bab iv.print.doc

10
BAB 4 PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Karakteristik Lokasi Penelitian Peneletian dilakukan di Puskesmas Jagir Surabaya yang beralamat di Jl. Bendul Merisi No. 1 Surabaya. Puskesmas Jagir merupakan Puskesmas percontohan terutama untuk ibu bersalin, karena sejak Puskesmas ini didirikan sudah mampu menolong persalinan sehingga kemudian Puskesmas ini dikategorikan sebagai Puskesmas PONED. Kondisi populasi pasien bersalin di Puskesmas Jagir memiliki ciri khas yaitu pasien dengan perekonomian rata-rata menengah kebawah. Puskesmas merupakan pelayanan tingkat dasar. Puskesmas Jagir tidak membeda-bedakan dalam hal pelayanan pasien, terutama bagi pasien T4 (Tempat Tinggal Tidak Tetap) maupun pasien rujukan dari puskesmas lain. Populasi penelitian sebanyak 282 data sekunder pasien bersalin. Data sekunder berupa partograf dan rekam medis. Dari 282 data sekunder 24

Upload: afni-wulan

Post on 10-Jul-2016

218 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: bab IV.print.doc

BAB 4

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

4.1. Karakteristik Lokasi Penelitian

Peneletian dilakukan di Puskesmas Jagir Surabaya yang beralamat di Jl.

Bendul Merisi No. 1 Surabaya. Puskesmas Jagir merupakan Puskesmas

percontohan terutama untuk ibu bersalin, karena sejak Puskesmas ini didirikan

sudah mampu menolong persalinan sehingga kemudian Puskesmas ini

dikategorikan sebagai Puskesmas PONED. Kondisi populasi pasien bersalin di

Puskesmas Jagir memiliki ciri khas yaitu pasien dengan perekonomian rata-rata

menengah kebawah.

Puskesmas merupakan pelayanan tingkat dasar. Puskesmas Jagir tidak

membeda-bedakan dalam hal pelayanan pasien, terutama bagi pasien T4 (Tempat

Tinggal Tidak Tetap) maupun pasien rujukan dari puskesmas lain. Populasi

penelitian sebanyak 282 data sekunder pasien bersalin. Data sekunder berupa

partograf dan rekam medis. Dari 282 data sekunder tersebut merupakan data yang

diperoleh pada bulan Oktober, November dan Desember tahun 2013. Pada tahun

2013 pelayanan persalinan masih menggunakan Jampersal yang kemudian pada

tahun 2014 menjadi BPJS.

4.2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli dan Agustus 2014 di Puskesmas

Jagir Surabaya. Penelitian dilakukan pada hari Senin sampai dengan Sabtu sesuai

jam operasional pelayanan puskesmas. Pada hari Senin hingga Jumat Puskesmas

24

Page 2: bab IV.print.doc

Jagir pelayanan dimulai pukul 08.00 sampai dengan 15.00 dan pada hari Sabtu

pukul 08.00 sampai dengan 12.00.

Penggunaan teknik untuk penelitian ini adalah total sampling yaitu 282

rekam medis pasien bersalin pada bulan Oktober, November dan Desember 2013.

Dalam pelaksanaan penelitian, semua sampel dapat digunakan dan dianalisis.

Tidak ada subjek yang terpaksa digugurkan karena datanya tidak dapat digunakan.

4.3. Hasil Penelitian

Berdasarkan data yang telah didapat kemudian dilakukan penjabaran hasil

penelitian diantaranya yaitu umur pasien bersalin yang kemudian dikelompokkan,

penggunaan partograf, kepatuhan bidan menggunakan partograf untuk merujuk

pasien, persalinan dengan intervensi penanganan medis dan rujukan, serta alasan

mengapa pasien dirujuk oleh Puskesmas Jagir Surabaya.

4.3.1. Umur

Umur pasien bervariasi antara 14 tahun hingga 49 tahun, dengan umur

rata-rata 28.10 tahun. Nilai tengah dari usia pasien yaitu 28 tahun. Umur pasien

yang sering muncul 22 tahun dengan standar deviasi 6.571 tahun. Data

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran Tabel 4.3.1. Kemudian data tersebut

dikelompokkan. Berikut data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.3.1. Frekuensi Distribusi Kelompok Umur Ibu Bersalin di Puskesmas Jagir Surabaya tahun 2013

Frekuensi Persen14-19 28 9.920-35 216 76.636-50 38 13.5Total 282 100.00

Umur pasien dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu 14-19 tahun, 20-

35 tahun, 36-50 tahun. Data selengkapnya dapat dillihat pada Tabel 4.3.2. Dari

25

Page 3: bab IV.print.doc

tabel diatas nampak bahwa sebagian besar umur pasien bersalin 20-35 tahun

(76,6%).

4.3.2. Persalinan

Persalinan dalam hal ini dapat dibedakan menjadi persalinan normal, normal

dengan penyulit dan dirujuk. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.3.2.

Tabel 4.3.2. Frekuensi Distribusi Persalinan di Puskesmas Jagir tahun 2013Frekuensi Persen

Normal 152 53.9Normal Dengan Penyulit 46 16.3Rujuk 84 29.8Total 282 100.0Dari Tabel di atas nampak bahwa 152 (53.9%) pasien melahirkan normal, 46

(16,3%) pasien melahirkan normal dengan penyulit, dan sebanyak 84 (29,8%)

pasien ibu bersalin di rujuk oleh Puskesmas Jagir Surabaya.

4.3.3. Penggunaan Partograf

Penggunaan partograf pada 282 sampel penelitian berdasarkan menggunakan atau

tidak partograf dalam menolong ibu bersalin. Berikut data selengkapnya dapat

dilihat pada Tabel 4.3.3.

Tabel 4.3.3. Frekuensi Distribusi Penggunaan Partograf di Puskesmas Jagir Surabaya tahun 2013

Frekuensi PersenMenggunakan Partograf

200 70.9

Tidak menggunakan Partograf

82 29.1

Total 282 100.0Dari tabel diatas nampak bahwa sebagian besar pasien menggunakan partograf

dalam menolong persalinan yaitu sebanyak 200 (70,9%). Partograf tersebut

digunakan untuk menolong persalinan normal dan normal dengan penyulit serta

pasien yang di rujuk.

26

Page 4: bab IV.print.doc

4.3.4. Kepatuhan Bidan dalam Menggunakan Partograf

Kepatuhan bidan dalam menggunakan partograf dapat digolongkan menjadi

menggunakan partograf, tidak menggunakan partograf dan tidak indikasi

menggunakan partograf. Data selengkapnya kepatuhan bidan terhadap

penggunaan partograf dapat dilihat pada Tabel 4.3.4.

Tabel 4.3.4. Frekuensi Distribusi Kepatuhan Bidan Terhadap Penggunaan Partograf di Puskesmas Jagir tahun 2013

Frekuensi PersenMenggunakan 200 70.9Tidak Menggunakan 12 4.3Tidak Indikasi 70 24.8Total 282 100.0

Jumlah total 282 rekam medis didapat dari 200 (70,9%) rekam medis dengan

persalinan normal dan normal dengan penyulit yaitu yang menggunakan partograf

dalam menolong persalinan. Terdapat 12 (4,3%) rekam medis yang tidak

menggunakan partograf saat menolong persalinan. Terdapat 70 (24,8%) rekam

medis tanpa partograf karena tidak merupakan indikasi menggunakan partograf.

Dengan demikian kepatuhan bidan dalam menggunakan partograf 200 dari 212

(94,3%) persalinan yang indikasi menggunakan partograf.

4.3.5. Kepatuhan Bidan dalam Merujuk Pasien

Bidan merujuk pasien berdasarkan garis tindakan dan garis wasapada. Pasien

hendaknya di rujuk antara garis tindakan dan garis waspada. Rujukan yang

dilakukan setelah melewati garis tindakan dapat membahayakan ibu dan janin.

Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.3.5.

Tabel 4.3.5. Frekuensi Distribusi Kepatuhan Bidan dalam Merujuk Pasien

Frekuensi PersenPatuh 198 99.0Tidak 2 1.0Total 200 100

27

Page 5: bab IV.print.doc

Berdasarkan tabel tersebut nampak bahwa masih terdapat ketidak patuhan bidan

dalam merujuk pasien sebanyak 2 (1,0%) pasien. Salah satu dari pasien tersebut

telah melewati garis bertindak namun tidak di rujuk dan hasilnya dapat partus

normal di Puskesmas Jagir. Satu pasien sisanya dirujuk namun telah melewati

garis bertindak.

4.3.6. Kepatuhan Bidan dalam Merujuk Pasien Terhadap Penggunaan Partograf

Penggunaan partograf saat merujuk pasien berasal dari 84 pasien yang dirujuk.

Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel Kepatuhan bidan terhadap merujuk

pasien bersalin dapat dilihat pada Tabel 4.3.6.

Tabel 4.3.6. Frekuensi Distribusi Kepatuhan Bidan dalam Merujuk Pasien Terhadap Penggunaan Partograf di Puskesmas Jagir Surabaya Tahun 2013

Frekuensi PersenDisertakan Partograf 2 2.4Tanpa partograf 12 14.3Tidak Indikasi Partograf 70 83.3Total 84 100Berdasarkan 14 rekam medis pasien yang tidak menggunakan partograf,

didapatkan hanya 2 (2.4%) pasien yang dirujuk menggunakan partograf. Terdapat

12 (14.3%) pasien yang dirujuk tanpa menggunakan partograf. Sehingga dapat

dikatakan bahwa bidan tidak patuh dalam merujuk pasien terhadap penggunaan

partograf karena partograf tidak disertakan dalam rekam medis.

4.3.7. Penapisan Persalinan

Penapisan Persalinan merupakan pengenalan dini terhadap penyulit dan masalah

ibu bersalin. Penapisan dalam hal ini dibagi menjadi mendapat intervensi

penanganan medis dan rujukan. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.3.7.

Tabel 4.3.7. Frekuensi Distribusi Penapisan PersalinanFrekuensi Persen

Intervensi Penanganan Medis 46 35.4Rujuk 84 64.6Total 130 100.0

28

Page 6: bab IV.print.doc

Berdasarkan tabel diatas terdapat 46 (35,4%) pasien dengan intervensi

penanganan medis dapat partus dengan normal, khususnya pasien yang partus

normal dengan penyulit. Kemudian untuk 84 (64,6%) pasien dirujuk ke fasilitas

kesehatan yang lebih tinggi yaitu Rumah Sakit.

4.3.8. Alasan Dilakukan Intervensi Penanganan Medis

Alasan dilakukan penanganan medis berdasarkan data dari pasien yang

melahirkan normal dengan penyulit namun tetap dapat melahirkan di puskesmas

Jagir Surabaya. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.3.8.

Tabel 4.3.8. Frekuensi Distribusi Alasan Dilakukan Penanganan medisFrekuensi Persen

HPP 32 69.5KPP 14 30.4Total 46 100.0Persalinan normal dengan penyulit disebabkan oleh HPP dan KPP. Berdasarkan

tabel tersebut, nampak bahwa penyebab terbesar pasien bersalin normal dengan

penyulit adalah HPP. Didapatkan pasien HPP sebanyak 32 pasien dari pasien

normal dengan penyulit dan 11,3% dari seluruh pasien bersalin di Puskesmas

Jagir.

4.3.9. Alasan Rujukan

Alasan rujukan berdasarkan pasien ibu bersalin yang dirujuk yaitu sebanyak 84

pasien. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.3.9.

Tabel 4.3.9. Frekuensi Distribusi Alasan Rujukan di Puskesmas Jagir tahun 2013Frekuensi Persen

Anemia 1 1.2Fetal distress 6 7.1Grande 1 1.2Prolong Active Phase 3 3.6Kala II Lama 5 5.9Letak Sungsang 6 7.1Obesitas 2 2.4PEB/PER 31 36.9Plasenta Previa 3 3.6

29

Page 7: bab IV.print.doc

Post Date 3 3.6PPI 9 10.7Primi Tua 2 2.4Secondary Arrest 1 1.2Sesak 1 1.2Suspek CPD 4 4.8Terminasi Gagal 6 7.1Total 84 100.0Dari tabel diatas nampak bahwa mayoritas pasien dirujuk dengan alasan PEB/PER

sebanyak 31 (36,9%) pasien. Terdapat 9 (10,7%) adalah pasien yang dirujuk

karena PPI.

30