengangguran 23,429 24,479 23,573 21,120 Angkatan Kerja 462,889 484,834 456,499 458,579 Sekolah 53,158 59,452 57,980 71,393 Mengurus Rumah Tangga 150,822 138,635 159,541 162,649 Lainnya 30,285 28,762 34,661 24,979 Bukan Angkatan Kerja 234,265 226,849 252,182 259,021 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 5.06 5.05 5.16 4.61 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 66.40 68.12 64.42 63.90 Jenis Kegiatan

Upload: dodang

Post on 27-May-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB VI Kesejahteraan - bi.go.id fileBAB 6 : KESEJAHTERAAN ... mengalami penurunan sebesar 4,44%. Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada bulan Maret 2011 sebesar

BAB 6 KESEJAHTERAAN

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN II-2011 57

BAB 6 : KESEJAHTERAAN

Jumlah penduduk miskin di Provinsi Gorontalo tahun 2011 menunjukkan penurunan

dari 23,19% menjadi 18,75% dibanding tahun 2010. Demikian pula dengan jumlah

pengangguran terbuka dari 5,16 persen pada Agustus 2010 menjadi 4,61 persen pada

Februari 2011. Angka tersebut menjadi salah satu indikasi bahwa secara umum

kesejahteraan masyarakat Provinsi Gorontalo menunjukkan perbaikan.

6.1. PENGANGGURAN

Jumlah angkatan kerja (berusia 15 tahun ke atas) di Gorontalo pada bulan Februari

2011 tercatat sebanyak 458.579 jiwa atau meningkat dibanding angkatan kerja pada periode

Agustus 2010 yang tercatat hanya 456.499 jiwa. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh

meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja dimana pada Februari 2011 mencapai

437.459 atau naik 1,05% dibanding posisi Agustus 2010 yang tercatat sebanyak 432.926

jiwa. Satu hal yang positif adalah bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Gorontalo

mengalami penurunan dimana pada bulan Februari 2011 tercatat sebanyak 4,61%, menurun

dibandingkan TPT posisi Agustus 2010 yang tercatat 5,16%. Sedangkan tingkat partisipasi

angkatan kerja mengalami penurunan dari 64,42% menjadi 63,90% yang mungkin

dipengaruhi oleh peningkatan jumlah penduduk Bukan Angkatan Kerja yang lebih tinggi

(2,71%) dibandingkan pertumbuhan angkatan kerja (0,46%) dan pertumbuhan jumlah

penduduk (1,26%).

Tabel 6.1.

Penduduk Usia 15 Tahun Ke atas Menurut Kegiatan

Sumber : BPS Prov. Gorontalo

Februari Februari Agustus Februari

2009 2010 2010 2011

Bekerja 439,460 460,355 432,926 437,459

Pengangguran 23,429 24,479 23,573 21,120

Angkatan Kerja 462,889 484,834 456,499 458,579

Sekolah 53,158 59,452 57,980 71,393

Mengurus Rumah Tangga 150,822 138,635 159,541 162,649

Lainnya 30,285 28,762 34,661 24,979

Bukan Angkatan Kerja 234,265 226,849 252,182 259,021

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 5.06 5.05 5.16 4.61

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 66.40 68.12 64.42 63.90

Jenis Kegiatan

Page 2: BAB VI Kesejahteraan - bi.go.id fileBAB 6 : KESEJAHTERAAN ... mengalami penurunan sebesar 4,44%. Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada bulan Maret 2011 sebesar

BAB 6 KESEJAHTERAAN

58 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN II-2011| BANK INDONESIA

Jika dilihat berdasarkan lapangan usaha penduduk yang bekerja, sektor pertanian

nampaknya masih menjadi lapangan usaha sebagian besar penduduk Provinsi Gorontalo

yaitu 179.933 orang (Februari 2011) atau 41,13 % dari total penduduk yang bekerja. Jumlah

tersebut meningkat 1,67% jika dibandingkan dengan Agustus 2010. Hal tersebut

merefleksikan bahwa Gorontalo masih tergolong sebagai daerah agraris dengan komoditi

utama jagung dan padi. Sektor lainnya dengan pangsa pasar jumlah tenaga kerja yang

cukup besar adalah sektor jasa kemasyarakatan yaitu 87.087 jiwa atau sebesar 19,91% dari

total tenaga kerja. Tenaga kerja sektor ini tumbuh sebesar 7,09% dibandingkan bulan

Agustus 2010. Sementara sektor perdagangan meskipun pangsanya terhadap penyerapan

tenaga kerja cukup tinggi (14,63%) namun pertumbuhannya relatif menurun dibandingkan

posisi Agustus 2010 yaitu sebesar -10,14%.

Tabel 6.2.

Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja

Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Sumber: Berita Resmi Statistik, BPS Provinsi Gorontalo

6.2. KEMISKINAN

Jumlah penduduk miskin di Provinsi Gorontalo hingga maret 2011 tercatat sebanyak

198.270 jiwa (18,75% dari jumlah penduduk), mengalami penurunan dibandingkan posisi

Maret 2010 yang tercatat sebanyak 209.886 jiwa (23,19% dari jumlah penduduk) atau

mengalami penurunan sebesar 4,44%. Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo

pada bulan Maret 2011 sebesar Rp187.215 per kapita per bulan atau mengalami kenaikan

sebesar Rp15.844 perkapita per bulan dibandingkan dengan bulan Maret 2010 yang tercatat

sebesar Rp171.371 perkapita per bulan.

Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen

Pertanian 194,987 42.36 176,974 40.88 179,933 41.13

Industri 41,393 8.99 35,228 8.14 40,584 9.28

Perdagangan 87,167 18.93 71,243 16.46 64,022 14.63

Angkutan 25,350 5.51 33,351 7.70 25,511 5.83

Jasa Kemasyarakatan 80,668 17.52 81,322 18.78 87,087 19.91

Lainnya 30,790 6.69 34,808 8.04 40,322 9.22

Total 460,355 100.0 432,926 100.00 437,459 100.00

Kegiatan UtamaFebruari 2010 Agustus 2010 Februari 2011

Page 3: BAB VI Kesejahteraan - bi.go.id fileBAB 6 : KESEJAHTERAAN ... mengalami penurunan sebesar 4,44%. Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada bulan Maret 2011 sebesar

BAB 6 KESEJAHTERAAN

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN II-2011 59

Tabel 6.3.

Persentase Penduduk Miskin Provinsi Gorontalo (%)

Sumber : BPS Provinsi Gorontalo, Sakernas

Jika dilihat berdasarkan sebarannya di tahun 2011, persentase penduduk miskin di

provinsi Gorontalo terbesar berada di wilayah pedesaaan. Persentase penduduk miskin

yang berada di pedesaan adalah sebesar 90,27% sementara di perkotaan sebesar 9,73%

Untuk mengatasi permasalahan kemiskinan diperlukan manajemen sumber daya lokal,

penerimaan fiskal yang berpihak pada masyarakat miskin, dan juga alokasi anggaran

pendidikan dan kesehatan yang proporsional dan berkeadilan.

6.3. RASIO GINI

Perkembangan angka rasio gini Gorontalo dalam 3 (tiga) tahun terakhir mengalami

peningkatan. Pada Tahun 2007 indeks gini tercatat 0,39 mengalami kenaikan dibandingkan

indeks gini tahun 2005 lalu yang tercatat sebesar 0,36. Kondisi ini menunjukkan

kesenjangan pendapatan antara lapisan penduduk semakin meningkat. Namun demikian

berdasarkan strukturnya, persentase pendapatan yang dinikmati oleh 20% penduduk

berpenghasilan tertinggi menjadi semakin meningkat dari 44,38% menjadi 47,67%.

Fenomena yang menarik adalah terjadinya shifting dari sebagian penduduk di kelompok

40% menengah ke 40% ke bawah dan 20% teratas.

Tabel 6.4.

Rasio Gini Provinsi Gorontalo

Sumber : BPS Provinsi Gorontalo, Sakernas

TahunJumlah Penduduk

Miskin (jiwa)

Persentase Penduduk

Miskin (%)

2010 209,886 23,19

2011 198,270 18,75

Perubahan (11,616) (4.44)

40%

populasi

dengan

pendapatan

rendah

40%

populasi

dengan

pendapatan

sedang

20%

populasi

dengan

pendapatan

tinggi

Gini Ratio

40%

populasi

dengan

pendapatan

rendah

40%

populasi

dengan

pendapatan

sedang

20%

populasi

dengan

pendapatan

tinggi

Gini Ratio

Gorontalo 19.87 35.75 44.38 0.36 28.64 33.69 47.67 0.39

Provinsi

20072005

Page 4: BAB VI Kesejahteraan - bi.go.id fileBAB 6 : KESEJAHTERAAN ... mengalami penurunan sebesar 4,44%. Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada bulan Maret 2011 sebesar

BAB 6 KESEJAHTERAAN

60 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN II-2011| BANK INDONESIA

Komponen Pembentuk IPM 2002 2004 2005 2006 2007

Angka Harapan Hidup (tahun) 64.20 64.50 65.40 65.60 66.19

Angka Melek Huruf (%) 95.20 94.70 95.00 95.70 95.70

Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 6.50 6.80 6.80 6.80 6.91

Rata-rata Pengeluaran Riil (ribuan Rp) 573.30 585.90 607.80 608.65 615.94

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 64.13 65.4 67.5 68.01 68.98

6.4. IPM (INDEX PEMBANGUNAN MANUSIA)

Index Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Gorontalo sampai tahun 2007 adalah

sebesar 68,98 meningkat 0,97 point dari IPM 2006 yang sebesar 68,01. Peningkatan ini

ditopang oleh kenaikan angka harapan hidup dari 65,60 tahun menjadi 66,19 tahun,

kenaikan rata-rata lama sekolah menjadi 6,91 tahun dan kenaikan rata-rata pengeluaran riil

dari Rp608,65 ribu menjadi Rp615,94 ribu. Kenaikan upah minimum provinsi menjadi salah

satu pemicu peningkatan yang terjadi pada pengeluaran riil.

Tabel 6.5.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Provinsi Gorontalo

Sumber : BPS Provinsi Gorontalo

Terdapat perbedaan angka IPM di provinsi, kota dan kabupaten di Gorontalo, hal ini

disebabkan oleh adanya ketidakmerataan pertumbuhan ekonomi, layanan pendidikan,

kesehatan dan ketersediaan infrastruktur yang terjadi sejak pemekaran wilayah. Pada tahun

2006 IPM tertinggi di Kota Gorontalo sebesar 71,64 lebih tinggi dibandingkan IPM Nasional,

sedangkan IPM terendah di Kabupaten Boalemo sebesar 67,24.

Tabel 6.6

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Per Kabupaten/Kota

Tahun 2006-2007

Sumber : BPS Provinsi Gorontalo

Sementara itu arah pembangunan Gorontalo ke depan memfokuskan pada

pembangunan 15 kecamatan ber-IPM terendah dengan menyentuh tiga aspek yakni

pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Adapun 15 kecamatan ber-IPM terendah antara lain :

Kec. Motilango, Pulubala, Telaga Biru, Boliyohuto, Tibawa, Wonosari, Botumoito, Pohuwato,

Patilanggio, Taluditi, Paguat, Tapa, Atinggola, Tolinggula, Anggrek dan Kwandang

2006 2007

Provinsi 68.01 68.83

Boalemo 66.4 67.24

Gorontalo 67.25 67.77

Pohwato 67.42 68.81

Bone Bolango 68.61 69.97

Gorontalo Utara 66.12 67.48

Gorontalo 71.29 71.64

Indonesia 70.1 70.59

IPMKab / Kota

Page 5: BAB VI Kesejahteraan - bi.go.id fileBAB 6 : KESEJAHTERAAN ... mengalami penurunan sebesar 4,44%. Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada bulan Maret 2011 sebesar

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN II-2011 61

BAB 7 : OUTLOOK EKONOMI

Perekonomian Gorontalo pada triwulan III-2011 diperkirakan lebih baik dibandingkan

pertumbuhan triwulan II-2010. Kegiatan lebaran dan persiapan kampanye Pilkada

diperkirakan mampu mendorong perekonomian tumbuh lebih baik. Inflasi Gorontalo pada

triwulan III-2011 diproyeksikan pada kisaran 8 ± 1% (y.o.y) lebih tinggi dibandingkan triwulan

sebelumnya yang tercatat sebesar 6,9% (y.o.y). Kenaikan inflasi triwulan III-2011

diperkirakan akibat dari melonjaknya permintaan masyarakat menyambut periode

Ramadhan yang jatuh pada bulan Agustus 2011. Kinerja perbankan pada triwulan III-2011

diperkirakan akan mengalami peningkatan, salah satunya diperkirakan bersumber dari

potensi meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat.

7.1 OUTLOOK MAKROEKONOMI REGIONAL

Grafik 7.1 Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo Triwulan III-2011

Perekonomian Gorontalo triwulan III-2011 diperkirakan tumbuh pada kisaran

7,5 – 8,0% (y.o.y). Kegiatan lebaran diperkirakan memberikan dorongan bagi kegiatan

konsumsi masyarakat. Hal ini tercermin dari hasil Survei Konsumen Bank Indonesia bulan

Juli 2011 yang mencatat bahwa Indeks Keyakinan Konsumen dan Indeks Ekspektasi

Konsumen yang meningkat dibandingkan triwulan lalu. Perkiraan peningkatan konsumsi

rumah tangga pada triwulan III-2011 juga ditunjukkan oleh hasil survei tendensi konsumen

BPS Gorontalo. Perbaikan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan III‐2011 diperkirakan

terjadi karena adanya peningkatan pendapatan rumah tangga. Realisasi Gaji ke-13 yang

telah dibayarkan di bulan Juli 2011 diperkirakan menjadi salah satu faktor pendorong

peningkatan konsumsi rumah tangga. Namun melemahnya daya beli petani diperkirakan

menjadi sedikit peredam pertumbuhan pada triwulan III-2011. NTP pada Juli 2011 masih

menunjukkan tren yang menurun dibandingkan beberapa bulan sebelumnya.

Page 6: BAB VI Kesejahteraan - bi.go.id fileBAB 6 : KESEJAHTERAAN ... mengalami penurunan sebesar 4,44%. Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada bulan Maret 2011 sebesar

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI

62 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2011| BANK INDONESIA

Grafik 7.2 Grafik 7.3 Survei Konsumen Bank Indonesia Indeks Tendensi Konsumen BPS

Sementara itu kinerja pertanian bertumpu pada kinerja pertanian jagung yang akan

memasuki masa panen pada triwulan III-2011. Distan Prov. Gorontalo mengestimasikan

bahwa sebesar 19.478 ha areal jagung akan dipanen pada triwulan III-2011 lebih tinggi

dibandingkan luasan areal panen jagung pada triwulan II-2011 yakni sebesar 5.863 ha.

Sementara untuk pertanian padi, luasan areal panen pada triwulan III-2011 diperkirakan

sedikit menurun dibandingkan triwulan sebelumnya.

Grafik 7.4 Grafik 7.5 Perkembangan Luas Tanam Padi Perkembangan Luas Tanam Jagung

Sampai dengan akhir tahun 2011, secara kumulatif tahunan perkembangan

pertanian padi akan lebih baik namun untuk jagung diperkirakan melambat dibandingkan

tahun 2010. Dinas Pertanian dan BPS dalam ARAM II-2011 memperkirakan bahwa produksi

padi tahun 2011 sebesar 287.304 ton atau tumbuh 13,31 % (y.o.y), lebih baik dibandingkan

pertumbuhan produksi padi tahun 2010 sebesar -1,31 % (y.oy) sementara produksi jagung

tahun 2011 diperkirakan mencapai 685.864 ton atau tumbuh 0,99% (y.o.y), melambat

dibandingkan pertumbuhan produksi jagung tahun 2010 sebesar 19,34 % (y.oy). Semakin

terbatasnya luas lahan menjadi hal yang signifikan mempengaruhi pertumbuhan produksi

pertanian di Gorontalo.

Page 7: BAB VI Kesejahteraan - bi.go.id fileBAB 6 : KESEJAHTERAAN ... mengalami penurunan sebesar 4,44%. Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada bulan Maret 2011 sebesar

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI

BANK INDONESIA | KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN II-2011 63

7.2 OUTLOOK INFLASI

Sumber: Proyeksi Bank Indonesia Gorontalo

Grafik 7.6 Proyeksi Inflasi Tahunan Provinsi Gorontalo (%)

Inflasi Gorontalo pada triwulan II-2011 sebesar 7,11% (yoy) sejalan dengan proyeksi

sebelumnya sebesar 7 ± 1% (yoy). Sementara itu, pada triwulan III-2011 diperkirkan inflasi

akan meningkat pada kisaran 8 ± 1% (yoy) lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya.

Kenaikan inflasi triwulan III-2011 diperkirakan akibat dari melonjaknya permintaan

masyarakat menyambut periode Ramadhan yang jatuh pada bulan Agustus 2011.

Kecenderungan tren kenaikan harga-harga bahan makanan diperkirakan mencapai

puncaknya pada saat Lebaran. Tekanan kenaikan harga pada komoditas beras, daging,

ikan, dan bumbu-bumbuan merupakan cerminan dari konsumsi masyarakat Gorontalo yang

tinggi pada periode Ramadhan. Indikasi tekanan inflasi dapat ditunjukkan oleh hasil survey

ekspektasi harga jual oleh para produsen pada triwulan kedepan menunjukkan peningkatan.

Sumber: SKDU, Bank Indonesia Gorontalo

Grafik 7.7 Ekspektasi Harga Jual

Page 8: BAB VI Kesejahteraan - bi.go.id fileBAB 6 : KESEJAHTERAAN ... mengalami penurunan sebesar 4,44%. Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada bulan Maret 2011 sebesar

BAB 7 OUTLOOK EKONOMI

64 KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. GORONTALO TRIWULAN I-2011| BANK INDONESIA

7.3 OUTLOOK PERBANKAN

Kinerja perbankan pada triwulan III-2011 diperkirakan akan mengalami peningkatan,

salah satunya diperkirakan bersumber dari potensi meningkatnya aktivitas ekonomi

masyarakat. Beberapa asumsi yang mendorong hal tersebut antara lain permintaan

domestik selama musim akademik baru, puasa, lebaran dan permintaan menjelang pilkada

Gubernur Gorontalo. Kondisi tersebut diperkirakan akan memberikan peluang bagi

peningkatan penyaluran kredit perbankan pada triwulan mendatang.

Sementara itu, suku bunga perbankan gorontalo diperkirakan masih akan berada

pada level stabil seiring dengan himbauan Bank Indonesia dan berbagai pihak kepada

perbankan untuk mendukung perkembangan sektor riil yang telah direspons oleh beberapa

bank melalui penurunan suku bunga kredit. Hasil Survei Kondisi Dunia Usaha (SKDU)

mengkonfirmasi perbaikan prospek perbankan kedepan melalui ekspektasi usaha sektor

keuangan kedepan yang mengalami peningkatan saldo bersih sebesar 10,00% dan saldo

bersih tertimbang 0,03%.

Sumber: Bank Indonesia Gorontalo Grafik 7.8

Realisasi dan Ekspektasi Usaha Sektor Keuangan

Meningkat Tetap Menurun

Triwulan I-11 10.00 50.00 40.00

Triwulan II-11 30.00 70.00 0.00

-

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

Ja

wa

ba

n R

es

po

nd

en

(%

)

Page 9: BAB VI Kesejahteraan - bi.go.id fileBAB 6 : KESEJAHTERAAN ... mengalami penurunan sebesar 4,44%. Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada bulan Maret 2011 sebesar

LAMPIRAN Makro Ekonomi Regional-Inflasi-Perbankan

Page 10: BAB VI Kesejahteraan - bi.go.id fileBAB 6 : KESEJAHTERAAN ... mengalami penurunan sebesar 4,44%. Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada bulan Maret 2011 sebesar

1. MAKROEKONOMI REGIONAL

Tabel 1.A PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ATAS DASAR HARGA KONSTAN

TAHUN 2000 UNTUK PROVINSI GORONTALO (dalam jutaan rupiah)

Sisi Permintaan

Sisi Penawaran

Tabel 1.B PERTUMBUHAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2000 UNTUK PROVINSI GORONTALO

(dalam persen)

Sisi Permintaan

Sisi Penawaran

Sumber : BPS Prov. Gorontalo

I II III IV I *) II

Konsumsi 784,798 841,110 907,059 982,791 949,178 982,500

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 519,781 546,905 579,341 615,389 629,851 648,494

Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 7,397 7,752 7,934 7,835 8,043 8,357

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 257,619 286,453 319,784 359,568 311,284 325,649

Pembentukan Modal Tetap Bruto 228,749 244,263 262,782 286,939 259,373 264,461

Perubahan Stok (72,223) (119,132) (159,816) (228,366) (117,857) (133,739)

Ekspor Barang dan Jasa 104,819 110,995 118,846 95,707 93,093 96,168

Impor Barang dan Jasa 344,759 352,582 368,958 405,606 423,380 429,265

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 701,383 724,653 759,912 731,465 760,407 780,125

2010KOMPONEN

2011

I II III IV I II

1. PERTANIAN 202,910.92 211,788.25 222,714.91 196,262.44 223,179.82 224,787.49

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 7,961.24 8,142.31 8,682.90 8,359.94 8,257.09 8,584.55

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 55,015.76 55,404.57 58,447.51 58,625.45 57,776.66 59,257.96

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 3,955.07 4,057.15 4,179.22 4,325.13 4,384.61 4,478.28

5. BANGUNAN 61,704.57 62,974.76 67,440.50 67,803.09 66,678.94 69,915.64

6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 97,125.44 100,459.16 106,849.22 107,653.33 109,420.78 113,410.97

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 74,180.78 76,493.14 79,482.14 80,207.80 81,140.56 83,224.36

8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 60,803.88 62,593.54 65,824.82 66,410.89 66,363.76 68,321.45

9. JASA-JASA 137,724.96 142,740.17 146,291.19 141,895.20 143,204.96 148,143.80

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 701,382.61 724,653.05 759,912.40 731,543.26 760,407.19 780,124.51

2010SEKTOR

2011

I II III IV I II

Konsumsi 11.47 13.57 14.44 18.78 20.95 16.81

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 10.93 13.96 15.26 22.28 21.18 18.58

Pengeluaran Konsumsi Lembaga Swasta Nirlaba 12.07 13.97 8.41 7.55 8.73 7.81

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 12.54 12.82 13.14 13.48 20.83 13.68

Pembentukan Modal Tetap Bruto 1.30 5.36 6.26 7.43 13.39 8.27

Perubahan Stok 5.50 46.43 63.33 15.33 63.18 12.26

Ekspor Barang dan Jasa 4.13 5.67 18.73 (7.64) (11.19) (13.36)

Impor Barang dan Jasa 9.47 9.85 14.13 22.70 22.80 21.75

PERTUMBUHAN EKONOMI KESELURUHAN 8.38 7.33 5.71 9.25 8.42 7.65

2010KOMPONEN

2011

I II III IV I II

1. PERTANIAN 1.52 1.35 1.22 14.10 9.99 6.14

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 20.65 13.07 7.52 3.20 3.72 5.43

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 11.05 10.33 6.96 7.23 5.02 6.96

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 7.72 9.15 5.63 8.79 10.86 10.38

5. BANGUNAN 19.25 12.84 8.86 7.26 8.06 11.02

6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 9.02 9.79 10.59 11.35 12.66 12.89

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 11.81 9.17 9.10 9.52 9.38 8.80

8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 8.36 9.50 9.08 8.88 9.14 9.15

9. JASA-JASA 10.92 9.34 4.18 3.84 3.98 3.79

PERTUMBUHAN EKONOMI KESELURUHAN 8.38 7.33 5.71 9.26 8.42 7.65

2010SEKTOR

2011

Page 11: BAB VI Kesejahteraan - bi.go.id fileBAB 6 : KESEJAHTERAAN ... mengalami penurunan sebesar 4,44%. Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada bulan Maret 2011 sebesar

2. INFLASI

Tabel 2.A PERKEMBANGAN INFLASI PROVINSI GORONTALO

Tabel 2.B DISAGREGASI INFLASI PROVINSI GORONTALO

Tabel 2.C INFLASI MENURUT KELOMPOK BARANG

Sumber : BPS Prov. Gorontalo

MAR JUNI SEPT DEC JAN FEB MAR APR MEI JUNI

UMUM 3.59 2.73 7.6 7.43 7.13 5.28 5.77 6.17 6.69 7.11

BAHAN MAKANAN 5.1 2.03 15.63 16.20 15.26 8.33 8.5 8.7 11.38 12.04

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 7.46 5.97 16.62 20.20 15.58 6.47 8.41 9.65 12.76 13.18

Daging dan Hasil-hasilnya 0.31 0.63 5.29 6.19 6.8 4.2 3.88 4.7 6.20 6.68

Ikan Segar 5.58 -8.8 15.86 8.83 2.7 -3.94 -1.17 1.91 15.66 9

Ikan Diawetkan 10.14 9.94 8.01 6.86 1.39 1.48 2.46 9.76 13.71 8.67

Telur, Susu dan Hasil-hasilnya -2.47 -2.91 -0.92 3.27 3.74 3.59 5.21 3.76 3.09 5.74

Sayur-sayuran 25.92 30.25 21.8 -0.96 10.05 18.12 0.86 14.74 4.39 -17.05

Kacang - kacangan 4.09 9.04 4.57 14.95 12.1 13.41 16.27 16.02 13.01 13.74

Buah - buahan 27.79 -4.61 20.07 9.93 0.3 -22.44 -20.58 -8.45 -1.74 34.39

Bumbu - bumbuan -17.84 26.78 49 77.12 112.85 103.47 97.34 54.6 18.00 45.46

Lemak dan Minyak 6.45 -7.23 -7.73 -3.42 -2.62 -5.58 -4.95 -1.89 7.95 8.38

Bahan Makanan Lainnya 2.3 0.95 0.83 4.37 4.37 4.78 4.78 4.78 4.78 5.25

MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK & TEMBAKAU 5.93 5.56 7.87 7.08 6.1 5.56 8.32 8.71 5.86 7.44

Makanan Jadi 2.13 2.21 1.57 1.00 1.05 1.07 2.36 2.35 2.35 6.58

Minuman yang Tidak Beralkohol 13.53 8.38 13.21 8.23 3.56 0.72 2.08 4.09 0.07 -0.16

Tembakau dan Minuman Beralkohol 6.4 7.43 11.34 12.05 11.69 11.69 16.31 16.31 11.21 11.21

PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN BAKAR 3.06 3.57 3.45 2.51 3.13 4.44 4.21 4.74 5.09 5.05

Biaya Tempat Tinggal 4.23 5.74 4.08 2.85 3.95 6.23 5.37 5.99 6.38 6.27

Bahan Bakar, Penerangan dan Air 0.01 0.04 3.11 3.08 3.04 3.04 3.04 3.04 3.04 3.1

Perlengkapan Rumahtangga 1.12 2.29 2.12 1.13 1.56 1.01 1.34 2.36 1.95 2.29

Penyelenggaraan Rumahtangga 4.35 0.25 1.68 0.57 0.1 0.1 2.31 2.95 4.26 4.23

SANDANG -0.18 2.25 3.05 3.23 3.37 3.84 4.14 5.86 6.19 5.12

Sandang Laki-laki 0.23 0.46 3.43 3.79 3.76 4.07 4.07 5.21 5.33 4.76

Sandang Wanita 0.02 0.49 0.55 0.10 0.09 0.42 0.31 2.46 2.46 2.07

Sandang Anak-anak 0 0 0.75 2.30 2.57 2.93 3.72 3.79 4.58 4.72

Barang Pribadi dan Sandang Lain -1.32 10.81 9.34 8.50 9.01 10.21 11.24 14.83 15.47 10.98

KESEHATAN 9.35 7.36 2.37 2.32 3.36 3.28 2.22 2.53 3.33 3.43

Jasa Kesehatan 31.53 31.53 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0

Obat-obatan 15.78 7.94 7.23 6.86 6.92 6.04 0.24 0.22 0.47 0.47

Jasa Perawatan Jasmani 0 0 0 0.00 17.1 17.1 17.1 17.1 17.10 17.1

Perawatan Jasmani dan Kosmetika 1.24 0.63 1.65 1.68 1.65 1.85 2.2 2.84 4.27 4.46

PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 0.36 0.35 0.41 0.51 0.42 1.11 1.18 1.28 0.60 0.6

Jasa Pendidikan 0 0 -0.13 -0.13 -0.13 -0.13 -0.13 -0.13 -0.13 -0.13

Kursus-kursus/Pelatihan 42.16 42.16 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0

Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 0.51 0.62 2.22 2.15 1.61 2.55 2.69 2.37 -1.05 -1.05

Rekreasi -1.29 -1.36 0.46 0.85 0.82 2.6 2.77 2.74 2.15 2.15

Olahraga -0.46 -0.46 0.07 0.00 0 0 0 8.22 8.22 8.22

TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN -0.06 -0.4 2.57 2.53 2.16 1.86 2.44 2.78 3.10 3.36

Transpor 0.41 0.16 2.2 1.60 1.07 0.59 1.42 1.92 2.11 2.45

Komunikasi dan Pengiriman -1.83 -2.98 1.71 3.72 3.72 3.72 3.72 3.72 4.94 4.94

Sarana dan Penunjang Transpor 0.4 1.78 14.08 13.63 13.63 14.15 14.15 14.15 12.59 13.17

Jasa Keuangan 0.34 0.34 0 0.00 0 0 0 0 0.00 0

2011

Kelompok / Sub kelompok

2010

MAR JUNI SEPT DES JAN FEB MAR APR MAY JUN

Total Inflasi 3.59% 2.73% 7.60% 7.43% 7.13% 5.28% 5.77% 6.17% 6.69% 7.11%

Core Inflation 3.32% 3.41% 3.40% 2.68% 2.79% 3.43% 3.53% 4.23% 4.27% 4.64%

Volatile Food 5.05% 1.95% 15.71% 16.30% 15.41% 8.40% 8.57% 8.69% 11.35% 12.07%

Administered Price 2.13% 2.39% 5.30% 5.25% 4.90% 4.69% 6.52% 6.75% 5.30% 5.47%

Total Inflasi -0.47% 0.20% 0.36% 0.59% 0.10% -0.07% -0.01% -0.50% 0.92% 0.60%

Core Inflation 0.09% 0.23% 0.03% 0.19% 0.56% 0.55% 0.20% 0.56% 0.12% 0.59%

Volatile Food -1.71% 0.29% 0.22% 1.22% -0.32% -0.83% -1.56% -2.49% 2.68% 0.94%

Administered Price 0.16% -0.02% 1.24% 0.46% -0.21% -0.20% 1.92% 0.21% 0.08% 0.14%

2010Disagregasi

2011

Inflasi Bulanan (mtm)

3 6 9 12 1 2 3 4 5 6

Inflasi Umum 3.59% 2.73% 7.60% 7.43% 7.13% 5.28% 5.77% 6.17% 6.69% 7.11%

1 Bahan makanan 5.10% 2.03% 15.63% 16.20% 15.26% 8.33% 8.50% 8.70% 11.38% 12.04%

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 5.93% 5.56% 7.87% 13.43% 6.10% 5.56% 8.32% 8.71% 5.86% 7.44%

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 3.06% 3.57% 3.45% 12.53% 3.13% 4.44% 4.21% 4.74% 5.09% 5.05%

4 Sandang -0.18% 2.25% 3.05% 6.39% 3.37% 3.84% 4.14% 5.86% 6.19% 5.12%

5 Kesehatan 9.35% 7.36% 2.37% 2.32% 3.36% 3.28% 2.22% 2.53% 3.33% 3.43%

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0.36% 0.35% 0.41% 0.51% 0.42% 1.11% 1.18% 1.28% 0.60% 0.60%

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan -0.06% -0.40% 2.57% 2.53% 2.16% 1.86% 2.44% 2.78% 3.10% 3.36%

20112010No

Inflasi Tahunan

Page 12: BAB VI Kesejahteraan - bi.go.id fileBAB 6 : KESEJAHTERAAN ... mengalami penurunan sebesar 4,44%. Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada bulan Maret 2011 sebesar

3. PERBANKAN

Tabel 3.A PERKEMBANGAN BANK UMUM PROVINSI GORONTALO

Tabel 3.B PERKEMBANGAN BPR PROVINSI GORONTALO

Sumber : Bank Indonesia

Page 13: BAB VI Kesejahteraan - bi.go.id fileBAB 6 : KESEJAHTERAAN ... mengalami penurunan sebesar 4,44%. Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada bulan Maret 2011 sebesar

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

Inflasi Kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara

umum dan bersifat persisten. Perubahan (laju) inflasi

umumnya diukur dengan melihat perubahan harga pada

sejumlah barang dan jasa yang dikonsumsi oleh

masyarakat, seperti tercermin pada perkembangan indeks

harga konsumen (IHK). Berdasarkan faktor penyebabnya,

inflasi dapat dipengaruhi baik dari penawaran maupun dari

permintaan.

Food Inflation Inflasi yang disebabkan oleh perubahan harga dari jenis

barang-barang makanan.

Administered Inflation Inflasi yang disebabkan oleh perubahan harga sekelompok

barang yang harganya diatur/ dikendalikan oleh pemerintah,

seperti: BBM, Tarif listrik, telpon, dll.

Traded Inflation Inflasi yang diukur berdasarkan perubahan harga kategori

barang yang dapat diperdagangkan secara international.

Inflation Month to Month Perbandingan atau nisbah indeks harga konsumen pada

bulan yang diukur dengan IHK pada bulan sebelumnya

(inflasi bulanan), dan sering disingkat (m-t-m)

Inflasi Year to Date Inflasi kumulatif merupakan inflasi yang mengukur

perbandingan harga (nisba) perubahan harga indeks

konsumen bulan bersangkutan dibandingkan akhir bulan

pada tahun sebelumnya, sehingga merupakan angka total

dan disingkat (y-t-d)

Inflasi Year on Year Atau inflasi tahunan adalah Inflasi yang mengukur

perbandingan harga (nisbah) perubahan harga indeks

konsumen bulan bersangkutan dibandingkan IHK pada

bulan yang sama tahun sebelumnya, atau sering disingkat

(Y-o-Y)

Inflasi Quarter to Quarter Atau inflasi triwulan adalah inflasi yang mengukur

perbandingan harga (nisbah)/perubahan indeks harga

konsumen pada akhir triwulan yang bersangkutan

dibandingkan IHK akhir triwulan sebelumnya, atau sering

disebut (q-t-q)

Page 14: BAB VI Kesejahteraan - bi.go.id fileBAB 6 : KESEJAHTERAAN ... mengalami penurunan sebesar 4,44%. Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada bulan Maret 2011 sebesar

PDB dan PDRB Atau produk domestik bruto, sedangkan untuk skala daerah

(kota/kebupaten) disebut PDRB (produk domestik regional

bruto)

Pertumbuhan Year on

Year

Atau pertumbuhan tahunan adalah pertumbuhan yang

mengukur perbandingan PDRB atas dasar harga konstan

triwulan laporan dibandingkan PDRB atas dasar harga

konstan triwulan yang sama tahun sebelumnya, atau sering

disingkat (Y-o-Y)

Pertumbuhan Melambat Pertumbuhan tahunan masih menunjukkan nilai positif

namun lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya

M1 Disebut sebagai narrow money (uang beredar dalam arti

sempit), terdiri dari uang kartal dan uang giral

M2 Disebut broad money atau uang beredar dalam arti luas,

merupakan indicator tingkat likuiditas perekonomian, terdiri

dari uang kartal, uang giral dan uang kuasi (tabungan dan

deposito baik dalam mata uang rupiah maupun asing).

Mo Disebut uang primer (base money) merupakan kewajiban

otoritas moneter (di dalam neraca bank sentral), terdiri dari

uang kartal pada bank umum dan masyarakat ditambah

dengan saldo giro bank umum dan masyarakat dibank

sentral.

Uang Kartal Uang kertas dan uang logam yang berlaku, tidak termasuk

uang kas pada kas negara (KPKN) dan bank umum.

Uang Giral Terdiri dari rekening giro masyarakat masyarakat dibank,

kiriman uang, simpanan berjangka dan tabungan yang

sudah jatuh tempo yang seluruhnya merupakan simpanann

penduduk dalam rupiah pada sistem moneter.

NIM Singkatan dari Net Interest Margin adalah selisih antara

pendapatan bunga yang diperoleh oleh bank dengan biaya

bunga yang harus dibayar.

NPLs Singkatan dari non performing loan disebut juga kredit

bermasalah, dengan kolektibiltas kurang lancar (3),

diragukan(4) dan macet (5) menurut ketentuan BI.

Page 15: BAB VI Kesejahteraan - bi.go.id fileBAB 6 : KESEJAHTERAAN ... mengalami penurunan sebesar 4,44%. Sementara itu garis kemiskinan di Provinsi Gorontalo pada bulan Maret 2011 sebesar

Restrukturisasi kredit Upaya yang dilakukan bank dalam kegiatan usaha

perkreditan agar debitur dapat memenuhi kewajibannya

yang dilakukan antara lain dengan melalui : restrukturisasi,

re-scheduling atau konversi kepemilikan.

UMKM Singkatan dari Sektor Usaha Mikri, Kecil Menengah yang

mempunyai skala pinjaman antara Rp50 Juta s/d Rp 5

Milyar.

UYD

Singkatan dari uang yang diedarkan, adalah uang

kartalyang berada dimasyarakat ditambah dengan uang

yang berada di kas bank.

Inflow Uang kartal yang masuk ke BI, melalui kegiatan setoran

yang dilakukan oleh bank umum.

Outflow Uang kartal yang keluar dari BI melaui proses penarikan

uang tunai bank umum dari giro di BI atau pembayaran

tunai melalui BI.

Netflow Selisih antara outflow and inflow.

PTTB Pemberian tanda tidak berharga, adalah bagian dari

kegiatan untuk menarik uang yang sudah tidak layak edar,

sehingga uang yang disediakan oleh BI tersebut dapat

berada dalm kondisi layak dan segar (fit for circulation)

untuk bertransaksi.