bab v (baru)

3
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Glaukoma merupakan penyakit neurooptik yang menyebabkan kerusakan serat optik (neuropati optik), yang ditandai dengan meningkatnya tekanan intraokuler kelainan atau atrofi papil nervus optikus yang khas, serta kerusakan lapang pandang. 1 Pada pasien ini didapatkan diagnosa okuler dekstra glaukoma kronis suspek glaukoma sudut tertutup kronis dan okuler sinistra glaukoma absolut. Hal tersebut ditegakkan dengan anamnesa, pemeriksaan fisik dan okuler serta pemeriksaan tambahan yaitu menggunakan tonometer. Pemeriksaan pasti dengan menggunakan genioskopi dan perimeter belum bisa dilakukan akibat keterbatasan alat. Glaukoma sendiri dikalasifikasikan sebagai glaukoma sudut terbuka, glaukoma sudut tertutup, dan glaukoma pada anak-anak. Faktor etiologi dan faktor resiko umum seperti genetik, ras, umur, ikut mempengaruhi 53

Upload: fahmi-iskandar-aminullah

Post on 10-Nov-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dafafasfasas

TRANSCRIPT

54

BAB VPENUTUP

5.1 Kesimpulan

Glaukoma merupakan penyakit neurooptik yang menyebabkan kerusakan serat optik (neuropati optik), yang ditandai dengan meningkatnya tekanan intraokuler kelainan atau atrofi papil nervus optikus yang khas, serta kerusakan lapang pandang.1Pada pasien ini didapatkan diagnosa okuler dekstra glaukoma kronis suspek glaukoma sudut tertutup kronis dan okuler sinistra glaukoma absolut. Hal tersebut ditegakkan dengan anamnesa, pemeriksaan fisik dan okuler serta pemeriksaan tambahan yaitu menggunakan tonometer. Pemeriksaan pasti dengan menggunakan genioskopi dan perimeter belum bisa dilakukan akibat keterbatasan alat.

Glaukoma sendiri dikalasifikasikan sebagai glaukoma sudut terbuka, glaukoma sudut tertutup, dan glaukoma pada anak-anak. Faktor etiologi dan faktor resiko umum seperti genetik, ras, umur, ikut mempengaruhi terjadinya glaukoma.selain itu terdapat faktor resiko okuler seperti peningkatan tekanan intraokuler Patofosiologi dari terjadinya glaukoma mempunyai beberapa mekanisme hipotesis, diantaranya hipotesis mekanis, vaskular, inflamasi, autoimun, glutamat dan faktor stress oksidatif yang menyababkan neurpati optik serta manifestasi yang muncul pada pasien glaukoma.19Pemberian terapi bisa dilaukan dengan medikamentosa, dan non-medikamentosa. Pada medikamentosa dapat digunakan pada glaukoma sudut terbuka primer yaitu seperti golongan antagonis beta adrenergik, adrenergik antagonis, agen parasimpatomimetik, inhibitor karbonik anhidrase, serta agen hiperosmotik yang dari semua itu bertujuan untuk menurunkan tekanan intraokuler pada bola mata. Terapi pembedahan dapat dilaukan dengan laser trabekuloplasti atau trabekulektomi pada glaukoma sudut terbuka. Sedangkan pada glaukoma sudut tertutup bisa menggunakan laser iridektomi, laser genioplasti atau periferal iridoplasti, atau pembedahan insisi. Pada glaukoma kongenital bisa dilakukan geniotomi dan trabekulotomi.95.2 Saran

Pada pasien dengan glaukoma selalu dilakukan pemeriksaan visus serta lapang pandag yang digunakan sebagai evaluasi terhadap gejala serta pengobatan yang diberikan. Tindakan operatif perlu dilakukan apabila pasien tidak berespon terhadap pengobatan untuk mempertahankan visus dan tidak menyebabkan kondisi yang lebih parah (glaukoma absolut).

53