bab v

3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 47 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Proses pelaksanaan pengurugan a) Proses pertama yaitu pengambilan tanah di lokasi pengambilan dengan Backhoe, Backhoe mengeruk tanah dan dituang pada bak Dumptruck. b) Proses kedua setelah bak Dumptruck terisi penuh maka Dumptruck menuju lokasi pengurugan, terlebih dahulu bak ditutup oleh terpal. c) Ketika sampai dilokasi pengurugan Dump truk menuang tanah dibak dengan cara menaikkan bak/ mengedam sehingga tanah tumpah turun pada lokasi pengurugan. d) Setelah tanah yang diangkut Dumptruck tertuang dengan keadaan tidak rata / menggunung, maka Bulldozer mendorong timbunan tanah tersebut agar rata. e) Proses terakhir adalah pemadatan. Setelah timbunan tanah dari lokasi pengambilan didorong dan diratakan oleh Bulldozer sehingga tanah rata dan rapi maka Vibro Roller berjalan diatas tanah tersebut maju mundur hingga tanah dirasa padat dan siap diurug lagi. 2. Jumlah alat berat yang digunakan untuk pengurugan adalah a) Bulldozer sejumlah 1 unit b) Vibrator roller sejumlah 2 unit c) Excavator sejumlah 1 unit d) Dump Truck sejumlah 8 unit 3. Biaya pengurugan tanah menggunakan alat berat sebesar Rp. 274.634.437,- untuk 3334 m³ tanah urugan.

Upload: subandi-anasori

Post on 22-Mar-2017

150 views

Category:

Food


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab v

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Proses pelaksanaan pengurugan

a) Proses pertama yaitu pengambilan tanah di lokasi pengambilan dengan

Backhoe, Backhoe mengeruk tanah dan dituang pada bak Dumptruck.

b) Proses kedua setelah bak Dumptruck terisi penuh maka Dumptruck

menuju lokasi pengurugan, terlebih dahulu bak ditutup oleh terpal.

c) Ketika sampai dilokasi pengurugan Dump truk menuang tanah dibak

dengan cara menaikkan bak/ mengedam sehingga tanah tumpah turun

pada lokasi pengurugan.

d) Setelah tanah yang diangkut Dumptruck tertuang dengan keadaan tidak

rata / menggunung, maka Bulldozer mendorong timbunan tanah tersebut

agar rata.

e) Proses terakhir adalah pemadatan. Setelah timbunan tanah dari lokasi

pengambilan didorong dan diratakan oleh Bulldozer sehingga tanah rata

dan rapi maka Vibro Roller berjalan diatas tanah tersebut maju mundur

hingga tanah dirasa padat dan siap diurug lagi.

2. Jumlah alat berat yang digunakan untuk pengurugan adalah

a) Bulldozer sejumlah 1 unit

b) Vibrator roller sejumlah 2 unit

c) Excavator sejumlah 1 unit

d) Dump Truck sejumlah 8 unit

3. Biaya pengurugan tanah menggunakan alat berat sebesar

Rp. 274.634.437,- untuk 3334 m³ tanah urugan.

Page 2: Bab v

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

4. Total Biaya pengurugan tanah yang dikeluarkan pengusaha adalah

Rp. 207.700.000,-

5.2. Saran

Dari analisis di atas dapat diperhitungkan jumlah alat yang sebaiknya digunakan,dan

jumlah biaya yang diperlukan dengan jarak ± 10000 m. Untuk pekerjaan urugan tanah

selanjutnya sebaiknya jumlah alat dan jenisnya disesuaikan dengan kondisi lapangan,

agar pekerjaan pengurugan tanah dapat selesai tepat waktu.

Page 3: Bab v

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

PENUTUP

Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat

menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini dengan baik, lancar dan tepat pada

waktunya.

Tugas akhit ini dibuat berdasarkan atas teori-teori yang telah didapatkan dalam

bangku perkuliahan maupun peraturan serta ketentuan yang berlaku di Indonesia.

Tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu bagi penyusun yang

nantinya menjadi bekal yang berguna dan diharapkan dapat diterapkan dilapangan

pekerjaan yang sesuai dengan bidang yang berhubungan di bangku perkuliahan.

Dengan terselesaikannya Tugas Akhir ini merupakan suatu kebahagiaan tersendiri

bagi penyusun. Keberhasilan ini tidak lepas dari kemauan serta usaha keras yang

disertai doa dan bantuan dari segala pihak yang telah membantu dalam

penyelesaian Tugas Akhir ini.

Penyusun sadar sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh

dari kesempurnaan. Akan tetapi kekurangan tersebut dapat dijadikan pelajaran

yang berharga dalam penyusunan Tugas Akhir selanjutnya. Untuk itu penyusun

sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca.

Akhirnya penyusun berharap semoga Tugas Akhir dengan judul ANALISIS

PEKERJAAN TANAH DENGAN ALAT BERAT DI SOLO BARU

KABUPATEN SUKOHARJO ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan

semua Civitas Akademik Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas

Sebelas Maret Surakarta, serta para pembaca pada umumnya. Dan juga apa yang

terkandung dalam Tugas Akhir ini dapat menambah pengetahuan dalam bidang

konstruksi bagi kita semua.