bab ivsxsczasdx

10
23 BAB IV PEMBAHASAN MONITORING DAN EVALUASI A. MONITORING DAN EVALUASI MAKAN PASIEN Asupan zat gizi pasien pada saat di rumah sakit dapat dihitung dari hasil recall asupan makan sehari dari makan pgi, makan siang, makan malam, dan selingan. Hasil evaluasi makanan yang telah dikonsumsi kemudian dibandingkan dengan kebutuhan gizinya. Tabel Monitoring Asupan Makan Tanggal Asupan Energi (kcal) Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr) 10/03/2014 1972.15 97.165 80.22 247.94 11/03/2014 2069.2 114.885 62.36 257.245 12/03.2014 2021 101.9 52.49 201.095 13/03/2014 1481.35 52.545 43.495 213.915 Rata-rata 1380.675 66.1488 46.5188 179.775 Kebutuhan 2110 96 70 273.24 %Asupan 65% 69% 66% 66% Kategori Kurang Kurang Kurang Kurang Sumber : Data Primer, 2014

Upload: dadan

Post on 25-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

zxas

TRANSCRIPT

23BAB IVPEMBAHASAN MONITORING DAN EVALUASI

A. MONITORING DAN EVALUASI MAKAN PASIENAsupan zat gizi pasien pada saat di rumah sakit dapat dihitung dari hasil recall asupan makan sehari dari makan pgi, makan siang, makan malam, dan selingan. Hasil evaluasi makanan yang telah dikonsumsi kemudian dibandingkan dengan kebutuhan gizinya. Tabel Monitoring Asupan Makan TanggalAsupan

Energi (kcal)Protein (gr)Lemak (gr)KH (gr)

10/03/20141972.1597.16580.22247.94

11/03/20142069.2114.88562.36257.245

12/03.20142021101.952.49201.095

13/03/20141481.3552.54543.495213.915

Rata-rata1380.67566.148846.5188179.775

Kebutuhan21109670273.24

%Asupan65%69%66%66%

KategoriKurangKurangKurang Kurang

Sumber : Data Primer, 2014Kategori pemenuhan asupan berdasarkan Waspadi Sarwono, 2003 (Penilaian Status Gizi) :a. Asupan 125: lebihPembahasanBerdasarkan data monitoring evaluasi makan pasien, rata-rata asupan makan pasien selama 3 hari dari tanggal 10-12 menurut Waspadi Sarwono (2003) termasuk kategori baik yaitu energy, proein dan lemak. Pada asupan karbohidrat pasien termasuk dalam kategori cukup. Namun karena pada tanggal 13 pasien harus menjalani puasa maka asupan rata-rata pasien menjadi kurang.B. MONITORING DAN EVALUASI DATA OBYEKTIF1. Data AntropometriUntuk data perkembangan antropometri pasien tidak dapat dilakukan karena mengingat kondisi pasien yang tidak dapat ditimbang.2. Data LaboratoriumTabel Data LaboratoriumPemeriksaanSatuan/nilai normal11 Maret 201412 Maret 2014Ket13 Maret 2014Ket

Albumin2.97-4.94 g/dL2.302.05Rendah1.94Rendah

SGOT< 40 u/L191----

SGPT< 41 u/L156----

BUN6.00-20.00 mg/dL11.2----

Creatinin0.70-1.20 mg/dL0.62----

Na135-146 mmol/L130137Normal136Normal

Kalium3.40-5.40 mmol/L3.53.48Normal3.94Normal

Clorida95-108 mmol/L9698Normal99Normal

Glukosa sewaktu80-140 mg/dL158 ----

Sumber : Data Rekam Medik, 2014Berdasarkan data laboratorium yang ada kadar albumin mengalami penurunan setiap pemeriksaan, pada tanggal 13 Maret 2014 kadar albumin pasien yaitu 1.94 g/dL. Hal ini berkaitan dengan diagnose medis pasien yaitu combustion gr II-III 14%.3. Data Fisik/KlinisTabel data vign signVital SignNilai Normal11 Maret 201412 Maret 201413 Maret 201414 Maret 201415 Maret 2014ket

KUSedang, CMSedang, CMSedang, CMSedang, CMSedang, CMNormal

Tensi120/80 mmHg152/67135/72135/70-149/66Tinggi

Respirasi20-25 x/mnt161618-24Normal

Nadi80-100 x/mnt10010096-110Cepat

Suhu36-37C3938.237-37.4Tinggi

Sumber : Data Rekam Medik, 2014Selama studi kasus, tekanan darah pasien tinggi hingga akhir pengamatan. Pasien juga mengalami demam namun pada tanggal 13 Maret 2014, suhu pasien normal. Respirasi pada awal kasus lambat namun pada akhir pengamatan sudah normal, nadi pasien dari normal menjadi cepat pada akhir pengamatan.C. PEMBAHASAN KASUS/ KEMAJUAN PASIENPasien Bp. YM adalah seorang pekerja bangunan usia 35 tahun tinggal bersama istrinya. Beliau bekerja kurang lebih selama 8 jam/hari. Kurang lebih 1 HSMRS pasien bekerja bangunan mengalami kecelakaan ketika besi yang bapak YM pegang menyentuh kabel listrik. Pasien mengalami pingsan atas kejadian tersebut. Pasien masuk Rumah sakit pada tanggal 2 Maret 2014. Pasien mengalami luka bakar grade II-III 14%, yaitu pada bagian kaki dan lengan tangan. Karena luka bakar itu pasien mengalami operasi amputasi pada kaki bagian kanan.Berdasarkan pemeriksaan laboratorium awal masuk Rumah Sakit, menunjukkan bahwa kadar albumin pasien masih normal, SGOT, SGPT tinggi, Creatinin dan Na rendah namun pada awal kasus kadar albumin pasien menurun karena membutuhkan banyak protein untuk penyembuhan luka bakar dan bekas operasi serta pasien juga kehilangan banyak darah.Pola makan pasien cukup baik, yaitu makan teratur dengan mengkonsumsi sayuran setiap hari, lauk nabati 2 kali tiap minggu, lauk hewani 2 kali tiap minggu, dan suka makan telur bisa mencapai 5 kali dalam seminggu. Dalam kajian awal asupan makan pasien, pasien diberikan diit TKTP + jus putel + susu. Berdasarkan hasil recall 24 jam sebelum studi kasus, didapatkan asupan energi 78.9%, protein 109.9%, lemak 109% dan karbohidrat 64%. Dari hasil tersebut, menurut Waspadi Sarwono (2003) asupan energy cukup, asupan protein dan lemak baik, dan asupan karbohidrat masih kurang. Diagnosis gizi untuk pasien tersebut yaitu (NI.5.1) peningkatan kebutuhan zat gizi protein dan energy berkaitan dengan penyembuhan luka bakar listrik ditandai adanya luka bakar listrik grade II-III 14% dan (NC.2.2) perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus (protein, energi) disebabkan oleh adanya luka bakar ditandai dengan Alb = 2,30 g/dl Rendah (N= 2.97-4.94 g/dl), Cr = 0.62 mg/dL Rendah (N= 98 0.70-1.20 mg/dL), SGOT = 191 u/L Tinggi (N= < 40 U Karmen), SGPT = 140 Tinggi (N=