bab ivlaporb pklt

67
BAB IV LAPORAN HASIL KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN A. Perencanaan Kegiatan 1. Persiapan a. Persiapan Kemasyarakatan Pada tahap ini mula-mula kelompok melakukan kegiatan mengidentifikasi tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan, remaja mesjid dan pemuda gereja, dan organisasi kemasyarakatan yang difasilitasi oleh pihak Mahasiswa PKLT. Setelah melakukan identifikasi tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan, remaja mesjid dan pemuda gereja dan organisasi kemasyarakatan, maka pada tanggal 9 maret Mahasiswa diterima secara resmi untuk kemudian dibagi dirumah warga Desa Lalow. Pada tanggal 10 – 11 maret 2013, mahasiswa melakukan pendataan ( door to door ) di desa lalow. Untuk selanjutnya, diadakan pertemuan dengan sangadi, kepala - kepala dusun, ketua – ketua RT di balai desa lalow, pertemuan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, pihak puskesmas, dan kader kesehatan pada tanggal 14 Maret 2013. 1

Upload: nis-iskandar-alam

Post on 16-Feb-2015

88 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

laporan PKLT

TRANSCRIPT

Page 1: Bab Ivlaporb Pklt

BAB IV

LAPORAN HASIL

KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

A. Perencanaan Kegiatan

1. Persiapan

a. Persiapan Kemasyarakatan

Pada tahap ini mula-mula kelompok melakukan kegiatan

mengidentifikasi tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan,

remaja mesjid dan pemuda gereja, dan organisasi kemasyarakatan yang

difasilitasi oleh pihak Mahasiswa PKLT. Setelah melakukan

identifikasi tokoh masyarakat, tokoh agama, kader kesehatan, remaja

mesjid dan pemuda gereja dan organisasi kemasyarakatan, maka pada

tanggal 9 maret Mahasiswa diterima secara resmi untuk kemudian

dibagi dirumah warga Desa Lalow.

Pada tanggal 10 – 11 maret 2013, mahasiswa melakukan pendataan

( door to door ) di desa lalow.

Untuk selanjutnya, diadakan pertemuan dengan sangadi, kepala -

kepala dusun, ketua – ketua RT di balai desa lalow, pertemuan dengan

tokoh agama, tokoh masyarakat, pihak puskesmas, dan kader

kesehatan pada tanggal 14 Maret 2013.

Tanggal 18 Maret 2013, dilakukan pelaksanaan MMD I di Balai

Desa Lalow. MMD I dilakukan untuk membahas masalah kesehatan

dan masalah lingkungan yang ada ditiap jaga di Desa Lalow.

b. Persiapan Teknis

Penentuan masalah ditentukan dengan melakukan observasi dan

pengkajian keadaan kesehatan dan lingkungan di tiap – tiap jaga.

Dalam melakukan hal ini, mahasiswa melakukan pengumpulan data

melalui pengkajian [lampiran] dengan melakukan wawancara secara

langsung kepada setiap kepala keluarga.

1

Page 2: Bab Ivlaporb Pklt

B. Implementasi Kegiatan

1. PENYULUHAN HIPERTENSI

A. Latar Belakang

Menurut kabo (2010) hipertensi adalah suatu kondisi medis yang kronis di mana tekanan darah meningkat di atas tekanan darah yang disepakati normal.

Hipertensi adalah factor penyebab  utama kematian karena stroke dan factor yang memperberat infark miokard(serangan jantung). Kondisi tersebut merupakan gangguan yang paling umum pada tekanan darah. Hiper merupakan  gangguan asimptomatik yang sering terjadi dengan peningkatan tekanan darah secra persisten.diagnosa hipertensi pada orang dewasa  dibuat saat bacaan diastolic rata-rata dua atau lebih,paling sedikit dua kunjungan berikut adalah 90mmHg atau lebih tinggi  atau bila tekanan darah multiple sistolik rerata pada dua atau lebih kunjungan berikutnya secara konsisten lebih tinggi dari 140mmHg. (Potter & Perry, 2005).

Di Amerika atau sekitar 60 juta individu dan hampir 1 milyar penduduk dunia menderita hipertensi, dengan mayoritas dari populasi ini mempunyai risiko yang tinggi untuk mendapatkan komplikasi kardiovaskuler. Data yang diperoleh dari Framingham Heart Study menyatakan bahwa prevalensi hipertensi tetap akan meningkat meskipun sudah dilakukan deteksi dini dengan dilakukan pengukuran tekanan darah (TD) secara teratur.(Joint National Committee,JNC VII). Di Indonesia banyaknya penderita Hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka  cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui factor risikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial.Saat ini penyakit degeneratif dan kardiovaskuler sudah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Hasil survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1972, 1986, dan 1992 menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler yang menyolok sebagai penyebab kematian dan sejak tahun 1993 diduga sebagai penyebab kematian nomor satu. Penyakit tersebut timbul karena berbagai factor risiko seperti kebiasaan merokok, hipertensi, disiplidemia, diabetes melitus, obesitas, usia lanjut dan riwayat keluarga. Dari faktor risiko diatas yang sangat erat kaitannya dengan gizi adalah hipertensi, obesitas, displidemia, dan diabetes melitus.(http://ridwanamiruddin.com/2007/12/08/hipertensi) .

2

Page 3: Bab Ivlaporb Pklt

Medical record rumahsakitislam samarinda,2011 menggatakan Dewasa ini, penyakit infeksi telah menggalami pergeseran oleh penyakit degenerative. Hal ini memberikan perhatian kepada tenaga kesehatan khususnya keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan yang mendalaam terhadap penyakit degenerative, penyakit hipertensi merupakan penyakit yang banyak di alami masyarakat dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data  diruang perawatan penyakit dalam khususnya ruang jabal rahmah rumah sakit islam samarinda selama enam bulan terakhir tahun 2011.  Hipertensi menempati urutan pertama, yaitu 190 kasus,dengan jumlah pasien laki-laki 88 orang  dan perempuan 102 orang.

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder.Hipertensi primer meliputi lebih kurang 90% dari seluruh pasien hipertensi dan 10% lainnya disebabkan oleh disebabkan oleh hipertensi sekunder. Hanya 50% dari golongan hipertensi sekunder dapat di ketahui penyebabnya dan dari golongan ini hanya beberapa persen yang dapat diperbaiki kelainannya. Oleh karena itu upaya penaggulanan hipertensi terhadap hipertensi primer baik menggenai pathogenesis maupun tentang penggobatannya. Hipertensi tidak boleh di anggap penyakit yang ringan karena jika  terlambat memberikan pertolongan penyakit ini akan merenggut nyawa penderita.(www.askep hipertensi.com). Saat ini banyak penderita hipertensi  yang tidak tahu/tidak mengerti penyakitnya bahkan banyak yang tidak tahu resiko dari penderita hipertensi apabila tidak di atasi. Beberapa komplikasi penyakit yang sering terjadi akibat penyakit hipertensi yang tidak cepat di atasi adalah stroke, insomnia, fertigo.

Mengingat berbagai masalah yang bisa terjadi kepada penderita hipertensi, maka penulis menggambarkan studi kasus pada penderita hipertensi melalui proses keperawatan. Sehingga dapat membantu para pelaksana kesehatan dalam menangani kasus hipertensi yang di harapkan nantinya dapat berguna bagi seluruh masyarakat maupun para penderita hipertensi.    

Topik : Hipertensi

Pembawa materi : Soan H Moniaga

Hari / Tanggal : 18 Maret 2013

Waktu : 45 menit

3

Page 4: Bab Ivlaporb Pklt

Tempat : Balai Desa Lalow

Sasaran : masyarakat desa Lalow

Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

Media : Leaflet dan LCD

Materi : Terlampir

B. Tujuan

1. Tujuan instruksional Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 × 45 menit, masyarakat desa Lalow mampu memahami penyakit hipertensi.

.

2. Tujuan Instruksionl Khusus

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 1 × 45 menit, masyarakat desa Menanga mampu menjelaskan:

a.       Pengertian hipertensi

b.      Jenis hipertensi

c.       Penyebab hipertensi

d.      Tanda dan gejala hipertensi

e.       Komplikasi hipertensi

f.       Pengobatan hipertensi

g.      Pencegahan hipertensi

h.      Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi

i.        Makanan yang perlu dihindari

j.        Melakukan pengobatan tradisional untuk hipertensi

4

Page 5: Bab Ivlaporb Pklt

C. Kegiatan Penyuluhan

No-

FASEKEGIATAN

PENYULUH SASARAN

1 Pra Interaksi Menyiapkan --2 Orientasi

- Salam

-   Perkenalan

-  Menjelaskan tujuan

- Kontrak waktu

- Mengucapkan Salam

- Memperkenalkan diri

- Menjelaskan tujuan

- Melakukan kontrak waktu yang akan digunakan

- Menjawab Salam- Memperhatikan-   Memperhatikan- Memperhatikan

3 Kerja

- Melakukan appersepsi

- Menjelaskan materi dengan metode

     a. Ceramah

     b. Tanya jawab

-Memberikan kesempatan bertanya

- Mengajukan pertanyaan

- Menjelaskan materi dengan metode:

a. Ceramah

b. Tanya jawab       

  Mempersilahkanuntuk bertanya

Menjawab pertanyaan

a. Memperhatikan

b.Menjawab pertanyaan

c.  Memperhatikan

       Mengajukan pertanyaan

5

Page 6: Bab Ivlaporb Pklt

4 Terminasi

- Salam

-Mengajukan pertanyaan-Mengucapkan salam

-Menjawab pertanyaan- Menjawab salam

2. PENYULUHAN PENTINGNYA TANAMAN OBAT KELUARGA

A. Latar Belakang

Dewasa ini pengobatan secara alami menggunakan tanaman obat sedang menjadi tren di tengah masyarakat kita. Bahkan sekarang Pemkot Surabaya secara rutin melombakan penghijauan dan tanaman obat setiap kelurahan. Karena lomba seperti ini dianggap mempunyai banyak manfaat. Selain lingkungan menjadi hijau, tanaman obat bisa membantu kebutuhan ekonomi keluarga. Tidak hanya untuk tanaman obat, tapi juga untuk tanaman hias, bunga atau buah-buahan. Bahkan beberapa dari warga di tempat tersebut mulai mengolah tanaman obat menjadi jamu. Mulai jamu dalam bentuk cairan dan langsung minum atau dikemas dalam bentuk bubuk. Inilah yang dimaksud mempunyai manfaat ganda. Karena hasilnya dapat menambah ekonomi keluarga.

Toga adalah singkatan dari tanaman obat keluarga. Taman obat keluarga pada hakekatnya sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat , khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Salah satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi:

1. Upaya preventif (pencegahan) 2. Upaya promotif (meningkatkan derajat kesehatan) 3. Upaya kuratif (penyembuhan penyakit)

6

Page 7: Bab Ivlaporb Pklt

Topik : pentingnya tanaman obat keluarga

Pembawa materi : Djamil Papala

Hari / Tanggal : 18 Maret 2013

Waktu : 45 menit

Tempat : Balai Desa Lalow

Sasaran : Masyarakat desa Lalow

Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

Media : Makalah dan LCD

Materi : Terlampir

B. Tujuan

1. Tujuan instruksional Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 × 45 menit, masyarakat desa Lalow mampu memahami tentang pentingnya tanaman obat keluarga .

.

2. Tujuan Instruksionl Khusus

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 1 × 45 menit, masyarakat desa Menanga mampu menjelaskan:

a.       Pengertian tanaman obat keluarga.

b.      Jenis – jenis tanaman obat keluarga

d.      Manfaat tanaman obat keluarga

e. Cara pembuatan / peracikan tanaman obat keluarga

7

Page 8: Bab Ivlaporb Pklt

C. Kegiatan Penyuluhan

No-

FASEKEGIATAN

PENYULUH SASARAN

1 Pra Interaksi Menyiapkan --2 Orientasi

- Salam

-   Perkenalan

-  Menjelaskan tujuan

- Kontrak waktu

- Mengucapkan Salam

- Memperkenalkan diri

- Menjelaskan tujuan

- Melakukan kontrak waktu yang akan digunakan

- Menjawab Salam- Memperhatikan-   Memperhatikan- Memperhatikan

3 Kerja

- Melakukan appersepsi

- Menjelaskan materi dengan metode

     a. Ceramah

     b. Tanya jawab

-Memberikan kesempatan bertanya

- Mengajukan pertanyaan

- Menjelaskan materi dengan metode:

b. Ceramah

b. Tanya jawab       

  Mempersilahkanuntuk bertanya

Menjawab pertanyaan

a. Memperhatikan

b.Menjawab pertanyaan

c.  Memperhatikan

       Mengajukan pertanyaan

8

Page 9: Bab Ivlaporb Pklt

4 Terminasi

- Salam

-Mengajukan pertanyaan-Mengucapkan salam

-Menjawab pertanyaan- Menjawab salam

3. PENYULUHAN KESEHATAN REPROUKSI DAN PENYAKIT

MENULAR SEKSUAL

A. Latar Belakang

Masalah remaja (usia >10-19 tahun) merupakan masalah yang perlu

diperhatikan dalam pembangunan nasional di Indonesia. Masalah remaja

terjadi, karena mereka tidak dipersiapkan mengenai pengetahuan tentang

aspek yang berhubungan dengan masalah peralihan dari masa anak ke

dewasa. Masalah kesehatan remaja mencakup aspek fisik biologis dan

mental, sosial. Perubahan fisik yang pesat dan perubahan endokrin/

hormonal yang sangat dramatik merupakan pemicu masalah kesehatan

remaja serius karena timbuhnya dorongan motivasi seksual yang

menjadikan remaja rawan terhadap penyakit dan masalah kesehatan

reproduksi, kehamilan remaja dengan segala konsekuensinya yaitu:

hubungan seks pranikah, aborsi, PMS & RIV-AIDS serta narkotika.

Permasalahan remaja seringkali berakar dari kurangnya informasi dan

pemahaman serta kesadaran untuk mencapai sehat secara reproduksi. Di

sisi lain, remaja sendiri mengalami perubahan fisik yang cepat.

Akses untuk mendapatkan informasi bagi remaja banyak yang tertutup.

Dengan memperluas akses informasi tentang kesehatan reproduksi remaja

yang benar dan jujur bagi remaja akan membuat remaja makin sadar

terhadap tanggung jawab perilaku reproduksinya. Dengan makin

9

Page 10: Bab Ivlaporb Pklt

banyaknya persoalan kesehatan reproduksi remaja, maka pemberian

informasi, layanan dan pendidikan kesehatan reproduksi remaja menjadi

sangat penting.

Topik : kesehatan reproduksi dan penyakit menular seksual

Pembawa materi : Niswan Iskandar Alam dan Siska Usman

Hari / Tanggal : 20 Maret 2013

Waktu : 45 menit

Tempat : SMP Negeri 5 Padang

Sasaran :Remaja ( SMP kelas 1 – 3 )

Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

Media : Leaflet

Materi : Terlampir

B. Tujuan

1. Tujuan instruksional Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 45 menit, remaja ( siswa / siswi ) SMP Negeri 5 padang dapat mampu memahami tentang kesehatan reproduksi dan PMS.

.

2. Tujuan Instruksionl Khusus

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 45 menit. remaja ( siswa / siswi ) SMP Negeri 5 padang mampu menjelaskan

10

Page 11: Bab Ivlaporb Pklt

a. Pengertian reproduksib. Kesehatan reproduksi menurut WHOc. Pertumbuhan fisik pada remaja perempuand. Pertumbuhan fisik pada remaja laki – lakie. Penyakit menular seksual- Gonorhoe ( kencing nanah )- Sifilis- HIV/AIDS

C. Kegiatan Penyuluhan

No-

FASEKEGIATAN

PENYULUH SASARAN

1 Pra Interaksi Menyiapkan --2 Orientasi

- Salam

-   Perkenalan

-  Menjelaskan tujuan

- Kontrak waktu

- Mengucapkan Salam

- Memperkenalkan diri

- Menjelaskan tujuan

- Melakukan kontrak waktu yang akan digunakan

- Menjawab Salam- Memperhatikan-   Memperhatikan- Memperhatikan

3 Kerja

- Melakukan appersepsi

- Menjelaskan materi dengan metode

     a. Ceramah

     b. Tanya jawab

- Mengajukan pertanyaan

- Menjelaskan materi dengan metode:

c. Ceramah

b. Tanya jawab       

Menjawab pertanyaan

a. Memperhatikan

b.Menjawab pertanyaan

11

Page 12: Bab Ivlaporb Pklt

-Memberikan kesempatan bertanya

  Mempersilahkanuntuk bertanya

c.  Memperhatikan

       Mengajukan pertanyaan

4 Terminasi

- Salam

-Mengajukan pertanyaan-Mengucapkan salam

-Menjawab pertanyaan- Menjawab salam

4. PENYULUHAN KESEHATAN REPROUKSI DAN PENYAKIT

MENULAR SEKSUAL

A. Latar Belakang

Masalah remaja (usia >10-19 tahun) merupakan masalah yang perlu

diperhatikan dalam pembangunan nasional di Indonesia. Masalah remaja

terjadi, karena mereka tidak dipersiapkan mengenai pengetahuan tentang

aspek yang berhubungan dengan masalah peralihan dari masa anak ke

dewasa. Masalah kesehatan remaja mencakup aspek fisik biologis dan

mental, sosial. Perubahan fisik yang pesat dan perubahan endokrin/

hormonal yang sangat dramatik merupakan pemicu masalah kesehatan

remaja serius karena timbuhnya dorongan motivasi seksual yang

menjadikan remaja rawan terhadap penyakit dan masalah kesehatan

reproduksi, kehamilan remaja dengan segala konsekuensinya yaitu:

hubungan seks pranikah, aborsi, PMS & RIV-AIDS serta narkotika.

Permasalahan remaja seringkali berakar dari kurangnya informasi dan

pemahaman serta kesadaran untuk mencapai sehat secara reproduksi. Di

12

Page 13: Bab Ivlaporb Pklt

sisi lain, remaja sendiri mengalami perubahan fisik yang cepat.

Akses untuk mendapatkan informasi bagi remaja banyak yang tertutup.

Dengan memperluas akses informasi tentang kesehatan reproduksi remaja

yang benar dan jujur bagi remaja akan membuat remaja makin sadar

terhadap tanggung jawab perilaku reproduksinya. Dengan makin

banyaknya persoalan kesehatan reproduksi remaja, maka pemberian

informasi, layanan dan pendidikan kesehatan reproduksi remaja menjadi

sangat penting.

Topik : kesehatan reproduksi dan penyakit menular seksual

Pembawa materi : Niswan Iskandar Alam dan Siska Usman

Hari / Tanggal : 20 Maret 2013

Waktu : 45 menit

Tempat : SMP Negeri 5 Padang

Sasaran : Remaja dan pemuda desa Lalow

Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

Media : Leaflet

Materi : Terlampir

B. Tujuan

1. Tujuan instruksional Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 60 menit, remaja dan pemuda desa lalow mampu memahami tentang kesehatan reproduksi dan PMS.

13

Page 14: Bab Ivlaporb Pklt

2. Tujuan Instruksionl Khusus

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 45 menit. remaja dan pemuda mampu mampu menjelaskan :

a. Pengertian reproduksib. Kesehatan reproduksi menurut WHOc. Pertumbuhan fisik pada remaja perempuan

d. Pertumbuhan fisik pada remaja laki – lakie. Penyakit menular seksual- Gonorhoe ( kencing nanah )- Sifilis- HIV/AIDS

-

C. Kegiatan penyuluhan

No-

FASEKEGIATAN

PENYULUH SASARAN

1 Pra Interaksi Menyiapkan --2 Orientasi

- Salam

-   Perkenalan

-  Menjelaskan tujuan

- Kontrak waktu

- Mengucapkan Salam

- Memperkenalkan diri

- Menjelaskan tujuan

- Melakukan kontrak waktu yang akan digunakan

- Menjawab Salam- Memperhatikan-   Memperhatikan- Memperhatikan

3 Kerja

- Melakukan appersepsi

- Menjelaskan materi dengan metode

- Mengajukan pertanyaan

- Menjelaskan materi dengan metode:

Menjawab pertanyaan

14

Page 15: Bab Ivlaporb Pklt

     a. Ceramah

     b. Tanya jawab

-Memberikan kesempatan bertanya

a. Ceramah

b. Tanya jawab       

  Mempersilahkanuntuk bertanya

a. Memperhatikan

b.Menjawab pertanyaan

c.  Memperhatikan

       Mengajukan pertanyaan

4 Terminasi

- Salam

-Mengajukan pertanyaan-Mengucapkan salam

-Menjawab pertanyaan- Menjawab salam

5. PENANAMAN TANAMAN OBAT KELUARGA

A. Pre planning

1. Latar belakang

Indonesia di kenal sebagai gudangnya tanaman obat sehingga mendapat julukan live laboratory. Sekitar 30.000 tanaman obat dimiliki Indonesia. Dengan kekayaan flora tersebut tentu Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan produk herbal yang kualitasnya setara dengan obat modern.

Akan tetapi sumber daya alam tersebut belum dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan masyarakat. Baru sekitar 1200 species tanaman obat yang dimanfaatkan dan diteliti sebagai obat tradisional. Beberapa species tanaman yang berasal dari hutan tropis Indonesia. Justru digunakan oleh Negara lain.

Seiring dengan perkembangan dan kemajuan dunia kesehatan di

Indonesia, dewasa ini telah beredar ratusan jenis obat-obatan. Tetapi

adakalanya obat-obatan tersebut tidak terjangkau oleh rakyat kecil, karena

harganya cukup mahal.

Mengingat tujuan umum pembangunan di bidang kesehatan mencakup

antara lain untuk meningkatkan dan mendekatkan pelayanan kesehatan

15

Page 16: Bab Ivlaporb Pklt

kepada rakyat, terutama kepada golongan masyarakat ekonomi lemah,

baik dari desa ataupun kota. Khususnya mengenai obat-obatan diusahakan

agar menyebar merata dengan harga yang terjangkau. Di samping itu perlu

diupayakan adanya suatu pengobatan alternatif dengan memanfaatkan

tumbuh-tumbuhan di lingkungan sekitar kita.

Namun, masih belum banyak masyarakat yang mengetahui dan menyadari

bahwa tumbuh-tumbuhan di sekitar kita seperti tanaman hias dapat

dimanfaatkan sebagai alternatif tanaman obat keluarga atau yang biasa kita

sebut dengan TOGA. Karena dasar ilmiah inilah penulis ingin

memaparkan lewat laporan yang berjudul “ Pemanfaatan Tamanan Hias

Sebagai Alternatif Tanaman Obat Keluarga (TOGA)” yang insya Allah

akan diterima sebagai suatu catatan ataupun agenda yang bermanfaat bagi

kita semua.

2. Tujuan

a. Tujuan Umum

Memperkenalkan tanaman obat keluarga kepada msyarakat desa

Lalow.

b. Tujuan Khusu

Penanaman toga bertujuan untuk :

a. Memperkenalkan kepada masyarakat desa Lalow tanaman yang

dapat berfungsi sebagai obat.

b. Memperkenalkan alternative lain dalam pengobatan selain obat

modern

c. Penghijauan, pelestarian alam dan sarana keindahan pekarangan

rumah.

3. Persiapan pelaksanaan

Berkoordinasi dengan sangadi dan aparat desa dalam penentuan

tempat, lahan dan waktu pelaksanaan penanaman tanaman obat

keluarga.

16

Page 17: Bab Ivlaporb Pklt

Setelah menemukan dan menyepakati tempat,lahan dan waktu

pelaksanaan.selanjutnya menentukan metode dan mencari bibit

tanaman obat keluarga yang ada d sekitar rumah dan jalan di desa

Lalow.

4. Waktu dan metode

I. Waktu Pelaksanaan

Hari : Kamis

Tanggal : 21 Maret 2013

Waktu : 16.00 WITA

Tempat : halaman balai desa Lalow

II. Metode

a. Memilih lahan yang di anggap bagus

b. Membersihkan lahan penanaman toga.

c. Mencari tumbuh - tumbuhan yang tergolong dalam toga

d. Memilih bibit yang bagus

e. Menyiram tanaman sehari 2 kali.

III. Susunan Kepanitiaan

a. Penanggung jawab : Dosen Pembimbing Lapangan

b. Coordinator kegiatan : - Djamil Papala

- Priyoga I. Ustarika

- Indrawati Ali Hiliwilo

c. Anggota : Mahasiswa PK / PKLT Stikes

Muhammadiyah Manado

B. Pelaksanaan

Kamis 22 maret 2013, bertempat di balai desa Lalow jam 16.00

WITA, sebanyak 6 jenis tanama obat keluarga yang di tanam

17

Page 18: Bab Ivlaporb Pklt

diantaranya kuning, jahe, lengkuas, cocor bebek, serai dan

kemangi. Tanaman di tanam secara berurutan dan si siram dua kali

sehari.

IV. Evaluasi

1. Tanaman tumbuh dengan baik / subur

2. Halaman sekitar tanaman bebas dari rumput liar.

6. USAHA KESEHATAN SEKOLAH

A. Pre planning

1) Latar Belakang

Hidup sehat seperti yang didefinisikan oleh World

Health Organization [WHO] adalah keadaan sejahtera dari badan,

jiwa dan social yang memungkinkan orang hidup produktif secara

social, ekonomi. Sedangkan kesehatan jiwa adalah keadaan yang

memungkinkan perkembangan fisik , mental, intelektual, emosi,

dan social yang optimal dari seseorang.

Dalam UU Nomor 23 tahun 1992 Pasal 45 tentang

Kesehatan ditegaskan bahwa “Kesehatan Sekolah” penting

dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta

didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga didik dapat belajar,

tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal sehingga

diharapkan dapat menjadikan sumber daya manusia yang

berkualitas. Menurut, M. [2007] peserta didik itu harus sehat dan

orang tua memperhatikan lingkungan yang sehat dan makan

makanan yang bergizi, sehingga akan tercapai manusia soleh,

berilmu dan sehat.

Usaha kesehatan sekolah adalah usaha membina dan

mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta

didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh

(komprehensif) dan terpadu (integrative). Untuk optimalisasi

18

Page 19: Bab Ivlaporb Pklt

kegiatan Usaha Kesehatan sekolah perlu ditingkatkan peran serta

peserta didik sebagai subjek dan bukan hanya objek. Dengan

Usaha Kesehatan Sekolah diharapkan mampu menanamkan sikap

dan perilaku hidup sehat pada dirinya dann mampu menolong

orang lain.

Usaha Kesehatan Sekolah merupakan salah satu program

yang sangat urgent. Ini penting untuk meningkatkan kualitas

pendidikan dan kesehatan secara terpadu, sadar, berencana, terarah,

dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan dan

mengembangkan serta membimbing untuk menghayati, dan

menyenangi untuk melaksanakan prinsip hidup sehat dan

kehidupan peserat didik sehari – hari. Kegiatan UKS cukup penting

dalam membentuk kepribadian anak didik untuk selalu melakukan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang dimulai dalam diri sejak

usia dini. Hal tersebut meliputi pemeriksaan Kebersihan kuku

( mencuci tangan ), kebersihan telinga, kebersihan gigi dan pakaian

secara berkala dan berkesinambungan.

Sasaran kesehatan sekolah seperti UKS memiliki tanggung

jawab penting. Bukan hanya memberikan layanan kesehatan di

sekolah, tetapi juga [yang terpenting] adalah menumbuhkan

kesadaran terhadap kesehatan melalui edukasi pembelajaran di

sekolah. Ini arti penting dilaksanakannya Usaha Kesehatan Sekolah

dilembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga menengah

dan bahkan perguruan tinggi.

Pelaksanaan UKS merupakan salah satu program yang

dilakukan oleh Mahasiswa PKLT Stikes Muhammadiyah Manado.

Hal ini dianggap penting dilaksanakan, karena bukan hanya

merupakan salah satu syarat kelengkapan PKLT, tetapi merupakan

suatu upaya untuk merealisasikan Ilmu yang telah diperoleh

dilingkungan masyarakat secara umumnya dan lingkungan sekolah

secara khusus. Melihat latar belakang diatas maka dianggap perlu

19

Page 20: Bab Ivlaporb Pklt

untuk meleksanakan Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah yang

ada di Desa Lalow.

1) Tujuan

a. Tujuan Umum

Mengadakan Usaha Kesehatan Sekolah meliputi

penyuluhan tentang Personal Hygiene ( mencuci tangan dan

menggosok gigi ).

b. Tujuan Khusus

Meningkatkan partisipasi siswa dalam program UKS di SD

Negeri I Lalow.

Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di

sekolah, di rumah dan lingkungan.

Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa

dan orang lain untuk hidup sehat.

2) Sasaran Pencapaian

a) Siswa kelas I, II, III untuk mendapatkan penyuluhan

kesehatan tentang Personal Hygiene.

b)Berbadan Sehat

c) Berbudi pekerti yang baik dan suka menolong.

3) Waktu dan Metode

I. Waktu Pelaksanaan

Hari : jum’at

Tanggal : 22 Maret 2013

Waktu : 07.30 Wita – 10.00 Wita

Tempat : SD Negeri I Lalow

II. Metode

a) Mengumpulkan siswa SD Negeri I Lalow dalam 1

ruang kelas.

20

Page 21: Bab Ivlaporb Pklt

b) Setelah dikumpulkan siswa di beri arahan untuk

mengikuti penyuluhan sekaligus dengan peragaan

tentang Personal Hygiene

c) Selesai penyuluhan dan simulasi,memilah beberapa

siswa untuk memperagakan tentang personal

hygiene.

4) Acara Kegiatan

a) Peserta

Penyuluhan Personal Hygiene : kelas I, I, III

b) Teknik Acara

Pembawa Materi Penyuluhan : Inka Novianti

Korompot

Pemberi Simulasi : Seluruh Mahasiswa PK / PKLT

5) Rencana Acara

a) Pembukaan acara oleh pembawa materi penyuluhan dan

simulasi

b)Pembawa materi menyampaikan materi penyuluhan

c) Tanya Jawab

Pemberi simulasi memperagakan cara merawat

personal Hygiene

Penutup

6) Rencana Evaluasi

a) Program

Materi diberikan selama 15 menit dan kegiatan

selama 1 jam 30 menit

Persiapan dilakukann 2 hari sebelum pelaksanaan

kegiatan

b) Proses

Acara berjalan lancar

21

Page 22: Bab Ivlaporb Pklt

Peserta yang hadir adalah seluruh siswa kelas I, II,

dan III SDN I Lalow.

Peserta mengikuti secara aktif selama kegiatan

c) Hasil

Siswa mengerti tentang pentingnya Personal Hygiene

Siswa mampu menyebutkan tindakan yang dilakukan

untuk menjaga Personal Hygiene

7) Susunan Kepanitiaan

a) Penanggung Jawab : Dosen Pembimbing Lapangan

b) Koordinator Kegiatan : - Soan H Moniaga

- Jelly Walukow

- Septiana Maleba

- Djamil Papala

c) Anggota :Mahasiswa PKL / PKLT STIKES

Muhammadiyah Manado

B. Pelaksanaan

SDN I Desa Lalow

1. Jenis Kegiatan Untuk Kelas I,II dan III

a. Memberikan penyuluhan tentang personal hygiene

( menggosok gigi dan mencuci tangan )

b. Demontrasi mencuci tangan dan mengosok gigi.

c. Memberikan pertanyaan kepada para siswa tentang

materi yang di ajarkan dan membagikan hadiah bagi

para siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan

baik dan benar.

2. Waktu dan tempat pelaksanaan

a. Tempat pelaksanaan SDN I Desa Lalow.

22

Page 23: Bab Ivlaporb Pklt

b. Waktu pelaksanaan jum’at 22 Maret 2013, mulai

pukul 07:30-10:00 WITA

3. Pelaksanaan kegiatan

Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah tentang

jadwal pelaksanaan personal hygiene di SDN I desa Lalow.

07 : 30 – 07 : 50 = Melapor kepada kepala sekolah

07 : 50 – 08 : 20 = Menjelaskan maksud dan tujuan

kepada

siswa sekaligus memperkenalkan

nama

mahasiswa yang hadir untuk

melaksanakan kegiatan.

08 : 20 – 09 : 15 = Memberikan penyuluhan kesehatan

mengenai personal hygiene

09 : 15 – 09 : 35 = Simulasi mencuci tangan dan

menggosok gigi dengan baik dan

benar.

09 : 35 – 09 : 45 = Mengadakan kuis untuk siswa

tentang

materi penyuluhan yang telah di

berikan

09 : 45 – 09 : 55 = Berkumpul kembali di ruangan

kepala

sekolah untuk melaporkan hasil

kegiatan. Dan foto bersama dengan para siswa.

10:00 = Meninggalkan sekolah

a.Evaluasi

1. Siswa mampu memahami cara hidup sehat

2. Siswa mampu melakukan cara mencuci tangan, dan

mengosok gigi dengan baik dan benar.

23

Page 24: Bab Ivlaporb Pklt

3. Terjalin kerjasama yang baik antara siswa, guru, dengan

mahasiswa.

7. KERJA BAKTI / GOTONG ROYONG DAN PENANAMAN 1200

POHON MAHONI

A. Pre Planning

1. Pendahuluan

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan

kebudayaan. Pelbagai macam kebudayaan terdapat di negeri

ini. Namun, ada satu nilai kebudayaan luhur yang dimiliki

bangsa Indonesia. Nilai budaya luhur itu adalah gotong-

royong.

Gotong royong merupakan budaya luhur yang dimiliki

bangsa Indonesia dan tidak dimiliki bangsa lain di dunia.

Gotong-royong merupakan kebudayaan yang mengedepankan

sikap saling tolong-menolong, saling membantu tanpa pamrih,

solidaritas, serta kekeluargaan antarsesama.  Hal ini senada

dengan makna gotong-royong itu sendiri, yaitu nilai kultural

yang berasal dari bahasa Jawa, yakni pikul atau angkat, atau

sesuatu yang harus dipikul dan diangkat bersama.

Bahkan, Soekarno menandaskan bahwa intisari dari

Pancasila adalah gotong-royong. Gotong-royong merupakan

ajaran sekaligus aktivitas yang telah berkembang sejak dulu.

Bahkan jika dicermati, semangat gotong-royong dapat kita

temui dalam pelbagai aktivitas sehari-hari seperti kegiatan

jum’at bersih, arisan dan lain sebagainya. Singkatnya, gotong-

royong sudah mengakar dan membudaya dalam  masyarakat

Indonesia.

24

Page 25: Bab Ivlaporb Pklt

Lingkungan, di Indonesia sering juga disebut

"lingkungan hidup". Misalnya dalam Undang-Undang no. 23

tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, definisi

Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua

benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia,

dan perilakunya, yang memengaruhi kelangsungan

perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup

lain.A.F.A Pengertian lingkungan hidup bisa dikatakan sebagai

segala sesuatu yang ada di sekitar manusia atau makhluk hidup

yang memiliki hubungan timbal balik dan kompleks serta

saling mempengaruhi antara satu komponen dengan komponen

lainnya.

Pada suatu lingkungan terdapat dua komponen penting

pembentukannya sehingga menciptakan suatu ekosistem yakni

komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik

pada lingkungan hidup mencakup seluruh makluk hidup di

dalamnya, yakni hewan, manusia, tumbuhan, jamur dan benda

hidup lainnya. sedangkan komponen abiotik adalah benda-

benda mati yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup makhluk

hidup di sebuah lingkungan yakni mencakup tanah, air, api,

batu, udara, dan lain sebaiganya.

Pengertian lingkungan hidup yang lebih mendalam

menurut No 23 tahun 2007 adalah kesatuan ruang dengan

semua benda atau kesatuan makhluk hidup termasuk di

dalamnya ada manusia dan segala tingkah lakunya demi

melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia

maupun mahkluk hidup lainnya yang ada di sekitarnya.

2. Tujuan

a. Memberikan contoh kepada masyarakat bahwa

menjaga kebersihan lingkungan itu sangat penting,

25

Page 26: Bab Ivlaporb Pklt

b. Kenyamanan dapat tercipta bila lingkungan bersih.

c. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.

3. Sasaran

Seluruh warga desa Lalow.

4. Waktu dan tempat

Hari : Jum’at

Tanggal : 22 maret 2013

Waktu : 06.00 – 10.00 WITA

Tempat : Balai Desa Lalow

8. Metode

a. Membagi dan mengarahkan warga dan ke beberapa

tempat di sekirat balai desa.

b. Beberapa mahasiswa di bagi bersama warga untuk

mengawasi dan sama – sama bekerja.

B. Pelaksanaan

1. Waktu dan tempat

a. Tempat pelaksanaan balai desa Lalow

b. Waktu pelaksanaan 06.00 – 10.00 WITA

2. Pelaksanaan kegiatan

Berkoordinasi dengan sangadi dan aparat desa Lalow

tentang pelaksanaan kerja bakti / gotong royong ( PHBS ), dibalai

desa Lalow dan penanaman 1200 pohon mahoni.

07.00 : mulai bekerja bakti/ gotong royong yang di mulai

dari depan balai desa lalow( lingkungan 3 ) sampai lingkungan 4

26

Page 27: Bab Ivlaporb Pklt

padang. Di ikuti dengan penanaman 1200 pohon mahoni di

sepanjang jalan desa Lalow.

9. PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF

A. Latar Belakang

ASI ( Air Susu Ibu) eksklusif adalah bayi hanya diberi

saja selama enam bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu

formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan

makanan padat seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan

nasi tim. Setelah bayi berumur enam bulan baru mulai diberikan

makanan pendamping ASI(MPASI). ASI dapat diberikan sampai

anak berusia dua tahun atau lebih (Kristiyansari, 2009, pp.23).

Pemberian ASI eksklusif, selain bermanfaat bagi bayi

juga bermanfaat bagi ibu, beberapa diantaranya adalah dapat

mencegah perdarahan paska persalinan dan mencegah anemia

(Partiwi, 2008). Pemberian ASI eksklusif juga membantu

mempercepat penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) sekaligus

meningkatkan status gizi balita. Hal ini juga akan meningkatkan

status gizi masyarakat menuju tercapainya kualitas Sumber Daya

Manusia (SDM) yang memadai (DEPKES, 1997). Asi merupakan

makanan terbaik dan telah memenuhi kebutuhan bayi usia 0

sampai 6 bulan hingga 100%. ASI mengandung protein, lemak,

vitamin, mineral, air, dan enzim yang sangat dibutuhkan oleh

tubuh sehingga ASI dapat mengurangi resiko berbagai jenis

kekurangan gizi. Selain itu, ASI juga mengandung semua jenis

asam lemak yang penting bagi pertumbuhan otak, mata dan

pembuluh darah yang sehat, zat besi yang dapat mencegah bayi

dari anemia, kolostrum yang kaya antibody (Suryoprajogo, 2009,

pp.7).

27

Page 28: Bab Ivlaporb Pklt

Menyusui adalah anugerah terindah bagi ibu dan bayi.

Setiap ibu yang melahirkan pasti memiliki keinginan yang kuat

untuk menyusui anaknya. Terutama mereka yang menyadari ASI

akan membuat bayi tumbuh dengan maksimal, dan proses itu

akan membuat ibu merasa menjadi ibu yang sempurna (Rosita,

2008, pp.25). Riset terbaru WHO pada 2005 menyebut bahwa 42

persen penyebab kematian balita di dunia yang terbesar adalah

malnutrisi (58%) ''Malnutrisi seringkali terkait dengan asupan

ASI''. (Siswono, 2006) Pemberian ASI di Indonesia belum

dilaksanakan sepenuhnya. Upaya meningkatkan perilaku

menyusui pada ibu yang memiliki bayi khususnya ASI eksklusif

masih dirasa kurang. Permasalahan yang utama adalah faktor

sosial budaya, kesadaran akan pentingnya ASI, pelayanan

kesehatan dan petugas kesehatan yang belum sepenuhnya

mendukung PP-ASI, gencarnya promosi susu formula dan ibu

bekerja (Arimurti, 2007).

Sesuai dengan kodratnya, semua wanita akan mengalami

haid, kehamilan, melahirkan dan menyusui bayi. Untuk

meningkatkan kualitas SDM, dimulai sejak janin dalam

kandungan, masa bayi, balita, anak-anak sampai dewasa.

Pemberian ASI pada bayi merupakan cara terbaik bagi

peningkatan kualitas SDM sejak dini yang akan menjadi penerus

bangsa. ASI merupakan makanan yang paling sempurna bagi

bayi. Pemberian ASI berarti memberikan zat-zat gizi yang

bernilai gizi tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan

perkembangan syaraf dan otak, memberikan zat – zat kekebalan

terhadap beberapa penyakit dan mewujudkan ikatan emosional

antara ibu dan bayinya. (DEPKES RI, 2010).

28

Page 29: Bab Ivlaporb Pklt

Mengingat pentingnya pemberian ASI bagi tumbuh

kembang yang optimal baik fisik maupun mental dan

kecerdasannya, maka perlu perhatian agar dapat terlaksana

dengan benar. Faktor keberhasilan dalam menyusui adalah

dengan menyusui secara dini dengan posisi yang benar ,teratur

dan eksklusif.

Topik : ASI Eksklusif

Pembawa materi : Jelly Walukow dan Septiana Maleba

Hari / Tanggal : 26 Maret 2013

Waktu : 40 menit

Tempat : rumah ketua kader kesehatan ibu Fatima balandatu.

Sasaran : buteki dan bumil

Metode : Ceramah dan Tanya Jawab

Media : Leaflet

Materi : Terlampir

B. Tujuan

1. Tujuan instruksional Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 40 menit, ibu menyusui dan ibu hamil dapat memahami tentang ASI eksklusif.

2. Tujuan Instruksionl Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ASI eksklusif selama 40 menit buteki dan bumil di harapkan dapat :

29

Page 30: Bab Ivlaporb Pklt

a. Pengertian ASI eksklusif

C. Kegiatan penyuluhan

No-

FASEKEGIATAN

PENYULUH SASARAN

1 Pra Interaksi Menyiapkan --2 Orientasi

- Salam

-   Perkenalan

-  Menjelaskan tujuan

- Kontrak waktu

- Mengucapkan Salam

- Memperkenalkan diri

- Menjelaskan tujuan

- Melakukan kontrak waktu yang akan digunakan

- Menjawab Salam- Memperhatikan-   Memperhatikan- Memperhatikan

3 Kerja

- Melakukan appersepsi

- Menjelaskan materi dengan metode

     a. Ceramah

     b. Tanya jawab

-Memberikan kesempatan

- Mengajukan pertanyaan

- Menjelaskan materi dengan metode:

b. Ceramah

b. Tanya jawab       

  Mempersilahkanuntuk bertanya

Menjawab pertanyaan

a. Memperhatikan

b.Menjawab pertanyaan

c.  Memperhatikan

       Mengajukan pertanyaan

30

Page 31: Bab Ivlaporb Pklt

bertanya4 Terminasi

- Salam

-Mengajukan pertanyaan-Mengucapkan salam

-Menjawab pertanyaan- Menjawab salam

10. PENGOBATAN GRATIS DAN DONOR DARAH

A. Pre planning

1. Latar Belakang

Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat

yang penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah sebagaimana

telah diamanatkan dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1)

“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,

dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak

memperoleh pelayanan kesehatan” dan Pasal 34 ayat (3) “Negara

bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan

fasilitas pelayanan umum yang layak”.

Salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat yang

diselenggarakan oleh pemerintah adalah puskesmas. Fasilitas pelayanan

kesehatan ini merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat

dalam membina peran serta masyarakat juga memberikan pelayanan

secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat. Dengan kata lain

puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan

kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Pelayanan kesehatan yang

diberikan puskesmas adalah pelayanan kesehatan menyeluruh yang

meliputi pelayanan: kuratif (pengobatan), preventif (upaya pencegahan),

promotif (peningkatan kesehatan), dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).

Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk, tidak

membedaan jenis kelamin dan golongan umur, sejak pembuahan dalam

31

Page 32: Bab Ivlaporb Pklt

kandungan sampai tutup usia. Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan

bagi masyarakat dibutuhkan pembiayaaan kesehatan yang cukup guna

memenuhi hak mendasar masyarakat tersebut. Pembiayaan kesehatan di

Indonesia saat ini masih didominasi oleh pembiayaan yang berasal dari

masyarakat sedangkan pengeluaran pemerintah untuk kesehatan walaupun

terus mengalami peningkatan namun proporsinya masih berkisar 2,6–2,8%

terhadap seluruh APBN yang berkontribusi yaitu sebesar 38% dari total

pembiayaan kesehatan (SKN,2009).

Masih tingginya pembiayaan kesehatan yang berasal dari masyarakat

tentunya akan menimbulkan beban pengeluaran rumah tangga bagi

masyarakat apabila menderita penyakit yang membutuhkan biaya yang

besar dalam perawatannya, sementara berdasarkan data dari Departemen

Kesehatan RI tahun 2008, penduduk yang telah dicakup oleh jaminan

pemeliharaan kesehatan sekitar 46,5% dari keseluruhan penduduk yang

sebagian besar dananya berasal dari bantuan sosial untuk program jaminan

kesehatan masyarakat miskin sebesar 76,4 juta jiwa atau 34,2%

(SKN,2009). Rendahnya pendanaan kesehatan dan cakupan asuransi

kesehatan sosial di Indonesia sangat dipengaruhi oleh ketidak-tahuan dan

ketidak-pedulian pemerintah dalam melindungi penduduknya dari proses

pemiskinan karena mahalnya biaya kesehatan (Hasbullah Thabrany,2008).

Darah merupakan salah satu komponen paling penting yang ada dalam

tubuh, mengingat fungsinya sebagai alat transportasi. Kekurangan darah di

dalam tubuh dapat memacu sejumlah penyakit dimulai dari anemia,

hipotensi, serangan jantung, dan beberapa penyakit lainnya. Beberapa

kasus lain seperti kecelakaan  dan proses melahirkan juga merupakan

penyebab seseorang mengalami kekurangan darah akibat pendarahan

hebat. Kondisi ini tentu menuntut instansi yang terkait, seperti PMI dan

rumah sakit, untuk selalu memiliki persediaan darah yang mencukupi.

32

Page 33: Bab Ivlaporb Pklt

Namun ironisnya tak jarang kita temukan kasus kurangnya kantong darah

di rumah sakit sementara kebutuhan akan darah terus meningkat.

Karena itu donor darah sangat penting disosialisasikan kepada

masyarakat dimana masih kurang akan pemahaman mengenai donor darah

di masyarakat luas.Selain itu juga perbandingan antara jumlah permintaan

dan persediaan darah yang tidak seimbang merupakan latar belakang

utama kegiatan ini. Serta kurangnya perhatian terhadap masalah-masalah

sosial yang ada di sekitarnya, terutama yang menyangkut masalah stok

darah, masih rendah.

2. Tujuan Penyelenggaraan pengobatan gratis dan donor darah

a. Meringankan beban masyarakat yang kurang mampu khususnya dalam hal kesehatan,

b. Memberikan penyuluhan tentang berbagai penyakit dan cara mengobatinya,

c. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan.

d. Dengan donor darah mewujudkan semangat kepedulian kepada sesama.

e. Menebarkan cinta dan kasih kepada sesama.f. Mempererat rasa persaudaraan.

3. Sasaran dan Target

- Sasaran : Seluruh warga masyarakat desa Diyat, Solog, Lalow dan Tombolango.

- Target : Masyarakat yang menderita penyakit dan yang sehat yang mau mendonorkan darahnya kepada sesama.

4. Strategi Pelaksanaan

1. Metode

33

Page 34: Bab Ivlaporb Pklt

Memberikan pelayana kesehatan melalui pengobatan gratis dan donor

darah kepada masyarakat.

Memberikan penjelasan atau penyuluhan tentang masalah kesehatan

dan pentingnya donor darah.

2. Kriteria Evalusi

Hampir sebagian besar masyarakat datang menghadiri pengobatan

Kegiatan berlangsung sesuai dengan waktu yang telah di tentukan

Mahasiswa, PMI dan karang taruna dapat menyediakan alat-alat dan

media sesuai dengan yang di perlukan.

Selama kegiatan berlangsung tidak ada penyimpangan dari tujuan

yang di tetapkan

Selama kegiatan berlangsung peserta tidak ada yang meninggalkan

tempat kegiatan pengobatan gratis dan donor darah.

Masyarakat dapat secara mandiri menentukan alternatif pemecahan

masalah keluarga baik dalam pengobatan maupun dalam perawatan

2. Pelaksaan Kegiatan

a. Waktu dan tempat

Kegiatan pengobatan mata di lakukan pada tanggal 26 maret 2013

yang bertempat di gilingan padi desa Diat.

b. Media

Pengerah suara, alat pemeriksaan mata, meja, kursi, dan lain-lain.

1. Pengaturan tempat

34II

V

Page 35: Bab Ivlaporb Pklt

I : Meja I ( Pendaftaran )

II : Meja II ( Pemeriksaan Fisik )

III : Meja III ( Pemeriksaan medis dan Konsultasi )

IV : Meja IV ( Obat-Obatan )

V : Donor darah

2. Susunan dan urutan kegiatan

1. Pendaftaran

2. Pemeriksaan tanda – tanda vital

3. Pemeriksaan medis dan konsultasi

4. Pemberian obat-obatan

5. Donor darah

3. Pembagian Tugas

1. Meja 1: Pendaftaran

2. Meja 2: Pemeriksaan tanda – tanda vital

3. Meja 3: Pemeriksaan medis dan Konsultasi

4. Meja 4: Obat-obatan

5. Meja 5: donor darah

4. Uraian tugas

1. Meja I : Pendaftaran

Pasien yang datang didaftar dalam registrasi

35

I

Masyarakat

III

IV

Page 36: Bab Ivlaporb Pklt

2. Meja II : Pemeriksaan tanda – tanda vital

Pasien yang telah terdaftar melakukan pemeriksaan tanda

– tanda vital

3. Meja III : Pemeriksaan medis dan konsultasi

Pasien yang telah di periksa tanda – tanda vital,

membawa hasil pemeriksaan ke meja III dan diperiksa

lebih lanjut oleh dokter

4. Meja IV : Pengobatan

Pasien yang telah memeriksakan kesehatannya akan

mendapat resep dari dokter,

Resep dimasukkan ke meja IV (Obat-obatan)

Pemberian obat oleh petugas kesehatan sesuai resep

dokter kepada pasien.

5. Meja V : Donor darah

Pasien yang telah diperiksa tanda – tanda vital, membawa

hasil pemeriksaan ke meja V dan mengikuti antrian untuk di

mendonorkan darah.

A. Pelaksanaan kegiatan

Pengobatan gratis dan donor darah dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal : Selasa, 26 Maret 2013

Waktu : 08.00 – Selesai

Tempat : Gilingan Padi desa Diat

a. Persiapan

i. Tanggal 22 Maret 2013, mahasiswa PK/PKLT

mengikuti rapat bersama ketua karang taruna desa diat

dan teman – teman dari desa Solog, Diat dan lolak

Tombolango.

36

Page 37: Bab Ivlaporb Pklt

ii. Tanggal 24 Maret 2013, mahasiswa PK/PKLT

menghubungi pihak Karang taruna untuk memastikan

tanggal pelaksanaan pengobatan gratis dan dosor darah.

iii. Tanggal 25 Maret 2012, seluruh mahasiswa PK/PKLT

bersama dengan karang taruna mempersiapkan sarana

yang akan digunakan untuk pelaksanaan kegiatan

pengobatan gratis dan donor darah.

b. Pelaksanaan

i. Meja I

Petugas : - Putri Suci Hanifati Tanjung

- Siska Usman

- Rina irawati

Kegiatan : Pendaftaran Pasien di meja registrasi

ii. Meja II

Petugas : - Agustina

- Fahriani Paharudin

- Indrawati Ali Hiliwilo

Kegiatan : Pemeriksaan fisik mata oleh petugas

iii. Meja III

Petugas : - Niswan Iskandar Alam.

- Siti Rahmayanti

- Wulansari Anggina Laksmi

Kegiatan : Pemeriksaan medis kolaborasi dengan tim

medis

iv. Meja IV

Petugas : - Djamil Papala

- Siti Nurbaya Utia Rahman

- Purwanto

B. Evaluasi

37

Page 38: Bab Ivlaporb Pklt

1. Kegiatan berlangsung sesuai dengan waktu yang di tetapkan

yaitu rabu 26 Maret 2013 jam 08:00 S/d selesai

2. Mahasiswa dapat memfasilitasi keperluan kegiatan

3. Selama kegiatan berlangsung tidak ada penyimpangan dari

tujuan yang di tetapkan

4. Selama kegiatan berlangsung peserta tidak ada yang

meninggalkan tempat kegiatan pengobatan gratis dan donor

darah.

5. Masyarakat dapat secara mandiri menentukan alternatif

pemecahan masalah keluarga baik dalam pengobatan maupun

dalam perawatan.

11. USAHA KESEHATAN SEKOLAH

A. Pre planning

1. Latar Belakang

Hidup sehat seperti yang didefinisikan oleh World

Health Organization [WHO] adalah keadaan sejahtera dari badan,

jiwa dan social yang memungkinkan orang hidup produktif secara

social, ekonomi. Sedangkan kesehatan jiwa adalah keadaan yang

memungkinkan perkembangan fisik , mental, intelektual, emosi,

dan social yang optimal dari seseorang.

Dalam UU Nomor 23 tahun 1992 Pasal 45 tentang

Kesehatan ditegaskan bahwa “Kesehatan Sekolah” penting

dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta

didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga didik dapat belajar,

tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal sehingga

diharapkan dapat menjadikan sumber daya manusia yang

berkualitas. Menurut, M. [2007] peserta didik itu harus sehat dan

orang tua memperhatikan lingkungan yang sehat dan makan

38

Page 39: Bab Ivlaporb Pklt

makanan yang bergizi, sehingga akan tercapai manusia soleh,

berilmu dan sehat.

Usaha kesehatan sekolah adalah usaha membina dan

mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta

didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh

(komprehensif) dan terpadu (integrative). Untuk optimalisasi

kegiatan Usaha Kesehatan sekolah perlu ditingkatkan peran serta

peserta didik sebagai subjek dan bukan hanya objek. Dengan

Usaha Kesehatan Sekolah diharapkan mampu menanamkan sikap

dan perilaku hidup sehat pada dirinya dann mampu menolong

orang lain.

Usaha Kesehatan Sekolah merupakan salah satu program

yang sangat urgent. Ini penting untuk meningkatkan kualitas

pendidikan dan kesehatan secara terpadu, sadar, berencana, terarah,

dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan dan

mengembangkan serta membimbing untuk menghayati, dan

menyenangi untuk melaksanakan prinsip hidup sehat dan

kehidupan peserat didik sehari – hari. Kegiatan UKS cukup penting

dalam membentuk kepribadian anak didik untuk selalu melakukan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang dimulai dalam diri sejak

usia dini. Hal tersebut meliputi pemeriksaan Kebersihan kuku

( mencuci tangan ), kebersihan telinga, kebersihan gigi dan pakaian

secara berkala dan berkesinambungan.

Sasaran kesehatan sekolah seperti UKS memiliki tanggung

jawab penting. Bukan hanya memberikan layanan kesehatan di

sekolah, tetapi juga [yang terpenting] adalah menumbuhkan

kesadaran terhadap kesehatan melalui edukasi pembelajaran di

sekolah. Ini arti penting dilaksanakannya Usaha Kesehatan Sekolah

dilembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga menengah

dan bahkan perguruan tinggi.

39

Page 40: Bab Ivlaporb Pklt

Pelaksanaan UKS merupakan salah satu program yang

dilakukan oleh Mahasiswa PKLT Stikes Muhammadiyah Manado.

Hal ini dianggap penting dilaksanakan, karena bukan hanya

merupakan salah satu syarat kelengkapan PKLT, tetapi merupakan

suatu upaya untuk merealisasikan Ilmu yang telah diperoleh

dilingkungan masyarakat secara umumnya dan lingkungan sekolah

secara khusus. Melihat latar belakang diatas maka dianggap perlu

untuk meleksanakan Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah yang

ada di Desa Lalow.

2. Tujuan

a. Tujuan Umum

Mengadakan Usaha Kesehatan Sekolah meliputi

penyuluhan tentang Personal Hygiene ( mencuci tangan dan

menggosok gigi ).

b. Tujuan Khusus

Meningkatkan partisipasi siswa dalam program UKS di SD

Inpres Lalow

Agar siswa dapat menjadi penggerak hidup sehat di

sekolah, di rumah dan lingkungan.

Agar siswa dapat menolong dirinya sendiri, sesama siswa

dan orang lain untuk hidup sehat.

3. Sasaran Pencapaian

a. Siswa kelas I-VI untuk mendapatkan penyuluhan kesehatan

tentang Personal Hygiene.

b. Berbadan Sehat

c. Berbudi pekerti yang baik dan suka menolong.

3.Waktu dan Metode

I. Waktu Pelaksanaan

Hari : jum’at

40

Page 41: Bab Ivlaporb Pklt

Tanggal : 29 Maret 2013

Waktu : 14:00 Wita – 15.00 Wita

Tempat : SD Padang

II. Metode

a. Mengumpulkan siswa SD Inpres Lalow dalam 1 ruang

kelas.

b. Setelah dikumpulkan siswa di beri arahan untuk mengikuti

penyuluhan sekaligus dengan peragaan tentang Personal

Hygiene

c. Selesai penyuluhan dan simulasi,memilah beberapa siswa

untuk memperagakan tentang personal hygiene.

4. Acara Kegiatan

c) Peserta

Penyuluhan Personal Hygiene : kelas I-VI

d) Teknik Acara

Pembawa Materi Penyuluhan : Siska

Usman,Agustina & Niswan Iskandar Alam

Pemberi Simulasi : Seluruh Mahasiswa PK / PKLT

5. Rencana Acara

d)Pembukaan acara oleh pembawa materi penyuluhan dan

simulasi

e) Pembawa materi menyampaikan materi penyuluhan

f) Tanya Jawab

Pemberi simulasi memperagakan cara merawat

personal Hygiene

Penutup

6. Rencana Evaluasi

d) Program

Materi diberikan selama 15 menit dan kegiatan

selama 1 jam.

41

Page 42: Bab Ivlaporb Pklt

Persiapan dilakukann 1 hari sebelum pelaksanaan

kegiatan

e) Proses

Acara berjalan lancar

Peserta yang hadir adalah seluruh siswa kelas I- VI

SD Inpres Lalow

Peserta mengikuti secara aktif selama kegiatan

f)Hasil

Siswa mengerti tentang pentingnya Personal Hygiene

Siswa mampu menyebutkan tindakan yang dilakukan

untuk menjaga Personal Hygiene

7. Susunan Kepanitiaan

d) Penanggung Jawab : Dosen Pembimbing Lapangan

e) Koordinator Kegiatan : - Putri Suci H T

- Priyoga I Ustarika

- Indrawati Ali Hiliwilo

- Djamil Papala

f) Anggota :Mahasiswa PKL / PKLT STIKES

Muhammadiyah Manado

B. Pelaksanaan

SD Inpres Lalow

1. Jenis Kegiatan Untuk Kelas I - VI

d. Memberikan penyuluhan tentang personal hygiene

( menggosok gigi dan mencuci tangan )

e. Demontrasi mencuci tangan dan mengosok gigi.

f. Memberikan pertanyaan kepada para siswa tentang

materi yang di ajarkan dan membagikan hadiah bagi

para siswa yang dapat menjawab pertanyaan dengan

baik dan benar.

42

Page 43: Bab Ivlaporb Pklt

2. Waktu dan tempat pelaksanaan

c. Tempat pelaksanaan SD Inpres Lalow

d. Waktu pelaksanaan jum’at 29 Maret 2013, mulai

pukul 14:00-15:00 WITA

3. Pelaksanaan kegiatan

Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah tentang

jadwal pelaksanaan personal hygiene di SD Inpres Lalow.

13: 30 – 13: 50 = Melapor kepada kepala sekolah

13: 50 – 13 : 20 = Menjelaskan maksud dan tujuan

kepada siswa sekaligus memperkenalkan

nama

mahasiswa yang hadir untuk

melaksanakan kegiatan.

14 : 20 – 14 : 15 = Memberikan penyuluhan kesehatan

mengenai personal hygiene

14 : 15 – 14 : 35 = Simulasi mencuci tangan dan

menggosok gigi dengan baik dan

benar.

14: 35 – 14 : 45 = Mengadakan kuis untuk siswa

tentang

materi penyuluhan yang telah di

berikan

14 : 45 – 14: 55 = Berkumpul kembali di ruangan

kepala

sekolah untuk melaporkan hasil

kegiatan. Dan foto bersama dengan para siswa.

15:00 = Meninggalkan sekolah

C. Evaluasi

1. Siswa mampu memahami cara hidup sehat

43

Page 44: Bab Ivlaporb Pklt

2. Siswa mampu melakukan cara mencuci tangan, dan mengosok gigi

dengan baik dan benar.

3. Terjalin kerjasama yang baik antara siswa, guru, dengan

mahasiswa.

12. PENGKADERAN

A. Pre Planning

1. Latar Belakang

Dalam rangaka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka pembangunan dilakukan disegala bidang. Pembangunan bidang kesehatan yang merupakan bagian intekrak dari penbangunan nasional yamg secara keseluruhannya perlu digalakkan pula. Hal ini telah digariskan dalm sistem kesehatan nasional antara lain disebutkan bahwa, sebagai tujuan pembangunan kesehatan adalh tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk atau individu agar dapt menwujudkan drajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan pembanguan nasional.

Selanjutnya pembangunan dibidang kesehatan mempunyai arti yang penting dalam kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Untuk mencapai kebehasilan tersebut erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai modal dasar pembangunan nasional.

Pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu upaya yang besar, sehingga tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja tanpa adanya keterlibatan masyarakat.

Upaya menggerakkan masyarakat dalam keterpaduan ini digunakan pendekatan melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD), yang pelaksanaanya secara operasional dibentuklah pos pelayanan terpadu (posyandu). Pos pelayanan terpadu ini merupakan wadah titik temu antara pelayanan professional dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya penurunan angka kematian bayi dan angka kelahiran.

Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat serta untuk bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat-tempat pemberian pelayanan kesehatan (Syafrudin dan Hamidah, 2009:177).

44

Page 45: Bab Ivlaporb Pklt

Kader kesehatan merupakan perwujutan peran serta aktif masyarakat dalam pelayanan terpadu, dengan adanya kader yang dipilih oleh masyarakat, kegiatan diperioritaskan pada lima program dan mendapat bantuan dari petugas kesehatan terutama pada kegiatan yang mereka tidak kompeten memberikannya.

2. Tujuan

a. Dalam rangka menyukseskan pembangunan nasional, khususnya di bidang kesehatan, bentuk pelayanan kesehatan diarahkan pada prinsip bahwa masyarakat bukanlah sebagai objek tetapi merupakan subjek dari pembangunan itu sendiri. Pada hakikatnya, kesehatan dipolakan mengikutsertakan masyarakat secara aktif dan bertanggung jawab. 

b. Keikutsertaan masyarakat dalam meningkatkan efisiensi pelayanan adalah atas dasar pemikiran bahwa terbatasnya daya dan dana dalam operasional pelayanan kesehatan akan mendorong masyarakat memanfaatkan sumber daya yang ada seoptimal mungkin. Pola pikir semacam ini merupakan penjabaran dari karsa pertama yang berbunyi, meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya dalam bidang kesehatan. 

c. Menurut K. Santoso (1979), kader yang dinamis dengan pendidikan rata-rata tingkat desa ternyata mampu melaksanakan beberapa kegiatan yang sederhana tetapi tetap berguna bagi masyarakat kelompoknya (Efendi Ferry dan Makhfudli, 2009: 288).

3. Sasaran dan Target

Sasaran : seluruh warga desa Lalow

Target : Remaja dan orang dewasa di tiap dusun ( I – VI ) di desa

Lalow

4. Strategi Pelaksanaan

a. Metode

- Menjelaskan materi pemeriksaan fisik ( tekanan darah, nadi, suhu dan

respirasi ).

- Memberikan kesempatan Tanya jawab

- Peragaan cara mengukur tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi.

- Membagi kader dalam beberapa kelompok.

- Meminta kader untuk mulai mempraktekkan.

45

Page 46: Bab Ivlaporb Pklt

b. Acara Kegiatan

i. Peserta

Calon kader ( remaja dan pemuda ) dari masing – masing dusun di desa

Lalow.

ii. Teknik Acara

- Pembawa materi : Niswan Iskandar Alam

- Pemberi simulasi : seluruh mahasiswa PK/PKLT STIKES

Muhammadiyah Manado

5. Pelaksanaan kegiatan

a. Waktu dan tempat

Kegiatan pengkaderan di laksanakan pada tanggal 27 maret 2013 yang

bertempat di balai desa.

b. Media

Handout materi pengkaderan, LCD, thermometer, stetoskop,

spigmomanometer dan jam tangan.

B. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan pengkaderan dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Rabu, 27 Maret 2013

Waktu : 18.00 WITA

Tempat : Balai Desa Lalow

a. Persiapan

iii. Tanggal 10 maret 2013 mahasiswa PK/PKLT melakukan

pendataan jumlah kader di desa Lalow.

iv. Tanggal 23 berkerjasama dengan ketua kader dalam pelaksanaan

pelatihan pengkaderan desa Lalow.

v. Tanggal 27 maret 2013 seluruh mahasiswa melakukan persiapan

pelatihan pengkaderan.

46

Page 47: Bab Ivlaporb Pklt

C. Evaluasi

a. Kegiatan berlangsung sesuai dengan waktu yang ditetapkan yaitu

rabu, 27 maret 2013 WITA, yang bertempat dibalai desa Lalow

pukul 18.00 s/d selesai.

b. Peserta calon kader mengikuti pelatihan dengan seksama

c. Peserta calon kader mampu memahami materi yang diberikan

d. Peserta calon kader mampu mempraktikkan cara pemeriksaan

tanda – tanda vital.\

C. Faktor Penghambat

Selama melakukan kegiatan PK /PKLT di dapatkan beberapa penghambat

jalannya kegiatan yaitu :

1. Penghambat : kurangnya antusias masyarakat

Solusi : melakukan pendekatan / mengakrabkan diri dengan masyarakat.

2. Penghambat : Sarana Transportasi

Solusi : jalan kaki

3. Penghambat : susah di temui disiang hari

Solusi : kunjungan rumah pada sore / malam hari.

4. Penghambat : susahnya masyarakat untuk memahami bahasa

yang telah diutarakan.

Solusi : lebih menyederhanakan bahasa sesuai tingkat pendidikan.

5. Penghambat : keterbatasan alat penyampaian materi berupa LCD

Solusi : print handout dan di bagikan serta print gambar.

D. Faktor Penunjang

a. Sangadi dan aparat desa selalu mau bekerja sama dan membantu untuk

mengsukseskan program - program yang telah di susun oleh mahasiswa.

47

Page 48: Bab Ivlaporb Pklt

b. Desa Lalow memiliki 2 tempat fotocopy dan satu warung internet yang

sangat membantu mahasiswa PK/PKLT dalam mencari informasi.

.

48