bab iv penyajian dan analisis data€¦ · bab iv penyajian dan analisis data 4.1 deskripsi obyek...

21
16 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Obyek Penulisan 4.1.1 Lokasi Agrowisata D’emmerick merupakan satu tempat wisata yang terletak di kaki Gunung Merbabu sekitar 4 km, atau sekitar 15 menit dari kota Salatiga menuju obyek wisata Kopeng. Luasan kawasan Agrowisata D’emmerick seluas 5,2 ha. Nama D’emmerick diambil dari pendirinya yang bernama Adolph Theodoor Jocobus Van Emmerick yang merupakan warga negara asing berkebangsaan Belanda. Lokasi agrowisata D’emerick berada di Desa Salib Putih yang terkenal karena kesejukan, keasrian dan pemandangan yang indah. Agrowisata D’emmerick sendiri tepatnya beralamatkan di Desa Salib Putih, Jalan Hasanudin (Jalan Raya Salatiga Kopeng KM 4) Salatiga - Jawa Tengah, Indonesia. Agrowisata D’emmerick didirikan dengan visi “Menjadikan D’emmerick lebih dapat dikenal sebagai tempat Agrowisata”, sementara misinya adalah “Memanfaatkan SDM yang ada di sekitar D’emmerick, sehingga perekonomian warga sekitar dapat meningkat”. 4.1.2 Layout D’emmerick Agrowisata D’emmerick merupakan hotel yang dasarnya dibangun dengan konsep resort dengan dikelilingi kebun kopi, cengkih dan pohon kapuk randu dan juga menawarkan suasana pegunungan dilereng Merbabu. Namun dalam perkembangannya pengelola Agrowisata D’emmerick mengembangkan kawasan tersebut menjadi tujuan objek wisata seperti taman bunga dan wahana adventurepark. Pada kawasan tersebut pengunjung juga dapat melakukan aktivitas, seperti: Paint Ball, Field Trip Program SD, SMP, sementara bagi siswa SMA dapat melakukan aktivitas pengembangan vegetatif tanaman (Stek, Cangkok, Okulasi, Sambung), menanam dan memanen

Upload: others

Post on 15-Mar-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA€¦ · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Obyek Penulisa n 4.1.1 Lokasi Agrowisata D’emmerick merupakan satu tempat wisata yang

16

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

4.1 Deskripsi Obyek Penulisan

4.1.1 Lokasi

Agrowisata D’emmerick merupakan satu tempat wisata yang

terletak di kaki Gunung Merbabu sekitar 4 km, atau sekitar 15 menit dari

kota Salatiga menuju obyek wisata Kopeng. Luasan kawasan Agrowisata

D’emmerick seluas 5,2 ha. Nama D’emmerick diambil dari pendirinya

yang bernama Adolph Theodoor Jocobus Van Emmerick yang merupakan

warga negara asing berkebangsaan Belanda. Lokasi agrowisata D’emerick

berada di Desa Salib Putih yang terkenal karena kesejukan, keasrian dan

pemandangan yang indah. Agrowisata D’emmerick sendiri tepatnya

beralamatkan di Desa Salib Putih, Jalan Hasanudin (Jalan Raya Salatiga –

Kopeng KM 4) Salatiga - Jawa Tengah, Indonesia. Agrowisata

D’emmerick didirikan dengan visi “Menjadikan D’emmerick lebih dapat

dikenal sebagai tempat Agrowisata”, sementara misinya adalah

“Memanfaatkan SDM yang ada di sekitar D’emmerick, sehingga

perekonomian warga sekitar dapat meningkat”.

4.1.2 Layout D’emmerick

Agrowisata D’emmerick merupakan hotel yang dasarnya dibangun

dengan konsep resort dengan dikelilingi kebun kopi, cengkih dan pohon

kapuk randu dan juga menawarkan suasana pegunungan dilereng

Merbabu. Namun dalam perkembangannya pengelola Agrowisata

D’emmerick mengembangkan kawasan tersebut menjadi tujuan objek

wisata seperti taman bunga dan wahana adventurepark.

Pada kawasan tersebut pengunjung juga dapat melakukan

aktivitas, seperti: Paint Ball, Field Trip Program SD, SMP, sementara

bagi siswa SMA dapat melakukan aktivitas pengembangan vegetatif

tanaman (Stek, Cangkok, Okulasi, Sambung), menanam dan memanen

Page 2: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA€¦ · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Obyek Penulisa n 4.1.1 Lokasi Agrowisata D’emmerick merupakan satu tempat wisata yang

17

sayur, bercocok tanam dalam pot, peternakan dan memerah susu sapi,

pengetahuan tentang biogas, pembuatan pupuk bokhasi

Konsep pengembangan Agrowisata D’emmerick memang didesain

untuk menggabungkan penginapan dengan wisata bernuansa adventure.

Konsep agrowisata tersebut terlihat pada layout D’emmerick.Pada

penelitian ini (Gambar 4), peneliti berfokus pada evaluasi lanskap yaitu

pada bagian: taman bunga dan adventurepark.

Sumber: D’emerick, 2019.

Gambar 3 Layout D’emmerick salatiga

Beberapa wahana yang tersedia di lokasi tersebut antara lain: wahana

archery, wahana motor ATV, wahana flaying fox, wahana high rope, wahana

ninja kids, taman kelinci; gedung-gedung yang dapat digunakan untuk keperluan

rapat, seminar, maupun untuk acara pernikahan.

Berikut beberapa foto (Gambar 6) yang menampilkan beberapa Fasilitas

dan wahana yang tersedia di kompleks Agrowisata D’emmerick Salatiga.

Page 3: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA€¦ · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Obyek Penulisa n 4.1.1 Lokasi Agrowisata D’emmerick merupakan satu tempat wisata yang

18

Gambar 4 fasilitas dan wahana D’emmerick salatiga

4.2 Pengelolaan Lanskap di Agrowisata D’emmerick Salatiga

Berdasarkan hasil penulisan yang dilakukan melalui wawancara dengan

pihak supervisor bagian lanskap diperoleh informasi, bahwa pada dasarnya

Agrowisata D’emmerick dikelola oleh PT. Rumekso yang membawahi 3 (tiga)

unit bidang usaha (Gambar 6) yang berada di kawasan agrowisata D’emmerick,

yaitu: hotel, peternakan, dan perkebunan.

Page 4: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA€¦ · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Obyek Penulisa n 4.1.1 Lokasi Agrowisata D’emmerick merupakan satu tempat wisata yang

19

Gambar 5 Bagan Struktur Organisasi Agrowisata D'emmerick

Pada pengelolaan lanskap di Agrowisata, berada di bawah pengawasan

supervisor lanskap. Supervisor dari staf dan gardener akan bertanggung jawab

secara langsung kepada pimpinan dalam pengelolaan lanskap areal Agrowisata

D’emmerick yang terdiri dari pemeliharaan, serta monitoring dan evaluasi.

Untuk menciptakan lanskap yang indah tentunya terdapat kiat-kiat dalam

pengelolaan lanskap yang dilakukan oleh manajemen di Agrowisata D’emmerick

Salatiga. Untuk mengetahui sejauh mana pengelolaan lanskap yang dilakukan

tersebut, penulis memfokuskan pengamatan dari 4 (empat) faktor, yaitu: faktor

fisik, faktor biologi, faktor sosial budaya, dan faktor ekonomi. Berkaitan dengan

faktor fisik, manajemen Agrowisata D’emmerick Salatiga melakukan berbagai

upaya kebijakan dengan menyediakan lahan yang cukup, menanami lahan dengan

berbagai macam tanaman dan sekaligus menyediakan area dan fasilitas untuk

memperbanyak tanaman sebagai elemen lanskap, di nursery (Gambar 7) yang

berada di D’emmerick, guna untuk menekan biaya pembuatan taman.

Pimpinan

Supervisor

Peternakan

Supervisor Hotel Supervisor Lanskap

Staf Garderner

Page 5: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA€¦ · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Obyek Penulisa n 4.1.1 Lokasi Agrowisata D’emmerick merupakan satu tempat wisata yang

20

Gambar 6 Areal Pembiakan Nursery

Pihak manajemen juga menyediakan sarana prasarana peralatan

pemeliharaan yang dibutuhkan untuk pengelolaan taman seperti pemotong

rumput, sabit, cangkul, sarung tangan, dan alat penyiraman tanaman sprinkler

irigasi. Peralatan-peralatan tersebut setiap tahunnya juga dievaluasi sehingga

dapat diketahui mana yang perlu diganti dan mana yang perlu dipertahankan,

selain itu semua sarana prasana yang digunakan juga harus memenuhi standar

SNI. Pihak manajemen juga menggunakan pupuk organik dari daun yang

berguguran untuk dijadikan bahan fermikompos, dan pestisida untuk membasmi

hama. Langkah lain yang dilakukan oleh pihak manajemen adalah membuat

kebijakan dimana dalam penataan lanskap dibuat sesudah adanya desain yang

dilakukan oleh pihak supervisor dan telah disetujui oleh atasan.

Berkaitan dengan faktor biologi, salah satu hal yang dilakukan oleh pihak

manajemen adalah melakukan penanaman tanaman dengan menyesuaikan iklim

dan tempat indor maupun outdor, sekaligus menyesuaikan tanaman yang tahan air

dan tidak tahan air yang banyak. Berikut beberapa contoh gambar 8 tanaman

outdor yang di tanam di areal Lanskap Agrowisata D’emmerick Salatiga.

Page 6: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA€¦ · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Obyek Penulisa n 4.1.1 Lokasi Agrowisata D’emmerick merupakan satu tempat wisata yang

21

Gambar 7 Taman dengan Beraneka Jenis Bunga dan Warna

Berkaitan dengan faktor sosial budaya, berkaitan dengan hal ini penulis

memperoleh beberapa informasi dari pihak supervisor, yaitu: berkaitan dengan

rekruitmen karyawan, peningkatan kualitas SDM, peningkatan kualitas karyawan,

dan perilaku pengunjung. Dari aspek rekruitmen karyawan, bagian supervisor dan

staf kantor biasanya diserahkan langsung kepada pihak manajemen PT.Rumekso.

PT. Rumekso mempunyai standar dalam rekruitmen yang menempati posisi

supervisor dan staff kantor. Posisi tersebut harus memiliki kwalifikasi pendidikan

sesuai dengan kebutuhan dalam pengelolaan lanskap. Hal tersebut penting, untuk

memastikan pengelolaan lanskap dapat menunjang keberlanjutan pengelolaan

lanskap. Sementara untuk karyawan bagian gardenner, pihak manajemen

melakukan rekrutmen langsung dengan mengambil masyarakat sekitar. Syarat

utama gardener adalah bersedia dan masih mampu bekerja untuk dipekerjakan

dengan sistem outsourcing. Mereka hanya bertugas untuk perawatan tanaman,

sehingga tidak dibutuhhkan kwalifikasi pendidikan yang tinggi. Namun dalam

pelaksanaan dilapangan manajemen agrowisata menempatkan seorang supervisor

Page 7: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA€¦ · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Obyek Penulisa n 4.1.1 Lokasi Agrowisata D’emmerick merupakan satu tempat wisata yang

22

untuk mengawasi dan memastikan hasil kerja gardener sesuai dengan standar

yang sudah di tentukan.

Berdasarkan aspek peningkatan SDM, peningkatan kualitas SDM

dilakukan oleh supervisor dengan melakukan briefing (pengarahan) setiap hari

sebelum pekerjaan dimulai, dan melakukan pelatihan kepada gardener yang

diadakan setiap 1 bulan sekali, contoh: pelatihan membersihkan gulma (dangir),

pelatihan melakukan pemotongan pohon (trimming), pemberian pupuk yang tepat

untuk tanaman. Berdasarkan aspek peningkatan kualitas pelayanan, penilaian

aspek ini diukur dari beberapa indikator, seperti: penampilan karyawan,

kehandalan karyawan dalam memberikan pelayanan, dan kompensasi yang

diberikan kepada karyawan. Untuk menjaga penampilan karyawan, karyawan

mendapatkan seragam kerja satu tahun sekali, sehingga seluruh karyawan

memiliki seragam yang sama. Untuk penampilan, petugas pelayanan tentunya

mereka harus rapi dan bersih, itu sudah menjadi ketentuan. Tapi untuk petugas

lapangan, seperti halnya garderner, kerapian penampilan bukan menjadi tuntutan

dalam bekerja, yang penting mereka mampu bekerja dengan baik dalam

pengelolaan lanskap.

Penilaian kehandalan karyawan, khusus bagian pelayanan, kehandalan

merupakan hal yang menjadi tuntutan, sebab bagaimanapun juga pengunjung

membutuhkan kehandalan dari karyawan, khususnya berkaitan dengan bidang

pekerjaan mereka. Sedang untuk bagian garderner penilaian dilakukan oleh pihak

supervisor dengan level A, B, dan C, dan sampai saat ini belum pernah ada

garderner yang dinilai dengan level C. Hal tersebut menunjukkan bahwa

garderner selama ini telah dinilai mampu bekerja secara baik oleh supervisor

pada gambar 9. Berkaitan dengan upah secara umum pihak manajemen

Agrowisata D’emmerick masih menerapkan upah dengan standar UMR yang

berlaku di wilayah Kabupaten Semarang.

Page 8: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA€¦ · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Obyek Penulisa n 4.1.1 Lokasi Agrowisata D’emmerick merupakan satu tempat wisata yang

23

Gambar 8 Salah Satu Aktivitas Garderner

Pihak manajemen juga mengakui bahwa selama ini belum ada tunjangan

atau fasilitas lain yang diberikan kepada karyawan. Khusus untuk bagian

garderner jika hasil pekerjaan dinilai pada level A dan B, maka akan diberi

tambahan upah. Kemudian berkaitan dengan perilaku pengunjung, pihak

manajemen memberlakukan kebijakan bahwa setiap pengunjung yang melanggar

aturan, misal: merusak tanaman kami beri sangsi, seperti teguran atau ganti rugi,

namun demikian terkait dengan pelanggaran-pelanggaran kecil seperti: perilaku

pengunjung yang kurang tertib dalam membuang sampah, pihak pengelola sampai

saat ini belum memberikan sangsi sama sekali.

Sementara berkaitan dengan faktor ekonomi, faktor ekonomi dalam hal

ini dinilai dari aspek ketersediaan dana yang digunakan oleh pihak manajemen

dalam mengelola kebutuhan lanskap. Pengelolaan lanskap di Agrowisata

D’emmerick sampai saat ini hanya mengandalkan pemasukan dana dari tamu

yang berkunjung (Tabel 1), dan dana tersebut dinilai cukup untuk memenuhi

kebutuhan operasional di lanskap Agrowisata D’emmerick.

Page 9: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA€¦ · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Obyek Penulisa n 4.1.1 Lokasi Agrowisata D’emmerick merupakan satu tempat wisata yang

24

Tabel 1 Rekapitulasi Administrasi Pemasukan Januari-Desember 2018

NO BULAN WAHANA PEMASUKAN

(Rp)

1 2 3 4 5 6 7 8

1 JANUARY 169 27 94 68 55 46

20.880.000

2 FEBRUARY 57 0 34 35 27 12

6.855.000

3 MARET 52 16 38 10 17 16

7.220.000

4 APRIL 66 1 56 51 31 7

8.015.000

5 MEI 87 0 60 52 64 37

14.320.000

6 JUNI 616 47 463 388 324 334 131

91.100.000

7 JULI 132 5 139 94 87 119 37

24.305.000

8 AGUSTUS 100 31 79 118 44 46 5 14.970.000

9 SEPTEMBER 47 4 34 16 23 25 5 5.705.000

10 OKTOBER 39 0 67 17 57 30 30 11.775.000

11 NOVEMBER 39 25 21 32 17 18 0 1 5.740.000

12 DESEMBER 194 58 137 135 79 101 69 63 32.820.000

TOTAL 1365

131 1064 849 729 554 326 243.705.000

Sumber: Data Primer statistic adventure park 2018 Diolah, 2019

Ket:

1) Wahana archery target

2) Wahana archery battle

3) Wahana motor ATV

4) Wahana flaying fox

5) Wahana high rope

6) Wahana ninja kids

7) Wahana taman kelinci

8) Wahana happyh soul

Pada tabel dapat dilihat bahwa selama bulan Januari s/d Desember 2018

pemasukan yang diperoleh dari kunjungan tamu sebesar Rp 243.705.000,-.

Berdasarkan uraian penjelasan tersebut di atas maka secara garis besar

pengelolaan lanskap yang dilakukan oleh pihak manajemen Agrowisata

D’emmerick telah memenuhi persyaratan pengelolaan lanskap yang baik.

Page 10: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA€¦ · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Obyek Penulisa n 4.1.1 Lokasi Agrowisata D’emmerick merupakan satu tempat wisata yang

25

Dikemukan oleh Arifin (2001), bahwa dalam melakukan pengelolaan lanskap,

terdapat 4 (empat) faktor yang dapat dijadikan sebagai indikator untuk menilai

tingkat keberhasilan pengelolaan lanskap, yaitu: 1). Faktor Fisik, meliputi

sumberdaya lahan-taman, iklim, peralatan, dan bahan-bahan pemeliharaan. 2).

Faktor Biologi, meliputi jenis tanaman dan hewan atau satwa liar. 3). Faktor

Sosial Budaya, meliputi organisasi pengelola, sumber daya manusia, perilaku

pengunjung dan pengalaman berekreasi. 4). Faktor Ekonomi, meliputi

ketersediaan dana dan kemampuan pengguna atau masyarakat. Berdasarkan

pendapat tersebut dapat dikatakan, apabila pihak pengelola sudah memenuhi

keempat faktor tersebut dalam pengelolaan lanskap berarti sudah dapat dikatakan

baik.

Arifin (2002) juga mengemukakan bahwa dalam menilai pengelolaan

sebuah lanskap juga dapat dilihat dari 4 (empat) aspek, yaitu: perencanaan

(planning), pengorganisasian (organizing), pengaturan (directing), dan

pengawasan (controlling). Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam

pengelolaan lanskap, pihak manajemen Agrowisata D’emmerick melakukan

sebuah perencanaan dengan matang. Perencanaan tersebut tampak dari beberapa

kebijakan manajemen dalam pengelolaan lanskap, seperti: pengadaan tenaga kerja

untuk kebutuhan lanskap seluas 5,2 ha. Manajemen memutuskan bahwa untuk

mengelola lanskap seluas itu dibutuhkan 1 (satu) orang supervisor, 1 (satu) orang

staf, dan 12 orang garderner.

Perencanaan lainnya tampak dari tugas yang perlu dilakukan oleh

supervisor, seperti: melakukan pengelolaan lanskap dengan dibantu 1 orang staf

dan 12 orang garderner, bertanggung jawab untuk meningkatkan kinerja dari

garderner. Tugas lain dari supervisor yaitu: mengusulkan kebutuhan sarana

prasarana lanskap untuk menjaga kebersihan dan merawat tanaman , dan merubah

tampilan lanskap setiap tahunnya. Kebijakan ini diambil untuk memberikan

suasana yang tidak monoton bagi pengunjung. Perubahan desain tersebut

dilakukan terlebih dahulu dengan supervisor membuat perencanaan yang

berkaitan dengan desain lanskap dan kebutuhan biayanya yang kemudian

diserahkan kepada pihak manajemen untuk dikoreksi. Setelah pihak manajemen

Page 11: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA€¦ · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Obyek Penulisa n 4.1.1 Lokasi Agrowisata D’emmerick merupakan satu tempat wisata yang

26

menyetujui, baru dilakukan perubahan desain lanskap sesuai dengan usulan

supervisor.

Pengorganisasian, pengorganisasian tampak dari adanya struktur

organisasi dalam pengelolaan lanskap, beserta job deskripsi tugas masing-masing

bagian. Seperti yang telah disinggung pada paragraph sebelumnya, supervisor

bertugas meningkatkan kinerja dari garderner, melakukan penilaian kinerja

garderner, mengusulkan kepada manajemen tentang kebutuhan sarana prasarana

lanskap, dan mengusulkan perubahan desain beserta kebutuhan biayanya. Tugas

staf melakukan seluruh administrasi dari aktivitas yang dilakukan oleh supervisor

dalam pengelolaan lanskap.

Sementara tugas dari garderner, diantaranya yaitu: memelihara keindahan

lanskap, menjaga kebersihan area lanskap, mengelola tanah, memupuk,

menyiram, memangkas tanaman lanskap (trimming), dan membersihkan gulma

(dangir), memelihara dan membersihkan peralatan yang digunakan, menempatkan

tanaman baru dari areal pembiakan nursery ke lokasi lanskap, mengembangkan

tanaman (menstek, mencangkok, menanam bibit, memelihara tanaman di areal

pembiakan nursery, membersihkan, merawat, dan menata atau memotong semua

rumput yang ada di area lanskap), melaporkan segala hal yang diperlukan kepada

staf supervisor, menciptakan dan membina suasana kerja yang sehat dan

melaksanakan semua perintah supervisor lainnya.

Pengaturan, pengaturan tampak dari adanya upaya supervisor untuk

melakukan koordinasi kerja dengan staf dan garderner. Cara tersebut ditempuh

oleh supervisor dengan melakukan briefing (pengarahan) setiap hari sebelum

pekerjaan dimulai. Fungsi briefing dalam hal ini menurut supervisor dilakukan

untuk memastikan agar garderner melakukan apa yang diinginkan dan

mengetahui apa harus mereka lakukan. Kegiatan tersebut juga dilakukan sebagai

upaya saling memberi motivasi, dan membantu pemecahan masalah yang

dihadapi oleh garderner. Menurut supervisor kegiatan saling memberi motivasi

merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan tugas garderner. Hal-hal yang

selama ini dilakukan oleh supervisor adalah memberikan umpan balik, dan

memanggil garderner yang kurang termotivasi, serta memanggil garderner yang

Page 12: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA€¦ · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Obyek Penulisa n 4.1.1 Lokasi Agrowisata D’emmerick merupakan satu tempat wisata yang

27

sekiranya terlibat konflik dengan rekan kerjanya atau yang menghadapi kendala

dalam pekerjaannya.

Pengawasan, pengawasan tampak dari adanya penilaian kinerja

karyawan, khusus bagian garderner penilaian kinerja dilakukan oleh pihak

supervisor dengan level A, B, dan C. Level A berarti kinerja garderner dinilai

baik, level B berarti kinerja garderner dinilai cukup baik, dan level C berarti

kinerja garderner dinilai buruk. Menurut supervisor sampai saat ini belum pernah

ada garderner yang dinilai dengan level C. Kegiatan pengawasan juga tampak

dari pemberian peralatan garderner yang memadai dalam pengelolaan lanskap.

Supervisor mendapat laporan dari stafnya tentang peralatan-peralatan apa saja

yang perlu dibeli lagi karena rusak. Berdasarkan laporan tersebut supervisor

memberikan perintah kepada staf untuk membuat rincian peralatan yang rusak

beserta biayanya untuk kemudian dilaporkan kepada pihak manajemen.

Pengawasan juga tampak dari adanya program dari supervisor untuk

melakukan pelatihan kepada gardener yang diadakan setiap 1 bulan sekali,

contoh: pelatihan membersihkan gulma (dangir), pelatihan melakukan

pemotongan pohon (trimming), pemberian pupuk yang tepat untuk tanaman.

Menurut supervisor kegiatan pengawasan yang selama ini diterapkan sema-mata

untuk memenuhi kebutuhan, keterampilan, dan kemampuan garderner dalam

menjalankan pekerjaannya.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat dikatakan bahwa dalam

pengelolaan Agrowisata D’emmerick, pihak manajemen telah menerapkan

pendekatan manajemen, baik melalui fungsi perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), pengaturan (directing), dan pengawasan

(controlling). Upaya manajemen tersebut dilakukan semata-mata untuk

menghasilkan sebuah lanskap yang indah sehingga dapat dijadikan sebagai sebuah

lokasi agrowisata yang menarik, dan memberikan kepuasan bagi masyarakat.

Hasil wawancara dengan supervisor juga ditemukan kelemahan yang

dilakukan oleh pihak manajemen Agrowisata D’emmerick dalam pengelolaan

lanskap. Kelemahan yang dimaksud adalah : Pertama belum diberlakukannya

Page 13: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA€¦ · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Obyek Penulisa n 4.1.1 Lokasi Agrowisata D’emmerick merupakan satu tempat wisata yang

28

sangsi secara tegas bagi pengunjung yang membuang sampah sembarangan di

areal lanskap. Kedua masih belum adanya SOP pemeliharaan taman .

Belum adanya kebijakan tentang hal tersebut juga dinilai merupakan

sebagai bentuk kelemahan, sebab kebiasaan pengunjung yang membuang sampah

sembarangan dapat berakibat pada kotornya lokasi lanskap, sehingga akan

mengurangi keindahan dan kepuasan pengunjung lainnya. Selain itu masalah

tersebut juga meningkatkan anggaran dalam pengelolaan lanskap secara

keseluruhan. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, penting memasukkan

kebiasaan pengunjung yang membuang sampah sembarangan sebagai salah satu

bagian pelanggaran yang dikenakan sangsi kepada pengunjung, namun pihak

manajemen juga perlu menambah jumlah tempat-tempat pembuangan sampah

yang ada terlebih dahulu sebagai upaya antisipasi jika terdapat pengunjung yang

protes bahwa apa yang mereka lakukan tersebut karena tidak tersedianya tempat

sampah yang cukup di areal lanskap.

Ketiadaan SOP pemeliharaan juga dapat menjadi kelemahan dalam

pengelolaan tanaman untuk jangka panjang. Bentuk petunjuk pelaksanaan kerja

yang dilakukan oleh supervisor secara lisan melalui penyampain rapat pada pagi

hari, berpotensi menimbulkan mis komunikasi antar gardener maupun gardener

dan supervisor. Mis komunikasi tersebut berdampak pada tidak efektifnya

perawatan dan pengelolaa taman untuk jangka panjang.

Pernyataan tersebut memberikan dukungan pada pendapat Kaligis (2014),

bahwa tingkat kepuasan pengunjung terhadap agrowisata dapat dilihat dari

kebersihan dalam lingkungan obyek wisata, kebersihan toilet yang ada dalam

kawasan obyek wisata dan terkelolanya tanaman di sekitar agrowisata.

Pernyataan tersebut juga sejalan dengan apa yang dikemukan oleh Sternloff

(1984), bahwa secara kuantitatif kepuasan pengunjung dapat terlihat dari

penyediaan dan pemeliharaan fasilitas dengan baik, selain banyaknya pengunjung

yang datang ke lokasi. Sementara secara kualitatif, kepuasan pengunjung dapat

diperoleh dengan pengoperasian dan pemeliharaan kawasan rekreasi dengan

menggunakan standar setinggi mungkin.

Page 14: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA€¦ · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Obyek Penulisa n 4.1.1 Lokasi Agrowisata D’emmerick merupakan satu tempat wisata yang

29

4.3 Kepuasan Pengunjung Agrowisata D’emmerick Salatiga

Berdasarkan data pengunjung pada bulan Januari sampai Desember 2018

(Gambar 10) menunjukkan adanya ketidakstabilan pengunjung pada setiap

wahana. Sebagai salah satu contoh pada wahana Archeri Target menunjukkan

peningkatan pengunjung mencapai angka lebih dari 600 pengunjung. Namun

sebaliknya, pada bulan Febuari semua kunjungan wahana wisata termasuk

Archery Target juga mengalami penurunan. Kenaikan dan penurunan jumlah

pengunjung Agrowisata sangat berkaitan dengan kalender liburan anak-anak

sekolah. Fakta tersebut terlihat pada daftar kunjungan Januari-Desember 2018.

Gambar 9 Grafik Kunjungan Wahana Januari- Desember 2018

Berdasarkan temuan data di atas, peneliti telah melakukan analisa tentang

tingkat kepuasan pengunjung terhadap berbagai wahana yang tersedia di

Agrowisata D’emmerick. Jenis wahana yang menarik perhatian pengunjung

adalah wahana Acheri Target. Wahana ini menjadi salah satu permainan yang

menarik minat pengunjung ke lokasi wisata. Sedangkan wahana yang masih

minim peminatnya adalah wahana Taman Kelinci dan wahana Ninja Kids.

Sampai sekarang bulan November 2019, wahana Achery Target dan

wahana High Rope (Gambar 11) masih menjadi wahana paling menarik buat

pengunjung Agrowisata D’emmerick. Hasil wawancara dengan pengunjung yang

menggunakan wahana tersebut menyatakan bahwa wahana Archery Target dan

wahana High Rope memberikan kesenangan tersendiri untuk mereka. Kesenangan

0

100

200

300

400

500

600

Jan Feb Mrt Aprl Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

Ku

nju

nga

n

Bulan

Daftar Kunjungan Januari-Desember

A Target A Battle ATV Flayingfox

High Rope Ninja kIds T Kelinci Happy Soul

Page 15: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA€¦ · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Obyek Penulisa n 4.1.1 Lokasi Agrowisata D’emmerick merupakan satu tempat wisata yang

30

tersebut juga tampak dari ekpresi wajah pengunjung ketika menyampaikan

pernyataan mereka setelah bermain pada kedua wahana tersebut.

Berikut beberapa foto wahana yang menjadi tempat bermain populer bagi

para pengunjung.

Sumber :Arsip foto D’emerick.

Gambar 101 Wahana Archery Target dan wahana High Rope

Setelah pengunjung merasa puas menggunakan berbagai wahana di lokasi

Agrowisata D’emmerick, mereka dapat beristirahat di restoran yang berada di

sekitar kolam renang (Gambar 12). Lokasi kolam renang yang berada di dekat

restoran dan berada di tempat yang tinggi memungkinkan pengunjung dapat

melihat pemandangan kota Salatiga dari tempat duduk yang berada di sekitar

restoran. Suasana cerah pada sore sampai malam hari juga menjadi daya tarik

pengunjung untuk tinggal lebih lama karena mereka mendapat peluang melihat

gemerlap lampu di kota Salatiga. Ketersediaan berbagai fasilitas pada lokasi

Agrowisata D’emmerick merupakan sarana penunjang untuk menarik pengunjung

mengunjungi lokasi tersebut.

Gambar 11 Restoran dan kolam renang

Page 16: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA€¦ · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Obyek Penulisa n 4.1.1 Lokasi Agrowisata D’emmerick merupakan satu tempat wisata yang

31

Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat Kaligis (2014), bahwa

kepuasan pengunjung dapat dinilai berdasarkan sarana dan prasarana yang

disediakan oleh pengelola. Selain itu pernyataan tersebut di atas juga memberikan

dukungan pada pendapat Sternloff (1984), bahwa kepuasan pengunjung secara

kualitatif diperoleh dari banyaknya pengunjung yang datang ke lokasi agrowisata.

Berbagai fasilitas di Agrowisata D’emmerick seperti tempat parkir yang

luas, kelengkapan sarana permainan, pemandangan yang bagus serta pelayanan

yang baik dari para pegawai sudah dilaksanakan oleh menejemen agrowisata. Pun

demikian, masih terdapat beberapa lokasi yang masih kurang terperhatikan

dengan baik di tunjukan pada Gambar 13. Beberapa kondisi sekitar agrowisata

seperti kurangnya kebersihan beberapa titik lokasi, lambatnya peremajaan

peralatan wahana, minimnya informasi penunjuk arah, dan minimnya ketersediaan

tong sampah dapat menurunkan kepuasan pengunjung pada lokasi agrowisata.

Gambar 12 Foto lokasi Agrowisata yang kurang terkelola

Minimnya pengawasan supervisor kepada staf dan garderner,

menyebabkan berbagai fasilitas yang tersedia tidak terjaga kwalitasnya dengan

baik. Situasi tersebut menandakan bahwa sistim pengorganisasian pengelolaan

Page 17: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA€¦ · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Obyek Penulisa n 4.1.1 Lokasi Agrowisata D’emmerick merupakan satu tempat wisata yang

32

agrowisata belum berjalan dengan obtimal. Sistem pengawasan dan

perngorganisasian yang kurang baik, dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan

sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Apabila situasi

tersebut terbiarkan, dapat dipastikan bahwa kepuasan pengunjung akan berkurang

sehingga dapat mempengaruhi jumlah pengunjung pada agrowisata tersebut.

4.4 Evaluasi Pengelolaan Lanskap Agrowisata D’emmerick Salatiga

Untuk melakukan evaluasi terhadap pengelolaan lanskap Agrowisata

D’emmerick Salatiga digunakan analisis SWOT. Analisis SWOT dilakukan

dengan mengkombinasikan data hasil penulisan yang meliputi data faktor

eksternal yang berupa analisis peluang dan ancaman, maupun faktor internal yang

berupa analisis kekuatan dan kelemahan. Berkiatan dengan hal tersebut maka

penulis perlu melakukan pengklasifikasian data hasil penulisan, baik yang

diperoleh penulis melalui hasil wawancara dan kuesioner ke dalam 4 (empat)

kategori, yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

Berikut hasil pengklasifikasian data hasil penulisan ke dalam 4 (empat)

kategori tersebut,

1. Kategori Kekuatan

a. Lahan agrowisata merupakan milik sendiri dari yayasan D’emerik.

b. Luas lahan mendukung pengembangan lanskap secara ideal.

c. Lanskap dilengkapi fasilitas bermain anak.

d. Lanskap dilengkapi dengan wahana advanturepark.

e. Lanskap dilengkapi dengan restoran dan tempat istirahat yang juga

menawarkan pemandangan yang menarik bagi pengunjungnya.

f. Peralatan yang digunakan garderner dalam pengelolaan lanskap sudah

sesuai standar SNI.

g. Terdapat kebijakan pemanfaatan sampah organik seperti: daun-daun

tanaman yang berguguran sebagai pupuk organik dalam menekan biaya

pengeluaran pemeliharan tanaman, dan menjaga kesuburan lahan.

h. Terdapat tempat pembibitan tanaman yang dibutuhkan untuk taman,

sehingga menekan biaya kebutuhan pengeluaran untuk tanaman.

Page 18: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA€¦ · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Obyek Penulisa n 4.1.1 Lokasi Agrowisata D’emmerick merupakan satu tempat wisata yang

33

i. Terdapat kebijakan untuk meningkatkan kapasitas gardener melalui

berbagai pelatihan-pelatihan yang telah dilakukan secara berkala.

j. Terdapat organisasi kerja untuk memastikan tujuan pengelolaan lanskap.

k. Ketersediaan dana yang cukup dalam pengelolaan lanskap.

2. Kategori Kelemahan

a. Belum ada SOP pengelolaan taman bagi tenaga gardener

b. Kurangnya beberapa fasilitas seperti tong sampah di seputar Agrowisata

c. Kondisi lokasi beberapa titik di sekitar agrowisata yang kurang terawat.

d. Lemahnya supervisor melakukan pengawasan kepada staf dan gardener.

e. Belum dilakukannya peremajaan fasilitas yang tersedia.

3. Kategori Peluang

a. Ketersediaan sumber daya manusia yang cakap dibidang pertanian.

b. Lokasi Agrowisata yang strategis sehingga mudah dijangkau dan mudah

ditemukan oleh para pengunjung.

c. Semakin meningkatnya masyarakat yang melakukan kunjungan wisata.

d. Terdapat perubahan tren wisata masyarakat dari wisata pantai ke wisata

taman bunga dan wisata adventure.

e. Ketersediaan lahan di sekitar areal lanskap yang dapat dimanfaatkan oleh

pengelola untuk menambah luas lanskap

4. Kategori Ancaman

a. Lokasi lanskap yang berada di wilayah perbukitan lereng Gunung

Merbabu sehingga rawan akan terjadinya bencana gunung meletus dan

tanah longsor.

b. Adanya persaingan dengan tempat agrowisata lainnya yang telah lama

berdiri yang berada tidak jauh dari tempat berdirinya lanskap.

Berdasarkan pengkategorian tersebut maka dapat dikemukakan, bahwa aspek

kekuatan lanskap Agrowisata D’emmerick dievaluasi dengan menggunakan 11

(sebelas) indikator, aspek kelemahan dievaluasi dengan menggunakan 5 (lima)

indikator, aspek peluang dievaluasi dengan menggunakan 5 (lima) indikator, dan

aspek ancaman dievaluasi dengan menggunakan 2 (dua) indikator.

Page 19: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA€¦ · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Obyek Penulisa n 4.1.1 Lokasi Agrowisata D’emmerick merupakan satu tempat wisata yang

34

Langkah analisis SWOT dalam penulisan ini dilakukan dengan tahap-

tahapan sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, secara ringkas

dijelaskan sebagai berikut: Langkah pertama, Indikator-indikatornya diberikan

bobot masing-masing dengan skala mulai 1,0 (tidak penting) sampai 4 (sangat

penting). Langkah kedua, menjumlahkan bobot kekuatan dan kelemahan untuk

menghitung bobot relatif masing-masing indikator untuk kekuatan dan

kelemahan, sehingga total nilai bobot menjadi 1 (100%). Dengan cara yang sama

dihitung bobot dan bobot relatif untuk peluang dan ancaman. Langkah ketiga,

menentukan rating, yaitu analisis penulis terhadap kemungkinan yang akan terjadi

dalam jangka pendek. Nilai rating untuk variabel kekuatan diberi nilai 1 sampai

dengan 4. Nilai 1 apabila kemungkinan indikator bersangkutan kinerjanya

semakin menurun dibanding perusahaan pesaing, nilai 2 apabila dimungkinkan

indikator kinerjanya sama, sedang indikator 3 dan 4, dimungkinkan kinerjanya

lebih baik dibanding perusahaan pesaing. Penilaian yang sama juga dilakukan

untuk penilaian variabel peluang.

Nilai ranting untuk variabel kelemahan diberi nilai 1 sampai dengan 4.

Nilai 1 apabila indikator perusahaan yang diamati memiliki banyak kelemahan

dibanding perusahaan pesaing, sebaliknya jika kelemahan sedikit atau semakin

menurun dibanding perusahaan pesaing maka kelemahan semakin kecil, sehingga

perusahaan amatan dapat diberikan nilai 3 atau 4. Penilaian tersebut juga berlaku

pada variabel ancaman.

Langkah keempat, menentukan nilai skor, nilai skor diperoleh berdasarkan

hasil perkalian nilai bobot relatif dengan rating masing-masing indikator. Total

nilai skor mendekati 1 untuk faktor internal menunjukkan bahwa semakin banyak

kelemahan internal dibanding kekuatannya. Sedang semakin nilai mendekati 4,

semakin banyak kekuatan perusahaan amatan dibanding kelemahannya. Begitu

juga untuk penilaian faktor eksternal.

Gabungan kedua kondisi internal dan eksternal tersebut selanjutnya

dimasukkan dalam internal ekternal matrik, sehingga dapat diketahui posisi

persaingan yang terjadi, sehingga dapat ditentukan strategi yang tepat untuk

memenangkan persaingan pada tahun-tahun selanjutnya.

Page 20: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA€¦ · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Obyek Penulisa n 4.1.1 Lokasi Agrowisata D’emmerick merupakan satu tempat wisata yang

35

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai internal sebesar 3,41, sedang

nilai eksternalnya adalah sebesar 3,75, sehingga dapat digambarkan Diagram

Analisis SWOT (Gambar 13) sebagai berikut: (Lampiran)

Gambar 13 Bagan Diagram Analisis SWOT

Melihat diagram matrik SWOT tersebut di atas dapat diketahui bahwa

posisi lanskap Agrowisata D’emmerick berada pada kuadran 1, hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan dalam posisi yang sangat menguntungkan.

Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi

ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (grown oriented

strategy), artinya perusahaan diharapkan mampu memanfaatkan seluruh kekuatan

untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

Adapun 4 strategi kemungkinan alternatif yaitu adalah

1. SO (Strengts-Opportunities):

a. Mengoptimalkan wahana yang sudah ada, dan menambah berbagai

fasilitas untuk memanfaatkan lahan yang masih tersedia.

b. Mempertahankan kwalitas peralatan yang digunakan untuk

pengelolan lanskap yang sudah memiliki SNI.

c. Menambah lokasi-lokasi pembibitan sekaligus sebagai tempat

edukasi bagi para pengunjung.

BERBAGAI PELUANG

BERBAGAI ANCAMAN

KEKUATAN

INTERNAL KELEMAHAN

INTERNAL

1. Mendukung Strategi

Agresif

3. Mendukung Strategi

Turn Around

4. Mendukung Strategi

Defensif

2. Mendukung Strategi

Diversifikasi

(3,41;3,75)

Page 21: BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA€¦ · BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Obyek Penulisa n 4.1.1 Lokasi Agrowisata D’emmerick merupakan satu tempat wisata yang

36

d. Meningkatkan berbagai pelatihan peningkatan kapasitas seluruh

pegawai agrowisata sesuai dengan bidangnya masing-masing.

2. ST (Strengts-Threats):

a. Memaksimalkan SDM yang tersedia sesuai dengan bidangnya

b. Meningkatkan promosi Agrowisata D’emerik melalui berbagai

media cetak dan elektronik

3. WO (Weaknesses-Opportunities):

a. Segera menyusun SOP pengelolaan taman agar taman semakin

indah dan menambah daya tarik pengunjung.

b. Menyepakati jadwal pengawasan antara supervisor dengan

gardener.

c. Menyediakan tempat sampah yang sudah terkelompokkan menjadi

tempat sampah organik dan anorganik.

4. WT (Weaknesses- Threats):

a. Menambah berbagai fasilitas bermain anak yang mengandung

unsur edukasi.

b. Melakukan inventarisasi fasilitas dan peralatan sebagai dasar

pengambilan kebijakan perbaikan dan peremajaan fasilitas yang

dimiliki.

c. Menambah beberapa spot foto yang menarik disekitar restoran.