bab iv hernia.docx

3
BAB IV PEMBAHASAN Dilakukan asuhan keperawatan perianestesi terhadap pasien laki- laki 33 tahun, diagnosa medis HIL Dekstra yang dilakukan tindakan herniotomi. Pada fase preoperasi terhadap pasien telah dilakukan pemeriksaan rutin baik pemeriksaan fisik, laboratorium. Hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium secara umum hasilnya dalam batas normal. Pada fase intraoperasi fungsi kardiorespirasi dimonitor dengan ketat, baik itu Tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu dan saturasi. Asuhan keperawatan meliputi fase pre, intra dan post anestesi. Persiapan preanestesi pada pasien telah dilaksanakan dengan seoptimal mungkin baik persiapan fisik, psikologis maupun administratif. Meskipun semua persiapan telah dilakukan, tetapi ternyata pada fase ini masalah yang prioritas muncul adalah adanya rasa cemas. Penyebab yang paling sesuai pada pasien adalah memikirkan proses penyakit yang sedang diderita, sebab ketidaktahuan tentang prosedur anestesi dan pembedahan bisa menjadi pencetus yang dominan. Masalah cemas preoperasi ini didukung oleh data berupa raut muka yang tegang dan peningkatan tekanan darah. Seperti dikatakan Long (2000), bahwa dampak psikologis berupa cemas dapat meningkatkan tekanan darah. Pada intraanestesi masalah yang mungkin muncul adalah resiko shock hipovolemi disebabkan terjadinya vasodilatasi pembuluh darah perifer karena efek dari obat anestesi spinal, namun setelah intervensi keperawatan dilakukan dan monitoring yang ketat shock hipovolemi tidak terjadi. Pada fase post anestesi, masalah aktual yang muncul adalah nyeri yang berhubungan dengan agen cedera fisik berupa luka operasi.

Upload: sayumiholic

Post on 28-Dec-2015

17 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB  IV hernia.docx

BAB IV

PEMBAHASAN

Dilakukan asuhan keperawatan perianestesi terhadap pasien laki-laki 33 tahun,

diagnosa medis HIL Dekstra yang dilakukan tindakan herniotomi.

Pada fase preoperasi terhadap pasien telah dilakukan pemeriksaan rutin baik

pemeriksaan fisik, laboratorium. Hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium secara umum

hasilnya dalam batas normal.

Pada fase intraoperasi fungsi kardiorespirasi dimonitor dengan ketat, baik itu Tekanan

darah, nadi, pernapasan, suhu dan saturasi.

Asuhan keperawatan meliputi fase pre, intra dan post anestesi. Persiapan preanestesi

pada pasien telah dilaksanakan dengan seoptimal mungkin baik persiapan fisik, psikologis

maupun administratif. Meskipun semua persiapan telah dilakukan, tetapi ternyata pada fase ini

masalah yang prioritas muncul adalah adanya rasa cemas. Penyebab yang paling sesuai pada

pasien adalah memikirkan proses penyakit yang sedang diderita, sebab ketidaktahuan tentang

prosedur anestesi dan pembedahan bisa menjadi pencetus yang dominan. Masalah cemas

preoperasi ini didukung oleh data berupa raut muka yang tegang dan peningkatan tekanan

darah. Seperti dikatakan Long (2000), bahwa dampak psikologis berupa cemas dapat

meningkatkan tekanan darah. Pada intraanestesi masalah yang mungkin muncul adalah resiko

shock hipovolemi disebabkan terjadinya vasodilatasi pembuluh darah perifer karena efek dari

obat anestesi spinal, namun setelah intervensi keperawatan dilakukan dan monitoring yang

ketat shock hipovolemi tidak terjadi.

Pada fase post anestesi, masalah aktual yang muncul adalah nyeri yang berhubungan

dengan agen cedera fisik berupa luka operasi. Intervensi keperawatan yang diberikan pada

masalah ini harus lebih progresif baik dengan pendekatan farmakologis maupun non

farmakologis. Nyeri yang hebat apalagi berkepanjangan akan sangat mengganggu

kenyamanan pasien dan juga berdampak buruk terhadap sistem kardiovaskuler berupa

takikardia dan hipertensi.. Pada tahap ini pemantauan yang cermat masih terus diperlukan.

Evaluasi terhadap intervensi yang diberikan baik pada fase preanestesi, intraanestesi dan

postanestesi secara umum membuahkan hasil, berupa rasa cemas berkurang, shock

hipovolemi tidak terjadi selama operasi berlangsung, nyeri post operasi berkurang.

Page 2: BAB  IV hernia.docx

BAB V

P E N U T U P

A. KESIMPULAN

Kasus yang penulis temukan selama praktik telah dipersiapkan dengan

baik.persiapan yang baik meliputi persiapan fisik, mental dan administrasi serta

pemeriksaan penunjang lainnya, akan memperlancar pelaksanaan tindakan pada fase

intraoperasi dan memberikan hasil yang baik pula pada fase postoperasi.

Secara umum pasien-pasien yang akan menjalani pembedahan, masalah

psikologis yang paling sering muncul adalah kecemasan sebagai akibat ketidaktahuan

prosedur , trauma pada pengalaman di masa lampau atau karena memikirkan proses

penyakit yang sedang dialami. Teknik anestesi dan obat-obat yang digunakan telah

disesuaikan dengan penyakit pasien, prosedur pembedahan termasuk antisipasi

terhadap kemungkinan penyulit. Demikian pula halnya di masa observasi post operasi di

ruang pemulihan, tidak ditemukan severing. Masalah aktual yang terjadi adalah nyeri

berhubungan dengan luka operasi. Intervensi terhadap semua permasalahan pasien

telah dilakukan dan sebagian besar menunjukkan keberhasilan, walaupun belum

seluruhnya.

B. SARAN

1. Untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang baik, maka harus diawali

dengan tahap pengkajian yang lengkap.

1. Dalam menyusun rencana tindakan sebaiknya ada suatu pedoman atau prosedur

tetap mengenai diagnose keperawatan dalam lingkup keperawatan perianestesi

sehingga tidak terjadi tumpang tindih dengan permasalahan medis.

2. Dokumentasi yang berkesinambungan mulai dari awal pengkajian sampai evaluasi

harus dilakukan dengan cermat sehingga didapatkan gambaran yang utuh dari

kasus yang sedang dipelajari.