bab v panci

33
BAB V PERENCANAAN REHABILITASI (VOLUME SATUAN PEKERJAAN) DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA 5.1 Detail Desain Rencana Pekerjaan Pekerjaan perencanaan rehabilitasi pada Jaringan Irigasi Sukoraharjo III ini mengambil 2 objek yaitu pekerjaan plengsengan saluran sekunder dan pekerjaan pasangan alat ukur ambang lebar saluran tersier Sukoraharjo III. Adapun rincianya dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut ini: Tabel 5.1. Detail Desain Rencana Pekerjaan TITIK JARAK (m) JENIS BANGUNAN/SALURAN KONDISI BANGUNAN PERENCANAAN/ REHAB B - C 5 Plengsengan Gambar 5.1 Plengsengan rusak Plengsengan rusak karena ditumbuhi rumput – rumput liar diatas tanggul. Perencanaan bongkaran batu kali. Perencanaan pekerjaan pasangan: - Pasangan batu kali. - Plesteran, acian, siaran, dan pasangan batu candi. BBS. 1 - Bangunan Bagi Sadap 2 pintu air hilang. Perencanaan pemasangan pintu air. 38

Upload: rizky-puteri-m

Post on 24-Oct-2015

174 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

BAB VPERENCANAAN REHABILITASI (VOLUME SATUAN PEKERJAAN)

DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA

5.1 Detail Desain Rencana Pekerjaan

Pekerjaan perencanaan rehabilitasi pada Jaringan Irigasi Sukoraharjo III ini

mengambil 2 objek yaitu pekerjaan plengsengan saluran sekunder dan pekerjaan

pasangan alat ukur ambang lebar saluran tersier Sukoraharjo III. Adapun rincianya

dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut ini:

Tabel 5.1. Detail Desain Rencana Pekerjaan

TITIK JARAK

(m)JENIS BANGUNAN/SALURAN

KONDISI

BANGUNAN

PERENCANAAN/

REHAB

B - C 5

Plengsengan

Gambar 5.1 Plengsengan rusak

Plengsengan rusak

karena ditumbuhi

rumput – rumput liar

diatas tanggul.

Perencanaan

bongkaran batu kali.

Perencanaan

pekerjaan pasangan:

- Pasangan batu kali.

- Plesteran, acian,

siaran, dan

pasangan batu

candi.

BBS.1 -

Bangunan Bagi Sadap

Gambar 5.2 Pintu air hilang pada bangunan bagi

sadap sebelah kanan

Gambar 5.3 Pintu air hilang pada bangunan bagi

sadap sebelah kiri

2 pintu air hilang. Perencanaan

pemasangan pintu air.

38

39

BBS.1

2,3

Alat Ukur Debit

Gambar 5.4 Alat ukur debit Drample rusak

Bangunan hancur. Perencanaan

pekerjaan pasangan:

- Pasangan batu kali.

- Pesteran, acian,

dan siaran.

Perencanaan

pekerjaan

pembetonan.

Sumber: Survei dan Penelusuran

Untuk lokasi bangunan/saluran yang rusak pada Tabel 5.1 selengkapnya dapat dilihat

pada Gambar 4.10 pada bab IV.

Gambar detail desain perencanaan rehabilitasi ini nantinya akan digunakan

sebagai acuan untuk menghitung volume bangunan, analisa harga satuan, dan rencana

anggaran biaya. Pekerjaan penggambaran meliputi sebagai berikut:

a. Semua bangunan air pada jaringan irigasi yang ada dan rencana, harus digambar

(dalam skala 1 : 100) dengan ukuran-ukuran dan sudut sesuai dengan kenyataan di

lapangan. Jika pada gambar lama pengalami perubahan, maka perubahan tersebut

harus digambarkan sesuai dengan kondisi saat survei.

b. Gambar bangunan standar harus diberi tabel dimensi yang jelas untuk tiap jenis

bangunan.

c. Penggambaran sesuai dengan Standart Perencanaan Irigasi, DITJENAIR, Desember

1986.

d. Setiap detail desain harus digambar potongan-potongan penampang secara jelas.

Gambar detail desain perencanaan plengsengan (SS.1 SR III) dapat dilihat pada

Gambar 5.5 dan gambar detail desain perencanaan alat ukur ambang lebar (BBS.1)

Jaringan Irigasi Sukoraharjo III dapat dilihat pada Gambar 5.6 dan Gambar 5.7.

Dalam perencanaan rehabilitasi Jaringan Irigasi Sukoraharjo III ini, volume

pekerjaan yang dihitung meliputi :

1. Pekerjaan persiapan

2. Pekerjaan tanah

3. Pekerjaan bongkaran

4. Pekerjaan pasangan

5. Pekerjaan pembetonan

6. Pekerjaan plesteran

7. Pekerjaan pemasangan papan nama proyek dan pintu air

Lanjutan Tabel 5.1

40

41

42

43

5.2 Uraian Item Pekerjaan5.2.1 Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan persiapan atau pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan-

pekerjaan yang dilakukan sebelum dilaksanakannya proyek. Pekerjaan persiapan (dalam

perencanaan plengsengan dan alat ukur debit ambang lebar) terdiri dari dua jenis

pekerjaan, yaitu pengukuran dan pembersihan lokasi. Perhitungan pekerjaan persiapan

dapat dilihat pada Tabel 5.2 pada halaman selanjutnya.

5.2.2 Pekerjaan Tanah5.2.2.1 Pekerjaan Galian Tanah Biasa

Pekerjaan galian ini dilakukan di lokasi yang akan dilakukan pekerjaan galian

sesuai dengan garis dan dimensi yang telah direncanakan. Galian tanah untuk pondasi

diusahakan sampai lapisan tanah yang keras. Hal ini bertujuan agar bangunan tersebut

tidak mengalami penurunan (settlement) yang dapat menggangu stabilitas bangunan.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan penggalian ini,

mengingat kondisi lokasi kegiatan. Pekerjaan galian diusahakan sekecil mungkin sesuai

dengan gambar rencana yang telah ada.

Pekerjaan galian ini menggunakan peralatan yang sederhana seperti cangkul dan

sekop. Hasil dari galian tersebut kemudian dikumpulkan di suatu tempat terdekat yang

nantinya dapat digunakan sebagai timbunan. Perhitungan galian tanah biasa pada

perencanaan saluran tersier Sukoraharjo III ini memakai persamaan V = Luas

penampang x Panjang.

Perhitungan volume galian tanah biasa pada perencanaan plengsengan dan alat

ukur debit Sukoraharjo III dapat dilihat pada Tabel 5.3 pada halaman selanjutnya.

5.2.2.2 Pekerjaan Timbunan Tanah Biasa

Pada pekerjaan perencanaan plengsengan dan alat ukur debit Sukoraharjo III

tanah tidak memerlukan timbunan tanah kembali.

5.2.3 Pekerjaan Pasangan5.2.3.1 Pasangan Batu Kali 1 : 4

Pasangan batu kali ini akan digunakan pada pembuata plengsengan dan pada

pembuatan dinding pelimpah samping. Fungsinya adalah sebagai dinding penahan pada

tempat yang mudah longsor atau tererosi.

44

45

46

Bahan untuk pasangan batu kali meliputi batu kali, semen, pasir dan air yang

harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk susunan adukan

pasangan batu kali terdiri dari 1 bagian PC : 4 bagian Pasir, dalam volume dan air

secukupnya sampai dihasilkan keperluan yang diinginkan. Untuk bahan pasangan

dipilih batu kali (batu kali yang masih utuh dipecah terlebih dahulu) atau menggunakan

batu belah setempat yang keras. Dan untuk pasangan batu muka digunakan batu belah

yang keras dan biasanya dibentuk segi enam.

Apabila dalam pekerjaan pasangan dimana batu yang digunakan adalah bekas

bongkaran maka harus dibersihkan terlebih dahulu dan volume batu yang terpasang

dapat diperhitungkan sebesar 65% dari volume bongkaran.

Pekerjaan pasangan batu harus memenuhi syarat-syarat, antara lain:

a. semua batu yang digunakan dalam pasangan batu atau batu kosong harus benar-

benar bersih sebelum dipasang

b. batu-batu tidak boleh dipasang selama hujan yang cukup lebat atau cukup lama

untuk menghanyutkan adukan dari pasangan batu.

c. semua batu yang digunakan dengan siaran spesi harus dibasahi dengan air antara 3

sampai 4 jam sebelum digunakan, dengan cara yang dapat menjamin bahwa setiap

batu telah menjadi basah dengan merata.

Perhitungan pasangan batu kali pada perencanaan plengsengan dan alat ukur

debit Sukoraharjo III dan saluran tersier memakai persamaan V = Luas penampang x

Panjang.

Perhitungan volume pasangan batu kali lebih detail dapat dilihat pada Tabel 5.4

pada halaman selanjutnya.

5.2.3.2 Pasangan batu candi

Pasangan batu candi diletakan pada sisi luar pasangan, biasannya yang

bersentuhan dengan air. Pasangan ini menggunakan batu candi yang bentuknnya pipih.

Perhitungan pasangan batu candi pada perencanaan plengsengan dan alat ukur

debit Sukoraharjo III dan saluran tersier lebih detail dapat dilihat pada Tabel 5.4.

5.2.4 Pekerjaan Plesteran5.2.4.1 Plesteran 1 : 2

Pekerjaan plesteran dilakukan setelah seluruh pekerjaan yang dilakukan diawal

47

48

kegiatan telah selesai. Sebelum melakukan pekerjaan plesteran semua bidang yang akan

diplester harus dibersihkan terlebih dahulu dan disiram air bersih sampai kotoran-

kotoran yang akan diplester bersih dan betul-betul dalam keadaan basah. Pesteran terdiri

dari campuran semen dan pasir perbandingan 1 PC : 2 pasir.

Syarat untuk pekerjaan plesteran harus sesuai dengan spesifikasi teknik, yaitu :

Dataran plesteran harus rata.

Tebal lapisan plesteran ±1,5 cm.

Cara pelaksanaan harus teratur dan baik.

Cara pelaksanaan plesteran adalah sebagai berikut :

Ditempat sudut pasangan dipasang paku yang menonjol keluar, lalu direntang

benang horisontal, vertikal dan diagonal.

Dengan melihat benang-benang ini, kemudian dilihat pasangan tersebut apakah

lapisan plesteran sama tebal atau tidak nantinya.

Batu-batu yang menonjol dipotong.

Plesteran harus benar-benar rata, halus dan pada pertemuan sudut harus berisi

tajam.

Perhitungan volume plesteran pada perencanaan perencanaan plengsengan dan

alat ukur debit Sukoraharjo III dan saluran tersier lebih detail dapat dilihat pada Tabel

5.3 sampai dengan Tabel 5.4.

5.2.4.2 Siaran 1 : 2

Pekerjaan siaran dilakukan pada dasar bangunan dinding penahan, karena pada

lokasi pekerjaan ini tanahnya tidak cukup keras dan kedap air. Semua bagian pasangan

yang nampak biasanya diberi pasangan batu rai. Jarak muka batu rai dengan batu rai

yang lain besarnya sekitar 1 – 1,5 cm. Jarak-jarak inilah yang disebut dengan siar.

Pekerjaan siaran dimaksudkan untuk menutup celah-celah diantara pasangan

batu kali atau batu muka agar kedap air. Untuk pemasangan siaran tersebut, batu-batu

pecah disusun secara merata dan dibersihkan permukaannya dengan sikat kawat dan

dibasahi dengan air. Sehingga spesi (campuran semen dan pasir perbandingan 1 PC : 2

pasir) dapat melekat kuat pada batu-batu pecah tersebut.

Pada pekerjaan ini dilakukan siaran rata (rata dengan batu muka) dengan alasan

untuk memperkecil hambatan aliran air. Sedangkan jarak tiap-tiap batu pecah adalah

kurang lebih 2 cm. Perhitungan Siaran pada perencanaan plengsengan dan alat ukur

debit Sukoraharjo III dan saluran tersier lebih detail dapat dilihat pada Tabel 5.4.

49

5.2.4.3 Acian/benang

Acian adalah campuran semen dengan sedikit air yang digunakan untuk melapisi

permukaan pasangan. Biasanya yang diberi acian adalah bagian atas yang dipakai

sebagai jalan, sehingga plengsengan tidak mudah runtuh karena adanya beban terpusat

yang ada di atasnya.

Perhitungan Siaran pada perencanaan plengsengan dan alat ukur debit

Sukoraharjo III dan saluran tersier lebih detail dapat dilihat pada Tabel 5.3 sampai

dengan Tabel 5.4.

5.2.5 Pekerjaan Lain-Lain

Pekerjaan lain-lain dilakukan setelah semua pekerjaan selesai. Pekerjaan lain-

lain dalam proyek kerja ini adalah pembuatan papan nama kegiatan proyek dan

pemasangan pintu air. Papan nama ditulis dengan manggunakan tinta pada sebuah

media papan kayu yang didirikan dengan tiang penyangga dari kayu. Untuk papan nama

dicat dengan warna putih dengan warna tulisan hitam.

Tulisan dalam papan adalah nama pekerjaan/proyek, junlah dana dan sumber

dana, nama instansi, serta alamat proyek.

5.2.6 Rekapitulasi Perhitungan Volume

Rekapitulasi perhitungan volume adalah total volume setiap item-item

pekerjaan. Hasil rekapitulasi akan dijadikan acuan untuk analisa harga satuan. Hasil

perhitungan rekapitulasi tersaji di Tabel 5.5.

Tabel 5.5. Rekapitulasi Rencana Volume Pekerjaan Rehabilitasi J.I Sukoraharjo III

Proyek : Perencanaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sukoraharjo IIIPekerjaan : Perencanaan Plengsengan Saluran Sekunder Dan Alat Ukur

Ambang Lebar Saluran TersierLokasi : Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang

NO. JENIS PEKERJAAN SATUAN VOLUMEI. PEKERJAAN PERSIAPAN    

  1 Pembersihan Lokasi m2 18,280

  2 Pengukuran Saluran m1 7,300II. PEKERJAAN TANAH    

  1 Galian Tanah m3 4,126  2 Urugan Tanah Kembali m3 0,000

50

Lanjutan Tabel 5.5

NO. JENIS PEKERJAAN SATUAN VOLUMEII. PEKERJAAN BONGKARAN    

  1 Bongkaran Batu Kali m3 6,000IV. PEKERJAAN PASANGAN    

  1 Pasangan Batu Kali dengan spesi 1 : 4 m3 10,167

  2 Pasangan Batu Candi m3 7,500

V. PEKERJAAN PEMBETONAN    

  1 Campuran beton kedap air m3 5,104

  2 Pembuatan tulangan beton m3 1,021

  3 Pembuatan cetakan beton m3 5,104

  4 Penyiraman beton dan buka cetakan m2 10,126

VI. PEKERJAAN PLESTERAN    

  1 Acian m2 4,350

  2 Plesteran dengan spesi 1 : 3 m3 11,876

  3 Siaran dengan spesi 1 : 2 m2 7,500

VII. PEKERJAAN LAIN-LAIN      1 Papan Nama Kegiatan unit 1,000  2 Pintu unit 2,000

Sumber : Perhitungan

5.3 Analisa Harga Satuan

Analisa adalah perumusan guna menetapkan harga dan upah masing-masing

dalam bentuk satuan. Pedomannya adalah buku analisa BOW yang merupakan suatu

rumusan penentuan harga satuan tiap jenis pekerjaan. BOW (Burgerlijke Openbare

Werken) adalah suatu ketentuan umum yang ditetapkan BOW tanggal 28 Februari 1921

Nomor 5372 A pada pemerintahan zaman Belanda.

Dalam penyusunan anggaran biaya bangunan ada tiga analisa yang harus

dibedakan yaitu harga upah kerja, harga bahan-bahan, dan harga satuan pekerjaan.

5.3.1 Harga Upah Kerja

Analisa upah yaitu menghitung banyaknya tenaga yang diperlukan, serta besar

biaya yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut. Upah tenaga kerja didapat dari lokasi

kemudian dikumpulkan dan dicatat dalam suatu daftar harga satuan upah. Dalam

penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) suatu proyek, harus disesuaikan harga

51

satuan bahan dan upah tenaga kerja di pasaran dan lokasi pekerjaan tersebut karena

harga satuan bahan dan upah tenaga kerja disetiap daerah berbeda-beda.

Daftar harga upah pekerja dalam perencanaan plengsengan dan alat ukur debit

Sukoraharjo III dan saluran tersier dapat dilihat pada Tabel 5.6.

5.3.2 Harga Bahan-Bahan

Analisa bahan suatu pekerjaan adalah menghitung banyaknya volume masing-

masing bahan, serta biaya yang dibutuhkan. Daftar harga bahan dibuat berdasarkan

patokan harga setempat. Daftar harga bahan-bahan pekerjaan yang diperlukan dalam

perencanaan plengsengan dan alat ukur debit Sukoraharjo III dan saluran tersier dapat

dilihat pada tabel 5.6.

Tabel 5.6. Daftar Harga Satuan

No. Uraian Pekerjaan Satuan

Harga Satuan (Rp) Keterangan

I BAHAN

1 Batu kali pecah 15/20 cm m3 145.600,00  

2 Pasir pasang m3 139.800,00  

3 Pasir beton m3 145.600,00  4 Pasir urug m3 116.500,00  

5 Tanah urug m3 58.300,00  

12 Besi beton polos Kg 15.600,00  

13 kawat ikat Kg 20.000,00  

14 Paku 2'-5' Kg 13.000,00  

15 Portland cemen ( PC ) Kg 1.500,00  

16 Pipa PVC 2,5'' m 14.375,00 Asumsi 1 lonjor = 4 m

17 ijuk Kg 125.627,00Asumsi 1 m3 = 0,824 kg

18 Dolken Gelam batang 25.300,00  19 Kayu Kasanu Meranti m3 4.500.000,00  20 Cat Meni Kayu Kg 21.350,00  

21 Geotextile m2 23.022,00  

22 Besi siku Kg 16.100,00  

23 Besi plate Kg 13.800,00  

24 Besi plate Strip Kg 15.300,00  

25 Pipa m 42.100,00  

26 Bahan bantu kontruksi Liter 0,00  

27 Besi bulat st 60 Kg 15.600,00  

28 Bronze Kg 75.000,00  

29 Besi polos Kg 15.600,00  

30 mur baut 1/2'' ,5/8'',7/8" Kg 33.550,00  

Upah

Bahan

Harga Satuan

Pekerjaannn

Harga satuan bahan

Analisa bahan

Harga satuan upah

Analisa upah

52

31 Paku keling 3/4",5/8",7/8" Kg 25.000,00  

32 Nipple Kg 13.425,00  

33 Splite pen / Pengunci buah 25.000,00  

34 Gembok buah 43.300,00  Lanjutan Tabel 5.6

No. Uraian Pekerjaan Satuan

Harga Satuan (Rp) Keterangan

35 Drucklager kecil / besar buah 141.500,00  

36 Na F/Ring buah 20.300,00  

37 Beton Tumbuk 1:2:3 m3 633.516,85  

         

II ALAT  

1 Pesawat Ukur Unit/ hari 65000,00  

2 Meteran Buah 140000,00  

3 Palu Buah 19600,00  

4 Keranjang Buah 17500,00  

5 Bodem Buah 65000,00  6 Sabit Buah 20700,00  

         

III TENAGA  

1 MandorOrang/

hari 67.700,00  

2 Kepala TukangOrang/

hari 52.600,00  

3 Tukang BatuOrang/

hari 48.400,00  

4 Tukang KayuOrang/

hari 48.400,00  

5 Tukang BesiOrang/

hari 48.400,00  

6 Tukang CatOrang/

hari 42.000,00  

7 Pekerja tidak terampilOrang/

hari 42.350,00  

8 Juru UkurOrang/

hari 63.550,00  

         

Sumber : UPTD Dinas Pengairan Kabupaten Malang

5.3.3 Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Harga satuan pekerjaan merupakan jumlah dari bahan dan upah. Skema Harga

Satuan Pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 5.8 berikut ini :

Harga satuan bahan

Analisa bahan

53

Gambar 5.8. Skema harga satuan pekerjaan

Perhitungan pada analisa harga satuan mengacu pada pedoman analisis Harga

Satuan Pekerjaan Departemen Pekerjaan Umum (HSP DPU) bidang pengairan dan

Standar Nasional Indonesia (SNI) Selanjutnya, untuk hasil analisa harga satuan

pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 5.7.

Tabel 5.7 Analisa Harga Satuan Pekerjaan

No Pekerjaan

1 Uraian Pekerjaan : Pembersihan Lokasi  

  HSP DPU Bidang Pengairan  

 No

Uraian Satuan KuantitasHarga Satuan

(Rp.) Jumlah (Rp.)

  A TENAGA    

  1 Pekerja Org/hr 0,500 42.350 21.175

  2 Mandor Org/hr 0,005 67.700 339

         

    Harga Per m2 21.514

2 Uraian Pekerjaan : Pengukuran saluran  

  HSP DPU Bidang Pengairan (1Unit Pesawat Ukur)

 No

Uraian Satuan KuantitasHarga Satuan

(Rp.) Jumlah (Rp.)

  A BAHAN      1 Kayu Kasau Meranti m3 0,006 4.500.000 27.000

  2 Cat meni Kg 0,060 21.350 1.281

  3 Paku 2" - 5" Kg 0,025 13.000 325

  B TENAGA    

  1 Juru ukur Org/hr 0,04 63.550 2.542

  2 Pekerja Org/hr 0,04 42.350 1.694

  C ALAT    

  1 Pesawat ukur Unit/Hr 1,000 65.000 65.000

  2 Meteran Buah 0,023 140.000 3.220

    Harga Per Km 101.642

3 Uraian Pekerjaan : Galian tanah      Analisa SNI-6.1  

 No

Uraian Satuan KuantitasHarga Satuan

(Rp.) Jumlah (Rp.)

Harga satuan upah

Analisa upah

54

  A TENAGA      

  1 Pekerja Org/hr 0,40 42.350 16.940

  2 Mandor Org/hr 0,04 67.700 2.708

  B PERALATAN    

    Kereta Dorong unit 0,015 96.500 1.448

    Harga per m2 19.648

Lanjutan Tabel 5.7

No Pekerjaan

4 Uraian Pekerjaan : Bongkaran pasangan batu kali    HSP DPU Bidang Pengairan  

 No

Uraian Satuan KuantitasHarga Satuan

(Rp.) Jumlah (Rp.)

  A BAHAN      1 Bodem Buah 0,010 65.000 650

  2 Keranjang Buah 0,083 17.500 1.453

  B TENAGA    

  1 Tukang batu Org/hr 0,205 48.400 9.922

 2 Pekerja Org/hr 2,048 42.350 86.733

    Harga Per m3 98.757

5 Uraian Pekerjaan : Pasangan Batu Kali, spesi 1 : 4    HSP DPU Bidang Pengairan  

 No

Uraian Satuan KuantitasHarga Satuan

(Rp.) Jumlah (Rp.)

  A BAHAN      1 Batu Belah 15/20 cm m3 1,100 145.600 160.160

  2 PC Kg 163,00 1.500 244.500

  3 Pasir Pasang m3 0,520 139.800 72.696

  B TENAGA    

  1 Tukang Batu Org/hr 0,600 48.400 29.040

  2 Kepala Tukang Org/hr 0,060 52.600 3.156

 3 Pekerja Org/hr 1,500

42.350 63.525

  4 Mandor Org/hr 0,075 67.700 5.078

  C LANNGSIR    

  1Langsir material oleh

Pekerja Org/hr 0,81842.350 34.642

    Harga per m3 40.744

6 Uraian Pekerjaan : Pasangan batu candi  

 No

Uraian Satuan KuantitasHarga Satuan

(Rp.) Jumlah (Rp.)

  A BAHAN      1 portland cement kg 437,500 1.500 656.250

  2 pasir pasang m3 0,680 139.800 95.064

55

  3 batu candi m3 0,940 142.800 134.232

  B TENAGA      

  1 tukang batu Org/hr 0,700 48.400 33.880

  2 kepala tukang batu Org/hr 0,070 52.600 3.682

  3 pekerja Org/hr 0,410 42.350 17.364

  4 mandor Org/hr 0,021 67.700 1.388

    Harga per m3 941.859

Lanjutan Tabel 5.7

No

Pekerjaan

7 Uraian Pekerjaan : Campuran beton K175, Spesi 1 : 1,5 : 2,5

  HSP DPU Bidang Pengairan  

  No Uraian SatuanKuantita

sHarga Satuan

(Rp.) Jumlah (Rp.)

  A BAHAN    

  1 Portland Cement kg 400,000 1.500 600.000

  2 Pasir Beton m3 0,540 145.600 78.624

  3 Koral Beton 2/3 cm m3 0,820 175.300 143.746

  B TENAGA      

 1 tukang batu Org/hr 0,700 48.400

33.880

  2 kepala tukang batu Org/hr 0,070 52.600 3.682

  3 pekerja Org/hr 0,410 42.350 17.364

  4 mandor Org/hr 0,020 67.700 1.354

    Harga per m3 878.650

8 Uraian Pekerjaan : Pembuatan tulangan beton    HSP DPU Bidang Pengairan  

  No Uraian SatuanKuantita

sHarga Satuan

(Rp.) Jumlah (Rp.)

  A BAHAN    

  1 besi beton polos kg 110,00 15.600 1.716.000

  2 kawat ikat kg 2,00 20.000 40.000

  B TENAGA      

  1 tukang besi Org/hr 4,86 48.400 235.224

  2 kepala tukang besi Org/hr 1,62 52.600 85.212

  3 pekerja Org/hr 4,86 42.350 205.821

    Harga per m3 2.282.257

9 Uraian Pekerjaan : Pembuatan cetakan beton    HSP DPU Bidang Pengairan  

  No Uraian SatuanKuantita

sHarga Satuan

(Rp.) Jumlah (Rp.)

  A BAHAN      

  1 playwood 400 mm (60 x 120) lbr 0,030 90.900 2.727

  2 kasau 5 x 7 x 400 cm btg 0,180 7.500 1.350

56

  3 paku 2" - 5" kg 0,350 13.000 4.550

  B TENAGA      

  1 tukang kayu Org/hr 0,500 48.400 24.200

  2 kepala tukang kayu Org/hr 0,050 52.600 2.630

  3 pekerja Org/hr 0,200 42.350 8.470

  4 mandor Org/hr 0,010 67.700 677

    Harga per m2 44.604

Lanjutan Tabel 5.7

No Pekerjaan10 Uraian Pekerjaan : Penyiraman beton dan buka cetakan

      HSP DPU Bidang Pengairan  

  No Uraian Satuan KuantitasHarga Satuan

(Rp.) Jumlah (Rp.)

  B TENAGA        

  1 pekerja Org/hr 4,00 42.350 169.400

             

    Harga per m2 169.400

11 Uraian Pekerjaan : Plesteran Tebal 1,5 cm, Spesi 1 : 2

      HSP DPU Bidang Pengairan  

  No Uraian Satuan KuantitasHarga Satuan

(Rp.) Jumlah (Rp.)

  A BAHAN        

  1 PC Kg 10,650 1.500 15.975

  2 Pasir Pasang m3 0,017 139.800 2.377

  B TENAGA        

  1 Tukang Batu Org/hr 0,200 48.400 9.680

  2 Kepala Tukang Org/hr 0,020 52.600 1.052

  3 Pekerja Org/hr 0,400 42.350 16.940

  4 Mandor Org/hr 0,004 67.700 271

    Harga per m2 46.294

12 Uraian Pekerjaan : Siaran Spesi 1 : 2    

      HSP DPU Bidang Pengairan  

  No Uraian Satuan KuantitasHarga Satuan

(Rp.) Jumlah (Rp.)

  A BAHAN        

  1 PC Kg 5,40 1.500 8.100

  2 Pasir Pasang m3 0,016 139.800 2.237

  B TENAGA        

  1 Tukang Batu Org/hr 0,070 48.400 3.388

  2 Kepala Tukang Org/hr 0,007 52.600 368

57

  3 Pekerja Org/hr 0,080 42.350 3.388

  4 Mandor Org/hr 0,008 67.700 542

    Harga per m2 18.023

Lanjutan Tabel 5.7

No Pekerjaan13 Uraian Pekerjaan : Acian / benangan    

      SNI-2837:2008    

 No

Uraian Satuan KuantitasHarga Satuan

(Rp.) Jumlah (Rp.)

  A BAHAN          1 Portland Cement kg 3,250 1.500 4.875   B TENAGA          1 tukang batu Org/hr 0,100 48.400 4.840   2 kepala tukang batu Org/hr 0,010 52.600 526   3 pekerja Org/hr 0,200 42.350 8.470   4 mandor Org/hr 0,010 67.700 677     Harga Per m2 19.388

Sumber: Perhitungan        

Contoh perhitungan analisa harga satuan pekerjaan.

Contoh perhitungan uraian pekerjaan Campuran Beton K175, Spesi 1 : 1,5 : 2,5

Uraian Pekerjaan : Campuran beton K175, Spesi 1 : 1,5 : 2,5

HSP DPU Bidang Pengairan  

No Uraian Satuan KuantitasHarga Satuan

(Rp.) Jumlah (Rp.)

1 2 3 4 5 6

A BAHAN    1 Portland Cement kg 400,000 1.500 600.000 2 Pasir Beton m3 0,540 145.600 78.624 3 Koral Beton 2/3 cm m3 0,820 175.300 143.746

B TENAGA      1 tukang batu Org/hr 0,700 48.400 33.880 2 kepala tukang batu Org/hr 0,070 52.600 3.682 3 pekerja Org/hr 0,410 42.350 17.364 4 mandor Org/hr 0,020 67.700 1.354   Harga per m3 878.650

Keterangan:

(2) Uraian : ditentukan pada pedoman analisis HSP DPU Bidang Pengairan

(3) Satuan : ditentukan pada pedoman analisis HSP DPU Bidang Pengairan

(4) Kuantitas : ditentukan pada pedoman analisis HSP DPU Bidang Pengairan

(5) Harga Satuan : Tabel 5.6 Daftar Harga Satuan

(6) Jumlah : (4) x (5)

Contoh pada perhitungan jumlah harga bahan Portland Cement:

Syarat-syarat dan penjelasan teknis (bestek) dan

gambar bestek

Perhitungan volume tiap jenis pekerjaan

Harga satuan bahan dan upah

Perhitungan satuan tiap jenis pekerjaan

berdasarkan BOW

Perhitungan RAB keseluruhan

58

Jumlah Harga = 400 x Rp 1500,00 = Rp 600.000,00

Harga per m3 = penjumlahan jumlah harga bahan dan tenaga kerja

= 600.000 + 78.624 + 143.746 + 33.880 + 3.682 + 17.364 + 1.354

= Rp 878.650,00

5.4 Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Rencana adalah himpunan planning, termasuk detail atau penjelas dan tata cara

pelaksanaan pembuatan sebuah bangunan atau proyek. Anggaran adalah perkiraan atau

perhitungan biaya suatu bangunan. Biaya adalah besar pengeluaran yang berhubungan

dengan borongan yang tercantum dalam persyaratan-persyaratan yang terlampir.

Jadi Rencana Anggaran Biaya adalah :

Merencanakan bentuk bangunan yang memenuhi syarat

Menentukan biaya

Menyusun tata cara pelaksanaan teknis dan administrasi

Tujuan pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah untuk memberikan

gambaran yang pasti mengenai bentuk atau konstruksi, besar biaya dan pelaksanaan

serta penyelesaiannya. Anggaran biaya merupakan bagian terpenting dalam

penyelenggaraan proyek. Anggaran biaya harus direncanakan terlebih dahulu supaya

proyek tersebut dapat berjalan dengan lancar.

Urutan pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dapat dilihat pada Gambar

5.6 berikut ini:

59

Gambar 5.9. Diagram alir pembuatan RAB

Pada dasarnya perhitungan RAB merupakan perhitungan biaya-biaya yang

diperlukan untuk bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan analisis tertentu dan biaya-

biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Dapat pula dinyatakan

bahwa RAB merupakan jumlah dari masing-masing hasil perkalian volume dengan

harga satuan pekerjaan.

Selanjutnya, untuk hasil perhitungan RAB dapat dilihat pada Tabel 5.8.

Tabel 5.8 Rencana Anggaran Biaya

Proyek : Perencanaan/Rehabilitasi Jaringan Irigasi Sukoraharjo IIIPekerjaan : Perencanaan Plengsengan dan Alat Ukur Ambang LebarLokasi : Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang

No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga Satuan Jumlah Harga

I. PEKERJAAN PERSIAPAN            

  1. Pembersihan Lokasi 18,280 m2 Rp 21.514 Rp 393.267

  2. Pengukuran Saluran 7,300 m Rp 101.062 Rp 737.753

    Jumlah Pekerjaan Persiapan   Rp 1.131.019

II. PEKERJAAN TANAH            

  1. Galian Tanah 4,126 m2 Rp 19.648 Rp 81.062

  2. Timbunan Tanah 0,000 m3 Rp - Rp

-

    Jumlah Pekerjaan Tanah   Rp 81.062

III. PEKERJAAN BONGKARAN            

  1. Bongkaran batu kali 6,000 m3 Rp 98.757 Rp 592.544

    Jumlah Pekerjaan Bongkaran   Rp 592.544

IV. PEKERJAAN PASANGAN            

  1. Pasangan batu kali 1 : 4 10,167 m3 Rp 607.167 Rp 6.172.822

  2. Pasangan batu candi 7,500 m2 Rp 941.859 Rp 7.063.945

    Jumlah Pekerjaan Pasangan   Rp 13.236.767

V. PEKERJAAN PEMBETONAN            

  1. Campuran beton K175 5,104 m3 Rp 878.650 Rp 4.484.715

  2. Pembuatan tulangan beton 1,021 m3 Rp 2.282.257 Rp 2.329.774

  3. Pembuatan cetakan beton 5,104 m2 Rp 44.604 Rp 227.663

  4. Penyiraman beton dan buka cetakan 10,126 m2 Rp 169.400 Rp 1.715.277

    Jumlah Pekerjaan Pembetonan   Rp 8.757.428

VI. PEKERJAAN PLESTERAN            

  1. Acian 4,350 m2 Rp 19.388 Rp 84.338

  2. Plesteran 1 : 2 10,126 m3 Rp 46.294 Rp 468.759

  3. Siaran 1 : 2 7,500 m2 Rp 18.023 Rp 135.170

    Jumlah Pekerjaan Plesteran   Rp 688.266 VII

. PEKERJAAN LAIN-LAIN            

  1. Papan nama kegiatan 1,000 unit Rp 500.000 Rp 500.000

RAB = (Volume x Harga Satuan Pekerjaan)

60

  2. Pintu 2,000 unit Rp 14.000.000 Rp 28.000.000

    Jumlah Pekerjaan Lain – Lain Rp 28.500.000

  JUMLAH         Rp 52.987.086

          Jumlah Rp 52.987.086

          PPN 10 % Rp 5.298.709

          Jumlah + PPN Rp 58.285.795

          Dibulatkan Rp 58.285.800

Terbilang : Lima puluh delapan juta dua ratus delapan puluh lima ribu delapan ratus rupiah

Sumber: Perhitungan

5.5 Kurva S

Setelah melakukan perencanaan terhadap jadual proyek konstruksi dengan

matang, maka langkah selanjutnya melaksanakan proyek tersebut sesuai dengan jadual

yang telah direncanakan. Dalam melaksanakan proyek tersebut perlu berpegang pada

jadual proyek yang telah disusun sebelumnya. Untuk itu diperlukan langkah

pengendalian, untuk mengetahui apakah proyek yang sedang kita laksanakan sesuai

jadual atau tidak. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk pengendalian proyek

adalah dengan menggunakan kurva S.

Kurva S merupakan gambaran kemajuan proyek yang diplot pada sumbu x dan

sumbu y, dimana sumbu x menyatakan satuan waktu sepanjang durasi proyek dan

sumbu y menyatakan prosentase kemajuan proyek yang dihitung terhadap biaya total.

Kurva S dapat dibuat berdasarkan jadual rencana (kurva S rencana) maupun berdasar

pelaksanaan di lapangan (kurva S aktual). Kurva S rencana dapat dibuat berdasarkan

rencana waktu tercepat (EET) atau waktu mulai terlambatnya (LET). Pengendalian

terhadap pelaksanakan proyek dilakukan dengan membandingkan posisi kurva S actual

terhadap kurva S rencana. Langkah pembuatan kurva S adalah sebagai berikut ini :

Lakukan pembobotan untuk setiap item pekerjaan. Bobot item pekerjaan itu

dihitung berdasarkan biaya item pekerjaan dibagi biaya total pekerjaan dikalikan

dengan 100%.

Setelah bobot masing-masing item pekerjaan dihitung, distribusikan bobot

pekerjaan tersebut selama durasi masing-masing aktivitas.

Setelah itu jumlah aktivitas tiap satuan waktu tertentu, dijumlahkan secara

komulatif.

Angka komulatif pada tiap-tiap satuan waktu, diplot pada sumbu y (ordinat)

dalam grafik dan waktu pada absis.

Dengan menghubungkan semua titik-titik maka didapat kurva S.

61

Selanjutnya untuk hasil perhitungan jumlah tenaga kerja dan durasi pekerjaan

beserta jadual pekerjaannya ( Kurva S ) dapat dilihat pada Tabel 5.9. dan Tabel 5.10.

62

63