bab iv pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf ·...

24
37 BAB IV PEMBAHAS AN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kebijaksanaan dan prosedur aset tetap berwujud pada RS Prikasih dimana diadakan suatu penelitian. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara dan metode yang digunakan oleh perusahaan dalam melaksanakan pencatatan dan pembukuan terhadap aset tetap dan penyusutannya dalam rangka untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan. Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia berdasarkan PSAK mengenai Pedoman Penyajian dan Pengugkapan Laporan Keuangan. Laporan keuangan disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya historis. IV.1 Penggolongan Aset Tetap RS Prikasih mengklasifikasikan aset tetap berdasarkan definisi yang menyatakan bahwa aset tetap memiliki kriteria sebagai berikut : 1. Digunakan dan berfungsi dalam mendukung semua kegiatan perusahaan. 2. Memiliki manfaat dimasa depan. 3. Dimiliki maupun dikuasai oleh perusahaan. 4. Memiliki nilai ekonomis lebih dari satu periode

Upload: phungthuy

Post on 28-Jun-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

37 

 

BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai kebijaksanaan dan prosedur aset tetap

berwujud pada RS Prikasih dimana diadakan suatu penelitian. Adapun penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui cara dan metode yang digunakan oleh perusahaan dalam

melaksanakan pencatatan dan pembukuan terhadap aset tetap dan penyusutannya dalam

rangka untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan.

Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang

berlaku umum di Indonesia berdasarkan PSAK mengenai Pedoman Penyajian dan

Pengugkapan Laporan Keuangan. Laporan keuangan disusun berdasarkan basis akrual

dengan menggunakan konsep biaya historis.

IV.1 Penggolongan Aset Tetap

RS Prikasih mengklasifikasikan aset tetap berdasarkan definisi yang menyatakan

bahwa aset tetap memiliki kriteria sebagai berikut :

1. Digunakan dan berfungsi dalam mendukung semua kegiatan perusahaan.

2. Memiliki manfaat dimasa depan.

3. Dimiliki maupun dikuasai oleh perusahaan.

4. Memiliki nilai ekonomis lebih dari satu periode

Page 2: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

 

 

38

Berdasarkan data yang diperoleh penggolongan aset tetap terdiri dari :

1. Tanah merupakan aset yang digunakan sebagai lahan berdirinya rumah sakit.

2. Bangunan merupakan aset yang digunakan sebagai tempat melakukan

aktivitas rumah sakit.

3. Inventaris medis merupakan aset yang digunakan sebagai alat pendukung

kegiatan medis rumah sakit.

4. Inventaris kantor merupakan aset yang di jadikan sebagai alat pendukung

kegiatan operasional non-medis.

5. Kendaraan merupakan aset yang digunakan sebagai alat berkendara dalam

melakukan kegiatan.

Hal ini dapat menyimpulkan bahwa aset tetap yang dimiliki perusahaan sudah

dapat dikelompokan sesuai dengan pedoman dalam PSAK No.16. Bahwa aset tetap

tersebut dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa

untuk direntalkan kepada pihak lain atau untuk tujuan administratif. Dan diharapkan

untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

IV.2 Pengakuan Aset Tetap

Suatu aset yang diakui sebagai aset tetap pada RS Prikasih apabila aset tersebut

diperoleh berdasarkan standar akuntansi keuangan dan memiliki masa manfaat yang

lebih dari satu periode. Pengakuan awal atas aset yang dimiliki dengan mencatat nilai

aset tetap yang sudah diakui sebagai kepemilikan oleh perusahaan.

Page 3: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

 

 

39

Pengukuran-pengukuran tersebut harus dapat ukur dengan nilai ekonomi yang

andal. Yang jelas aset tetap diakui saat terjadi pengalihan kepemilikan dengan didukung

bukti bukti yang sah dan jelas. Dan umumnya aset yang diakui oleh RS prikasih

berdasarkan suatu transaksi pembelian dari pihak lain.

Rumah sakit Prikasih melakukan pembelian tunai atas aset tetap yang

mempunyai nilai atau harga yang relatif lebih rendah dan aset tetap tersebut dapat

langsung digunakan dalam kegiatan perusahaan. Perusahaan menempuh cara dengan

pembelian tunai atas aset tetapnya dengan pertimbangan bahwa dengan pembelian tunai

dapat memberikan keuntungan antara lain:

a. Biaya pengeluaran lebih ringan atau rendah sehingga harga perolehan aset tetap

menjadi lebih ringan.

b. Perusahaan dapat memperoleh potongan harga dari penjualan sehingga dapat

memperkecil biaya perolehan aset tetap tersebut.

Aset tetap perusahaan yang dapat diperoleh dengan cara pembelian tunai pada

tiga tahun terakhir meliputi :

Page 4: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

 

 

40

Tabel 2

Pembelian Tunai tahun 2007

01-06-2007 Stetoscope Riester 205.200 Kas 205.200 01-03-2007 Klem Baby 251.750 Kas 251.750 04-05-2007 Troly Pel 261.137 Kas 261.137 04-05-2007 Setrika uap 280.440 Kas 280.440 01-05-2007 Gunting Epis Scisor Gernaby 446.500 Kas 446.500 01-07-2007 Presure infus 500 mj 522.500 Kas 522.500 01-06-2007 Regulator oksigen 538.650 Kas 538.650 01-03-2007 Stetoscope dewasa litmen 570.000 Kas 570.000 03-05-2007 Compresor 641.250 Kas 641.250 08-06-2007 Compresor 164D/5A002 646.000 Kas 646.000 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050 Kas 721.050 11-04-2007 Compresor 731.500 Kas 731.500 01-07-2007 Kursi roda 760.000 kas 760.000 01-03-2007 Kursi Roda lokal 807.500 Kas 807.500 08-12-2007 Blender essence 822.605 Kas 822.605 02-10-2007 Spare Part komp 878.750 Kas 878.750 01-10-2007 Manset Tensi Patien Monitor 902.500 Kas 878,75

Sumber : RS Prikasih

Page 5: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

 

 

41

Tabel 3

Pembelian Tunai Tahun 2008

07-07-2008 Manset tensimeter untuk obesitas dewasa

166.250

Kas 166.250 13-03-2008 Standar infus SS kaki 5 Lokal 285.000 Kas 285.000 15-08-2008 Mayo Scissors CVD 140 MM

BC554R 337.013

Kas 337.013 05-06-2008 Rak Handuk S /S 427.500 Kas 427.500 15-08-2008 Baby-Metz Scissors del CVD 145

MM BC603R 433.200

Kas 433.200 15-08-2008 Metzenbaum Scissors CVD 200 MM

BC607R 470.250

Kas 470.250 05-06-2008 Infusion Stand S/S 475.000 Kas 475.000 15-08-2008 Mayo Hegar Neddle Holder 185 mm 480.938 Kas 480.938 17-11-2008 Meja perawat 593.750 Kas 593.750 22-08-2008 Cuff Adulff 13 cm latex free YP-

963T nihon kohden 730.089

Kas 730.089 07-07-2008 Bed Side Cabinet 807.500 Kas 807.500 17-10-2008 Kulkas PortabLe Merk Toshiba 926.250 Kas 926.250 05-06-2008 Instrument Trolly S /S. 1.045.000 Kas 1.045.000 15-08-2008 Hegar neddle holder HVY-SERR 205

MM BM225R 1.049.513

Kas 1.049.513 Sumber : RS. Prikasih

Page 6: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

 

 

42

Tabel 4

Pembelian Tunai Tahun 2009

Sumber : RS.Prikasih

03-09-2009 Stetoskop LITHMAN DEWASA (INV)

712.500

Kas 712.500 12-08-2009 LOOP 4 D (INV) (

074/INV/RSPR/VI/09 ) 855.000

Kas 855.000 02-12-2009 ACCU G-FORCE 95 855.000 Kas 855.000 19-11-2009 KABEL SPO2 MINDRAY PM

5000 (INV) 940.500

Kas 940.500 15-07-2009 TENSIMETER DESK +

MANSET ANAK (INV) 1.140.000

Kas 1.140.000 19-11-2009 TIMBANGAN BAYI MERK

TANITA JPN (INV) 1.154.250

Kas 1.154.250 03-11-2009 POMPA LIMBAH

SUBMERSIBLE PUMP DFS-750 (3") (INV)

1.805.000

Kas 1.805.000 25-03-2009 Tensimeter beroda W/O Riester 1.900.000 Kas 1.900.000 27-08-2009 AMBU SILICONE

RESUSCITATOR FOR INFANT NO.1/ 251002 ( 93/INV/RSPR/VIII )

2.185.950

Kas 2.185.000 25-03-2009 Adapter Telescope merk LG

3655 2.821.500

Kas 2.821.500 04-08-2009 LARYNGOSCOPE PACKAGE

VITAL (INV) 3.260.400

Kas 3.260.400

Page 7: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

 

 

43

Sedangkan Pembelian secara kredit atau angsuran akan dilakukan oleh

perusahaan bila harga aset tetap tersebut relatif mahal. Adapun pencatatan yang

dilakukan oleh perusahaan untuk pembelian kredit pada tanggal 1 januari 2008 adalah

sebagai berikut:

Pada waktu pembelian Dameca Anesthesi jurnalnya :

Mesin 485.304.740

Hutang 485.304.740

Apabila ada uang muka :

Mesin 485.304.740

Hutang 363.978.555

Kas 121.326.185

Pada saat angsuran :

Hutang 363.978.555

Biaya bunga 121.326.185

Kas 485.304.740

Hutang dagang ditulis sebesar angsuran pokoknya sedangkan biaya bunga

dihitung dengan cara persentase bunga dikali dengan sisa hutang. Pada tanggal 1 Januari

2008 perusahaan membeli sebuah Mesin seharga Rp 485.304.740.- uang muka 25%

sebesar Rp 121.326.185.- sisanya diangsur tiap tanggal 31 desember selama 3 tahun

dengan bunga sebesar 10% pertahun.

Page 8: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

 

 

44

Pencatatan perolehan mesin dan pembayaran angsuran pembelian mesin tersebut

adalah sebagai berikut:

a. 1 Januari 2007 pada saat pembelian mesin

Jurnalnya adalah:

Mesin Rp 485.304.740.-

Hutang Rp 363.978.555.-

Kas Rp 121.326.185.-

b. 31 Desember 2007

Angsuran pertama Rp 121.326.185.-

Biaya bunga (10% x 363.978.555) Rp 36.397.856.-

Rp 157.724.041.-

Jurnalnya:

Hutang Rp 121.326.185.-

Biaya bunga Rp 36.397.856.-

Kas Rp 157.724.041.-

c. 31 Desember 2008

Angsuran ke – dua Rp 121.326.185.-

Biaya bunga ( 10% x 242.652.370.- ) Rp 24.265.237.-

Rp 145.591.422.-

Page 9: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

 

 

45

Jurnalnya:

Hutang Rp 121.326.185.-

Biaya bunga Rp 24.265.237.-

Kas Rp 145.591.422.-

d. 31 Desember 2009

Angsuran ke – tiga Rp 121.326.185.-

Biaya bunga ( 10% x 121.326.185,- ) Rp 12.132.619.-

Rp 133.458.804.-

Jurnalnya:

Hutang Rp 121.326.185.-

Biaya bunga Rp 12.132.619.-

Kas Rp 133.458.804.-

Sesuai dengan PSAK No. 16 bahwa entitas harus mengevaluasi berdasarkan

prinsip pengakuan terhadap semua biaya perolehan aset tetap pada saat terjadinya. Biaya

tersebut meliputi biaya awal untuk memperoleh atau mengonstruksi aset tetap dan biaya

selanjutnya timbul untuk menambah, mengganti, dan memperbaikinya.

Sedangkan dalam pencatatan aset yang dilakukan dengan angsuran sebaiknya

dengan melihat PSAK No.30 mengenai sewa. Karena RS.Prikasih melakukan

pembayaran selama 3 tahun dari masa manfaat 5 tahun, Seperti klasifikasi yang

dijabarkan pada simpulan dan saran pada bab v.

Page 10: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

 

 

46

IV.2.1 Harga Perolehan

Harga perolehan didapat ketika suatu aset yang dibeli atau telah menjadi milik

RS Prikasih yang dikarenakan adanya suatu transaksi pada perusahaan. Sebagai contoh

pencatatan daftar inventaris pada kamar perawatan pasien sebagai berikut :

Tabel 5

Daftar Inventaris Ruang Perawatan Mawar 1 E

No Nama Barang Jml Satuan Thn Pemb harga

perolehan Status Ket

1 Bed Side Cabinet 1 Buah 23-Jun-08 850.000 Baik RS Prikasih

2 Over Bed

Table 1 Buah 23-Jun-08 4.800.000 Baik RS Prikasih

3 Standar Infus 1 Buah 23-Jun-08 500.000 Baik RS Prikasih

4 Rak TV 1 Buah 23-Jun-08 2.700.000 Baik RS Prikasih

5

Sofa Penunggu

Pasien 1 Buah 23-Jun-08 1.200.000 Baik RS Prikasih 6 Kursi Lipat 1 Buah 10-Okt-08 185.000 Baik RS Prikasih 7 TV 21 " 1 Buah 22-Sep-08 1.100.000 Baik RS Prikasih

8 Kulkas Portable 1 Buah 22-Sep-08 975.000 Baik RS Prikasih

9 Pesawat Telepon 1 Buah 22-Sep-08 105.000 Baik RS Prikasih

10 Pispot 1 Buah 18-Jul-08 175.000 Baik RS Prikasih 11 Urinal 1 Buah 18-Jul-08 200.000 Baik RS Prikasih 12 AC 1 Buah Baik Ex Mwr lama

13 Regulator

O2 1 Buah Baik RS Prikasih

14 Troley Tea

Set 1 Buah 12-Jan-10 130.000 Baik RS Prikasih Sumber : RS Prikasih

Page 11: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

 

 

47

Dalam tabel diatas rumah sakit Prikasih telah melakukan pencatatan sesuai

dengan PSAK No. 16 dengan mencatat setiap harga perolehan berdasarkan adanya

pembelian inventaris yang kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan

dengan aset tetap akan mengalir ke entitas dan dapat diukur secara andal. Pencatatan

tersebut digunakan RS Prikasih sebagai acuan pencatatan penyusutan yang kemudian

dimasukan dalam pencatatan neraca perusahaan.

IV.3 Pengukuran

Perusahaan masih menggunakan perhitungan dengan menggunakan cost model

dimana perhitungannya sebagai berikut : Biaya perolehan – (akumulasi penyusutan +

akumulasi penurunan nilai). Biasanya biaya yang dikeluarkan rumah sakit untuk

memperoleh aset tersebut adalah harga beli, pajak, biaya pemasangan, ongkos angkut,

biaya-biaya ini dimasukan sebagai harga perolehan aset tetap perusahaan.

Sebagai contoh pembelian patien monitors seharga Rp. 58.136.144 yang

termasuk biaya-biaya sebagai berikut :

1. Biaya ongkos angkut

2. Biaya instalasi

3. Pajak

Dalam PSAK No. 16 biaya perolehan meliputi bea impor dan pajak pembelian

yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lain,

biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung yang termasuk (biaya imbalan

kerja, biaya penyiapan lahan, biaya penyerahan, biaya perakitan, biaya pengujian aset,

Page 12: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

 

 

48

komisi profesional). Sedangkan biaya yang bukan merupakan biaya perolehan seperti

biaya pembukaan fasilitas baru, biaya pengenalan produk, biaya pengenalan bisnis dan

administrasi dan biaya overhead umum.

IV.4 Penyusutan

  Dalam PSAK No. 16 tidak menentukan metode penyusutan yang harus

digunakan oleh rumah sakit. Sehingga setiap rumah sakit bebas menentukan metode

penyusutan aset tetap dan digunakan bila dapat dianggap baik bagi rumah sakit. Metode

penyusutan aset tetap harus ditetapkan secara konsisten dan berkelanjutan. Pada semua

aset tetap memungkinkan adanya penyusutan aset yang dikarenakan oleh beberapa

faktor yang mempengaruhi seperti habisnya masa manfaat yang dimiliki aset.

Penyusutan aset tetap dilakukan dengan cara mengalokasikan nilai perolehan aset

tetap dalam ukuran yang sama setiap periode akuntansi keperkiraan biaya selama

taksiran umur aset tetap yang bersangkutan. biaya perolehan dan akumulasi

penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau

rugi yang terjadi dicatat dalam operasi tahun berjalan.

Berdasarkan pengamatan (observasi) yang dilakukan terhadap kebijakan

perusahaan dalam penggunaan metode penyusutan ternyata perusahaan menggunakan

secara spesifik aset tetap, kecuali tanah. Sehingga hampir semua aset tetap semua

penyusutannya menggunakan metode garis lurus yang sama besar setiap tahunnya.

Besar kecilnya penyusutan selain ditentukan oleh harga perolehan, nilai sisa dan

masa manfaatnya juga ditentukan oleh metode penyusutan yang digunakan. Dari

Page 13: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

 

 

49

berbagai metode penyusutan yang ada, RS prikasih menggunakan metode garis lurus

(Straight Line Method), dengan masa manfaat untuk masing-masing jenis aset tetap

adalah sebagai berikut:

Tabel 6

Masa Manfaat Untuk Masing–Masing Jenis Aset Tetap

No Jenis Aktiva Tetap Masa Manfaat 1 Bangunan 20

2 Peralatan Non Medis 2

3 Peralatan Medis 5

4 Kendaraan 10

Sumber : RS. Prikasih

Masa manfaat aset ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan oleh

rumah sakit. Kebijakan manajemen aset suatu perusahaan mempengaruhi jumlah

penyusutan aset tetap setelah suatu waktu yang ditentukan atau setelah konsumsi dari

proporsi tertentu atas manfaat keekonomian yang diwujudkan dalam aset. Karenanya

masa manfaat suatu aset dapat lebih pendek daripada usia keekonomiannya. Estimasi

masa manfaat suatu aset tetap merupakan masalah pertimbangan yang berdasarkan pada

pengalaman perusahaan dengan aset serupa.

RS Prikasih menggunakan metode garis lurus untuk menyusutkan semua jenis

aset tetap yang dimiliki, dan alasan prosedurnya lebih sederhana dan cara

perhitungannya lebih mudah. Hal ini tidaklah bertentangan dengan SAK dengan syarat

penerapan metode tersebut harus konsisten. Dengan adanya penyusutan terhadap aset

tetap oleh perusahaan sudah benar, karena dengan adanya penyusutan perusahaan telah

Page 14: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

 

 

50

mengalokasikan harga perolehan aset tetap ke periode akuntansi dimana aset tetap

tersebut telah memberikan manfaat bagi kegiatan perusahaan. Sehingga perusahaan

dapat memberikan keterangan yang benar mengenai aset tetap yang dimilikinya dan

laporan keuangan perusahaan dapat disajikan secara wajar.

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam memutuskan

penggunaan metode garis lurus untuk menyusutkan aset tetap yang dimilikinya adalah

sebagai berikut:

1. Kegunaan fisik dari suatu aset tetap akan menurun secara proporsional setiap

periode.

2. Biaya reparasi dan pemeliharaan tiap-tiap periode jumlahnya relatif tetap atau

sama besar.

3. Kegunaan ekonomi berkurang karena lewatnya waktu bukan karena penggunaan.

4. Penggunaan tiap-tiap periode relatif tetap.

Dari anggapan diatas maka metode garis lurus yang digunakan oleh perusahaan

yang produksinya dari tahun ke tahun tidak banyak berfluktuasi. Sehingga perusahaan

harus memperhatikan penggunaan aset tetap, Apabila produksi setiap periode relatif

tetap penggunaan penyusutan dengan metode garis lurus tepat.

Analisa dalam kesesuaiannya dengan PSAK No.16, bahwa rumah sakit Prikasih

telah dapat menentukan umur manfaat yang berkaitan dengan adanya perkiraan daya

pakai aset yang bersangkutan, perkiraan keausan fisik, keusangan komersial dan teknis

diakibatkan perubahan peningkatan produksi, pembatasan penggunaan aset karena aspek

tertentu.

Page 15: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

 

 

51

IV.4.1 Pencatatan Penyusutan

Pencatatan aset tetap dilakukan dengan menginput data pada komputer. Dimana

waktu aset tetap tersebut dibukukan maka beban penyusutan langsung dihitung. Dalam

perhitungan tersebut terdapat harga perolehan aset tetap, masa manfaat, beban

penyusutan, akumulasi penyusutan, serta nilai buku aset tetap tersebut.

Untuk taksiran nilai sisa dari aset tetap yang dimiliki perusahaan tersebut

menentukan berapa besarnya atau dengan kata lain nilai sisa aset tetap sama dengan nol.

Hal ini tidak menjadi masalah, namun lebih baik apabila perusahaan menentukan nilai

sisa suatu aset yang sudah habis masa manfaatnya agar dapat dijual atau ditukar dengan

aset lain baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis.

Adapun jurnal pencatatan yang dilakukan :

Biaya penyusutan xxx

Akumulasi penyusutan xxx

Aset tetap perusahaan mulai dilakukan penyusutannya pada saat aset tetap

tersebut digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan. Hal ini sudah tepat karena

pada saat kegiatan berlangsung maka timbul biaya penyusutan sebaagai akibat manfaat

yang didapatkan dari penggunaan aset tetap tersebut.

Berikut ini tabel penyusutan dengan metode garis lurus untuk masing-masing

kelompok aset tetap yang dimiliki perusahaan:

D = AC – SL

Page 16: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

 

 

52

LT

D = Depreciation (Beban depresiasi) SL = Salvage value (Nilai sisa)

AC = Acquisition cost (Harga beli) LT = Life time (Masa manfaat)

Berikut ini perhitungan metode penyusutan salah satu aset tetap pada RS Prikasih

berupa Patien Monitor 7 Parameter dengan harga Rp. 42.098.870 dibeli pada 1 Februari

2007 yang diperkirakan memiliki masa manfaat 5 tahun. Berikut ini proses perhitungan

penyusutan :

Tabel 7

Tabel Depresiasi Peralatan Medis– Metode Garis Lurus

Tahun ke

Tahun Beban Penyusutan

Akumulasi Penyusutan

Nilai Buku

2007 42.098.870 1 2008 8.419.774 8.419.774 33.679.096 2 2009 8.419.774 16.839.548 25.259.322 3 2010 8.419.774 25.259.322 16.839.548 4 2011 8.419.774 33.679.096 8.419.774 5 2012 8.419.774 42.098.870 0

Sumber : RS. Prikasih

Penyusutan semua aset tetap pada RS Prikasih pada umumnya sama

menggunakan metode garis lurus. Dibedakan hanya dengan masa manfaat bagi setiap

penggolongan aset tetap.

Sebagai contoh RS Prikasih melakukan pembelian Mobil Ambulance Merk

Travello yang dibeli pada tanggal 5 Juni 2008 dengan harga Rp. 159.000.000 dengan

masa manfaat 8 tahun :

Tabel 8

Tabel Depresiasi Kendaraan – Metode Garis Lurus

Page 17: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

 

 

53

Tahun ke

Tahun Beban Penyusutan

Akumulasi Penyusutan

Nilai Buku

2007 159.000.000 1 2008 15.900.000 15.900.000 143.100.000 2 2009 15.900.000 31.800.000 127.200.000 3 2010 15.900.000 47.700.000 111.300.000 4 2011 15.900.000 63.600.000 95.400.000 5 2012 15.900.000 79.500.000 79.500.000 6 2013 15.900.000 95.400.000 63.600.000 7 2014 15.900.000 111.300.000 47.700.000 8 2015 15.900.000 127.200.000 31.800.000 9 2016 15.900.000 143.100.000 15.900.000 10 2017 15.900.000 159.000.000 0

Sumber : RS. Prikasih

Selanjutnya contoh penyusutan pada peralatan kantor, dimana RS Prikasih

melakukan pembelian Kalkulator print dr 120 tm 14 digit casio pada 9 September 2009

seharga Rp. 874.000 dengan masa manfaat selama 2 tahun :

Tabel 9

Tabel depresiasi Peralatan Kantor – Metode Garis Lurus

Tahun ke

Tahun Beban Penyusutan

Akumulasi Penyusutan

Nilai Buku

2007 874.000 1 2008 437.000 437.000 437.000 2 2009 437.000 437.000 0 Sumber : RS Prikasih

Page 18: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

 

 

54

Penyusutan aset tetap yang dilakukan oleh RS Prikasih adalah dengan

menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset

tetap tersebut. Metode penyusutan dengan garis lurus dilakukan jika aset tetap tersebut

akan menghasilkan barang secara merata sepanjang umur hidupnya dan jumlah

penyusutan aktiva tetap untuk setiap periode adalah sama. Nilai residu / nilai buku tidak

ada atau nol.

Aset tetap diakui sebesar harga perolehan kecuali aset tetap tertentu yang telah

dinilai kembali sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku yang dinyatakan

dengan nilai revaluasi, dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Sedangkan metode

revaluasi belum dapat dilakukan oleh RS Prikasih dan masih dalam tahap penyesuiaan

terhadap kemungkinan aset apa yang akan di nilai revaluasi.

Agar suatu aset tetap dapat selalu digunakan dalam kegiatan perusahaan, maka

perusahaan perlu mengeluarkan biaya tambahan, baik itu pengeluaran rutin maupun

tidak rutin.

Demikian juga dengan RS Prikasih agar aset tetap yang dimiliki selalu dalam

kondisi yang baik maka perlu dikeluarkan biaya yang langsung berhubungan dengan

pendayagunaan aset tetap tersebut.

Adapun biaya yang dikeluarkan oleh rumah sakit selama masa penggunaan aset

tetapnya yaitu:

1. Reparasi dan pemeliharaan

Reparasi merupakan pengeluaran yang sifatnya biasa dan tidak biasa, apabila

untuk perbaikan karena kerusakan atau mengganti alat-alat yang rusak. Manfaat

Page 19: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

 

 

55

biaya reparasi dan pemeliharaan bagi perusahaan adalah untuk menjaga agar aset

tetap dapat menjalankan fungsinya dalam perusahaan.

Biaya reparasi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:

27/07/08 Biaya reparasi Komputer Rp 5.000.000,-

Kas Rp 5.000.000,-

23/09/08 Biaya reparasi mesin Rp 8.000.000,-

Kas Rp 8.000.000,-

20/10/08 Biaya perawatan Kendaraan Rp 15.000.000,-

Kas Rp 15.000.000,-

20/12/08 Biaya Renovasi gedung Rp 25.000.000,-

Kas Rp 25.000.000,-

2. Penambahan

Penambahan aset dengan memperbesar atau memperluas fasilitas suatu aset

seperti penambahan ruang dalam bangunan ruang rawat inap pasien.

Berdasarkan analisa terhadap metode penyusutan yang digunakan oleh rumah

sakit, sudah dapat sesuai dengan PSAK No.16 seperti di jabarkan diatas bahwa seluruh

aset tetap harus disusutkan secara terpisah. Kemudian jumlah yang disusutkan dari suatu

aset dialokasikan sepanjang umur manfaatnya.

IV.5 Pertukaran Aset

Page 20: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

 

 

56

Pada standar akuntansi keuangan penggunaan pertukaran aset tetap dapat

dilakukan oleh perusahaan. Sedangkan pada RS Prikasih pertukaran aset ada, dan tidak

membedakan sejenis/tidak sejenis aset yang digunakan. RS Prikasih juga tidak

membedakan apakah pertukaran tersebut ada substansi komersial atau tidak.

Harga perolehan aset tetap diukur dengan jumlah kas yang dibayar dalam

transaksi kas, atau sebesar nilai wajar dari aset yang diterima atau diserahkan,

tergantung mana yang lebih rendah. Untuk menyederhanakan, nilai wajar aset biasanya

ditetapkan sebesar harga pasar aset pada saat terjadi pertukaran.

Pertukaran aset sejenis melibatkan aset yang tipenya sejenis, dalam hal

pertukaran aset sejenis, aset yang baru mempunyai fungsi yang sama dengan aset yang

lama. Pertukaran aset tersebut ada baik pada tiap bagian unit maupun pertukaran antar

unit.

Sebagai contoh adanya pertukaran aset baru dengan pertukaran aset lama, apabila

pada kamar pasien ada aset yang akan ditukar dengan aset baru. Salah satu contoh

pencatatan aset atas pertukaran aset pada RS Prikasih, berupa Tempat Tidur 1 Crank

Manual HCB-7011 N / 70011 R dengan harga perolehan Rp. 3.800.000 yang telah

disusutkan menjadi Rp. 1.900.000 ditukar dengan barang baru yang dimiliki perusahaan,

maka jurnalnya :

15/09/2008 Tempat Tidur (Baru) 1.900.000

Page 21: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

 

 

57

Akumulasi Penyusutan 1.900.000

Tempat Tidur (Lama) 3.800.000

Jumlah sebesar 1.900.000 yang dicatat mesin baru merupakan nilai buku yang

diserahkan yaitu harga perolehan 3.800.000 kemudian dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar 1.900.000.

Sedangkan aset yang tidak sejenis melibatkan berbagai macam aset, dalam hal

terjadi pertukaran aset tidak sejenis, maka aset baru yang diperoleh mempunyai fungsi

yang berbeda dengan aset yang diserahkan. Oleh karena itu, laba atau rugi harus diakui

jika pertukaran terjadi antara aset yang tidak sejenis.

Berdasarkan analisa pertukaran aset tetap dan sesuai dengan PSAK No. 16 maka

rumah sakit Prikasih sudah dapat mempertimbangkan dari pertukaran aset tersebut

memiliki keuntungan substansi komersial atau tidak pada masa depan. Karena pada

transaksi yang memiliki substansi komersial jika memiliki konfigurasi (resiko, waktu,

dan jumlah) arus kas yang diterima berbeda dengan yang diserahkan, nilai khusus

perusahaan yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut akibat dari pertukaran.

VI.6 Penghentian Aset

Aset tetap yang menjadi subyek penyusutan seperti gedung, mesin, kendaraan,

dan sebagainya, setelah umur ekonomisnya habis akan segera diberhentikan dan diganti

dengan aset tetap sejenis yang baru. Suatu aset dapat dihentikan pemakaiannya apabila

aset yang digunakan tidak memiliki lagi manfaat di masa depan atau dilepaskan atas

Page 22: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

 

 

58

kepemilikan aset tersebut. Kemudian aset tetap yang telah dihentikan dari pemakaian

(aset tetap dijadikan barang yang tidak terpakai) dan dijual (aset tetap dijual kepada

pihak lain).

Maka apabila aset tetap masuk dalam salah satu alasan tersebut perusahaan dapat

melakukan penghentian nilai aset. biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya

dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi

dicatat dalam operasi tahun berjalan.

Jurnal yang digunakan dalam penghentian aset tetap sebagai berikut :

Akumulasi penyusutan xxx

Aset tetap xxx

Untuk melukiskan akuntansi atas penghentian pemakaian aset tetap, misalkan

menghentikan pemakaian hospital bed crank yang memiliki harga perolehan Rp

4.940.000,00. Pada saat dihentikan, akumulasi depresiasi aset tetap juga berjumlah Rp

4.940.000,00. Dalam hal seperti ini, dikatakan bahwa aset tetap tersebut telah

didepresiasi penuh.

Jurnal untuk mencatat penghentian pemakaian aset diatas sebagai berikut :

Akumulasi penyusutan – Peralatan 4.940.000

Peralatan 4.940.000

Sedangkan dalam penghentian salah satu aset tetap yang diakui sebagi milik

perusahaan adalah SET PERANGKAT KOMPUTER (lcd,utp,crimping

tools,connector,thecus,ram) sudah dihentikan akan tetapi penyusutannya belum penuh

Page 23: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

 

 

59

maka aset tersebut tidak dapat menghasilkan keuntungan saat dijual. Sehinnga

perusahaan mengalami kerugian yang tercatat sebagai berikut : harga perolehan aset

tersebut Rp. 40.484.250 yang baru mecapai nilai penyusutan sebesar Rp. 24.290.550

Maka pencatatan jurnalnya sebagai berikut :

Akumulasi penyusutan Rp. 24.290.550

Rugi penghentian aset tetap Rp. 16.193.700

Perangkat komputer Rp. 40.484.250

VI.6 Penyajian dan Pengungkapan Aset

Penyajian aset tetap dapat tercermin dari nilai penyusutan yang dicatat pada

laporan laba-rugi komprehensif atau laporan posisi keuangan. Pada pengukuran awal

didapat perusahaan yang kemudian ditentukan jumlah tercatat bruto. Metode penyusutan

yang digunakan tampak telihat jelas dengan menggunakan metode garis lurus (Straight

Line Method) pada aset yang dimiliki, kecuali tanah.

Biaya penyusutan akan dilaporkan dalam perhitungan rugi laba yang akan

mengurangi pendapatan dari operasi perusahaan sedangkan perusahaan akumulasi

penyusutan akan dilaporkan dalam neraca yang akan mengurangi penilaian aset tetap.

Nilai yang berkaitan dengan aset tetap berdasarkan pengawasan nilai aset tetap

tersebut. Sehingga dapat dicatatkan dalam laporan keuangan bahwa aset tetap

perusahaan tersebut layak dan masih diakui sebagai aset.

Page 24: BAB IV Pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2010-2-00077-ak bab 4.pdf · 01-05-2007 Alkes Bearing Hand Piece 665.000 Kas 665.000 01-12-2007 Blender puyer 721.050

 

 

60

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan RS Prikasih telah melakukan

pencatatan yang benar dalam perhitungan biaya penyusutan yang mnggunakan metode

garis lurus (Straight Line Method). Begitu juga dalam pencatatan dan pelaporannya

dalam laporan keuangan RS prikasih.

Jumlah aset tetap RS Prikasih : 646 jenis aset selama tahun 2007, 2008, 2009

Jenis Harga Perolehan

Akumulasi Penyusutan

Rugi Penurunan Nilai

Carrying Amount

Umum 7.027.799.302 3.513.899.651 2.103.050.250 5.616.949.901 Medis 3.954.700.800 790.940.160 1.450.320.086 4.614.080.726 Kendaraan 318.000.000 31.800.000 286.505.500 572.705.500 Jumlah 11.300.500.102 4.336.639.811 3.839.875.836 10.803.736.127

Berdasarkan analisa pada PSAK No. 16 mengenai pengungkapan aset tetap, RS

Prikasih telah melakukan kesesuaiannya sebagai berikut :

1. Dasar pengukurannya menentukan jumlah tercatat bruto,

2. Adaya metode penyusutan yang digunakan,

3. Adanya umur manfaat atau tarif yang digunakan,

4. Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan (dijumlahkan dengan akumulasi

rugi penurunan nilai) pada awal dan akhir periode.