bab v konsep perencanaan dan perancangan 5.1 …thesis.binus.ac.id/asli/bab5/2008-2-00069-ar bab...

21
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pintu Masuk Kendaraan dan Manusia Dari analisa yang telah dibahas pada bab sebelumnya pintu masuk kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini. Gambar 77. Konsep pintu masuk dan keluar bangunan Side entrance Pejalan kaki Main entrance 5.1.2 Zoning Tapak Berdasarakan hasil analisa pada bab sebelumnya maka peletakkan zoning pada tapak adalah seperi pada gambar dibawah ini. Asrama putri diletakkan lebih kedalam karena mahasiswi yang menginap akan merasa lebih aman dan terlindung, 115

Upload: nguyenthuy

Post on 31-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2008-2-00069-AR Bab 5.pdfsuhu udara naik dan dapat menyerap air. 119. Gambar 83. Grass block dan Con block

BAB V

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5.1 Konsep Perancangan Tapak

5.1.1 Pintu Masuk Kendaraan dan Manusia

Dari analisa yang telah dibahas pada bab sebelumnya pintu masuk

kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 77. Konsep pintu masuk dan keluar bangunan Side entrance Pejalan kaki

Main entrance

5.1.2 Zoning Tapak

Berdasarakan hasil analisa pada bab sebelumnya maka peletakkan zoning

pada tapak adalah seperi pada gambar dibawah ini. Asrama putri diletakkan lebih

kedalam karena mahasiswi yang menginap akan merasa lebih aman dan terlindung,

115

Page 2: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2008-2-00069-AR Bab 5.pdfsuhu udara naik dan dapat menyerap air. 119. Gambar 83. Grass block dan Con block

sedangkan asrama putra lebih kedepan karena sesuai dengan jiwa mahasiswa putra

yang bebas. Sedangkan untuk pengelola diletakkan paling depan agar tamu dapat

langsung bertemu dengan pengelola dahulu. Penunjang diletakkan ditengah agar

dapat dicapai dari segala arah dan servis diletakkan di pojok kiri agar tidak terlalu

terlihat. Untuk guest house diletakkan dekat dengan pintu masuk utama dan

pengelola.

Gambar 78. Konsep zoning Tapak

Ser

Guest House

Pengelola

Penunjang

A.Putra

A.Putri

5.1.3 Orientasi Bangunan

Dari analisa yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya orientasi masa

bangunan seperti dibawah ini, dengan pertimbangan mengurangi panas matahari

masuk dan pada tampak yang menghadap matahari akan diberi shading.

116

Page 3: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2008-2-00069-AR Bab 5.pdfsuhu udara naik dan dapat menyerap air. 119. Gambar 83. Grass block dan Con block

Gambar 79. Konsep orientasi masa bangunan

5.1.4 Sirkulasi Dalam Tapak

Jenis sirkulasi dalam tapak yang akan digunakan adalah sirkulasi linier

karena sirkulasi ini mudah disesuaikan dengan tapak dan jelas, selain itu sirkulasi

ini dapat bercabang, berbelok arah, melengkung dan sebagainya.

Gambar 80. Sirkulasi linier

Dari hasil analisa sebelumnya maka peletakkan pintu masuk dan keluar

kendaraan, sirkulasi kendaraan, dan sirkulasi manusia adalah seperti gambar berikut

ini.

117

Page 4: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2008-2-00069-AR Bab 5.pdfsuhu udara naik dan dapat menyerap air. 119. Gambar 83. Grass block dan Con block

Gambar 81. Sirkulasi kendaraan, manusia dan daerah hijau Ket :

: Pintu masuk dan keluar kendaraan

: Pintu masuk pejalan kaki

: Sirkulasi kendaraan

: Sirkulasi manusia

: Ruang hijau

5.1.5 Orientasi Bangunan Terhadap Arah Angin

Orientasi bangunan terhadap arah angina seperti yang telah dijelaskan pada

analisa bab sebelumnya adalah seperti gambar dibawah ini. Hal ini dikarenakan

118

Page 5: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2008-2-00069-AR Bab 5.pdfsuhu udara naik dan dapat menyerap air. 119. Gambar 83. Grass block dan Con block

dengan bentuk bangunan memanjang maka angin lebih leluasa mengalir didalam

bangunan sehingga dapat menciptakan cross ventilation.

Gambar 82. Arah masa bangunan terhadap arah angin

5.1.6 Pengisi Ruang Luar Tapak

Untuk pengisi ruang luar bangunan terdiri dari elemen keras dan elemen

lunak. Berikut adalah elemen keras dan lunak yang akan digunakan pada tapak

asrama.

Elemen Keras

Elemen keras yang akan digunakan adalah grass block dan beton cetak

untuk sirkulasi kendaraan dan manusia. Grass block dipilih karena tidak membuat

suhu udara naik dan dapat menyerap air.

119

Page 6: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2008-2-00069-AR Bab 5.pdfsuhu udara naik dan dapat menyerap air. 119. Gambar 83. Grass block dan Con block

Gambar 83. Grass block dan Con block Sedangkan untuk elemen estetikanya berupa patung yang dapat dibentuk

simbol universitas maupun simbol lainnya, lampu taman untuk penerangan pada

malam hari, kolam untuk menambah kesan alami pada taman, gazebo untuk tempat

berkumpul dan belajar bersama dan selasar dengan tanaman rambat sehingga

pejalan kaki dapat terlindung dari terik matahari dan hujan.

Gambar 84. Selasar

Elemen Lunak

Elemen lunak yang akan digunakan adalah tanaman hias untuk

memperindah tapak, rerumputan sebagai penghijauan pada tanah, dan pepohonan

120

Page 7: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2008-2-00069-AR Bab 5.pdfsuhu udara naik dan dapat menyerap air. 119. Gambar 83. Grass block dan Con block

yang memiliki banyak fungsi yaitu sebagai tempat berteduh dan mengurangi polusi

udara dan kebisingan.

Jenis parkir mobil yang akan digunakan pada asrama ini adalah parkir

dengan kemiringan 90º, karena pada lahan yang sempit parkir 90º ini lebih ringkas.

Gambar 85. Parkir 90º

5.1.7 Konsep Parkir Mobil

Berikut dibawah ini adalah perhitungan jumlah parkir yang akan disediakan

pada tapak asrama mahasiswa.

• Parkir Mobil

Asumsi parkir mobil pengelola : 2 mobil

Asumsi parkir mobil tamu guest house : 3 mobil

Asumsi parkir penghuni : 5 mobil

Total parkir mobil : 10 mobil

Luas parkir mobil : 10 x 12,5 m² = 125 m²

• Parkir Motor

10 % x 400 penghuni : 40 parkir motor

• Parkir Servis

121

Page 8: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2008-2-00069-AR Bab 5.pdfsuhu udara naik dan dapat menyerap air. 119. Gambar 83. Grass block dan Con block

Asumsi mobil box = 30 m²

5.2 Konsep Dasar Perancangan

5.2.1 Konsep Luasan Ruangan

Berdasarkan analisa pada bab sebelumnya maka luasan ruangan yang dihasilkan

seperti dibawah ini.

• Asrama

Sub total = 3637,2 m²

Sirkulasi 20 % = 722,2 m²

Total = 4340 m²

• Pengelola

Sub total = 117,9 m²

Sirkulasi 20 % = 24 m²

Total = 141,9 m²

• Penunjang

Sub total = 400,3 m²

Sirkulasi 20 % = 80 m²

Total = 480,3 m²

• Service

Sub total = 78 m²

Sirkulasi 20 % = 15,6 m²

Total = 93,6 m²

• Guest House

Sub total = 397,2 m²

122

Page 9: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2008-2-00069-AR Bab 5.pdfsuhu udara naik dan dapat menyerap air. 119. Gambar 83. Grass block dan Con block

Sirkulasi 20 % = 87,4 m²

Total = 484,6 m²

Luas total kebutuhan ruang adalah 5540,4 m²

Luas total bangunan yang boleh dibangun 18.400 m²

5.2.2 Hubungan Skematik

Hubungan Makro

Gedung asrama

Kegiatan Pengelola

123

Page 10: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2008-2-00069-AR Bab 5.pdfsuhu udara naik dan dapat menyerap air. 119. Gambar 83. Grass block dan Con block

Guest House

5.2.3 Pola Tinggal Penghuni

Kegiatan Penunjang

124

Page 11: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2008-2-00069-AR Bab 5.pdfsuhu udara naik dan dapat menyerap air. 119. Gambar 83. Grass block dan Con block

Dari analisa pola tinggal penghuni pada bab sebelumnya didapat jumlah

penghu

5.3 Konsep P

gunan akan menggunakan bentuk kotak dengan masa

meman

ni dalam satu kamar adalah dua orang (Double rooms), dengan ukuran satu

kamar 15,6 m².

Gambar 86. Contoh kamar double

erancangan Bangunan

5.3.1 Bentuk masa bangunan

Bentuk masa ban

jang, agar penataannya mudah dan mendapat banyak udara dan cahaya pada

bagian yang memanjang.

Gambar 87. Bangunan bentuk memanjang

.3.2 Organ

ini akan menggunakan bentuk cluster karena bentuk cluster

dengan

5 isasi Ruang

pada asrama

salah satu fungsi bangunan di tengah dapat memudahkan setiap penghuni

125

Page 12: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2008-2-00069-AR Bab 5.pdfsuhu udara naik dan dapat menyerap air. 119. Gambar 83. Grass block dan Con block

untuk menuju ke setiap fungsi bangunan dengan fungsi bangunan paling penting

diletakkan ditengah.

Gambar 88. Organisasi terpusat

5.3.3 Tampak Bangunan

Untuk tampak bangunannya akan didesain seperti gambar dibawah ini,

asrama ini menggunakan balkon supaya mahasiswa yang menginap tidak merasa

suntuk jika hanya berada didalam kamar yang kecil, mereka dapat beristirahat pada

balkon. Bagian bergaris pada balkon digunakan untuk penempatan outdoor AC agar

tidak terlihat dari luar.

Gambar 89. Tampak timur asrama Gambar 90. Tampak barat asrama

Gambar 91. Tampak selatan asrama Gambar 92. Tampak utara asrama

126

Page 13: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2008-2-00069-AR Bab 5.pdfsuhu udara naik dan dapat menyerap air. 119. Gambar 83. Grass block dan Con block

Gambar 93. Desain jendela asrama

Shading yang digunakan adalah seperti gambar dibawah ini.

Gambar 94. Shading

5.3.4 Interior (Furnitur)

furnitur yang akan digunakan pada ruang asrama ini adalah furnitur tingkat.

Karena furnitur ini lengkap sudah terdiri atas tempat tidur, lemari dan meja relajar

dalam satu tempat sehingga tidak memakan banyak tempat, cocok untuk kamar

asrama yang kecil karena praktis.

127

Page 14: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2008-2-00069-AR Bab 5.pdfsuhu udara naik dan dapat menyerap air. 119. Gambar 83. Grass block dan Con block

Gambar 95. Tempat tidur tingkat

5.3.5 Sistem Struktur

Bangunan ini akan menggunakan struktur rangka, dikarenakan jika

menggunakan shear wall kemungkinan membuat bukaan jendela lebih sedikit.

Gambar 96. Penggunaan struktur rangka Untuk pondasi menggunakan bore pile karena karena selain lebih kuat tidak

perlu mengangkut tiang-tiang pancang untuk sampai ke tujuan sehingga lebih hemat

karena pemasangan langsung ditempat.

128

Page 15: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2008-2-00069-AR Bab 5.pdfsuhu udara naik dan dapat menyerap air. 119. Gambar 83. Grass block dan Con block

Gambar 97. Pondasi tiang bor

Sedangkan untuk atap menggunakan atap pelana atau bisa juga atap perisai supaya

tidak mudah bocor dan sesuai dengan iklim tropis yang selalu hujan.

Gambar 98. Atap pelana dan struktur rangka baja

5.3.6 Sistem Sirkulasi Dalam Bangunan

Karena asrama ini akan dirancang hanya sampai lantai 4, maka asrama ini

menggunakan tangga dan tidak menggunakn lift untuk sirkulasi vertikalnya, karena

selain perawatan dan listriknya mahal pemakaian lift tidak terlalu dibutuhkan pada

bangunan 4 lantai. Selain itu bangunan ini juga akan menyediakan tangga untuk

darurat kebakaran.

129

Page 16: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2008-2-00069-AR Bab 5.pdfsuhu udara naik dan dapat menyerap air. 119. Gambar 83. Grass block dan Con block

Untuk sirkulasi horisontalnya menggunakan lorong double loaded dengan

void ditengah karena pertimbangan luasan tapak yang tidak terlalu besar dan

kapasitas kamar yang banyak.

Gambar 99. Double loaded

5.3.7 Sistem Utilitas

• Utilitas air bersih

Air bersih berasal dari air PAM yang ditampung pada reservoir bawah dan

kemudian disalurkan ke reservoir atas lalu menuju ke kamar mandi, toilet.

Total kebutuhan air bersih sesuai dengan perhitungan pada bab sebelumnya

adalah sekitar 253.500 liter.

• Utilitas air kotor

Air kotor berupa air buangan dari kamar mandi, tempat cuci, akan dibuang

menuju ke WTP lalu didaur ulang dan digunakan kembali untuk air kloset.

Sedangkan air hujan akan ditampung dan diolah kembali sebagai air kloset.

Untuk kotoran akan dibuang menuju ke STP kemudian disalurkan ke riol

kota.

5.3.8 Konsep Penghawaan

Bangunan asrama ini tetap menggunakan penghawaan buatan atau AC, hal

ini disebabkan lingkungan sekitar tapak yang ramai dan polusi sehingga jika hanya

130

Page 17: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2008-2-00069-AR Bab 5.pdfsuhu udara naik dan dapat menyerap air. 119. Gambar 83. Grass block dan Con block

menggunakan ventelasi alami maka penghuni tidak nyaman. AC yang akan

digunakan tersebut adalah AC jenis Split karena lebih hemat energi dan dapat

dimatikan sesuai keinginan penghuni kamar dengan setiap kamar menggunakan AC

1 PK seperti pada perhitungan sebelumnya.

Gambar 100. AC split

Namun, penggunaan AC akan dibatasi dengan mempertimbangkan hal berikut.

• Mengorientasikan arah bangunan ke utara dan selatan. Karena jika bangunan

menghadap timur dan barat pada bagian yang panjang maka sinar matahari akan

banyak masuk ke dalam ruangan dan mengakibatkan kerja AC berat. Jika tidak

bisa diarahkan keutara dan selatan bangunan dapat ditutupi dengan pepohonan

agar tetap sejuk atau dapat juga dengan shading.

• Menata denah bangunan dengan cara mengelompokan ruangan yang panas dan

lembab (dapur dan kamar mandi) dan menambahkan exhaust fan pada ruang-

ruang tersebut supaya sirkulasi udara lancar.

• Pemakaian AC hanya pada ruang-ruang yang diprioritaskan seperti kamar tidur

dan ruang kerja.

131

Page 18: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2008-2-00069-AR Bab 5.pdfsuhu udara naik dan dapat menyerap air. 119. Gambar 83. Grass block dan Con block

• Memakai bahan bangunan bertransmitan rendah (isolator) untuk menahan panas

matahari masuk ke ruangan.

• Menggunakan jendela dengan bukaan banyak yang dapat ditutup kembali

seperti pada gambar dibawah ini, agar udara dapat mengalir dengan lancar.

Gambar 101. bukaan jendela Gambar 102. Sirkulasi udara dalam bangunan

5.3.9 Sistem Pencahayaan

• Sistem pencahayaan alami

Pada pencahayaan alami menggunakan cahaya matahari yang datang dari

jendela di masing-masing kamar tidur, atau dapat juga menggunakan cermin

pada setiap sisi luar yang nantinya dipantulkan dan pantulan tersebut

dipantulkan kembali ke lorong asrama seperti pada gambar potongan berikut.

132

Page 19: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2008-2-00069-AR Bab 5.pdfsuhu udara naik dan dapat menyerap air. 119. Gambar 83. Grass block dan Con block

Gambar 103. Pencahayaan alami pada bangunan

• Sistem pencahayaan buatan

Penghematan energi pada pemakaian cahaya buatan adalah penggunaan lampu

fluorescent pada sebagian besar lampu yang akan digunakan, hal ini

dikarenakan lampu fluorescent lebih hemat 75% energi dari lampu pijar biasa.

5.3.10 Penggunaan material

Karena bangunan ini akan dirancang hemat energi maka bahan bangunan

atau material yang digunakan adalah material mampu menyerap panas dengan baik

sehingga tidak membuat panas ruangan.

Dinding

Untuk dinding bangunan menggunakan bahan yang memiliki transmitan

rendah (bersifat isolator) dan menggunakan warna cat yang cerah sehingga suhu

udara tidak panas dan tidak perlu menyalakan AC. Penggunaan batu bata cukup

menyerap panas sehingga cukup menurunkan suhu didalam ruangan.

133

Page 20: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2008-2-00069-AR Bab 5.pdfsuhu udara naik dan dapat menyerap air. 119. Gambar 83. Grass block dan Con block

Pada dinding luar bangunan asrama dipasang batu alam agar panas dari luar

dapat diresap dengan baik. Batu alam itu sendiri mempunyai sifat tahan terhadap

cuaca dan kemampuan menyerap panas yang tinggi.

Atap

Untuk atapnya menggunakan genteng tanah liat karena kemampuan

penyaluran panasnya rendah dan mampu menyerap panas dengan baik. Untuk

rangka atapnya seperti dijelaskan sebelumnya menggunakan rangka baja ringan

karena dengan mengunakan baja ringan tidak perlu menebang pohon dan

pemasangannya mudah.

Plafon

Pada langit-langit menggunakan kayu triplek selain lebih menyerap panas

dibandingkan gypsum kayu triplek dapat dipakai kembali ketika sudah tidak

terpakai dan membuat suhu ruangan tidak terlalu panas.

Lantai

Untuk lantai bangunan menggunakan keramik 30cm x 30cm karena keramik

dapat membuat suhu udara rendah sehingga kamar tidak terlalu panas.

5.3.11 Sumber Listrik

Sumber listrik yang dipakai adalah berasal dari PLN dan photovoltaic

dengan perhitungan kebutuhan listrik total seperti pada bab sebelumnya.

Photovoltaic digunakan 20% dari total kebutuhan listrik. Photovoltaic digunakan

agar dapat memanfaatkan cahaya matahari sebagai sumber listrik sehingga tidak

perlu memakai energi biasa yang semakin lama akan habis.

134

Page 21: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 …thesis.binus.ac.id/Asli/Bab5/2008-2-00069-AR Bab 5.pdfsuhu udara naik dan dapat menyerap air. 119. Gambar 83. Grass block dan Con block

5.3.12 Pembuangan Sampah

Pembuangan sampah menggunakan shaft sampah yang melalui setiap lantai,

sehingga penghuni membuang sampah langsung ke dalam shaft tanpa harus naik

turun tangga untuk membuang sampah. Kemudain sampah dikumpulkan dilantai

dasar dan kemudian diangkut oleh mobil Dinas Kebersihan DKI.

135