bab v analisis dan pembahasan - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah...

108
Analisis dan Pembahasan V1 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Kebijakan dan Organisasi K3 Manajemen puncak merupakan pembuat kebijakan utama dalam hal menyangkut penerapan SMK3 di INALUM. Mereka juga mempunyai hak dan wewenang untuk menetapkan dan mengubah kebijakan SMK3 yang telah diterapkan di dalam perusahaannya. Berikut adalah kebijakan-kebijakan mengenai sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang telah diterapkan di PT INALUM Smelting Plant, antara lain : Komitmen dari manajemen puncak yang tertuang di dalam Kebijakan dan Sasaran PT INALUM Adanya Seksi Pengontrol Keselamatan Kerja dan Lingkungan yang dikenal dengan ISE (INALUM Safety & Environmental) Adanya Seksi Kesehatan Kerja, yang dikenal dengan SOH (Safety Occupational Health) Dibentuknya Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) Adanya personil K3 di INALUM Smelting Plant Safety Promotor di masing-masing departemen/seksi 5.1.1 Kebijakan K3 Kebijakan PT. INALUM Smelting Plant mengenai K3 dimuat pada : Peraturan Perusahaan tentang K3 (IIC-IM-007/1) 3 Januari 2005 Peraturan Perusahaan tentang Pemberian Penghargaan dan Sanksi K3 (No: SGA-001/REG/2006/0) Peraturan Kantor Tentang Sanksi Pelanggaran Ketentuan K3 Bagi Kontraktor dan Rekanan (No: ISE-001/OREG/2004/0)

Upload: truongdat

Post on 16-Apr-2018

217 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐1  

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Kebijakan dan Organisasi K3

Manajemen puncak merupakan pembuat kebijakan utama dalam hal

menyangkut penerapan SMK3 di INALUM. Mereka juga mempunyai hak dan

wewenang untuk menetapkan dan mengubah kebijakan SMK3 yang telah

diterapkan di dalam perusahaannya. Berikut adalah kebijakan-kebijakan mengenai

sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang telah diterapkan di PT

INALUM Smelting Plant, antara lain :

• Komitmen dari manajemen puncak yang tertuang di dalam Kebijakan dan

Sasaran PT INALUM

• Adanya Seksi Pengontrol Keselamatan Kerja dan Lingkungan yang

dikenal dengan ISE (INALUM Safety & Environmental)

• Adanya Seksi Kesehatan Kerja, yang dikenal dengan SOH (Safety

Occupational Health)

• Dibentuknya Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)

• Adanya personil K3 di INALUM Smelting Plant

• Safety Promotor di masing-masing departemen/seksi

5.1.1 Kebijakan K3

Kebijakan PT. INALUM Smelting Plant mengenai K3 dimuat pada :

• Peraturan Perusahaan tentang K3 (IIC-IM-007/1) 3 Januari 2005

• Peraturan Perusahaan tentang Pemberian Penghargaan dan Sanksi K3 (No:

SGA-001/REG/2006/0)

• Peraturan Kantor Tentang Sanksi Pelanggaran Ketentuan K3 Bagi

Kontraktor dan Rekanan (No: ISE-001/OREG/2004/0)

Page 2: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐2  

5.2 Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja

5.2.1 Kecelakaan Kerja

Dari pencatatan data kecelakaan kerja di PT INALUM Smelting Plant

tahun 2005-2007, kecelakaan kerja di PT INALUM Smelting Plant dibagi 2 jenis

yaitu cidera (injury) dan hampir celaka (nearmiss). Kecelakaan kerja di PT

INALUM Smelting Plant dikelompokkan berdasarkan jenis kecelakaan dan

frekuensi terjadinya seperti dalam Tabel 5.1-5.2.

Berdasarkan data kecelakaan kerja di seksi Casting PT INALUM Smelting

Plant di atas, maka dapat dilihat frekuensi cidera yang timbul antara tahun 2005-

2007 berdasarkan jejasnya di Tabel 5.1.

Tabel 5.1 Frekuensi Cidera Seksi Casting berdasarkan Jejas Tahun 2005-

2007

Bagian Tubuh Jenis Jejas Frekuensi

Tangan dan ibu jari Luka bakar 2

Mata Perih/iritasi 2

Dagu Luka memar 1

Lutut dan tulang kering Luka memar & lecet 1

Kepala dan pelipis mata Luka memar 1

Sementara frekuensi jenis kecelakaan hampir celaka (nearmiss) yang

timbul antara tahun 2005-2007 di seksi Casting dapat dilihat berdasarkan potensi

akibat yang akan ditimbulkan.

Page 3: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐3  

0

1

2

3

4

5

6

2005 2006 2007

Tahun

Frek

uens

i

cidera

hampircelaka

Tabel 5.2 Frekuensi Hampir Celaka di Seksi Casting berdasarkan Potensi

Akibat yang Ditimbulkan

Potensi Akibat yang Ditimbulkan Frekuensi Kebakaran 3 Muka & tangan luka bakar 1 Kecelakaan mobil transportasi pengangkut molten cair

2

Gangguan produksi (minor) 2

Melalui Gambar 5.1 dapat dilihat bahwa frekuensi kecelakaan yang

terjadi di seksi kerja Casting selama tahun 2005-2007 sedikit. Di seksi kerja

Casting, selama tahun 2005 jumlah total cidera (injury) ada terdapat 4 kasus dan

hampir cidera (nearmiss) ada 3 kasus. Tahun 2006 ada 1 kasus cidera (injury)

tanpa ada kasus hampir celaka (nearmiss). Untuk tahun 2007 ada terdapat 2 kasus

cidera dan 5 kasus hampir celaka.

Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah total cidera (injury) selama tahun

2005 adalah 15 kasus, sementara jumlah total hampir celaka adalah 8 kasus. Di

tahun 2006, jumlah total cidera adalah 9 kasus dan jumlah total hampir celaka

(nearmiss) adalah 9 kasus. Untuk tahun 2007, ada terdapat 5 kasus cidera (injury)

dan 9 kasus hampir cidera (nearmiss).

Gambar 5.1 Grafik Frekuensi Kecelakaan dan Nearmiss di Casting

Tahun 2005-2007

Page 4: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐4  

7(24%)

22( 76%)

Casting

Seksi Kerjalainnya

8 (31%)

18 (69%)

CastingSeksi Kerja lainnya

Dari Gambar 5.2 dapat dilihat persentase cidera untuk tahun 2005-2007 seksi

Casting. Seksi Casting memberikan kontribusi 24% dari total keseluruhan untuk

kecelakaan jenis cidera.

Gambar 5.2 Grafik Persentase Cidera di Casting tahun 2005-2007

Gambar 5.3 memperlihatkan bahwa hampir celaka (nearmiss) di seksi

kerja Casting memberikan kontribusi persentase 31 % untuk jenis kecelakaan

hampir celaka (nearmiss) total di PT. INALUM Smelting Plant untuk tahun 2005-

2007. Persentase hampir celaka ini cukup besar yaitu hampir sepertiga dari jumlah

total frekuensi hampir celaka.

Namun, tidak adanya terdapat hampir celaka di tahun 2006 menunjukkan

bahwa penerapan SMK3 sudah berusaha diterapkan lebih baik walaupun

dibutuhkan komitmen yang lebih besar lagi dari pihak manajemen dan pekerja

dalam pelaksanaan SMK3 agar terjadi konsistensi penerapan SMK3 khususnya di

seksi Casting . Selain itu, kejujuran dan sikap terbuka pelaporan kecelakaan oleh

pekerja dibutuhkan agar dapat ditelaah lebih lanjut kebijakan SMK3 yang telah

diaplikasikan.

Gambar 5.3 Grafik Persentase Hampir Celaka di Casting tahun 2005-2007

Page 5: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐5  

Ditinjau dari penyebab kecelakaan, lokasi terjadinya kecelakaan, dan

penyebab kecelakaan di seksi Casting, maka berdasarkan wawancara dengan

officer ISE, hasil patrol K3, dan beberapa pekerja di seksi Casting, serta

pengamatan di lapangan, penyebab utama kecelakaan-kecelakaan di seksi Casting

hampir sebagian besar disebabkan oleh disobedience of procedure atau tidak

mematuhi prosedur yang telah ditetapkan. Faktor lain penyebab kecelakaan adalah

unskilled worker atau pekerja yang tidak ahli/mahir dan abnormal equipment atau

peralatan yang sudah dalam keadaan tidak normal. Secara detail, untuk jenis

kecelakaan cidera dan kerusakan alat paling banyak disebabkan oleh disobedience

of procedure. Hampir celaka lebih banyak disebabkan abnormal equipment dan

disobedience of properties.

Sementara lokasi terjadinya kecelakaan di seksi Casting paling banyak

berada di dapur pelebur (furnace). Untuk jenis kecelakaan kerja cidera, lokasi

utama terjadinya kecelakaan kerja adalah berada di furnace dan special car. Jenis

kecelakaan kerusakan alat sering terjadi pada special car dan mesin-mesin

produksi (machineries), serta jenis kecelakaan hampir celaka paling sering terjadi

di special car.

Bird (1985), mengatakan bahwa perbandingan antara kecelakaan fatal

(serious/major injury), luka/cidera ringan (minor injury), kerusakan alat (property

damage), dan hampir celaka (nearmiss) adalah 1: 10: 30: 600. Namun hasil

penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel data kecelakaan di industri

diikuti oleh 297 perusahaan dan 1.759.000 tenaga kerja di Amerika Serikat dan

dikenal dengan teori “Total Loss Control”.

1 Kecelakaan Fatal (Serious/Major Injury)

10 Luka/Cidera Ringan (Minor Injury)

30 Kerusakan Alat (Property Damage)

600 Hampir Celaka (Nearmiss)

Gambar 5.4 Total Loss Control, Bird (1985)

Page 6: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐6  

Bila dibandingkan dengan data kecelakaan seksi kerja Casting, maka teori

ini tidak relevan karena hanya melibatkan 1 perusahaan dengan 200 pekerja di

seksi Casting . Hasil perbandingan antara cidera dengan hampir celaka di seksi

Casting adalah 1: 0,75 (tahun 2005), 1: 0 (tahun 2006), dan 1: 2,5 (tahun 2007).

Sedangkan untuk Injury Frequency Rate (E) di seksi Casting mulai 2005-

2007 berturut-turut adalah 6,85; 1,71; 3,42 seperti dalam Gambar 5.5.

Gambar 5.5 Grafik Injury Frequency Rate (E) seksi Casting tahun

2005-2007

Nilai Injury Severity Rate seksi (C) Casting untuk tahun 2005-2007

berturut-turut adalah 0,0069; 0,0017; dan 0,0034 terlihat dalam Gambar 5.6.

Gambar 5.6 Grafik Injury Severity Rate (C) seksi Casting tahun 2005-

2007

Page 7: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐7  

Nilai probability (P) kecelakaan kerja di seksi Casting tahun 2005-2007

berturut-turut adalah 0,011; 0,0028; 0,0055 (Gambar 5.7).

Gambar 5.7 Grafik Probability (P) seksi Casting tahun 2005-2007

Penurunan nilai Injury Frequency Rate, Injury Severity Rate, dan

Probability pada tahun 2006 dan 2007 (Gambar 5.5-5.7) dibanding dengan tahun

2005 adalah disebabkan karena menurunnya angka kecelakaan kerja dan hari

hilang di seksi Casting. Pada tahun 2005 terdapat 4 kasus, 2006 ada 1 kasus, dan

tahun 2007 ada 2 kasus kecelakaan kerja.

5.2.2 Penyakit Kerja

Salah satu hambatan dalam proses kerja adalah adanya penyakit. Penyakit

dapat membuat pekerja tidak dapat bekerja dengan optimal sehingga akan timbul

kerugian bagi perusahaan dari segi waktu dan biaya.

Di PT INALUM Smelting Plant, berdasarkan wawancara dengan pihak

ISE, sejauh ini belum ditemukan adanya penyakit akibat kerja, termasuk di dalam

seksi Casting. Beberapa seksi kerja yang mempunyai potensi terkena penyakit

akibat kerja dalam proses produksi di PT INALUM Smelting Plant adalah seksi

Reduksi, seksi Carbon dan seksi Casting. Ketiga seksi kerja ini berhubungan

dengan penggunaan alat-alat berat, panas (heat) yang sangat tinggi, penggunaan

Page 8: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐8  

zat kimia, bising, dan pemakaian dinding asbes. Kemungkinan penyakit yang

timbul dengan konsisi kerja seperti ini adalah penyakit yang berhubungan dengan

pernafasan dan paru-paru seperti radang paru-paru, gangguan pernafasan, dan

pneumoconiosis.

Penyakit akibat kerja ini dapat dihindari karena adanya pemakaian APD

(Alat Pelindung Diri) yang sudah baik. APD yang digunakan dalam proses kerja

Casting adalah pelindung kepala, pelindung mata, pelindung pendengaran,

pelindung wajah, pelindung lengan, body protector, sarung tangan pengaman,

pakaian kerja, foot cover, sepatu pengaman. Hal ini sesuai dengan JSA

perusahaan, meskipun pada prakteknya setiap pekerja sudah melakukannya.

5.3 Pemeliharaan Keadaan Lingkungan Kerja yang Aman

5.3.1 Alat Pelindung Diri (APD)

Dalam rangka menjaga dan memelihara keadaan lingkungan kerja yang

aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi

kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila masuk ke lokasi kerja Casting

adalah sebagai berikut :

• Pelindung Kepala (Helmet Safety)

• Pelindung Mata

• Pelindung Pendengaran

• Pelindung Pernafasan

• Pelindung Wajah

• Pelindung Lengan

• Body Protector

• Sarung Tangan Pengaman

• Pakaian Kerja

• Foot Cover

• Sepatu Safety

Penyediaan APD di seksi Casting memperlihatkan kondisi yang sudah

lengkap. Namun, dibutuhkan pemantauan dan inspeksi terhadap pemakaian APD

Page 9: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐9  

untuk memantau apakah APD yang telah tersedia telah sesuai dan fungsinya

maksimal terhadap pengendalian potensi bahaya yang ada.

Selain itu dibutuhkan juga pengadaan poster-poster/slogan tanda bahaya

dan slogan-slogan motivasi K3 yang dapat memotivasi pekerja dalam menerapkan

tingkah laku yang aman dalam bekerja. Meskipun telah disediakan APD yang

baik dan slogan tanda bahaya serta slogan motivasi K3, namun pada prakteknya

masih ada pekerja yang tidak mengenakan salah satu alat standar APD yang

digunakan di seksi kerja Casting.

5.3.2 Lingkungan Kerja

Dalam seksi kerja Casting, penyakit yang diakibatkan oleh kecelakaan

kerja sangat jarang ditemukan, baik pada bagian furnace, casting machine,

stacking machine, bundling, dross room, flux treatment maupun transportasi. Di

seksi kerja Casting, kondisi yang dapat dikategorikan dalam kecelakaan kerja

adalah terbentur furnace, terbentur forklift, terlicin akibat tumpahan air aki atau air

pembersihan, terlicin akibat dross di lantai, pekerja menghirup dross, pekerja

terpapar radiasi panas dari molten panas, terkena percikan air aki, tertimpa dan

tersandung tools berat yang dipakai di Casting, memegang ingot panas, dan lain-

lain.

Biasanya kecelakaan kerja yang terjadi di seksi kerja Casting terjadi akibat

tidak mematuhi prosedur kerja yang ditetapkan (disobedence of procedure) dan

unskilled worker (pekerja tidak mahir). Kadangkala juga kecelakaan kerja

disebabkan oleh kelalaian pekerja. Kondisi bahaya tersebut datang pada saat

pekerja tidak sadar atau waspada. Selain itu faktor psikologis juga turut

mempengaruhi terjadinya kecelakaan, misalnya ada masalah di luar lingkungan

kerja seperti pekerja yang sakit atau baru pulih dari sakit, masalah keluarga,

kondisi kesehatan pekerja yang menurun dan berbagai masalah lainnya.

Manajemen puncak PT INALUM Smelting Plant sangat memberikan

perhatian yang begitu besar untuk pencegahan kecelakaan. Hal ini sesuai dengan

tujuan SMK3 yaitu memperhatikan semua hal yang berkaitan dengan kecelakaan.

Page 10: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐10  

5.4 Motivasi Penerapan SMK3

Motivasi penerapan SMK3 di perusahaan merupakan tonggak utama

dalam upaya meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja. Namun apabila

perusahaan memiliki anggapan bahwa SMK3 tidak memberikan dampak yang

besar dan pengelolaan K3 tidak terintegrasi dengan visi perusahaan, maka hal ini

akan menjadi suatu masalah.

Padahal, dengan adanya rasa aman, nyaman, sehat dalam bekerja, maka

pekerja akan dapat bekerja dengan optimal. Pekerja yang terjamin keselamatan

dan kesehatannya akan bekerja lebih optimal dan tentunya akan memberikan

dampak positif bagi perusahaan dengan produktivitas kerja yang tinggi. Hal ini

akan memberikan profit yang besar bagi perusahaan.

Namun tentunya penerapan SMK3 harus dibarengi dan diimbangi dengan

kemampuan finansial perusahaan. Perusahaan kecil akan mengalami kesulitan

dalam hal dana dan sumber daya apabila menerapkan SMK3 secara terintegrasi.

Akan lebih menguntungkan bagi perusahaan besar untuk menerapkan SMK3

karena dari segi finansial mampu dan sumber daya yang dimiliki juga baik

sehingga nantinya akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pekerja dan

output akhir memberikan profit yang lebih kepada perusahaan itu sendiri.

Dari hasil identifikasi bahaya, maka pihak manajemen PT INALUM

Smelting Plant dapat mengetahui sumber dan jenis bahaya apa saja yang terdapat

pada tiap plant, proses produksi dan peralatan produksi di seksi kerja Casting.

Manajemen juga dapat mengetahui potensi kecelakaan yang mungkin terjadi, serta

seberapa besar risiko yang dihadapi oleh para pekerjanya sehingga diharapkan hal

ini dapat memotivasi dan meningkatkan kesadaran dari seluruh pihak, terutama

pihak manajemen, bahwa dengan begitu besarnya potensi bahaya dan risiko di

tempat kerja, maka sangatlah dibutuhkan upaya secara menyeluruh untuk

mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Oleh karena itu, pihak

manajemen perlu lebih meningkatkan lagi penerapan SMK3 yang telah

dilaksanakan untuk menciptakan tempat kerja yang aman dan efisien khususnya di

seksi kerja Casting.

Page 11: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐11  

5.5 Identifikasi Bahaya dan Penentuan Faktor Bahaya

Identifikasi bahaya bertujuan untuk melihat keadaan bahaya suatu

ruangan, sehingga dapat diperhitungkan variabel yang berpotensi menimbulkan

bahaya kecelakaan. Faktor bahaya dapat ditimbulkan oleh hampir semua kegiatan.

Faktor bahaya ini dapat ditentukan dengan melihat beberapa parameter.

5.5.1 Lingkungan Kerja

Tempat atau kondisi di mana seseorang melakukan aktivitas kerja sangat

berpengaruh pada faktor bahaya yang ada dan bahaya yang dapat ditimbulkan.

Hal ini dapat dilihat dari beberapa parameter, yaitu:

1. Akses Keluar Masuk

Di PT INALUM Smelting Plant seksi Casting, akses keluar masuk ruangan sudah

baik sehingga tidak ada faktor bahaya yang ditimbulkan karena hal ini. Terdapat 2

pintu akses keluar masuk dalam ruangan ini, yaitu pintu utara dan pintu selatan.

Akses keluar masuk suatu ruangan ini harus diperhatikan dengan baik pada saat

awal perancangan bangunan atau pada saat penempatan interior dan perangkat

kerja, agar orang-orang yang berada pada ruangan tersebut dapat mudah dan cepat

keluar ruangan bila terjadi kondisi bahaya.

2. Luas Ruangan

Luas ruangan harus diperhitungkan secara seksama dengan memperhatikan

jumlah pekerja yang bekerja di ruangan tersebut, sehingga pekerja tidak berdesak-

desakan dan tidak membatasi ruang gerak pekerja. Terdapat beberapa ruangan

yang dirasa tidak sesuai dengan keadaan ini. Pada ruangan tersebut, luas ruangan

yang ada sudah cukup besar untuk pekerja bebas bergerak, namun tidak didukung

dengan peletakan alat-alat yang ada. Kondisi ini memungkinkan tersenggolnya

pekerja atau terjadinya tumpahan, konsleting, dan lain-lain.

3. Temperatur

Di seksi Casting, beberapa kegiatan proses kerja pekerja berhadapan dengan

temperatur sekitar 7600C terutama operator yang bekerja pada bagian furnace dan

kontak dengan metal panas di beberapa lokasi dan kegiatan seperti kegiatan

pengadukan metal panas. Adanya ventilasi udara terbuka dari alam mengurangi

suhu panas dalam ruangan ini. Namun akibatnya adalah abu dross beterbangan

Page 12: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐12  

setiap kali udara terbuka dari alam masuk ke dalam ruangan sehingga

mengganggu kenyamanan pekerja. Efisiensi kerja sangat dipengaruhi oleh kondisi

udara ruangan. Suhu nyaman adalah sekitar 24-260C pada kelembaban 55 %.

Suhu dingin mengurangi efisiensi dengan keluhan kaku dan kurangnya koordinasi

otot. Suhu panas mengakibatkan menurunnya prestasi kerja pikir. Suhu panas

mengurangi kelincahan, memperpanjang waktu reaksi dan pengambilan

keputusan, mengganggu kecermatan kerja otak, mengganggu koordianasi syaraf

perasa dan motoris, serta memudahkan untuk dirangsang.

4. Pencahayaan

Ruangan membutuhkan tingkat pencahayaan yang baik agar dapat memberi

penerangan bagi ruangan sehingga pekerja dapat bekerja secara maksimal.

Penerangan yang baik memungkinkan pekerja melihat objekobjek yang

dikerjakan secara jelas dan cepat. Lebih dari itu, penerangan yang memadai

memberi kesan pemandangan yang lebih baik dan keadaan lingkungan yang

menyegarkan. Upaya mata yang melelahkan menjadi sebab kelelahan mental.

Gejala-gejalanya meliputi sakit kepala, penurunan kemampuan intelektual, daya

konsentrasi dan kecepatan berpikir. Lebih dari itu, bila pekerja mencoba

mendekatkan matanya terhadap objek untuk memperbesar ukuran benda, maka

akomodasi lebih dipaksa dan mungkin terjadi penglihatan rangkap atau kabur.

Kejadian akhir ini disertai pula perasaan sakit kepala di daerah atas mata.

Pencahayaan di seksi Casting sudah cukup baik dengan banyaknya lampu-lampu

yang dipasang di masing-masing lokasi kerja dan ditambah pencahayaan dari luar

(sinar matahari).

5. Stress/Mental Pekerja

Kondisi sosial pekerja adalah suatu hal yang harus diperhatikan dalam

kelangsungan proses pekerjaan yang baik. Keadaan ini dapat dilihat dari:

- Interaksi sesama pekerja

- Keamanan di tempat kerja

- Adanya shift kerja.

Interaksi sesama pekerja di lingkungan seksi Casting terlihat cukup baik. Tidak

nampak persaingan yang bersifat tidak sehat, sehingga dapat dikatakan kondisi

sosial pekerja di PT INALUM Smelting Plant baik. Shift kerja hanya berlaku

Page 13: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐13  

untuk bagian petugas operator bagian transportasi, treatment, casting machine,

dan bundling saja ketika proses kerja sedang beroperasi. Pembagian shift kerja

sudah cukup baik, yaitu dengan porsi 8 jam kerja per shift sehingga stamina dan

kondisi kesehatan pekerja tetap terjaga dengan baik.

5.5.2 Energi

Segala macam hal yang berkaitan dengan energi patut diperhitungkan

sebagai salah satu gejala faktor bahaya. Hal-hal yang berkaitan dengan keadaan

tersebut adalah:

1. Listrik

Listrik merupakan sumber energi utama bagi alat-alat ataupun mesin-mesin di

tempat kerja. Bahaya yang ditimbulkan dapat berupa:

• Kontak dengan kabel-kabel yang tidak terisolasi dengan baik

• Kontak dengan tegangan tinggi.

Keadaan ini dapat dijumpai pada ruang Operasi Casting. Mesin-mesin servo arm,

konveyor, stacking machine, mould, mesin nomor lot di dalam ruangan yang

menggunakan alat-alat listrik dan arus listrik sehingga terdapat banyak kabel

dengan tata yang tidak rapi. Hal ini merupakan potensi bahaya dan menyebabkan

kondisi yang sangat rawan dari segi faktor keselamatan kerja.

2. Gravitasi

Pengaruh yang disebabkan oleh gaya tarik bumi, dapat berupa:

• Pekerja yang jatuh, terpeleset, atau tersandung

• Benda-benda yang jatuh.

Keadaan seperti ini dapat terjadi kapanpun dan dimanapun, hanya kemungkinan

terjadinya sangat jarang. Hal ini sangat dipengaruhi oleh faktor luar seperti

pekerja dalam keadaan terburu-buru atau tidak berkonsentrasinya pekerja dalam

bekerja. Di seksi Casting, pekerja dapat terjatuh biasanya disebabkan oleh

tumpahan air dari water jacket. Pekerja tersandung adalah disebabkan peletakan

tools yang tidak rapi. Sedangkan potensi bahaya terkena benda-benda jatuh dapat

disebabkan adanya tools-tools yang dipakai dalam proses casting terlepas atau

jatuh dari crane.

Page 14: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐14  

3. Energi Kinetik

Merupakan pengaruh akibat momentum yang dihasilkan oleh suatu pergerakan,

dapat berupa:

• Dengan sengaja memukulkan bagian tubuh kepada suatu benda

• Tertabrak oleh benda-benda yang bergerak.

Keadaan ini jarang dijumpai di seksi Casting, namun ada kemungkinan terjadinya

bahaya karena faktor ini dan biasanya disebabkan ketidaksengajaan ataupun

kelalaian dari pekerja.

4. Radiasi

Radiasi yang ada di tempat kerja dan mempunyai pengaruh terhadap pekerja dan

pekerjaannya, terdiri dari:

a. Radiasi Elektromagnetis, yaitu: gelombang-gelombang mikro, radiasi panas,

sinar infra merah, sinar ultraviolet, sinar X dan sinar γ.

Di seksi Casting, kegiatan yang berhubungan langsung dengan molten cair panas

biasanya akan terpapar radiasi panas. Radiasi dari sinar aluminium cair yang

panas terutama pekerja yang ada dalam kegiatan treatment akan mengalami

radiasi panas dari aluminium cair dan dapat mengakibatkan kelelahan, dehidrasi,

dan iritasi. Sedangkan paparan dan kontak yang lama dengan sinar pembakaran

aluminium cair panas akan dapat menyebabkan gangguan pada indera

penglihatan.

b. Radiasi radioaktif, yaitu: sinar-sinar dari bahan radioaktif.

Di PT INALUM Smelting Plant umumnya dan di seksi Casting khususnya tidak

ada satu proses pekerjaanpun yang menggunakan zat radioaktif sehingga dapat

dipastikan tidak ada radiasi radioaktif di proses kerja ini.

5. Getaran Mekanis

Getaran mekanis dihasilkan oleh mesin-mesin atau alat kerja mekanis lainnya

yang dijalankan dengan motor. Getaran mekanis tersebut disalurkan ke

lingkungan. Pada umumnya getaran mekanis tidak dikehendaki. Oleh karena itu,

perlu diketahui batasan-batasan yang aman bagi pekerja. Tiga tingkat efek getaran

mekanis, yaitu:

a. Gangguan kenyamanan, dimana pengaruh getaran hanya terbatas pada

terganggunya kenyamanan kerja.

Page 15: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐15  

b. Gangguan terhadap tugas karena getaran berpengaruh terhadap peningkatan

kelelahan.

c. Gangguan terhadap kesehatan.

Getaran mekanis dibedakan menjadi :

• Getaran pada seluruh badan (whole body vibration)

• Getaran alat-lengan (tool-hand vibration).

Faktor bahaya getaran mekanis yang berkaitan dengan bagian pekerjaan di seksi

Casting tidak ada. Tindakan pengendalian yang dapat dilakukan adalah

membatasi waktu kerja yang menggunakan alat tersebut dalam jangka waktu

tertentu.

6. Kebisingan

Kebisingan adalah suara yang tidak diinginkan. Pengaruh utama dari kebisingan

terhadap kesehatan adalah kerusakan pada indra pendengaran yang dapat

menyebabkan ketulian progresif. Dengan kemampuan hygiene perusahaan

kesehatan kerja akibat-akibat buruk ini dapat dicegah. Kebisingan mempunyai

efek merugikan kepada daya kerja. Pengaruh-pengaruh negatif demikian adalah

sebagai berikut:

a. Gangguan

Kebisingan bernada tinggi sangat mengganggu, terutama kebisingan datang secara

tiba-tiba dan tak terduga. Pengaruhnya akan sangat terasa apabila sumber

kebisingan tidak diketahui.

b. Komunikasi pembicaraan

Risiko potensial kepada pendengaran terjadi apabila komunikasi pembicaraan

harus dijalankan dengan berteriak. Gangguan komunikasi ini menyebabkan

gangguan, bahkan mungkin sampai terjadi kesalahan dalam pekerjaan. Gangguan

terbesar sering dirasakan oleh para pekerja baru .

c. Efek pada pekerjaan

Kebisingan dapat mengganggu konsentrasi. Di seksi Casting, faktor kebisingan

berasal dari suara alat hammering device pada pencetakan ingot dan suara mesin-

mesin lainnya. Namun, faktor kebisingan ini masih dalam ambang batas suara

yaitu 77 dB (data pengukuran ISE PT INALUM Smelting Plant tahun 2007).

Page 16: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐16  

7. Pekerjaan Manual

Pekerjaan manual adalah pekerjaan yang dilakukan tanpa bantuan mesin atau alat.

Jenis pekerja seperti ini berhubungan erat dengan:

a. Ketegangan pada otot, dapat berupa:

• Ketegangan pada otot yang terjadi saat mengangkat, memikul, atau meletakkan

suatu benda

• Ketegangan pada otot pada saat melakukan pekerjaan pada benda selain diatas

• Ketegangan pada otot yang terjadi pada saat tidak melakukan pekerjaan terhadap

benda

• Gerakan berulang-ulang yang mengakibatkan otot mengalami kontraksi terus-

menerus.

Di seksi Casting, kecelakaan akibat faktor di atas sering dijumpai, karena kesan

yang diambil dari faktor tersebut adalah adanya kesalahan atau keletihan pada

tubuh akibat kerja, sehingga semua jenis pekerjaan bisa menyebabkan kelelahan

(penyakit).

b. Ergonomi

Maksud dari ergonomi adalah perencanaan dari cara bekerja yang lebih baik

meliputi tata kerja dan peralatannya. Ergonomi dapat mengurangi beban kerja.

Ergonomi dapat menghasilkan:

• Berkurangnya tingkat kelelahan

• Berkurangnya ketegangan dan kesalahan akibat desain ruang kerja yang baik.

Keergonomian suatu alat sudah dirancang dengan baik di seksi Casting, walaupun

masih ada beberapa alat yang masih kurang baik keadaannya sehingga dapat

menimbulkan bahaya. Untuk mengatasi keadaan yang seperti ini sudah ada

pengajuan rancangan baru, namun masih terhambat oleh faktor biaya, sehingga

belum dapat direalisasikan.

5.5.3 Kontak dengan zat kimia

Kontak dengan zat kimia meliputi:

o Kontak tunggal dengan zat kimia

o Kontak jangka panjang dengan zat kimia

o Gigitan atau sengatan serangga dan laba-laba

Page 17: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐17  

o Kontak-kontak tidak spesifik lainnya dengan zat kimia

o Ledakan dan api.

Penggunaan bahan kimia di seksi Casting cukup tinggi terutama pada

kegiatan stirring, marking dan painting, penyimpanan dan penyediaan flux,

penyediaan gas LPG. Keadaan ini menyebabkan faktor bahaya dan kemungkinan

terjadinya kecelakaan menjadi besar. Penyebaran zat kimia ini dapat melalui:

a. Udara

• Debu, contoh: kayu, asbes, silika

• Gas, contoh: karbon monoksida

• Uap, contoh: uap dari pelarut.

Pemakaian dinding berbahan asbes di Dross Cooling Room dapat menyebabkan

operator yang ada di dalam ruangan ini terpapar zat asbes dan dalam jangka waktu

yang lama akan penyebabkan penyakit kerja.

b. Kontak kulit

• Penyerapan, contoh: pestisida

• Korosif, contoh: asam, alkali.

5.5.4 Mikrobiologi

Faktor bahaya mikrobiologi meliputi:

• Bakteri

• Jamur

• Virus

• Parasit.

Di PT INALUM Smelting Plant umumnya dan seksi Casting khususnya

faktor bahaya mikrobiologi dapat terjadi, namun hanya bernilai kecil. Ruangan

dan peralatan terawat dengan baik, sehingga kemungkinan adanya penyebaran

parasit, mikroorganisme, dan virus kecil.

5.5.5 Penempatan

Penempatan secara mekanik yang mengacu kepada keadaan pada saat

terjebak diantara, ditabrak oleh atau ditabrakkan kepada, antara lain adalah

sebagai berikut:

Page 18: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐18  

o Kendaraan dan mesin yang sedang bergerak maupun yang tidak bergerak.

o Alat-alat elektronik.

o Alat-alat non elektronik.

Penggunaan MTC dan forklift yang keluar masuk ruangan ini dapat

mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Di ruangan-ruangan yang ada di dalam

seksi kerja ini juga sering dijumpai peletakan tools yang dipakai untuk proses

kerja yang tidak tersimpan dengan baik sehingga memungkinkan terjadi suatu

kecelakaan.

5.6 Operating Hazard Analysis (OHA)

Potensi-potensi bahaya di seksi Casting PT INALUM Smelting Plant

diidentifikasi dan dianalisis berdasarkan Operating Hazard Analysis (OHA).

Tujuan OHA adalah mengidentifikasi bahaya yang berkaitan dengan pekerja dan

prosedur pada berbagai kegiatan di industri (http://transitsafety.volpe.dot.gov).

OHA dilakukan pada tiap tindakan dan kegiatan yang dilakukan pekerja dalam

melakukan pekerjaannya, termasuk kelalaian dan kesalahan pekerja.

Identifikasi bahaya ini juga dilakukan dengan mempertimbangkan hasil

pengamatan, intuisi, studi literatur, analisis kebijakan, organisasi, dan program

manajemen, terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan di perusahaan. Hasil dari

OHA ini harus ditelaah oleh manajemen puncak atau seksi kerja yang

bertanggung jawab terhadap kesehatan dan keselamatan kerja dalam perusahaan

untuk selanjutnya ditentukan tindakan pengendalian yang paling efektif dan

efisien untuk mengurangi atau menghilangkan bahaya.

Pada tiap bidang yang berhubungan dengan produksi di seksi Casting

seperti treatment, operasi Casting, bundling, terdapat bermacam-macam kegiatan

yang dapat berpotensi menimbulkan bahaya terhadap keselamatan tenaga kerja,

begitu pula dengan bidang kerja lainnya seperti maintenance maupun transportasi

dan yang tidak berhubungan langsung dengan bahan-bahan produksi. Bahaya

yang ditimbulkan pada tiap pekerjaan tergantung dari jenis kegiatan yang

dilakukan, cara bekerja, dan peralatan serta bahan yang digunakan dalam bidang

kerja tersebut.

Page 19: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐19  

Berdasarkan identifikasi bahaya yang dilakukan dan nilai rata-rata yang

diperoleh untuk skor risiko metode Modifikasi Standar Australia, maka lokasi dan

kegiatan yang memiliki potensi bahaya paling tinggi di tiap plant adalah:

Transportasi

Kegiatan memberi aba-aba dari atas dapur dengan lokasi di atas furnace (skor

risiko rata-rata metode Modifikasi Standar Australia 3,1)

Treatment

Kegiatan stirring, charging aluminium cair dan flux treatment, dan

pembersihan dapur (spearing). Skor risiko rata-rata dengan menggunakan

metode Modifikasi Standar Australia adalah 2,4.

Operasi Casting

Kegiatan penyediaan flux di lokasi penyimpanan flux (skor risiko rata-rata

metode Modifikasi Standar Australia adalah 2,3).

Bundling (Pengikatan)

Kegiatan mengikat di lokasi bundling house merupakan kegiatan yang

memiliki skor risiko paling tinggi dengan nilai skor risiko rata-rata metode

Modifikasi Standar Australia 2,3.

Maintenance

Kegiatan breaking castable, setting castable, mengganti pouring di lokasi

pouring device; breaking castable, setting castable, mengganti castable di

lokasi lounder furnace; monthly inspection dan mengganti impeller di lokasi

DPE; cleaning di lokasi pencucian MTC dan forklift; dan mengisi air aki.

Nilai skor risiko masing-masing kegiatan tersebut adalah 2,4.

Fasilitas Khusus/Tambahan

Kegiatan pendinginan dross, lokasi peralatan persediaan LPG merupakan

kegiatan yang memiliki skor tertinggi dengan masing-masing skor risiko

metode Modifikasi Standar Australia 4,0.

Identifikasi bahaya selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.3.

Page 20: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐20  

Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar

Australia

Metode Fine Metode RSC

Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS

TR

AN

SPO

RT

ASI

Are

al P

arki

r M

T C

ar

Pemeriksaan Metal Transportation Car sebelum dan sesudah dioperasikan

Pekerja terbentur MTC

Pekerja terkena jatuhan

benda

Pekerja terjepit/tertimpa ladle

Pekerja terkena semburan air

radiator

Tangan pekerja tergores saat

check-up MTC

Pekerja terjatuh

Pekerja tersandung saat

check-up MTC

Pekerja tidak konsentrasi**

Alat pencucian yg digunakan

peletakannya sembarangan

Posisi parkir MTC terlalu rapat

Mesin MTC terlalu panas

Saat pencucian, tangan pekerja

menjangkau/menyentuh bagian

tajam dari MTC&FL

Pekerja menginjak tumpahan

air pencucian

Peletakan ember, selang dan

alat pencucian lain tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Tangan terluka

Muka luka bakar

Tangan terluka

Cidera tubuh

Kaki terluka

Motivasi dan

komunikasi perilaku

kerja aman,

pemakaian APD

(terutama kacamata,

safety shoes, helm,

pelindung

wajah&lengan, body

protector),

Goodhousekeeping

Prosedur kerja yang

aman

D

D

D

B

D

B

B

X2

X2

X2

X2

X2

X3

X2

1,0

1,0

1,0

3,0

1,0

3,0

3,0

1,9

2

2

2

5

2

5

1

3

3

3

6

3

6

6

3

3

3

6

3

3

6

18

18

18

180

18

90

36

Min

Min

Min

S

Min

S

Min

UP

UP

UP

QP

UP

QP

QP

Occ

Occ

Occ

Co

Occ

Occ

F

8

8

8

375

8

100

30

Dep

an F

urna

ce

Naik turun

tangga MT Car

memeriksa

lubang nozzle

discharge,

Memeriksa lubang nozzle discharge dan pouring device

Pekerja terbentur MTC

Pekerja terkena jatuhan

benda

Pekerja terpapar temperatur

metal panas

Pekerja terkena percikan

metal panas

Mata-hidung pekerja

kemasukan abu dross

Pekerja terkena radiasi sinar

metal panas

Pekerja menghisap gas

beracun kandungan metal

Pekerja tersandung

Pekerja tidak konsentrasi**

Tools terjatuh dan mengenai

pekerja

Terpapar temperatur tinggi

Semburan metal panas saat

dituangkan

Dross tertiup angin

Kontak antara mata dengan

metal panas terlalu lama

Tidak menggunakan masker

Peletakan tools tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Dehidrasi, iritasi

Luka bakar/melepuh

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Gangguan penglihatan

Gangguan kesehatan

Kaki terluka

Komunikasi perilaku

kerja aman,

Penggunaan APD

body protector dan

goggles,

Penggunaan lantai

basah yang diberi uap

air dan minimasi

ventilasi umum

dengan pemasangan

Local Exhaust

Ventilation &

pendingin udara

Peletakan tools yang

rapi

D

E

A

B

A

B

A

B

B

X2

X3

X1

X2

X2

X1

X1

X2

X3

1,0

2,0

3,0

3,0

3,0

2,0

3,0

3,0

3,0

2,6

2

5

2

2

2

2

2

2

5

3

3

10

8

10

8

10

8

8

3

2

6

6

6

6

6

6

6

18

30

120

96

120

96

120

96

240

Min

S

Sub

Sub

Sub

Sub

Sub

Sub

S

RP

UP

AC

AC

AC

QP

AC

AC

AC

Occ

IF

F

F

Co

F

F

F

F

5

30

125

125

300

80

125

125

350

Page 21: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐21  

Lanjutan (1) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar

Australia

Metode Fine Metode RSC

Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS

TR

AN

SPO

RT

ASI

Di a

tas f

urna

ce

Memberi aba-

aba dari atas

dapur

Pekerja terbentur furnace

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

Pekerja terpapar temperatur

metal panas

Pekerja terkena percikan

metal panas

Mata-hidung pekerja

kemasukan abu dross

Pekerja terkena radiasi sinar

metal panas

Pekerja menghisap gas

beracun kandungan metal

Pekerja tersandung

Pekerja tidak konsentrasi**

Peletakan tools tidak rapi

Panas yang berasal dari metal

Semburan metal panas saat

dituangkan

Dross tertiup angin

Jarak pandang pekerja dengan

metal terlalu dekat

Tidak menggunakan masker

Kelelahan pada pekerja akibat

panas dari metal

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi wajah, kulit

Luka bakar/melepuh

Cidera tubuh

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Gangguan penglihatan

Gangguan kesehatan

Kaki terluka

Prosedur kerja aman

Peletakan tools yang

rapi

Penggunaan APD

(goggles, body

protector, leather

gloves)

Penggunaan lantai

basah yang diberi uap

air, minimasi

ventilasi umum dgn.

Local Exhaust

Ventilation

E

E

A

B

A

A

A

A

A

E

X4

X3

X3

X3

X3

X2

X1

X1

X2

X3

3,0

3,0

4,0

3,0

4,0

3,0

3,0

3,0

3,0

2,0

3,1

15

8

6

5

10

3

1

1

2

5

3

3

10

6

10

10

10

10

10

3

2

2

6

6

6

6

6

6

6

3

90

48

360

180

600

180

60

60

120

45

VS

S

Sub

Sub

S

Sub

Min

Min

Sub

Sub

UP

RP

AC

QP

AC

AC

AC

AC

AC

UP

IF

IF

Co

Co

F

Co

F

F

F

Occ

70

12

300

200

350

300

55

55

160

20

TR

EA

TM

EN

T

Furn

ace

Charging Cold

Metal

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

Pekerja terbentur alat

Pekerja terkena radiasi panas

Mata-hidung pekerja

kemasukan abu dross

Salah satu tools

terjatuh/terlepas&mengenai

pekerja

Pekerja terkena garpu ingot

charger

Percikan aluminium cair panas

yang diisikan ke dapur

mengenai pekerja

Dross tertiup angin

Kepala, tubuh terluka

Kepala terluka

Iritasi wajah, kulit

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Tools disusun dengan

baik

Penggunaan APD

(helm safety, body

protector, goggles)

Penggunaan lantai

basah dengan uap air,

Local Exhaust

Ventilation

E

E

B

B

B

X1

X1

X2

X2

X1

1,0

1,0

3,0

3,0

2,0

2,0

1

1

3

2

2

3

3

8

8

8

3

3

6

6

6

9

9

96

96

96

Min

Min

Sub

S

S

UP

UP

AC

QP

QP

Occ

Occ

F

F

F

8

8

160

200

200

Charging

Aluminium

cair

Flux treatment

Pekerja terkena radiasi panas

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

Temperatur panas dari metal

saat charging

Pekerja tidak konsentrasi**

Pekerja terkena tools flux

treatment

Iritasi wajah, kulit

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Penggunaan APD

(body protector,

leather gloves)

Tools disusun dengan

baik

A

E

D

X2

X1

X3

3,0

1,0

3,0

3

1

5

10

3

3

6

3

3

180

9

45

Sub

Min

Sub

AC

UP

UP

Co

Occ

Occ

300

8

20

Page 22: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐22  

Lanjutan (2) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar

Australia

Metode Fine Metode RSC

Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS

TR

EA

TM

EN

T

Furn

ace

Charging

Aluminium

cair

Flux treatment

Pekerja memegang benda

panas

Pekerja terkena percikan

metal

Mata-hidung pekerja

kemasukan abu dross

Pekerja terkena radiasi sinar

metal

Pekerja tersandung

Pekerja menghirup gas

beracun dari metal dan LPG

Pekerja tidak memakai sarung

tangan

Semburan metal panas saat

dituangkan

Dross tertiup angin

Jarak pandang pekerja dengan

metal terlalu dekat

Perletakan tools flux dan

charging tidak rapi

Tidak menggunakan masker

Luka bakar/melepuh

Cidera tubuh

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Gangguan penglihatan

Kaki terluka

Gangguan kesehatan

Penggunaan APD

(sarung tangan kulit)

Penggunaan body

protector & goggles

Penggunaan lantai

basah yg. diberi uap

air, minimasi

ventilasi umum dgn.

pemasangan Local

Exhaust Ventilation

Penggunaan masker

anti gas

B

D

B

B

A

E

A

X2

X3

X2

X1

X1

X1

X2

3,0

3,0

3,0

2,0

3,0

1,0

3,0

2,5

2

10

2

1

1

1

3

8

3

8

8

10

3

10

6

3

6

6

6

3

3

96

90

96

48

60

9

90

Sub

S

S

Min

Min

Min

Sub

AC

UP

QP

AC

AC

UP

AC

F

Occ

F

F

F

Occ

Occ

160

50

200

60

60

8

75

Stirring

(Pengadukan)

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Pekerja terkena benturan

tools berat

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

Pekerja terpapar temperatur

metal panas

Pekerja terkena radiasi sinar

metal panas

Pekerja memegang tools

strring yang masih panas dan

berat

Pekerja terkena percikan

metal panas

Pekerja tersandung oleh tools

stirring

Ketidaknyamanan pekerja

Dross tertiup angin

Peletakan tools stirring tidak

rapi

Tools terlepas dari crane

Panas yang berasal dari metal

Jarak pandang pekerja dengan

metal terlalu dekat

Kelelahan pada pekerja

Semburan metal panas saat

dituangkan

Peletakan tools stirring tidak

rapi

Desain tools stirring yang tidak

ergonomis

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Dehidrasi, iritasi

Gangguan penglihatan

Tangan melepuh

Cidera tubuh

Kaki terluka

Kelelahan otot

punggung

Penggunaan lantai

basah yg. diberi uap

air, minimasi

ventilasi umum dgn.

pemasangan Local

Exhaust Ventilation

Tools disusun dengan

baik

Penggunaan APD

(body

protector&goggles)

Penggunaan sarung

tangan kulit

Penggunaan body

protector

Tools disusun dengan

baik

Pengadaan tools yang

ergonomis dan

nyaman

A

A

E

E

A

A

A

A

E

B

X2

X1

X1

X1

X1

X1

X1

X3

X2

X1

3,0

3,0

1,0

1,0

3,0

3,0

3,0

4,0

1,0

2,0

2,4

2

1

1

1

1

1

1

10

2

3

8

10

3

3

10

10

10

6

3

6

6

6

3

3

6

6

6

6

3

5

96

60

9

9

60

60

60

360

18

90

S

Min

Min

Min

Min

Min

Min

S

Sub

Min

QP

AC

UP

UP

AC

AC

AC

QP

UP

QP

F

F

Occ

Occ

F

F

F

F

Occ

Occ

200

60

8

8

60

60

60

200

20

15

 

Page 23: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐23  

Lanjutan (3) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar

Australia

Metode Fine Metode RSC

Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS

TR

EA

TM

EN

T

Furn

ace

Skimming off

(pengeluaran

dross)

Pekerja terbentur forklift

Pekerja terkena jatuhan tools

yang dipakai untuk proses

skimming off

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Pekerja terpapar temperatur

metal panas

Pekerja terjepit/tertimpa

dross scratcher dan forklift

Pekerja tersandung tools

skimming off

Kontak langsung dengan zat

yang bercampur bahan kimia

(dross)

Pekerja tidak konsentrasi**

Tools terlepas dari crane

Dross tertiup angin

Panas yang berasal dari metal

(7600C)

Kelelahan pada pekerja

Peletakan tools tidak rapi

Tidak menggunakan sarung

tangan pada saat bekerja

Kepala terluka

Kepala/tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Dehidrasi, iritasi

Tangan-kaki terluka

Kaki terluka

Iritasi

Pemisahan jalur

forklift dgn. pekerja

Crane dilengkapi

load indicator &

jaringan pengaman

Penggunaan lantai

basah yg. diberi uap

air, minimasi

ventilasi umum dgn.

pemasangan Local

Exhaust Ventilation

Prosedur kerja aman

Penggunaan sarung

tangan kulit, masker,

& goggles

B

E

A

A

A

E

B

A

X1

X1

X2

X2

X1

X2

X3

X2

2,0

1,0

3,0

3,0

3,0

1,0

3,0

3,0

2,4

2

2

2

2

1

2

5

1

6

3

10

10

10

3

6

6

3

3

6

6

6

3

3

10

36

18

120

120

60

18

90

60

Sub

Sub

S

S

Min

Sub

Sub

Sub

QP

UP

QP

QP

AC

UP

QP

QP

Occ

Occ

F

F

F

Occ

Occ

F

35

20

200

200

60

20

35

70

Mengambil

sampel TPM

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Pekerja terkena benturan

tools berat

Pekerja terpapar temperatur

metal panas

Pekerja terkena percikan

metal panas

Pekerja tersandung oleh tools

Pekerja menghirup

kandungan gas beracun

dalam metal

Pengambilan sampel yang

tidak efektif dan efisien

Terjadi tumpahan sampel

Dross tertiup angin

Peletakan tools tidak rapi

Panas yang berasal dari metal

(7600C)

Semburan metal panas saat

dituangkan

Peletakan tools tidak rapi

Tidak menggunakan masker

Alat yang digunakan tidak

ergonomis/tidak memudahkan

pengambilan sampel

Kecerobohan pekerja, tidak

konsentrasi

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Kepala terluka

Dehidrasi, iritasi

Tangan-kaki terluka

Kaki terluka

Gangguan kesehatan

Sampel mengenai

pekerja/luka bakar

Sampel mengenai

pekerja/luka bakar

Penggunaan lantai

basah yg. diberi uap

air, minimasi

ventilasi umum dgn.

pemasangan Local

Exhaust Ventilation

Penggunaan APD

body

protector&goggles

Penggunaan masker

anti gas

Isolasi proses

pengambilan sampel

B

A

E

A

E

E

A

B

B

X2

X2

X1

X1

X3

X1

X1

X1

Xi

3,0

3,0

1,0

3,0

2,0

1,0

3,0

2,0

2,0

2,2

2

2

2

1

5

1

1

1

1

6

10

3

10

3

3

10

10

10

6

6

3

6

3

3

6

6

6

72

120

18

60

45

9

60

60

60

Sub

S

Sub

Min

Sub

Min

Min

Min

Min

QP

QP

UP

AC

UP

UP

AC

AC

AC

F

F

Occ

F

Occ

Occ

F

F

F

70

200

20

60

20

8

60

60

60

Page 24: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐24  

Lanjutan (4) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar

Australia

Metode Fine Metode RSC

Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS

TR

EA

TM

EN

T Fu

rnac

e

Pembersihan

Dapur

(Spearing)

Pekerja terkena benturan

tools berat

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas /crane

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Pekerja terpapar temperatur

metal panas

Pekerja terkena radiasi sinar

metal panas

Pekerja pembersihan dapur

memegang tools yang masih

panas

Pekerja terkena percikan

metal panas

Pekerja tertimpa oleh tools

berat

Tangan pekerja tergores saat

pembersihan dapur

Pekerja tersandung tools

spearing

Peletakan tools yang tidak rapi

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Dross tertiup angin

Panas yang berasal dari metal

Kontak mata pekerja dengan

metal panas terlalu lama

Peletakan tools yang tidak rapi

Semburan metal panas

Putusnya tali crane

Kontak dengan bagian furnace

Tidak konsentrasi, kondisi

tubuh kurang sehat

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Dehidrasi, iritasi

Gangguan penglihatan

Tangan melepuh

Cidera tubuh

Tangan-kaki terluka

Tangan terluka

Kaki terluka

Tools disusun dengan

baik

Crane dilengkapi

load indicator &

jaring pengaman

Penggunaan lantai

basah yg. diberi uap

air, minimasi

ventilasi umum dgn.

pemasangan Local

Exhaust Ventilation

Penggunaan APD

body

protector&goggles

Menggunakan crane

tipe automatic safe

load

Penggunaan sarung

tangan kulit

E

E

A

C

A

A

A

C

B

C

B

X1

X1

X2

X2

X1

X1

X1

X2

X3

X2

X3

1,0

1,0

3,0

2,0

3,0

3,0

3,0

2,0

3,0

2,0

3,0

2,4

2

2

2

2

1

1

1

2

5

2

3

3

3

10

3

10

10

10

3

6

3

6

3

3

6

6

6

6

6

6

6

6

3

18

18

120

36

60

60

60

36

180

36

54

Sub

Sub

S

Sub

Min

Min

Min

Sub

S

Sub

Sub

UP

UP

QP

UP

AC

AC

AC

UP

QP

UP

QP

Occ

Occ

F

F

F

F

F

F

F

F

Occ

20

20

200

45

60

60

60

45

200

45

35

Dro

ss P

roce

ss

Equ

ipm

ent

Mengolah

Dross

Pekerja terbentur crucible,

tertabrak forklift, tools berat

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Pekerja terpapar temperatur

metal panas

Peletakan tools tidak rapi

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Dross tertiup angin

Panas yang berasal dari metal

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Dehidrasi, iritasi

Tools dan crucible

disusun dengan baik

Crane dilengkapi

load indicator&jaring

pengaman

Penggunaan APD

body protector,

goggles

E

E

A

A

A

X1

X1

X2

X1

X1

1,0

1,0

3,0

3,0

3,0

2,0

2

2

2

1

1

3

3

10

10

10

3

3

6

6

6

18

18

120

60

60

Sub

Sub

S

Min

Min

UP

UP

QP

AC

AC

IF

IF

F

F

F

12

12

200

60

60

Page 25: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐25  

Lanjutan (5) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar

Australia

Metode Fine Metode RSC

Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS

TR

EA

TM

EN

T

Dro

ss R

oom

Mengolah

Dross

Pekerja terkena percikan

metal panas

Pekerja tertimpa oleh tools

berat

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung tools

Semburan metal panas saat

dituangkan

Tali crane pengangkat tools

putus

Sisi tajam tools pengolahan

dross (martil, pahat, sekop)

Peletakan tools tidak rapi

Cidera tubuh

Tangan-kaki terluka

Tangan terluka

Kaki terluka

Penggunaan APD

body protector&

goggles, sarung

tangan kulit

Penggunaan crane

tipe automatic safe

load

B

E

E

B

X3

X1

X1

X1

3,0

1,0

1,0

2,0

2,0

3

2

2

2

5

3

3

6

6

3

2

3

90

18

12

36

Sub

Sub

Sub

Sub

UP

UP

UP

QP

F

Occ

IF

Occ

45

20

12

35

Menyebarkan

Dross

Mengutip

Scrap Metal

Pekerja terkena benturan

crucible, forklift, tools berat

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Pekerja tertimpa oleh tools

berat

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung tools

Peletakan tools yang tidak rapi

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Dross tertiup angin

Tali crane pengangkut tools

putus

Pengutipan scrap metal tidak

hati-hati

Peletakan tools tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Tangan-kaki terluka

Tangan terluka

Kaki terluka

Tools disusun dengan

baik

Crane dilengkapi

jaring pengaman dan

load indicator

Penggunaan lantai

basah yg. diberi uap

air, minimasi

ventilasi umum dgn.

pemasangan Local

Exhaust Ventilation

Penggunaan APD

sarung tangan kulit

E

E

A

A

E

E

E

X1

X1

X2

X1

X1

X1

X1

1,0

1,0

3,0

3,0

1,0

1,0

1,0

1,6

2

2

2

1

2

2

2

3

3

10

10

3

3

3

3

3

6

6

3

3

3

18

18

120

60

18

18

18

Sub

Sub

S

Min

Sub

Sub

Sub

UP

UP

QP

AC

UP

UP

UP

Occ

Occ

F

F

Occ

Occ

Occ

20

20

200

60

20

20

20

Scra

p, S

pec

Out

Persiapan Cold

Metal

Pekerja terkena benturan

tools berat

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata & hidung pekerja

kemasukan dross

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung tools

Peletakan tools yang tidak rapi

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Dross tertiup angin

Terkena tools scrap yg. tajam

Peletakan tools tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Tangan terluka

Kaki terluka

Tools disusun dengan

baik

Pemasangan jaring

pengaman&load

indicator pada crane

Pengunaan APD

goggles, sarung

tangan kulit, masker

E

E

B

B

E

B

X1

X1

X2

X1

X2

X2

1,0

1,0

3,0

2,0

1,0

3,0

1,8

2

2

2

1

3

3

3

3

6

6

3

6

3

3

6

6

3

6

18

18

72

36

27

108

Sub

Sub

Sub

Min

Sub

Sub

UP

UP

QP

QP

UP

QP

Occ

Occ

F

F

Occ

F

20

20

70

30

20

70

Page 26: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐26  

Lanjutan (6) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar

Australia

Metode Fine Metode RSC

Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS

OPE

RA

SI C

AST

ING

Cas

ting

Mac

hine

Menuang

Metal dari

Pouring

Device

Mengambil

Scum

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Panas yang dihasilkan oleh

pouring device

Tangan pekerja tergores scum

Pekerja tersandung tools

pengambil scum

Tali crane terputus

Dross tertiup angin

Mengalirkan molten panas di

pouring device

Terkena tools scrap yg. tajam

Peletakan tools tidak rapi

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Dehidrasi, iritasi

Tangan terluka

Kaki terluka

Penggunaan crane

tipe automatic safe

load

Penggunaan APD

goggles, body

protector, sarung

tangan kulit

Peletakan tools

dengan baik

D

A

A

A

C

D

X2

X2

X1

X1

X2

X2

1,0

3,0

3,0

3,0

2,0

1,0

2,2

2

2

1

1

2

2

3

10

10

10

4

4

2

6

6

6

4

3

12

120

60

60

36

24

Sub

Sub

Min

Min

Sub

Sub

UP

AC

AC

AC

UP

UP

IF

F

F

F

Occ

Occ

12

160

60

60

20

20

Mencongkel

Scrap di

Pouring

Device

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Panas yang dihasilkan oleh

pouring device

Tangan pekerja terjepit di

pouring device

Tangan pekerja tergores scum

Pekerja tersandung tools

pengcongkel scrap

Tali crane terputus

Dross tertiup angin

Mengalirkan molten panas di

pouring device

Pekerja tidak konsentrasi**

Terkena tools scrap yg. tajam

Peletakan tools tidak rapi

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Dehidrasi, iritasi

Tangan-kaki terluka

Tangan terluka

Kaki terluka

Penggunaan crane

tipe automatic safe

load

Penggunaan lantai

basah yg. diberi uap

air, minimasi

ventilasi umum dgn.

pemasangan Local

Exhaust Ventilation

Penggunaan APD

body protector,

goggles, sarung

tangan kulit

D

B

B

A

C

C

C

X2

X2

X1

X1

X2

X2

X2

1,0

3,0

2,0

3,0

2,0

2,0

2,0

2,1

2

2

1

1

2

2

2

4

8

8

10

4

4

4

3

6

6

6

4

4

4

24

96

48

60

36

36

36

Sub

Sub

Min

Min

Sub

Sub

Sub

UP

AC

AC

AC

UP

UP

UP

Occ

F

F

F

Occ

Occ

Occ

20

160

60

60

20

20

20

Mould

Cleaning

Menarik scum

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Dross tertiup angin

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Crane dilengkapi

jaring

pengaman&load

indicator

Penggunaan APD

goggles&masker

D

B

C

X2

X2

X1

1,0

3,0

1,0

2

2

2

3

8

3

3

6

3

18

96

18

Sub

Sub

Sub

UP

AC

UP

Occ

F

Occ

20

160

20

Page 27: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐27  

Lanjutan (7) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar

Australia

Metode Fine Metode RSC

Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS

OPE

RA

SI C

AST

ING

Cas

ting

Mac

hine

Mould

Cleaning

Menarik scum

Paparan bising dari

pencetakan ingot

Tangan pekerja terjepit di

mould

Tangan pekerja tergores

mould

Pekerja tersandung tools

Suara yang berasal dari

hammering device saat

melepaskan ingot dari cetakan

Mengeluarkan ingot yg.

abnormal dari mould saat mesin

sedang berjalan

Peletakan tools tidak rapi

Gangguan pendengaran

Tangan-kaki terluka

Tangan terluka

Kaki terluka

Penggunaan APD

pelindung telinga/ear

plug

Prosedur kerja aman

Penggunaan sarung

tangan kulit

Tools disusun dengan

baik

B

C

C

C

X1

X2

X1

X2

2,0

2,0

1,0

2,0

1,7

1

2

2

2

8

4

3

3

6

3

3

2

48

24

18

12

Min

Sub

Sub

Sub

AC

UP

UP

UP

F

Occ

Occ

IF

60

20

20

12

Water Jacket

Cleaning

Memasang

No. Lot

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung

Paparan bising dari alat

pencetak ingot

Pekerja tergelincir

Korsleting

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Membersihkan water jacket

Kabel-kabel listrik yang tidak

rapi dari alat-alat listrik

Suara yang berasal dari

hammering device saat

melepaskan ingot dari cetakan

Tumpahan air yang berasal dari

water jacket

Kabel-kabel listrik yang tidak

rapi dari alat-alat listrik

Kepala, tubuh terluka

Tangan terluka

Kaki terluka

Gangguan pendengaran

Cidera tubuh

Tersetrum

Crane dilengkapi

jaring

pengaman&load

indicator

Pemakaian sarung

tangan kulit

Kabel listrik disusun

dengan baik

Pemakaian APD ear

plug

Goodhousekeeping

Insulasi kabel dan

grounding aliran

listrik

D

B

C

B

B

B

X2

X1

X2

X1

X1

X1

1,0

2,0

2,0

2,0

2,0

2,0

1,8

2

1

2

1

1

1

3

8

4

8

8

1

2

6

3

6

6

10

12

48

24

48

48

10

Sub

Min

Sub

Min

Min

Min

UP

AC

UP

AC

AC

UP

IF

F

Occ

F

F

F

12

60

20

60

60

15

Mencongkel

ingot panas

dari mould

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Tangan pekerja terjepit, kaki

pekerja tertimpa

Pekerja tersandung tools

pencongkel ingot panas

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Terjepit mould, ingot panas

menimpa kaki pekerja saat

ingot panas dicongkel

Peletakan tools tidak rapi

Kepala, tubuh terluka

Tangan-kaki terluka

Kaki terluka

Tools disusun dengan

baik&rapi

Penggunaan APD

safety shoes&sarung

tangan kulit

Pengadaan box

khusus menyimpan

tools

D

C

D

X2

X2

X2

1,0

2,0

1,0

1,3

2

2

2

3

4

3

3

3

3

18

24

18

Sub

Sub

Sub

UP

UP

UP

Occ

Occ

Occ

20

20

20

Page 28: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐28  

Lanjutan (8) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar

Australia

Metode Fine Metode RSC

Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS

OPE

RA

SI C

AST

ING

Cas

ting

Mac

hine

Menimba

Molten dari

Pouring

Device

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Pekerja terkena percikan

metal panas

Tangan pekerja terjepit

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung tools

penimba molten

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Dross tertiup angin

Semburan metal panas dari

pouring device

Terjepit pouring device

Tergores pouring device

Peletakan tools tidak rapi

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Cidera tubuh

Tangan-kaki terluka

Tangan terluka

Kaki terluka

Crane dilengkapi

load indicator&jaring

pengaman

Penggunaan lantai

basah yg. diberi uap

air, pemasangan

Local Exhaust

Ventilation

Pemakaian APD

sarung tangan kulit,

body protector

D

A

A

C

D

D

D

X2

X2

X1

X2

X2

X2

X2

1,0

3,0

3,0

2,0

1,0

1,0

1,0

1,7

2

2

1

2

2

2

2

3

10

10

4

3

3

3

3

6

6

3

3

3

3

18

120

60

24

18

18

18

Sub

Sub

Min

Sub

Sub

Sub

Sub

UP

AC

AC

UP

UP

UP

UP

Occ

F

F

Occ

Occ

Occ

Occ

20

160

60

20

20

20

20

Stac

king

Mac

hine

Menarik ingot

yang jatuh

tidak normal di

Receiving Arm

Mengangkat

ingot dengan

Servo Arm

Pengoperasian

Stacking

Machine

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Tangan pekerja tergores

Tangan/kaki pekerja tertimpa

ingot abnormal

Temperatur panas

Pekerja tersandung

Ketidaknyamanan operator

Pekerja tidak konsentrasi&

terbentur receiving arm &

servo arm**

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Tergores ingot abnormal

Ingot abnormal lepas dari servo

arm

Tumpukan ingot yg. baru

tercetak dan masih panas

Ada ingot yg. tidak

tersusun/terjatuh

Ketidakergonomisan alat

pengoperasian stacking

machine

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Tangan terluka

Tangan-Kaki terluka

Dehidrasi, iritasi

Kaki terluka

Kelelahan otot

punggung

Prosedur kerja aman

Crane dilengkapi

load indicator&

jaring pengaman

Penggunaan APD

sarung tangan kulit

Pemasangan

barrier/pembatas

antara servo arm dgn.

pekerja

Desain alat stacking

yg. ergonomis

C

D

C

D

A

C

B

X2

X2

X2

X3

X1

X2

X1

2,0

1,0

2,0

2,0

3,0

2,0

2,0

2,0

2

2

2

5

1

2

1

4

3

4

3

10

4

6

3

3

3

3

6

3

5

24

18

24

45

60

24

30

Sub

Sub

Sub

S

Min

Sub

Min

UP

UP

UP

UP

AC

UP

QP

Occ

Occ

Occ

Occ

F

Occ

F

20

20

20

50

60

20

30

Cooling

Chamber

Cleaning

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas /crane

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung

Pekerja tidak konsentrasi**

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Tergores ingot abnormal

Ada ingot yg. terjatuh dari

tumpukannya

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Tangan terluka

Kaki terluka

Prosedur, motivasi

dan komunikasi

perilaku kerja aman

Pemakaian APD

sarung tangan kulit

D

D

C

D

X2

X2

X2

X2

1,0

1,0

2,0

1,0

1,3

2

2

2

2

3

3

4

3

3

3

3

3

18

18

24

18

Sub

Sub

Sub

Sub

UP

UP

UP

UP

Occ

Occ

Occ

Occ

20

20

20

20

Page 29: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐29  

Lanjutan (9) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar

Australia

Metode Fine Metode RSC

Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS

OPE

RA

SI C

AST

ING

Peny

impa

nan

Flux

Penyediaan

flux

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung-bagian tubuh

pekerja terkena flux, kontak

langsung dgn. bahan kimia

Pekerja tersandung tools

Kontak langsung dengan

bahan kimia (flux)

Ketidaknyamanan operator

Pekerja tidak konsentrasi **

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Flux tertiup angin, penutup

kontainer flux tidak tertutup

rapat

Peletakan tools tidak rapi

Tidak menggunakan sarung

tangan pada saat bekerja

Ketidakergonomisan alat

penyediaan flux (sekop)

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Iritasi kulit

Kaki terluka

Iritasi

Kelelahan otot

punggung

Prosedur kerja aman

Crane dilengkapi

jaring

pengaman&load

indicator

Penggunaan APD

body protector,

goggles, masker,

sarung tangan kulit

Desain sekop yang

aman dan nyaman

C

D

A

A

A

C

C

B

X2

X2

X2

X1

X2

X2

X2

X1

2,0

1,0

3,0

3,0

3,0

2,0

2,0

2,0

2,3

2

2

2

1

2

2

2

1

4

3

10

10

10

4

4

6

3

3

6

6

6

4

4

5

24

18

120

60

120

32

32

30

Sub

Sub

Sub

Min

Sub

Sub

S

Min

UP

UP

AC

AC

AC

UP

RP

QP

Occ

Occ

F

F

F

Occ

Occ

F

20

20

200

60

200

20

45

30

BU

ND

LIN

G

Park

ir F

orkl

ift

Pemeriksaan

forklift

sebelum dan

sesudah

dioperasikan

Pekerja terbentur forklift

Pekerja terkena jatuhan

benda sisa metal

Pekerja terjepit/tertimpa

Pekerja terkena semburan air

radiator

Tangan pekerja tergores saat

check-up forklift

Pekerja tersandung saat

check-up forklift

Pekerja terjatuh/tergelincir

Pekerja tidak konsentrasi**

Ada sisa-sisa metal yg.

tertinggal di forklift

Terjepit bagian forklift saat

check-up

Radiator terlalu panas

Membuka tutup radiator yg

panas tanpa memakai kain lap

sebagai alat bantu

Peletakan tools check-up

forklift tidak rapi

Pekerja menginjak tumpahan

air radiator

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Tangan-kaki terluka

Wajah luka bakar

Tangan terluka

Kaki terluka

Cidera tubuh

Pemisahan jalur

forklift dgn. pekerja

Good housekeeping

Prosedur kerja aman

Penggunaan APD

body

protector&sarung

tangan kulit

Tools disusun dengan

baik

Good housekeeping

D

E

D

B

E

B

E

X1

X1

X2

X3

X2

X1

X1

1,0

1,0

1,0

3,0

1,0

2,0

1,0

1,4

2

1

2

5

2

2

1

3

3

3

8

3

8

3

2

2

3

6

2

3

2

12

6

18

240

12

48

6

Sub

Min

Sub

S

Sub

Sub

Min

UP

UP

UP

AC

UP

AC

UP

IF

IF

Occ

F

IF

Occ

IF

12

5

20

350

12

75

5

Tim

bang

an 2

ton Cross-check &

Menimbang

ingot

Pekerja terbentur timbangan

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Pekerja terjepit/tertimpa

Tidak konsentrasi**

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Terjepit saat menukar beberapa

ingot yg. beratnya di luar batas

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Tangan-kaki terluka

Motivasi dan perilaku

kerja yang aman

Crane dilengkapi

jaring

pengaman&load

indicator

E

E

E

X1

X1

X1

1,0

1,0

1,0

1,3

1

1

1

3

3

3

2

2

2

6

6

6

Min

Min

Min

UP

UP

UP

IF

IF

IF

5

5

5

Page 30: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐30  

Lanjutan (10) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar

Australia

Metode Fine Metode RSC

Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS

BU

ND

LIN

G

Tim

bang

an

2 to

n

Cross-check &

Menimbang

ingot

Ingot panas terjatuh

Pekerja tersandung

Pekerja terjatuh

Menyentuh ingot panas

Peletakan figure punch dan

martil tidak rapi

Pekerja tidak hati-hati saat

berada di atas platform

timbangan

Luka bakar, melepuh

Kaki terluka

Cidera tubuh

Penggunaan APD

sarung tangan kulit

Tools disusun baik

Prosedur kerja aman

D

B

E

X2

X2

X1

1,0

3,0

1,0

1,3

2

2

1

3

8

3

3

6

2

18

96

6

Sub

Sub

Min

UP

AC

RP

Occ

F

IF

20

160

5

Coo

ling

Yar

d

Marking,

Painting

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda

Kemasukan zat aerosol

Tangan pekerja tergores

Pekerja terjatuh

Pekerja tersandung

Pekerja tidak konsentrasi**

Tumpukan ingot yg. tidak

sempurna tersentuh dan

mengenai pekerja

Pekerja terpapar kandungan

aerosol dari cat semprot (spray

paint)

Terkena bagian ingot yg. agak

tajam

Kondisi tangga yg. tidak aman

Peletakan tools

marking&painting tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Mata iritasi

Gangguan pernafasan

Tangan terluka

Cidera tubuh

Kaki terluka

Motivasi perilaku

kerja aman

Pemasangan

pembatas antara

tumpukan ingot dgn.

pekerja

Penggunaan cat

semprot yang

berbahan aman

Desain tangga aman

Tools disusun dengan

baik

B

E

A

A

E

E

E

X1

X1

X2

X2

X1

X1

X1

2,0

1,0

3,0

3,0

1,0

1,0

1,0

1,7

1

1

2

2

1

1

1

8

3

10

10

3

3

3

4

2

6

6

2

2

2

32

6

120

120

6

6

6

Min

Min

S

S

Min

Min

Min

AC

UP

QP

QP

UP

UP

UP

Occ

IF

F

F

IF

IF

IF

30

5

200

200

5

5

5

Bun

dlin

g H

ouse

Mengikat

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda

Tangan pekerja tergores

Pekerja tertimpa/terjepit

Pekerja terpukul

Pekerja tersandung

Strapping band tersangkut pada

roda FL dan tertarik sehingga

membentur kaki petugas

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Penyusunan kembali ingot yang

melebihi batas berat

Tumpukan ingot tidak

sempurna

Terkena strapping band dan

seal

Peletakan strapping band&seal

tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Tangan terluka

Tangan-kaki terluka

Kaki terluka

Kaki terluka

Penyusunan

strapping&seal band

dengan baik

Penggunaan crane

tipe automatic safe

load

Penggunaan APD

sarung tangan

kulit&helm safety

Penyusunan

strapping&seal band

dengan baik dan rapi

E

E

A

B

E

A

X1

X1

X3

X3

X3

X2

1,0

1,0

4,0

3,0

2,0

3,0

2,3

1

1

5

3

5

2

3

3

10

8

2

10

2

2

6

6

3

3

6

6

300

144

30

60

Min

Min

S

Sub

S

Sub

UP

UP

AC

AC

RP

AC

IF

IF

F

F

Occ

Occ

5

5

350

160

20

80

Page 31: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐31  

Lanjutan (11) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar

Australia

Metode Fine Metode RSC

Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS

MA

INT

EN

AN

CE

Furn

ace

(MF&

HF)

Monthly

Inspection &

Repairing

Inspector terbentur MTC

Inspector terkena jatuhan

benda/tools

Mata-hidung inspector

kemasukan abu dross

Inspector terpapar temperatur

metal panas

Inspector jatuh/terpeleset

Inspector tersandung

Tidak konsentrasi**

Peletakan tools tidak rapi

Dross tertiup angin

Panas yang berasal dari metal

Menginjak abu dross hingga

terpeleset

Peletakan alat repairing

furnace tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Dehidrasi, iritasi

Tubuh terpapar

Cidera tubuh

Kaki terluka

Perilaku kerja aman

Crane dilengkapi

load

indicator&jaring

pengaman

Penggunaan lantai

basah yg. diberi uap

air, minimasi

ventilasi umum dgn.

pemasangan Local

Exhaust Ventilation

Tools disusun rapi

C

D

A

C

A

C

B

C

X2

X2

X2

X2

X1

X2

X2

X2

2,0

1,0

3,0

2,0

3,0

2,0

3,0

2,0

2,3

2

1

2

1

1

2

2

2

3

3

10

6

10

3

8

3

3

3

6

6

6

3

6

3

18

9

120

36

60

18

96

18

Sub

Min

S

Min

Min

Sub

Sub

Sub

UP

UP

QP

QP

AC

UP

AC

UP

Occ

Occ

F

F

F

Occ

F

Occ

20

20

200

30

60

20

160

20

Cas

ting

Mac

hine

Monthly

Inspection &

Repairing

Inspector terbentur/tertabrak

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Paparan bising dari

pencetakan ingot

Tangan inspector terjepit di

mould

Tangan inspector tergores

mould

Inspector terjatuh

Inspector tersandung tools

Pengoperasian forklift yg tidak

aman

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Suara dari hammering device

saat pencetakan ingot

Mengecek kondisi mould

Sisa metal yg lengket di dalam

mould

Sisa oli dari repairing casting

machine

Peletakan tools tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Gangguan

pendengaran

Tangan terluka

Tangan-kaki terluka

Cidera tubuh

Kaki terluka

Prosedur kerja aman

(safety drive)

Crane dilengkapi

jaring

pengaman&load

indicator

Penggunaaan APD

ear plug, sarung

tangan kulit

Good housekeeping

Tools disusun dengan

baik dan rapi

C

D

B

B

C

B

C

X2

X2

X2

X2

X2

X2

X2

2,0

1,0

3,0

3,0

2,0

3,0

2,0

2,3

2

1

2

2

2

3

2

3

3

8

8

3

8

3

3

3

6

6

3

3

3

18

9

96

96

18

72

18

Sub

Min

Sub

Sub

Sub

Sub

Sub

UP

UP

AC

AC

UP

AC

UP

Occ

Occ

F

F

Occ

Occ

Occ

20

8

160

160

20

80

20

Cra

ne20

/3,

10, 1

ton

Monthly

Inspection

Inspector terbentur

Inspector terkena jatuhan

benda dari crane

Tidak konsentrasi**

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Prosedur kerja aman

Penggunaan crane

tipe automatic safe

load

C

D

X2

X2

2,0

1,0

2

1

3

3

3

3

18

9

Sub

Min

UP

UP

Occ

Occ

20

8

Page 32: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐32  

Lanjutan (12) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar

Australia

Metode Fine Metode RSC

Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS

MA

INT

EN

AN

CE

Cra

ne 2

0/3

ton,

10

ton,

1 to

n

Monthly

Inspection

Mata-hidung inspector

kemasukan abu dross

Tangan inspector terjepit

Inspector terjatuh

Inspector tersandung tools

Dross tertiup angin

Pengecekan kondisi crane

Tidak hati-hati saat berada di

crane

Peletakan alat repairing crane

tidak rapi

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Tangan-Kaki terluka

Cidera tubuh

Kaki terluka

Penggunaan APD

masker, goggles,

sarung tangan kulit

Goodhousekeeping&

perilaku kerja aman

Penggunaan box

khusus menyimpan

tools

A

A

C

B

C

X2

X1

X2

X2

X2

3,0

3,0

2,0

3,0

2,0

2,3

2

1

2

2

2

10

10

3

8

3

6

6

3

6

3

120

60

18

96

18

Sub

Min

Sub

Sub

Sub

AC

AC

UP

AC

UP

F

F

Occ

F

Occ

160

60

20

160

20

Coo

ling

Tow

er

Monthly

Inspection &

Cleaning

Inspector terbentur

Tangan inspector terjepit

Inspector terjatuh

Inspector tersandung tools

Tidak konsentrasi**

Pengecekan kondisi cooling

tower

Menginjak sisa air tumpahan

hingga terpeleset

Peletakan alat cleaning tidak

rapi

Kepala terluka

Tangan-Kaki terluka

Cidera tubuh

Kaki terluka

Prosedur kerja aman

Penggunaan APD

sarung tangan kulit

Good housekeeping

Penggunaan box

penyimpan tools

C

C

B

C

X2

X2

X2

X2

2,0

2,0

3,0

2,0

2,3

2

2

2

2

3

3

8

3

3

3

6

3

18

18

96

18

Sub

Sub

Sub

Sub

UP

UP

AC

UP

Occ

Occ

F

Occ

20

20

160

20

Pour

ing

Dev

ice

Breaking

Castable,

Setting

Castable,

Mengganti

Pouring

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

Mata-hidung pekerja

kemasukan abu dross

Paparan bising dari

pencetakan ingot

Tangan pekerja terjepit di

pouring device

Kaki pekerja terpukul

Pekerja tersandung tools

Posisi kepala pekerja terlalu

dekat dgn pouring saat

penggantian pouring

Perletakan tools yg dipakai utk.

setting castable sembarang

Dross tertiup angin

Suara dari hammering device

saat pencetakan ingot

Penggantian pouring yg rusak

Penggantian pouring device

dan setting castable

Perletakan tools penggantian

pouring tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Gangguan pendengaran

Tangan-Kaki terluka

Kaki terluka

Kaki terluka

Penggunaan APD

safety helm, ear plug,

sarung tangan kulit

Peletakan tools yang

benar dan aman

Penggunaan lantai

basah yg. diberi uap

air, minimasi

ventilasi umum dgn.

pemasangan Local

Exhaust Ventilation

Prosedur kerja aman

Penggunaan box

penyimpan tools

C

D

A

C

A

B

B

C

X2

X2

X2

X1

X1

X2

X2

X2

2,0

1,0

3,0

2,0

3,0

3,0

3,0

2,0

2,4

2

1

2

1

2

2

2

2

3

3

10

4

10

8

8

4

3

3

6

3

6

6

6

3

18

9

120

12

120

96

96

24

Sub

Min

Sub

Min

Sub

Sub

Sub

Sub

UP

UP

AC

UP

AC

AC

AC

UP

Occ

Occ

F

Occ

F

F

F

Occ

20

8

160

20

160

160

160

20

Page 33: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐33  

Lanjutan (13) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar

Australia

Metode Fine Metode RSC

Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS

MA

INT

EN

AN

CE

Lou

nder

Fur

nace

Breaking

Castable,

Setting

Castable,

Mengganti

Castable

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

Mata-hidung pekerja

kemasukan abu dross

Paparan bising

Tangan pekerja terjepit di

lounder furnace

Kaki pekerja terpukul

Pekerja tersandung tools

Posisi kepala pekerja terlalu

dekat lounder furnace

Perletakan tools yg dipakai utk.

setting castable sembarang

Dross tertiup angin

Suara dari mesin furnace

Penggantian bagian lounder

furnace yg. rusak

Penggantian castable dan

setting castable

Perletakan tools penggantian

castable tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Gangguan pendengaran

Tangan-Kaki terluka

Kaki terluka

Kaki terluka

Penggunaan APD

safety helm, ear plug

Peletakan tools yg.

benar&aman

Penggunaan lantai

basah yg. diberi uap

air, minimasi

ventilasi umum dgn.

pemasangan Local

Exhaust Ventilation

Penggunaan box

penyimpan tools

C

D

A

C

A

A

A

C

X2

X2

X2

X1

X1

X1

X1

X2

2,0

1,0

3,0

2,0

3,0

3,0

3,0

2,0

2,4

2

1

2

1

1

1

1

2

3

3

10

3

10

10

10

3

3

3

6

3

10

6

6

3

18

9

120

9

100

60

60

18

Sub

Min

S

Min

Min

Min

Min

Sub

UP

UP

QP

UP

AC

AC

AC

UP

Occ

Occ

F

Occ

Co

F

F

Occ

20

8

200

8

120

60

60

20

MT

Car

& F

orkl

ift

Ganti Ban,

Repairing

Pekerja terbentur MTC&FL

Pekerja terkena jatuhan

benda alat repairing

Pekerja terjepit/tertimpa

Tangan pekerja tergores

Pekerja terkena semburan air

radiator

Pekerja tersandung saat ganti

ban & repairing MTC&FL

Pekerja tidak konsentrasi**

Perletakan alat repairing

MTC&FL sembarangan

Pekerja tidak hati-hati saat

repairing/penggantian ban

MTC&FL

Membuka tutup radiator tanpa

memakai kain lap sebagai alat

bantu

Radiator terlalu panas

Peletakan ban yg tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Tangan-Kaki terluka

Tangan terluka

Wajah luka bakar

Kaki terluka

Penggunaan APD

safety helm

Peletakan alat

repairing yg.

aman&rapi

Penggunaan APD

sarung tangan kulit

Penggunaan APD

body

protector&goggles

Penyusunan ban dan

tools dengan baik

C

D

B

B

A

C

X2

X2

X2

X2

X2

X2

2,0

1,0

3,0

3,0

3,0

2,0

2,3

2

1

2

2

2

2

3

3

8

8

10

3

3

3

6

6

5

3

18

9

96

96

100

18

Sub

Min

Sub

Sub

S

Sub

UP

UP

AC

AC

QP

UP

Occ

Occ

F

F

F

Occ

20

8

160

160

200

20

Page 34: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐34  

Lanjutan (14) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar

Australia

Metode Fine Metode RSC

Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS

MA

INT

EN

AN

CE

DPE

Monthly

Inspection

Mengganti

Impeller

Inspector/pekerja terkena

benturan crucible, forklift,

tools berat

Inspector/pekerja terkena

jatuhan benda dari bagian

atas (crane)

Mata-hidung

inspector/pekerja kemasukan

dross

Pekerja tertimpa oleh tools

berat

Tangan pekerja tergores

Pekerja tergelincir

Pekerja tersandung tools

pengganti impeller

Peletakan tools tidak rapi

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Dross tertiup angin

Tali crane pengangkut tools

putus

Penggantian impeller tidak hati-

hati

Pekerja menginjak oli sisa

penggantian impeller

Peletakan tools tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Tangan-Kaki terluka

Tangan terluka

Tubuh terluka

Kaki terluka

Penyusunan tools

dengan baik dan rapi

Crane dilengkapi

jaring

pengaman&load

indicator

Penggunaan lantai

basah yg. diberi uap

air, minimasi

ventilasi umum dgn.

pemasangan Local

Exhaust Ventilation

Penggunaan APD

sarung tangan kulit,

safety shoes

Penggunaan box

penyimpan tools

C

D

A

C

B

B

B

C

X2

X2

X2

X2

X2

X2

X2

X2

2,0

1,0

3,0

2,0

3,0

3,0

3,0

2,0

2,4

2

1

2

2

2

2

2

2

3

3

10

4

8

8

8

3

3

3

6

3

6

6

6

3

18

9

120

24

96

96

96

18

Sub

Min

S

Sub

Sub

Sub

Sub

Sub

UP

UP

QP

UP

AC

AC

AC

UP

Occ

Occ

F

Occ

F

F

F

Occ

20

8

200

20

160

160

160

20

Penc

ucia

n M

T C

ar &

For

klift

Cleaning

Pekerja terbentur MTC&FL

Pekerja terkena jatuhan

benda alat pencucian

Mata&hidung pekerja

kemasukan debu

Pekerja terjepit/tertimpa

Tangan pekerja tergores

Pekerja tidak konsentrasi**

Alat pencucian yg digunakan

peletakannya sembarangan

Debu-debu yg menempel di

MTC&FL beterbangan saat

digosok

Saat pencucian, tangan pekerja

menjangkau bagian MTC&FL

tanpa melihat objek yg

dicuci/dijangkau

Saat pencucian, tangan pekerja

menjangkau/menyentuh bagian

tajam dari MTC&FL

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Tangan-Kaki terluka

Tangan terluka

Motivasi perilaku

kerja aman

Peletakan tools dgn.

rapi dan benar

Penggunaan APD

goggles, pelindung

wajah, sarung tangan

kulit

C

D

B

C

B

B

X2

X2

X2

X2

X2

X2

2,0

1,0

3,0

2,0

3,0

3,0

2,4

2

1

2

2

2

2

3

3

8

3

8

8

3

3

6

3

6

6

18

9

96

18

96

96

Sub

Min

Sub

Sub

Sub

Sub

UP

UP

AC

UP

AC

AC

Occ

Occ

F

Occ

F

F

20

8

160

20

160

160

Page 35: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐35  

Lanjutan (15) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar

Australia

Metode Fine Metode RSC

Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS

MA

INT

EN

AN

CE

Penc

ucia

n

MT

Car

&

Fork

lift

Cleaning

Pekerja tergelincir

Pekerja tersandung saat

pencucian MTC&FL

Pekerja menginjak tumpahan

air pencucian

Peletakan ember, selang dan

alat pencucian lain tidak rapi

Tubuh terluka

Kaki terluka

Good Housekeeping

Penggunaan box

penyimpan tools

B

C

X2

X2

3,0

2,0

2,4 2

2

8

3

6

3

96

18

Sub

Sub

AC

UP

F

Occ

160

20

FL &

MT

Car

Mengisi Air

Aki

Pekerja terbentur MTC&FL

Pekerja terkena jatuhan

benda dari MTC&FL

Mata&hidung pekerja

kemasukan debu

Terkena percikan air aki

Pekerja tersandung saat

pengisian air aki MTC&FL

Pekerja tidak konsentrasi**

MTC&FL blm dibersihkan dari

sisa-sisa metal

Debu yg lengket di mesin dan

aki tertiup angin

Mengisi air aki tidak hati-hati

Peletakan tools yg dipakai saat

pengisian air aki tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Gatal-gatal

Iritasi kulit

Kaki terluka

Penggunaan APD

safety helm, goggles,

body protector

Penggunaan box

penyimpan tools

C

D

B

C

A

A

B

X2

X2

X2

X2

X2

X2

X2

2,0

1,0

3,0

2,0

3,0

3,0

3,0

2,4

2

1

2

2

2

2

2

3

3

8

3

10

10

8

3

3

6

3

6

6

6

18

9

96

18

120

120

96

Sub

Min

S

Sub

S

S

Sub

UP

UP

QP

UP

QP

QP

AC

Occ

Occ

F

Occ

F

F

F

20

8

160

20

200

200

160

FASI

LIT

AS

TA

MB

AH

AN

Dro

ss

Coo

ling

Roo

m

Proses

pendinginan

dross

Pekerja terpapar zat asbes Pemakaian dinding asbes Asbestosis Subtitusi bahan asbes

dgn bahan lain yg

lebih baik

B X4 4,0 4,0 15 5 6 450 VS QP F 500

Pera

lata

n (T

angk

i

Peny

edia

Pom

pa)

Min

yak

Ber

at

Penggantian

peralatan, pipa

jaringan

minyak berat

Terjadi kebakaran Kebocoran pompa pengisian

minyak berat

Kebocoran jaringan pipa

pengalir minyak berat

Cacat tubuh permanen

Kematian

Produksi tidak

berjalan

Inspeksi rutin,

Pelatihan persiapan

keadaan tanggap

darurat, maintenance

Penggunaan smoke

control&detector,

portable fire fighting

C

D

C

X3

X4

X4

3,0

4,0

4,0

3,6

40

50

50

3

5

5

3

3

3

360

750

750

D

C

D

QP

QP

QP

F

F

F

500

500

500

Pera

lata

n

Pers

edia

an L

PG

Penggantian

peralatan, pipa

jaringan

persediaan

LPG

Terjadi kebakaran

Kontaminasi gas beracun

Kebocoran tabung LPG

Jaringan pipa LPG bocor

Cacat tubuh permanen

Produksi tidak

berjalan

Kematian

Inspeksi rutin,

Pelatihan persiapan

keadaan tanggap

darurat, maintenance

Penggunaan smoke

control&detector,

portable fire fighting

C

C

D

X4

X4

X4

4,0

4,0

4,0

4,0

50

50

50

5

5

5

3

3

3

750

750

750

D

D

C

QP

QP

QP

F

F

F

500

500

500

Page 36: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐36  

Lanjutan (16) Tabel 5.3 OPERATING HAZARD ANALYSIS (IDENTIFIKASI BAHAYA, PERKIRAAN & PERHITUNGAN SKOR RISIKO, DAN REKOMENDASI PENGENDALIAN)

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Pengendalian Metode Modifikasi Standar

Australia

Metode Fine Metode RSC

Peluang Akibat RS Rata-rata C P E RS C P E RS

Cas

ting&

Stac

king

Mac

hine

, Lou

nder

Fu

rnac

e, P

ouri

ng D

evic

e Penggunaan

Peralatan

Bertenaga

Listrik,

Penyalaan

panel listrik

Kebocoran aliran listrik dgn

tegangan 220-380V dan

merambat ke panel, resistensi

pekerja besar

Kebocoran aliran listrik dgn

tegangan 220-380V,

resistensi pekerja kecil

Insulasi dan penggunaan kabel

tidak tepat

Insulasi dan penggunaan kabel

tidak tepat, kulit pekerja basah

Electrical shock

ringan yang dialami

pekerja

Electrical shock berat

yang dialami pekerja

Program

pengontrolan alat

listrik, grounding,

fasilitas osilator pada

alat listrik,

penjadwalan

maintenance

D

D

X3

X3

2,0

2,0

2,0

1

1

3

3

10

10

30

30

Min

Min

QP

QP

Co

Co

100

100

RS: Risk Score P: Probability S: Serious C: Catastrophe RP : Remote Possible Co: Continouos IF: InFrequent X1:Tidak Signifikan X4:Major C:Moderate C: Consequence Min : Minor (Noticiable) VS: Very Serious PI: Practical Imposibble UP: Unusual but Possible F: Frequent R: Rare X2:Minor X5:Katastropi D:Kecil E: Exposure Sub: Substansial D: Disaster Cc : Concernable QP: Quite Possible Occ: Occasional VR: Very Rare X3:Moderate A:Hampir Pasti Kemungkinannya

(Important) but very unlikely AC: Almost Certain B:Mungkin Terjadi E:Jarang >Risk Score dihitung berdasarkan perkiraan terhadap derajat keparahan, frekuensi kondisi bahaya, dan probabilitas kecelakaan yang telah terjadi **Tidak berkonsentrasinya pekerja dalam melakukan pekerjaannya dapat diakibatkan oleh kelelahan. Kelelahan ini dapat dipicu oleh adanya bahaya ergonomi sehingga diperlukan juga pengendalian terhadap bahaya ergonomi (misal: desain interaksi pekerja dengan alat kerja yang nyaman, penjadwalan kerja yang aman, pemeliharaan suasana kerja yang menyenangkan dll) selain itu, perlu ditelaah terdapatnya faktor-faktor lain yang dapat mengganggu konsentrasi pekerja, seperti faktor penggajian, hubungan dengan tenaga kerja lainnya, dll, dan dilakukan pemantauan dan pengendalian faktor-faktor tersebut. >Identifikasi bahaya ini dilakukan oleh penulis. Kegiatan identifikasi bahaya berikutnya hendaknya dilakukan oleh pihak perusahaan dengan melibatkan ahli K3, ahli mekanik, ahli elektrik, dan ahli medis

Page 37: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐37  

5.7 Perbandingan Skor Risiko

Hasil penentuan nilai skor risiko dengan menggunakan metode Modifikasi

Risk Management Standar Australia (AS/NZS 4360:1999) hampir selalu diperoleh

skor risiko kategori D dan B. Hal ini disebabkan oleh penentuan nilai skor risiko

di tiap lokasi dan kegiatan seksi Casting dengan menggunakan metode Modifikasi

Risk Management Standar Australia hanya menggunakan 2 parameter yaitu

peluang (probability) dan akibat (consequence) tanpa memperhitungkan

parameter penting lainnya dalam penentuan skor risiko yaitu paparan (exposure).

Namun, pada perbandingan hasil skor risiko metode Modifikasi Risk Management

Standar Australia, analisis terhadap tindakan yang diambil dari potensi bahaya

yang ada dapat dilihat lebih detail dan jelas tindakan apa yang harus diambil dari

tiap-tiap potensi bahaya tersebut. Metode Fine diperoleh nilai bervariasi dengan

nilai skor terendah adalah 9 dan nilai skor risiko tertinggi adalah 750. Sedangkan

jika menggunakan metode RSC hampir selalu diperoleh nilai skor risiko pada

selang 20-160. Ketiga hal ini menunjukkan perbedaan dalam bentuk tindakan

yang harus diambil.

Hasil yang diperoleh dari ketiga metode perhitungan skor risiko tersebut

kemudian dibandingkan. Hasil perbandingan tersebut dapat dilihat pada Tabel

5.4.

Page 38: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐38  

Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC

Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan

TRA

NSP

OR

TASI

Areal Parkir

MT Car

Pemeriksaan Metal Transportation Car sebelum dan sesudah dioperasikan

Pekerja terbentur MTC

Pekerja terkena jatuhan

benda

Pekerja terjepit/tertimpa

ladle

Pekerja terkena semburan

air radiator

Tangan pekerja tergores

saat check-up MTC

Pekerja terjatuh

Pekerja tersandung saat

check-up MTC

1.0

1.0

1.0

3.0

1.0

3.0

3.0

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

18

18

18

180

9

90

36

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

8

8

8

375

8

100

30

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Depan Furnace

Naik turun tangga

MT Car memeriksa

lubang nozzle

discharge

Memeriksa lubang nozzle discharge dan pouring device

Pekerja terbentur MTC

Pekerja terkena jatuhan

benda

Pekerja terpapar

temperatur metal panas

Pekerja terkena percikan

metal panas

Mata-hidung pekerja

kemasukan abu dross

Pekerja terkena radiasi

sinar metal panas

Pekerja menghisap gas

beracun kandungan metal

Pekerja tersandung

1.0

2.0

3.0

3.0

3.0

2.0

3.0

3.0

3.0

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

18

30

120

96

120

96

120

96

240

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

5

30

125

125

300

80

125

125

350

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Page 39: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐39  

Lanjutan (1) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC

Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan

TRA

NSP

OR

TASI

Di atas

furnace

Memberi aba-aba

dari atas dapur

Pekerja terbentur furnace

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

Pekerja terpapar

temperatur metal panas

Pekerja terkena percikan

metal panas

Mata-hidung pekerja

kemasukan abu dross

Pekerja terkena radiasi

sinar metal panas

Pekerja menghisap gas

beracun kandungan metal

Pekerja tersandung

3.0

3.0

4.0

3.0

4.0

3.0

3.0

3.0

3.0

2.0

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan dengan segera/kondisi darurat

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan dengan segera/kondisi darurat

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

90

48

360

180

600

180

60

60

120

45

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

70

12

300

300

350

300

55

55

160

20

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

TREA

TMEN

T

Furnace

Charging Cold

Metal

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

Pekerja terbentur alat

Pekerja terkena radiasi

panas

Mata-hidung pekerja

kemasukan abu dross

1.0

1.0

3.0

3.0

2.0

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

9

9

96

96

96

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

8

8

160

200

60

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Charging

Aluminium cair

Flux treatment

Pekerja terkena radiasi

panas

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

3.0

1.0

3.0

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

180

9

45

Lakukan tindakan saat itu juga

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

300

8

20

Lakukan tindakan saat itu juga

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Page 40: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐40  

Lanjutan (2) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC

Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan

TREA

TMEN

T

Furnace

Charging Aluminium

cair,

Flux treatment

Pekerja memegang benda

panas

Pekerja terkena percikan

metal

Mata pekerja kemasukan

abu dross

Pekerja terkena radiasi

sinar metal

Pekerja tersandung

Pekerja menghirup gas

beracun dari metal dan

LPG

3.0

3.0

3.0

2.0

3.0

1.0

3.0

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

96

90

96

48

60

9

90

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

160

50

200

60

60

8

75

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Stirring /

Pengadukan

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Pekerja terkena benturan

tools berat

Pekerja terpapar

temperatur metal panas

Pekerja terkena radiasi

sinar metal panas

Pekerja memegang tools

strring yang masih panas

dan berat

Pekerja terkena percikan

metal panas

Pekerja tersandung oleh

tools stirring

Ketidaknyamanan pekerja

3.0

3.0

1.0

1.0

3.0

3.0

3.0

4.0

1.0

2,0

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan dengan segera/kondisi darurat

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

120

60

9

9

60

60

60

360

18

90

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

200

60

8

8

60

60

60

200

20

15

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Page 41: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐41  

Lanjutan (3) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC

Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan

TREA

TMEN

T

Furnace

Skimming off

(pengeluaran

dross)

Pekerja terbentur forklift

Pekerja terkena jatuhan

tools yang dipakai untuk

proses skimming off

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Pekerja terpapar

temperatur metal panas

Pekerja terjepit/tertimpa

dross scratcher dan

forklift

Pekerja tersandung tools

skimming off

Kontak langsung dengan

zat yang bercampur bahan

kimia (dross)

2.0

1.0

3.0

3.0

3.0

1.0

3.0

3,0

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

36

18

120

120

60

18

90

60

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

35

20

200

200

60

20

35

70

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Mengambil

sampel TPM

Mata pekerja kemasukan

dross

Pekerja terkena benturan

tools berat

Pekerja terpapar

temperatur metal panas

Pekerja terkena percikan

metal panas

Pekerja tersandung oleh

tools

Pekerja menghirup

kandungan gas beracun

dalam metal

Pengambilan sampel yang

tidak efektif dan efisien

Terjadi tumpahan sampel

3.0

3.0

1.0

3.0

2.0

1.0

3.0

2,0

2,0

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

72

120

18

60

45

9

60

60

60

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

70

200

20

60

20

8

60

60

60

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Page 42: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐42  

Lanjutan (4) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC

Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan

TREA

TMEN

T

Furnace

Pembersihan

Dapur

(Spearing)

Pekerja terkena benturan

tools berat

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Pekerja terpapar

temperatur metal panas

Pekerja terkena radiasi

sinar metal panas

Pekerja pembersihan

dapur memegang tools

yang masih panas

Pekerja terkena percikan

metal panas

Pekerja tertimpa oleh

tools berat

Tangan pekerja tergores

saat pembersihan dapur

Pekerja tersandung tools

spearing

1.0

1.0

3.0

2.0

3.0

3.0

3.0

2.0

3.0

2.0

3.0

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

18

18

120

36

60

60

60

36

180

36

54

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

20

20

200

45

60

60

60

45

200

45

35

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Dross Process

Equipment

Mengolah Dross

Pekerja terbentur

crucible, tertabrak forklift,

tools berat

Pekerja terkena jatuhan

benda dari crane

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Pekerja terpapar

temperatur metal panas

1.0

1.0

3.0

3.0

3.0

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

18

18

120

60

60

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

12

12

200

60

60

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Page 43: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐43  

Lanjutan (5) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC

Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan

TREA

TMEN

T

Dross Process

Equipment

Mengolah Dross

Pekerja terkena percikan

metal panas

Pekerja tertimpa oleh

tools berat

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung tools

3.0

1.0

1.0

2.0

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

108

18

12

36

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

45

20

12

35

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Dross Room

Menyebarkan

Dross

Mengutip Scrap

Metal

Pekerja terkena benturan

crucible, forklift, tools

berat

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Pekerja tertimpa oleh

tools berat

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung tools

1.0

1.0

3.0

3.0

1.0

1.0

1.0

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

18

18

120

60

18

18

18

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

20

20

200

60

20

20

20

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Scrap, Spec Out

Persiapan Cold

Metal

Pekerja terkena benturan

tools berat

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung tools

1.0

1.0

3.0

2.0

1.0

3.0

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

18

18

72

36

27

108

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

20

20

70

30

20

70

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Page 44: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐44  

Lanjutan (6) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC

Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan

OPE

RA

SI C

AST

ING

Casting

Machine

Menuang Metal dari

Pouring Device

Mengambil Scum

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Panas yang dihasilkan

oleh pouring device

Tangan pekerja tergores

scum

Pekerja tersandung tools

pengambil scum

1.0

3.0

3.0

3.0

2.0

1.0

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

12

120

60

60

36

24

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

12

200

60

60

20

20

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Casting

Machine

Mencongkel Scrap

di Pouring Device

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Panas yang dihasilkan

oleh pouring device

Tangan pekerja terjepit di

pouring device

Tangan pekerja tergores

scum

Pekerja tersandung tools

pengcongkel scrap

1.0

3.0

2.0

3.0

2.0

2.0

2.0

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

24

96

48

60

36

36

36

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

20

160

60

60

20

20

20

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Mould Cleaning,

Menarik scum

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

1.0

3.0

1.0

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

18

96

18

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

20

160

20

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Page 45: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐45  

Lanjutan (7) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC

Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan

OPE

RA

SI C

AST

ING

Casting

Machine

Mould Cleaning,

Menarik scum

Paparan bising dari

pencetakan ingot

Tangan pekerja terjepit di

mould

Tangan pekerja tergores

mould

Pekerja tersandung tools

2,0

2,0

1,0

2,0

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

48

24

18

12

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

60

20

20

12

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Water Jacket

Cleaning

Memasang No. Lot

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung

Paparan bising dari alat

pencetak ingot

Pekerja tergelincir

Korsleting

1,0

2,0

2,0

2,0

2,0

2,0

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

12

48

24

48

48

10

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

12

60

20

60

60

15

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Casting

Machine

Mencongkel ingot

panas dari mould

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Tangan pekerja terjepit,

kaki pekerja tertimpa

Pekerja tersandung tools

pencongkel ingot panas

1.0

2.0

1.0

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

18

24

18

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

20

20

20

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Page 46: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐46  

Lanjutan (8) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC

Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan

OPE

RA

SI C

AST

ING

Casting

Machine

Menimba Moulten

dari Pouring Device

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Pekerja terkena percikan

metal panas

Tangan pekerja terjepit

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung tools

penimba molten

1.0

3.0

3.0

2.0

1.0

1.0

1.0

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

18

120

60

24

18

18

18

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

20

160

60

20

20

20

20

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Stacking

Machine

Menarik ingot yang

jatuh tidak normal di

Receiving Arm

Mengangkat ingot

dengan Servo Arm

Pengoperasian

stacking machine

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Tangan pekerja tergores

Tangan/kaki pekerja

tertimpa ingot abnormal

Temperatur panas

Pekerja tersandung

Ketidaknyamanan

operator

2.0

1.0

2.0

2.0

3.0

2.0

2,0

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

24

18

24

45

60

24

30

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

20

20

20

50

60

20

30

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Cooling Chamber

cleaning

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung

1.0

1.0

2.0

1.0

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

18

18

24

18

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

20

20

20

20

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Page 47: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐47  

Lanjutan (9) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC

Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan

OPE

RA

SI C

AST

ING

Penyimpanan Flux

Penyediaan flux

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung-bagian

tubuh pekerja terkena

flux, kontak langsung

dengan bahan kimia

Pekerja tersandung tools

Kontak langsung dengan

flux

2.0

1.0

3.0

3.0

3.0

2.0

2,0

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

24

18

120

60

120

32

32

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

20

20

200

60

200

20

45

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

BU

ND

LIN

G

Parkir

Forklift

Pemeriksaan Forklift

sebelum dan sesudah

dioperasikan

Pekerja terbentur forklift

Pekerja terkena jatuhan

benda sisa metal

Pekerja terjepit/tertimpa

Pekerja terkena semburan

air radiator

Tangan pekerja tergores

saat check-up forklift

Pekerja tersandung saat

check-up forklift

Pekerja

terjatuh/tergelincir

1.0

1.0

1.0

3.0

1.0

2.0

1.0

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

12

6

18

240

12

48

6

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

12

5

20

350

12

75

5

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Timbangan

2 ton

Cross-check &

Menimbang ingot

Pekerja terbentur

timbangan

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Pekerja terjepit/tertimpa

1.0

1.0

1.0

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

6

6

6

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

5

5

5

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Page 48: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐48  

Lanjutan (10) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC

Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan

BU

ND

LIN

G

Timbangan

2 ton

Cross-check &

Menimbang ingot

Pekerja terkena ingot

panas

Pekerja tersandung

Pekerja terjatuh

1.0

3.0

1.0

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

18

96

6

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

20

160

5

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Cooling

Yard

Marking, Painting

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda

Kemasukan zat aerosol

Tangan pekerja tergores

Pekerja terjatuh

Pekerja tersandung

2.0

1.0

3.0

3.0

1.0

1.0

1.0

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

32

6

120

120

6

6

6

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

30

5

200

200

5

5

5

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Bundling

House

Mengikat

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda

Tangan pekerja tergores

Pekerja tertimpa/terjepit

Pekerja terpukul

Pekerja tersandung

1.0

1.0

4.0

3.0

2.0

3.0

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

6

6

300

144

30

60

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

5

5

350

200

20

80

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Page 49: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐49  

Lanjutan (11) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC

Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan

MA

INTE

NA

NC

E

Furnace

(MF&HF)

Monthly Inspection

& Repairing

Inspector terbentur MTC

Inspector terkena jatuhan

benda/tools

Mata-hidung inspector

kemasukan abu dross

Inspector terpapar

temperatur metal panas

Inspector jatuh/terpeleset

Inspector tersandung

2.0

1.0

3.0

2.0

3.0

2.0

3.0

2.0

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

18

9

120

36

60

18

96

18

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

20

20

200

30

60

20

160

20

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Casting

Machine

Monthly Inspection

& Repairing

Inspector

terbentur/tertabrak

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Paparan bising dari

pencetakan ingot

Tangan inspector terjepit

di mould

Tangan inspector tergores

mould

Inspector terjatuh

Inspector tersandung tools

2.0

1.0

3.0

3.0

2.0

3.0

2.0

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

18

9

96

96

18

72

18

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

20

8

160

160

20

80

20

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Crane 20/3 ton,

10ton,

1 ton

Monthly Inspection

Inspector terbentur

Inspector terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

2.0

1.0

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

18

9

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

20

8

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Page 50: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐50  

Lanjutan (12) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC

Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan

MA

INTE

NA

NC

E

Crane 20/3 ton, 10

ton,

1 ton

Monthly Inspection

Mata-hidung inspector

kemasukan abu dross

Tangan inspector terjepit

Inspector terjatuh

Inspector tersandung tools

3.0

3.0

2.0

3.0

2.0

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

120

60

18

96

18

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

160

60

20

160

20

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Cooling

Tower

Monthly Inspection

& Cleaning

Inspector terbentur

Tangan inspector terjepit

Inspector terjatuh

Inspector tersandung tools

2.0

2.0

3.0

2.0

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

18

18

96

18

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

20

20

160

20

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Pouring

Device

Breaking Castable

Setting Castable

Mengganti Pouring

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

Mata-hidung pekerja

kemasukan abu dross

Paparan bising dari

pencetakan ingot

Tangan pekerja terjepit di

pouring device

Kaki pekerja terpukul

Pekerja tersandung tools

2.0

1.0

3.0

2.0

3.0

3.0

3.0

2.0

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

18

9

120

12

120

96

96

24

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

20

8

160

20

160

160

160

20

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Page 51: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐51  

Lanjutan (13) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC

Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan

MA

INTE

NA

NC

E

Lounder

Furnace

Breaking Castable

Setting Castable

Mengganti Castable

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

Mata-hidung pekerja

kemasukan abu dross

Paparan bising

Tangan pekerja terjepit di

lounder furnace

Kaki pekerja terpukul

Pekerja tersandung tools

2.0

1.0

3.0

2.0

3.0

3.0

3.0

2.0

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

18

9

120

9

100

60

60

18

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

20

8

200

20

120

60

60

20

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

MT Car &

Forklift

Ganti Ban

Repairing

Pekerja terbentur

MTC&FL

Pekerja terkena jatuhan

benda alat repairing

Pekerja terjepit/tertimpa

Tangan pekerja tergores

Pekerja terkena semburan

air radiator

Pekerja tersandung saat

ganti ban & repairing

MTC&FL

2.0

1.0

3.0

3.0

3.0

2.0

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

18

9

96

96

100

18

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

20

8

160

160

200

20

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Page 52: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐52  

Lanjutan (14) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC

Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan

MA

INTE

NA

NC

E

DPE

Monthly Inspection

Mengganti Impeller

Inspector/pekerja terkena

benturan crucible, forklift,

tools berat

Inspector/pekerja terkena

jatuhan benda dari bagian

atas (crane)

Mata inspector/pekerja

kemasukan dross

Pekerja tertimpa oleh

tools berat

Tangan pekerja tergores

Pekerja tergelincir

Pekerja tersandung tools

pengganti impeller

2.0

1.0

3.0

2.0

3.0

3.0

3.0

2.0

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

18

9

120

24

96

96

96

18

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

20

8

200

20

160

160

160

20

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Pencucian

MT Car &

forklift

Cleaning

Pekerja terbentur

MTC&FL

Pekerja terkena jatuhan

benda alat pencucian

Mata-hidung pekerja

kemasukan debu

Pekerja terjepit/tertimpa

Tangan pekerja tergores

2.0

1.0

3.0

2.0

3.0

3.0

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

18

9

96

18

96

96

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

20

8

160

20

160

160

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Page 53: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐53  

Lanjutan (15) Tabel 5.4 Perbandingan Hasil Skor Risiko

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC

Skor Tindakan Skor Tindakan Skor Tindakan

MA

INTE

NA

NC

E

Pencucian

MT Car &

Forklift

Cleaning

Pekerja tergelincir

Pekerja tersandung saat

pencucian MTC&FL

3,0

2,0

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

96

18

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

160

20

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

FL & MT Car

Mengisi Air Aki

Pekerja terbentur

MTC&FL

Pekerja terkena jatuhan

benda dari MTC&FL

Mata-hidung pekerja

kemasukan debu

Terkena percikan air aki

Pekerja tersandung saat

pengisian air aki

MTC&FL

2,0

1,0

3,0

2,0

3,0

3,0

3,0

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Cukup ditangani dgn prosedur yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

18

9

96

18

120

120

96

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

20

8

160

20

200

200

160

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

FASI

LITA

S TA

MB

AH

AN

Dross Cooling

Room

Proses pendinginan

dross

Pekerja terpapar zat asbes 4,0 Lakukan tindakan dengan segera/kondisi darurat

450 Lakukan tindakan saat itu juga 500 Lakukan tindakan saat itu juga

Peralatan (Tangki

Penyedia Pompa)

Minyak Berat

Penggantian

peralatan, pipa

jaringan minyak

berat

Terjadi kebakaran 3,0

4,0

4,0

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan dengan segera/kondisi darurat

Lakukan tindakan dengan segera/kondisi darurat

360

750

750

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

120

500

500

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Peralatan Persediaan

LPG

Penggantian

peralatan, pipa

jaringan persediaan

LPG

Terjadi kebakaran

Kontaminasi gas beracun

4,0

4,0

4,0

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

750

750

750

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

500

500

500

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Penggunaan

Peralatan Bertenaga

Listrik,

Penyalaan Panel

Listrik

Penggunaan

Peralatan Bertenaga

Listrik,

Penyalaan panel

listrik

Kebocoran aliran listrik

merambat ke panel

Kebocoran aliran listrik

2,0

2,0

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

Sebaiknya segera ambil tindakan & penanganan

30

30

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

100

100

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Page 54: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐54  

Setelah mengetahui perbandingan hasil skor risiko beserta tindakan

(action) pengendalian bahaya yang diambil, maka dapat dibandingkan tindakan

yang diambil oleh masing-masing metode skor risiko. Dari tindakan yang diambil

tersebut, maka dapat disimpulkan metode skor risiko mana yang lebih baik, safety,

dan lebih ketat dalam pengambilan tindakan pengendalian bahaya. Agar lebih

jelas, maka setiap plant yang memiliki skor risiko rata-rata tertinggi dilihat

tindakan yang diambil oleh masing-masing metode skor risiko dan kemudian

dibandingkan.

1. Plant Transportasi

Kegiatan memberi aba-aba dari atas furnace; lokasi di atas furnace

merupakan kegiatan yang memiliki skor risiko rata-rata tertinggi sebesar 3,1

dengan menggunakan metode Modifikasi Standar Australia. Hasil yang didapat

dari ketiga metode tersebut dibandingkan. Sebagai contoh untuk kondisi bahaya

menghisap gas kandungan metal, hasil dari perhitungan skor risiko dengan

menggunakan metode Modifikasi Australia sebesar 3,0, yang berarti sebaiknya

lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin. Sementara dengan menggunakan

metode Fine, hasil skor risiko diperoleh sebesar 120, yang berarti harus dilakukan

tindakan perbaikan secepat mungkin. Sedangkan dengan menggunakan metode

RSC, hasil skor risiko diperoleh 200, yang berarti harus dilakukan tindakan

perbaikan saat itu juga. Dari hasil perbandingan Tabel 5.5 dapat disimpulkan

bahwa metode RSC bersifat lebih optimal karena lebih kritis dan cenderung lebih

ketat dalam tindakan pengendalian bahaya, sehingga tindakan pencegahan bahaya

cenderung harus dilakukan sesegera mungkin.

Tabel 5.5 Perbandingan hasil skor risiko dalam kegiatan memberi aba-aba

dari dapur (furnace)

Kondisi Bahaya Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC

RS Action RS Action RS Action

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

3.0

3.0

Lakukan tindakan perbaikan

secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan

secepat mungkin

90

48

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

70

12

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Page 55: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐55  

Lanjutan Tabel 5.5

Kondisi Bahaya

Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC

RS Action RS Action RS Action

Pekerja terpapar

temperatur metal panas

Pekerja terkena percikan

metal panas

Mata pekerja kemasukan

abu dross

Pekerja terkena radiasi

sinar metal panas

Pekerja menghisap gas

kandungan metal

Pekerja tersandung

4.0

3.0

4,0

3.0

3.0

3.0

3.0

2.0

Lakukan tindakan dengan

segera/kondisi darurat

Lakukan tindakan perbaikan

secepatnya

Lakukan tindakan dengan

segera/kondisi darurat

Lakukan tindakan perbaikan

secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan

secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan

secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan

secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil

tindakan & penanganan

360

180

600

180

60

60

120

45

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

300

300

350

300

55

55

200

20

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

2. Treatment

Untuk plant treatment, kegiatan stirring (pengadukan) merupakan salah

satu kegiatan yang memiliki skor rata-rata yang paling tinggi sebesar 2,4

berdasarkan metode Modifikasi Standar Australia sehingga dirasa dapat

merepresentasikan plant ini dalam perbandingan pengambilan tindakan risiko.

Sebagai contoh adalah potensi bahaya ketidaknyamanan pekerja. Hasil dari

perhitungan skor risiko dengan menggunakan metode Modifikasi Australia

sebesar 2,0, yang berarti sebaiknya segera ambil tindakan dan penanganan

terhadap bahaya. Sementara dengan menggunakan metode Fine, hasil skor risiko

diperoleh sebesar 90, yang berarti tidak perlu dilakukan tindakan perbaikan

dengan cepat. Sedangkan dengan menggunakan metode RSC, hasil skor risiko

diperoleh 15, yang berarti harus dilakukan tindakan perbaikan dengan cepat. Dari

hasil perbandingan Tabel 5.6 dapat disimpulkan bahwa metode RSC bersifat

lebih optimal karena lebih kritis dan cenderung lebih ketat dalam tindakan

pengendalian bahaya, sehingga tindakan pencegahan bahaya cenderung harus

dilakukan sesegera mungkin.

Page 56: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐56  

Tabel 5.6 Perbandingan hasil skor risiko kegiatan stirring

Kondisi Bahaya Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC

RS Action RS Action RS Action

Mata pekerja kemasukan

dross

Pekerja terkena benturan

tools berat

Pekerja terpapar

temperatur metal panas

Pekerja terkena radiasi

sinar metal panas

Pekerja memegang tools

strring yang masih panas

dan berat

Pekerja terkena percikan

metal panas

Pekerja tersandung oleh

tools stirring

Ketidaknyamanan pekerja

3,0

3,0

1,0

3,0

3,0

3,0

4,0

1,0

2,0

Lakukan tindakan perbaikan

secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan

secepat mungkin

Cukup ditangani dgn prosedur

yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan

secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan

secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan

secepat mungkin

Lakukan tindakan dengan

segera/kondisi darurat

Cukup ditangani dgn prosedur

yg sudah berlaku

Sebaiknya segera ambil

tindakan & penanganan

120

60

9

60

60

60

360

18

90

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

200

60

8

60

60

60

200

20

15

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

3. Operasi Casting

Kegiatan di operasi casting yang memiliki skor risiko rata-rata tertinggi di

plant operasi casting adalah kegiatan penyediaan flux; lokasi penyimpanan flux

dengan skor risiko rata-rata metode Modifikasi Australia sebesar 2,3. Dari Tabel

5.7, sebagai contoh adalah memegang flux / kontak langsung dengan zat kimia.

Hasil dari perhitungan skor risiko dengan menggunakan metode Modifikasi

Australia sebesar 2,0, yang berarti sebaiknya segera ambil tindakan dan

penanganan terhadap bahaya. Sementara dengan menggunakan metode Fine, hasil

skor risiko diperoleh sebesar 32, yang berarti tidak perlu dilakukan tindakan

perbaikan dengan cepat. Sedangkan dengan menggunakan metode RSC, hasil skor

risiko diperoleh 45, yang berarti harus dilakukan tindakan perbaikan dengan

cepat. Metode RSC bersifat lebih optimal karena lebih kritis dan cenderung lebih

ketat dalam tindakan pengendalian bahaya, sehingga tindakan pencegahan bahaya

cenderung harus dilakukan sesegera mungkin.

Page 57: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐57  

Tabel 5.7 Perbandingan hasil skor risiko kegiatan penyediaan flux

Kondisi Bahaya

Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC

RS Action RS Action RS Action Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung-bagian tubuh

pekerja terkena flux,

kontak langsung dengan

bahan kimia

Pekerja tersandung tools

Memegang flux/kontak

langsung dengan bahan

kimia

2,0

1,0

3,0

3,0

3,0

2,0

2,0

Sebaiknya segera ambil

tindakan & penanganan

Cukup ditangani dgn prosedur

yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan

secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan

secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan

secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil

tindakan & penanganan

Sebaiknya segera ambil

tindakan & penanganan

24

18

120

60

120

32

32

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

20

20

200

60

200

20

45

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

4. Bundling (Pengikatan)

Kegiatan mengikat lokasi bundling house memiliki skor rata-rata dengan

menggunakan metode Modifikasi Standar Australia sebesar 2,3. Dari Tabel 5.8,

sebagai contoh adalah kondisi bahaya pekerja tertimpa/terjepit akibat tumpukan

ingot. Hasil dari perhitungan skor risiko dengan menggunakan metode Modifikasi

Australia sebesar 3,0, yang berarti lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin

terhadap bahaya. Sementara dengan menggunakan metode Fine, hasil skor risiko

diperoleh sebesar 144, yang berarti lakukan tindakan perbaikan secepatnya.

Sedangkan dengan menggunakan metode RSC, hasil skor risiko diperoleh

200, yang berarti harus dilakukan tindakan perbaikan saat itu juga. Dari

perbandingan tersebut, maka dapat diketahui Metode RSC bersifat lebih optimal

karena lebih kritis dan cenderung lebih ketat dalam tindakan pengendalian

bahaya, sehingga tindakan pencegahan bahaya cenderung harus dilakukan

sesegera mungkin.

Page 58: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐58  

Tabel 5.8 Perbandingan hasil skor risiko kegiatan mengikat (bundling)

Kondisi Bahaya Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC

RS Action RS Action RS Action

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda

Tangan pekerja tergores

Pekerja tertimpa/terjepit

Pekerja terpukul

Pekerja tersandung

1,0

1,0

4,0

3,0

2,0

3,0

Cukup ditangani dgn prosedur

yg sudah berlaku

Cukup ditangani dgn prosedur

yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan

secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan

secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil

tindakan & penanganan

Lakukan tindakan perbaikan

secepat mungkin

6

6

300

144

30

60

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

5

5

350

200

20

80

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

5. Maintenance

Kegiatan monthly inspection dan mengganti impeller di lokasi DPE adalah

salah satu kegiatan plant maintenance yang memiliki skor risiko rata-rata tinggi

yaitu sebesar 2,4 berdasarkan metode Modifikasi Standar Australia. Dari Tabel

5.9, sebagai contoh adalah potensi bahaya dimana pekerja tergelincir karena

tumpahan sisa oli repairing impeller di DPE. Hasil dari perhitungan skor risiko

dengan menggunakan metode Modifikasi Australia sebesar 3,0, yang berarti

lakukan tindakan perbaikan secepat mungkin terhadap bahaya. Sementara dengan

menggunakan metode Fine, hasil skor risiko diperoleh sebesar 96, yang berarti

lakukan tindakan perbaikan secepatnya.

Sedangkan dengan menggunakan metode RSC, hasil skor risiko diperoleh

200, yang berarti harus dilakukan tindakan perbaikan saat itu juga. Dari

perbandingan tersebut, maka dapat diketahui Metode RSC bersifat lebih optimal

karena lebih kritis dan cenderung lebih ketat dalam tindakan pengendalian

bahaya, sehingga tindakan pencegahan bahaya cenderung harus dilakukan

sesegera mungkin.

Page 59: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐59  

Tabel 5.9 Perbandingan hasil skor risiko kegiatan monthly inspection dan

penggantian impeller di DPE

Kondisi Bahaya Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC

RS Action RS Action RS Action

Inspector/pekerja terkena

benturan crucible, forklift,

tools berat

Inspector/pekerja terkena

jatuhan benda dari bagian

atas (crane)

Mata-hidung

inspector/pekerja

kemasukan dross

Pekerja tertimpa oleh tools

berat

Tangan pekerja tergores

Pekerja tergelincir

Pekerja tersandung tools

pengganti impeller

2.0

1.0

3.0

2.0

3.0

3.0

3.0

2.0

Sebaiknya segera ambil

tindakan & penanganan

Cukup ditangani dgn prosedur

yg sudah berlaku

Lakukan tindakan perbaikan

secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil

tindakan & penanganan

Lakukan tindakan perbaikan

secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan

secepat mungkin

Lakukan tindakan perbaikan

secepat mungkin

Sebaiknya segera ambil

tindakan & penanganan

18

9

120

24

96

96

96

18

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

20

8

200

20

200

160

200

20

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Tidak perlu tindakan dengan

cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

6. Fasilitas Khusus / Tambahan

Kegiatan pendinginan dross, penggantian peralatan pipa jaringan minyak

berat dan LPG merupakan kegiatan yang memiliki skor risiko rata-rata tertinggi

yaitu sebesar 4,0 berdasarkan metode Modifikasi Standar Australia. Hal ini

disebabkan karena kegiatan-kegiatan ini memiliki risiko tinggi. Dari Tabel 5.10,

sebagai contoh adalah potensi bahaya dimana terjadi kebakaran akibat kebocoran

jaringan pipa LPG. Hasil dari perhitungan skor risiko dengan menggunakan

metode Modifikasi Australia sebesar 4,0, yang berarti lakukan tindakan dengan

segera/kondisi darurat. Sementara dengan menggunakan metode Fine, hasil skor

risiko diperoleh sebesar 750, yang berarti lakukan tindakan perbaikan saat itu

juga. Sedangkan dengan menggunakan metode RSC, hasil skor risiko diperoleh

500, yang berarti harus dilakukan tindakan perbaikan saat itu juga. Dari ketiga

perbandingan skor risiko tersebut, ketiga metode perhitungan skor risiko sama-

sama memberikan tindakan perbaikan paling optimal.

Page 60: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐60  

Tabel 5.10 Perbandingan hasil skor risiko kegiatan pendinginan dross,

penggantian pipa jaringan minyak berat dan LPG

Kondisi Bahaya Metode Modifikasi Standar Australia Metode Fine Metode RSC

RS Action RS Action RS Action

Pekerja terpapar zat asbes

Terjadi kebakaran

Kontaminasi gas beracun

4,0

4,0

4,0

4,0

Lakukan tindakan dengan

segera/kondisi darurat

Lakukan tindakan dengan

segera/kondisi darurat

Lakukan tindakan dengan

segera/kondisi darurat

Lakukan tindakan dengan

segera/kondisi darurat

450

750

750

750

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

500

500

500

500

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Dari Tabel 5.3-5.10 maka dapat disimpulkan perhitungan skor risiko

menggunakan metode RSC paling optimal dalam pengambilan tindakan perbaikan

dan pengendalian bahaya. Sesuai dengan ruang lingkup Tugas Akhir ini, maka

rekomendasi pengendalian bahaya selanjutnya akan menggunakan metode skor

risiko yang paling baik yaitu metode Risk Score Calculator (RSC).

Oleh karena itu, metode RSC memiliki tingkat keamanan yang tinggi

walaupun membutuhkan biaya yang lebih besar. Biaya besar yang perlu

dikeluarkan ini dapat dijadikan suatu biaya investasi. Hal ini lebih

menguntungkan dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan setelah terjadinya

kecelakaan. Untuk itu, PT INALUM Smelting Plant perlu menilai dan

mempertimbangkan penggunaan metode RSC dalam melakukan perhitungan skor

risiko dengan tujuan untuk menentukan tindakan perbaikan dalam pengendalian

bahaya yang ada. Data pencatatan kecelakaan juga dapat digunakan untuk

membantu menentukan nilai skor risiko.

5.8 Job Safety Analysis (JSA)

Job Safety Analysis (atau dikenal juga dengan Job Hazard Analysis)

adalah sebuah teknik pencegahan kecelakaan yang digunakan sebagai

penghubung antara pengembangan dari instruksi keselamatan kerja; sistem

keselamatan kerja; dan pelatihan keselamatan kerja.

Page 61: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐61  

Pada dasarnya, penentuan JSA memiliki langkah-langkah yaitu memilih

jenis pekerjaan yang akan dianalisis, mendeskripsikan jenis pekerjaan tersebut ke

dalam bagian yang lebih spesifik, mengamati dan menguji komponen-komponen

dari pekerjaan yang dipilih sehingga dapat ditentukan risiko kecelakaan kerja

yang mungkin timbul, mengembangkan kontrol pengukuran untuk mengeliminasi

datau mengurangi risiko kecelakaan yang timbul, serta memformulasikan sistem

kerja yang aman untuk jenis pekerjaan tersebut.

JSA memandang langkah-langkah yang dilakukan diatas sebagai langkah

positif agar unsur keselamatan kerja dimasukkan ke dalam setiap jenis pekerjaan

yang dilakukan sehingga dapat dianalisis bahaya apa saja yang mungkin timbul

saat melaksanakan pekerjaan tersebut.

Sebaiknya JSA dilakukan terhadap setiap jenis pekerjaan yang terdapat dalam

industri yang dianalisis, namun jika hal ini tidak memungkinkan untuk dilakukan,

maka pelaksanaan JSA dapat dilakukan secara prioritas dengan

mempertimbangkan faktor frekuensi kecelakaan, keparahan, potensi cidera, jenis

pekerjaan yang jarang atau belum pernah dilakukan sebelumnya serta modifikasi

pekerjaan.

Berdasarkan pertimbangan faktor-faktor prioritas dalam melakukan JSA,

maka dalam penelitian tugas akhir ini dilakukan JSA terhadap kegiatan :

Kegiatan memberi aba-aba dari atas dapur pelebur (furnace)

Kegiatan memberi aba-aba dari atas dapur pelebur dilakukan di lokasi di atas

dapur pelebur. Pertimbangan dalam pemilihan pekerjaan memberi aba-aba

dari atas dapur pelebur adalah kegiatan ini memiliki potensi bahaya yang

sangat besar bila terjadi kecelakaan. Potensi bahaya terbesar yang ada pada

aktivitas ini adalah terkena percikan metal panas. Potensi bahaya lainnya

adalah bahaya fisik dan kimia seperti mata-hidung pekerja kemasukan dross,

terbentur furnace, menghisap kandungan gas dari metal, dan tersandung.

Kegiatan pendinginan dross di ruang Dross Cooling Room

Kegiatan pendinginan dross di dalam ruangan Dross Cooling Room

sebenarnya mempunyai potensi bahaya yang kecil untuk bahaya fisik dan

kimia. Namun, pemakaian dinding yang berbahan asbes membuat pekerja

Page 62: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐62  

yang melakukan kegiatan di dalam ruangan ini berpotensi terkena bahaya

penyakit kerja pneumoconiosis.

Kegiatan naik-turun tangga MT Car memeriksa lubang nozzle discharge dan

pouring device

Kegiatan ini dilakukan untuk memeriksa lubang nozzle discharge dan pouring

device sebelum molten cair yang dibawa oleh MT Car dari pabrik Reduksi

dimasukkan ke dapur pelebur (furnace). Operator perlu memastikan dahulu

apakah lubang pengisian molten cair ke dapur pelebur telah terbuka dan

saluran penuangan juga dalam kondisi baik. Namun, karena lokasi kegiatan ini

dilakukan tepat di depan dapur pelebur, maka potensi bahaya yang mungkin

timbul sangat besar. Potensi bahaya yang ada adalah pekerja/operator

menghisap gas dari molten cair, mata-hidung pekerja kemasukan dross,

semburan metal panas. Potensi bahaya terbesar adalah apabila pekerja

tersandung di tangga MT Car saat tepat di depan dapur pelebur sehingga

jatuh.

Kegiatan penggantian peralatan tangki dan pompa penyedia minyak berat

serta peralatan persediaan LPG

Peralatan tangki dan pompa penyedia minyak berat berfungsi untuk

mengirimkan/mengalirkan minyak berat ke alat pembakaran minyak berat

yang ada di pabrik Casting. Peralatan-peralatan ini termasuk tangki

penyimpanan minyak berat, pompa pengisian, jaringan pipa-pipa, dan lain-

lain. Sedangkan peralatan persediaan LPG digunakan untuk mengirim LPG

yang akan digunakan untuk memanaskan saluran tuang (pouring device).

Peralatan ini terdiri dari tabung-tabung LPG, alat pengatur rekanan, jaringan

pipa, dan sebagainya.

Potensi bahaya terbesar pada kedua kegiatan penggantian peralatan minyak

berat dan LPG ini berpotensi menyebabkan cacat tubuh permanen atau

kematian.

Page 63: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐63  

5.9 Rekapitulasi Potensi Bahaya dan Skor Risiko

Rekapitulasi potensi bahaya dan skor risiko dimaksudkan untuk menilai

apakah skor risiko yang diperoleh relevan atau saling berhubungan dengan potensi

bahaya yang ada. Rekapitulasi didasarkan pada metode skor risiko yang terpilih

yaitu metode Risk Score Calculator (RSC).

Dalam rekapitulasi ini, ada 6 plant/kegiatan utama dalam seksi Casting

yang ditinjau, yaitu :

Transportasi

Treatment

Operasi Casting

Bundling (pengikatan)

Maintenance (perawatan)

Fasilitas khusus/tambahan

5.9.1 Rekapitulasi Plant Transportasi

Dari Tabel 5.11 dapat dilihat bahwa plant transportasi dengan lokasi di

atas dapur (furnace) dan jenis kegiatan memberi aba-aba dari atas dapur (furnace)

memiliki potensi bahaya yang besar. Skor risiko terbesar adalah semburan metal

panas 350 untuk metode RSC dan skor risiko 4,0 untuk metode Modifikasi

Standar Australia. Bahaya potensial yang sangat mungkin terjadi adalah pekerja

terkena percikan metal panas sehingga mengakibatkan cidera pada bagian tubuh

pekerja. Cidera ini adalah luka bakar di sekujur tubuh/badan maupun

menyebabkan cacat bagi pekerja yang terpapar. Namun pada perhitungan metode

Fine, skor risiko yang diperoleh sangat besar yaitu 600. Dalam perhitungan

metode Risk Score Calculator (RSC), ada tiga variabel yang berpengaruh yaitu

kemungkinan, paparan dan akibat. Hal ini cukup relevan karena akibat bahaya

yang ditimbulkan cukup besar bagi pekerja dan kemungkinan terkena juga besar

bagi pekerja.

Page 64: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐64  

Tabel 5.11 Rekapitulasi potensi bahaya dan skor risiko plant transportasi

Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor Risiko

Are

al P

arki

r M

T C

ar

Pemeriksaan

Metal

Transportation

Car sebelum

dan sesudah

dioperasikan

Pekerja terbentur MTC

Pekerja terkena jatuhan benda

Pekerja terjepit/tertimpa ladle

Pekerja terkena semburan air

radiator

Tangan pekerja tergores saat

check-up MTC

Pekerja terjatuh

Pekerja tersandung saat check-

up MTC

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Tangan terluka

Muka luka bakar

Tangan terluka

Cidera tubuh

Kaki terluka

8

8

8

375

8

100

30

Dep

an F

urna

ce

Naik turun

tangga MT Car

memeriksa

lubang nozzle

discharge,

Memeriksa lubang nozzle discharge dan pouring device

Pekerja terbentur MTC

Pekerja terkena jatuhan benda

Pekerja terpapar temperatur

metal panas

Pekerja terkena percikan metal

panas

Mata-hidung pekerja

kemasukan abu dross

Pekerja terkena radiasi sinar

metal panas

Pekerja menghisap gas beracun

kandungan metal

Pekerja tersandung

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Dehidrasi, iritasi

Luka bakar/melepuh

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Gangguan penglihatan

Gangguan kesehatan

Kaki terluka

5

30

125

125

300

80

125

125

350

Di a

tas f

urna

ce

Memberi aba-

aba dari atas

dapur

Pekerja terbentur furnace

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

Pekerja terpapar temperatur

metal panas

Pekerja terkena percikan metal

panas

Mata pekerja kemasukan abu

dross

Pekerja terkena radiasi sinar

metal panas

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi wajah, kulit

Luka bakar/melepuh

Cidera tubuh

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Gangguan penglihatan

70

12

300

300

350

300

55

55

Page 65: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐65  

Lanjutan Tabel 5.11

Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor RisikoD

i ata

s

Furn

ace

Memberi aba-

aba dari atas

dapur

Pekerja menghisap gas

kandungan metal

Pekerja tersandung

Gangguan kesehatan

Kaki terluka

160

20

5.9.2 Rekapitulasi Potensi Bahaya dan Skor Risiko Treatment Plant

Potensi bahaya yang paling besar di Treatment plant adalah terkena

percikan metal panas (kegiatan pengadukan/stirring), pekerja tertimpa tools berat

(kegiatan pembersihan dapur/spearing), dan mata-hidung pekerja kemasukan

dross (kegiatan skimming-off/pengeluaran dross). Berdasarkan perhitungan

metode Fine, skor risiko yang diperoleh untuk potensi bahaya terkena percikan

metal panas adalah 360, dan untuk pekerja tertimpa tools berat adalah 180.

Namun, berdasarkan metode RSC, kedua potensi bahaya tersebut mendapat skor

risiko yang sama, yaitu 200. Potensi bahaya terkena percikan metal panas

memberikan efek yang cukup parah bagi pekerja, sedangkan tertimpa tools berat

dapat mengakibatkan tangan-kaki terluka. Tertimpa tools berat ini berasal dari tali

crane yang kemungkinan dapat putus sehingga tools yang diangkat oleh crane

jatuh ke lantai dan tools mengenai tangan atau kaki pekerja. Untuk penilaian skor

risiko metode RSC, skor risiko cukup relevan karena akibat yang dihasilkan

cukup besar bagi pekerja sehingga layak untuk mendapatkan skor risiko 200.

Potensi bahaya mata-hidung pekerja kemasukan dross memberikan efek

yang lumayan terutama dalam kegiatan skimming-off. Pengeluaran dross dari

aluminium cair pada proses ini akan terasa lebih susah dan sangat mengganggu

apabila saat proses ini dilakukan bersamaan dengan adanya angin kencang tertiup

dari luar. Pekerja akan kesulitan melaksanakan proses skimming-off dan secara

tidak sengaja mata pekerja akan kemasukan abu dross dan pekerja juga akan

menghirup abu dross. Berdasarkan penilaian skor risiko metode RSC, potensi

bahaya ini memperoleh skor risiko 160. Untuk metode Fine diperoleh skor risiko

120 dan dengan metode Modifikasi Standar Australia diperoleh skor risiko 3,0.

Page 66: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐66  

Untuk potensi bahaya pekerja terkena radiasi panas (kegiatan charging

aluminium cair dan flux treatment) memberikan efek iritasi bagi wajah dan kulit.

Selain itu, terkena panas juga dapat mengakibatkan kelelahan bagi pekerja karena

terus-menerus terkena paparan radiasi panas saat memanaskan aluminium cair dan

flux treatment. Berdasarkan metode RSC, potensi bahaya pekerja terkena radiasi

mendapatkan skor risiko 300, sedangkan skor risiko metode Fine mendapat nilai

180. Skor risiko yang diperoleh cukup relevan karena potensi bahaya ini memiliki

paparan, akibat dan probabilitas yang tinggi.

Treatment plant pada prakteknya lebih didominasi oleh potensi bahaya

dimana mata-hidung pekerja kemasukan dross. Kegiatan utama pada Treatment

plant adalah pengolahan aluminium cair panas, menambahkan flux untuk

memisahkan aluminium cair dari kotoran-kotoran (dross), menyisihkan

aluminium cair panas dari dross yang mengapung di permukaan, pengadukan flux

agar merata di seluruh aluminium cair panas. Dari semua kegiatan treatment ini,

setiap kegiatan memiliki potensi mata pekerja kemasukan dross dan pekerja

secara tak sengaja menghisap dross. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.12.

Tabel 5.12 Rekapitulasi bahaya dan skor risiko treatment plant

Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor Risiko

Furn

ace

Charging Cold

Metal

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

Pekerja terbentur alat

Pekerja terkena radiasi panas

Mata-hidung pekerja

kemasukan abu dross

Kepala, tubuh terluka

Kepala terluka

Iritasi wajah, kulit

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

8

8

160

200

60

Charging aluminium cair Flux treatment

Pekerja terkena radiasi panas

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

Pekerja memegang benda panas

Pekerja terkena percikan metal

Mata-hidung pekerja

kemasukan abu dross

Iritasi wajah, kulit

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Luka bakar/melepuh

Cidera tubuh

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

300

8

20

160

50

160

60

Page 67: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐67  

Lanjutan Tabel 5.12

Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor Risiko

Charging aluminium cair Flux treatment

Pekerja terkena radiasi sinar

metal

Pekerja tersandung

Pekerja menghirup gas

Gangguan penglihatan

Kaki terluka

Gangguan kesehatan

60

8

75

Furn

ace

Stirring/

(Pengadukan) Mata pekerja kemasukan dross

Pekerja terkena benturan tools

berat

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

Pekerja terpapar temperatur

metal panas

Pekerja terkena radiasi sinar

metal panas

Pekerja memegang tools strring

yang masih panas dan berat

Pekerja terkena percikan metal

panas

Pekerja tersandung oleh tools

stirring

Ketidaknyamanan pekerja

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Dehidrasi, iritasi

Gangguan penglihatan

Tangan melepuh

Cidera tubuh

Kaki terluka

Kelelahan otot

punggung

160

60

8

8

60

60

60

200

20

15

Skimming off

Pekerja terbentur forklift

Pekerja terkena jatuhan tools

yang dipakai untuk proses

skimming off

Mata pekerja kemasukan dross

Pekerja terpapar temperatur

metal panas

Pekerja terjepit/tertimpa dross

scratcher dan forklift

Pekerja tersandung tools

skimming off

Kepala terluka

Kepala/tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Dehidrasi, iritasi

Tangan-Kaki terluka

Kaki terluka

35

20

160

160

60

20

35

Page 68: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐68  

Lanjutan Tabel 5.12

Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor RisikoD

ross

Pro

cess

Equ

ipm

ent

Mengolah

Dross

Pekerja terbentur crucible,

forklift, tools berat

Pekerja terkena jatuhan benda

dari bagian atas (crane)

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Pekerja terpapar temperatur

metal panas

Pekerja terkena percikan metal

panas

Pekerja tertimpa oleh tools

berat

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung tools

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Dehidrasi, iritasi

Cidera tubuh

Tangan-Kaki terluka

Tangan terluka

Kaki terluka

12

12

200

60

60

45

20

12

35

Menyebarkan

Dross

Mengutip

Scrap Metal

Pekerja terkena benturan

crucible, forklift, tools berat

Pekerja terkena jatuhan benda

dari bagian atas (crane)

Mata pekerja kemasukan dross

Pekerja tertimpa oleh tools

berat

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung tools

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Tangan-Kaki terluka

Tangan terluka

Kaki terluka

20

20

200

60

20

20

20

Scra

p, S

pec

Out

Persiapan Cold

Metal

Pekerja terkena benturan tools

berat

Pekerja terkena jatuhan benda

dari bagian atas (crane)

Mata & hidung pekerja

kemasukan dross

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung tools

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Tangan terluka

Kaki terluka

20

20

70

30

20

70

Page 69: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐69  

5.9.3 Rekapitulasi Bahaya dan Skor Risiko Plant Operasi Casting

Pada Tabel 5.13 dapat dilihat bahwa potensi bahaya terbesar adalah :

Mata-hidung pekerja kemasukan dross

Mata-hidung-bagian tubuh pekerja terkena flux

Kedua potensi bahaya ini memiliki bahaya yang besar walaupun efek yang

ditimbulkan tidak terlalu besar. Mata-hidung pekerja kemasukan dross akan

mengakibatkan kerja terganggu karena terjadi iritasi mata dan gangguan

pernafasan pada pekerja. Hampir sama dengan potensi bahaya mata-hidung-

bagian tubuh pekerja terkena flux, flux juga berbentuk partikel-partikel halus

seperti debu yang digunakan untuk menyempurnakan kualitas campuran

aluminium cair. Flux ini ditaburkan ke dalam aluminium cair.

Berdasarkan perhitungan metode Fine, kedua potensi bahaya ini memiliki

skor risiko yang sama yaitu 120. Dengan metode Modifikasi Standar Australia

diperoleh skor risiko 3,0, dan metode RSC didapat skor risiko 200. Nilai skor

risiko yang diperoleh cukup relevan dengan potensi bahaya yang ada karena

peluang terjadinya potensi bahaya ini sangat besar dalam plant operasi Casting

dan paparan terkena potensi bahaya ini sangat sering terjadi meskipun dampak

atau efek yang ditimbulkan tidak terlalu besar.

Tabel 5.13 Rekapitulasi potensi bahaya dan skor risiko plant operasi casting

Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor Risiko

Cas

ting

Mac

hine

Menuang

Metal dari

Pouring

Device

Mengambil

Scum

Pekerja terkena jatuhan benda

dari bagian atas (crane)

Mata pekerja kemasukan dross

Panas yang dihasilkan oleh

pouring device

Tangan pekerja tergores scum

Pekerja tersandung tools

pengambil scum

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Dehidrasi, iritasi

Tangan terluka

Kaki terluka

12

160

60

60

20

20

Mencongkel

Scrap di

Pouring

Device

Pekerja terkena jatuhan benda

dari bagian atas (crane)

Mata pekerja kemasukan dross

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

20

160

60

Page 70: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐70  

Lanjutan Tabel 5.13

Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor RisikoC

astin

g M

achi

ne

Mencongkel

Scrap di

Pouring

Device

Panas yang dihasilkan oleh

pouring device

Tangan pekerja terjepit di

pouring device

Tangan pekerja tergores scum

Pekerja tersandung tools

pengcongkel scrap

Dehidrasi, iritasi

Tangan-Kaki terluka

Tangan terluka

Kaki terluka

60

20

20

20

Mould

Cleaning

Pekerja terkena jatuhan benda

dari bagian atas (crane)

Mata pekerja kemasukan dross

Paparan bising dari pencetakan

ingot

Tangan pekerja terjepit di

mould

Tangan pekerja tergores mould

Pekerja tersandung tools

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Gangguan pendengaran

Tangan-Kaki terluka

Tangan terluka

Kaki terluka

20

160

20

60

20

20

12

Cas

ting

Mac

hine

Water Jacket

Cleaning

Memasang

No. Lot

Pekerja terkena jatuhan benda

dari bagian atas (crane)

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung kabel listrik

Paparan bising dari alat

pencetak ingot

Pekerja tergelincir

Korsleting

Kepala, tubuh terluka

Tangan terluka

Kaki terluka

Gangguan pendengaran

Cidera tubuh

Tersetrum

12

60

20

60

60

15

Cas

ting

Mac

hine

Mencongkel

ingot panas

dari Mould

Pekerja terkena jatuhan benda

dari bagian atas (crane)

Tangan pekerja terjepit, kaki

pekerja tertimpa

Pekerja tersandung tools

pencongkel ingot panas

Kepala, tubuh terluka

Tangan-Kaki terluka

Kaki terluka

20

20

20

Menimba

Moulten dari

Pouring

Device

Pekerja terkena jatuhan benda

dari bagian atas (crane)

Mata pekerja kemasukan dross

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

20

160

60

Page 71: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐71  

Lanjutan Tabel 5.13

Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor Risiko

Menimba

Moulten dari

Pouring

Device

Pekerja terkena percikan metal

panas

Tangan pekerja terjepit

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung tools

penimba moulten

Cidera tubuh

Tangan-Kaki terluka

Tangan terluka

Kaki terluka

20

20

20

20

Stac

king

Mac

hine

Menarik ingot

yang jatuh

tidak normal di

Receiving Arm

Mengangkat

ingot dengan

Servo Arm

Pengoperasian

stacking

machine

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan benda

dari bagian atas (crane)

Tangan pekerja tergores

Tangan/kaki pekerja tertimpa

ingot abnormal

Temperatur panas

Pekerja tersandung

Ketidaknyamanan operator

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Tangan terluka

Tangan-Kaki terluka

Dehidrasi, iritasi

Kaki terluka

Kelelahan otot

punggung

20

20

20

50

60

20

30

Cooling

Chamber

Cleaning

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan benda

dari bagian atas (crane)

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Tangan terluka

Kaki terluka

20

20

20

20

Peny

impa

nan

flux

Penyediaan

flux

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan benda

dari bagian atas (crane)

Mata-hidung-bagian tubuh

pekerja terkena flux

Pekerja tersandung tools

Kontak langsung dengan flux

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Iritasi kulit

Kaki terluka

Iritasi kulit

20

20

200

60

200

20

45

Page 72: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐72  

5.9.4 Rekapitulasi Potensi Bahaya dan Skor Risiko Plant Bundling

(Pengikatan)

Setelah ingot selesai dicetak dan sudah dalam bentuk batangan, maka

proses selanjutnya adalah pengikatan/bundling. Di lokasi check-up forklift

sebelum dioperasikan, potensi bahaya pekerja terkena semburan air radiator

merupakan potensi bahaya yang menimbulkan efek paling besar. Berdasarkan

perhitungan metode Fine, potensi bahaya ini memiliki skor risiko 240. Untuk

perhitungan dengan metode Modifikasi Standar Australia, potensi bahaya ini

mendapat skor risiko 3,0 dan dengan metode RSC, potensi bahaya ini mendapat

skor risiko 350. Skor risiko yang diperoleh untuk potensi bahaya ini relevan

karena memiliki peluang, paparan, dan akibat yang cukup besar. Check-up forklift

adalah kegiatan wajib sebelum bundling dilakukan agar saat proses pengangkatan

dan pemindahan ingot yang telah disusun dan diikat tidak terganggu sehingga

dibutuhkan check-up forklift sebelum bundling dilakukan.

Selain itu, potensi bahaya tangan pekerja tergores cukup besar peluang

terjadinya. Berdasarkan perhitungan metode Fine, skor risiko yang diperoleh

adalah 300, metode Modifikasi Standar Australia memperoleh skor risiko 4.0, dan

untuk metode RSC mendapatkan skor risiko 350. Skor risiko yang diperoleh dari

ketiga jenis metode perhitungan skor risiko ini cukup relevan karena peluang

potensi bahaya tangan pekerja tergores sangat besar.

Hampir semua proses bundling ini dilakukan menggunakan mesin

penyusun ingot dan kendaraan forklift sehingga pelibatan pekerja hanya sebagian

kecil saja. Namun, potensi bahaya tangan pekerja tergores timbul pada keadaaan

dimana jika ada tumpukan ingot yang beratnya melebihi, tumpukan aluminium

dikembalikan kepada grup operasi untuk dilakukan perbaikan dengan cara

menukar bebarapa ingot dari tumpukan yang satu dengan ingot dari tumpukan

yang lain sehingga hasil tumpukan ini masing-masing sesuai dengan standar yang

telah ditetapkan. Saat melakukan penukaran beberapa ingot yang melebihi berat

ini, sering terjadi tangan pekerja tergores karena sisi-sisi ingot yang tajam

sehingga kegiatan ini diberikan skor risiko yang tinggi. Hal tersebut dapat dilihat

pada Tabel 5.14.

Page 73: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐73  

Tabel 5.14 Rekapitulasi potensi bahaya dan skor risiko plant bundling

Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor RisikoPa

rkir

For

klift

Pemeriksaan

Forklift

sebelum dan

sesudah

dioperasikan

Pekerja terbentur fork lift

Pekerja terkena jatuhan benda

sisa metal

Pekerja terjepit/tertimpa

Pekerja terkena semburan air

radiator

Tangan pekerja tergores saat

check-up fork lift

Pekerja tersandung saat check-

up fork lift

Pekerja terjatuh/tergelincir

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Tangan-Kaki terluka

Wajah luka bakar

Tangan terluka

Kaki terluka

Cidera tubuh

12

5

20

350

12

75

5

Tim

bang

an 2

ton

Cross-check &

Menimbang

ingot

Pekerja terbentur timbangan

Pekerja terkena jatuhan benda

dari bagian atas (crane)

Pekerja terjepit/tertimpa

Pekerja terkena ingot panas

Pekerja tersandung

Pekerja terjatuh

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Tangan-Kaki terluka

Luka bakar, melepuh

Kaki terluka

Cidera tubuh

5

5

5

20

160

5

Coo

ling

Yar

d

Marking,

Painting

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan benda

Kemasukan zat aerosol

Tangan pekerja tergores

Pekerja terjatuh

Pekerja tersandung

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Mata iritasi

Gangguan pernafasan

Tangan terluka

Cidera tubuh

Kaki terluka

30

5

200

200

5

5

5

Bun

dlin

g H

ouse

Mengikat

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan benda

Tangan pekerja tergores

Pekerja tertimpa/terjepit

Pekerja terpukul

Pekerja tersandung

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Tangan terluka

Tangan-Kaki terluka

Kaki terluka

Kaki terluka

5

5

350

160

20

80

Page 74: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐74  

5.9.5 Rekapitulasi Potensi Bahaya dan Skor Risiko Plant Maintenance

Dari Tabel 5.15, didapat potensi bahaya terbesar pada plant maintenance

adalah :

Mata-hidung pekerja kemasukan dross (maintenance furnace)

Terkena percikan air aki (maintenance MT Car & forklift)

Kedua potensi bahaya diatas memiliki skor risiko yang sama. Dengan

metode Fine, diperoleh skor risiko 120, metode Modifikasi Standar Australia skor

risikonya adalah 3,0, dan metode RSC diperoleh skor risiko 200.

Saat dilakukan perawatan furnace baik perbaikan maupun penggantian

komponen memiliki potensi bahaya terbesar dimana mata-hidung pekerja

kemasukan dross karena di sekitar furnace banyak sekali terdapat dross yang akan

mengganggu pekerja maupun inspector dalam melakukan penggantian dan

perbaikan komponen furnace.

Di maintenance MT Car dan forklift, potensi bahaya terbesar adalah

terkena percikan air aki. Kadangkala operator tidak memakai atau lupa

menggunakan alat pelindung wajah dan alat pelindung tangan sehingga saat

dilakukan check-up atau penggantian komponen MT Car dan forklift terutama

pengisian air aki, air aki akan mengenai pekerja yang dapat menyebabkan iritasi

kulit dan gatal-gatal.

Ketiga potensi bahaya dan skor risiko terbesar yang diperoleh di plant

cukup relevan meskipun dampak yang ditimbulkan tidak besar, namun peluang

terjadinya bahaya cukup besar dan paparan potensi bahaya sering terjadi.

Tabel 5.15 Rekapitulasi potensi bahaya dan skor risiko plant maintenance

Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor Risiko

Furn

ace

(MF&

HF)

Monthly

Inspection &

Repairing

Inspector terbentur MTC

Inspector terkena jatuhan

benda/tools

Mata-hidung inspector

kemasukan abu dross

Inspector terpapar temperatur

metal panas

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Dehidrasi, iritasi

Tubuh terpapar

20

20

200

30

60

20

Page 75: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐75  

Lanjutan Tabel 5.15

Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor RisikoFu

rnac

e

(MF&

HF)

Monthly

Inspection &

Repairing

Inspector jatuh/terpeleset

Inspector tersandung

Cidera tubuh

Kaki terluka

160

20

Cas

ting

Mac

hine

Monthly

Inspection &

Repairing

Inspector terbentur

Pekerja terkena jatuhan benda

dari bagian atas (crane)

Paparan bising dari pencetakan

ingot

Tangan inspector terjepit di

mould

Tangan inspector tergores

mould

Inspector terjatuh

Inspector tersandung tools

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Gangguan pendengaran

Tangan terluka

Tangan-Kaki terluka

Cidera tubuh

Kaki terluka

20

8

160

160

20

80

20

Cra

ne 2

0/3,

10T

,1T

Monthly

Inspection

Inspector terbentur

Inspector terkena jatuhan benda

dari crane

Mata inspector kemasukan abu

dross

Tangan inspector terjepit

Inspector terjatuh

Inspector tersandung tools

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Tangan-Kaki terluka

Cidera tubuh

Kaki terluka

20

8

160

60

20

160

20

Coo

ling

Tow

er

Monthly

Inspection &

Cleaning

Inspector terbentur

Tangan inspector terjepit

Inspector terjatuh

Inspector tersandung tools

Kepala terluka

Tangan-Kaki terluka

Cidera tubuh

Kaki terluka

20

20

160

20

Pour

ing

Dev

ice

Breaking

Castable,

Setting

Castable,

Mengganti

Pouring

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

Mata pekerja kemasukan abu

dross

Paparan bising dari pencetakan

ingot

Tangan pekerja terjepit di

pouring device

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Gangguan pendengaran

Tangan-Kaki terluka

20

8

160

20

160

160

Page 76: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐76  

Lanjutan Tabel 5.15

Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor RisikoPo

urin

g

Dev

ice

Breaking

Castable,

Setting

Castable,

Mengganti

Pouring

Kaki pekerja terpukul

Pekerja tersandung tools

Kaki terluka

Kaki terluka

160

20

Lou

nder

Fur

nace

Breaking

Castable,

Setting

Castable,

Mengganti

Castable

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

Mata pekerja kemasukan abu

dross

Paparan bising

Tangan pekerja terjepit di

lounder furnace

Kaki pekerja terpukul

Pekerja tersandung tools

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Gangguan pendengaran

Tangan-Kaki terluka

Kaki terluka

Kaki terluka

20

8

160

8

120

60

60

20

MT

Car

& F

orkl

ift

Ganti Ban

Repairing

Pekerja terbentur MTC&FL

Pekerja terkena jatuhan benda

alat repairing

Pekerja terjepit/tertimpa

Tangan pekerja tergores

Pekerja terkena semburan air

radiator

Pekerja tersandung saat ganti

ban & repairing MTC&FL

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Tangan-Kaki terluka

Tangan terluka

Wajah luka bakar

Kaki terluka

20

8

160

160

160

20

DPE

Monthly

Inspection

Mengganti

Impeller

Inspector/Pekerja terkena

benturan crucible, forklift, tools

berat

Inspector/Pekerja terkena

jatuhan benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung inspector/pekerja

kemasukan dross

Pekerja tertimpa oleh tools

berat

Tangan pekerja tergores

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Tangan-Kaki terluka

Tangan terluka

20

8

200

20

160

16

Page 77: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐77  

Lanjutan Tabel 5.15

Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor RisikoD

PE

Monthly

Inspection

Mengganti

Impeller

Pekerja tergelincir

Pekerja tersandung tools

pengganti impeller

Tubuh terluka

Kaki terluka 160

20

Penc

ucia

n M

T C

ar &

For

klift

Cleaning

Pekerja terbentur MTC&FL

Pekerja terkena jatuhan benda

alat pencucian

Mata&hidung pekerja

kemasukan debu

Pekerja terjepit/tertimpa

Tangan pekerja tergores

Pekerja tergelincir

Pekerja tersandung saat

pencucian MTC&FL

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Tangan-Kaki terluka

Tangan terluka

Tubuh terluka

Kaki terluka

20

8

160

20

160

160

160

20

FL &

MT

Car

Mengisi Air

Aki

Pekerja terbentur MTC&FL

Pekerja terkena jatuhan benda

dari MTC&FL

Mata&hidung pekerja

kemasukan debu

Terkena percikan air aki

Pekerja tersandung saat

pengisian air aki MTC&FL

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Gatal-gatal

Iritasi kulit

Kaki terluka

20

8

160

20

200

200

160

5.9.6 Rekapitulasi Potensi Bahaya dan Skor Risiko Fasilitas

Khusus/Tambahan

Dari Tabel 5.16, dapat dilihat bahwa fasilitas khusus/tambahan ini

memiliki potensi bahaya dan skor risiko yang cukup tinggi. Dross Cooling Room

memiliki potensi bahaya terpapar zat asbes karena pemakaian dinding ruangan ini

terbuat dari asbes. Pekerja yang berada di ruangan ini akan terpapar zat asbes

setiap harinya jika tidak memakai peralatan APD terutama masker. Dengan

metode Fine, skor risiko untuk potensi bahaya ini adalah 450, metode Modifikasi

Standar Australia diperoleh skor risiko 4,0, dan metode RSC memiliki skor risiko

Page 78: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐78  

500. Nilai skor risiko yang didapat dan efek yang ditimbulkan bagi pekerja cukup

relevan karena akan dapat mengakibatkan penyakit bagi pekerja.

Potensi bahaya lainnya dalam plant ini adalah terjadinya kebakaran karena

kebocoran pompa pengisian minyak berat, kebocoran jaringan pipa pengalir

minyak berat, kebocoran tabung LPG, dan jaringan pipa LPG yang bocor. Jika

keempat potensi bahaya ini terjadi, maka dampak terburuk akan terjadi seperti

kematian atau cacat tubuh permanen akibat terjadinya kebakaran sehingga akan

menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan karena kerusakan besar pada

produksi dan alat-alat produksi.

Berdasarkan perhitungan metode Fine, keempat potensi bahaya tersebut

secara berturut-turut memperoleh skor risiko sebesar 360, 750, 750, 750. Metode

Modifikasi Standar Australia diperoleh skor risiko 3,0, 4,0, 4,0, 4,0. Dan untuk

metode RSC, didapat skor risiko 500, 500, 500, 500. Potensi bahaya dan skor

risiko yang didapat dalam plant Fasilitas Khusus/Tambahan ini memang cukup

besar karena dampak/efek yang ditimbulkan apabila bahaya tersebut terjadi akan

sangat fatal dan menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi perusahaan.

Namun, peluang terjadinya bahaya tersebut sangat kecil dan paparan yang terjadi

juga sangat jarang.

Tabel 5.16 Rekapitulasi potensi bahaya dan skor risiko plant fasilitas

khusus/tambahan

Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor Risiko

Dro

ss

Coo

ling

Roo

m

Proses

pendinginan

dross

Pekerja terpapar zat asbes Asbestosis 500

Pera

lata

n (T

angk

i Pe

nyed

ia P

ompa

) M

inya

k B

erat

Penggantian

peralatan,

pipa jaringan

minyak berat

Terjadi kebakaran Cacat tubuh permanen

Kematian

Produksi tidak berjalan

500

500

500

Page 79: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐79  

Lanjutan Tabel 5.16

Lokasi Kegiatan Kondisi Bahaya Akibat Skor RisikoPe

rala

tan

Pers

edia

an

LPG

Penggantian

peralatan,

pipa jaringan

persediaan

LPG

Terjadi kebakaran

Kontaminasi gas beracun

Cacat tubuh permanen

Produksi tidak berjalan

Kematian

500

500

500

Cas

ting&

Stac

king

M

achi

ne, L

ound

er

Furn

ace,

Pour

ing

Dev

ice Penggunaan

Peralatan

Bertenaga

Listrik,

Penyalaan

panel listrik

Kebocoran aliran listrik dgn

tegangan 220-380V dan

merambat ke panel,

resistensi pekerja besar

Kebocoran aliran listrik dgn

tegangan 220-380V,

resistensi pekerja kecil

Electrical shock ringan

yang dialami pekerja

Electrical shock berat

yang dialami pekerja

100

100

5.10 Frekuensi Tingkat Risiko

Setelah dilakukan identifikasi bahaya dan penilaian dan perhitungan skor

risiko dengan 3 (tiga) metode yang berbeda, maka dapat dibuat suatu ringkasan

zona risiko dan potensinya (Tabel 5.17). Nilai frekuensi tingkat risiko diperoleh

dari jumlah akumulasi potensi bahaya yang ada pada keenam plant atau aktivitas

pekerjaan di seksi Casting. Hal ini dilakukan agar dapat diketahui distribusi

bahaya yang berpotensi mengenai pekerja.

Tabel 5.17 Potensi Tingkat Risiko

Tingkat Risiko Potensi Bahaya Jumlah Potensi Very High

Terkena semburan air radiator 1 Terkena percikan metal panas 1 Terpapar zat asbes 1 Kebocoran pompa pengisian minyak berat 1 Kebocoran jaringan pipa pengalir minyak berat

1

Kebocoran tabung LPG 1 Jaringan pipa LPG bocor 1

High Tersandung 3 Terpapar temperatur panas 2

Page 80: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐80  

Lanjutan Tabel 5.17

Tingkat Risiko Potensi Bahaya Jumlah Potensi High Terkena flux 1

Terkena percikan metal panas 2 Mata-hidung pekerja kemasukan dross 18 Tertimpa tools berat 6 Kemasukan zat aerosol 1 Terjatuh/terpeleset/tergelincir 3 Paparan bising dari pencetakan ingot 1 Tangan terjepit di pouring device 1 Terpukul 1 Tergores 2 Terkena percikan air aki 1 Menghirup kandungan gas dalam metal 4 Kebocoran aliran tegangan listrik 2

Substansial Kaki terpukul 1 Tangan terjepit 2 Paparan bising 4 Menghirup dross 14 Terjatuh/terpeleset/tergelincir 4 Terpapar temperatur panas 10 Tersandung 3 Terbentur 2 Menghirup flux 1 Tergores 1 Terkena percikan metal panas 3 Memegang tools yang masih panas 2 Radiasi sinar metal panas 5 Menghirup kandungan gas metal 4 Kebocoran aliran tegangan listrik 2

Moderate

Tersandung 2 Terkena jatuhan benda/tools 4 Terkena percikan metal panas 1 Tersandung 2 Menghirup abu dross 2 Tangan/kaki tertimpa 1 Terpukul 1

Low Terkena jatuhan benda/tools 26 Terbentur 26 Tersandung/terjatuh/tergelincir 25

Page 81: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐81  

Lanjutan Tabel 5.17

Tingkat Risiko Potensi Bahaya Jumlah Potensi Low Menghirup abu/dross 6

Terjepit/tertimpa 10 Terpapar temperatur metal panas 1 Terkena ingot panas 1 Terkena percikan metal panas 1

Dari hasil analisis rekapitulasi potensi bahaya dan skor risiko (Tabel 5.11-

5.16), maka diperoleh gambaran mengenai level risiko keselamatan kerja dari

masing-masing plant atau jenis pekerjaan yang ada di seksi Casting.

Dari Tabel 5.17, dapat diketahui bahwa jumlah potensi terbanyak bahaya

yang ada berdasarkan tingkat risikonya adalah :

Very High

Nilai jumlah potensi yang diperoleh besarnya sama yaitu 1 pada tiap potensi

bahaya yang ada. Namun potensi kebakaran akibat kebocoran pipa LPG dan

pengalir minyak berat dapat mengakibatkan dampak yang sangat parah mulai

dari kebakaran pada instalasi furnace hingga menyebar ke seluruh lokasi

Casting sampai dapat mengakibatkan kematian. LPG dan minyak berat

diperlukan sebagai bahan bakar dalam pemanasan molten cair hingga

treatment di dapur pelebur (furnace). Selain itu, pemakaian dinding berbahan

asbes pada Dross Cooling Room dapat mengakibatkan pekerja terpapar zat

asbestosis dan mengakibatkan penyakit pada pekerja.

High

Nilai jumlah potensi paling besar adalah pada potensi bahaya dimana mata

pekerja kemasukan abu dross yaitu 17. Kondisi bahaya dimana mata pekerja

berpeluang kemasukan abu dross memang sangat memungkinkan terjadi

karena dross merupakan kotoran-kotoran yang berasal dari molten cair dan

biasanya mengapung di permukaan molten cair yang telah panas dan siap

dicetak menjadi ingot.

Substantial

Nilai jumlah potensi terbesar pada kategori Substantial adalah potensi bahaya

dimana pekerja menghirup dross yaitu 15. Sebenarnya peluang terjadinya

pekerja terkena/kemasukan abu dross dan menghirup dross adalah bersamaan

Page 82: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐82  

karena dross merupakan kotoran-kotoran berupa oksida dan gas yang terdapat

dalam aluminium cair dan berukuran seperti debu sehingga dapat mengenai

pekerja pada dua kondisi yaitu masuk ke mata dan terhirup melalui hidung.

Dross ini sering tertiup oleh angin sehingga sangat memungkinkan untuk

mengenai pekerja.

Moderate

Terkena jatuhan benda atau tools yang berasal dari crane adalah jumlah

potensi paling banyak yaitu 4. Efek atau akibat yang ditimbulkan tidak terlalu

besar dan jarang kemungkinannya terjadi.

Low

Untuk kategori Low, frekuensi terbanyak berturut-turut adalah terkena jatuhan

benda atau tools, terbentur, tersandung/terjatuh/tergelincir dengan nilai

frekuensi 26, 26, 25. Ketiga jenis potensi bahaya ini merupakan potensi

bahaya yang paling memungkinkan peluangnya mengenai para pekerja

walaupun akibat yang ditimbulkan tidak besar.

Jenis-jenis potensi bahaya pada tiap kategori biasanya ada yang sama,

namun dapat berbeda dari segi kategori maupun skor risiko yang diperoleh. Hal

ini disebabkan oleh :

• Perbedaan dalam hal plant/kegiatan, lokasi kerja dan kegitan meskipun di

dalam satu seksi kerja yang sama yaitu Casting

Misalnya : Jenis bahaya terkena percikan metal panas merupakan potensi

bahaya yang dapat menyebabkan luka bakar dan cacat pada tubuh pekerja atau

orang yang terkena. Namun, tidak semua bahaya Terkena percikan metal

panas dikategorikan dalam kategori risiko yang sama sebab potensi untuk

terkena percikan metal panas tidak sama kemungkinannya (probability) di

lokasi dapur pelebur (furnace) dengan treatment plant dan kegiatan charging

aluminium dibandingkan dengan terkena percikan metal panas di lokasi

casting machine dengan plant operasi casting dan kegiatan menimba molten

dari pouring device.

• Faktor kemungkinan (probability), paparan (exposure), dan akibat yang

ditimbulkan (consequence) sangat berpengaruh dalam penilaian skor risiko

Page 83: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐83  

sehingga dapat mempengaruhi kategori risiko yang diperoleh walaupun

potensi bahaya sama.

Meskipun paparan asbes hanya memungkinkan terjadi untuk pekerja di

lokasi Dross Cooling Room, namun akibat yang ditimbulkan cukup besar.

Menurut Suma’mur, asbestosis adalah salah satu jenis pneumoconiosis yang

penyebabnya adalah debu asbes.

Asbes adalah campuran dari berbagai silikat, tapi terpenting magnesium

silikat. Pekerjaan-pekerjaan dengan bahaya penyakit tersebut adalah pengolahan

asbes, penenunan dan pemintalan asbes, reparasi tekstil yang terbuat dari asbes,

dan lain-lain penggunaan asbes untuk keperluan lainnya.

Kelainan dalam paru-paru tidak berbentuk noduli yang terpisah satu dengan

lainnya, melainkan kelainan fibreus yang diffus dan disertai penebalan pleura dan

juga emphysema. Debu asbes yang dihirup masuk ke dalam paru-paru mengalami

perubahan menjadi ‘badan-badan asbestos’ oleh pengendapan-pengendapan fibrin

di sekitar serat-serat asbes tersebut, badan-badan ini pada pemeriksaan

mikroskopis berupa batang-batang dengan panjang sampai 200 mikron.

Gejala-gejala asbestosis adalah sesak nafas, batuk dan banyak

mengeluarkan riak. Tanda-tanda fisis adalah Cyanosis, pelebaran ujung jari-jari,

dan krepitasi halus di dasar paru-paru pada auskultasi. Ludah mengandung badan-

badan asbestos yang baru mengandung arti untuk diagnosis apabila terdapat dalam

kelompok-kelompok.

Cara pencegahan antara lain dengan usaha-usaha menurunkan kadar debu

di udara. Harus ada ventilasi setempat atau pompa luar setempat. Dalam hal

seorang pekerja harus memasuki ruang yang mengandung debu asbes, ia harus

memakai alat pernafasan yang memungkinkannya bernafas udara segar.

Pendidikan tentang kesehatan dan penerangan tentang bahaya penyakit kepada

pekerja adalah hal-hal yang sangat membantu usaha pencegahan.

5.11 Relevansi Skor Risiko dengan Data Kecelakaan

Dari data kecelakaan kerja seksi Casting yang diperoleh tahun 2005-2007,

ada terdapat 7 kasus kecelakaan kerja (dapat dilihat pada Lampiran B). Ada 2 kasus

kecelakaan yang berhubungan dengan mata-hidung pekerja kemasukan dross, 2 kasus

Page 84: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐84  

kecelakaan kerja yang berhubungan dengan pemeriksaan MTC dan forklift sebelum

dan sesudah dioperasikan (terkena semburan air radiator), keadaan tubuh yang kurang

sehat, serta peletakan tools yang tidak rapi (strapping band dan dross scracher).

Dalam identifikasi bahaya menggunakan teknik OHA (Tabel 5.3), potensi bahaya

yang berhubungan dengan mata-hidung pekerja kemasukan dross diperoleh skor

risiko metode RSC sebesar 200 (High). Nilai skor risiko ini cukup relevan jika

dihubungkan dengan kecelakaan kerja yang terjadi di seksi Casting karena memiliki

peluang yang cukup besar untuk terkena potensi bahaya ini dan paparan pekerja

terhadap potensi bahaya ini terjadi setiap hari. Sementara untuk potensi bahaya

terkena semburan air radiator, dalam identifikasi bahaya diperoleh skor risiko metode

RSC sebesar 350 (Very High). Nilai skor risiko untuk potensi bahaya ini cukup

relevan jika dihubungkan dengan kecelakaan kerja yang terjadi di seksi Casting

karena memiliki peluang yang besar untuk terkena potensi bahaya ini, paparan

pekerja terhadap potensi bahaya ini juga terjadi setiap hari dan akibat yang

ditimbulkan jika terjadi kecelakaan ini cukup parah.

Untuk skor risiko potensi bahaya tersandung strapping band dan dross

scracher masing-masing diperoleh skor risiko sebesar 35 dan 80 (Substantial) dengan

menggunakan metode RSC. Nilai skor risiko untuk potensi bahaya ini cukup relevan

jika dihubungkan dengan kecelakaan kerja yang terjadi di seksi Casting karena akibat

yang ditimbulkan jika mengalami kecelakaan jenis ini tidak parah dan hanya

membuthkan pengobatan P3K, namun memiliki peluang yang besar untuk terkena

potensi bahaya ini karena biasanya pekerja tidak merapikan tools yang telah dipakai,

namun menunggu petugas pembersihan untuk membereskan dan merapikan tools

yang telah digunakan, sedangkan paparan pekerja terhadap potensi bahaya ini terjadi

sekali setiap hari.

5.12 Hubungan Antar Metode Skor Risiko yang Digunakan

5.12.1 Literatur

Hubungan antara ketiga metode penilaian dan perhitungan skor risiko

yang digunakan dalam tugas akhir ini memakai kombinasi dari 3

parameter/variabel utama dalam perhitungan skor risiko, yaitu peluang terjadinya

suatu kecelakaan akibat bahaya (probability), frekuensi terjadinya peristiwa bahaya

(exposure), dan derajat keparahan (consequence).

Page 85: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐85  

Metode Fine dan metode Risk Score Calculator (RSC) menggunakan

parameter peluang, paparan, dan derajat keparahan, sedangkan metode Modifikasi

Standar Australia hanya menggunakan variabel peluang dan akibat/derajat

keparahan. Penentuan skor risiko dengan Metode Fine dilakukan dengan

menggunakan rumus Fine, metode RSC dilakukan dengan penggunaan Gambar

Tie Line Risk Score Calculator dan metode Modifikasi Standar Australia

dilakukan dengan menggunakan Matriks Penilaian Risiko.

Ketiga metode penilaian dan perhitungan skor risiko ini juga sama-sama

menghasilkan penilaian kuantitatif sehingga dapat diukur dan ditentukan tindakan

(action) apa yang perlu diambil dalam meminimasi atau mencegah akibat dari

potensi bahaya yang ada.

5.12.2 Metode Penentuan Skor Risiko yang Paling Baik

Berdasarkan penilaian dan perhitungan skor risiko dengan 3 (tiga) metode

skor risiko yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa metode penilaian dan

perhitungan skor risiko metode Risk Score Calculator (RSC) lebih baik dari kedua

metode penilaian dan perhitungan skor risiko lainnya yang digunakan dalam tugas

akhir ini.

Dari Tabel 5.4 dapat disimpulkan bahwa metode Risk Score Calculator

(RSC) dan metode Modifikasi Standar Australia sebenarnya sama-sama bersifat

lebih ketat dan kritis dalam mengambil tindakan pengendalian bahaya sehingga

tindakan pencegahan bahaya cenderung harus dilakukan sesegera mungkin dan

mengambil tindakan secepat mungkin. Namun metode RSC lebih baik

dibandingkan dengan metode Modifikasi Standar Australia karena metode RSC

melihat akibat (consequence) dari 4 faktor, yaitu tingkat keparahan, biaya,

produktivitas, dan pengaruh kecelakaan terhadap lingkungan. Selain itu metode

RSC menggunakan 3 variabel yaitu derajat keparahan (C), peluang (P), dan

paparan (E). Kelemahan dari metode Modifikasi Standar Australia adalah metode

skor risiko ini hanya menggunakan 2 variabel, yaitu peluang (P) dan akibat (C)

sehingga meskipun metode Modifikasi Standar Australia dan metode RSC sama-

sama lebih ketat dan kritis dalam mengambil tindakan pengendalian bahaya,

Page 86: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐86  

namun metode ini hanya melihat peluang (P) dan akibat (C) saja tanpa

memperhatikan paparan (E) yang mungkin timbul.

Sementara metode Fine bersifat lebih toleran dalam pengambilan tindakan

pencegahan bahaya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam metode Fine hanya

kegiatan dan faktor bahaya tertentu saja yang dirasa sangat berbahaya dan

memiliki potensi kerugian produksi yang besar diberi tindakan sesegera mungkin.

Perbedaan antara metode Fine dan RSC adalah jumlah faktor penentu nilai C

(consequence) dan cara penentuan skor risiko. Pada penilaian skor risiko metode

RSC, nilai C dilandaskan atas 4 (empat) faktor, yaitu tingkat keparahan, biaya,

produktivitas, dan pengaruh kecelakaan terhadap lingkungan. Pada metode Fine,

penilaian C hanya dilihat dari 2 (dua) faktor, yaitu tingkat keparahan dan besar

biaya yang dikeluarkan, sedangkan pada metode Modifikasi Standar Australia

hanya memandang C dari faktor tingkat keparahan saja.

5.12.3 Perlukah Dibuat Suatu Metode Baru

Berdasarkan Operating Hazard Analysis (OHA) yang dilakukan,

penentuan dan perhitungan skor risiko dengan 3 (tiga) metode yang berbeda yaitu

metode Modifikasi Standar Australia, metode Fine, serta metode Risk Score

Calculator, dan tindakan pencegahan bahaya yang diambil dari masing-masing

metode skor risiko, maka dapat disimpulkan tidak perlu dilakukan atau dibuat

suatu metode baru untuk menentukan dan menghitung skor risiko lagi karena

dengan penentuan dan perhitungan skor risiko dengan 3 (tiga) metode diatas serta

tindakan pencegahan bahaya yang diambil dirasa sudah cukup ketat dan kritis

dalam hal pengambilan tindakan pencegahan bahaya. Selain itu, skor risiko yang

dihasilkan dari tiap kegiatan dan potensi bahaya yang ada cukup relevan karena

mempertimbangkan 3 parameter utama dalam penentuan skor risiko dan tindakan

pencegahan bahaya yang diambil yaitu peluang (probability), paparan (exposure),

dan akibat yang ditimbulkan (consequence) sehingga tidak diperlukan membuat

suatu metode penentuan skor risiko yang baru lagi.

Page 87: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐87  

5.13 Prioritas Tindakan Perbaikan

Penentuan nilai skor risiko bertujuan untuk dapat mengetahui kegiatan,

peralatan produksi, dan lokasi proses produksi mana yang memiliki skor risiko

terbesar, sehingga pihak manajemen dapat segera melakukan tindakan perbaikan

berdasarkan urutan prioritasnya. Bahaya dengan skor risiko tertinggi sebesar 500

(metode RSC) adalah bahaya dari pemakaian dinding berbahan asbes di lokasi

kerja Dross Cooling Room. Selain itu, potensi bahaya yang dapat mengakibatkan

kerugian nyawa dan material yang besar ada terdapat pada seksi Casting ini,

seperti kebakaran dan kontaminasi gas beracun dari peralatan (tangki penyedia

minyak berat) dan tangki persediaan LPG juga memiliki skor risiko 500 (metode

RSC). Prioritas tindakan perbaikan untuk seluruh unit produksi dapat dilihat pada

Tabel 5.18.

Tabel 5.18 Prioritas tindakan perbaikan

No. Kegiatan Sumber & Penyebab Bahaya Skor Risiko

1. Pemeriksaan MTC sebelum dan sesudah dioperasikan

Semburan air radiator 350

2. Naik-turun tangga MTC memeriksa lubang nozzle discharge

Peletakan tools tidak rapi 350

3. Memberi aba-aba dari atas dapur pelebur

Percikan metal panas 350

4. Charging aluminium cair

Radiasi panas 300

5. Stirring Percikan metal panas 200

6. Pembersihan dapur pelebur (spearing)

Putusnya tali crane karena melebihi beban

200

7. Skimming off, spearing, dll.

Dross tertiup angin 200

8. Pemeriksaan forklift sebelum dan sesudah dioperasikan

Semburan air radiator 350

9. Mengikat (bundling) ingot

Penyusunan kembali ingot yang melebihi batas

350

Page 88: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐88  

Lanjutan Tabel 5.18

No. Kegiatan Sumber & Penyebab Bahaya Skor Risiko

10. Pendinginan dross Penggunaan dinding berbahan asbes 500

11. Penggantian peralatan minyak berat

Kebocoran pompa dan jaringan pipa minyak berat sehingga terjadi kebakaran

500

12. Penggantian peralatan, pipa penyedia LPG

Kebocoran tabung dan jaringan pipa LPG

500

Jika diperhatikan lebih lanjut, bahaya akibat kesalahan manusia/unsafe act

dan unsafe conditions merupakan sumber bahaya yang selalu terdapat pada kedua

belas kegiatan dengan bahaya yang memiliki skor risiko terbesar. Oleh karena itu,

sebagai prioritas utama dalam tindakan perbaikan disarankan PT INALUM

Smelting Plant lebih sering lagi mengadakan pelatihan K3 sehingga dapat

memotivasi pekerja untuk bekerja secara aman dan efisien. Selain itu, perlu segera

dibuat SOP (Standard Operational Procedure) yang lebih baik lagi dan terus-

menerus diperbaharui dan diperbaiki untuk setiap pekerjaan di seksi Casting ini

sehingga pekerja dapat bekerja sesuai dengan langkah-langkah kerja yang aman

dan efisien.

Apabila kita melihat dari nilai skor risiko pada tiap sumber bahaya, maka

dapat diketahui bahwa skor risiko tertinggi terdapat pada sumber bahaya berupa

pemakaian bahan kimia LPG dan minyak berat pada furnace dan pouring device,

yaitu masing-masing sebesar 500. Nilai sebesar ini merupakan hasil perpaduan

antara kemungkinan terjadinya kecelakaan akibat kebocoran LPG dan minyak

berat, akibat yang akan ditimbulkan jika kecelakaaan tersebut terjadi, dan paparan

yang terjadi. Untuk mengendalikan potensi bahaya ini, maka diperlukan tindakan

perbaikan antara lain inspeksi rutin serta prosedur dan penjadwalan pemeliharaan.

Hal ini diharapkan dapat meminimalisasi terjadinya kecelakaan kerja akibat

kebocoran gas LPG dan minyak berat.

Setelah penggunaan bahan kimia, sumber bahaya dengan skor risiko kedua

terbesar adalah percikan metal panas, semburan air radiator, dan peletakan tools

yang tidak rapi yaitu sebesar 350. Kecelakaan dengan sumber bahaya seperti ini

Page 89: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐89  

disebabkan oleh sikap dan cara kerja yang tidak aman, yaitu pekerja yang tidak

menggunakan APD ketika proses sedang berlangsung. Proses pemberian aba-aba

di atas furnace, check-up MTC dan forklift, serta naik-turun tangga MTC

memeriksa nozzle discharge dilakukan secara manual. Oleh karena itu, kegiatan

ini dapat diminimalisasi terjadinya apabila SOP sudah baik. Lebih lanjut, para

pekerja haruslah menggunakan APD terutama sarung tangan, masker, body

protector, dan safety shoes.

Selanjutnya, yang menjadi prioritas dalam tindakan perbaikan adalah

pengendalian bahaya berupa energi panas. Untuk itu, diperlukan persiapan

keadaan tanggap darurat, perbaikan tingkat kedisiplinan para pekerja dalam

penggunaan APD, penambahan sejumlah ventilasi umum, inspeksi rutin, dan lain-

lain.

5.14 Rekomendasi Pengendalian Bahaya

Dari perbandingan ketiga metode diatas, dapat disimpulkan bahwa

penggunaan metode Risk Score Calculator (RSC) lebih optimal. Perhitungan dan

penentuan skor risiko dimaksudkan untuk dapat melakukan tindakan pengendalian

bahaya sehingga kecelakaan kerja dapat dihindari sebelum kecelakaan terjadi.

Oleh karena itu, metode RSC memiliki tingkat keamanan yang tinggi walaupun

membutuhkan biaya yang lebih besar. Biaya besar yang perlu dikeluarkan ini

dapat dijadikan suatu biaya investasi. Hal ini lebih menguntungkan dibandingkan

biaya yang harus dikeluarkan setelah terjadinya kecelakaan. Untuk itu, PT

INALUM Smelting Plant perlu menilai dan mempertimbangkan penggunaan

metode RSC dalam melakukan perhitungan skor risiko dengan tujuan untuk

menentukan tindakan perbaikan dalam pengendalian bahaya yang ada. Data

pencatatan kecelakaan juga dapat digunakan untuk membantu menentukan nilai

skor risiko.

Tindakan pengendalian bahaya bergantung pada faktor bahaya yang ada

pada setiap jenis kegiatan yang dilakukan. Tindakan pengendalian bahaya

diharapkan dapat memberikan hasil maksimal dalam mengurangi dan meminimasi

terjadinya kecelakaan kerja. Rekomendasi pengendalian bahaya dapat dilihat pada

Tabel 5.19.

Page 90: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐90  

Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Risiko RSC

C P E RS C P E RS

TR

AN

SPO

RT

ASI

Are

al P

arki

r M

T C

ar

Pemeriksaan Metal Transportation Car sebelum dan sesudah dioperasikan

Pekerja terbentur MTC

Pekerja terkena jatuhan

benda

Pekerja terjepit/tertimpa ladle

Pekerja terkena semburan air

radiator

Tangan pekerja tergores saat

check-up MTC

Pekerja terjatuh

Pekerja tersandung saat

check-up MTC

Pekerja tidak konsentrasi**

Alat pencucian yg digunakan

peletakannya sembarangan

Posisi parkir MTC terlalu rapat

Mesin MTC terlalu panas

Saat pencucian, tangan pekerja

menjangkau/menyentuh bagian

tajam dari MTC&FL

Pekerja menginjak tumpahan

air pencucian

Peletakan ember, selang dan

alat pencucian lain tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Tangan terluka

Muka luka bakar

Tangan terluka

Cidera tubuh

Kaki terluka

Min

Min

Min

S

Min

S

Min

UP

UP

UP

QP

UP

QP

QP

Occ

Occ

Occ

F

Occ

Occ

F

8

8

8

375

8

100

30

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Motivasi dan

komunikasi perilaku

kerja aman,

pemakaian APD

(terutama kacamata,

safety shoes, helm,

pelindung

wajah&lengan, body

protector),

Goodhousekeeping

Prosedur kerja yang

aman

Min

Min

Min

Sub

Min

Sub

Min

RP

RP

RP

UP

RP

UP

UP

Occ

Occ

Occ

F

Occ

Occ

F

5

5

5

45

5

20

15

Dep

an F

urna

ce

Naik turun

tangga MT Car

memeriksa

lubang nozzle

discharge,

Memeriksa lubang nozzle discharge dan pouring device

Pekerja terbentur MTC

Pekerja terkena jatuhan

benda

Pekerja terpapar temperatur

metal panas

Pekerja terkena percikan

metal panas

Mata-hidung pekerja

kemasukan abu dross

Pekerja terkena radiasi sinar

metal panas

Pekerja menghisap gas

kandungan metal

Pekerja tersandung

Pekerja tidak konsentrasi**

Tools terjatuh dan mengenai

pekerja

Terpapar temperatur tinggi

Semburan metal panas saat

dituangkan

Dross tertiup angin

Kontak antara mata dengan

metal panas terlalu lama

Tidak menggunakan masker

Peletakan tools tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Dehidrasi, iritasi

Luka bakar/melepuh

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Gangguan penglihatan

Gangguan kesehatan

Kaki terluka

Min

S

Sub

Sub

Sub

Sub

Sub

Sub

S

RP

UP

AC

AC

AC

QP

AC

AC

AC

Occ

IF

F

F

Co

F

F

F

F

5

30

125

125

300

80

125

125

350

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Motivasi dan

komunikasi perilaku

kerja aman,

Penggunaan APD body

protector dan goggles,

Penggunaan lantai

basah yang diberi uap

air dan minimasi

ventilasi umum dengan

pemasangan Local

Exhaust Ventilation &

pendingin udara

Min

Sub

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Sub

Cc

RP

UP

UP

UP

UP

UP

UP

UP

Occ

IF

F

F

Co

F

F

F

F

5

5

15

15

30

15

15

15

45

Page 91: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐91  

Lanjutan (1) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC

C P E RS C P E RS

TR

AN

SPO

RT

ASI

Di a

tas f

urna

ce

Memberi aba-

aba dari atas

dapur

Pekerja terbentur furnace

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

Pekerja terpapar temperatur

metal panas

Pekerja terkena percikan

metal panas

Mata-hidung pekerja

kemasukan abu dross

Pekerja terkena radiasi sinar

metal panas

Pekerja menghisap gas

kandungan metal

Pekerja tersandung

Pekerja tidak konsentrasi**

Peletakan tools tidak rapi

Panas yang berasal dari metal

Semburan metal panas saat

dituangkan

Dross tertiup angin

Jarak pandang pekerja dengan

metal terlalu dekat

Tidak menggunakan masker

Kelelahan pada pekerja akibat

panas dari metal

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi wajah, kulit

Luka bakar/melepuh

Cidera tubuh

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Gangguan penglihatan

Gangguan kesehatan

Kaki terluka

VS

S

Sub

Sub

S

Sub

Min

Min

Sub

Sub

UP

RP

AC

AC

AC

AC

AC

AC

AC

UP

IF

IF

Co

Co

F

Co

F

F

F

Occ

70

12

300

300

350

300

55

55

160

20

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Prosedur kerja aman

Peletakan tools yang

rapi

Penggunaan APD

(goggles, body

protector, leather

gloves), Hot Work

Permit

Penggunaan lantai

basah yang diberi uap

air, minimasi ventilasi

umum dgn. Local

Exhaust Ventilation

S

Sub

Min

Min

Sub

Min

Min

Min

Min

Min

RP

Cc

UP

UP

UP

UP

UP

UP

UP

RP

IF

IF

Co

Co

F

Co

F

F

F

Occ

12

5

30

30

45

30

15

15

15

5

TR

EA

TM

EN

T

Furn

ace

Charging Cold

Metal

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

Pekerja terbentur alat

Pekerja terkena radiasi panas

Mata-hidung pekerja

kemasukan abu dross

Salah satu tools

terjatuh/terlepas&mengenai

pekerja

Pekerja terkena garpu ingot

charger

Percikan aluminium cair panas

yang diisikan ke dapur

mengenai pekerja

Dross tertiup angin

Kepala, tubuh terluka

Kepala terluka

Iritasi wajah, kulit

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Min

Min

Sub

S

S

UP

UP

AC

QP

QP

Occ

Occ

F

F

F

8

8

160

200

200

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Tools disusun dengan

baik

Penggunaan APD

(helm safety, body

protector, goggles)

Penggunaan lantai

basah dengan uap air,

Local Exhaust

Ventilation

Min

Min

Min

Min

Min

RP

RP

UP

UP

UP

Occ

Occ

F

F

F

5

5

15

15

15

Charging

Aluminium

cair

Flux treatment

Pekerja terkena radiasi panas

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

Temperatur panas dari metal

saat charging

Pekerja tidak konsentrasi**

Pekerja terkena tools flux

treatment

Iritasi wajah, kulit

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Sub

Min

Sub

AC

UP

UP

Co

Occ

Occ

300

8

20

Lakukan tindakan saat itu juga

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Penggunaan APD

(body protector, leather

gloves)

Tools disusun dengan

baik

Min

Min

Min

UP

RP

RP

Co

Occ

Occ

30

5

5

Page 92: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐92  

Lanjutan (2) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC

C P E RS C P E RS

TR

EA

TM

EN

T

Furn

ace

Charging

Aluminium

cair

Flux treatment

Pekerja memegang benda

panas

Pekerja terkena percikan

metal

Mata-hidung pekerja

kemasukan abu dross

Pekerja terkena radiasi sinar

metal

Pekerja tersandung

Pekerja menghirup gas

beracun dari metal dan LPG

Pekerja tidak memakai sarung

tangan

Semburan metal panas saat

dituangkan

Dross tertiup angin

Jarak pandang pekerja dengan

metal terlalu dekat

Perletakan tools flux dan

charging tidak rapi

Tidak menggunakan masker

Luka bakar/melepuh

Cidera tubuh

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Gangguan penglihatan

Kaki terluka

Gangguan kesehatan

Sub

S

S

Min

Min

Min

Sub

AC

UP

QP

AC

AC

UP

AC

F

Occ

F

F

F

Occ

Occ

160

50

200

60

60

8

75

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Penggunaan APD

(sarung tangan kulit)

Penggunaan body

protector & goggles

Penggunaan lantai

basah yg. diberi uap air,

minimasi ventilasi

umum dgn.

pemasangan Local

Exhaust Ventilation

Penggunaan masker

anti gas

Min

Sub

Min

Min

Min

Min

Min

UP

RP

UP

UP

UP

RP

UP

F

Occ

F

F

F

Occ

Occ

15

10

15

15

15

5

8

Stirring

(Pengadukan)

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Pekerja terkena benturan

tools berat

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

Pekerja terpapar temperatur

metal panas

Pekerja terkena radiasi sinar

metal panas

Pekerja memegang tools

strring yang masih panas dan

berat

Pekerja terkena percikan

metal panas

Pekerja tersandung oleh tools

stirring

Ketidaknyamanan pekerja

Dross tertiup angin

Peletakan tools stirring tidak

rapi

Tools terlepas dari crane

Panas yang berasal dari metal

Jarak pandang pekerja dengan

metal terlalu dekat

Kelelahan pada pekerja

Semburan metal panas saat

dituangkan

Peletakan tools stirring tidak

rapi

Desain tools stirring yang tidak

ergonomis

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Dehidrasi, iritasi

Gangguan penglihatan

Tangan melepuh

Cidera tubuh

Kaki terluka

Kelelahan otot

punggung

S

Min

Min

Min

Min

Min

Min

S

Sub

Min

QP

AC

UP

UP

AC

AC

AC

QP

UP

QP

F

F

Occ

Occ

F

F

F

F

Occ

Occ

200

60

8

8

60

60

60

200

20

15

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Penggunaan lantai

basah yg. diberi uap air,

minimasi ventilasi

umum dgn.

pemasangan Local

Exhaust Ventilation

Tools disusun dengan

baik

Penggunaan APD

(body

protector&goggles)

Penggunaan sarung

tangan kulit

Penggunaan body

protector

Tools disusun dengan

baik

Pengadaan tools yang

ergonomis dan nyaman

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Sub

Min

Min

UP

UP

RP

RP

UP

UP

UP

UP

RP

RP

F

F

Occ

Occ

F

F

F

F

Occ

Occ

15

15

5

5

15

15

15

45

5

5

Page 93: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐93  

Lanjutan (3) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC

C P E RS C P E RS

TR

EA

TM

EN

T

Furn

ace

Skimming off

(pengeluaran

dross)

Pekerja terbentur forklift

Pekerja terkena jatuhan tools

yang dipakai untuk proses

skimming off

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Pekerja terpapar temperatur

metal panas

Pekerja terjepit/tertimpa

dross scratcher dan forklift

Pekerja tersandung tools

skimming off

Kontak langsung dengan zat

yang bercampur bahan kimia

(dross)

Pekerja tidak konsentrasi**

Tools terlepas dari crane

Dross tertiup angin

Panas yang berasal dari metal

Kelelahan pada pekerja

Peletakan tools tidak rapi

Tidak menggunakan sarung

tangan saat bekerja

Kepala terluka

Kepala/tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Dehidrasi, iritasi

Tangan-kaki terluka

Kaki terluka

Iritasi

Sub

Sub

S

S

Min

Sub

Sub

Sub

QP

UP

QP

QP

AC

UP

QP

QP

Occ

Occ

F

F

F

Occ

Occ

F

35

20

200

200

60

20

35

70

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Pemisahan jalur forklift

dgn. pekerja

Crane dilengkapi load

indicator & jaring

pengaman

Penggunaan lantai

basah yg. diberi uap air,

minimasi ventilasi

umum dgn.

pemasangan Local

Exhaust Ventilation

Prosedur kerja aman

Penggunaan sarung

tangan kulit, masker, &

goggles

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

UP

RP

UP

UP

UP

RP

UP

UP

Occ

Occ

F

F

F

Occ

Occ

Occ

8

5

15

15

15

5

8

8

Mengambil

sampel TPM

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Pekerja terkena benturan

tools berat

Pekerja terpapar temperatur

metal panas

Pekerja terkena percikan

metal panas

Pekerja tersandung oleh tools

Pekerja menghirup

kandungan gas beracun

dalam metal

Pengambilan sampel yang

tidak efektif dan efisien

Terjadi tumpahan sampel

Dross tertiup angin

Peletakan tools tidak rapi

Panas yang berasal dari metal

Semburan metal panas saat

dituangkan

Peletakan tools tidak rapi

Tidak menggunakan masker

Alat yang digunakan tidak

ergonomis/tidak memudahkan

pengambilan sampel

Kecerobohan pekerja, tidak

konsentrasi

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Kepala terluka

Dehidrasi, iritasi

Tangan-kaki terluka

Kaki terluka

Gangguan kesehatan

Luka bakar

Luka bakar

Sub

S

Sub

Min

Sub

Min

Min

Min

Min

QP

QP

UP

AC

UP

UP

AC

AC

AC

F

F

Occ

F

Occ

Occ

F

F

F

70

200

20

60

20

8

60

60

60

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Penggunaan lantai

basah yg. diberi uap air,

minimasi ventilasi

umum dgn.

pemasangan Local

Exhaust Ventilation

Penggunaan APD body

protector&goggles

Penggunaan masker

anti gas

Isolasi proses

pengambilan sampel

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

UP

UP

RP

UP

RP

RP

UP

UP

UP

F

F

Occ

F

Occ

Occ

Occ

Occ

Occ

15

15

5

15

5

5

8

8

8

Page 94: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐94  

Lanjutan (4) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC

C P E RS C P E RS

TR

EA

TM

EN

T Fu

rnac

e

Pembersihan

Dapur

(Spearing)

Pekerja terkena benturan

tools berat

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas /crane

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Pekerja terpapar temperatur

metal panas

Pekerja terkena radiasi sinar

metal panas

Pekerja pembersihan dapur

memegang tools yang masih

panas

Pekerja terkena percikan

metal panas

Pekerja tertimpa oleh tools

berat

Tangan pekerja tergores saat

pembersihan dapur

Pekerja tersandung tools

spearing

Peletakan tools yang tidak rapi

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Dross tertiup angin

Panas yang berasal dari metal

Kontak mata pekerja dengan

metal panas terlalu lama

Peletakan tools yang tidak rapi

Semburan metal panas

Putusnya tali crane

Kontak dengan bagian furnace

Tidak konsentrasi, kondisi

tubuh kurang sehat

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Dehidrasi, iritasi

Gangguan penglihatan

Tangan melepuh

Cidera tubuh

Tangan-kaki terluka

Tangan terluka

Kaki terluka

Sub

Sub

S

Sub

Min

Min

Min

Sub

S

Sub

Sub

UP

UP

QP

UP

AC

AC

AC

UP

QP

UP

QP

Occ

Occ

F

F

F

F

F

F

F

F

Occ

20

20

200

45

60

60

60

45

200

45

35

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Tools disusun dengan

baik

Crane dilengkapi load

indicator & jaring

pengaman

Penggunaan lantai

basah yg. diberi uap air,

minimasi ventilasi

umum dgn.

pemasangan Local

Exhaust Ventilation

Penggunaan APD body

protector&goggles

Menggunakan crane

tipe automatic safe load

Penggunaan sarung

tangan kulit

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Sub

Min

Min

RP

RP

UP

RP

UP

UP

UP

RP

UP

RP

UP

Occ

Occ

F

F

F

F

F

F

F

F

Occ

5

5

15

6

15

15

15

6

45

6

8

Dro

ss P

roce

ss

Equ

ipm

ent

Mengolah

Dross

Pekerja terbentur crucible,

tertabrak forklift, tools berat

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Pekerja terpapar temperatur

metal panas

Peletakan tools tidak rapi

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Dross tertiup angin

Panas yang berasal dari metal

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Dehidrasi, iritasi

Sub

Sub

S

Min

Min

UP

UP

QP

AC

AC

IF

IF

F

F

F

12

12

200

60

60

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Tools dan crucible

disusun dengan baik

Crane dilengkapi load

indicator&jaring

pengaman

Penggunaan APD body

protector, goggles

Min

Min

Min

Min

Min

RP

RP

UP

UP

UP

IF

IF

F

F

F

5

5

15

15

15

Page 95: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐95  

Lanjutan (5) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahay

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC

C P E RS C P E RS

TR

EA

TM

EN

T D

ross

Roo

m

Mengolah

Dross

Pekerja terkena percikan

metal panas

Pekerja tertimpa oleh tools

berat

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung tools

Semburan metal panas saat

dituangkan

Tali crane pengangkat tools

putus

Sisi tajam tools pengolahan

dross (martil, pahat, sekop)

Peletakan tools tidak rapi

Cidera tubuh

Tangan-kaki terluka

Tangan terluka

Kaki terluka

Sub

Sub

Sub

Sub

UP

UP

UP

QP

F

Occ

IF

Occ

45

20

12

35

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Penggunaan APD body

protector& goggles,

sarung tangan kulit

Penggunaan crane tipe

automatic safe load

Min

Min

Min

Min

RP

RP

RP

UP

F

Occ

IF

Occ

6

5

5

8

Menyebarkan

Dross

Mengutip

Scrap Metal

Pekerja terkena benturan

crucible, forklift, tools berat

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Pekerja tertimpa oleh tools

berat

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung tools

Peletakan tools yang tidak rapi

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Dross tertiup angin

Tali crane pengangkut tools

putus

Pengutipan scrap metal tidak

hati-hati

Peletakan tools tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Tangan-kaki terluka

Tangan terluka

Kaki terluka

Sub

Sub

S

Min

Sub

Sub

Sub

UP

UP

QP

AC

UP

UP

UP

Occ

Occ

F

F

Occ

Occ

Occ

20

20

200

60

20

20

20

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Tools disusun dengan

baik

Crane dilengkapi jaring

pengaman dan load

indicator

Penggunaan lantai

basah yg. diberi uap air,

minimasi ventilasi

umum dgn.

pemasangan Local

Exhaust Ventilation

Penggunaan APD

sarung tangan kulit

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

RP

RP

UP

UP

RP

RP

RP

Occ

Occ

F

F

Occ

Occ

Occ

5

5

15

15

5

5

5

Scra

p, S

pec

Out

Persiapan Cold

Metal

Pekerja terkena benturan

tools berat

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata & hidung pekerja

kemasukan dross

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung tools

Peletakan tools yang tidak rapi

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Dross tertiup angin

Terkena tools scrap yg. tajam

Peletakan tools tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Tangan terluka

Kaki terluka

Sub

Sub

Sub

Min

Sub

Sub

UP

UP

QP

QP

UP

QP

Occ

Occ

F

F

Occ

F

20

20

70

30

20

70

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Tools disusun dengan

baik

Pemasangan jaring

pengaman&load

indicator pada crane

Pengunaan APD

goggles, sarung tangan

kulit, masker

Min

Min

Min

Min

Min

Min

RP

RP

UP

UP

RP

UP

Occ

Occ

F

F

Occ

F

5

5

15

15

5

15

Page 96: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐96  

Lanjutan (6) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC

C P E RS C P E RS

OPE

RA

SI C

AST

ING

Cas

ting

Mac

hine

Menuang

Metal dari

Pouring

Device

Mengambil

Scum

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Panas yang dihasilkan oleh

pouring device

Tangan pekerja tergores scum

Pekerja tersandung tools

pengambil scum

Tali crane terputus

Dross tertiup angin

Mengalirkan molten panas di

pouring device

Terkena tools scrap yg. tajam

Peletakan tools tidak rapi

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Dehidrasi, iritasi

Tangan terluka

Kaki terluka

Sub

Sub

Min

Min

Sub

Sub

UP

AC

AC

AC

UP

UP

IF

F

F

F

Occ

Occ

12

160

60

60

20

20

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Penggunaan crane tipe

automatic safe load

Penggunaan APD

goggles, body

protector, sarung

tangan kulit

Peletakan tools dengan

baik

Min

Min

Min

Min

Min

Min

RP

UP

UP

UP

RP

RP

IF

F

F

F

Occ

Occ

5

15

15

15

5

5

Mencongkel

Scrap di

Pouring

Device

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Panas yang dihasilkan oleh

pouring device

Tangan pekerja terjepit di

pouring device

Tangan pekerja tergores scum

Pekerja tersandung tools

pengcongkel scrap

Tali crane terputus

Dross tertiup angin

Mengalirkan molten panas di

pouring device

Pekerja tidak konsentrasi**

Terkena tools scrap yg. tajam

Peletakan tools tidak rapi

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Dehidrasi, iritasi

Tangan-kaki terluka

Tangan terluka

Kaki terluka

Sub

Sub

Min

Min

Sub

Sub

Sub

UP

AC

AC

AC

UP

UP

UP

Occ

F

F

F

Occ

Occ

Occ

20

160

60

60

20

20

20

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Penggunaan crane tipe

automatic safe load

Penggunaan lantai

basah yg. diberi uap air,

minimasi ventilasi

umum dgn.

pemasangan Local

Exhaust Ventilation

Penggunaan APD body

protector, goggles,

sarung tangan kulit

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

RP

UP

UP

UP

RP

RP

RP

Occ

F

F

F

Occ

Occ

Occ

5

15

15

15

5

5

5

Mould

Cleaning

Menarik scum

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Dross tertiup angin

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Sub

Sub

Sub

UP

AC

UP

Occ

F

Occ

20

160

20

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Crane dilengkapi jaring

pengaman&load

indicator

Penggunaan APD

goggles&masker

Min

Min

Min

RP

UP

RP

Occ

F

Occ

5

15 5

Page 97: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐97  

Lanjutan (7) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC

C P E RS C P E RS

OPE

RA

SI C

AST

ING

Cas

ting

Mac

hine

Mould

Cleaning

Menarik scum

Paparan bising dari

pencetakan ingot

Tangan pekerja terjepit di

mould

Tangan pekerja tergores

mould

Pekerja tersandung tools

Suara yang berasal dari

hammering device saat

melepaskan ingot dari cetakan

Mengeluarkan ingot abnormal

dari mould saat mesin sedang

berjalan

Membersihkan bagian mould &

menyentuh sisi tajam mould

Peletakan tools tidak rapi

Gangguan pendengaran

Tangan-kaki terluka

Tangan terluka

Kaki terluka

Min

Sub

Sub

Sub

AC

UP

UP

UP

F

Occ

Occ

IF

60

20

20

12

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Penggunaan APD

pelindung telinga/ear

plug

Prosedur kerja aman

Penggunaan sarung

tangan kulit

Tools disusun dengan

baik

Min

Min

Min

Min

UP

RP

RP

RP

F

Occ

Occ

IF

15

5

5

8

Water Jacket

Cleaning

Memasang

No. Lot

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung

Paparan bising dari alat

pencetak ingot

Pekerja tergelincir

Korsleting

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Membersihkan water jacket

Kabel-kabel listrik dari alat-alat

listrik tidak rapi

Suara yang berasal dari

hammering device saat

melepaskan ingot dari cetakan

Tumpahan air yang berasal dari

water jacket

Kabel-kabel listrik dari alat-alat

listrik tidak rapi

Kepala, tubuh terluka

Tangan terluka

Kaki terluka

Gangguan pendengaran

Cidera tubuh

Tersetrum

Sub

Min

Sub

Min

Min

Min

UP

AC

UP

AC

AC

UP

IF

F

Occ

F

F

F

12

60

20

60

60

15

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Crane dilengkapi

jaring

pengaman&load

indicator

Pemakaian sarung

tangan kulit

Kabel listrik disusun

dengan baik

Pemakaian APD ear

plug

Goodhousekeeping

Insulasi kabel dan

grounding aliran

listrik

Min

Min

Min

Min

Min

Min

RP

UP

RP

UP

UP

RP

IF

F

Occ

F

F

Occ

8

15

5

15

15

5

Mencongkel

ingot panas

dari mould

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Tangan pekerja terjepit, kaki

pekerja tertimpa

Pekerja tersandung tools

pencongkel ingot panas

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Terjepit mould, ingot panas

menimpa kaki pekerja saat

ingot panas dicongkel

Peletakan tools tidak rapi

Kepala, tubuh terluka

Tangan-kaki terluka

Kaki terluka

Sub

Sub

Sub

UP

UP

UP

Occ

Occ

Occ

20

20

20

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Tools disusun dengan

baik&rapi

Penggunaan APD

safety shoes&sarung

tangan kulit

Pengadaan box khusus

menyimpan tools

Min

Min

Min

RP

RP

RP

Occ

Occ

Occ

5

5

5

Page 98: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐98  

Lanjutan (8) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC

C P E RS C P E RS

OPE

RA

SI C

AST

ING

Cas

ting

Mac

hine

Menimba

Molten dari

Pouring

Device

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung pekerja

kemasukan dross

Pekerja terkena percikan

metal panas

Tangan pekerja terjepit

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung tools

penimba molten

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Dross tertiup angin

Semburan metal panas dari

pouring device

Terjepit pouring device

Tergores pouring device

Peletakan tools tidak rapi

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Cidera tubuh

Tangan-kaki terluka

Tangan terluka

Kaki terluka

Sub

Sub

Min

Sub

Sub

Sub

Sub

UP

AC

AC

UP

UP

UP

UP

Occ

F

F

Occ

Occ

Occ

Occ

20

160

60

20

20

20

20

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Crane dilengkapi load

indicator&jaring

pengaman

Penggunaan lantai

basah yg. diberi uap air,

pemasangan Local

Exhaust Ventilation

Pemakaian APD sarung

tangan kulit, body

protector

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

RP

UP

UP

RP

RP

RP

RP

Occ

F

F

Occ

Occ

Occ

Occ

5

15

15

5

5

5

5

Stac

king

Mac

hine

Menarik ingot

yang jatuh

tidak normal di

Receiving Arm

Mengangkat

ingot dengan

Servo Arm

Pengoperasian

stacking

machine

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Tangan pekerja tergores

Tangan/kaki pekerja tertimpa

ingot abnormal

Temperatur panas

Pekerja tersandung

Ketidaknyamanan operator

Pekerja tidak konsentrasi&

terbentur receiving arm &

servo arm**

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Tergores ingot abnormal

Ingot abnormal lepas dari servo

arm

Tumpukan ingot yg. baru

tercetak dan masih panas

Ada ingot yg. tidak

tersusun/terjatuh

Ketidakergonomisan alat

pengoperasian stacking

machine

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Tangan terluka

Tangan-Kaki terluka

Dehidrasi, iritasi

Kaki terluka

Kelelahan otot

punggung

Sub

Sub

Sub

S

Min

Sub

Min

UP

UP

UP

UP

AC

UP

QP

Occ

Occ

Occ

Occ

F

Occ

F

20

20

20

50

60

20

30

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Prosedur kerja aman

Crane dilengkapi load

indicator& jaring

pengaman

Penggunaan APD

sarung tangan kulit

Pemasangan

barrier/pembatas antara

servo arm dgn. pekerja

Desain alat stacking yg.

ergonomis

Min

Min

Min

Sub

Min

Min

MIN

RP

RP

RP

RP

UP

RP

RP

Occ

Occ

Occ

Occ

F

Occ

Occ

5

5

5

5

15

5

5

Cooling

Chamber

Cleaning

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas /crane

Tangan pekerja tergores

Pekerja tersandung

Pekerja tidak konsentrasi**

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Tergores ingot abnormal

Ada ingot yg. terjatuh dari

tumpukannya

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Tangan terluka

Kaki terluka

Sub

Sub

Sub

Sub

UP

UP

UP

UP

Occ

Occ

Occ

Occ

20

20

20

20

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Prosedur, motivasi dan

komunikasi perilaku

kerja aman

Pemakaian APD sarung

tangan kulit

Min

Min

Min

Min

RP

RP

RP

RP

Occ

Occ

Occ

Occ

5

5

5

5

Page 99: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐99  

Lanjutan (9) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC

C P E RS C P E RS

OPE

RA

SI C

AST

ING

Peny

impa

nan

Flux

Penyediaan

flux

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Mata-hidung-bagian tubuh

pekerja terkena flux

Pekerja tersandung tools

Kontak langsung/memegang

flux

Ketidaknyamanan operator

Pekerja tidak konsentrasi **

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Flux tertiup angin, penutup

kontainer flux tidak tertutup

rapat

Peletakan tools tidak rapi

Tidak menggunakan sarung

tangan pada saat bekerja

Ketidakergonomisan alat

penyediaan flux (sekop)

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Iritasi kulit

Kaki terluka

Iritasi

Kelelahan otot

punggung

Sub

Sub

S

Min

S

Sub

S

Min

UP

UP

QP

AC

QP

UP

RP

QP

Occ

Occ

F

F

F

Occ

Occ

F

20

20

200

60

200

20

45

30

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Prosedur kerja aman

Crane dilengkapi jaring

pengaman&load

indicator

Penggunaan APD body

protector, goggles,

masker, sarung tangan

kulit

Desain sekop yang

aman dan nyaman

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

RP

RP

UP

UP

UP

RP

RP

RP

Occ

Occ

F

F

F

Occ

Occ

Occ

5

5

15

15

15

5

5

5

BU

ND

LIN

G

Park

ir F

orkl

ift

Pemeriksaan

forklift

sebelum dan

sesudah

dioperasikan

Pekerja terbentur forklift

Pekerja terkena jatuhan

benda sisa metal

Pekerja terjepit/tertimpa

Pekerja terkena semburan air

radiator

Tangan pekerja tergores saat

check-up forklift

Pekerja tersandung saat

check-up forklift

Pekerja terjatuh/tergelincir

Pekerja tidak konsentrasi**

Ada sisa-sisa metal yg.

tertinggal di forklift

Terjepit bagian forklift saat

check-up

Radiator terlalu panas

Membuka tutup radiator yg

panas tanpa memakai kain lap

sebagai alat bantu

Peletakan tools check-up

forklift tidak rapi

Pekerja menginjak tumpahan

air radiator

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Tangan-kaki terluka

Wajah luka bakar

Tangan terluka

Kaki terluka

Cidera tubuh

Sub

Min

Sub

S

Sub

Sub

Min

UP

UP

UP

AC

UP

AC

UP

IF

IF

Occ

F

IF

Occ

IF

12

5

20

350

12

75

5

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Pemisahan jalur forklift

dgn. pekerja

Good housekeeping

Prosedur kerja aman

Penggunaan APD body

protector&sarung

tangan kulit

Tools disusun dengan

baik

Good housekeeping

Min

Min

Min

Sub

Min

Min

Min

RP

RP

RP

UP

RP

UP

RP

IF

IF

Occ

F

IF

Occ

IF

5

5

5

15

5

15

5

Tim

bang

an 2

ton Cross-check &

Menimbang

ingot

Pekerja terbentur timbangan

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Pekerja terjepit/tertimpa

Tidak konsentrasi**

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Terjepit saat menukar beberapa

ingot yg. beratnya di luar batas

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Tangan-kaki terluka

Min

Min

Min

UP

UP

UP

IF

IF

IF

5

5

5

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Motivasi dan perilaku

kerja yang aman

Crane dilengkapi jaring

pengaman&load

indicator

Min

Min

Min

RP

RP

RP

IF

IF

IF

5

5

5

Page 100: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐100  

Lanjutan (10) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC

C P E RS C P E RS

BU

ND

LIN

G

Tim

bang

an

2 to

n

Cross-check &

Menimbang

ingot

Pekerja terkena ingot panas

Pekerja tersandung

Pekerja terjatuh

Menyentuh ingot panas

Peletakan figure punch dan

martil tidak rapi

Pekerja tidak hati-hati saat

berada di atas platform

timbangan

Luka bakar, melepuh

Kaki terluka

Cidera tubuh

Sub

Sub

Min

UP

AC

RP

Occ

F

IF

20

160

5

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Penggunaan APD sarung

tangan kulit

Tools disusun baik

Prosedur kerja aman

Min

Min

Min

RP

UP

Cc

Occ

F

IF

5

15

5

Coo

ling

Yar

d

Marking,

Painting

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda

Kemasukan zat aerosol

Tangan pekerja tergores

Pekerja terjatuh

Pekerja tersandung

Pekerja tidak konsentrasi**

Tumpukan ingot yg. tidak

sempurna tersentuh dan

mengenai pekerja

Pekerja terpapar kandungan

aerosol dari cat semprot (spray

paint)

Terkena bagian ingot yg. agak

tajam

Kondisi tangga yg. tidak aman

Peletakan tools

marking&painting tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Mata iritasi

Gangguan pernafasan

Tangan terluka

Cidera tubuh

Kaki terluka

Min

Min

S

S

Min

Min

Min

AC

UP

QP

QP

UP

UP

UP

Occ

IF

F

F

IF

IF

IF

30

5

200

200

5

5

5

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Motivasi perilaku kerja

aman

Pemasangan pembatas

antara tumpukan ingot

dgn. pekerja

Penggunaan cat semprot

yang berbahan aman

Desain tangga aman

Tools disusun dengan

baik

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

UP

RP

UP

UP

RP

RP

RP

Occ

IF

F

F

IF

IF

IF

5

5

15

15

5

5

5

Bun

dlin

g H

ouse

Mengikat

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda

Tangan pekerja tergores

Pekerja tertimpa/terjepit

Pekerja terpukul

Pekerja tersandung

Strapping band tersangkut pada

roda FL dan tertarik sehingga

membentur kaki petugas

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Penyusunan kembali ingot yang

melebihi batas berat

Tumpukan ingot tidak

sempurna

Terkena strapping band dan

seal

Peletakan strapping band&seal

tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Tangan terluka

Tangan-kaki terluka

Kaki terluka

Kaki terluka

Min

Min

S

Sub

S

Sub

UP

UP

AC

AC

RP

AC

IF

IF

F

F

Occ

Occ

5

5

350

160

20

80

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Penyusunan

strapping&seal band

dengan baik

Penggunaan crane tipe

automatic safe load

Penggunaan APD sarung

tangan kulit&helm safety

Penyusunan

strapping&seal band

dengan baik dan rapi

Min

Min

Sub

Min

Sub

Min

RP

RP

UP

UP

Cc

UP

IF

IF

F

F

Occ

Occ

5

5

30

15

5

5

Page 101: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐101  

Lanjutan (11) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC

C P E RS C P E RS

MA

INT

EN

AN

CE

Furn

ace

(MF&

HF)

Monthly

Inspection &

Repairing

Inspector terbentur MTC

Inspector terkena jatuhan

benda/tools

Mata-hidung inspector

kemasukan abu dross

Inspector terpapar temperatur

metal panas

Inspector jatuh/terpeleset

Inspector tersandung

Tidak konsentrasi**

Peletakan tools tidak rapi

Dross tertiup angin

Panas yang berasal dari metal

Menginjak abu dross hingga

terpeleset

Peletakan alat repairing

furnace tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Dehidrasi, iritasi

Tubuh terpapar

Cidera tubuh

Kaki terluka

Sub

Min

S

Min

Min

Sub

Sub

Sub

UP

UP

QP

QP

AC

UP

AC

UP

Occ

Occ

F

F

F

Occ

F

Occ

20

20

200

30

60

20

160

20

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Perilaku kerja aman

Crane dilengkapi load

indicator&jaring

pengaman

Penggunaan lantai basah

yg. diberi uap air,

minimasi ventilasi umum

dgn. pemasangan Local

Exhaust Ventilation

Tools disusun rapi

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

RP

RP

UP

RP

UP

RP

UP

RP

Occ

Occ

F

F

F

Occ

F

Occ

5

5

15

8

15

5

15

5

Cas

ting

Mac

hine

Monthly

Inspection &

Repairing

Inspector terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda dari bagian atas

(crane)

Paparan bising dari

pencetakan ingot

Tangan inspector terjepit di

mould

Tangan inspector tergores

mould

Inspector terjatuh

Inspector tersandung tools

Pengoperasian forklift yg tidak

aman

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Suara dari hammering device

saat pencetakan ingot

Mengecek kondisi mould

Sisa metal yg lengket di dalam

mould

Sisa oli dari repairing casting

machine

Peletakan tools tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Gangguan

pendengaran

Tangan terluka

Tangan-kaki terluka

Cidera tubuh

Kaki terluka

Sub

Min

Sub

Sub

Sub

Sub

Sub

UP

UP

AC

AC

UP

AC

UP

Occ

Occ

F

F

Occ

Occ

Occ

20

8

160

160

20

80

20

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Prosedur kerja aman

(safety drive)

Crane dilengkapi jaring

pengaman&load

indicator

Penggunaaan APD ear

plug, sarung tangan kulit

Good housekeeping

Tools disusun dengan

baik dan rapi

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

RP

RP

UP

UP

RP

UP

RP

Occ

Occ

F

F

Occ

Occ

Occ

5

5

15

15

5

8

5

Cra

ne20

/3,

10, 1

ton

Monthly

Inspection

Inspector terbentur

Inspector terkena jatuhan

benda dari crane

Tidak konsentrasi**

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Sub

Min

UP

UP

Occ

Occ

20

8

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Prosedur kerja aman

Penggunaan crane tipe

automatic safe load

Min

Min

RP

RP

Occ

Occ

5

5

Page 102: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐102  

Lanjutan (12) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC

C P E RS C P E RS

MA

INT

EN

AN

CE

Cra

ne 2

0/3

ton,

10

ton,

1 to

n

Monthly

Inspection

Mata-hidung inspector

kemasukan abu dross

Tangan inspector terjepit

Inspector terjatuh

Inspector tersandung tools

Dross tertiup angin

Pengecekan kondisi crane

Tidak hati-hati saat berada di

crane

Peletakan alat repairing crane

tidak rapi

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Tangan-Kaki terluka

Cidera tubuh

Kaki terluka

Sub

Min

Sub

Sub

Sub

AC

AC

UP

AC

UP

F

F

Occ

F

Occ

160

60

20

160

20

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Penggunaan APD

masker, goggles, sarung

tangan kulit

Goodhousekeeping&per

ilaku kerja aman

Penggunaan box khusus

menyimpan tools

Min

Min

Min

Min

Min

UP

UP

RP

UP

RP

F

F

Occ

F

Occ

15

15

5

15

5

Coo

ling

Tow

er

Monthly

Inspection &

Cleaning

Inspector terbentur

Tangan inspector terjepit

Inspector terjatuh

Inspector tersandung tools

Tidak konsentrasi**

Pengecekan kondisi cooling

tower

Menginjak sisa air tumpahan

hingga terpeleset

Peletakan alat cleaning tidak

rapi

Kepala terluka

Tangan-Kaki terluka

Cidera tubuh

Kaki terluka

Sub

Sub

Sub

Sub

UP

UP

AC

UP

Occ

Occ

F

Occ

20

20

160

20

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Prosedur kerja aman

Penggunaan APD

sarung tangan kulit

Good housekeeping

Penggunaan box

penyimpan tools

Min

Min

Min

Min

RP

RP

UP

RP

Occ

Occ

F

Occ

5

5

15

5

Pour

ing

Dev

ice

Breaking

Castable,

Setting

Castable,

Mengganti

Pouring

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

Mata-hidung pekerja

kemasukan abu dross

Paparan bising dari

pencetakan ingot

Tangan pekerja terjepit di

pouring device

Kaki pekerja terpukul

Pekerja tersandung tools

Posisi kepala pekerja terlalu

dekat dgn pouring saat

penggantian pouring

Perletakan tools yg dipakai utk.

setting castable sembarang

Dross tertiup angin

Suara dari hammering device

saat pencetakan ingot

Penggantian pouring yg rusak

Penggantian pouring device

dan setting castable

Perletakan tools penggantian

pouring tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Gangguan pendengaran

Tangan-Kaki terluka

Kaki terluka

Kaki terluka

Sub

Min

Sub

Min

Sub

Sub

Sub

Sub

UP

UP

AC

UP

AC

AC

AC

UP

Occ

Occ

F

Occ

F

F

F

Occ

20

8

160

20

160

160

160

20

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Penggunaan APD

safety helm, ear plug,

sarung tangan kulit

Peletakan tools yang

benar dan aman

Penggunaan lantai

basah yg. diberi uap air,

minimasi ventilasi

umum dgn.

pemasangan Local

Exhaust Ventilation

Prosedur kerja aman

Penggunaan box

penyimpan tools

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

RP

RP

UP

RP

UP

UP

UP

RP

Occ

Occ

F

Occ

F

F

F

Occ

5

5

15

5

15

15

15

5

Page 103: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐103  

Lanjutan (13) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC

C P E RS C P E RS

MA

INT

EN

AN

CE

Lou

nder

Fur

nace

Breaking

Castable,

Setting

Castable,

Mengganti

Castable

Pekerja terbentur

Pekerja terkena jatuhan

benda/tools

Mata-hidung pekerja

kemasukan abu dross

Paparan bising

Tangan pekerja terjepit di

lounder furnace

Kaki pekerja terpukul

Pekerja tersandung tools

Posisi kepala pekerja terlalu

dekat lounder furnace

Perletakan tools yg dipakai utk.

setting castable sembarang

Dross tertiup angin

Suara dari pemanasan molten

Penggantian bagian lounder

furnace yg rusak

Penggantian castable dan

setting castable

Perletakan tools penggantian

castable tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Gangguan pendengaran

Tangan-Kaki terluka

Kaki terluka

Kaki terluka

Sub

Min

S

Min

Min

Min

Min

Sub

UP

UP

QP

UP

AC

AC

AC

UP

Occ

Occ

F

Occ

Co

F

F

Occ

20

8

200

8

120

60

60

20

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Penggunaan APD

safety helm, ear plug

Peletakan tools yg.

benar&aman

Penggunaan lantai

basah yg. diberi uap

air, minimasi ventilasi

umum dgn.

pemasangan Local

Exhaust Ventilation

Penggunaan box

penyimpan tools

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

RP

RP

UP

RP

UP

UP

UP

RP

Occ

Occ

F

Occ

Co

F

F

Occ

5

5

15

5

20

15

15

5

MT

Car

& F

orkl

ift

Ganti Ban,

Repairing

Pekerja terbentur MTC&FL

Pekerja terkena jatuhan

benda alat repairing

Pekerja terjepit/tertimpa

Tangan pekerja tergores

Pekerja terkena semburan air

radiator

Pekerja tersandung saat ganti

ban & repairing MTC&FL

Pekerja tidak konsentrasi**

Perletakan alat repairing

MTC&FL sembarangan

Pekerja tidak hati-hati saat

repairing/penggantian ban

MTC&FL

Membuka tutup radiator tanpa

memakai kain lap sebagai alat

bantu

Radiator terlalu panas

Peletakan ban yg tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Tangan-Kaki terluka

Tangan terluka

Wajah luka bakar

Kaki terluka

Sub

Min

Sub

Sub

S

Sub

UP

UP

AC

AC

QP

UP

Occ

Occ

F

F

F

Occ

20

8

160

160

200

20

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Penggunaan APD

safety helm

Peletakan alat

repairing yg.

aman&rapi

Penggunaan APD

sarung tangan kulit

Penggunaan APD

body

protector&goggles

Penyusunan ban dan

tools dengan baik

Min

Min

Min

Min

Min

Min

RP

RP

UP

UP

UP

RP

Occ

Occ

F

F

F

Occ

5

5

15

15

15

5

Page 104: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐104  

Lanjutan (14) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC

C P E RS C P E RS

MA

INT

EN

AN

CE

DPE

Monthly

Inspection

Mengganti

Impeller

Inspector/pekerja terkena

benturan crucible, forklift,

tools berat

Inspector/pekerja terkena

jatuhan benda dari bagian

atas (crane)

Mata-hidung

inspector/pekerja kemasukan

dross

Pekerja tertimpa oleh tools

berat

Tangan pekerja tergores

Pekerja tergelincir

Pekerja tersandung tools

pengganti impeller

Peletakan tools tidak rapi

Tools dari crane ada yang

terjatuh

Dross tertiup angin

Tali crane pengangkut tools

putus

Penggantian impeller tidak hati-

hati

Pekerja menginjak oli sisa

penggantian impeller

Peletakan tools tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Tangan-Kaki terluka

Tangan terluka

Tubuh terluka

Kaki terluka

Sub

Min

S

Sub

Sub

Sub

Sub

Sub

UP

UP

QP

UP

AC

AC

AC

UP

Occ

Occ

F

Occ

F

F

F

Occ

20

8

200

20

160

160

160

20

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Penyusunan tools

dengan baik dan rapi

Crane dilengkapi jaring

pengaman&load

indicator

Penggunaan lantai

basah yg. diberi uap air,

minimasi ventilasi

umum dgn. pemasangan

Local Exhaust

Ventilation

Penggunaan APD

sarung tangan kulit,

safety shoes

Penggunaan box

penyimpan tools

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

RP

RP

UP

RP

UP

UP

UP

RP

Occ

Occ

F

Occ

F

F

F

Occ

5

5

15

5

15

15

15

5

Penc

ucia

n M

T C

ar &

For

klift

Cleaning

Pekerja terbentur MTC&FL

Pekerja terkena jatuhan

benda alat pencucian

Mata&hidung pekerja

kemasukan debu

Pekerja terjepit/tertimpa

Tangan pekerja tergores

Pekerja tidak konsentrasi**

Alat pencucian yg digunakan

peletakannya sembarangan

Debu-debu yg menempel di

MTC&FL beterbangan saat

digosok

Saat pencucian, tangan pekerja

menjangkau bagian MTC&FL

tanpa melihat objek yg

dicuci/dijangkau

Saat pencucian, tangan pekerja

menjangkau/menyentuh bagian

tajam dari MTC&FL

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Tangan-Kaki terluka

Tangan terluka

Sub

Min

Sub

Sub

Sub

Sub

UP

UP

AC

UP

AC

AC

Occ

Occ

F

Occ

F

F

20

8

160

20

160

160

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Motivasi perilaku kerja

aman

Peletakan tools dgn.

rapi dan benar

Penggunaan APD

goggles, pelindung

wajah, sarung tangan

kulit

Min

Min

Min

Min

Min

Min

RP

RP

UP

RP

UP

UP

Occ

Occ

F

Occ

F

F

5

5

15

5

15

15

Page 105: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐105  

Lanjutan (15) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC

C P E RS C P E RS

MA

INT

EN

AN

CE

Penc

ucia

n

MT

Car

&

Fork

lift

Cleaning

Pekerja tergelincir

Pekerja tersandung saat

pencucian MTC&FL

Pekerja menginjak tumpahan

air pencucian

Peletakan ember, selang dan

alat pencucian lain tidak rapi

Tubuh terluka

Kaki terluka

Sub

Sub

AC

UP

F

Occ

160

20

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Good Housekeeping

Penggunaan box

penyimpan tools

Min

Min

UP

RP

F

Occ

15

5

FL &

MT

Car

Mengisi Air

Aki

Pekerja terbentur MTC&FL

Pekerja terkena jatuhan

benda dari MTC&FL

Mata&hidung pekerja

kemasukan debu

Terkena percikan air aki

Pekerja tersandung saat

pengisian air aki MTC&FL

Pekerja tidak konsentrasi**

MTC&FL blm dibersihkan dari

sisa-sisa metal

Debu yg lengket di mesin dan

aki tertiup angin

Mengisi air aki tidak hati-hati

Peletakan tools yg dipakai saat

pengisian air aki tidak rapi

Kepala terluka

Kepala, tubuh terluka

Iritasi mata

Gangguan pernafasan

Gatal-gatal

Iritasi kulit

Kaki terluka

Sub

Min

Sub

Sub

S

S

Sub

UP

UP

AC

UP

QP

QP

AC

Occ

Occ

F

Occ

F

F

F

20

8

160

20

200

200

160

Lakukan tindakan secepatnya

Tidak perlu tindakan dengan cepat

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan secepatnya

Penggunaan APD

safety helm, goggles,

body protector

Penggunaan box

penyimpan tools

Min

Min

Min

Min

Min

Min

Min

RP

RP

UP

RP

UP

UP

UP

Occ

Occ

F

Occ

F

F

F

5

5

15

5

15

15

15

FASI

LIT

AS

TA

MB

AH

AN

Dro

ss

Coo

ling

Roo

m Proses

pendinginan

dross

Pekerja terpapar zat asbes Pemakaian dinding asbes Asbestosis VS QP F 500 Lakukan tindakan saat itu juga

Subtitusi bahan asbes

dgn bahan lain yg lebih

baik

Sub RP IF 8

Pera

lata

n (T

angk

i

Peny

edia

Pom

pa)

Min

yak

Ber

at

Penggantian

peralatan, pipa

jaringan

minyak berat

Terjadi kebakaran Kebocoran pompa pengisian

minyak berat

Kebocoran jaringan pipa

pengalir minyak berat

Cacat tubuh permanen

Kematian

Produksi tidak

berjalan

D

C

D

QP

QP

QP

F

F

F

500

500

500

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Inspeksi rutin, Pelatihan

persiapan keadaan

tanggap darurat,

maintenance

Penggunaan smoke

control&detector,

portable fire fighting

S

S

S

RP

RP

RP

R

R

R

8

8

8

Pera

lata

n

Pers

edia

an L

PG

Penggantian

peralatan, pipa

jaringan

persediaan

LPG

Terjadi kebakaran

Kontaminasi gas beracun

Kebocoran tabung LPG

Jaringan pipa LPG bocor

Cacat tubuh permanen

Produksi tidak

berjalan

Kematian

D

D

C

QP

QP

QP

F

F

F

500

500

500

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Lakukan tindakan saat itu juga

Inspeksi rutin, Pelatihan

persiapan keadaan

tanggap darurat,

maintenance

Penggunaan smoke

control&detector,

portable fire fighting

S

S

S

RP

RP

RP

R

R

R

8

8

8

Page 106: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐106  

Lanjutan (16) Tabel 5.19 Rekomendasi Pengendalian Bahaya

PLANT LOKASI KEGIATAN KONDISI BAHAYA PENYEBAB AKIBAT Metode RSC Action Pengendalian Evaluasi Metode RSC

C P E RS C P E RS

Cas

ting&

Stac

king

Mac

hine

, Lou

nder

Fu

rnac

e, P

ouri

ng D

evic

e Penggunaan

Peralatan

Bertenaga

Listrik,

Penyalaan

panel listrik

Kebocoran aliran listrik dgn

tegangan 220-380V dan

merambat ke panel, resistensi

pekerja besar

Kebocoran aliran listrik dgn

tegangan 220-380V,

resistensi pekerja kecil

Insulasi dan penggunaan kabel

tidak tepat

Insulasi dan penggunaan kabel

tidak tepat, kulit pekerja basah

Electrical shock

ringan yang dialami

pekerja

Electrical shock berat

yang dialami pekerja

Min

Min

QP

QP

Co

Co

100

100

Lakukan tindakan secepatnya

Lakukan tindakan secepatnya

Program pengontrolan

alat listrik, grounding,

fasilitas osilator pada

alat listrik, penjadwalan

maintenance

Min

Min

UP

UP

IF

IF

5

5

Page 107: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐107  

Tindakan pengendalian bahaya diharapkan dapat meminimalisasi

terjadinya kecelakaan kerja. Setelah diberikan tindakan pengendalian bahaya

seperti dalam Tabel 5.19 terhadap masing-masing potensi bahaya yang ada di

seksi Casting, maka prioritas tindakan perbaikan risiko yang memiliki skor risiko

tinggi diharapkan akan meminimalkan atau bahkan mengeliminasi potensi bahaya

tersebut. Berikut pada Tabel 5.20 adalah potensi bahaya dengan skor risiko tinggi

yang telah diberikan tindakan pengendalian dan dievaluasi.

Page 108: BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN - digilib.itb.ac.id · aman, maka hal utama yang dibutuhkan adalah pengadaaan APD. Saat ini di seksi kerja Casting, APD yang wajib digunakan apabila

                                                                                                                                                                      Analisis dan Pembahasan

V‐108  

Tabel 5.20 Evaluasi prioritas tindakan perbaikan pada bahaya dengan skor risiko tertinggi

No. Kegiatan Sumber & Penyebab Bahaya Skor Risiko Tindakan Pengendalian

Evaluasi Skor Risiko

Setelah Tindakan

Pengendalian

1. Pemeriksaan MTC

sebelum dan sesudah dioperasikan

Semburan air radiator 350 • Penggunaan APD body protector & sarung tangan kulit • Prosedur kerja yang aman 45

2.

Naik-turun tangga MTC memeriksa

lubang nozzle discharge

Peletakan tools tidak rapi 350

• Peletakan dan penyusunan tools dengan baik dan rapi • Penggunaaan box khusus menyimpan tools 45

3. Memberi aba-aba

dari atas dapur pelebur

Percikan metal panas 350 • Penggunaan APD (body protector, leather gloves, goggles) • Penerapan Hot Work Permit 45

4. Charging aluminium cair Radiasi panas 300

• Penggunaan APD (body protector, leather gloves, goggles) • Pembatasan waktu kontak pekerja dengan metal panas (shift kerja),

penggantian dan pengaturan waktu kontak pekerja 30

5. Stirring Percikan metal panas 200 • Penggunaan APD (body protector, leather gloves, goggles, suitable

breathing mask) • Penerapan Hot Work Permit

45

6. Pembersihan dapur pelebur (spearing)

Putusnya tali crane karena melebihi beban 200 • Check list, penggunaan overtravel switches, automatic safe load indicator,

safety catches, atau signaller khusus untuk pengoperasian crane 45

7. Skimming off, spearing, dll. Dross tertiup angin 200

• Penggunaan lantai basah yang diberi uap, minimasi ventilasi umum dengan pemasangan Local Exhaust Ventilation

• Rekayasa bangunan dengan mengurangi ventilasi umum, memasang pendingin udara dan alat penahan angin, pemasangan barrier penahan angin

15

8. Pemeriksaan forklift sebelum dan sesudah

dioperasikan Semburan air radiator 350

• Penggunaan APD body protector & sarung tangan kulit • Prosedur kerja aman 15

9. Mengikat (bundling) ingot

Penyusunan kembali ingot yang melebihi batas 350

• Penggunaan APD body protector & sarung tangan kulit • Desain alat pengambil ingot yang aman dan nyaman

30

10. Pendinginan dross Penggunaan dinding berbahan asbes 500 • Subtitusi dinding berbahan asbes dengan bahan lain yang baik dan lebih

aman 8

11. Penggantian

peralatan minyak berat

Kebocoran pompa dan jaringan pipa minyak berat sehingga

terjadi kebakaran 500

• Inspeksi rutin, pelatihan persiapan keadaan tanggap darurat, maintenance, penggunaan smoke control&detector, portable fire fighting, penggunaan pintu tahan api, melindungi zat yang mudah terbakar dengan dinding metal atau pipa

8

12. Penggantian

peralatan, pipa penyedia LPG

Kebocoran tabung dan jaringan pipa LPG 500

• Inspeksi rutin, pelatihan persiapan keadaan tanggap darurat, maintenance, penggunaan smoke control&detector, portable fire fighting, penggunaan pintu tahan api, melindungi zat yang mudah terbakar dengan dinding metal atau pipa

8