bab iv. jenis kegiatan (perlu edit)
DESCRIPTION
mikroTRANSCRIPT
BAB IV
JENIS KEGIATAN
A. Pembuatan Media Reagensia
1. Media
Bakteri seperti makhluk hidup lainnya memerlukan nutrisi untuk
pertumbuhan. Pengetahuan akan nutrisi pertumbuhan ini akan membantu
di dalam mengkultivasi, mengisolasi dan mengidentifikasi mikroba.
Mikroba memiliki karakteristik dan ciri-ciri yang berbeda di dalam
persyaratan pertumbuhannya. Ada mikroba yang bisa hidup hanya pada
media yang mengandung sulfur dan ada pula yang tidak mampu hidup
dan seterusnya. Karakteristik persyaratan pertumbuhan mikroba inilah
yang meyebabkan bermacam-macamnya media penunjang pertumbuhan
mikroba.
Bakteri agar bisa dibiakan didalam laboratorium memerlukan
media yang memungkinkan tumbuh dan berkembang secara optimal.
Oleh karena itu media pembiakan harus mengandung cukup nutrien
untuk pertumbuhan bakteri, selain suhu dan pH .Meskipun persyaratan
nutrien bakteri amat beragam, namun sebagai makhluk hidup mereka
mempunyai kebutuhan dasar yang sama, yaitu meliputi air,karbon, energi,
mineral . Unsur carbon misal asam asetat, sedangkan mineral berasal
dari unsur logam-logam. Unsur energi diambil dari bahan protein seperti
amino, Pepton.pH medium amat penting bagi pertumbuhan bakteri.
Sebagian besar bakteri tumbuh baik pada pH 7, oleh karena itu media
yang digunakan harus disesuaikan pH nya untuk tumbuhnya bakteri.
2. Macam-macam media
Menurut wujudnya dikenal ada 3 macam media
a. Liquid media : media cair misalnya BGLB, LTB
b. Solid media : media padat misal nutrient agar, selenit
c. Semi solid media : media setengah padat, misal Carry and Blair
19
20
Menurut sifat media
a. Transport media : media yang digunakan untuk mengirim
specimen dari suatu tempat ke Laboratorium,misal carry and blair
b. Enrichment media : media yang dipergunakan untuk memperbanyak
bakteri, missal BHI.
c. Selective media : media yang dapat digunakan untuk
menghambat pertumbuhan bakteri lainnya , sedangkan yang
diinginkan tetap tumbuh sehingga media ini dapatmembedakan
bakteri yang satu dengan yang lainnya, misal EMB, Mac Conkey.
BGLB
d. Universal media : media yang bisa ditumbuhi oleh hampr
semua Bakteri, misal BHI, BP ( Blood Agar Plate).
e. Exclusif media : media yang hanya dapat ditumbuhi
segolongan bakteri saja, sedangkan yang lain akan tidak tumbuh dan
dapat dibedakan satu dengan yang lainnya, misal TCBS
3. Fungsi Media
a. Untuk tumbuh kembangnya bakteri
b. Untuk mengetahui sifat biokimia dan kultur bakteri
c. Untuk menyimpan bakteri
4. Bahan yang digunakan
a. Media Lauryl Tryptose Broth k.Mio medium
b. Media Briliant green Lactose Bile Broth l.Malonate broth
c. Media EC medium m.Phenyalanine agar
d. Mac conkey agar n.Simon citrat agar
e. SIM medium o.TSIA
f. Urea agar base p.Mueller hinton agar
g. Lysine iron agar q.Phenol red broth
agar base
h. Gula- gula r.TCBS
i. SS s.SPS
j. Clary Blair
21
5. Peralatan
a. Tabung reaksi g. Pengaduk
b. Gelas ukur h. Pipet ukur 5 mL
c. pH meter i. Neraca
d. Autoclave j. sendok sungu
e. Tabung durham k.Hot plate stirer
f. Erlenmeyer
6. Cara pembuatan
a. Media Lauryl Tryptose Broth
1) Timbang 106,8 gram media Lauryl Tryptose Broth ( 1,5 % ) dan
timbang Lauryl Tryptose Broth 35,6 gram ( 0,5 % ).
2) Masukan Lauryl Tryptose Broth ke dalam 1 liter aquadest.
3) bahan dipanaskan di atas penangas air sambil diaduk pelan-
pelan atau memakai hot palte stirer, sampai bahan larut.
4) pH diatur sehingga didapatkan pH 6,8 ± 0,2
5) Diisikan ke dalam tabung reaksi yang berisi tabung durham
terbalik masing- masing kurang lebih 5 mL untuk media LTB
( 1,5 %) dan 10 mL untuk media 0,5 % tutup dengan tutup plastik
6) Sterilkan dalam autoclave 121 0 C, tek.1 atm selama 15
menitsetelah dingin simpan di tempat yang bersih dan kering.
b Media Brilliant green lactose Bile Broth
1) Timbang 40 gram media BGLB
2) Masukan BGLB ke dalam 1 liter aquadest.
3) Bahan dipanaskan di atas penangas air sambil diaduk
pelanpelanatau memakai hot plate stirer, sampai bahan larut.
4) pH diatur sehingga didapatkan pH 7,2 ± 0,2
5) Diisikan ke dalam tabung reaksi yang berisi tabung durham
terbalik masing- masing kurang lebih 10 mL dan tutup dengan
tutup plastik
6) Sterilkan dalam autoclave 121°C, 15 menit
7) Setelah dingin simpan di tempat yang bersih dan kering.
22
c Media EC medium
1) Timbang 37 gram media EC medium
2) Masukan EC Medium ke dalam 1 liter aquadest.
3) bahan dipanaskan di atas penangas air sambil diaduk pelan-pelan
atau memakai hot plate stirer, sampai bahan larut.
4) pH diatur sehingga didapatkan pH 6,9 ± 0,2
5) Diisikan ke dalam tabung reaksi yang berisi tabung durham terbalik
masing- masing kurang lebih 10 mL dan tutup dengan tutup plastik
6) Sterilkan dalam autoclave 121°C, 15 menit
7) setelah dingin simpan di tempat yang bersih dan kering.
d. Blood Agar Plate
1) Timbang 28 gram Nutrient agar
2) Larutkan dengan 1 liter aquadest
3) Sterilisasi dengan autoclave 121°C, 15 menit
4) Dinginkan hingga 40 celsius tambahkan 5 – 7 persen darah domba,
tuangkan dalam petridish steril
e. Mac Conkey Agar
1) Timbang 51, 5 gram
2) Larutkan dengan 1 liter aquadest
3) Sterilisasi dengan autoclave 121°C, 15 menit
4) Dinginkan hingga 40 celsius tuang dalam petridish steril 20 ml
f. Mueller Hinton agar
1)Timbang 38 gram
2)Larutkan dengan 1 liter aquadest
3)Sterilisasi dengan autoclave 121°C, 15 menit
4)Dinginkan hingga 40 celsius tuang dalam petridish steril 20 mL
g. SIM medium
1)Timbang 30 gram
2)Larutkan dengan 1 liter aquadest dalam waterbath hingga homogen
3)Tuang ke dalam tabung 5 mL tutup dgn kapas
4)Sterilisasi dengan autoclave 121°C, 15 menit
23
h. Simmons Citrat agar
1) Timbang 23 gram
2) Larutkan dengan 1 liter aquadest dalam waterbath hingga
homogen
3) Tuang ke dalam tabung 5 mL tutup dgn kapas
4) Sterilisasi dengan autoclave 121°C, 15 menit
5) Dinginkan dalam posisi miring
i. TSIA (Triple Sugar Iron Agar)
1) Timbang 65 gram
2) Larutkan dengan 1 liter aquadest dalam waterbath hingga
homogen
3) Tuang ke dalam tabung 5 mL tutup dgn kapas
4) Sterilisasi dengan autoclave 121°C, 15 menit
5) Dinginkan dalam posisi miring
j. Urea agar base
1) Timbang 2,4 gram
2) Larutkan dengan 95 mL liter aquadest
3) Sterilisasi dengan autoclave 115 celcius waktu 20 menit
4) Dinginkan hingga 50 °C ditambah 5 mL 40 % urea solution SR 20
gojog hingga homogen
5) Tuang dalam tabung steril diamkan dalam posisi miring
k. Lysine iron agar (LIA)
1) Timbang 34 gram
2) Larutkan dengan 1 liter aquadest
3) Panaskan hingga larut , masukkan ke dalam tabung
4) Sterilisasi dengan autoclave 121°C, 15 menit 15 menit
5) Dinginkan tabung steril dan diamkan dalam posisi miring
l. Malonat Broth
1) Timbang 8 gram
2) Larutkan dengan 1 liter aquadest
3) Tuang ke dalam tabung 5 ml
4) Sterilisasi dengan autoclave 121°C, 15 menit
24
m. Phenyl Alanine (PAA)
1) Timbang 23 gram bahan
2) Larutkan dengan 1 liter aquadest dalam waterbath hingga
homogen
3) Tuang ke dalam tabung ± 5 mL
4) Sterilkan dengan autoclave 121 0 C 15 menit
5) Dinginkan dalam posisi miring
n. MIO MEDIUM
1) Timbang 31 gram bahan
2) Larutkan dengan 1 liter aquadest di dalam water bath hingga
homogen
3) Tuang ke dalam tabung ± 5 mL
4) Sterilkan dengan autoclave 121 0 C 15 menit
o. PHENOL RED BROTH BASE
1) Timbang 15 gram phenol red broth base
2) Larutkan dengan 1 liter aquadest
3) Sterilkan dengan autoclave 121 0 c 15 menit
p. GULA – GULA
1) Larutkan 0,85 gram media gula gula: glocuse, manitol,lactose,
maltose,sakarose ke dalam media phenol red broth base masing
masing 100 mL
2) Tuang ke dalam tabung masing masing ± 5 mL
3) Sterilkan dengan autoclave 1210 C 15 menit
q. Media TCBS
1) Larutkan 88g/L dan tuangkan ke plate.
2) Jangan diautoclave PH 8.6±0.2 pada suhu 25 0C.
r. Media SS
1) Larutkan 60g/L secarar sempurna,tuangkan kedalam plate.
2) Jangan autoclave PH 7.0±0.2 pada suhu 25 0C.
s. Media SPS (sulfat, polimixin sulfadiazine)
1) Larutkan 40g/ liter autoclave ( 15 menit 121 0C) PH 7.0±0.2 pada
suhu 25 0C.
2) Pertumbuhan dari clostridia yang sensitive sulfit yang juga di
perlihatkan.
25
t. Media Cary Blair
1) Timbang 1,5 g Sodium Thioglycollate
2) 1,1 g Disodium Hydrogen Phosphate , 5 g Bacteriological Agar ,
larutkan dengan aquadest 990 ml , diamkan pada suhu 50ᴼ C dan
tambahkan 9 ml larutan Calcium Chloride 1 %
3) Sesuaikan pHnya menjadi 8,4.
4) Masukkan 7 – 10 ml kedalam botol bertutup ulir
5) Sterilkan dengan Autoclave selama 15 menit.simpan pada suhu
kamar
B. Pemeriksaan Bakteri Gram Negatif
1. Escherecia coli
a. Tujuan
1) Memisahkan bakteri satu dengan yang lainnya (yang ditanam
spesimen).
2) Memperbanyak bakteri
3) Membedakan koloni bakteri
b. Prinsip
Menanam bakteri pada media Mac Conkey untuk mengisolasi bakteri
dan memperbanyak bakteri agar bakteri membentuk koloni. Salah
satu koloni bakteri yang terpisah ditanam pada media lain untuk
dilakukan uji biokimia agar dapat diidentifikasi.
c. Alat
1) Ose tumpul
2) Ose jarum
3)Lampu Bunsen
4) Rak dan tabung reaksi
26
5) Inkubator
d. Bahan
1) Media Mac Conkey
2) Media gula-gula
3) TSIA (Triple Sugar Iron Agar)
4) SIM (Sulfit Indol Motility)
5) SC (Simmon Citrate)
6) NA (Nutrient Agar)
7) Reagen Kovac
e. Cara kerja
Hari 1
1) Ose disterilkan dengan api bunsen.
2) Diambil bakteri dengan ose penuh.
3) Dioleskan pada media Mac Conkey pada satu bidang, tunggu
sampai suspensi plate mengering.
4) Ose disterilkan kembali dan ditunggu sampai dingin.
5) Ose disentuhkan pada bagian olesan tadi dan digoreskan secara
zig-zag pada 4 bidang permukaan.
6) Diinkubasi pada suhu 370C selam 24 jam.
Hari 2
1) Diamati ciri ko0loni yang terbentuk.
2) Memilih salah satu koloni bakteri yang terpisah.
3) Diambil bakteri yang kemudian ditanam lagi dalam media gula-
gula, NA, SIM, TSIA dan SC.
4) Diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam.
27
Hari 3
1) Diamati hasil dari uji biokimia.
2) Khusus untuk media SIM, ditambahkan reagen kovac untuk uji
indol.
f. Hasil
1) Ciri koloni : merah violet, bulat, ukuran 2 mm, cembung, keruh dan
berkabut..
2) Uji biokimia
NA : tumbuh
Gula-gula : +g +g +g +g +g
SIM : -/+/+
TSIA : k/k, H2S (-), gas (+)
SC : -
2. Aerobacter aerogenosa
a. Tujuan
1) Memisahkan bakteri satu dengan yang lainnya (yang ditanam
spesimen).
2) Memperbanyak bakteri
3) Membedakan koloni bakteri
b. Prinsip
Menanam bakteri pada media Mac Conkey untuk mengisolasi bakteri
dan memperbanyak bakteri agar bakteri membentuk koloni. Salah
satu koloni bakteri yang terpisah ditanam pada media lain untuk
dilakukan uji biokimia agar dapat diidentifikasi.
28
c. Alat
1) Ose tumpul
2) Ose jarum
3) Lampu bunsen
4) Rak dan tabung reaksi
5) Inkubator
d. Bahan
1) Media Mac Conkey
2) Media gula-gula
3) TSIA (Triple Sugar Iron Agar)
4) SIM (Sulfit Indol Motility)
5) SC (Simmon Citrate)
6) NA (Nutrient Agar)
7) Reagen Kovac
e. Cara kerja
Hari 1
1) Ose disterilkan dengan api bunsen.
2) Diambil bakteri dengan ose penuh.
3) Dioleskan pada media Mac Conkey pada satu bidang, tunggu
sampai suspensi plate mengering.
4) Ose disterilkan kembali dan ditunggu sampai dingin.
5) Ose disentuhkan pada bagian olesan tadi dan digoreskan secara
zig-zag pada 4 bidang permukaan.
6) Diinkubasi pada suhu 370C selam 24 jam.
29
Hari 2
1) Diamati ciri ko0loni yang terbentuk.
2) Memilih salah satu koloni bakteri yang terpisah.
3) Diambil bakteri yang kemudian ditanam lagi dalam media gula-
gula, NA, SIM, TSIA dan SC.
4) Diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam.
Hari 3
1) Diamati hasil dari uji biokimia.
2) Khusus untuk media SIM, ditambahkan reagen kovac untuk uji
indol.
f. Hasil
1) Ciri koloni : merah violet, bulat, kecil, cembung, jernih.
2) Uji biokimia
NA : tumbuh
Gula-gula : +g +g +g +g +g
SIM : -/-/-
TSIA : k/k, H2S (-), gas (+)
SC : +
3. Klebsiella pneumonia
a. Tujuan
1) Memisahkan bakteri satu dengan yang lainnya (yang ditanam
spesimen).
2) Memperbanyak bakteri
3) Membedakan koloni bakteri
30
b. Prinsip
Menanam bakteri pada media Mac Conkey untuk mengisolasi bakteri
dan memperbanyak bakteri agar bakteri membentuk koloni. Salah satu
koloni bakteri yang terpisah ditanam pada media lain untuk dilakukan uji
biokimia agar dapat diidentifikasi.
c. Alat
1) Ose tumpul
2) Ose jarum
3) Lampu bunsen
4) Rak dan tabung reaksi
5) Inkubator
d. Bahan
1) Media Mac Conkey
2) Media gula-gula
3) TSIA (Triple Sugar Iron Agar)
4) SIM (Sulfit Indol Motility)
5) SC (Simmon Citrate)
6) NA (Nutrient Agar)
7) Reagen Kovac
e. Cara kerja
Hari 1
1) Ose disterilkan dengan api bunsen.
2) Diambil bakteri dengan ose penuh.
3) Dioleskan pada media Mac Conkey pada satu bidang, tunggu
sampai suspensi plate mengering.
31
4) Ose disterilkan kembali dan ditunggu sampai dingin.
5) Ose disentuhkan pada bagian olesan tadi dan digoreskan secara
zig-zag pada 4 bidang permukaan.
6) Diinkubasi pada suhu 370C selam 24 jam.
Hari 2
1) Diamati ciri ko0loni yang terbentuk.
2) Memilih salah satu koloni bakteri yang terpisah.
3) Diambil bakteri yang kemudian ditanam lagi dalam media gula-
gula, NA, SIM, TSIA dan SC.
4) Diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam.
Hari 3
1) Diamati hasil dari uji biokimia.
2) Khusus untuk media SIM, ditambahkan reagen kovac untuk uji
indol.
f.Hasil
1) Ciri koloni : merah muda, bulat, sedang-besar, cembung dan
berlendir.
2) Uji biokimia
NA : tumbuh
Gula-gula : +g +g +g +g +g
SIM : -/-/+
TSIA : k/k, H2S (-), gas (+)
SC : +
32
4. Salmonella typhosa
a. Tujuan
1) Memisahkan bakteri satu dengan yang lainnya (yang ditanam
spesimen).
2) Memperbanyak bakteri
3) Membedakan koloni bakteri
b. Prinsip
Menanam bakteri pada media Mac Conkey untuk mengisolasi bakteri
dan memperbanyak bakteri agar bakteri membentuk koloni. Salah satu
koloni bakteri yang terpisah ditanam pada media lain untuk dilakukan
uji biokimia agar dapat diidentifikasi.
c. Alat
1) Ose tumpul
2) Ose jarum
3) Lampu bunsen
4) Rak dan tabung reaksi
5) Inkubator
d. Bahan
1) Media Mac Conkey
2) Media gula-gula
3) TSIA (Triple Sugar Iron Agar)
4) SIM (Sulfit Indol Motility)
5) SC (Simmon Citrate)
6) NA (Nutrient Agar)
7) Reagen Kovac
33
e. Cara kerja
Hari 1
1) Ose disterilkan dengan api bunsen.
2) Diambil bakteri dengan ose penuh.
3) Dioleskan pada media Mac Conkey pada satu bidang, tunggu
sampai suspensi plate mengering.
4) Ose disterilkan kembali dan ditunggu sampai dingin.
5) Ose disentuhkan pada bagian olesan tadi dan digoreskan secara
zig-zag pada 4 bidang permukaan.
6) Diinkubasi pada suhu 370C selam 24 jam.
Hari 2
1) Diamati ciri ko0loni yang terbentuk.
2) Memilih salah satu koloni bakteri yang terpisah.
3) Diambil bakteri yang kemudian ditanam lagi dalam media gula-
gula, NA, SIM, TSIA dan SC.
4) Diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam.
Hari 3
1) Diamati hasil dari uji biokimia.
2) Khusus untuk media SIM, ditambahkan reagen kovac untuk uji
indol.
f. Hasil
1) Ciri kolonI : tidak berwarna, bulat, kecil, cembung, jernih.
2) Uji biokimia
NA : tumbuh
Gula-gula : +g - + + -
34
SIM : +/-/+
TSIA : m/k, H2S (+), gas (-)
SC : -
5. Salmonella paratyphosa
a. Tujuan
1) Memisahkan bakteri satu dengan yang lainnya (yang ditanam
spesimen).
2) Memperbanyak bakteri
3) Membedakan koloni bakteri
b. Prinsip
Menanam bakteri pada media Mac Conkey untuk mengisolasi bakteri
dan memperbanyak bakteri agar bakteri membentuk koloni. Salah
satu koloni bakteri yang terpisah ditanam pada media lain untuk
dilakukan uji biokimia agar dapat diidentifikasi.
c. Alat
1) Ose tumpul
2) Ose jarum
3) Lampu bunsen
4) Rak dan tabung reaksi
5) Inkubator
d. Bahan
1) Media Mac Conkey
2) Media gula-gula
3) TSIA
4) SIM
5) SC
6) NA
35
7) Reagen Kovac
e. Cara kerja
Hari 1
1) Ose disterilkan dengan api bunsen.
2) Diambil bakteri dengan ose penuh.
3) Dioleskan pada media Mac Conkey pada satu bidang, tunggu
sampai suspensi plate mengering.
4) Ose disterilkan kembali dan ditunggu sampai dingin.
5) Ose disentuhkan pada bagian olesan tadi dan digoreskan
secara zig-zag pada 4 bidang permukaan.
6) Diinkubasi pada suhu 370C selam 24 jam.
Hari 2
1) Diamati ciri koloni yang terbentuk.
2) Memilih salah satu koloni bakteri yang terpisah.
3) Diambil bakteri yang kemudian ditanam lagi dalam media gula-
gula, NA, SIM, TSIA dan SC.
4) Diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam.
Hari 3
1) Diamati hasil dari uji biokimia.
2) Khusus untuk media SIM, ditambahkan reagen kovac untuk uji
indol.
f. Hasil
1) Ciri koloni Salmonella paratyphosa : tidak berwarna, bulat, kecil,
cembung, jernih.
36
2)Uji biokimia :
Media Hasil
NA +
Gula-gula +/-/+/+/-
SIM +/-/+
TSIA m/k, H2S (+++), gas (-)
SC +
6. Shigella flexneri
a. Tujuan
1) Memisahkan bakteri satu dengan yang lainnya (yang ditanam
spesimen).
2) Memperbanyak bakteri
3) Membedakan koloni bakteri
b. Prinsip
Menanam bakteri pada media Mac Conkey untuk mengisolasi bakteri
dan memperbanyak bakteri agar bakteri membentuk koloni. Salah
satu koloni bakteri yang terpisah ditanam pada media lain untuk
dilakukan uji biokimia agar dapat diidentifikasi.
c. Alat
1) Ose tumpul
2) Ose jarum
3) Lampu bunsen
4) Rak dan tabung reaksi
37
5) Inkubator
d. Bahan
1) Media Mac Conkey
2) Media gula-gula
3) TSIA
4) SIM
5) SC
6) NA
7) Reagen Kovac
e. Cara kerja
Hari 1
1) Ose disterilkan dengan api bunsen.
2) Diambil bakteri dengan ose penuh.
3) Dioleskan pada media Mac Conkey pada satu bidang, tunggu
sampai suspensi plate mengering.
4) Ose disterilkan kembali dan ditunggu sampai dingin.
5) Ose disentuhkan pada bagian olesan tadi dan digoreskan secara
zig-zag pada 4 bidang permukaan.
6) Diinkubasi pada suhu 370C selam 24 jam.
Hari 2
1) Diamati ciri koloni yang terbentuk.
2) Memilih salah satu koloni bakteri yang terpisah.
3) Diambil bakteri yang kemudian ditanam lagi dalam media gula-
gula, NA, SIM, TSIA dan SC.
4) Diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam.
38
Hari 3
1) Diamati hasil dari uji biokimia.
2) Khusus untuk media SIM, ditambahkan reagen kovac untuk uji
indol.
f. Hasil
1) Ciri koloni Shigella flexneri : tidak berwarna, bulat, kecil, cembung,
jernih.
2) Uji biokimia :
Media Hasil
NA +
Gula-gula +/-/+/+(-)/-
SIM -/-/-
TSIA m/k, H2S (-), gas (-)
SC -
7. Shigella dycentriae
a. Tujuan
1) Memisahkan bakteri satu dengan yang lainnya (yang ditanam
spesimen).
2) Memperbanyak bakteri
3) Membedakan koloni bakteri
b. Prinsip
Menanam bakteri pada media Mac Conkey untuk mengisolasi bakteri
dan memperbanyak bakteri agar bakteri membentuk koloni. Salah satu
39
koloni bakteri yang terpisah ditanam pada media lain untuk dilakukan
uji biokimia agar dapat diidentifikasi.
d. Alat
1) Ose tumpul
2) Ose jarum
3) Lampu bunsen
4) Rak dan tabung reaksi
5) Inkubator
e. Bahan
1) Media Mac Conkey
2) Media gula-gula
3) TSIA
4) SIM
5) SC
6) NA
7) Reagen Kovac
f. Cara kerja
Hari 1
1) Ose disterilkan dengan api bunsen.
2) Diambil bakteri dengan ose penuh.
3) Dioleskan pada media Mac Conkey pada satu bidang, tunggu
sampai suspensi plate mengering.
4) Ose disterilkan kembali dan ditunggu sampai dingin.
5) Ose disentuhkan pada bagian olesan tadi dan digoreskan secara
zig-zag pada 4 bidang permukaan.
40
6) Diinkubasi pada suhu 370C selam 24 jam.
Hari 2
1) Diamati ciri koloni yang terbentuk.
2) Memilih salah satu koloni bakteri yang terpisah.
3) Diambil bakteri yang kemudian ditanam lagi dalam media gula-
gula, NA, SIM, TSIA dan SC.
4) Diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam.
Hari 3
1) Diamati hasil dari uji biokimia.
2) Khusus untuk media SIM, ditambahkan reagen kovac untuk uji
indol.
g. Hasil
1) Ciri koloni Shigella dycentriae : tidak berwarna, bulat, kecil, jernih,
cembung.
2) Uji biokimia :
Media Hasil
NA +
Gula-gula +(-)/-/-/-/-
SIM -/-/-
TSIA m/k, H2S (-), gas (-)
SC -
41
8. Shigella sonnei
a. Tujuan
1) Memisahkan bakteri satu dengan yang lainnya (yang ditanam
spesimen).
2) Memperbanyak bakteri
3) Membedakan koloni bakteri
b. Prinsip
Menanam bakteri pada media Mac Conkey untuk mengisolasi bakteri
dan memperbanyak bakteri agar bakteri membentuk koloni. Salah satu
koloni bakteri yang terpisah ditanam pada media lain untuk dilakukan
uji biokimia agar dapat diidentifikasi.
c. Alat
1) Ose tumpul
2) Ose jarum
3) Lampu bunsen
4) Rak dan tabung reaksi
5) Inkubator
d. Bahan
1) Media Mac Conkey
2) Media gula-gula
3) TSIA
4) SIM
5) SC
6) NA
7) Reagen Kovac
42
e. Cara kerja
Hari 1
1) Ose disterilkan dengan api bunsen.
2) Diambil bakteri dengan ose penuh
3) Dioleskan pada media Mac Conkey pada satu bidang, tunggu
sampai suspensi plate mengering.
4) Ose disterilkan kembali dan ditunggu sampai dingin.
5) Ose disentuhkan pada bagian olesan tadi dan digoreskan secara
zig-zag pada 4 bidang permukaan.
6) Diinkubasi pada suhu 370C selam 24 jam.
Hari 2
1) Diamati ciri koloni yang terbentuk.
2) Memilih salah satu koloni bakteri yang terpisah.
3) Diambil bakteri yang kemudian ditanam lagi dalam media gula-
gula, NA, SIM, TSIA dan SC.
4) Diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam.
Hari 3
1) Diamati hasil dari uji biokimia.
2) Khusus untuk media SIM, ditambahkan reagen kovac untuk uji
indol.
f. Hasil
1) Ciri koloni Shigella sonnei : tidak berwarna, tidak beraturan, kecil-
sedang, cembung, jernih.
43
2) Uji biokimia :
Media Hasil
NA +
Gula-gula +/-/+/+/-
SIM -/-/-
TSIA m/k, H2S (-), gas (-)
SC -
C. Pemeriksaan Bakteri Gram Positif
1. Pengujian bakteri gram positif Staphylococcus
a. Tujuan : mengidentifikasi bakteri gram positif Staphylococcus
b. Prinsip :
menanam spesimen bakteri di media BAP untuk mengisolasi
bakteri dan memperbanyak bakteri agar bakteri membentuk
koloni. Salah satu bakteri yang memisah ditanam di media lain
untuk dilakukan pengecatan gram dan uji enzim.
c. Alat dan bahan :
1) Media BAP, BA dan BB, D-Nase
2) Ose tumpul
3) Lampu spirtus
4) H2O2, plasma
5) Cat gram A, B, C, dan D
d. Cara kerja :
Hari I:
1) Tanam spesimen bakteri di media BAP
44
2) Inkubasi 370C selama 24 jam
Hari II:
1) Pengamatan di media BAP
2) Ditanam di media BA dan BB
3) Inkubasi 370C selama 24 jam
Hari III:
1) Pengamatan pada media BA dan BB
2) Melakukan pengecatan gram, spesimen diambil
dari media BA atau BB
3) Melakukan uji katalase, jika positif maka ditanam di
media D-Nase
4) Inkubasi 370C selama 24 jam
Hari IV:
1) Pengamatan pada media D-Nase
2) Melakukan pengecatan gram
3) Uji koagulase
4) Diagnosa bakteri gram positif Staphylococcus
e. Pembahasan :
Ciri koloni di media BAP:
Staphylococcus aureus : hemolisa, warna kuning
emas, berukuran sedang.
Staphylococcus epidermidis : anhemolisa, warna putih
seperti susu, berukuran sedang.
Hasil pengujian pada :
Uji katalase : + (keruh)
Uji koagulase : + (terbentuk gelembung)
Media BA :
Staphylococcus aureus : hemolisa
Staphylococcus epidermidis : anhemolisa
45
Media BB :
Staphylococcus aureus : hemolisa
Staphylococcus epidermidis : anhemolisa
Media D-Nase : tumbuh (+)
2. Pengujian bakteri gram positif Streptococcus
a. Tujuan : untuk mengidnetifikasi bakteri gram positif Streptococcus
b. Prinsip :
Menanam spesimen bakteri di media BAP utntuk mengisolasi
bakteri dan memperbanyak bakteri agar bakteri membentuk
koloni. Salah satu bakteri yang memisah ditanam dimedia lain
untuk dilakukan pengecatan gram dan uji enzim.
c. Alat dan Bahan :
1) Media BAP, BA dan BB, Eva Broth
2) Ose tumpul
3) Lampu spirtus
4) H2O2
5) Cat gram A, B, C, dan D
d. Cara kerja :
a) Hari I:
Tanam spesimen bakteri di media BAP
Inkubasi 370C selama 24 jam
b) Hari II:
Pengamatan di media BAP
Ditanam di media BA dan BB
Inkubasi 370C selama 24 jam
46
c) Hari III:
Pengamatan pada media BA dan BB
Melakukan pengecatan gram, spesimen diambil
dari media BA atau BB
Melakukan uji katalase, jika positif maka ditanam di
media Eva Broth
Inkubasi 370C selama 24 jam
d) Hari IV:
Pengamatan pada media Eva Broth
Melakukan pengecatan gram
Diagnosa bakteri gram positif Streptococcus
e. Pembahasan :
Ciri koloni di media BAP :
Streptococcus pyogenes : hemolisa, berwarna putih,
berukuran kecil
Sterptococcus faecalis : anhemolisa, berwarna putih,
berukuran kecil
Hasil pengujian pada :
Uji katalase : - (jernih)
Media BA :
Streptococcus pyogenes : hemolisa
Streptococcus faecalis : anhemolisa
Media BB :
Sterptococcus pyogenes : hemolisa
Streptococcus faecalis : anhemolisa
47
Media Eva Broth : tumbuh (+)
D. Pengecatan Gram
1. Pengertian : untuk mengidentifikasi kuman melalui pengecatan gram.
2. Tujuan : Diagnosis
3. Prinsip :
Bakteri gram positif bersifat mengikat pewarna kristal violet (Gram A)
meskipun dilunturkan dengan alcohol. Sedangkan bakteri gram negative
tidak mengikat warna kristal violet, sehingga warna tersebut akan luntur
ketika dituangi alcohol, Bakteri gram negative mengikat warna merah dari
safranin (Gram D).
4. Waktu : Lama pemeriksaan 1 jam.
5. Sampel : Swab, pus, urine, darah, feses, liquor, pleura, ascites,
sputum, cairan tubuh.
6. Prosedur :
a. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan:
1) Ose
2) Lampu spiritus
3) Obyek glass
4) Jembatan pengecatan
5) Mikroskop
b. Mempersiapkan reagen yang diperlukan, yaitu:
1) Larutan Gram A (Carbol Gentian Violet
a) Gentian Violet 1 gr
b) Alkohol 96% 10 ml
48
c) Phenol Kristal 1 gr
d) Aquades 90 ml
2) Larutan Gram B (Lugol)
a) Yodium 1 gr
b) Kalium Iodida 2 gr
c) Aquades 300 ml
3) Larutan Gram C (Alkohol 96%)
4) Larutan Gram D (Solutio fuchsin 1%)
a) Basic fuchsin 1 gr
b) Aquades 100 ml
c. Membuat preparat.
d. Preparat dikeringkan dan difiksasi diatas nyala api lampu
spiritus.
e. Melakukan pengecatan.
1) Preparat diletakkan diatas jembatan.
2) Preparat dituangi dengan larutan Gram A 3 menit.
3) Preparat dicuci dengan air mengalir sebentar lalu
dituangi Gram B selama 45 detik.
4) Preparat dicuci dengan air mengalir lalau dituangi
larutan Gram C selama 1 menit.
5) Preparat dicuci dengan air mengalir sebentar lalau
dituangi dengan larutan Gram D selama 30 detik.
6) Preparat dicuci dengan air mengalir lalu dibiarkan
mengering di udara.
49
f. Diamati preparat menggunakan mikroskop dengan
perbesaran kuat untuk mencari adanya bakteri Gram (+)
atau Gram (-).
Interpretasi :
Gram (+) :ditemukan kuman batang atau kokus
berwarna biru.
Gram (-) : ditemukan kuman batang atau kokus
berwarna merah.
Nilai normal:tidak ditemukan kuman batang atau kokus.
E. Pengecatan BTA dengan Metode Ziehl Neelson
1. Pengertian : Cara mengidentifikasi bakteri tahan asam melalui
pengecatan BTA menurut Ziehl Nielsen.
2. Tujuan : Diagnosis
Prinsip : Dinding sel bakteri tahan asam mempunyai lapisan lemak
yang sukar ditembus cat, Pengaruh phenol dan
pemasasan. Lemak dapat ditembus dengan basic fuchsin.
Setelah BTA mengambill warna basic fuchsin kemudian
dicuci maka lapisan lemak yang terbuka waktu dipanasi
akan merapat kembali karena terjadi pendinginan pada
waktu dicuci. Pada saat dituangi asam sulfat dan alkohol
70% atau HCL alcohol, warna merah basic fuchsin tetap
diikat oleh BTA. Ketika dituangi methilen blue atau ZN C,
BTA tidak mengembil warna biru, tetapi tetap berwarna
merah
Waktu : Lama pemeriksaan 1 jam.
50
Sampel : Swab, pus, urine, darah, feses, liquor, pleura, ascites,
sputum, lesi.
Prosedur :
a. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan:
1) Ose
2) Lampu spiritus
3) Obyek glass
4) Jembatan pengecatan
5) Mikroskop
b. Mempersiapkan reagen yang diperlukan, yaitu:
1) Carbol Fuchsin
a) Basic Fuchsin 3,0 gr
b) Ethanol absolute 100 ml
c) Kristal Phenol 45 gr
d) Aquades 900 ml
2) Larutan dekolorisasi
a) HCL pekat 30 ml
b) Ethanol 95% 970 ml
3) Pewarna kontras
a) Methylen blue khlorida 3,0 gr
b) Aquades 1000 ml
c. Membuat preparat dari bagian spesimen yang
purulen/berdrah pada bagian tngah obyek glass
51
ukuran 2 x 3 cm, menulis no. urut Lab TB 04 di
sebelah tepi obyek glass.
d. Ose dibakar sampai membara setelah setiap
mengerjakan 1 spesimen.
e. Preparat dikeringkan dan difiksasi di atas nyala api
lampu spiritus.
f. Melakukan pengecatan.
1) Preparat diletakkan di atas jembatan pengecatan.
2) Preparat dituangi dengan carbol fuchsin.
3) Dipanaskan dari bawah setiap sediaan dengan
lampu spiritus sampai keluar uap, api harus selalu
digerakkan, dihentikan bila sudah timbul uap.
4) Didiamkan selama 5 menit atau lebih, jangan
sampai berwarna kuning.
5) Dicuci dengan air mengalir, memiringkan setiap
sediaan untuk mengalirkan air berlebih.
6) Dicuci sediaan dengan dekolorisasi sampai tidak
ada pewarna carbol fuchsin, maksimal 3 menit.
7) Dicuci dengan air mengalir.
8) Digenangi setiap sediaan dengan pewarna kontras
30 detik atau lebih.
9) Dicuci lagi sediaan dengan air mengalir,
memiringkan sediaan untuk mengurangi air yang
berlebih kemudian dikeringkan di udara terbuka.
52
10)Diamati preparat menggunakan mikroskop dengan
perbesaran kuat (100 X) untuk mencari adanya
bakteri tahan asam (BTA).
Interpretasi : Bakteri tahan asam (BTA) berwarna merah, berbentuk
batang ramping, dapat soliter, membentuk huruf V atau
berkelompok.
Bakteri tidak tahan asam berwarna biru.
Jumlah BTA yang ditemukan menunjukkan beratnya penyakit.
Tidak ditemukanBTA dalam 100 LP: BTA negatif
1-3 dalam LP: minta spesimen kedua
4-9 dalam 100 LP: positif jarang
10-99 dalam 100 LP: positif 1
1-10 dalam LP, memeriksa min 50 LP: positif 2
>10 dalam 1 LP, memeriksa min 20 LP: positif 3
5) Pemeriksaan Bakteri Anaerob
A. Spesimen
Darah, cairan pleura, cerobo spinal fluid, secret luka, pus, faeces, urine,
makanan, minuman.
B. Alat-alat dan Reagen Khusus
1. Anaerobic jar Oxoid
2. Gas generating kit dan anaerobic indicator
53
3. Katalisator
4. Anaerocult A dan anaerotest
5. Metronidazole disc 5 mcg
C. Cara Pemeriksaan
1. Hari I :
a. Spesimen ditaman pada Thioglycolate broth atau cooked meat
medium, Blood agar plate plus atau Kanamycin agar plate. Untuk
media plate ditempeli disc metronidazole pada persilangan goresan I
dan goresan II, masuk anaerobic jar dibuat anaerob.
b. Masuk inkubator 37oC 24-48 jam.
2. Hari II :
a. Diamati pertumbuhan bakteri pada media :
Thioglycolate broth atau cooked meat medium :
Keruh : ditanam pada blood agar plate plus, Kanamycin agar plate,
masuk anaerobic jar dibuat anaerob.
Jernih : tidak diteruskan
Blood agar plate plus atau kanamyicin agar plate :
Diperhatikan disekitar disc metronidazole, ada zona jernih berarti
anaerob posistif sedangkan apabila tidak ada zone jernih berarti
bakteri anaerob negatif.
b. Jika bakteri anaerob positif, koloni disekitar zone hambatan diambil
dan ditanam pada Thioglycolate broth, BHI broth, cooked meat
medium, blood agar tube, nutrient agar masing-masing 2 tabung. Satu
seri diinkubasi aerob dan satu seri diinkubasi anaerob.
c. Semuanya dimasukkan inkubator 37oC 24 jam.
54
3. Hari III :
a. Dibaca dan dicatat pertumbuhan pada media Thioglycolate broth,
kemudian dicat gram. Hasilnya dibandingkan dengan tabel berikut :
No Anaerob Aerob Gram Diagnosa Tindak Lanjut
1 + + murni microaerophielTidak
diteruskan
2 + + campuran microaerophielTidak
diteruskan
3 + - Murni Anaerob Diteruskan
4 + - Campuran AnaerobUlangi media
plate
5 - + murni Aerob Dibuang
6 - + Campuran Aerob Dibuang
7 - - Murni Steril Dibuang
b. Untuk yang diketemukan bakteri murni dan anaerob, dilanjutkan
penanam pada media identifikasi, sesuai dengan hasil pengecatan
gram, misalnya :
Gram (+) batang : media untuk Clostridia
Gram (-) batang : media untuk Bacteroides, Fusobacterium
Gram (+) streptococcus : media untuk Strepcoccus
Gram (+) staphylococcus : media untuk staphylococcus
4. Hari IV
a. Dibaca dan dicatat pertumbuhan pada media identifikasi, dicocokkan
dengan tabel untuk menentukan diagnosanya.
55
D. Cara Mudah untuk Mendapatkan Suasana Anaerob
1. Media yang sudah ditanami segera dimasukkan ke dalam anaerobic jar
oxoid.
2. Katalisator dijepit pada tutup anaerobic jar sebelah dalam, indikator
anaeron setelah dibuka diletakkan ditempatnya sehingga mudah dilihat
dari luar. Waktu dibuka kertas saring yang ada di dalam sachet tidak
berwarna dan basah. Setelah bersinggungan dengan udara akan berubah
warnanya menjadi merah muda.
3. Gas generating kit dibuka dengan menggunting pojoknya, ditambah air
sebanyak 10 ml, dikocok, masukkan ke dalam anaerobic jar, segera
ditutup rapat-rapat.
4. Kalau sudah terjadi suasana anaerob, indikator yang tadinya berwarna
merah muda akan menjadi tidak berwarna (Putih)
5. Masuk inkubator 37oC 24-48 jam.
6) Pemeriksaan Angka Kuman aerob spora bakteri
A. Dasar teori
Prinsip dari pemeriksaan ini menghitung jumlah koloni yang tumbuh pada
Plate Count Agar.Hitung angka kuman dilakukan pengenceran bertingkat
bertujuan agar koloni tiap plate dapat dihitung.Tahap akhir, jumlah koloni dari tiap
plate dikali dengan pengenceran dan dicari rata-rata dari semua plate.Nilai yang
didapat adalah Jumlah Angka Kuman dari Sampel yang di Periksa.
B. Alat-Alat:
1. Timbangan
2. Labu erlenmeyer berskala
56
3. Pipet takar
4. Cawan petri
5. Lampu spritus
6. Colony counter
7. Inkubator
C. Media dan reagensia:
1. Plate count agar/Glucose yeast extract agar
2. Quarter Strength Ringer Solution, air garam 0,85%
D. Cara pemeriksaan
1. Pengenceran sampel
a. Pada dasarnya pengenceran dilakukan terhadap sampel yang
diperkirakan jumlah kumannya banyak supaya dapat dihitung jmlah
koloni tiap-tiap platenya.
b. Pengenceran sampel padat:
1) Menimbang labu erlenmeyer steril
2) Mengambil smapel secara aseptis sebanyak 10 gram dan
dimasukkan ke dalam labu tersebut.
3) Ditambahkan pelarut sebanyak 100 ml lalu dihomogenkan
(pengenceran 10X).
4) Diambil 10 ml masuk tabung steril yang sudah berisi 9 ml pelarut
steril lalu dihomogenkan (pengenceran 100X).
5) Diambil 1ml masuk tabung steril yang sudah berisi 9 ml pelarut
steril lalu dihomogenkan (pengenceran 1000X).
57
6) Begitu seterusnya hingga didapatkan pengenceran yang
diperlukan.
c. Pengenceran sampel cair:
1) Sampel diambil dengan pipet takar sebanyak 10 ml masuk labu
erlenmeyer steril.
2) Ditambahkan pelarut sampai 100 ml llu dihomogenkan
(pengenceran 100X).
3) Begitu seterusnya hinggga didapatkan pengenceran yang
diperlukan.
2. Penuangan media Plate Count Agar
a. Masing-masing pengenceran sampel diambil 1ml dan dimasukkan ke
dalam cawan petri steril yang sudah diberi kode pengenceran sampel
dan lain-lain.
b. Dibuat kontrol dengan cawan petri steril yang diisi pelarut sebanyak
1ml.
c. Pada masing-masing cawan petri yang berisi sampel dituangi Plate
Count Agar suhu 450C-500C sebanyak 15-20 ml.
d. Didiamkan di atas meja sampai agar membeku.
e. Dikumpulkan lalu dibalik dan diinkubasi 370C selama 48 jam.
3. Perhitungan koloni
a. Jumlah koloni yang ideal dihitung pada tiap plate adalah antara 30-
300 cfu (colony form unit).
b. Koloni besar, kecil, dan menjalar berasal dari satu bakteri.
c. Perhitunan dapat dilakukan secara manual atau menggunakan
Colony Counter.
58
d. Dengan mengalkan pengencerannya dengan jumlah koloni akan
diperoleh angka/jumlah kuman per 1 gram atau 1 ml sampel yang
diperiksa.
4. Contoh perhitungan dan pelaporan
Perhitungan koloni pada plate, misalnya diperoleh angka
Nomor plate pengenceran Jumlah koloni
Angka kuman/gram-ml
1 1X 456 -2 10X 271 27003 100X 39 38004 1000X 8 -
Kontrol 1X 1 - Pelaporan:
Angka kuman/Total Plate Count (TPC) untuk sampel yang diperiksa:
= (271−1 ) x10+(39−1 ) x 100
2
=2700+3800
2
= 3250/gram-ml
7) Pemeriksaan bakteri coliform dengan metode MPN
Pengertian: tata cara laboratorium untuk memeperkirakan jumlah terdekat
bacteri coliform.
Tujuan : diagnosis
Prinsip: bacteri coliform yaitu bacteri golongan coli diperkirakan jumlahnya
dengan ditandai kemampuan bakteri tersebut menguraikan
lactose menjadi asam dan gas di dalam media Brilliant Green
Lactose Bile Broth bila diinkubasi suhu 370C 48 jam.
Sampel: makanan, air minum, air limbah
59
Prosedur:
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan
1) Alat:
a) tabung Reaksi + rak
b) Pipet Ukur
c) Safety Ball
d) Lampu Bunsen
e) Inkubator
2) Bahan :
a) Media LB single strength
b) Media LB Triple strength
c) Media BGLB
b. Ragam LB yang digunakan
1) Ragam I : 5 x 10 ml, 1 x 1 ml, 1 x 0,1 ml
Untuk specimen yang sudah diolah atau yang angka kumannya
diperkirakan rendah.
a) Specimen cair atau yang dilarutkan ditanam didalam :
5 tabung Lactose Broth Triple Strength masing – masing 10 ml
1 tabung Lactose broth Single Strength, 1 ml
1 tabung Lactose Broth Single Strength, 0,1 ml
Dimasukkan dalam incubator pada suhu 370C selama 48 jam.
b) Tiap tiap tabung Lactose Broth (LB) yang menunjukkan positif gas,
ditanam pada Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLB). Kemudian
Dimasukkan dalam incubator pada suhu 370C selama 48 jam.
60
c) Dibaca dan dicatat BGLB yang menunjukkan positif gas, masing-
masing ditanam pada media Mac Concay Agar/Endo Agar/Eosin
Methylen Blue Agar/tergitol 7 Agar Plate. Dimasukkan dalam
incubator pada suhu 370C selama 24 jam. Untuk mendapatkan
index MPN Coliform, Digunakan Tabel MPN berdasarkan tabung-
tabung BGLB yang positif gas.
d) Koloni yang tersangka E. Coli ditanam pada SIM/MIO/MIU (untuk
mengetahui produksi indol) dan Simmon Citrat (untuk mengatahui
kemampuan bakteri dengan citrate sebagai sumber karbon) serta
TSI agar. Dimasukkan dalam incubator pada suhu 370C selama 24
jam.
e) Dibaca dan dicatat pertumbuhan pada media TSI, SIM dan SC
untuk memastikan apakah E. Coli atau bukan. Kemudian dicari
pada table MPN untuk menentukan index MPN E. Coli.
2) Ragam II : 5 x 10 ml, 5 x 1 ml, 5 x 0,1 ml.
Untuk specimen yang belum diolah atau yang angka kumannya
diperkirakan tinggi.
Yang biasa diperiksa dengan cara ini ialah sumur, gali, air mata air, air
sungai, air hujan, air kolam renang, dsb.
a) Specimen air tanpa diencerkan ditanam dalam media:
5 tabung Lactose Broth Triple Strength masing – masing 10 ml
5 tabung Lactose broth Single Strength, 1 ml
5 tabung Lactose Broth Single Strength, 0,1 ml
Dimasukkan dalam incubator pada suhu 370C selama 48 jam.
61
b) Lactose Broth (LB) yang menunjukkan positif gas, ditanam pada
Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLB) masing-masing 2 tabung.
Satu seri BGLB diinkubasikan pada suhu 370C selama 48 jam dan
satu seri diinkubasikan pada suhu 44-44,50C selama 24 jam.
c) Pada waktunya dibaca dan dicatat berapa tabung BGLB yang (+)
gas dari masing-masing kelompok penanaman. Angka-angka yang
diperoleh dicocokan dengan table MPN untuk memperoleh index
MPN coliform (inkubasi 370C 48 jam) dan index MPN coliform tinja
(inkubasi 44-44,50C 24 jam)
8) Pemeriksaan Sensitivitas
a. Pengertian
Tata cara pemeriksaan untuk menguji kepekaan kuman terhadap
antibiotika dari sampel urine, faeses, darah, pus dan sebagainya
b. Tujuan
Diagnosa
Pemantauan pengobatan
c. Metode
Kirby Bauer cara difusi
d. Sampel
Kuman murni dari pertumbuhan sampel mikrobiologi
e. Evaluasi
1) Suatu jenis kuman dikatakan sensitif terhadap antibiotik tertentu
apabila memiliki zona hambatan antibiotik yang nilainya lebih
62
dari atau sama dengan kriteria pada tabel zona hambatan
standar
2) Suatu jenis kuman dikatakan resisten terhadap antibiotik
tertentu apabila zona hambatan antibiotiknya kurang dari
kriteria pada tabel yang dimaksud
63
f. Alat
1) Ose
2) Lampu spiritus
3) Inkubator 37oC
4) Petri disc
5) Pinset
6) Dispenser disc
7) Lidi kapas
8) Timbangan
9) Erlenmeyer
10) Gelas ukur
11) Tabung reaksi
g. Reagensia
1) BaCl2 0.048 M
2) H2SO4 0.18 M
3) NaCl 0.85%
4) Singel Antibiotic Disc
5) Muller Hinton agar
6) Caso Broth
h. Prosedur
1) Preparasi sampel
a) Menyiapkan Muller Hinton Agar dan antibiotic disc
b) Membuat suspensi kuman setara dengan standar Mac
Farland 106 – 107
c) BaCl2 0,048 M + 99,5 ml H2SO4 0,18 M
64
d) Mengambil 2 – 3 koloni kuman, melarutkan dengan NaCl
0,85% steril dalam tabung, samakan dengan standar Mac
Farland. Jika Kurang tambah koloni, jika lebih tambah NaCl
0,85%
e) Mengambil 2-3 koloni, memasukkan ke dalam media Caso
Broth tabung, menginkubasi 370C selama beberapa jam (2-
4jam), menyamakan dengan standar Mac Farland.
2) Melakukan pemeriksaan
a) Hari I
Inokulasi suspensi kuman pada permukaan Muller
Hinton Agar (diameter 15 cm) 2-3 kali dengan lidi
kapas
Menempeli antibotic disc dengan jarak minimal 2 cm.
Antibiotik disesuaikan dengan jenis kuman seperti
dibawah ini:
Antibiotik untuk jenis kuman Gram (-) :
Erytromicin, Cloxacyllyn, Oxacilin, Sterptomicine,
Methicilin, Vancomycin, Clindamycin, Penisilin G,
Teteacyclin, Cephalotin, Chlorampenicol,
Gentamycin, Amikasin, Cotromoxazole.
Antibiotik untuk jenis kuman Gram (+) : Amikasin,
Gentamycin, Cotrimoxazole, Amphicilin, Amoxilin,
Tetracyclin, Cephalotin, Clhoramphenicol,
Cefuroxime, Tobramycin, Kanamycin, Imipenem,
Fosmicin, Cefamandole, Carbanicillin.
65
Untuk sampel urine ditambah Norfloxasin,
Nitrofurantoin, Nalidic Acid
Menginkubasi 370C 24 jam.
b) Hari II
Baca zone hambatan antibiotik (ukur dengan jangka
sorong)
Cocokkan dengan tabel interpretasi zone
ZONE
HAMBATAN
JENIS ANTIBIOTIK
≥12 Vancomycin, Penicilin Blue
≥13 Baccitrosin
≥14 Metocylin, Ampicylin (untuk bakteri
lain)
≥15 Streptomycin, Gentamycin,
Tobramycin, Flaxacylin, Togozite
≥16 Suffametozazole, Trimethropine,
Meronem, Ofloxazin
≥17 Nitroferantoin, amikosin,
Clindamycin, Cefram, Sulfanilamid
≥18 Kanamicyn, Eritromicyin,
Chloramphenicol, Cefamandole,
Amoxilin, Ampicylin (untuk
Staphilococcus)
≥19 Cefron (jenis Streptococcus)
≥29 Penicilin (bakteri lain)
≥27 Cefron (jenis Streptococcus)
≥22 Penicilin (bakteri lain)
≥21 Cefron (selain Streptococcus)
≥23 Carbemicylin, Cefotoxin (Proteus,
E.Coli)
≥17 Carbemicylin (Pseudomonas)
66