bab v kesimpulan dan saran a. kesimpulanabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/a121408056_bab5.pdf ·...
TRANSCRIPT
87
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dilakukan
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada perbedaan pengaruh metode latihan massed practice dan distributed
practice terhadap keterampilan dasar passing bola voli pada siswa
ekstrakurikuler bola voli. Metode latihan massed practice lebih berpengaruh
dalam meningkatkan keterampilan dasar passing bola voli, nilai signifikasi
univariate test sebesar 0,008 < 0,05.
2. Ada perbedaan pengaruh keterampilan dasar passing bola voli pada siswa
ekstrakurikuler bola voli siswa yang memiliki fleksibilitas tinggi dan
fleksibilitas rendah. Fleksibilitas tinggi lebih berpengaruh dalam
meningkatkan keterampilan dasar passing bola voli, univariate test sebesar
0,016 < 0,05.
3. Ada interaksi metode latihan dengan fleksibilitas terhadap keterampilan
dasar passing bola voli pada siswa ekstrakurikuler bola voli. Metode massed
practice lebih tepat digunakan untuk siswa dengan fleksibilitas tinggi,
sedangkan metode distributed practice lebih tepat digunakan untuk siswa
dengan fleksibilitas rendah, signifikansi sebesar 0,016 < 0,05.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ternyata penerapan metode
latihan yang tepat akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil
88
keterampilan dasar passing bola voli siswa ekstrakurikuler bolavoli SD Negeri
Kemiren Srumbung Magelang. Metode massed practice dan metode
distributed practice serta fleksibilitas tinggi dan fleksibilitas rendah merupakan
variabel-variabel yang berpengaruh terhadap keterampilan dasar passing bola
voli siswa ekstrakurikuler bola voli SD Negeri Kemiren Srumbung Magelang.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap variabel memiliki implikasi baik secara
bersama-sama maupun sendiri-sendiri. Atas dasar kesimpulan yang telah
diambil tersebut, maka dapat dikemukakan implikasi sebagai berikut:
1. Kesimpulan dalam penelitian menunjukkan bahwa metode massed practice
ternyata memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap hasil keterampilan
dasar passing bola voli. Hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah, oleh karena itu pelatih dan pembina olahraga dapat
menerapkan hasil penelitian dalam melatih siswanya, serta memanfaatkan
sarana dan prasarana yang tersedia. Dengan memperhatikan kelebihan dan
keefektifan dari metode massed practice dan metode distributed practice,
maka treatment ini dapat digunakan sebagai solusi dan variasi bagi pelatih
atau pembina olahraga dalam upaya peningkatan hasil keterampilan dasar
passing bola voli.
2. Berkenaan dengan penerapan kedua metode latihan yang dapat digunakan
untuk meningkatkan hasil keterampilan dasar passing bola voli, masih ada
faktor lain yang berpengaruh terhadap hasil keterampilan dasar passing bola
voli, yaitu: fleksibilitas (tinggi dan rendah). Hasil menunjukkan bahwa ada
perbedaan hasil keterampilan dasar passing bola voli yang signifikan antara
89
kelompok siswa yang memiliki fleksibilitas tinggi dan siswa yang memiliki
fleksibilitas rendah. Hal ini mengisyaratkan kepada pelatih atau pembina
olahraga, bahwa upaya meningkatkan hasil keterampilan dasar passing bola
voli hendaknya faktor fleksibilitas yang dimiliki oleh siswa harus
diperhatikan. Hal ini menunjukkan bahwa suatu metode latihan belum tentu
sesuai dengan semua kelompok atau golongan, oleh karena itu pelatih atau
pembina olahraga harus pandai-pandai memilih metode latihan yang tepat
dan efektif bagi siswanya serta memperhatikan juga variabel atributnya.
3. Hasil penelitian secara praktis dapat digunakan sebagai acuan bagi pelatih
atau Pembina olahraga untuk dapat memberikan pengalaman yang berharga
kepada siswanya, sehingga secara aktif dapat memanfaatkan metode massed
practice dan metode distributed practice untuk meningkatkan hasil
keterampilan dasar passing bola voli pada khususnya dan prestasi olahraga
pada umumnya.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan dikarenakan hal-hal sebagai
berikut:
1. Pada saat latihan atau penerapan treatment semua siswa kelas
ekstrakurikuler bola voli tidak dikumpulkan atau dikarantina, sehingga tidak
ada kontrol apa saja aktifitas yang dilakukan siswa diluar dari program
treatment, melainkan tinggal dirumah mereka masing-masing. Secara tidak
langsung hal ini dapat mempengaruhi dalam penelitian.
90
2. Penerapan metode massed practice dan metode distributed practice hanya
dilakukan ketika dilakukan penelitian ini saja. Siswa sebelumnya belum
pernah mendapatkan treatment pembelajaran yang menyerupai, sehingga
menerapkan kelas lanjutan sangatlah sulit. Sehingga dalam penerapannya
metode massed practice lebih diunggulkan karena terkesan sudah dalam
proses pemanasan latihan.
3. Penerapan metode massed practice dan metode distributed practice belum
mempertimbangkan komponen biomotor yang lain, selain fleksibilitas tinggi
dan rendah.
4. Sarana dan prasarana ekstrakurikulerbola voli SD Negeri Kemiren
Srumbung Magelang kurang memadai, apalagi ketika proses pelaksanaan
tes keterampilan dasar passing bola voli kondisi sekolah sedang dalam masa
rehab, sehingga dirasa kurang nyaman.
D. Saran
1. Metode massed practice memiliki pengaruh yang lebih baik dalam
meningkatkan hasil keterampilan dasar passing bola voli, sehingga pelatih
atau Pembina olahraga sebaiknya memilih metode massed practice dalam
upaya meningkatkan hasil keterampilan dasar passing bola voli.
2. Metode massed practice dan metode distributed practice perlu
memperhatikan faktor fleksibilitas serta sarana dan prasarana yang tersedia
dalam rangka meningkatkan hasil keterampilan dasar passing bola voli.
91
3. Dalam upaya meningkatkan hasil keterampilan dasar passing bola voli,
siswa ekstrakurikuler bola voli yang memiliki fleksibilitas rendah akan lebih
tepat dan efektif bila dilatih dengan metode distributed practice.
4. Program metode massed practice akan lebih tepat jika diberikan kepada
siswa yang memiliki fleksibilitas tinggi, dalam upaya meningkatkan
keterampilan dasar passing bola voli pada kelas ekstrakurikuler.
5. Pelatih atau Pembina olahraga disarankan merancang program metode
massed practice dan metode distributed practice yang tepat dan terencana
sesuai dengan cabang olahraga masing-masing, mengingat kebutuhan hasil
keterampilan dasar passing bola voli belum tentu sesuai atau cocok bagi
semua kalangan dan kelas.
92
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, N. 2007. Panduan olahraga bola voli. Surakarta: Era Pustaka Utama.
Arikunto, S. 2002. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Baumgarter, et al. (2006). Measurement for evaluation in physical education and
exercise science. New York: Mc Graw Hill.
Birch, K., et al. 2005. Sport & exercise physiology. UK: Garland Science/BIOS
Scientific Publishers.
Depdikbud. 1995. Petunjuk pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sebagai salah
satu jalur pembinaan kesiswaan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan: Dirjend Dikdasmen.
Drowatzky, J.N. 1981. Motor learning, principle and practice. Minneapolis.
Minnesota: Burgess Publishing Company.
Ericsson, K.A., et al. 1993. The role of deliberate practice in the acquisition of
expert performance. Psychological Review, 100(3), 363-406.
Furqon, M. 1995. Teori Umum Latihan. Surakarta: Sebelas Maret University
Press.
Giriwijoyo, S. dkk. 2005. Manusia dan olahraga. Bandung: ITB.
Harsono. 1988. Choaching dan aspek-aspek psikologis dalam coaching. Jakarta:
Dirjen Pendidikan Tinggi PPLTK.
Ismaryati. 2009. Tes dan pengukuran olahraga. Jawa tengah: UNS Press.
Kiram, Y. 1992. Belajar motorik. Jakarta, Depdikbud.
McMorris, T., et al. 2006. Coaching science (Theory into practice). Chichester,
England: John Wiley & Sons Ltd.
Muhajir. 2006. Pendidikan jasmani teori dan peraktik 1. Jakarta: Erlangga.
Murray et al. 2003. Massed versus distributed practice: which is better?.
CAHPERD Journal, 28, 19-22.
Ngatman. 2001. Petunjuk praktikum tes dan pengukuran Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.Yogyakarta: FIK UNY.
PBVSI. 2004. Jenis-jenis permainan bolavoli. Jakarta: PBVSI.
93
Ramesh, N. 2011. Relation between team cohesion and performance among
university level male volleyball players. Mandya, Karnataka: Govt.
College.
Reilly, T. 2005. Training specificity for soccer. International Journal of Applied
Sports Sciences, 2, 17-25.
Reilly, T. 2007. The science of training soccer: A sciencetific approach to
developing strength, speed and endurance. USA: Routledge.
Reynaud, C. 2011. Coaching volleyball technical and tactical skills. USA: Human
Kinetics.
Sajoto, M. 1995. Peningkatan dan pembinaan kekuatan kondisi fisik dalam
olahraga. Jakarta: Dahara Prize.
Saputra. Y M. 1998. Pengembangan kegiatan ko dan ekstrakurikuler. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Schmidt, R.A. 1991. Motor learning and performance: from principles to
practice. Champaign, IL : Human Kinetics Books.
Sudjana. 2002. Desain dan analisis eksperimen. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta Bandung.
Suhadi. 2004. Pengaruh pembelajaran bolavoli. Depdikbud.
Suharjana 2013. Kebugaran jasmani. Yogyakarta: Jogja Global Media.
Sukadiyanto. 2010. Pengantar teori dan metodologi melatih fisik. Yogyakarta:
Fakultas Ilmu Keolahragaan. UNY.
Surakhmad, W. 2003. Pengantar penelitian ilmiah dasar. Bandung: Tarsito.
Weinberg, R.S. et al. 2007. Foundations of sport and exercise phychology, 4th
edition. Champaign, Illinois: Human Kinetics Publishers, Inc.
Wikipedia. 2015. Extracurricular. http://en.wikipedia.org/wiki/Extracurricular.
Wilson, J., et al. 2005. Specifity part VI: The effect of practice distribution &
contextual interference on performance & learning. Practice Distribution
& CI. Abcbodybuilding.com.
Yunus, M. 1992. Olahraga pilihan bolavoli. Jakarta: Depdikbud Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.